Sabtu, 27 November 2021

[Global] Bhutan Pesan 15 First Win 4X4 dari Thailand

 Akan digunakan kontingen penjaga perdamaian PBB Angkatan Darat Kerajaan Bhutan First Win 4X4 Angkatan Darat Kerajaan Bhutan [istimewa]

P
ada 19 November 2021, Wakil Menteri Pertahanan Thailand Jenderal Chaichan Changmongkol menyerahkan kendaraan lapis baja First Win kepada Duta Besar Bhutan untuk Thailand Kinzang Dorji di Nonthaburi.

Pemerintah Bhutan telah memesan 15 kendaraan lapis baja First Win 4X4 hasil rancangan dan produksi perusahaan Chaiseri Defence, Thailand.

Kendaraan tersebut nantinya akan digunakan kontingen penjaga perdamaian PBB Angkatan Darat Kerajaan Bhutan di Republik Afrika Tengah.

Pengadaan 15 unit First Win 4X4 ini bernilai total THB 225 juta atau setara 6,8 juta dolar AS. Terdiri dari varian ATV (Armoured Tactical Vehicle), Komando, dan Ambulans.

Bhutan negara kecil di Asia Selatan yang terletak di antara himpitan dua negara raksasa India dan China, menjadi negara ke-4 sebagai pengguna keluarga First Win 4X4 setelah Thailand, Malaysia (sebagai AV4 Lipanbara), dan Indonesia (Hanoman) yang digunakan Kopassus.

First Win 4X4 merupakan kendaraan lapis baja tahan ranjau (MRAP/Mine Resistant Ambush Protected).

Kendaraan ini memiliki tingkat perlindungan terhadap ranjau pada STANAG 4569 Level 3B dan perlindungan balistik STANAG 4569 Level 2 yang tahan terhadap peluru kaliber 5,56 atau 7,62 mm.

Selain itu, First Win 4X4 dapat dibekali kubah bersenjata berawak atau tak berawak bersenjatakan senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm.

  Garuda Militer  

Prajurit Marinir Latihan Perang Kota di Karawang

💂 Libatkan 862 prajurit Latihan perang kota yang melibatkan 862 prajurit marinir di Karawang juga mengerahkan Tank Amfibi TNI AL. [Foto/dispen marinir]

Korps Marinir TNI AL menggelar Latihan Operasi Pertempuran Kota dan Latihan Taktik Kondisi Tertentu Tahun 2021 di wilayah Karanganyar, Karawang, Jawa Barat, Jumat (26/11/2021). Latihan disaksikan langsung Asops KSAL Laksda TNI Dadi Hartanto dan Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Dalam keterangannya yang diterima Jumat (26/11/2021), Dispen Kormar menyebutkan latihan kali ini melibatkan 862 personel jajaran Pasmar 1. Ratusan prajurit itu terbagi ke dalam kecabangan Infanteri, Kavaleri, Artileri, Bantuan Tempur dan prajurit Intai Amfibi.

Latihan juga menggunakan alutsista TNI AL mulai pesawat Casa, Helly Bell, Tank Amfibi, BMP 4, Howitzer, Meriam 105, kendaraan taktis P6 Atav dan kendaraan tempur Marinir lain,” tulis Dispen Kormar dalam keterangannya.

Korps Marinir telah beberapa kali menggelar latihan pertempuran kota dan latihan taktik kondisi tertentu. Latihan dilaksanakan di Lampung dan Jawa Timur. Latihan berikutnya direncanakan digelar di Sorong, Papua Barat pada Desember 2021. (muh)

 💂 
sindonews  

Jumat, 26 November 2021

Terma Buka Kantor Kedua di Surabaya

⚓ Mendukung pelanggan di IndonesiaIlustrasi KRI Semarang [TNI AL]

Pada hari Minggu 21 November, Terma membuka kantor mereka di Surabaya, Indonesia.

Pembukaan ini menandai upaya berkelanjutan Terma untuk dekat dengan pelanggan mereka. Surabaya merupakan kantor kedua Terma di Indonesia setelah dibuka di Jakarta pada tahun 2020.

Wilayah Asia Pasifik kini memiliki empat kantor: Singapura (kantor pusat regional), New Delhi, India, serta Jakarta dan Surabaya di Indonesia.

Mengutip website Terma, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Commercial Officer, Terma A/S, Steen M. Lynenskjold mengatakan, “Kami memutuskan untuk membuka kantor di Surabaya, karena kami ingin memastikan bahwa kami memiliki kehadiran lokal yang berdedikasi untuk mendukung pelaksanaan program yang kami menangkan, tepat waktu dan dengan fokus pelanggan yang unik”.

Solusi berteknologi tinggi Terma dioperasikan di semua teater operasi (udara, darat, dan laut) oleh pelanggan Indonesia, termasuk Penjaga Pantai (BAKAMLA), Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL), Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL), Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU), dan Bandara Internasional Jakarta.

