Sabtu, 26 Juli 2014

[World Article] Pola Serangan Roket Hamas ke Israel


http://www.janes.com/images/assets/206/41206/1521482_-_main.jpgSerangan Roket Hamas ke Gaza, sejak Israel membabi buta membom Gaza lewat pesawat udara (grafik: IDF)

S
eminggu setelah tahapan serangan darat dari Operasi ‘Protective Edge’ Israel di Jalur Gaza, militer Israel / Israel Defense Forces (IDF) mulai bisa mngurangi serangan roket.

Menurut IDF, Hamas telah meluncurkan lebih dari 2.300 roket hingga tanggal 24  Juli 2014, yang merupakan hari ke-17 dari operasi “Protective Edge” Israel. Hanya sekitar 75% dari roket ini menghantam Israel, sisanya dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome atau gagal mencapai Israel, menurut statistik yang dirilis IDF setiap hari. Roket yang dicegat, adalah jika hendak menyasar wilayah penting di Israel.

Rata-rata, 140 roket ditembakkan setiap hari selama tahap awal operasi, ketika IDF membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara, angkatan laut, dan artileri.

Frekuensi serangan roket turun menjadi rata rata 110 roket sehari, selama delapan hari pertama serangan ofensif darat Israel, yang bertujuan menemukan dan menghancurkan situs peluncuran  roket dan aset Hamas lainnya di Jalur Gaza.

Ada sekitar 100 roket diluncurkan pada 22 dan 23 Juli, dan jumlahnya turun menjadi 63 roket  pada tanggal 24 Juli. Meskipun ini merupakan tren positif bagi Israel, serangan roket masih menyebabkan gangguan yang signifikan.

2.300 roket yang telah ditembakkan merupakan proporsi yang signifikan dari jumlah roket yang dimiliki Hamas, Jihad Islam Palestina dan kelompok-kelompok kecil lainnya pada awal konflik, yang diperkirakan IDF mereka memiliki sekitar 10.000 roket.

Diperkiraan Hamas dapat mempertahankan serangan roket dengan frekuensi tinggi, untuk beberapa minggu ke depan karena tidak diketahui jumlah roket yang telah dihancurkan Israel di darat. Pasukan darat IDF juga membersihkan situs peluncurkan roket dekat perbatasan, sehingga sulit bagi Hamas untuk menembakkan roket jarak pendek ke Israel.

Sumber-sumber intelijen militer Israel mengatakan kepada wartawan bahwa penurunan peluncuran roket harus dikaitkan dengan strategi Hamas yang melindungi roket mereka untuk kampanye peperangan yang berlarut, bukan penurunan kemampuan. Pemimpin Hamas tampak yakin bahwa mereka bisa mempertahankan serangannya sampai permintaan utama merka dipenuhi: mengakhiri blokade Jalur Gaza oleh Mesir dan Israel.

Akibat saling serang ini, korban sipil dari Palestina terus meningkat yang menyebabkan tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri operasi militernya. Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, lebih dari 500 warga sipil Palestina tewas hingga 23 Juli: lebih dari lima kali jumlah yang tewas dalam operasi IDF sebelumnya melawan pejuang Palestina di Gaza pada bulan November 2012.

IDF mengatakan mereka telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengurangi korban sipil, termasuk peringatan kepada warga untuk mengevakuasi daerah-daerah tertentu, dan merilis video yang menunjukkan serangan udara dibatalkan ketika warga sipil terlihat. Namun demikian, ada banyak insiden di mana tembakan Israel telah membunuh warga sipil.

IDF mengatakan Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia: taktik untuk mecegah niat Israel menyerang atau justru meningkatkan jatuhnya korban sipil.[JKGR]

  ♞ IHS Janes  

[World News] Pesawat Kanada Akan Diledakkan, Jet Tempur AS Beraksi

Pesawat Kanada Akan Diledakkan, Jet Tempur AS Beraksi Jenis pesawat jet tempur F-16 Amerika Serikat yang mengawal Sunwing Airlines. | (Istimewa)

Pesawat jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) bergerak cepat mengawal pesawat Sunwing Airlines Kanada kembali ke Toronto, saat mengudara menuju Panama City, Jumat waktu setempat atau hari ini (26/7/2014) WIB.

Musababnya, muncul teror bahwa salah seorang penumpang akan meledakkan pesawat itu.

Pesawat tersebut telah lepas landas dari Bandara Internasional Toronto menuju Panama City. Namun setelah muncul teror itu, pesawat jet tempur F-16 AS langsung meluncur dan mengawal pesawat Sunwing Airlines 772 pulang ke Toronto.

Komandan Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD), Mayor Julie Roberge, mengatakan pesawat jet tempur AS melakukan tindakan tepat. ”Yakni tindakan pencegahan,” katanya, seperti dikutip Reuters.

Padahal pesawat itu baru lepas landas sekitar satu jam. Belum diketahui, penumpang tersebut akan membawa senjata jenis apa untuk meledakkan pesawat tersebut. Pihak maskapai juga belum merilis jumlah penumpang yang ada di dalamnya.

