Sabtu, 21 Januari 2017

TNI AU Akan Gelar Alutsista

⚓️ Di Lanud Tarakan Kebedaraan Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan sangat penting artinya dalam menjaga wilayah Indonesia di perbatasan dari ancaman provokasi negara tetangga. Karena itu, berbagai fasilitas dibangun dengan harapan ke depan Lanud Tarakan bisa menjadi salah satu pangkalan penting TNI AU.

Rencananya, awal Februari mendatang Lanud Tarakan bakal menggelar alat utama sistem senjata (alutsista). Disamping itu, juga akan dilaksanakan patroli pengamanan perbatasan di wilayah Kaltara.

Terkait rencana tersebut, Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Umar Fathurrohman mengungkapkan pihaknya masih menunggu izin dari Panglima TNI. Ia berharap mendapat restu agar bisa menunjukkan kekuatan alutsista yang dimiliki Indonesia.

Kalau kami di AU tentunya akan menonjolkan pesawat tempur yang cangih seperti Sukhoi dan F-16,” ujarnya, Kamis (19/1).

Menurutnya, kegiatan tersebut sekaligus sebagai upaya mengantisipasi proxy war yang merupakan perang tanpa menggunakan senjata. Perang seperti ini cukup mengancam kedaulatan negara karena merupakan bentuk penjajahan, selain perang fisik.

Kita harus mewaspadai proxy war, dimana ini merupakan ancaman bagi bangsa Indonesia. Peredaran narkoba saja, itu sebagai salah satu proxy war,” bebernya.

Disinggung mengenai alutsista seperti apa saja yang akan dipamerkan, Umar mengaku belum menerima arahan secara pasti. Tetapi yang tidak ketinggalan adalah pesawat tempur, yang baru bisa diidentifikasi baru ada empat Sukhoi yang akan datang ke Tarakan mengikuti gelar alutsista nantinya.

  ⚓️ Prokal  

KSAU Kaji Wilayah Timur yang Bakal Jadi Daerah Pangkalan Udara

⚓️ Untuk menghemat bahan bakar Ilustrasi latihan pesawat TNI AU [TNI AU]

Rencana Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk mengembangkan pangkalan militer di wilayah timur Indonesia masuk dalam rencana TNI Angkatan Udara.

Kepala Staf TNI Angkatan Utara (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menilai pembangunan pangkalan militer di wilayah timur Indonesia sangat diperlukan untuk menghemat bahan bakar pesawat tempur AU dalam mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurutnya, saat ini sejumlah wilayah yang akan menjadi daerah pembangunan pangkalan militer sedang dalam proses kajian. Setidaknya, wilayah pangkalan militer yang dibangun nanti bisa mencapai pulau terluar di timur Indonesia. Hal ini, sambungnya bisa membuat penghematan bahan bakar 20 persen bagi pengamanan wilayah NKRI oleh pesawat tempur TNI AU.

Sesuai dengan konsep poros maritim dunia bagaimana rencana gelar yang disampaikan panglima kita akan mengembangkan Natuna, Morotai dan yang ditengah bisa pulau Selaru,” ujarnya seusai Upacara Sertijab di Lanud Halim perdanakhusuma, Jakarta Timur, Jumat (20/1).

Selain menghemat anggaran bahan bakar, pembangunan pangkalan militer ini juga bisa menjadi wilayah latihan bagi TNI AU.

Menurut Hadi, selama ini latihan pesawat tempur AU lebih terpusat di wilayah pulau Jawa. Disisi lain, lalu lintas ruang udara di wilayah tersebut sangat dipadati pesawat komersil. Dengan adanya pangkalan militer di wilayah timur Indonesia, latihan tempur bisa dialihkan dan tidak lagi berpusat di wilayah Jawa.

Kita akan mendukung. Jadi tidak hanya di utara tapi kita bagi di sebelah selatan. Namun kebutuhan latihan negara harus kita cukupi. Seandainya ada kebutuhan latihan di Madiun R to R, kita akan keluarkan namanya notam sehingga tidak mengganggu Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur,” tutup Hadi.

  ⚓️ RMOL  

Panglima Armada Harusnya di Kapal

⚓️ Bukan di DaratKRI REM 331 [Damen]

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengatakan, setiap panglima armada seharusnya bertugas di atas kapal, bukan di daratan.

Panglima armada itu seharusnya di kapal, misalnya panglima armada ketujuh, panglima armada pasifik. Itu di kapal semua,” ujar Ade usai membuka Rapat Pimpinan TNI AL di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jumat (20/1/2017).

Dia boleh di kantor, di darat, kalau sedang istirahat saja ya. Jadi jangan dibolak-balik, panglima armada posnya adalah di kapal,” lanjut dia.

Pernyataan itu merupakan jawaban dari pertanyaan wartawan soal rencana pembentukan armada TNI AL ketiga RI, armada laut timur. Armada timur ini dibentuk belakangan setelah armada barat dan armada tengah.