Pada tahun 2019, Terma dianugerahi kontrak untuk penyediaan suite sistem komando dan kontrol C-Flex lengkap untuk empat kapal serang cepat 60 meter (KCR-60). Baru-baru ini, radar SCANTER telah dipilih untuk melengkapi kapal non-tempur seperti Kapal Bantuan Rumah Sakit (BRS).

KRI Kapak 625 siap diluncurkan {istimewa]

Kapal KCR-60 sedang dibangun oleh galangan kapal Indonesia PT PAL, yang termasuk di antara lokasi yang dikunjungi oleh Menteri Luar Negeri Denmark.

Selama bertahun-tahun, Terma telah mengembangkan kemitraan yang kuat dengan PT PAL dan telah mengirimkan radar angkatan laut serta sistem komando dan kontrol untuk kapal yang sedang dibangun oleh PT PAL.

Melalui kemitraan yang kuat dengan perusahaan lokal dan rencana Transfer-of-Technology yang ambisius, Terma bertujuan untuk lebih menjangkau pasar lokal sambil mengembangkan keterampilan lokal dan memberdayakan perusahaan Indonesia dengan kegiatan bernilai tambah,” kata Muhammad Arif, General Manager, PT Terma Technologies Indonesia.

PT Terma Technologies Indonesia mempekerjakan tenaga kerja lokal dalam upaya untuk mengembangkan kehadiran yang berkelanjutan dan mentransfer keterampilan sebagai nilai tambah.

Pembukaan kantor ini menandai upaya berkelanjutan Terma untuk dekat dengan pelanggan mereka.
 

  🔅
Garuda MIliter  

[Video] Radar Karya Anak Bangsa

Diposkan CNN Indonesia Satu lagi peralatan tempur bisa diciptakan Indonesia, kali ini, sebuah purwarupa radar pemantau artileri pertahanan udara dibuat dan diuji cobakan.

Radar ini cukup canggih karena bisa mendeteksi musuh hingga jarak 80 hingga 100 kilometer.


  ♔ Youtube  

Pesawat Udara TNI AL P-8302 Patroli Rutin di Wilayah Indonesia Timur

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiRe-j-47J4Zyjaa5LWUfPmYarUcwTQI6pMbYbT3KoYhrEG3Uf9H-wPGNJ9DbesBNjy5qoKhkLQT34bqHl0DGn7rdGD-OBlUCHGaplVlbYI1gEU4SInpsy8ZF06-MPRBxBOs8XzoOMUIWlnaowiIVYiKFoMIfHXEBc98Ik8N3l2m1y6QdfIX2VbNERBeA=w320-h144CN235 MPA TNI AL [TNI AL] 🛩
P
esawat udara TNI Angkatan Laut, CN 235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) P-8302 yang tergabung operasi “Gurita Sakti-21” Tahap IV, Bawah Kendali Operasi Gugus Keamanan Laut Komando Armada III melaksanakan patroli udara, bertolak dari Bandara Domine Eduard Osok, Sorong menuju selatan sesuai sektor yang telah di tentukan.

Kegiatan tersebut sesuai perintah Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda TNI Irvansyah, S.H., CHRMP., M.Tr. Opsla., agar memanfaatkan pesawat udara sebagai sarana patroli untuk memberikan dukungan kepada unsur Kapal Perang RI (KRI) yang sedang malaksanakn patroli laut setiap hari, sepanjang tahun.

Dalam operasi ini, Komandan Guskamla Koarmada III Laksma TNI Singgih Sugiarto,S.T., M.Si., bermarkas di Pesud TNI AL P-8302 dalam rangka patroli udara untuk memastikan keamanan di laut wilayah kerja Koarmada III terjamin.

Pesawat tersebut antara lain untuk patroli udara dan maritim dengan kemampuan pengintaian dan pengawasan. Pesawat patroli maritim ini menjadi kepanjangan tangan, mata dan telinga bagi kapal perang yang melaksanakan operasi tempur maupun operasi keamanan laut. (Edi Sulton)

  Merdeka Jaya Pos  

[Video] Air Landed Operation Albara Satbravo 90

 Diposkan Official Skadron Udara 31Airlanded adalah tugas penerbangan yang dilaksanakan untuk memindahkan pasukan dan kendaraan taktis melalui udara dengan tidak melakukan penerjunan.

Tujuan dilaksanakan untuk untuk pergerakan pasukan yang cepat didaerah operasi yanh keamanan di pangkalan pendaratan tidak memungkinkan pesawat berada di tempat dalam waktu yang lama.

Pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 31 dengan Tail Number A-1319 melaksanakan Latihan Airlanded di Bandara Kertajati dengan membawa 2 kendaraan taktis Satbravo 90 pada hari Rabu, 17 November 2021.