Sebuah video yang direkam salah satu penumpang, tampak bahwa aparat penegak hukum Kanada dengan membawa senjata masuk ke pesawat setelah mendarat kembali ke Toronto. ”Kepala menunduk, angkat tangan,” bunyi instruksi salah seorang aparat keamanan Kanada.

Media setempat melaporkan, seorang pria berusia 25 tahun ditangkap karena diduga sebagai orang yang akan meledakkan pesawat tersebut. Namun, penumpang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka itu marah-marah, karena merasa barang-barang yang dia bawa aman dan sudah lolos dari pemeriksaan pihak bea cukai.(mas)

  ♞ sindonews  

Indonesia equips corvette with Chinese 30 mm CIWS

Sea Platforms http://2.bp.blogspot.com/-zAD63jiz1hU/TwkK9bQjAJI/AAAAAAAAHoE/1HXyBzbMsOQ/s1600/Type+052C+%2528Luyang-II+Class%2529+Missile+Destroyer+are+also+equipped+with+two+seven+barrel+Type+730+close-in+weapon+systems+%2528CIWS%2529+which+has+a+firing+rate+of+4%252C600%257E5%252C800+roundsminute+at+a+maximum+firing+range+of+3%252C0+%252810%2529.jpgCIWS AK 730 China [chinesemilitaryreview]

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut or TNI-AL) is equipping its Kapitan Pattimura (Parchim I)-class corvette KRI Sultan Thaha Syaifuddin (876) with a Chinese-developed Type 730 close-in weapon system (CIWS).

The matter was revealed on 22 July by Sultan Thaha Syaifuddin's commanding officer Commander Ario Sasongko during a communal breaking fast event on board the vessel followed by a traditional Indonesian ceremony to mark the start of fitting-out works.

The Type 730 CIWS is a radar-guided cyclic seven-barrelled Gatling gun-style system primarily mounted as a defence against anti-ship missiles and other precision guided ammunitions. It integrates an EFR-1 tracking radar and an OFC-3 electro-optical sensor system on the weapon mount and is known to fire up to 5800 rds/min at distances of up to 3 km. The system can also be employed against unmanned aerial vehicles, smaller aircraft and lighter patrol boats.

Variants of the Type 730 CIWS are currently fixed onboard the People's Liberation Army Navy (PLAN) warships such as the Luzhou (Type 051C)-class, Luyang I (Type 052B)-class and Luyang II (Type 052C)-class destroyers and Jiangkai II (Type 054A)-class guided missile frigates.

Indonesian defence media officials told IHS Jane's on 24 July they were unable to name the variant that is being installed on the Sultan Thaha Syaifuddin.

According to a statement released by the TNI-AL on 23 July, mounting of the Type 730 CIWS is being done following the successful installation of a new Chinese-developed SEWACO combat management system on the vessel.

Sultan Thaha Syaifuddin is an ex-German Democratic Republic vessel, originally inducted into the East German Navy in June 1982 and re-commissioned into the TNI-AL in February 1995. The corvette is currently listed under the strength of the TNI-AL's western fleet (KOARMABAR).

  ♞ IHS Janes  

[Video] Pesawat F-16 C/D-52ID TNI AU

Video Kedatangan F16 C/D 52ID di MadiunDiposkan Toruwijaya [kaskuser]


  ♞ Kaskus  

[World Article] Dunia Bawah Tanah Gaza

Terowongan bawah tanah di Gaza

Penggunaan terowongan di Gaza dimulai sekitar satu setengah dekade lalu di wilayah yang berbatasan dengan Mesir, untuk menyelundupkan senjata ke Gaza di bawah pengamanan perbatasan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), kata seorang analis pertahanan Timur Tengah.

Dalam waktu singkat, selain untuk menyelundupkan senjata, operator terowongan mulai mengimpor berbagai barang kebutuhan warga, seperti disampaikan Dr Eado Hecht. Hecht adalah seorang analis pertahanan independen dan dosen doktrin militer di Begin-Sadat Center for Strategic Studies di Bar Ilan University.

Menurut dia, setelah Israel menarik diri dari Gaza, jumlah terowongan penyelundup meningkat dari puluhan menjadi ratusan seiring dengan semakin banyaknya warga Gaza yang terlibat dalam bisnis menguntungkan ini.

Mendeteksi terowongan membutuhkan deteksi pintu masuknya atau melihat terowongan itu sendiri dengan alat akustik, seismik, atau radar.

Bahkan setelah sebuah terowongan dideteksi, orang tidak lantas mengetahui rute pasti terowongan itu.

"Untuk menyembunyikan terowongan dari intelijen Israel, pintu masuk biasanya terletak di lantai dasar rumah, masjid, sekolah, atau bangunan publik lainnya," kata Eado.

Menggali terowongan adalah proses yang lama dan berat, biasanya memakan waktu beberapa bulan karena dilakukan dengan tangan.