Rencananya, TNI AL membangun markas armada timur di Sorong, Papua.

Ade melanjutkan, Indonesia belum memiliki kapal yang berfungsi sebagai markas tempat kendali operasi dilakukan.

Ade meminta hal itu tidak menjadi alasan para panglima armada tidak menjalankan tugas pokoknya.

Dalam bahasa perang, dia tetap harus berani di atas kapal, jangan di darat. Keliru,” ujar dia.

Sesuai kajian TNI AL sejak 2004, Komando Armada RI Kawasan Barat nantinya memiliki kewenangan wilayah di seluruh perairan di Pulau Sumatera (ALKI I).

Sementara, Komando Armada RI Kawasan Tengah memiliki wewenang atas wilayah perairan sekitar Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan (ALKI II).

Adapun, Komando Armada RI Kawasan Timur nantinya menjangkau wilayah perairan di Pulau Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua (ALKI III).

  ⚓️ Kompas  

KRI SIM-367 Ikuti Latma Multinasional AMAN 2017 di Pakistan

KRI Sultan Iskandar Muda (367) [TNI AL]

Kepala Staf Koarmatim (Kasarmatim) Laksamana Pertama (Laksma) TNI I.N.G. Ariawan, S.E., M.M., mewakili Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., melepas keberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 dengan Komandan Letkol Laut (P) Rio Henrymuko Yumm dalam rangka mengikuti Latihan Bersama (Latma) Multinasional AMAN 2017 di Karachi, Pakistan. Upacara pelepasan kapal perang TNI AL tersebut berlangsung di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung Surabaya. Jum’at, (20/01/2017).

Pangarmatim dalam amanatnya yang dibacakan Kasarmatim menyampaikan, Latma Multinasional AMAN 2017 adalah suatu bentuk latihan bersama Angkatan Laut yang bersifat Multilateral, yang dilaksanakan tiap 2 (dua) tahun sekali di Pakistan.

Latihan ini dimaksudkan untuk membangun persamaan persepsi guna meningkatkan interoperability antara TNI Angkatan Laut regional dan non-regional demi terwujudnya situasi lingkungan maritim yang kondusif. Bagi TNI AL sendiri kesempatan latihan ini dimaksudkan juga untuk memantau perkembangan kemampuan dan kekuatan Angkatan Laut negara peserta latihan.

Lanjutnya, Latma Multinasional AMAN melibatkan 18 negara peserta, dimana untuk kedua kalinya TNI AL mengirimkan 1 (satu) unsur kapal perang guna mengikuti rangkaian kegiatan latihan tersebut. Unsur KRI yang terlibat adalah KRI SIM-367 beserta 1 (satu) tim Kopaska, 1 (satu) personel Marinir, dan 1 (satu) penerbang TNI AL sebagai observer.

Latma Multinasional AMAN 2017 yang dilaksanakan mulai tanggal 10 s.d. 14 Februari 2017 dibagi menjadi 2 (dua) tahap yaitu Tahap I (10 s.d.12 Februari 2017) berupa kegiatan di darat / Karachi Naval Base. Sedangkan Tahap – II (13 s.d. 14 Februari 2017) merupakan kegiatan manuvra lapangan di Laut Arab.

Dengan tema latihan “Together For Peace”, urgensi latihan ini diantaranya yaitu membawa arti penting bagi perkembangan situasi perairan nasional maupun yang dapat memberikan penangkalan ke dalam maupun keluar bagi Indonesia secara umum, sekaligus untuk menjalin kerjasama antar Angkatan Laut Indonesia dengan Pakistan.

Pangarmatim mengakhiri amanatnya menyampaikan berbagai tugas akan diemban, mulai yang paling ringan, sampai yang paling berat dan kompleks. Untuk itu, tunjukkan bahwa kalian mampu melaksanakan tugas dalam latihan bersama dengan baik. “Laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan profesionalisme yang tinggi serta tetap mengutamakan keselamatan personel dan material, apapun bentuk keberhasilan tugas yang dikerjakan, jelas tidak terlepas dari kesungguhan, kerja keras dan koordinasi yang kalian laksanakan sebagai prajurit Sapta Marga”. ujarnya.

Adapun serial latihan dalam AMAN Exercise 2017 diantaranya, Aplikasi doktrin, taktik serta Operasi Tempur Laut sesuai referensi yang ditetapkan, Manuver taktis, Penembakan sasaran permukaan dengan meriam 76mm, Replenishment at Sea (RAS) / Pembekalan di laut, aplikasi Visit, Board, Search and Seizure (VBSS), Melaksanakan aksi peperangan AKS/kerja sama taktis dengan unsur udara, simulasi Search and Rescue, Komunikasi taktis sesuai referensi latihan, dan operasi Maritime Interdiction Operation (MIO), serta aplikasi operasi tempur laut dalam kegiatan anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan pertahanan udara, selain itu dalam latihan ini juga dilaksanakan Special Operation at Sea oleh Pasukan Khusus.

