Sabtu, 24 Oktober 2020

RI Beli Anti-Terpedo Kapal Selam

Ketika Prabowo ke Turki Zoka, Anti-Terpedo Kapal Selam [twitter @putut_reza] ★

Teka teki kunjungan Menhan Prabowo ke sejumlah negara belum banyak terungkap. Setelah berkunjung ke AS, Austria, dan Perancis, Prabowo masih sempat mampir ke Turki, bertemu Menhan Turki Hulusi Akar di Ankara, Jumat (23/10), seperti dilaporkan media Anadolu Agency.

Namun di tengah kunjungan itu, muncul kabar soal realisasi pembelian alutsista Indonesia ke Turki. Media lokal yang berbasis di Turki Daily Sabah pada Jumat malam, menyebut soal alutsista kapal selam yang diterima Indonesia dari Turki.

TNI AL dilaporkan mendapatkan alutsista fase pertama sistem anti terpedo kapal selam, mencakup sistem pengacau dan alat umpan torpedo produksi Turki. Alat dan sistem ini akan disematkan pada kapal selam Nagapasa Tipe 209/1400. Kapal selam ini merupakan satu dari 3 kapal selam racikan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korsel.

Sementara itu laporan Janes, mengungkap sistem pengacau dan alat umpan torpedo buatan pabrik pertahanan Aselsan Turki tiba di Indonesia Kamis (22/10). Sistem anti terpedo ini merupakan bagian dari ZOKA, dikembangkan oleh Aselsan.

Sistem ini juga dipakai oleh armada kapal selam Turki. Yang menarik, Indonesia menjadi negara pembeli pertama untuk sistem tersebut dengan perjanjian yang diteken pada tahun lalu.

  CNBC  

KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Banjarmasin 592 Uji Coba Embarkasi Debarkasi 3 Ranpur Yonkav 8 Kostrad

Proses embarkasi dan debarkasi Caesar, Astros dan Transporter pada LST 520 dan LPD 592 TNI AL [Kolinlamil]

KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Banjarmasin 592 yang berada dijajaran Satlinlamil 2 Surabaya mengadakan uji coba embarkasi dan debarkasi material tempur milik TNI AD, Kamis (22/10), di Dermaga E Selatan, Koarmada II, Ujung, Surabaya.

Material tempur milik Batalion Kavaleri 8 Divisi 2 Kostrad ini digunakan Satuan Tugas Darat (Satgasrat) dalam Latihan Antar Kecabangan Kartika Yudha 2020. Material tempur tersebut diantaranya : Transporter, Meriam Caesar dan Astros.

Kendaraan tempur yang diujicobakan embarkasi dan debarkasi menjelang dilaksanakan latihan puncak TNI AD yang akan diangkut KRI jenis LST dan LPD milik Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) 2 Surabaya yang mengendalikan kedua KRI untuk mendukung latihan antar kecabangan Kartika Yudha TNI AD tahun 2020. Sebagai salah satu satuan pelaksana Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), satuan ini akan mendukung latihan kecabangan AD tersebut sebagai Komando tugas pendaratan administrasi yang akan mengangkut dan pergeseran pasukan dari DSA (Daerah sasaran awal) menuju daerah pertempuran yang dituju.

Untuk itu, Komandan Satlinlamil 2 Surabaya Kolonel Laut (P) Elmondo Samuel Sianipar telah mempersiapkan keterlibatan satuannya dengan mengadakan Sinkronisasi dan Tactical Floor Game (TFG) rencana operasi pendaratan administrasi dukungan latihan Kartika Yudha TNI AD 2020, Rabu lalu (20/10).

Menurut Komandan Satlinlamil 2 Surabaya ujicoba ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan KRI Teluk Bintuni 520 dengan mengangkut Tank Leopard 3 kendaraan tempur dalam melaksanakan operasi pendaratan ke pantai dengan aman dan lancar, serta keluar masuk kendaraan tempur pada kapal jenis LST dengan aman dan lancar sehingga diperolah data yang dibutuhkan saat embarkasi dan debarkasi.

"Meskipun KRI Bintuni 520 didesain untuk mengangkut Tank Leopard, tetapi juga harus tetap diujicobakan agar kita mengetahui kemampuannya" jelas Komandan.

KRI Teluk Bintuni-520 didesain mampu membawa 10 unit Tank MBT Leopard 2A4 milik TNI AD yang berbobot mencapai 62,5 ton. Sebelumnya LST TNI AL hanya mampu membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton. Selain itu, KRI Teluk Bintuni-520 masih bisa membawa 2 unit helikopter, kapal ini telah dilengkapi helipad dengan fasilitas hangar.

Selain itu, KRI Teluk Bintuni 520, sebagai salah satu LST terbesar dimiliki TNI AL, kapal perang produksi dalam negeri ini juga memiliki turntable/meja putar dengan kapasitas hingga 90 ton.

Besarnya kapasitas turntable di KRI Teluk Bintuni 520 lantaran kapal ini memang didesain untuk membawa MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 TNI AD yang bobot per tank mencapai 60-tonan.