Pasalnya, menggunakan alat penggali bertenaga motor akan membuat suara berisik yang bisa didengar oleh Israel.

Terowongan yang digali Hamas biasanya sedalam 20 meter jadi sangat sulit terdeteksi.

Untuk menemukan terowongan, Israel harus memiliki informasi intelijen dari Gaza atau mereka harus masuk dan mencari sendiri dari rumah ke rumah.

Menghancurkan sebuah terowongan adalah operasi yang panjang dan kompleks, serta hanya bisa dilakukan dengan tepat dengan data pasti dan mendetail mengenai rute serta kedalamannya.

  ♞ Kompas  

[World Article] KAI Bangun Helikopter Militer Korea Selatan

KAI Siapkan Helikopter Korea Selatan Badan Program Akusisi Pertahanan Korea Selatan, DAPA, menetapkan Korea Aerospace Industries (KAI) untuk mengembangkan helikopter seberat 10.000 pound yang akan digunakan untuk tujuan sipil dan militer.

DAPA mengadakan rapat dewan eksekutif puncak, Selasa, 22 Juli, dan memilih KAI sebagai pemenang lelang untuk proyek tersebut. KAI mengalahkan Korean Air, bendera-maskapai nasional yang terlibat dalam produksi helikopter berlisensi dan komponen pesawat.

Kemenangan ini merupakan produksi kedua bagi KAI, yang mana telah membangun helikopter kelas medium Surion bersama Eurocopter.

KAI akan memilih partner luar negeri dalam beberapa bulan ke depan untuk bergabung membangun Light Civil Helicopter (LCH) untuk kepentingan intai maritim dan transport pada tahun 2020. Helikopter LCH selanjutnya akan dimodifikasi ke dalam versi militer – helikopter militer ringan/ Light Armed Helicopter (LAH) — yang pada tahun 2022 akan menggantikan armada helikopter tua 500MDs dan AS-1s.

Kontrak final pembangunan Helikopter LCH/ LAH dijadwalkan November berkonsultasi dengan Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi. Juru bicara DAPA Baek Yoon-hyung mengatakan :”Proyek ini bukan saja meningkatkan kemampuan pertahanan kami tapi juga meningkatkan kualitas dari Industri dirgantara kami kepada pencapaian yang lebih tinggi”.

Proyek ini akan menyerap lebih dari 1 triliun won (US $ 974 juta) investasi segar dan biaya diharapkan didanai oleh pemerintah, KAI serta mitra asing.
imageKAI mengatakan pengembangan LCH maupun LAH (dual) akan membantu meningkatkan kesamaan komponen hingga 60 persen, yang mengarah kepada kestabilan dukungan logistik dan mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan.

“Pembangunan bersama LCH dan LAH diperkirakan membantu mengurangi biaya keseluruhan sebesar 340 miliar Won,” kata juru bicara KAI Lee Myung-hwan.

Perusahaan ini bertujuan menjual 1.000 pesawat, dimana sekitar 600 bisa dijual di luar negeri.

Proyek helikopter diproyeksikan menghasilkan senilai 33 triliun Won untuk pendapatan dalam negeri dan dapat memberikan kontribusi hingga 50 triliun won bagi perekonomian, serta mempekerjaan 160.000 orang untuk proyek tersebut.

Menurut pejabat KAI, calon kemitraan asing adalah: AgustaWestland, Airbus Helicopter, Bell dan Sikorsky.

Airbus Helicopter, sebelumnya dikenal sebagai Eurocopter, disebut sebagai pesaing utama, karena memiliki catatan bekerja sama dengan KAI untuk mengembangkan Surion.

CEO dari KAI Ha Sung-yong mengatakan baru-baru ia menerima jaminan dari perusahaan Eropa bahwa tidak akan ada batas untuk penjualan helikopter, tidak seperti Surion, yang dibatasi untuk penjualan di Eropa.

Airbus Helicopter menawarkan AS365 Dauphin diperbesar, sedangkan Bell mengusulkan pembangunan helikopter yang nyaris konstruksi baru. Sikorsky menawarkan helikopter S-76 dengan badan yang lebih besar, dan AgustaWestland mengusulkan Model AW169, menurut pejabat DAPA.

  JKGR  

[World Article] Rusia Perkenalkan UAV Amfibi

Mampu lepas landas dan Mendarat Dimanapun UAV amfibi ChirokBelum cukup memiliki rudal balistik, Rusia mengembangkan pesawat tak berawak (UAV) amfibi yang merupakan hibridisasi antara UAV dengan hovercraft amfibi. UAV unik yang tidak memerlukan lapangan untuk lepas landas dan mendarat ini ditampilkan saat pameran teknologi Innoprom-2014 di Yekaterinburg, Rusia tengah, 9-12 Juli 2014.

UAV yang dijuluki Chirok ini dikembangkan oleh perusahaan Rusia Rostec, dan baru kali ini dipamerkan di hadapan publik. Chirok mampu mendarat di medan apapun, termasuk di salju, pasir, air, rawa atau daerah apapun yang relatif datar.