Hadir dalam acara tersebut, Koorsahli Pangarmatim Kolonel Marinir Tory Subiyantoro, Pejabat Utama Koarmatim, Para Komandan Satuan Jajaran Koarmatim, Para Komandan Unsur yang berada di Pangkalan serta Ibu – ibu Jalasenastri Armatim.

  ⚓️ Berita Lima  

Komando Armada di Papua Segera Dibentuk

Penyebaran Pangkalan TNI Ilustrasi KRI TNI AL

TNI bertekad mendukung pemerintah dalam pembangunan nasional yang dimulai dari pinggiran dan tidak tersentralisasi. Komando Armada III TNI AL pun akan segera dibentuk.

Hal tersebut menjadi salah satu poin hasil Rapat Pimpinan (Rapim) TNI yang digelar selama empat hari. Presiden Joko Widodo meminta TNI mengantisipasi perubahan-perubahan global, termasuk persiapan dari dampaknya.

"Antara lain segera mengadakan penyesuaian penyebaran pasukan-pasukan dan pangkalan-pangkalan yang tidak tersentral di Jawa dan segera melaporkan kesiapan tersebut," ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seusai Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017) malam.

Untuk itu, Gatot pun memerintahkan jajarannya segera menggelar rapim di masing-masing matra. "Segera lakukan rapim tingkat angkatan, baik AD, AL, dan AU. Segera lakukan percepatan untuk pembangunan, kontrak-kontrak sehingga membantu perputaran ekonomi," ucapnya.

"Dan yang penting adalah penyebaran dari pangkalan-pangkalan difokuskan pada tempat-tempat terpinggir agar bisa membuat sentra-sentra ekonomi baru," tambah Gatot.

Saat ditanya mengenai penyebaran pangkalan-pangkalan, Panglima TNI mengatakan ke depan pembangunan difokuskan pada pembentukan komando armada (TNI AL). Sedangkan pembentukan kodam-kodam (TNI AD) dan Komando Operasi (TNI AU) belum akan dilakukan dulu.

"Pembentukan kodam-kodam baru, kemudian koops baru tidak. Tapi (Komando) Armada baru. (Pembentukan) Armada III harus dilakukan," jelas jenderal bintang empat itu.

Saat ini TNI AL memiliki 2 Komando Armada, yaitu Komando Armada Barat (Koarmabar), yang berada di Jakarta dan Komando Armada Timur (Koarmatim). Pembentukan Komando Armada baru akan membantu pemerataan pembangunan dan ekonomi sesuai dengan harapan Jokowi, termasuk untuk menunjang program tol laut.

"Karena kita tahu kita (selama ini) hanya berorientasi pada Armada Timur saja. Maka perlu ada armada satu lagi, tempatnya di sekitar Papua," kata Gatot.

Pembentukan Komando Armada baru ini sebetulnya bukan rencana baru. Penambahan Komando Armada TNI AL itu sejalan dengan rencana pembentukan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan). Ini juga sudah masuk dalam rencana strategis (renstra) TNI untuk memenuhi minimum essential force (MEF).

Lalu kapan Komando Armada baru ini dibentuk?

"Jadi semua pembentukan rencana ini harus dilaporkan kepada Presiden. Kemudian dianalisis dan diputuskan bersama-sama, baru dilangsungkan," jawab Panglima TNI belum bisa memastikan.

Meski begitu, Gatot yakin pembentukan Komando Armada di Papua akan segera terealisasi. Untuk mendukung ini, sejumlah Lanal di wilayah timur telah dinaikkan menjadi Lantamal.

"Yang bisa tahun ini ya tahun ini dilakukan, segera mungkin," tegas Gatot.

Sebelumnya sempat diberitakan, TNI AL direncanakan akan memiliki tiga Komando Armada dari yang sebelumnya hanya dua, plus satu komando pusat. Koarmatim yang berada di Surabaya disebut akan menjadi Komando Armada RI.

Sementara itu, rencananya Komando Armada Barat tetap berada di Jakarta, Komando Armada Tengah di Makassar, dan Armada Timur di Papua. Penambahan Komando Armada salah satunya juga terkait dengan pengamanan Laut Cina Selatan. (dnu/dnu)

  ★ detik  

Perluasan Kekuatan Armatim untuk Efisiensi Logistik

https://1.bp.blogspot.com/-EKWypIUbxN8/V9t804eaRjI/AAAAAAAAI_E/OdfuQko8udcUcGgDEDr4iXIiauCGIfLkwCLcB/s1600/Uji%2Bcoba%2Bpeluncuran%2BRudal%2BC-705%2Boleh%2BKRI%2BClurit%2B641%2Bdi%2BLaut%2BJawa%252C%2BRabu%2B%252814-9%2529.%2B%2528jawapos%2529.jpgPeluncuran rudal C705 [jawapos]

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi berharap rencana memperluas kekuatan di wilayah militer Armada Timur dapat terealisasi tahun ini. Perluasan kekuatan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasi dan logistik TNI AL dalam misi menjaga kedaulatan NKRI.