Airlanded dilaksanakan dalam waktu 3 menit 25 detik, Pesawat C-130 Hercules dapat Landing, unloading dan melaksanakan Take off kembali.
 


  Youtube  

Anggaran TNI dalam 4 Tahun Terakhir Terus Naik

⚓ ⍟ 🛩Ilustrasi desain PC 60 [CMS]

Indonesia memiliki militer yang cukup kuat. Berdasarkan data yang dilansir Global Fire Power, militer Indonesia menempati peringkat 9 di kawasan Asia. Sementara kekuatan militer Indonesia menempati peringkat 16 di dunia.

Dengan kekuatan militer yang dimiliki Indonesia, berapa anggaran yang dimilliki TNI? Berikut daftar anggaran TNI dilansir melalui APBN Kementerian Keuangan.

  2021 

Berdasarkan APBN Kementerian Keuangan, Kementerian Pertahanan mendapat alokasi pagu belanja sebesar Rp 136,99 triliun. Jumlah ini tidak semua dialokasikan untuk keperluan alutsista (alat utama sistem senjata) TNI.

Kemenhan mengalokasikan pengadaan alutsista Rp 9,3 triliun.

Anggaran modernisasi alutsista tersebut terbagi antara lain, TNI Angkatan Laut Rp 3,75 triliun, TNI Angkatan Darat Rp 2,65 triliun, TNI Angkatan Udara Rp 1,19 triliun, serta lainnya Rp 1,71 triliun.

  2020 

Kemenhan mendapat alokasi belanja Rp 131,3 triliun. Namun dari jumlah tersebut Kemenhan merealisasikan sebesar Rp 117,9 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk beberapa program, yaitu program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra darat Rp 46,14 triliun, program penyelenggaraan manajemen dan operasional matra laut Rp 12,62 triliun, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenhan Rp 12,14 triliun, program modernisasi alutsista/non-alutsista/sarana dan prasarana integratif Rp 1,01 triliun, program modernisasi alutsista dan non-alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp 5,06 triliun, matra laut Rp 2,77 triliun, dan matra udara Rp 2,19 triliun.

  2019 

Kementerian Pertahanan mendapat alokasi belanja Rp 108,4 triliun. Kemenhan merealisasikan sebesar Rp 115,35 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk alokasi program modernisasi alutsista/non-alutsista/sarana dan prasarana integratif Rp 700 miliar, program modernisasi alutsista dan non-alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp 5,2 triliun, matra laut Rp 3,63 triliun, dan matra udara Rp 2,66 triliun.

  2018 

Realisasi belanja Kementerian Pertahanan mencapai Rp 106,68 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk program modernisasi alutsista/non-alutsista/sarana dan prasarana integratif Rp 714 miliar, program modernisasi alutsista dan non alutsista/sarana dan prasarana matra darat Rp 3,6 triliun, matra laut Rp 3,39 triliun, dan matra udara Rp 1,19 triliun. (Sumber: Data APBN Kementerian Keuangan) (abd)
 

  🔅 sindonews  

Kamis, 25 November 2021

TNI AU Gelar Latihan Angkasa Yudha 2021 di Lumajang

 Libatkan 1.579 Prajurit dan 52 Alutsista Latihan manuver lapangan (Manlap) Angkasa Yudha (AYU) 2021 di AWR Pandan Wangi, Lumajang Rabu (24/11/2021). [KOMPAS.COM/Dokumentasi TNI AU]

Para prajurit TNI AU menggelar latihan manuver lapangan (manlap) Angkasa Yudha (AYU) 2021 di AWR Pandan Wangi, Lumajang Rabu (24/11/2021).

Latihan puncak TNI AU ini menjadi tolok ukur sejauh mana tingkat profesionalisme prajurit TNI AU.

Manuver lapangan yang berlangsung selama tiga hari ini, diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Ada 1.579 prajurit dan 52 alutsista pesawat yang dilibatkan dalam latihan itu.

Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengapresiasi capaian para prajurit TNI AU dalam pelaksanaan latihan Angkasa Yudha 2021 tersebut.

Menurut dia, perkembangan lingkungan strategis dan akselerasi kemajuan teknologi yang pesat menjadi tantangan yang harus dijawab TNI AU.

Untuk itu, TNI AU dituntut memiliki kesiapan operasi yang tinggi, termasuk merevisi dan evaluasi doktrin, guna kesiapan alutsista, maupun kesiapan sumber daya manusia.

"Terkait perkembangan lingkungan strategis dan pesatnya kemajuan teknologi, ada beberapa hal yang perlu kita revisi, dan evaluasi, termasuk Doktrin," ucap KSAU dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

KSAU menjelaskan latihan angkasa Yudha merupakan sarana terbaik dalam mengevaluasi doktrin sehingga dapat melihat tingkat kesiapan operasi, satuan-satuan jajaran TNI Angkatan Udara dihadapkan dengan tantangan tugas mendatang.