Prototipe Chirok yang ditampilkan ini masih dalam ukuran 1:5, yang sengaja dibuat untuk menguji kinerja aerodinamisnya di wind tunnel (terowongan angin) di Central Aero-hydrodynamic Institute di kota Zhukovsky, Rusia.
UAV amfibi ChirokPada 2015 nanti, UAV Chirok dengan ukuran penuh akan memulai uji penerbangan. Chirok akan memiliki rentang sayap 10 meter, dan memiliki bobot lepas landas maksimum sekitar 700 kg, yang mana 300 kg nya merupakan muatannya. Mampu terbang di ketinggian 6.100 meter, UAV ini diharapkan mampu melakukan penerbangan sejauh 2.500 km. Informasi mengenai sistem propulsi Chirok, masih belum dipublikasi.

UAV amfibi yang bodinya mirip dengan kepala paus pembunuh ini dibuat secara eksklusif dari bahan komposit (kemungkinan besar utamanya dari serat karbon namun hal ini belum dikonfirmasi. Sedangkan membran bantalan udaranya (air cushion) terbuat dari bahan ultra-modern yang dikembangkan oleh ahli Rusia dan dipatenkan oleh Rostec Corporation (informasi dari Russian Times, Rostec sendiri tidak mengonfirmasi hal ini.
UAV amfibi ChirokMeskipun saat ini UAV amfibi Chirok akan digunakan masih dalam ruang lingkup sipil, seperti pemantauan kebakaran hutan, daerah bencana, lalu lintas, pengiriman kebutuhan untuk rig minyak yang jauh, namun konstruksinya sudah memungkinkan untuk digunakan oleh militer.

Chirok mampu membawa bom, roket dan senjata presisi tinggi, seperti rudal berukuran kecil. Dan tidak sepeti kebanyakan UAV, Chirok memiliki inner space (ruang dalam) yang pas untuk membawa senjata internal, sehingga tidak akan mengganggu visibilitas dan sifat aerodinamisnya. Karena Chirok berukuran sedang dan terbuat dari bahan komposit, Chirok juga diyakini berkarakteristik siluman yang sangat baik.

Diharapkan pada pameran dirgantara MAKS-2015 di Moskow nanti, UAV Chirok sudah akan tampil dalam ukuran penuh. Produksinya sendiri secepatnya akan dimulai pada 2016.

  artileri  

[Video + Foto] F-16 C/D TNI-AU Tiba di Sarang Naga

Setelah lama dinantikan, akhirnya 3 buah pesawat tempur terbaru TNI-AU, yaitu F-16 C/D Blok 25 upgrade (atau dikenal dengan sebutan F-16 Blok 52 ID) akhirnya menjejakan kaki di sarang naga di Lanud Iswahyudi Madiun. 3 buah pesawat ini mendarat tepat pukul 11:25 setelah menempuh penerbangan melelahkan dari Amerika Serikat.

Penerbangan jarak jauh F-16 canggih ini dipimpin oleh Col. Howard Purcell dengan pesawat bernomer ekor TS-1625. Lalu 2 pesawat lainnya diawaki Maj. Collin Coatney dan Letkol. Firman Dwi Cahyono dengan pesawat TS-1620 serta terakhir Ltc. Erick Housto dan Mayor Anjar Legowo menerbangkan pesawat TS-1623.

Dari sisi avionik, kemampuan F-16 C/D Blok 25 Upgrade itu telah mengalami peningkatan kemampuan signifikan. Dari data yang dimiliki ARC, sejumlah modifikasi itu diantaranya pemasangan Modular Mission Computer, Digital Video Recorder, IDM, dan lainnya. Namun demikian untuk radar tampaknya masih menggunakan standar Blok 25 yaitu APG-68 (V). Itu untuk urusan avionik. Di kokpit sejumlah sentuhan modernisasi juga dilakukan. Diantaranya pemasangan Common Color Multifunction Display, NVIS cockpit dan lainnya. Ditambah pula dengan perangkat bela diri berupa RWR ALR-69, External ECM dan lainnya. Dengan segudang upgrade, kemampuannya diharapkan setara dengan F-16 Blok 52.

Selain itu, sejumlah persenjataan juga diborong, meski dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Beberapa diantaranya adalah AIM-9X, AIM-120 C7 AMRAAM, JDAM Kit, hingga JHMCS (joint helmet mounted cueing system). Namun demikian, khusus pengadaan senjata ini masih menunggu persetujuan Pemerintah Amerika Serikat.


semua foto diposkan hiudilangit

  ★ ARC  

Jumat, 25 Juli 2014

Dua KRI Jajaran Koarmabar Berhasil Melaksanakan HAT dan SAT

HAT (Harbour Acceptance Test) dan SAT (Sea Acceptance Test) KRI Clurit-641 dengan Komandan Mayor Laut (P) Bambang Supriyono, S.E. dan KRI Kujang-642 dengan Komandan Mayor Laut (P) Rama Remiear Putra, baru-baru ini di perairan Pulau Lingga, Batam, Kepri, berhasil melaksanakan kegiatan HAT (Harbour Acceptance Test) dan SAT (Sea Acceptance Test) Fire Control System (FCS) Rudal C-705 dan Combat Management System (CMS) Meriam NG-18 6 Barrel kaliber 30 mm.