"Penggelaran pangkalan itu kan efisiensi operasi. Kalau ada satuan kita dekat dengan daerah operasi, maka efisiensi operasi, efisiensi logistik bisa kita capai," kata Ade usai membuka rapat pimpinan TNI Angkatan Laut di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2017).

Perluasan kekuatan militer TNI AL akan dilakukan secara bertahap. Contohnya Pangkalan Utama AL yang berkembang dari 3 lokasi hingga kini menjadi 14 lokasi.

"Lantamal di Tarakan dulu belum ada, baru lanal. Operasi di Laut Sulawesi itu dari Surabaya, dulu," ujar Ade menggambarkan jarak antara lokasi operasi dengan pusat logistik.

Prajurit yang bertugas tidak boleh kehabisan logistik, mulai bahan makanan hingga bahan bakar kapal, setelah adanya lantamal baru di wilayah timur.

"Artinya bunker-bunker untuk bahan makan itu juga tersedia di daerah operasi, sehingga tidak perlu balik lagi," tegas dia.

Ade juga menjabarkan urgensi peningkatan efisiensi logistik dan operasi di Armada Timur dilatarbelakangi cakupan wilayah militernya yang terlalu luas, mulai perairan Tegal, Jawa Tengah, hingga perairan Papua, yang berbatasan dengan negara tetangga.

"Memang kebutuhan tim saya itu tiga armada. Sehingga tak hanya dua armada (Timur dan Barat) seperti sekarang ini. Kita butuh armada (lagi) di kawasan Timur khususnya, supaya beban Pangarmatim (Panglima Armada RI Kawasan Timur) tidak terlalu berat," jelas Ade.

"Karena wilayah Armatim ini dari mulai perairan Tegal sampai ke perbatasan Papua," sambung dia.

Ade berharap lokasi-lokasi markas komando di bawah Armada Timur yang baru dapat menjadi solusi atas masalah logistik yang selama ini TNI AL alami.

"Bagaimanapun, kapal perang operasinya akan sangat bergantung pada logistik," imbuhnya.

Armabar nantinya akan berganti nama jadi Armada RI 1, Armatim berganti menjadi Armada RI 2 dan armada yang baru akan dinamai Armada RI 3. (fdn/fdn)

  detik  

Marinir TNI AL Uji Coba Ranpur Amfibi BTR-4M

BTR-4M Marinir TNI AL [Angkasa] ★

S
etelah cukup lama menghuni Bumi Marinir Cilandak dan bahkan menjalani penugasan operasional perdananya pada saat penebalan pengamanan Kediaman Wakil Presiden RI pada saat terjadinya aksi unjuk rasa 212, baru kali inilah kendaraan tempur amfibi BTR-4M menjalani uji kemampuan arung lautnya. Pengujian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana BTR-4M dapat memenuhi tuntutan kemampuan asasinya membelah permukaan air dan tentunya mendaratkan pasukan.

Perjalanan dimulai pada Rabu malam, 18 Januari 2017 selepas penduduk Jakarta kembali ke rumahnya masing-masing. Diselingi sisa-sisa macet rush hour, iring-iringan dua ranpur BTR-4M keluar dari Bumi Marinir Cilandak dan membelah jalanan Jakarta. Perjalanan yang terasa istimewa karena ranpur dipacu di jalan raya, tidak digendong oleh truk transporter Tatra. Sekaligus menguji kemampuan lintas jalan rayanya tentu saja.

BTR-4M Marinir TNI AL [Angkasa]

Rute perjalanan melalui tol JORR dengan rute masuk dari tol TB Simatupang, kemudian bablas ke Meruya, Kamal, dan akhirnya menuju pantai Tanjung Burung Tangerang. Kalau tidak melihat sekeliling yang berupa dinding baja yang dipenuhi peralatan, rasanya seperti naik SUV mahal yang nyaman saja saat BTR-4M dipacu kencang.

Setiba di pantai, kedua BTR-4M dipersiapkan untuk uji arung di pagi hari tanggal 19 Januari. Ketika fajar pagi menyingsing, tim dari Korps Marinir dan perwakilan perusahaan KMDB disambut oleh mentari pagi yang cerah, langit yang biru, dan laut yang tenang. Sempurna! Kalau bukan karena kerja, ingin rasanya meloncat ke dalam air dan berenang-renang ria. BTR-4M yang berwarna hijau lumut pun kontras dengan birunya langit yang hanya dihiasi sedikit awan.