Dan hebatnya, turntable yang terpasang di KRI Teluk Bintuni 520 adalah buatan BUMN PT Pindad. Turntable dikapal LST adalah meja/plat yang digunakan untuk memutar arah kendaraan lapis baja di dalam tank deck. Seperti diketahui, umumnya LST dirancang dengan satu pintu ramp (ramp door) pada bagian haluan, dimana ramp door digunakan untuk masuk dan keluar kendaraan ke dalam tank deck.

Kapal LST ini juga mempunyai panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya maksimal 16 knot, dengan main engine 2 x 3.285 kw yang ditenagai dua mesin. Sedangkan kapal jenis LST lainnya yang berada dibawah pembinaan Kolinlamil yaitu KRI Teluk Manado-537, KRI Teluk Hading-538, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Lampung-540.

Sementara itu Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mengatakan, kapal-kapal jenis LPD yang dimiliki jajaran Kolinlamil yang memiliki kemampuan angkut ranpur jenis tank adalah KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593. Sedangkan kapal lainnya yaitu KRI Tanjung Kambani 971 merupakan kapal bantu angkut personel.

Dilengkapi juga dengan 4 unit LCVP merupakan kendaraan angkut air dengan panjang yang mampu mengangkut pasukan, kendaraan tempur, kendaraan administrasi ataupun dukungan logistik lainnya pada saat Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan Operasi Militer Perang (OMP). Panglima Kolinlamil juga menegaskan sesuai arahan Kasal agar dalam setiap melaksanakan operasi maupun latihan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

  ★ TNI  

[Dunia] China Tembakkan Lusinan Rudal

Di Laut China Selatanhttps://pict-c.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2020/10/24/40/206718/china-tembakkan-lusinan-rudal-di-laut-china-selatan-efw.jpgSalah satu pilot jet tempur China menembakkan rudal ke atas Laut China Selatan. [Foto/CCTV/Weibo]

China mengklaim telah menembakkan lusinan rudal di atas Laut China Selatan. Senjata-senjata itu ditembakkan tentara Beijing selama latihan tembakan langsung (live-fire) pada Selasa dan Rabu lalu.

Media pemerintah, CCTV, melaporkan rudal-rudal air-to-air ditembakkan selama latihan militer dua hari yang dihadiri oleh hampir 100 tentara di area yang dirahasiakan di sebelah barat Pulau Hainan China.

Media itu membanggakan kemampuan militer Beijing sambil mengirimkan peringatan ke negara lain di tengah hubungan yang memburuk dengan AS dan Taiwan.

Presiden China Xi bulan ini memberi tahu tentara marinirnya untuk fokus pada kesiapsiagaan perang sambil tetap sangat waspada.

Latihan tembak rudal diselenggarakan oleh angkatan laut Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat. Hampir 100 pilot jet tempur menghadiri latihan tersebut dan meluncurkan lusinan rudal.

CCTV, melalui akun Weibo-nya,juga merilis rekaman tentara memuat beberapa rudal ke jet tempur tak dikenal dan senjata yang dikeluarkan dari pesawat perang. Manuver misil tersebut diklaim bertujuan untuk menguji "kinerja persenjataan" pasukan dalam lingkungan perang nyata.

Manuver militer China berlangsung pada saat ketegangan yang memanas antara China dan Taiwan—wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri, namun masih dianggap Beijing sebagai bagian dari China.

Beijing telah meningkatkan tekanan diplomatik dan militer sejak pemilihan Presiden Taiwan tahun 2016 yang dimenangkan Tsai Ing-wen.

Peningkatan jangkauan Washington ke Taiwan di bawah Presiden Donald Trump telah menjadi titik nyala lain dengan Beijing, ketika AS dan China bentrok karena berbagai masalah seperti perdagangan, persaingan teknologi, hak asasi manusia hingga pandemi virus corona.

Presiden China pada 13 Oktober lalu mengatakan kepada pasukan Angkatan Laut-nya; "Untuk memfokuskan semua pikiran dan energi (Anda) guna mempersiapkan perang dan menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi."

Beberapa hari sebelumnya, China mengancam akan mengambil alih Taiwan dengan merilis rekaman tentaranya "merebut sebuah pulau". Dalam video yang dirilis oleh CCTV pada 10 Oktober, pasukan dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) terlihat mensimulasikan serangan di pulau tak dikenal selama latihan militer skala besar.

Pada hari Senin, CCTV merilis rekaman seorang pilot jet tempur China yang memperingatkan "pesawat perang yang mengganggu" untuk meninggalkan ruang udaranya sebelum dilaporkan memaksanya pergi.

Perwira Beijing tersebut berbicara melalui radio dalam bahasa Inggris yang hampir tidak dapat dipahami saat mengikuti dari dekat di belakang pesawat perang yang diduga milik musuh.

Kementerian Luar Negeri China kemarin mengancam akan melakukan pembalasan setelah Departemen Luar Negeri AS menyetujui potensi penjualan tiga sistem senjata ke Taiwan dalam kesepakatan yang dapat bernilai total USD1,8 miliar.

"Penjualan tersebut sangat mengganggu urusan dalam negeri China, sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, dan sangat merusak hubungan China-AS dan perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian. (min)

 ♖ sindonews  

Used 'alutsista': Warships That Safeguard Indonesian Waters

Indonesia is the world’s largest archipelagic country with some 17,000 islands and a vast maritime territory.