Latihan Angkasa Yudha 2021, kata dia, bertujuan memelihara, meningkatkan dan menguji profesionalisme Kotamaops TNI AU dan satuan-satuan jajarannya. Terutama dalam menyusun rencana dan melaksanakan operasi udara gabungan pada rencana kampanye militer.

Fadjar menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak, baik Kodiklatau selaku penyelenggara latihan, maupun kepada pemerintah setempat dan seluruh pejabat Forkopimda.

Manuver lapangan Latihan Angkasa Yudha tahun 2021 tersebut melibatkan 1.579 prajurit dan 52 alutsista pesawat. Mulai dari pesawat tempur, angkut, intai dan juga helikopter.

Seluruh pesawat memainkan skenario latihan sejumlah operasi udara, sesuai platform pesawat masing-masing.

Pesawat intai strategis Boeing 737 dari Skadron Udara 5 melaksanakan misi operasi Intelijen dengan melaksanakan operasi udara pengamatan dan pengintaian.

Sementara Pesawat tempur F-16, Sukhoi, T-50, Super Tucano dan Hawk 100/200 melaksanakan berbagai misi operasi udara, diantaranya Operasi Udara Serangan Strategis (OUSS), Operasi Udara Lawan Udara Ofensif (OULUO), Operasi Udara Lawan Udara Defensif (OULUD) dan Operasi Udara Lawan Darat.

Sedangkan pesawat angkut C-130 Hercules dan Cassa-212 melaksanakan operasi mobilitas Udara, berupa penerjunan pasukan dan droping logistik di medan operasi.

Adapun helikopter EC-725 Caracal dan NAS-332 Super Puma melakasanakan Search and Rescue Peetempuran (Sarpur) dan juga tindakan keamanan berupa air cover.

Selain pelaksanaan operasi udara, pada Angkasa Yudha 2021, prajurit Pasukan Khas melaksanakan berbagai misi operasi. Di antaranya Operasi Pembentukan dan Pengendalian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).

Paskhas juga melaksanakan latihan penembakan berbagai persenjataan yang dimilikinya, diantaranya penembakan Oerlicon, MO 81, MO 60 R, sniper, Gatling Gun dan sejumlah persenjataan lainnya.

  ⍟ Kompas  

Rabu, 24 November 2021

Pindad Pasang Target Penjualan 100.000 Unit Motor Listrik MotoEV

Memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggiMotoEV, Motor Listrik Pindad [KOMPAS.com/Nandal]

PT Pindad Persero memperkenalkan prototipe motor listrik terbarunya, MotoEV pada ajang balap motor internasional, World Superbike (WSBK) yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, pada Jumat 19 sampai 21 November 2021.

Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero) Syaifuddin mengatakan, sebagai salah satu perusahaan di bidang pertahanan. Pindad terus melakukan inovasi untuk menciptakan produk yang sesuai dengan pasar Indonesia.

Ketika kebutuhan pasar menuntut adanya kendaraan yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan kita berinovasi untuk menyiapkan motor berbasis listrik. Hal ini menjadi salah satu kunci Pindad di dalam kontinuitas bisnisnya,” ucap Syaifuddin saat ditemui Kompas.com di Mandalika, Sabtu (20/11/2021).

Syifuddin melanjutkan, setelah gelaran WSBK usai, dalam rentang tiga sampai enam bulan berikutnya, Pindad mulai memproduksi MotoEV secara massal. Tak tanggung-tanggung, Pindad langsung menaruh target penjualan yang cukup tinggi untuk konsumen di Indonesia.

Infografis MotoEV [antara]

Event WSBK Mandalika memang sengaja kita manfaatkan untuk mengekspos dan memperkenalkan kendaraan listrik MotoEV,” kata Syaifuddin.

Target kami cukup tinggi, sekitar 50.000 sampai 100.000 unit yang kita delivery ke pasar,” lanjutnya.

Sebagi informasi, MotoEV adalah motor listrik dengan kekuatan 5 kW, menggunakan baterai lithium dengan waktu pengecasan sekitar 3-4 jam, dapat menempuh jarak tempuh hingga 100 km dalam satu kali pengisian baterai dan memiliki kecepatan maksimal hingga 120 km per jam.

Beberapa keunggulan produk motor listrik ini diantaranya lebih efisien, ramah lingkungan, memberikan penghematan yang cukup besar dari sisi penggunaan bahan bakar serta merupakan murni buatan Pindad hasil dari inovasi dan pengembangan dari anak bangsa dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.


