Minggu, 27 April 2025

[Global] Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak

 Berbobot 5 Ribu Ton Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton (KCNA via Reuters)

Melansir Reuters, Sabtu 26/4/2025), dari laporan KCNA, disebutkan kapal perusak multiguna baru itu dilengkapi "senjata paling kuat".

"(Dibangun-red) dalam waktu sekitar 400 hari dengan kekuatan dan teknologi kami sendiri", kata laporan itu, mengutip Jo Chun Ryong, seorang sekretaris di Partai Pekerja yang berkuasa.

Dalam pidato, Kim Jong-un mengatakan kapal perang itu akan diserahkan kepada angkatan laut dan mulai beroperasi awal tahun depan.

Rekaman dari televisi pemerintah Korea Utara KRT menunjukkan Kim tiba di Nampho bersama putrinya Ju Ae setelah melakukan perjalanan ke kota pelabuhan barat dengan kereta api.

"Jika AS terus memperbarui catatannya dalam protes terhadap kekuatan militer, kami tidak punya pilihan selain memperbaruinya dalam pelaksanaan pencegahan strategis," kata pemimpin itu dalam rekaman TV.

Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un yang berkuasa, juga muncul dalam rekaman TV tersebut.

 Tandai Pembangunan Armada Besar 
Peluncuran, yang berlangsung pada hari Jumat di galangan kapal militer Nampho, menandai era baru "pembangunan armada besar bergaya Kim Jong Un", kata KCNA, mengutip Wakil Laksamana Pak Kwang Sop.

Kapal itu dinilai sebagai "kelas Choe Hyon", dinamai menurut pejuang revolusioner anti-Jepang Choe Hyon.

Awal bulan ini, Reuters melaporkan, kelas kapal perang baru Korea Utara mampu menampung puluhan sel peluncur vertikal untuk membawa rudal yang telah dikembangkan militernya. Hal ini mengutip analisis citra satelit.

Kim juga mengatakan kemampuan serangan pendahuluan yang kuat adalah "pencegah perang yang paling meyakinkan" dan bahwa tidak ada batasan untuk cakupan serangan semacam itu.

"Lingkungan keamanan negara kita sangat serius saat ini," kata pemimpin itu seperti dikutip oleh KCNA. Ia pun bersumpah untuk membangun armada untuk operasi laut terbuka.

Ia juga berterima kasih kepada para pekerja dan teknisi karena membangun kapal perusak baru, yang sesuai dengan garis partai untuk memperkuat angkatan laut.

  sindonews  

39 Siswa Kopaska Berlatih Terjun Malam dari Pesawat NC-212 Aviocar

🛩 🪂  (Puspenerbal)

Skuadron Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda mendukung Latihan Terjun Malam Paradasar bagi 39 siswa DIKKOPASKA Angkatan XLVIII, Pusdiksus, Kodikopla, Kodiklatal yang dimulai pada Kamis malam (24/4/2025).

Latihan Terjun Malam Paradasar sebagai bagian dari kemampuan infiltrasi udara taktis yang krusial bagi setiap pasukan khusus TNl AL menjadi tahap akhir dari Dikkopaska yang berlangsung selama 10 bulan.

Latihan Terjun Malam yang berlangsung hingga awal Juni 2025 ini berlangsung dalam tiga sorti penerbangan malam, para siswa melaksanakan penerjunan statis dari ketinggian 1.500 kaki menggunakan pesawat CASA NC 212-200 Aviocar.

Latihan terjun malam ini membekali siswa dengan kemampuan dasar sebelum terjun Free Fall dikegelapan, bertujuan meningkatkan kemampuan calon prajurit Kopaska dalam kondisi minim cahaya.

Materi latihan mencakup ground training dan praktik terjun statik pada malam hari. Pesawat CASA NC 212-200 diawaki oleh Mayor Laut (P) Anjun, Lettu Laut (P) Satrio, dan Letda Laut (P) Reno, yang menerbangkan pesawat dan membuka ramp atas aba-aba pelatih untuk penerjunan malam.