The Office of the Coordinating Maritime Affairs and Investment Minister announced in 2018 that it had updated Indonesia’s total territory to span 8.3 million square kilometers, comprising 1.9 sq km of territorial land and 6.4 million sq km of territorial waters.

The latest data was calculated by the Geospatial Information Agency (BIG) and the Hydrography and Oceanography Center (Pushidrosal) of the Indonesian Navy (TNI AL).

The BIG and Pushidrosal calculated that Indonesian had sovereignty over 3.11 million sq km of archipelagic waters and 290,000 sq km of territorial sea. Indonesia also had sovereign right over 3 million sq km of exclusive economic zone (EEZ).

The two institutions also calculated Indonesian territory also covered 270,000 sq km of contiguous zone, the maritime zone that extends 12 nautical miles beyond the territorial sea, while it had a continental shelf that covered about 2.8 million sq km.

The United Nations Statistics Division, however, acknowledges that a country's area only covers its land territory and the total surface of inland freshwater bodies, such as lakes, reservoirs and rivers. The UN Statistics Division states that Indonesia's area is 1.91 million sq km.

With its strategic location between two continents and two oceans, having a strong navy is a must as part of Indonesia’s alutsista (national defense weaponry and systems) to secure and defend its maritime borders. The government decided in the past that it would take advantage of used warships from other countries that had been decommissioned.

The most controversial procurement of secondhand warships was in 1992, when Indonesia bought several warships formerly operated by the East German Navy, the Volksmarine. The controversy was over not only the warships’ technical specifications, which were not designed for operating in tropical waters, but also their value, with many suggesting that the price had been inflated.

The US$ 482 million deal procured 39 naval vessels consisting of three types: antisubmarine warfare (ASW) corvettes, landing ship tanks (LSTs) and minesweepers. All ships were constructed Peenewerft shipyard in Wolgast, Germany, facing the Baltic Sea.

 1. Parchim I class corvettes 
The TNI AL received 16 Parchim I-class ASW corvettes built between 1981 and 1985, or aged between 8 years and 12 years when Indonesia procured them.

This type of corvette is 72.5 meters long and weighs 1,200 tons, has a top speed of 24.7 knots and a range of 2,100 nautical miles (3,900 kilometers).

The Parchim I-class is also known as the Kapitan Pattimura-class after its lead ship, the KRI Kapitan Pattimura 371. One corvette, the KRI Imam Bonjol 383, has had President Joko “Jokowi” Widodo onboard. An iconic picture of Jokowi was taken on the vessel’s foredeck in June 2016, while it was sailing the Natuna Sea off Riau Islands province.

Most of corvettes are still operational, except two. The KRI Memet Sastrawiria 380 caught fire in 2008 during a routine patrol in Lampung waters, while the KRI Pati Unus 384 was decommissioned in 2017 after sustaining heavy damage during an accident in the Strait of Malacca in 2016.

In addition to sonar equipment to detect submarines, the corvette is fitted with one AK-725, a twin 57 mm gun, one AK-230 (twin 30 mm gun), two 9K32 Strela-2 man-portable air defense systems (MANPADS) and two RBU-6000 anti-submarine rocket launchers.

 2. Frosch landing ships, tank (LST) 
9 unit Frost Class [Foto Uwe zimmerman]

The second most numerous warship types procured from the former East Germany are the Frosch I- and Frosch II-class tank landing ships (LSTs) built between 1975 and 1978, which consist of 12 Frosch-1 and two Frosch-II LSTs.

In TNI AL service, the Frosch is known as the Teluk Gilimanuk-class LST after its lead ship, the KRI Teluk Gilimanuk 531.

The Teluk Gilimanuk-class LST can carry 11 amphibious tanks or 400 tons to 600 tons of cargo. It has a top speed of 18 knots and can carry 1 company of marines.

Three LSTs have been lost for different reasons. The KRI Teluk Berau was used as a target ship for a Yakhont anti-ship cruise missile during a naval exercise in 2012; the KRI Teluk Peleng 535 sank in 2013 after colliding with a concrete bollard while it was mooring at Pondok Dayung wharf in Jakarta; and the KRI Teluk Jakarta 541 took on water and sank in July 2020 after it was hit by high waves near Kangean Island, East Java.

The Frosch I is armed with one Bofors 40 mm gun, one 37 mm gun, and two twin 25 mm guns. The Frosch II has the same armament, excepting the Bofors 40 mm.

 3. Kondor II-class minesweeper 
Minesweepers TNI AL

The Indonesian Navy also has nine of the much older Kondor II-class minesweepers, built between 1971 and 1973. Eight of the vessels are still operational, while the oldest vessel, the KRI Pulau Rote 721 was decommissioned in 2019. Meanwhile, the KRI Pulau Raibu 728 and the KRI Pulau Rondo 725 were renamed respectively as the KRI Kala Hitam 828 and the KRI Kelabang 826, and were transferred to patrol duty after their mine-hunting equipment broke.