BTR-4M Marinir TNI AL [Angkasa]

Setelah final check, dua BTR-4M dengan propeller yang berputar dan trim vane yang sudah mengembang pun masuk ke dalam air laut perlahan, dan kemudian melaju membelah ombak. Kendaraan sangat stabil dan tenang, tidak berbeda kondisinya ketika dibandingkan dengan pengujian di sungai di Ukraina.

BTR-4M Marinir TNI AL [ARC]

Seperti pembaca lihat di foto, jarak antara atap kendaraan dan permukaan laut juga masih berselisih tinggi, berkat penambahan buoyancy kit pada BTR-4M. Tidak ada keraguan sama sekali bahwa ranpur tangguh asal Ukraina ini akan sanggup mengemban tugas untuk melancarkan operasi amfibi yang membutuhkan kendaraan dengan spek khusus.

  Angkasa  

Jumat, 20 Januari 2017

3 WNI Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. [AP] ★

K
epala Kepolisian Resor Selayar, Ajun Komisaris Besar Eddy Suryantha Tarigan mengatakan tiga warga negara Indonesia(WNI) asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf adalah nelayan. Mereka bekerja menjadi nelayan sejak Oktober 2015 lalu.

Eddy menambahkan saat itu Sudarling bersama pamannya Hamdan berangkat ke Nunukan dari Pulau Bembe Kabupaten Selayar. Sedangkan Subandri merupakan warga Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. "Mereka ini bekerja sebagai nelayan," kata Eddy, Jumat malam, 20 Januari 2017.

Menurut dia, selama di Malaysia, Sudarling dan Hamdan tinggal bersama keluarganya Muhammad Arsyad. Dan mereka bekerja di Kapal Trawl penangkap udang.

Setelah mendapat informasi terkait penculikan di Perairan Lahat Datu, Malaysia Timur, Rabu 18 Januari lalu. Melalui Kapolres, Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali menyampaikan pihaknya akan memfasilitasi keluarga korban penculikan selama di Kabupaten Selayar, sampai ada kepastian dari Pemerintah Filipina. "Ini hasil koordinasi kami dengan Pak Bupati," tutur Eddy.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Dicky Sondani mengatakan setelah mendapat laporan tersebut, pihanya langsung mencoba menghubungi keluarga korban penculikan kelompok militan Abu Sayyaf tersebut. "Kami mendapat informasi jika ada warga Indonesia asal Sulsel yang diculik kelompok seperatis dari Filipina di perairan Malaysia Timur," kata Dicky.

  Tempo  

Panglima Minta TNI AU Jujur Evaluasi Alutsista

"Supaya tidak terus terjadi kecelakaan sebagaimana terjadi akhir-akhir ini..."Kecelakaan pesawat sering terjadi [mediaIndonesia] ★

P
anglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta TNI Angkatan Udara berani secara jujur mengevaluasi kekuatan, terutama yang berkaitan dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Apalagi sebelumnya kita ketahui bersama, dalam kurun waktu terakhir ini kita masih menemui peristiwa kecelakaan TNI," kata Panglima TNI saat memimpin serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari Marsekal TNI Agus Supriatna ke Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.

Gatot meminta TNI Angkatan Udara mengevaluasi alutsista secara jujur, terutama berkenaan dengan pesawat tempur maupun pesawat pasukan.

"Supaya tidak terus terjadi kecelakaan sebagaimana terjadi akhir-akhir ini," ujarnya.

Panglima TNI juga meminta TNI Angkatan Udara menjaga dan mempertahankan wilayah udara Indonesia di tengah tantangan dan ancaman terhadap wilayah udara yang cukup kompleks seiring dengan globalisasi dan perkembangan cepat teknologi.

"Serah terima jabatan dalam era kompetisi global, tantangan akan semakin dinamis, terutama kompetisi wilayah udara. TNI AU dituntut untuk profesional dan menjadi prajurit andal. Sebagai poros maritim dunia, dirgantara sebagai wadah penting nasional. Dirgantara harus dipertahankan dan diamankan," kata Gatot.

 Marsekal TNI Hadi Tjahjanto janji wujudkan "zero accident
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto janji wujudkan Dokumentasi puing-puing C-130B Hercules nomor registrasi A-1334 yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (18/12/2016). Tanpa kecelakaan alias zero accident menjadi fokus kerja Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang menggantikan seniornya, Marsekal TNI Agus Supriatna. (ANTARA FOTO/Anyong)

Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, berjanji menerapkan alias mewujudkan kebijakan zero accident atau tanpa kecelakaan pesawat terbang di seluruh jajarannya.

"Kami akan menekan kecelakaan. Kami harapkan zero kecelakan," kata dia, usai serah terima jabatan kepala staf TNI AU dari Marsekal TNI Agus Supriatna kepada dia, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.