Komandan Skuadron Udara 600, Mayor Laut (P) Marwanto, menyatakan bahwa NC 212-200 mendukung berbagai latihan TNI AL dan menjadi andalan angkut taktis, termasuk infiltrasi udara terbatas dan logistik, kapanpun dibutuhkan.

Sedangka Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, menambahkan bahwa pesawat ini memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai operasi dan penugasan, serta akan terus mendukung operasi-operasi di masa mendatang.

  🛩 Pelopor Wiratama  

Sabtu, 26 April 2025

Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang Kunjungi Kemhan

 Bahas Penguatan Kerja Sama Strategis Indonesia–Jepang (Kemhan)

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang (Chief of Staff, Joint Staff, Japan Self-Defence Forces/JSDF) Yang Mulia, Jenderal Yoshida Yoshihide, di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jumat (25/4/2025).

Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang pertahanan.

Dalam suasana pertemuan yang hangat dan bersahabat, Menhan RI menyampaikan apresiasi atas kontribusi Jenderal Yoshida Yoshihide dalam mempererat kerja sama pertahanan antara kedua negara. Menhan RI juga menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus menjalin hubungan strategis dengan Jepang, khususnya sebagai sesama negara maritim yang memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Salah satu dasar penting dari kerja sama ini adalah Memorandum antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Jepang tentang Kerja Sama dan Pertukaran di Bidang Pertahanan yang telah ditandatangani pada 23 Maret 2015. Dokumen ini menjadi landasan hukum dalam berbagai inisiatif strategis antara kedua negara.

Jenderal Yoshida dalam kesempatan ini menyampaikan pandangan Jepang mengenai pentingnya menetapkan tujuan strategis bersama antara Indonesia dan Jepang, yang mencerminkan kesamaan posisi kedua negara sebagai negara maritim di kawasan Indo-Pasifik. Stabilitas maritim dipandang sebagai elemen penting bagi perdamaian kawasan, pertumbuhan ekonomi, serta keberlangsungan perdagangan internasional. Untuk itu, kedua pihak mendiskusikan peningkatan kerja sama salah satunya di bidang pelatihan bersama.

Keduanya juga sepakat bahwa kerentanan terhadap bencana alam merupakan tantangan bersama yang memerlukan respons terkoordinasi. Indonesia menyatakan keterbukaan terhadap kerja sama dalam pertahanan sipil dan penanggulangan bencana, termasuk pelatihan bersama, pengembangan kapasitas tanggap darurat dan peningkatan interoperabilitas antar lembaga terkait.

Pertemuan ini juga membahas tindak lanjut dari Japan-Indonesia Defence Ministerial Meeting yang telah diselenggarakan pada 7 Januari 2025 di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Jepang mengusulkan penguatan kerja sama melalui beberapa inisiatif, antara lain: penguatan dan perluasan pertukaran personel tingkat tinggi antara TNI AL dan Japan Maritime Self-Defence Force. Kemudian, peningkatan interoperabilitas antara TNI AL dan Japan Maritime Self-Defence Force.

Menutup pertemuan, Menhan RI menyampaikan apresiasi atas perhatian dan keterlibatan aktif pihak Jepang dalam memperkuat hubungan pertahanan kedua negara. Menhan juga menyampaikan optimisme bahwa pertemuan ini akan membuka jalan bagi kemitraan strategis yang lebih kokoh dan berkelanjutan di masa mendatang.

Turut hadir mendampingi Menhan yaitu Wakil Menteri Pertahanan, Sekjen Kemhan, dan Irjen Kemhan. (Biro Infohan Setjen Kemhan)


  ★
Kemhan  

Jumat, 25 April 2025

TNI AU Tinjau Langsung Produksi Radar Thales di Prancis

🛰 Menjaga Langit Indonesia(Dispenau)

Di tengah ancaman pertahanan yang semakin kompleks, kemandirian dan kesiapan sistem pertahanan udara menjadi kebutuhan strategis yang tidak dapat ditunda.