At 59.52 meters long, the Kondor II-class minesweeper has a top speed of 18 knots and a range of 1,900 nautical miles (3,500 km). The Kondor II is equipped with three 25 mm guns and 24 mines.

 4. Multirole Light Frigates 
For $ 380 million in 2013, Indonesia bought three Ragam Nakhoda-class corvettes that the Defense Ministry classified as multirole light frigates (MRLFs). The procurement of the MRLFs sparked controversy because they were used warships intended for the Royal Brunei Navy.

The corvettes were designed in 1995 based on BAE Systems Marine’s F2000 corvette under a 600 million-pound ($ 775.55 million) contract and were launched in 2001.

Another controversial point was that the purchase was not included in the government’s procurement plan. However, the government argued that the purchase would immediately expand the Indonesian Navy’s presence in safeguarding the vast Indonesian waters at a fraction of their original price.

The MRLFs arrived in June 2014 and were commissioned in July 2014. In Indonesian Navy service, the vessels are known as Bung Tomo-class corvettes after the first warship to arrive in Indonesia, the KRI Bung Tomo 357, formerly the KDB Jerambak 30.

The two other Bung Tomo corvettes are the KRI John Lie 358 (KDB Nakhoda Ragam 28) and the KRI Usman Harun 359 (KDB Bendahara Sakam).

Each light frigate is armed with one Oto Melara 76 mm gun, two 30 mm guns, two Exocet MM40 Block II quadruple missile launchers and two 324 mm triple torpedo tubes. The MRLFs also came with a 16-cell Sea Wolf vertical launch system (VLS) for deploying antiaircraft missiles, which is to be replaced with a newer VLS.

The vessels each carry one Eurocopter AS565 Panther medium-weight helicopter.

 5. LVTP-7A1 
LVTP-7A1 Marinir [kompas]

Other than buying used weaponry, in 2010 the TNI AL also received 15 decommissioned armored vehicles, the Landing Vehicle, Tracked, Personnel-7A1 (LVTP-7A1), from the South Korean Marine Corps for its Marine Corps (Kormar).

The South Korean LVTP-7A1s were built in 1984 by Samsung Techwin, now Hanwha Techwin, under license from the original manufacturer, United Defense, formerly a division of the Food Machinery Corporation (FMC Corporation). Later models of the LVTP-7 were redesignated the Assault Amphibious Vehicle-7A1 (AAV-7A1).

The LVTP-7A1 comes in three variants: armored personnel carrier (APC), command and recovery. The APC variant has a crew of four and can carry 21 soldiers, double the capacity of the iconic M113 APC, which was also manufactured by the FMC Corporation.

The armored vehicle’s main armaments are a 12.7 mm machine gun and 40 mm automatic grenade launcher.

  ★ The Jakarta Post  

Jumat, 23 Oktober 2020

Indonesia Takes Delivery of Torpedo Countermeasures from Turkey

A consignment of acoustic torpedo countermeasure jammers and decoys meant for the Indonesian Navy’s (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL’s) Nagapasa (Type 209/1400)-class diesel-electric submarines has arrived in-country. An effector from Aselsan’s Zoka range of torpedo countermeasure jammers and decoys. (Aselsan) ⚓️

The equipment, which was delivered by Turkish defence company Aselsan as part of a contract signed in 2019, arrived in Indonesia on 22 October, Janes has confirmed with an industry source close to the matter.

Citing an official from Aselsan, Janes first reported in March 2019 that Indonesia had selected the Zoka range of jammers and decoys for the Nagapasa class.

The jammers work by emitting noises that saturate the acoustic operating frequencies of known torpedoes on the market, while the decoys can be programmed to simulate the acoustic and hydrographic characteristics of its host submarine.

These effectors are launched from Aselsan’s Zargana dispenser system, which can deploy up to 24 decoys or jammers in single-shot or salvo modes, without generating any air bubbles that may compromise the host submarine’s position.

This dispenser system is platform- and system-agnostic, and can be integrated into the host vessel’s existing combat management systems without the need for dedicated consoles.

State-owned shipbuilder PT PAL will be working with engineers from Aselsan to integrate the system onboard all three Nagapasa-class boats.

Indonesia signed for three Type 209/1400 boats with South Korean company Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) in 2011. The TNI-AL has inducted two boats in the class, Nagapasa (403) and Ardadedali (404), and is awaiting the commissioning of the final boat, Alugoro (405).

  ⚓️
Jane's  

Pertemuan Prabowo Dengan Menhan Perancis

Memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/10/23/prabowo-subianto_169.jpeg?w=715&q=90[Dokumentasi KBRI Paris]

Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly sepakat mempererat kerja sama pertahanan antara kedua negara. Kesepakatan itu terungkap dalam pertemuan antara Prabowo dan Parly di kantor Kementerian Pertahanan Prancis, Paris, Rabu (21/10/2020) malam waktu setempat.

Dalam keterangan pers yang disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Arrmanatha Christiawan Nasir kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/10/2020) dini hari WIB, kedua menhan membahas perkembangan situasi dan dinamika kawasan Indo-Pasifik.

Prancis menaruh perhatian khusus terhadap kawasan Indo-Pasifik, mengingat selain memiliki teritori, sekitar 1,6 juta warga Prancis berada di kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks ini, Prabowo dan Parly menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.