Rangkaian kegiatan SAT meliputi anti surface real target test, missile anti surface real target test, anti air real target, moving base alignment for missile dan naval gun firing test.

Rudal C-705 yang telah dipasang di kedua KRI memiliki kemampuan surface to surface missile dan surface to land missile dengan jarak jangkau 140 Km.

Rudal tersebut dipersiapkan untuk mengandaskan kapal perang musuh yang berbobot hingga 1.500 ton (Klas Light Corvette) dengan kemampuan daya hancur hingga 95,7%. Dengan demikian ideal untuk menenggelamkan kapal.

Sementara itu Meriam NG-18 6 Barrel kaliber 30 mm berfungsi melindungi kapal dari serangan udara musuh sebagai senjata antirudal.

Meriam NG-18 6 Barrel kaliber 30 mm buatan China tersebut memiliki jarak tembak maksimum 4.000 m dan minimum 500 m. Kedua KRI jajaran Satuan Kapal Cepat Koarmabar ini juga dilengkapi Radar Tracking TR-47C dan Radar Searching SR-47AG.

Kedua radar tersebut memiliki jarak tracking maksimum sasaran udara lebih dari 25 Km, sedangkan target sasaran permukaan lebih dari 8 Km.

Di samping itu, Radar Searching SR-47AG juga memiliki kemampuan deteksi kontak udara lebih dari 40 Km dan deteksi kontak permukaan sebatas jarak pandang cakrawala.

Dengan pemasangan radar sensor tersebut diharapkan dapat mendukung pengoperasian Rudal C-705 dan Meriam NG-18 6 Barrel.

  ★ detik  

[World Article] Israel Terisolasi Karena Serangan ke Gaza

Dewan HAM PBB di Jenewa mulai mengusut kemungkinan kejahatan perang dalam serangan ke Gaza. Kelompok militan Hamas menuntut blokade Gaza diakhiri, jika Israel ingin gencatan senjata. Dewan HAM PBB mengecam keras operasi militer Israel di Jalur Gaza. Dalam sebuah resolusi yang dikeluarkan di Jenewa disebutkan, Dewan "mengecam sekerasnya pelanggaran hak asasi manusia yang luas, sistematis dan berat" yang dilakukan militer Israel.

Selanjutnya disebutkan, serangan atas sasaran-sasaran di Jalur Gaza dilakukan secara sembarangan dan merupakan penghukuman kolektif bagi warga Palestina.

Dalam sidang Dewan HAM di Jenewa hari Rabu (23/07), 29 negara anggota setuju untuk membentuk komisi penyelidikan. Amerika Serikat menolak resolusi itu, sementara 17 negara, diantaranya Jerman dan negara-negara Uni Eropa lain, memberi suara abstain.

Duta Besar Israel di PBB Eviator Manor menjelaskan, Israel punya hak untuk membela diri, seperti negara-negara lain di dunia. Tentara Israel sudah berusaha menghindari korban sipil, namun Hamas melakukan kejahatan perang karena menyembunyikan senjata dan menembakkan roket dari daerah perumahan.

Menurut keterangan pejabat kesehatan Palestina, serangan militer Israel selama dua minggu sudah menewaskan lebih dari 700 warga Palestina.

Di pihak Israel, 32 serdadu dan tiga warga sipil tewas dalam pertempuran dan serangan roket Hamas.

 Hamas ajukan persyaratan 

Militer Israel melanjutkan serangan bom dan artileri ke Jalur Gaza hari Kamis (24/07), sekalipun upaya diplomatik terus dilakukan untuk mencapai gencatan senjata. Menteri Luar Negeri AS John Kerry kembali ke Kairo setelah melakukan pertemuan dengan PM Israel Netanyahu di Yerusalem dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat.

"Kami sudah mencapai beberapa langkah maju, tapi banyak yang masih harus dilakukan", kata Kerry yang beberapa kali bolak-balik di Timur Tengah untuk melakukan pembicaraan dengan banyak pihak.

Pimpinan Hamas Khaled Meshaal mengatakan kepada wartawan di Katar, Hamas akan merundingkan gencatan senjata jika Israel mengakhiri blokade Jalur Gaza. Ia juga menuntut agar dilakukan "gencatan senjata kemanusiaan" selama beberapa jam seperti yang pernah dilaksanakan, untuk membawa korban keluar dari daerah pertempuran.

 Maskapai AS lanjutkan penerbangan 

Otoritas Penerbangan Amerika FAA mencabut larangan terbang ke Israel Rabu (23/07) malam. Setelah meninjau situasi keamanan yang terbaru, larangan penerbangan bisa dicabut, demikian disebutkan.