Serah terima jabatan itu dipimpin Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Hadir juga Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnawian, dan para petingggi TNI AU serta ratusan prajurit yang menjadi peserta upacara.

Tjahjanto menjelaskan, persoalan yang akan diperbaiki agar kecelakaan bisa diatasi adalah perbaikan manajemen yang menyangkut sistem kesenjataan maupun manajemen personel.

Di tempat yang sama, Nurmantyo meminta dia agar mengevaluasi secara jujur sistem kesenjataan yang dimiliki, terutama menyangkut pesawat tempur maupun pesawat pasukan.

Hal itu supaya tidak terus terjadi kecelakaan sebagaimana terjadi akhir-akhir ini.

  Antara  

TNI Yakin Kerjasama Militer Tetap Berjalan

Di bawah Donald TrumpFormasi 49 kapal perang dari berbagai negara pada latma "Komodo 2016". [TNI AL] ★

S
ebentar lagi kepemimpinan nasional Amerika Serikat beralih dari Barack Obama ke Donald Trump. TNI yakin peralihan kepemimpinan Amerika Serikat kepada Trump itu tidak akan berpengaruh apapun pada masa depan kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat.

Trump dikenal sebagai sosok yang kontroversial dengan pernyataan-pernyataannya dan rencana-rencana program kerjanya.

Saya yakin apa yang menjadi kebijakan Presiden Barack Obama akan dilanjutkan. Kerja sama latihan-latihan milter di antara kedua negara tetap berjalan baik,” kata Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, seusai Rapat Pimpinan TNI 2017, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis petang.

Berbagai kerja sama di bidang militer antara Indonesia dan Amerika Serikat sudah digalang dan terjadi sejak lama. Mulai dari latihan bersama, pertukaran perwira di jenjang-jenjang pendidikan, pembelian peralatan perang dan sistem-sistem pendukung, hingga peningkatan kapasitas SDM masing-masing pihak.

Di antara yang berjalan sejak 2000-an itu adalah International Military Education and Training di bawah kementerian pertahanan kedua negara, walau program ini sempat tersendat. Juga program pelatihan anti teror dan beasiswa kontraterorisme, program pendanaan pembelian peralatan perang, dan lain-lain.

Salah satu latihan perang dengan penekanan juga pada misi operasi militer selain perang adalah CARAT bagi TNI AL dan Iron Flash Exercise. Belakangan hal ini terjadi semakin kerap pada TNI AU, sebagaimana yang paling mutakhir terjadi di Pangkalan Udara TNI Sam Ratulangi, Manado.

TNI AU, sejak Orde Baru, menjadi pihak yang peralatan perangnya paling banyak bergantung dari Amerika Serikat.

http://defenceupdate.in/wp-content/uploads/2016/12/F-16_Fighting_Falcon.jpgTercatat AURI adalah operator perdana C-130 Hercules di belahan selatan Bumi, juga termasuk operator perdana F-16 Fighting Falcon di ASEAN, dan menyusul sebagian sistem kesenjataannya sesuai kemampuan anggaran negara.

Bahkan T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan mengambil model pengembangan teknologi dari Lockheed Martin, Amerika Serikat.

F-16 Block 60/70 Viper juga menjadi salah satu kontestan dalam program penggantian F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU.

Ditanya soal pembelian, pelatihan, dan pemeliharaan peralatan perang dari Amerika Serikat, Nurmantyo menyatakan, “Pemeliharaan khan sudah dalam kontrak. Saya yakin tidak akan diputus,” kata dia.

  Antara  

TNI Dijanjikan Tambahan Anggaran 100%

Jika Target TercapaiMBT Leopard 2RI @ Natuna [TNI AD] ★

TNI
akan membantu mengawal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam pengamanan penerimaan pajak. Jika target tercapai, TNI dijanjikan akan mendapat peningkatan anggaran belanja sebesar dua kali lipat tahun depan.

Bantuan TNI kepada Kemenkeu terkait pengamanan penerimaan negara tertuang dalam nota kesepahaman yang baru saja diteken. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yakin pihaknya dapat memenuhi harapan Kemenkeu.

"Kemarin dilakukan MoU untuk meningkatkan perolehan pajak. Mudah-mudahan bersama, TNI dan Kemenkeu bisa memperoleh sesuai target agar tercipta sentra-sentra ekonomi baru," ungkap Gatot.

Hal tersebut disampaikannya usai menutu Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017) malam. TNI pun menurut Gatot siap menyukseskan program tax amnesty atau pengampunan pajak yang sedang digaungkan pemerintah.

"Kami yakin itu bisa karena tax amnesty, bagi yang tidak ikut tax amnesty atau masih kurang, 80 persen kekayaannya bisa diambil," ujarnya.