  🏍
Kompas  

KRI Cakra-401 Sukses Menyelam Sampai Kedalaman 200 Meter

 Seusai Overhaul, Siap Perkuat TNI ALPembangunan kapal selam dinilai sebagai salah satu langkah strategis untuk mendukung sistem pertahanan nasional yang tangguh. [Foto/dok.SINDOnews] ⚓️

PT PAL Indonesia (Persero) melakukan Commodore Inspection dalam rangka meninjau kesesuaian dan kelaikan hasil dari overhaul (OVH) atau perbaikan menyeluruh terhadap kapal selam KRI Cakra-401. Kegiatan ini dilakukan setelah melaksanakan serangkaian uji coba, yakni Harbour Acceptance Test dan Sea Acceptance Test (HAT & SAT).

Commodore Inspection pada KRI Cakra-401 berlangsung di Panarukan, Situbondo, Jawa Timur. Kegiatan itu dipimpin oleh Waasops Kasal, Laksma TNI Wasis Priyono. Project Manager (PM) KRI Cakra-401 Kolonel Laut (T) Wiranto mengatakan, sebagai alutsista dengan misi strategis, KRI Cakra-401 telah mampu mencapai kecepatan maksimal di atas permukaan air dan di bawah permukaan air.

"Menilik fungsi dan kemampuan penyelamannya, KRI Cakra-401 juga telah menunjukkan hasil yang memuaskan dengan melakukan penyelaman sampai 200 meter,” kata Wiranto dalam keterangannya, Rabu (24/11).

Selama proses overhaul, ada banyak penyempurnaan pada sistem elektrik, mekanik serta navigasi. Kemudian, dilakukan pula penyempurnaan pada sistem sensor, sistem integrasi, sistem kendali penembakan torpedo dan upaya untuk mencapai performa maksimal.

Ketua Tim Commodore Inspection Laksma TNI Wasis Priyono mengaku, puas dengan hasil pengujian tersebut. "Pencapaian Overhaul KRI Cakra begitu membanggakan, dimana terdapat kepercayaan tinggi untuk mencapai kedalaman diatas 200 meter" ujar Wasis.

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas (DanSatgas) Kolonel Laut (P) Indra Agus Wijaya menuturkan, sebelumnya telah dilakukan pengujian terpisah pada seluruh sistem pipa dan katup-katup pokok kapal dengan tekanan 32-50 bar. Sebagai informasi 1 bar setara dengan tekanan air sedalam 10 meter. "Sehingga disimpulkan, sistem tersebut mampu menerima tekanan sampai lebih dari 300 meter," ujarnya.

Adapun rangkaian kegiatan Commodore Inspection berlangsung selama dua hari, dengan dukungan kapal pendukung KRI Diponegoro-365. Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan berita acara Commodore Inspection oleh perwira tinggi dan PT PAL Indonesia (Persero).

Commodore Inspection juga merupakan penanda bahwa proses serah terima kapal selam KRI Cakra-401 akan dilaksanakan dalam waktu dekat kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).

  ⚓️
Republika  

Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu Perancis

 Bahas Kerjasama Strategis Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (23/11/2021). (ANTARA/HO-Humas Setjen Kemhan) ⍟

M
enteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa.

Pertemuan tersebut membahas mengenai tindak lanjut kemitraan strategis antara Indonesia dan Perancis di sektor pertahanan yang telah ditandatangani pada Juni 2021 di Perancis.

Siaran pers dari Humas Kementerian Pertahanan, menyebutkan, kerja sama pertahanan Indonesia dan Perancis mencakup berbagai bidang, seperti intelijen, pelatihan dan pendidikan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, industri pertahanan.

Selain itu, kerja sama pasukan pemelihara perdamaian, pemberantasan terorisme serta pengembangan dan penelitian industri pertahanan termasuk produksi bersama.

{PAL}

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI M Herindra menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Jeppe Kofod di Kantor Kemhan, yang membahas kerja sama pertahanan.

Atas kedatangan Menlu Denmark, Wamenhan Herindra menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih telah berkunjung ke Kementerian Pertahanan.

Mantan Irjen TNI ini berharap dengan kunjungan Menlu Denmark dapat mempererat serta meningkatkan hubungan bilateral pertahanan kedua negara.

Sebelumnya, ada beberapa kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Denmark, diantaranya Plan of Action (POA) 2017-2020 melalui 3rd Bilateral Forum Indonesia-Denmark di bawah Kementerian Luar Negeri RI.

Kemudian beberapa kerja sama bidang industri pertahanan serta penandatanganan kontrak dengan pemerintah Indonesia untuk Electronic Support Measures (ESM) Enam Kapal TNI AL pada Agustus 2021.

  antara  

Disebut Penampilan Seragam TNI Tahun Depan

Diprotes Mirip Punya Amerikahttps://1.bp.blogspot.com/-HZxV7UN_PQw/YZ2Rt5smv9I/AAAAAAAAOJg/i4cX26PspKMD4C9FEMqWYzzFE8wkTOl0QCLcBGAsYHQ/s521/20211123052737-1-baju-ini-disebut-penampilan-seragam-tni-tahun-depan-diprotes-mirip-punya-amerika-003-billy-adytya.jpg[Instagram/fakta.indo©2021 Merdeka.com]

Belum lama ini beredar sebuah video memperlihatkan penampakan baju yang disebut seragam Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru. Hal tersebut membuat video yang tersebar luas di media sosial itu menjadi sorotan publik.