Beberapa maskapai penerbangan Eropa, seperti Lufthansa dari Jerman, tetap menghentikan penerbangan ke bandar udara Ben Gurion di Tel Aviv atas alasan keamanan. Larangan terbang itu merupakan pukulan besar bagi sektor pariwisata Israel, yang biasanya mengalami puncaknya bulan-bulan liburan ini.

Israel untuk sementara membuka bandar udara militer Ovda di padang pasir Negev untuk penerbangan internasional. Banyak penerbangan Eropa tujuan Israel yang dialihkan ke Siprus, dan penumpang pesawat kemudian pindah ke pesawat-pesawat Israel untuk melanjutkan penerbangan ke daerah tujuan.hp/ap (afp, rtr, dpa)

  ★ dw.de  

EC 120 Colibri Skud 7 Dukung Latihan Tangkis Sergap Kohanudas

Satu Pesawat Helikopter EC 120 Colibri Skadron Udara 7, Lanud Suryadarma dengan Crew Kapten Pnb Rio, Lettu Pnb DJP Hutagalung, Serma Yusuf dan Praka Andrian selesai mendukung latihan Tangkis Sergap Kohanudnas yang digelar Kosek Hanudnas I di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (24/7) mendarat kembali di Skadron Udara 7 disambut Komandan Skadron Udara 7, Letkol Pnb Tubagus Hasan.

Latihan tangkis Sergap yang digelar sejak Sabtu (5/7) tersebut diikuti pesawat F-16 Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, personel Paskhasau dan bersamaan dengan Pengamanan Ibukota.

  ★ TNI AU  

Indonesia commissions first two of three Bung Tomo-class corvettes

Sea Platforms Indonesia's Defence Minister Purnomo Yusgiantoro presided over a commissioning ceremony for the Indonesian Navy's (Tentera Nasional Indonesia - Angkatan Laut: TNI-AL) first two of three Bung Tomo-class corvettes at Barrow-in-Furness, UK, on 18 July.

The 95 m F 2000 vessels, KRI Bung Tomo and KRI John Lie, were originally built by BAE Systems for the Royal Brunei Navy (RBN) under a contract signed in January 1998. However, after a protracted legal dispute, the ships were laid up and offered for sale by the Bruneian government through an affiliate company of Lürssen. The vessels were subsequently acquired by Indonesia in January 2013.

The Bung Tomo-class vessels are armed with one Oto Melara 76/62 Super Rapid gun, two MSI-Defence 30 mm guns, and two 324 mm triple-tube torpedo launchers. As built, the ships were also provisioned for eight MBDA MM 40 Block 2 Exocet anti-ship missiles and 16 MBDA VL Seawolf point defence missiles; however, neither weapons system was installed. It is understood that, in TNI-AL service, they will receive eight MM 40 Block 3 Exocet missiles, and 16 MBDA VL Mica point defence missiles.

The vessels' sensor suite includes a Thales 4130C1 hull-mounted sonar, a Kelvin Hughes 1007 I-band surface search radar, and a BAE Systems AWS 9 E/F-band air/surface search radar.

The corvettes can achieve a top speed of 30 kt and are designed for a range of 5,000 n miles at 12 kt.

According to the TNI-AL, Bung Tomo and John Lie are currently in transit to Indonesia, where they are scheduled to be put on display at the TNI-AL base in Surabaya as part of an Indonesian National Armed Forces Day celebration event on 5 October. Upon conclusion of the celebrations, the ships are understood by IHS Jane's to be inducted into the TNI-AL's Eastern Fleet where they are expected to assume offshore patrol duties.

The third vessel in class, KRI Usman Harun, was not commissioned at the ceremony but Indonesian media reports on 21 July quoted TNI-AL officials as saying that its personnel are currently on their way to the UK to bring the ship home. No reason was given as to why Usman Harun was not inducted together with its sister ships at the ceremony and it is unclear as to whether a separate commissioning will be held.

COMMENT

The third vessel in the class, which was not commissioned during the ceremony, caused tensions between Singapore and Indonesia in February 2014 after Singapore's Ministry of Foreign Affairs registered concern about the ship's name.

The corvette is named after Osman (Usman) Haji Mohamed Ali and Harun Said, two members of Indonesia's then marine commandos (known today as the Korps Marinir) who were convicted of participating in the 1965 bombing of MacDonald House in Orchard Road, Singapore, which killed three people. The infiltration had been ordered by then President Sukarno, who opposed the formation of Singapore and Malaysia. Both marines were executed in Singapore in 1968.

Although both countries have agreed to maintain good bilateral ties despite the incident, Singapore has indicated that it would not allow Usman Harun into the country's territorial waters and would forbid the Republic of Singapore Navy (RSN) from participating in any maritime exercises in which the vessel is involved.

It is unclear if the defence minister would similarly preside over Usman Harun's commissioning at a later date. In the case that he does not, it might signal a deliberate attempt by the Indonesians to keep the vessel's induction inconspicuous so as to not stoke further tensions between the two countries.