Kedua menhan secara khusus membahas kerangka kerja sama pertahanan ke depan. Berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam mempererat kerja sama pertahanan kedua negara tahun ini, termasuk dalam upaya memajukan industri pertahanan Indonesia disambut baik kedua menhan.

"Saya mencatat kemajuan yang cukup pesat dari kemitraan strategis Indonesia-Prancis di bidang pertahanan dalam setahun ini. Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan, termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista," kata Prabowo.

Seperti diketahui, dalam pertemuan bulan Januari lalu, kedua menhan sepakat membuat Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA). Perjanjian tersebut akan memayungi kerja sama pertahanan secara komprehensif seperti kerja sama bidang pendidikan dan latihan militer, keamanan maritim, pemberantasan terorisme, pengembangan industri pertahanan hingga penguatan kapasitas dalam penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang saat ini melanda kedua negara.

Dalam kaitan ini, Prabowo dan Parly meminta agar tim perunding dapat segera menyelesaikan DCA untuk dapat ditandatangani oleh kedua menhan pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-70 hubungan diplomatik kedua negara.

Pertemuan kedua menhan untuk kedua kali di 2020 menunjukkan semakin intensifnya komunikasi dan kerja sama pertahanan kedua negara.

"Di tengah pandemi Covid-19, yang mengharuskan berbagai kegiatan tertunda, kerja sama Indonesia-Prancis di bidang pertahanan semakin erat, tidak saja terlihat dari intensitas komunikasi kedua menhan namun juga dengan kegiatan kelompok kerja Strategic Defense Equipment cooperation yang sudah dua kali bertemu tahun ini," kata Arrmanatha.

Kerja sama Indonesia-Prancis di bidang pertahanan selama ini dilandaskan kesepakatan kedua negara pada tahun 2017 melalui Letter of Intent (LoI) atau Pernyataan Kehendak untuk peningkatan kerja sama pertahanan termasuk kerja sama kelautan dan keamanan maritim.

Setiap tahunnya, sejak tahun 2013, kerja sama pertahanan bilateral di beberapa bidang seperti pelatihan dan pendidikan, saling kunjung, dan pemberantasan terorisme dibahas melalui forum Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis (Indonesia-France Defense Dialogue/IFDD).

 Soal Rafale 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/06/07/rafale_169.webp?w=715&q=90[Dassault Aviation]

Kendati demikian, Arrmanatha tidak menjawab pertanyaan CNBC Indonesia perihal apakah persamuhan itu secara spesifik membahas jet tempur racikan Dassault Aviation, yaitu Rafale.

Seperti diketahui, selepas pertemuan kedua menhan awal tahun ini, salah satu media terkemuka Prancis, La Tribune, menulis Indonesia tertarik membeli sejumlah alutsista buatan Prancis, salah satunya jet tempur Rafale.

Ditemui selepas menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020), Prabowo tertawa lepas saat ditanya wartawan perihal kabar itu. Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu tidak membenarkan maupun membantah berita tersebut.

"Itu mungkin keinginan Prancis. Itu bisa saja itu," kata Prabowo.

Kendati demikian, Prabowo tidak menampik Indonesia harus meningkatkan kapasitas pertahanan, salah satunya dengan cara memodernisasi alutsista yang ada.

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kunjungan Prabowo bukan jaminan Indonesia akan membeli alutsista buatan Prancis, termasuk jet tempur Rafale.

"Kalau melihat kan boleh, masak nggak boleh? Tapi belum tentu beli kan," kata Trenggono di sela rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, di kantor Kemenhan, Rabu (22/1/2020). (miq/sef)

 ♖ CNBC  

Kamis, 22 Oktober 2020

Pompeo to Visit Indonesia After Spy Plane Rebuff

US Secretary of State Mike Pompeo will address an Islamic youth group conference on religion and civilisation in Jakarta. https://1.bp.blogspot.com/-jfr_cxdj3dw/X4633-uqcfI/AAAAAAABP-c/Wk1X8aK99DIODCzXbftZse6Llmx_nfUnACLcBGAsYHQ/w400-h271/Martin%2BPorcelli.jpgUS Navy P-8A Poseidon [Martin Porcelli]

US
Secretary of State Mike Pompeo will visit Indonesia next week, his first trip to the country since its leadership rejected a United States proposal to host its spy planes.

Mr Pompeo will address an Islamic youth group conference on religion and civilisation in Jakarta, Indonesia's foreign minister Retno Marsudi said on Thursday (Oct 22), without providing further details of his itinerary.

Earlier, Mr Pompeo told reporters in Washington that he hoped to meet Ms Retno and Indonesia's President Joko Widodo on the trip.

The visit comes amid an escalating US-China rivalry that is being vigorously contested in South-east Asia, especially in the South China Sea, which China claims as almost entirely its own territory. The claim is opposed by many regional states, including Indonesia.

Mr Pompeo's visit comes after the US made high-level approaches to Ms Retno and Indonesia's defence minister Prabowo Subianto in late July and early August to grant landing and refuelling rights to its P-8 surveillance planes that monitor Chinese military activity in the resource-rich South China Sea.