Bahkan banyak netizen yang mengatakan bahwa baju tersebut memiliki kemiripan dengan seragam tentara negara lain. Terlihat seorang peraga yang gagah ketika mengenakan baju seragam tentara itu.

  Disebut Penampilan Seragam TNI Tahun Depan 

Baru-baru ini TNI disebut-sebut akan mengganti corak baju seragam dengan tampilan yang baru. Seperti unggahan video viral yang diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo, baju seragam TNI memiliki corak yang berbeda dari sebelumnya.

Disebut-sebut, TNI akan segera mengganti baju seragam itu pada tahun depan.

"Penampilan baju TNI terbaru untuk tahun depan, gimana menurut kalian?," tulis keterangan dalam unggahan.

  Ada Dua Tipe Kerah Baju 
https://1.bp.blogspot.com/-ckhJ4o9f_zk/YZ2RuAXM4GI/AAAAAAAAOJk/GIWv90Uwtvo0xoCIJ6Pr_Ug-vktGuKKGQCLcBGAsYHQ/s525/20211123052738-1-baju-ini-disebut-penampilan-seragam-tni-tahun-depan-diprotes-mirip-punya-amerika-002-billy-adytya.jpgSelain coraknya yang nampak begitu berbeda dengan seragam TNI sebelumnya, baju itu juga didesain dengan dua macam kerah. Yang pertama seperti kerah baju pada umumnya.

Dan yang kedua, kerah baju itu nampak menutupi bagian leher layaknya baju untuk musim dingin.

"Nah sekarang kerah yang kedua, kayak tentara musim salju. Nah begitu malam kalau kedinginan," papar pria dalam video tersebut.

  Netizen Protes Mirip Punya Amerika 

Adanya desain seragam baru yang disebut akan digunakan para TNI tersebut berhasi mencuri perhatian masyarakat. Banyak dari netizen yang menyebut bahwa baju seragam TNI itu begitu mirip dengan tentara Amerika.

"BAGUSAN YG SKG, INI YG BARU TERLALU MENGIKUTI TENTARA AMERIKA," tulis komentar @irayanty_syahrul.

"Mendingan yg lama aja di sesuaikan dengan kondisi geografis kita... Hijau," papar @ali_mahesa_sidharta.

"Jadi kaya US Army. Identitas kita kaya ilang ga si," protes @johndyt.

 
Merdeka  

Belasan Prajurit RPKAD Gugur saat Operasi Naga di Papua

 Misi Rahasia BocorPasukan RPKAD kini bernama Kopassus yang diterjunkan dalam Operasi Trikora pembebasan Irian Barat. [Foto/Istimewa]

Kopassus merupakan pasukan elite yang memiliki kemampuan khusus. Salah satunya perang rahasia atau clandestine operation. Karena keahliannya itulah, prajurit Korps Baret ini seringkali mengemban tugas-tugas berat dan beroperasi di belakang garis musuh.

Namun keberhasilan sebuah operasi, tidak hanya ditunjang oleh keahlian dari seorang prajurit Komando. Perencanaan yang matang, pengenalan medan operasi dan sarana penunjang juga merupakan faktor penentu kesuksesan misi operasi. Hal itu dibuktikan dalam Operasi Naga pembebasan Irian Barat sekarang bernama Papua dari tangan Belanda pada 1962.

Meski dianggap berhasil menekan Belanda, operasi perintis yang dipimpin Kapten Leonardus Benyamin (LB) Moerdani atau dikenal Benny Moerdani harus dibayar mahal. Belasan prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) kini bernama Kopassus gugur di belantara hutan Papua. Minimnya data intelijen, penggunaan peta yang tidak akurat, dan beratnya medan operasi dinilai sebagai penyebab operasi tidak berjalan sesuai rencana.

Dalam buku berjudul “Benny Moerdani yang Belum Terungkap” diceritakan, Operasi tersebut dirancang oleh Benny Moerdani yang saat itu masih berusia 29 tahun. Kepala Staf Operasi Tertinggi Mayor Jenderal TNI Ahmad Yani ketika itu tidak punya pilihan karena tak seorang pun perwira senior yang berani memimpin operasi ini.

Operasi Naga, merupakan operasi yang cukup berat karena harus menggagalkan rencana Belanda mendirikan “negara boneka” di Papua. Operasi ini juga merupakan perwujudan dari Tri Komando Rakyat (Trikora) yang diumumkan Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961. Ketika itu, Indonesia hendak memperkuat diplomasi dalam perundingan dengan Belanda di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Brigjen TNI (Purn) Aloysius Benedictus Mboi yang saat itu masih berpangkat Letnan Satu menceritakan bagaimana operasi itu digelar.