  ★ IHS Janes  

Pesawat F-16 C/D-52ID TNI AU Tiba Di Tanah Air

Penerbangan “Ferry” tiga pesawat F-16 C/D 52ID TNIAU dari Anderson AFB Guam ke Lanud Iswahjudi Madiun telah mendarat dengan selamat pada pukul 11.25 WIB (Jumat 25 /7). Pesawat-pesawat tinggal landas dari Guam pada pukul 09.07 local time (pkl 06.07 WIB) dengan menempuh waktu 5 jam 16 menit dan melaksanakan empat kali pengisian bahan bakar di udara oleh pesawat Tanker KC-10 dari Yokota AFB Jepang. Flight F-16 ini terbang pada ketinggian 26.000 kaki didampingi pesawat tanker dan selama dua jam pertama “menyelam” dalam awan sehingga terpaksa mengisi bahan bakar dalam awan. Sesampai diwilayah udara Indonesia cuaca cukup cerah dimana pengisian bahan bakar terakhir dilaksanakan diatas Pulau Halmahera, kemudian pesawat tanker KC-10 ikut sampai jarak 150 km dari Makassar, selanjutnya balik kanan kembali ke Guam.

Bertindak sebagai leader penerbangan "Viper Flight" ini adalah Col. Howard Purcell dengan pesawat bernomer ekor TS-1625, selanjutnya Maj. Collin Coatney/ Letkol. Firman Dwi Cahyono dengan pesawat TS-1620 dan terakhir Ltc. Erick Houston/ Mayor Anjar Legowo menerbangkan pesawat TS-1623. Penerbangan bersejarah ini disambut oleh dengan pengalungan bunga oleh Panglima Koopsau II Marsdya TNI Abdul Muis yang didampingi Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan, Kepala Proyek “Peace Bima Sena II” Kolonel Tek Amrullah Asnawi dan para pejabat dari jajaran Kemhan, Mabes AU dan Lanud Iswahjudi.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI IB Putu Dunia dalam menyambut kedatangan pesawat F-16 C/D-52ID mengatakan bahwa Proyek “Peace Bima Sena II” merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI AU secara bertahap, dan berlanjut sesuai rencana pembangunan Kebutuhan Pokok Minimal. Kasau menegaskan kehadiran 3 unit pesawat dari total pengadaan 24 unit pesawat F-16 C/D-52ID dan ditambah program upgrade 10 unit pesawat F-16 A/B-15OCU diproyeksikan menjadi kekuatan utama Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Dua Skadron F-16 ini akan menjadi bagian dari strategi penggelaran dan pelibatan dua Komando Operasi Angkatan Udara. Kedatangan pesawat-pesawat F-16 C/D-52ID ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan Air Power kita untuk menegakkan kedaulatan serta hukum demi kepentingan nasional, tidak saja di wilayah udara nasional namun juga di luar wilayah ZEE Indonesia. Selain menjadi tulang punggung operasi Pertahanan Udara namun juga sebagai penjamin keunggulan udara komando gabungan TNI dalam penyelenggaraan operasi darat, laut maupun di udara.
3 unit F-16 Block 52ID TNI AU berjejer di Lanud Iswahjudi setelah tiba di Indonesia 25 juli 2014Kedatangan burung-burung besi ini sangat melegakan sesudah sempat tertahan selama lima hari di Eielson AFB, Alaska dan sehari di Andersen AFB Guam akibat permasalahan tehnis pada pesawat tanker udara KC-10 dari Travis AFB. Ketiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU memulai perjalanan panjang meninggalkan Hill AFB Utah pada hari Selasa (15/7) menuju Alaska. Baru pada hari Rabu (23/7) ketiga pesawat ini bisa meninggalkan Eielson AFB menuju Andersen AFB, Guam yang ditempuh selama 9 jam 46 menit dengan sembilan kali pengisian bahan bakar diudara.

Sesuai rencana maka mulai awal bulan Agustus 2014 enam orang instruktur penerbang F-16 A/B TNI AU akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi “differential training” F-16 C/D di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi tiga instruktur penerbang dari US Air Force Mobile Training Team. Selanjutnya sesuai rencana pesawat-pesawat lainnya akan mulai berdatangan dan akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute (payung rem). Konfigurasi awal pesawat F16C/D 52ID TNI AU memang belum dilengkapi dengan drag chute, sehingga modifikasi akan dilakukan tehnisi TNI AU dengan supervisi personil Lockheed Martin mulai kuartal pertama 2015.

Seluruh pesawat F-16 C/D ini adalah pesawat Block 25 USAF yang sudah dibongkar total sebelum menjalani upgrading dan refurbished, baik kerangka “airframe” serta modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah. Rangka pesawat diganti dan diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh setara dengan Block 50/52.
F-16 Block 52ID TNI AU sudah tiba di Indonesia pada 25 juli 2014Pelaksanaan Upgrade mesin pesawat menjadi tipe F100-PW-220/E yang memiliki umur muda kembali, serta lebih awet dan lebih handal dari mesin sebel\]khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) Grup 6 serta Augmentor Engine baru yang lebih mudah dirawat dan usia pakainya dua kali lebih lama.