The offer was rebuffed by Mr Joko, according to four senior officials. Indonesia has long followed a neutral foreign policy and has never allowed its territory to be used as a staging ground for foreign military operations.

Mr Pompeo declined to directly answer questions on the spy plane proposal, referring reporters to the Pentagon.

Spokesmen for the Pentagon, the Indonesian president, foreign minister and defence minister either declined to comment or did not respond to requests for comment.

"There are commercial issues, security issues, and diplomatic issues where the United States has already improved the relationship between the countries," he said. "But there's more that we can do."

Mr Pompeo's Jakarta visit will conclude a four-day trip that includes stops in India, Sri Lanka and the Maldives.

  Straitstimes  

Kemhan Bentuk Holding BUMN Industri Pertahanan

DEFEND RI PUNA MALE Black Eagle [antara]

Sekretaris Jendral Kementerian Pertahanan RI Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S Memimpin acara Sosialisasi Pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan TA. 2020, Rabu (21/10) di Gedung Urip Sumohardjo Kemhan Jakarta.

BUMN Industri Strategis yang beranggotakan PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN, PT Dahana dan PT PAL Indonesia turut berperan serta dalam kegiatan Sosialisasi Pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan di Kementerian Pertahanan RI Jakarta.

Pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan dalam branding Defence Industri Indonesia (DEFEND ID) merupakan wujud dari kolaborasi antar BUMN di lingkup BUMN Sub-Klaster Industri Pertahanan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan.


https://1.bp.blogspot.com/-pk3RClf243Q/Xen3E5aK9eI/AAAAAAAAMS8/FbW2ybmMIko6ihD_1wWzqNQgsn3tLaiKwCLcBGAsYHQ/w320-h320/KRI%2B331%2BREM%2B-WhatsApp%2BImage%2B2019-12-05%2Bat%2B17.52.20.jpegKRI REM 331 [TNI AL]

Sekjen Kemhan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Grand Design dari pembentukan Holding BUMN adalah menjadi Top 50 Industri Pertahanan (Indhan) pada level global oleh karena itu penyatuan langkah strategis harus dimulai pada proses perencanaan yang komprehensif sampai dengan produksi yang laik.

Bila dihadapkan dengan kemampuan Indhan yang ada sekarang, salah satu tantangan yang harus kita jawab kedepan adalah dengan meningkatkan profesionalitas SDM Indhan guna mendukung inovasi-inovasi yang dapat bersaing pada level internasional.

Lebih lanjut Sekjen menyampaikan sosialisasi ini tentunya telah memberikan pemahaman serta gambaran yang sangat penting dan crucial berkaitan dengan industri pertahanan. Masing-masing komponen yaitu pemerintah, pengguna khususnya TNI serta Industri Pertahanan memiliki peran fundamental dan aktif.

https://1.bp.blogspot.com/-NJcAgtfZnDY/XyLF1oQ3dXI/AAAAAAAAMt8/0poJwp4YH6gR2atDVgFyTmoyp4fbDnjmwCPcBGAYYCw/w320-h202/Rantis%2BMaung%2B4x4%2BKompas.pngRantis Maung [Pindad]

Elang Sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembentukannya Holding BUMN Indhan memiliki kapabilitas untuk mewujudkan dan meningkatkan perekonomian industri pertahanan dalam negeri agar menjadi lebih maju, kuat, mandiri dan berdaya saing.

Sekjen juga menekankan agar PT LEN Industri selaku Lead Integrator pihak-pihak yang berkepentingan untuk fokus dan memberikan masukan pada rencana pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan tersebut guna memberikan manfaat yang lebih maksimal bagi kemajuan industri pertahanan dalam negeri.

Kepada BUMN Industri Pertahanan agar dapat memberikan masukan yang sehat dan relevan tentang kondisi di lapangan terkait implementasi aturan pelaksanaan industri pertahanan sehingga tercipta persaingan yang baik serta kesehatan keuangan pada industri pertahanan.

Hadir dalam acara tersebut Dirjen Renhan Kemhan Mayjen TNI Budi Prijono, Dirjen Kuathan Kemhan Marsda TNI N Ponang Djawoto, Dirut PT LEN Bpk. Zakky Gamal Yasin, Dirut PT Pindad Bpk. Abraham Mose, Dirut PT Dahana Bpk. Budi Antono, Dirut PT DI Bpk. Elfien Goentono, Dirut PT PAL Bpk. Budiman Saleh, Staf Khusus Menhan Bid. Kerjasama Kelembagaan, Staf Khusus Wamenhan Bid. Analisa Pembiayaan Indhan, Asrenum Panglima TNI, Aslog Panglima TNI , Aslog Kasad, Waaslog Kasal dan Waasrena Kasau.

  Kemhan  

Roketsan chief says Tunisia and Indonesia Interested in Turkish Guided Bombs for UAVs

Bayraktar TB2 UCAV [armedconflicts]

Tunisia and Indonesia are both interested in acquiring Roketsan guided munitions for their future unmanned aerial vehicles (UAVs), according to Murat İkinci, the Turkish company’s general manager.