Ketika itu, dihadapan pasukan Naga di Pulau Seram, Panglima Mandala Mayor Jenderal Soeharto mengatakan, jika penerjunan ini cukup berisiko.

Sebentar lagi saudara-saudara akan berangkat untuk diterjunkan di daerah Merauke dalam rangka operasi merebut Irian Barat. Dua tim sebelum kalian sudah diterjunkan beberapa minggu lalu sampai hari ini tidak ada kontak dengan mereka. Kemungkinan kalian tidak kembali lebih dari 50%. Saya beri waktu tiga menit, kalau ada di antara kalian yang ragu-ragu, yang tidak mau berangkat silakan keluar barisan,” kenang Ben Mboi dalam buku biografi “Kepemimpinan Militer: Catatan dan Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”

Tepat pukul 03.00 dini hari, 23 Juni 1962 sebanyak 213 prajurit Kopassus diterjunkan dari tiga pesawat C-130 Hercules di atas Merauke, Papua. Meski pilot TNI AU sudah berusaha terbang serendah mungkin agar saling berdekatan tapi tiba-tiba datang angin kencang yang menyebabkan para penerjun terpencar. Akibatnya, penerjunan memakai parasut statis jenis D1 buatan Rusia itu menjadi kacau.

Kekacauan semakin diperparah karena peta yang digunakan tidak akurat. Akibatnya, Pasukan Naga ini diterjunkan 30 Km lebih ke arah utara dari dropping zone yang ditentukan. Kondisi Papua yang masih gelap gulita membuat para penerjun tidak mengetahui kondisi hutan di bawahnya. Tidak sedikit penerjun yang tersangkut di pohon dengan ketinggian 30-40 meter. Akibatnya, mereka kesulitan untuk turun, apalagi tali yang disediakan hanya 20 meter.

Ben Mboi menuturkan, dirinya nyangkut di atas pohon dengan ketinggian 10 meter. Dengan berbagai upaya, akhirnya Ben Mboi berhasil turun dengan selamat meski harus berpencar dengan anggota lainnya. ”Dengan menggunakan pisau, saya melepaskan diri dari ikatan payung terjun dan memakai tali untuk terun,” ucapnya.

Sayangnya, tidak semua bernasib baik, beberapa prajurit Kopassus gugur tergantung dan beberapa orang lainnya juga gugur tenggelam di rawa-rawa akibat ransel yang dibawa terlalu berat hingga mencapai 30 Kg. “Petanya masih peta lama buatan 1937. Tujuan Benny sebenarnya pantai selatan Irian Barat yang lebih dekat ke pusat pertahanan Belanda,” tutur Ben Mboi.

Meski penerjunan tidak sesuai rencana, namun, pada hari kedua Kapten Benny Moerdani berhasil mengonsolidasikan pasukannya sebanyak 60 orang. Mereka dalam kondisi siap tempur karena memiliki komandan, radio, cadangan amunisi dan logistik yang cukup, pasukan Naga kemudian bergerilya.

Benny Moerdani kemudian memimpin pasukan Korps Baret Merah sedangkan Kapten Soepeno memimpin pasukan Baret Hijau (Raiders 530). Namun, saat operasi baru dimulai, Benny dikejutkan dengan siaran dari radio Australia yang menyiarkan ada tiga pesawat Hercules yang menerjunkan pasukan di Merauke. Bahkan, radio tersebut menyebutkan jumlah pasukan dan nama-nama pemimpinnya termasuk Benny Moerdani. “Operasi rahasia ini bocor,” kata Benny.

Dalam buku berjudul “Kopassus untuk Indonesia” Jilid II diceritakan, perjalanan pasukan Naga menuju pusat pertahanan Belanda di Merauke menemui banyak rintangan. Tidak hanya alam tapi juga harus bertempur dengan Koninklijke Mariniers, pasukan elite Belanda. Pertempuran sengit salah satunya terjadi pada 28 Juni 1962. Dua perahu motor Belanda tiba-tiba menyerang pasukan Benny Moerdani di Sungai Kumbai. Namun Benny dan pasukannya berhasil memukul mundur dua perahu motor tersebut. Sayangnya, dalam kontak senjata tersebut dua anggotanya bernama Kopral Emin dan Prada Hardjito gugur.

Bahkan, Agus Hernoto sahabat dekat Benny Moerdani harus kehilangan kedua kakinya dalam operasi pembebasan tersebut. Agus mengalami cacat seumur hidup setelah kakinya diamputasi karena luka tembak.

Pertempuran sengit antara pasukan Naga dengan tentara Belanda di belantara hutan Papua terus terjadi. Bahkan, Belanda sempat mengumumkan untuk siapa saja yang bisa meringkus hidup atau mati Kapten Benny Moerdani akan diberi hadiah 500 gulden. Upaya penangkapan berkali-kali tidak berhasil. ”Yang dipakai Benny adalah strategi kucing. Kalau bertemu ya bertempur. Kalau tidak ya kucing-kucingan. Tujuan kami sebagai umpan supaya Belanda memecah konsentrasi pasukannya yang di Biak dan terbukti berhasil,” ucap Ben Mboi.