Penerimaan negara yang bisa mencapai target juga akan berdampak bagi TNI. Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji angkat meningkatkan anggaran belanja TNI tahun 2018 jika target tercapai. Sayangnya Panglima TNI tidak merinci target yang dimaksudnya itu.

"Menteri Keuangan berjanji kalau (mencapai) target, maka anggaran belanja untuk TNI bisa dinaikkan 100 persen. Jadi kalau sekarang (2017) Rp 108 T, tahun 2018 menjadi Rp 216 triliun," sebut Gatot.

"Itu akan jadi kenangan indah karena (tahun depan) saya pensiun. Itu kalau saya panjang umur, semoga," tambah jenderal bintang empat itu berharap.

Dilibatkannya TNI dalam proses pengamanan penerimaan negara bukan tanpa alasan. Pihak Kemenkeu mensinyalir adanya oknum-oknum TNI menjadi centeng alias melakukan backing untuk pihak-pihak yang ingin berbuat curang dalam pembayaran pajak kepada negara.

"Karena menteri keuangan mensinyalir ada tentara-tentara yang jadi backing, maka kita mengamankan. Ini penting karena penghasilan negara kan, maka kita amankan," terang Gatot.

Panglima TNI berjanji akan memproses anggotanya yang ketahuan melakukan penyimpangan demikian. Proses hukum militer akan diterapkan terkait hal tersebut.

  detik  

[Foto] Leopard 2A4 Bermain Lumpur

Beredar di forum militer defence.pk, penampakan MBT Leopard 2A4 TNI AD sedang menjajal ladang sawah. Foto dibawah diposkan pr1v4t33r dan mandala.

Snap 2017-01-19 at 11.41.43.jpg
Snap 2017-01-19 at 11.41.50.jpg
Snap 2017-01-19 at 11.42.06.jpg
[​IMG]
[​IMG]

  Garuda Militer  

Anggaran Pertahanan TNI Naik 100%

Jika Target Amnesti Pajak TercapaiMBT Leopard 2RI @ Natuna [TNI AD] ★

P
emerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berjanji menaikkan anggaran pertahanan sebesar 100 persen pada 2018. Syaratnya, TNI juga harus membantu pencapaian target penerimaan pengampunan pajak (tax amnesty) yang hingga kini digulirkan pemerintah.

Menkeu berjanji jika memenuhi target (pajak), anggaran TNI (pertahanan) naik 100 persen,” kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo, saat penutupan Rapimnas TNI 2017 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1).

Dengan demikian, jika mencapai target pencapaian pajak, pada 2018 mendatang anggaran pertahanan naik menjadi Rp 216 triliun, dari yang sebelumnya sebesar Rp 108 triliun.

Jadi kalau sekarang (tahun 2016) sebesar Rp 108 triliun, tahun 2018 menjadi Rp 216 triliun, dan itu kenangan yang indah bagi saya karena saya pensiun,” ucap Panglima TNI.

Sebelumnya, dijelaskan panglima, Kementerian Keuangan RI dan TNI sudah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi Kementerian Keuangan dengan Tentara Nasional Indonesia.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di hadapan peserta Rapim TNI 2017.

Adapun, maksud dan tujuan Nota Kepahaman antara Kemenkeu RI dan TNI untuk mengatur rencana kerja sama antara Kementerian Keuangan dan TNI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, agar dapat dijadikan pedoman dalam mengimplementasikan Nota Kesepahaman dimaksud.

Dalam Nota Kesepahaman tersebut, disepakati kerja sama meliputi pengamanan penerimaan negara. Yakni sosialisasi peraturan, kebijakan, serta kewenangan tugas dan fungsi masing-masing pihak. Kemudian, pengamanan pemulihan, penyelamatan, penggunaan, pemanfaatan aset barang milik negara dalam rangka mengamankan hak-hak dan pertahanan negara.

Selanjutnya, pengamanan pemungutan penerimaan negara dari sektor perpajakan, kepabeanan dan cukai. Keempat, membantu penegakkan hukum di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai serta bidang keuangan negara lainnya yang berkaitan dengan personel TNI.

Selain itu juga penegakan hukum di bidang kemaritiman dan kedirgantaraan serta dukungan kelancaran tugas dan fungsi pengelolaan keuangan negara serta pertahanan negara.

  Berita Satu  

Delegasi Qatar Akan Kunjungi Indonesia

Untuk Pelajari Alutsista Buatan IndonesiaAnoa Produk PT Pindad [TNI AD] ★

D
elegasi Angkatan Bersenjata Qatar berencana mengunjungi Indonesia untuk meningkatkan hubungan pertahanan, khususnya mempelajari sistem persenjataan strategis, termasuk mengunjungi industri peralatan militer.

Demikian salah satu hasil pertemuan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Pur) Muhammad Basri Sidehabi dengan Kepala Pusat Kajian Strategis Angkatan Bersenjata Qatar, Brigader Jenderal (Brigjen) Hamad Mohammed Al Marri, di Doha, Kamis (19/1/2017).