Countries like Indonesia and Tunisia, which are in search of unmanned aerial vehicles, have a high demand for the procurement of mini smart munitions MAM-L and MAM-C, the main weapon systems mounted on the Turkish UAVs,” İkinci said in an interview with state-owned Anadolu Agency (AA) on 18 October.

It was reported earlier this year that Tunisia had ordered six Anka-S systemsfrom Turkish Aerospace Industries (TAI), each with two UAVs. However, Africa Intelligence reported in September that the contract had been cancelled as Tunis could not find the funds.


https://1.bp.blogspot.com/-L_RydMBPL9k/X5DIMl5Hn_I/AAAAAAABQAY/9vT-QaSP-rMjeNUN9en_XRM3VtIqBV_9gCLcBGAsYHQ/w400-h229/mam-ccc-750x430.jpgMAM-L and MAM-C mini smart munitios [Savunma Sayati]

The Anka-S is the version of TAI’s Anka family that has a satellite communications capability for beyond-line-of-sight operations. Roketsan’s MAM-L and smaller MAM-C laser-guided bombs have been integrated with the Anka.

These weapons have proved effective when used with the Bayraktar TB2, a smaller Turkish-made UAV, in Syria and Libya earlier this year. “Their usage in recent fights have changed the course of the operations in Turkey’s favour,” İkinci noted.

  Jane's  

Rabu, 21 Oktober 2020

[Foto] Bakamla Ujicoba Senjata Pindad

Sejumlah anggota tim penembak memasang senapan mesin berat di dek Kapal Negara (KN) Pulau Marore-322, di Perairan Pulau Gangga, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (21/10/2020).

Latihan menembak menggunakan dua unit senapan mesin berat SM-5 kaliber 12,7mm produksi PT. Pindad tersebut, untuk melatih keterampilan dan kesiapan Anak Buah Kapal (ABK) menggunakan sistem senjata pertahanan ringan kapal dalam melaksanakan tugas di laut khususnya masalah penegakan hukum.


  ★ antara  

Selasa, 20 Oktober 2020

RI-Jepang Sepakat Kerja Sama Terkait Isu Laut China Selatan

Presiden Jokowi menjamu PM Jepang Yoshihide Suga di Istana Bogor. (Rusman -Biro Setpres)

Indonesia dan Jepang sepakat untuk menjalin kerja sama secara erat terkait isu Laut China Selatan (LCS). Kedua negara juga sepakat bekerjasama pada isu Korea Utara.

Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam pernyataan pers usai dijamu oleh Presiden RI Jokowi di Istana Bogor, Selasa (20/10).

"Sehubungan dengan isu-isu regional, termasuk Korea Utara dan Laut Tiongkok Selatan, kami sepakat bahwa Jepang dan Indonesia akan bekerja sama secara erat," ucap Suga dalam bahasa Jepang yang telah diterjemahkan oleh penerjemah di Istana, dikutip dari siaran langsung Youtube Sekretariat Negara.

Suga kemudian meminta kerja sama dari Indonesia agar isu penculikan warga Jepang oleh Korea Utara dapat segera diselesaikan.

Dia menegaskan bahwa Indonesia-Jepang akan terus bekerjasama dan bergandengan tangan bagi perdamaian di kawasan.

"Jepang akan bekerjasama dan bergandengan tangan dengan Indonesia bagi perdamaian dan kesejahteraan kawasan ini, berlandaskan kemitraan strategis kedua negara kita yang diperkokoh kunjungan saya ke Indonesia kali ini," tuturnya.

Dalam pertemuan itu, Suga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jokowi karena telah menyambutnya dengan baik.

Suga merasa sangat senang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang dia kunjungi sebagai lawatan perdana internasionalnya sejak menjabat sebagai perdana menteri bulan lalu.

Sementara itu, Jokowi juga menyambut baik kedatangan Suga ke Indonesia. Terutama di masa pandemi virus corona seperti ini Jokowi yakin bahwa melakukan kunjungan kenegaraan bukan hal yang mudah.

"Saya meyakini keputusan berkunjung ke luar negeri khususnya Indonesia di masa pandemi ini tidak mudah, oleh sebab itu saya sangat menghargai kunjungan Yang Mulia. Dan kunjungan ini merupakan sebuah simbol komitmen yang kuat," ujar Jokowi.

Indonesia dan Jepang memang memiliki histori yang baik dalam hubungan bilateral. Negeri Matahari terbit diketahui pernah menjajaki kerja sama khususnya di bidang infastruktur dengan Indonesia.

Latihan TNI AL dan JMSDF di laut Natuna Utara​ [TNI AL]

Adapun sebelum mengunjungi Indonesia, Suga lebih dulu ke Vietnam. Di sana ia bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc.

Kedua negara menetapkan kesepakatan dasar yang memungkinkan Jepang untuk mengekspor peralatan dan teknologi pertahanan ke Vietnam.

Jepang memang tengah mengejar perjanjian semacam itu dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan hubungan dengan Asia Tenggara dan mempertahankan industri pertahanannya sendiri.

Serupa seperti saat mengunjungi negara tersebut, Suga kembali menyatakan bahwa baik Indonesia maupun Vietnam merupakan kunci untuk mengejar visi "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka" saat bertemu Jokowi.