Kita berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX (generasi 4.5) sudah siap dioperasikan maka seluruh prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID bisa kita terapkan untuk menyamai atau bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita. Pesawat-pesawat canggih ini akan menambah kekuatan Air Power kita untuk menjaga Keamanan Nasional Indonesia.(Hiu di Langit)

  ★ Kaskus  

F-16 CD TNI AU Hampir Tiba Di Tanah Air

Rencana penerbangan “Ferry Flight” F-16 C/D 52ID dari Anderson AFB Guam ke Iswahjudi AFB Madiun pada hari Kamis 24 Juli 2014 mengalami penundaan. Penyebabnya adalah masalah terganggunya sistem air refueling pada tanker udara KC-10 dari Travis AFB. Sebelumnya Viper Flight sempat tertahan selama 5 hari di Eielson AFB, Alaska akibat permasalahan pada pesawat tanker yang sama. Selanjutnya rencana terbaru adalah Viper Flight akan terbang hari pada hari Jumat tgl.25 Juli 2014 langsung menuju tanah air dengan menggunakan pesawat tanker pengganti dari Yokota AFB. Ketiga pesawat dan tanker akan tinggal landas dari Guam pukul 06.00 WIB dan sampai di Madiun pada pukul 11.16 WIB.

Setting crew dalam penerbangan dengan call sign "Viper Flight" adalah pesawat pertama dengan nomer ekor TS-1625 akan diterbangkan oleh Col. Howard Purcell, pesawat TS-1620 akan diterbangkan oleh Maj. Collin Coatney/ Letkol. Firman Dwi Cahyono dan pesawat TS-1623 diterbangkan Ltc. Erick Houston/ Mayor Anjar Legowo. Sebelumnya pada hari Rabu 23 Juli 2014 ketiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini telah meninggalkan Eielson AFB (Air Force Base) Alaska melintasi Samudera Pasifik dan mendarat dengan selamat pada pukul 15.00 di Anderson AFB, Guam. Perjalanan panjang dari Alaska menuju Guam ditempuh selama 9 jam 46 menit dengan Sembilan kali pengisian bahan bakar diudara (air refueling) oleh pesawat tanker KC-10 dari Travis AFB.

Setelah libur Idul Fitri maka mulai bulan Agustus 2014 enam orang instruktur penerbang F-16 A/B TNI AU akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi “differential training” F-16 C/D di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi empat instruktur penerbang dari US Air Force Mobile Training Team. Selanjutnya sesuai rencana pesawat-pesawat lainnya akan mulai berdatangan dan semuanya akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute (payung rem). Memang konfigurasi awal pesawat F16C/D 52ID TNI AU belum dilengkapi dengan drag chute, sehingga modifikasi akan dilakukan tehnisi TNI AU dengan supervisi personil Lockheed Martin mulai kuartal pertama 2015.
Seluruh pesawat F-16 C/D ini menggunakan dasar pesawat Block 25 yang sebelumnya sudah dibongkar total sebelum menjalani upgrading dan refurbished, baik kerangka “airframe” serta modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah. Rangka pesawat diganti dan diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh setara dengan Block 50/52.

Modernisasi dan upgrade avionic dan engine pesawat yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pesawat menjadi setara dF-16 block 50/52 berpusat dengan memasang “otak dan syaraf” pesawat yaitu Mission Computer MMC-7000A versi M-5 standar Block 52+ yang jauh lebih besar, kuat dan cepat kemampuannya. Demikian pula kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan sesuai system baru yang dipasang. Pemasangan Improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih disamping Embedded GPS/ INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS untuk penembakan JDAM (Bomb GPS). Ditambah Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213, Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan Chaffs/ Flares anti radar/ anti rudal dan peralatan perang elektronika.

Untuk seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E telah menjalani upgrade menjadi baru kembali, lebih awet dan handal, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) Grup 6 baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainya dua kali lebih lama serta lebih mudah dirawat
Dalam urusan pertempuran udara pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini cukup handal karena selaindketahui sebagai pesawat F-16 paling lincah juga dilengkapi rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder L/M/X dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk penembakan “Beyond Visual Range”. Untuk menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar), Improved Data Modem Link 16, Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Pesawat juga dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.

Armada F-16 C/D 52ID TNI Angkatan Udara ini selanjutnya akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Pesawat yang telah dilengkapi kemampuan sistem avionic barat yang canggih ini dilengkapi senjata udara modern untuk melengkapi keunggulan daya jangkau operasi dan kecepatan yang membuat pesawat ini sanggup untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran udara dan darat. Baik sasaran di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari di segala cuaca. Kelak pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan membantu kita untuk memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU.

Kita berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX (generasi 4.5) sudah siap dioperasikan maka seluruh prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID bisa kita terapkan untuk menyamai atau bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita. Pesawat-pesawat canggih ini akan menambah kekuatan Air Power kita untuk menjaga Keamanan Nasional Indonesia.

  ★ TNI AU  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...