Operasi Naga akhirnya berakhir dengan ditandai New York Agreement pada 15 Agustus 1962. Amerika Serikat memaksa Belanda menyerahkan Irian Barat ke Indonesia. Belanda menyerah karena menyadari tidak akan menang berperang melawan Indonesia.

Dari seluruh pasukan Naga yang diterjunkan, Kopassus mencatat delapan prajuritnya gugur karena jatuh di rawa, seorang terbunuh penduduk setempat, seorang gugur karena sakit dan tujuh orang lainnya hilang. Menariknya, di tengah keterbatasan tersebut pasukan pimpinan Benny Moerdani ini mampu mengikat 500 tentara Belanda yang harus didatangkan dari Biak untuk mempertahankan Merauke.

Sementara Ben Mboi menyebut, korban gugur Operasi Naga tercatat sebanyak 36 orang dan 20 orang hilang. ”Kalau dipresentasikan kurang lebih 25% lebih baik dari yang diperkirakan Soeharto,” kata Ben Mboi. (cip)

  ♗ sindonews  

[Global] Kapal Selam Nuklir Rusia Tenggelam setelah Tabrak Kapal Selam NATO

 Ungkap Laksamana Vyacheslav Popov, mantan komandan Armada UtaraKapal selam tenaga nuklir Rusia, Kursk. [Foto/nationalinterest.org] ⚓️

Kapal selam tenaga nuklir Rusia, Kursk, tenggelam pada 12 Agustus 2000, selama latihan Armada Utara di kedalaman 108 meter hingga menewaskan semua 118 awak. Menurut cerita resmi, tragedi itu disebabkan ledakan torpedo di kapal.

Namun informasi mengejutkan diungkapkan seorang Laksamana Rusia Vyacheslav Popov pada Senin (22/11/2021).

Menurut dia, tenggelamnya Kursk adalah akibat dari tabrakan dengan kapal selam NATO. Tenggelamnya kapal selam itu pada tahun 2000 tetap menjadi salah satu kerugian paling tragis dalam sejarah Angkatan Laut Rusia.

Kapal selam asing yang bertabrakan dengan Kursk kemudian terlihat di lepas pantai Norwegia oleh pesawat anti-kapal selam Angkatan Laut Rusia,” ungkap Laksamana Vyacheslav Popov, mantan komandan Armada Utara (1999-2001) kepada Sputnik pada Senin (22/11/2021).

Lebih lanjut, sang laksamana mengaku mengetahui nama kapal selam yang dimaksud “dengan kepastian 90 persen”.

Namun, dia menekankan tidak dapat mempublikasikan bukti untuk mendukung klaimnya..

Menurut Popov, “Kapal selam NATO itu sedang melacak Kursk, tetapi terlalu dekat dengannya, atau manuver Kursk menyebabkan hilangnya kontak."

Dia menekankan kapal selam asing itu rusak akibat tabrakan dengan Kursk dan karena ledakan setelahnya.

Itu (kapal selam asing) berada di darat selama beberapa waktu, mendapatkan kembali kemampuannya untuk bergerak. Dan setelah memulihkan kondisinya, kapal selam itu pergi ke pangkalannya, yang juga direkam pesawat anti-kapal selam kami di lepas pantai Norwegia,” ujar Popov.

Laksamana Rusia itu juga ingat latihan Armada Utara pada Agustus 2000 berlangsung di perairan Rusia dan netral. Menurut Popov, tiga kapal selam asing sedang melakukan pengintaian selama latihan tersebut.

Laporan media Rusia dan asing mengidentifikasi kapal selam nuklir USS Memphis dan USS Toledo, serta HMS Splendid berada di area latihan itu.

Kementerian Pertahanan Rusia meminta Pentagon memeriksa Memphis dan Toledo, tetapi permintaannya ditolak, dengan dalih "Semua kapal selam dalam keadaan baik."

Jawaban serupa diterima dari London,” menurut laporan media Rusia.

Kursk tenggelam pada 12 Agustus 2000, selama latihan Armada Utara di Laut Barents 175 kilometer dari pangkalan angkatan laut Severomorsk pada kedalaman 108 meter, menewaskan semua 118 awak.

Cerita resmi menyalahkan ledakan torpedo di kapal dan ledakan amunisi berikutnya sebagai penyebab kapal selam itu tenggelam.

Munculnya cerita versi baru dari laksamana Rusia itu menambahkan ketegangan yang saat ini terjadi antara Negeri Beruang Merah itu dengan negara-negara NATO, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. (sya)

  ⚓️
Sindonews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...