Menjawab tantangan tersebut, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra, S.I.P., M.Tr.(Han)., memimpin langsung kunjungan delegasi TNI Angkatan Udara (TNI AU) ke fasilitas produksi radar milik Thales di Fleury-les-Aubrais, Prancis.

Melalui kunjungan ini, TNI Angkatan Udara tengah menapaki transformasi pertahanan berbasis teknologi, dan berkomitmen menyiapkan kekuatan udara yang adaptif, tangguh, dan visioner siap mengawal langit Nusantara hari ini dan di masa depan.

Turut mendampingi Wakasau dalam kegiatan ini Irjenau Marsda TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr.Han., Aslog Kasau Marsda TNI T.B.H Age Wiraksono, S.I.P., M.A., serta Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Radar Marsma TNI Didik Pujo Indarto.

Kehadiran para pejabat tinggi TNI AU ini menegaskan keseriusan dan komitmen institusi dalam memastikan kesiapan teknologi pertahanan udara nasional ke arah yang lebih modern dan terintegrasi.
 

  📡
TNI AU  

Kamis, 24 April 2025

TNI AU Hentikan Pengoperasian Hercules Legendaris era Soekarno

 Dianggap sudah terlalu tua untuk dioperasikanPesawat C-130B Retroff Hercules saat dihadirkan dalam upacara pemberhentian pesawat di Gedung Serbaguna Nurtanio Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/5/2025). (ANTARA/HO-Penerangan TNI AU/am) ✈️

TNI AU memberhentikan pengoperasian pesawat angkut legendaris yang telah beroperasi sejak era presiden pertama RI Soekarno, yakni pesawat C-130B Retroff Hercules dengan nomor registrasi A-1303, 1304, dan A-1313.

Pemberhentian itu karena dianggap sudah terlalu tua untuk dioperasikan.

Upacara pemberhentian operasional pesawat itu dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Muhamad Tonny Harjono di Gedung Serbaguna Nurtanio Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu.

"Pengabdian panjang pesawat Hercules ini bukan hanya catatan sejarah, melainkan juga telah menempa jati diri TNI Angkatan Udara," kata Marsekal TNI Tonny dalam siaran pers resmi TNI AU.

Dalam sambutannya, Marsekal TNI Tonny mengatakan bahwa pesawat C-130B Retroff Hercules dengan nomor registrasi A-1303, 1304, dan A-1313 merupakan alat utama sistem senjata (alutsista) pertama yang menjadi tulang punggung TNI AU dalam membawa logistik hingga pasukan di beberapa daerah operasi militer.

Pesawat yang datang ke Indonesia pada tahun 1960 ini, lanjut KSAU, telah terjun dalam beragam operasi militer, di antaranya Operasi Trikora, Dwikora, Seroja, hingga penerbangan VVIP presiden ke-1 RI Soekarno ke Karachi pada tahun 1965.

Bahkan, Alpha 1303 mencetak sejarah sebagai pesawat pertama yang mendaratkan pimpinan TNI di Tanah Papua pada tahun 1963.

Tidak hanya operasi militer, kata dia, pesawat ini juga terlibat dalam beberapa operasi kemanusiaan yang dilakukan TNI seperti membawa logistik untuk korban Tsunami di Aceh pada tahun 2004, Gempa Palu pada tahun 2018, dan erupsi Gunung Semeru pada tahun 2021.

Kini, kata Marsekal TNI Tonny, TNI AU sudah memiliki beberapa unit Hercules C-130 generasi terbaru dan saat tengah menanti pesawat angkut baru jenis Airbus A400.

TNI AU juga dikabarkan akan kedatangan beberapa pesawat tempur jenis rafale asal Prancis yang akan hadir pada tahun ini.

Hal tersebut merupakan upaya TNI AU dalam meregenerasi alutsista mengikuti tuntutan perkembangan zaman.

Dengan adanya regenerasi pesawat tempur dan pesawat angkut tersebut, Marsekal TNI Tonny berharap TNI AU akan makin kuat dalam menjaga pertahanan udara Indonesia.
 

  ✈️
antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...