Laut China Selatan menjadi perairan rawan konflik terutama setelah China mengklaim sepihak sebagian besar wilayah perairan itu. Klaim historis Beijing itu bertabrakan dengan wilayah kedaulatan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, bahkan hingga Taiwan.
 


Indonesia sendiri tidak pernah menempatkan diri sebagai negara yang turut bersengketa dalam perebutan wilayah di Laut China Selatan. Namun, belakangan aktivitas Beijing di dekat perairan Natuna kian mengkhawatirkan Jakarta.

Kapal China diketahui beberapa kali mencoba menerobos masuk ke wilayah kedaulatan lIndonesia. Paling anyar terjadi pada bulan lalu.

Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) melalui KN Nipah 321 mengusir kapal coast guard China yang berkeliaran di zona eksklusif ekonomi Indonesia, Laut Natuna Utara, pada Sabtu (12/9).

Kapal China dengan nomor lambung 5204 terdeteksi pada pukul 10.00 WIB. KN Nipah 321 yang berjarak 9,35 kilometer pun langsung meningkatkan kecepatan, mendekati kapal China itu.

Petugas sempat melakukan kontak dengan kapal China melalui radio. Namun, pihak yang bersangkutan bersikeras tengah melakukan patroli di wilayah teritorial laut China. (ndn/dea)

  ★ CNN  

Prabowo Mulai Nego Awal 15 Eurofighter Austria

Pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner [Dokumentasi Kementerian Pertahanan Austria via Kronen Zeitung]

Menteri Pertahanan Republik Austria Klaudia Tanner menerima kunjungan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pertahanan Austria di Wina, Austria, Selasa (20/10/2020) waktu setempat. Pertemuan Tanner dan Prabowo bertujuan membicarakan rencana penjualan 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon milik Austria.

Seperti dilaporkan media terkemuka Austria Kronen Zeitung, pertemuan tadi pagi diawali oleh penghormatan militer dari militer Austria kepada Prabowo. Kemudian dilakukan pembicaraan selama sekitar dua jam terkait 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon.

"Hari saya dapat berbicara secara langsung dengan counterpart saya asal Indonesia untuk pertama kali. Kami membicarakan ketertarikan (Indonesia) membeli Eurofighter yang kami miliki," ujar Tanner.

"Ini merupakan titik awal untuk diskusi permulaan dalam level teknis," lanjutnya.

Seperti diketahui, pertemuan antara Tanner dan Prabowo menuai kritikan di Austria. Terbaru, Juru Bicara Partai Hijau David Stogmuller memberikan pernyataan.

"Harus diklarifikasi apakah tidak ada negara lain yang tertarik dengan Eurofighter," ujarnya seraya menyinggung masalah dugaan pelanggaran HAM yang membelit Prabowo.

Pekan lalu, kritik demi kritik juga dilayangkan partai oposisi pemerintah. Sebagai informasi, Tanner berasal dari Partai Rakyat Austria (OVP) selaku pemenang dalam pemilihan umum 2017 lalu.

Juru Bicara Bidang Pertahanan Partai NEOS (Das Neue Österreich und Liberales Forum) Douglas Hoyos mengkritik rencana Tanner menjual 15 jet tempur Eurofighter Typhoon.

✈️ Typhoon angkatan udara Austria [flugrevue]

"Menjual Eurofighter Typhoon ke Indonesia bukanlah solusi untuk tuduhan korupsi seputar pembelian tersebut," ujarnya seperti dilansir salah satu media terkemuka di Austria, Der Standard, Minggu (18/10/2020).

Menurut dia, militer Austria akan berada dalam situasi sulit jika semua Eurofighter Typhoon dijual. Sebab, Austria telah meng-grounded sejumlah jet tempur lainnya, yaitu Saab 105 buatan Swedia.

"Selain itu, perlu dicermati apakah Indonesia merupakan mitra negosiasi yang cocok karena situasi hak asasi manusia setempat," kata Hoyos.

Juru Bicara Bidang Pertahanan Partai Kebebasan Austria (FPO) Reinhard Bosch menilai prospek kesepakatan antara kedua negara "sangat rendah" karena Austria membutuhkan persetujuan dari empat negara produsen Eurofighter Typhoon, yaitu Jerman, Inggris Raya, Italia, dan Spanyol. Tidak ketinggalan yang tak kalah penting adalah restu dari Amerika Serikat (AS) dan Airbus.

Pengawasan wilayah udara, menurut Bosch, akan terkendala jika penjualan Eurofighter Typhoon terwujud. Sebab, alternatif untuk jet-jet tempur itu harus segera disediakan pemerintah.

"Para ahli di kementerian harus menentukan jumlah hingga kemampuan apa yang diperlukan untuk memenuhi tugas dalam pengawasan wilayah udara," kata Bosch.

Terlepas dari dinamika yang ada, Presiden Austria Alexander van der Bellen meminta Tanner mempelajari apa yang diajukan Prabowo. "Merupakan tugas menteri pertahanan untuk memeriksa permintaan tersebut dengan cermat dan menarik kesimpulan yang sesuai," ujarnya kepada Der Standard.
(miq/miq)

  ✈️ CNBC  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...