Hamad didampingi Penasihat Khusus dan Konsultan Senior-nya, Osama Kubbar. Sedangkan Dubes Basri didampingi Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan.

Boy melaporkan kepada Kompas.com bahwa dalam pertemuan itu berlangsung hangat. Hamad baru saja menduduki jabatan tersebut pada akhir 2016 untuk mengantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Sanad Ali Alnuaimi.

MHamad dalam pertemuan itu mengatakan, Qatar berupaya meningkatkan hubungan pertahanan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, khususnya Indonesia.

Dubes Basri menjelaskan perkembangan produk militer yang dihasilkan oleh PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL, yang telah diekspor ke berbagai negara khususnya negara-negara di kawasan ASEAN, Afrika, dan berbagai negara lainnya.

Brigjen Hamad tertarik mempelajari alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis termasuk mengunjungi pabrik senjata militer.

Hamad juga berjanji akan menghadiri pameran industri pertahanan terbesar Indo-Defence 2017 yang mempromosi produk pertahanan militer darat, laut, dan udara.

Brigjen Hamad mengundang Dubes Basri untuk menghadiri Konferensi Pertahanan dan Keamanan di Qatar pada 5-6 Maret 2017.

Hamad berjanji akan mempertemukan Dubes Basri dengan Menteri Pertahanan Qatar Khalid Bin Mohammed Al Attiyah.

Dubes Basri menyatakan kebanggaannya terhadap Khalid, mantan pilot tempur Angkatan Udara Qatar seperti dirinya.

Sebagai mantan Pilot F-16 pertama di Indonesia, Dubes Basri merasa pertemuannya dengan Menhan Qatar berdampak positif terhadap peningkatan hubungan kedua negara khususnya di bidang pertahanan.

Menurut Boy, dalam beberapa tahun terakhir, selain mengimpor berbagai produk alutsista dari negara-negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang lainnya seperti Pakistan, Turki, dan negara lainnya.

Saat ini Qatar mengimpor berbagai produk pakaian militer untuk Angkatan Bersenjata Qatar dari PT Sritex Indonesia.

Pejabat KBRI di Doha itu menambahkan kawasan Timur Tengah mengimpor peralatan militer besar-besaran sekitar 150 miliar dollar AS dalam dekade terakhir.

Qatar juga sedang melakukan diversifikasi pembelian alutsista dari manca negara.

Hal ini tentunya membuka peluang bagi produk militer Indonesia untuk bersaing dengan produk-produk negara berkembang lainnya,” ujar pejabat bergelar Minister Counsellor tersebut.

  Kompas  

Menteri Luar Negeri India puji Panser Anoa buatan Indonesia

Anoa 2 Amfibi [Koran SINDO] ★

M
enteri Negara Urusan Luar Negeri India Jenderal (Purn) Vijay Kumar Singh memuji Panser Anoa Amfibi buatan Indonesia sebagai pencapaian yang besar.

Saya melihat di koran kemarin ada foto Presiden Joko Widodo menguji coba kendaraan militer amfibi buatan Indonesia, saya pikir ini adalah pencapaian yang besar,” kata Singh di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis.

Pada 16 Januari 2017, Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan uji coba Panser Anoa Amfibi buatan PT Pindad di sela-sela Rapat Pimpinan TNI 2017 di lingkungan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Menurut Menlu Singh, kerja sama terkait pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) militer menjadi salah satu bahasan dalam Komite Bersama Kerja Sama Pertahanan (JDCC) India-Indonesia.

Singh menambahkan delegasi JDCC semestinya telah membahas potensi kerja sama penelitian dan pengembangan alutsisita militer karena forum tersebut merupakan kesepatan kedua pemimpin negara yang diteken saat Presiden Jokowi berkunjung ke India, 12-13 Desember 2016.

Delegasi telah membahas tentang potensi kerja sama itu, dan kalau belum maka mereka akan kembali dan mendiskusikannya,” kata dia.

Penyelenggaraan JDCC merupakan salah satu dari tiga kesepakatan kerja sama pertahanan yang dicapai Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Narendra Modi dalam kunjungan kenegaraan tersebut, selain peningkatan pendidikan dan pelatihan militer, dan kolaborasi antarindustri pertahanan.

Kolaborasi itu akan berujung pada produksi alutsista bersama dengan transfer teknologi, bantuan teknis, dan pembangunan kapasitas.

Saya pikir kita berdua dapat mengkombinasikan dan melakukan banyak hal di bidang pertahanan,” kata Singh.

Menlu Singh hadir di Kantor Wapres RI untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela kegiatannya dalam Konferensi Internasional Ke-2 tentang Hubungan Kebudayaan dan Peradaban ASEAN-INDIA.

  Antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...