Sabtu, 03 Agustus 2019

PT PAL Mulai Bangun 2 Kapal KCR-60M Pesanan TNI AL

Senilai Rp 1,6 Triliun https://1.bp.blogspot.com/-wmJer0hmRlw/XUQrp4784AI/AAAAAAABClI/uQt5NdNBC8s1enSQzPaqtOgOY-tAAQKIwCLcBGAs/s400/5d43e8ad36060.jpgFirst Steel Cutting KCR 60M

PT PAL Indonesia (Persero) kembali membangun dua kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60. Kapal perang yang bakal dibangun itu merupakan pesanan Tentara Nasional Angkatan Laut ( TNI AL).

Direktur PT PAL (Persero) Budiman Saleh mengatakan, dua kapal tersebut adalah KCR 5 dan 6. Menurut rencana, dua kapal tersebut bakal rampung pada Mei 2022 mendatang.

KCR 5 dan 6 yang dibangun dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun itu, bakal dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan pendahulunya, KCR 1 hingga KCR 4.

"Jadi kita improve stabilitasnya supaya lebih handal dibanding kapal-kapal sebelumnya. Apa yang sudah kita perbaiki di batch dua kita lanjutkan lagi," kata ujar Budiman dalam acara first steel cutting di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jumat (2/8/2019).

Menurut Budiman, apabila KCR 1, 2 dan 3 hanya memesan platform saja. Sementara itu, sewaco atau persenjataannya baru dilakukan setelah pembangunan kapal selesai.

Namun, untuk KCR 5 dan 6 ini, kata dia, dipesan secara utuh dengan platform beserta sewaco.

"Kita selalu improve tiap batch ini untuk menjadi kapal handal dalam pertempuran. Jadi kelebihan ini (KCR 5 dan 6) itu stabilitasnya makin baik," ujar dia.

Di samping itu, platform dan sewaco itu sekaligus pengadaan pertama kalinya dari Kementerian Pertahanan.

Direktur Direktoran Produksi PT PAL Indonesia (Persero), Turitan Indaryo mengatakan, komponen produksi dalam negeri bakal mendominasi dalam pengadaan KRC 5 dan 6, yakni sebesar 60 persen.

"Dalam negeri secara jumlah 60 persen lebih, tapi secara nilai komponen luar negeri tetap masih lebih 60 persen," kata Turitan.

Untuk diketahui, KCR 5 dan 6 direncanakan bakal memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter, tinggi 4,85 meter, sarat 2,60 meter dengan bobot 500 ton dan mampu berlayar hingga kecepatan 28 knots.

Selain itu, KCR 5 dan 6 bakal dilengkapi dengan dengan sistem persenjataan seperti surveillance radar, IFF system, CMS (3 console), Main Gun 57 mm, peluncur surface to surface missile, secondary gun 20 mm, ESM system, serta Decoy Launching system ini mampu berlayar hingga lima hari memiliki fungsi pokok sebagai peperangan anti kapal permukaan, dan offshore patrols di perairan teritorial hingga Zona Ekonomi Ekslusif.

Di sisi lain, kapal ini dapat melakukan aktivitas pengintaian serta search and resuce (SAR).

KCR 5 dan 6 sudah dipesan TNI Angkatan Laut sejak penandatanganan kontrak pada 28 Desember 2018 di Jakarta.

  Kompas  

Jumat, 02 Agustus 2019

F-16 A/B yang Diperbarui Personel TNI AU Segera Diuji Terbang

✈️ Program EMLU Falcon STAR✈️ Pembaruan pesawat F-16A/B TNI AU [IDN Times]

Satu dari empat pesawat F-16 A/B Block 15 yang sedang menjalani pembaruan alias upgrade di hanggar Skadron Teknik (Skatek) 042 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi segera diuji terbang. Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan bahwa flight test direncanakan pada September atau Oktober mendatang.

Satu sampai dua bulan lagi flight test. Kemudian (yang pesawat yang lain) berurutan,” kata Yuyu usai memimpin upacara peresmian Depo Pemeliharaan (Depohar) 80, Satuan Pemeliharaan (Sathar) 24, 43, 54, 55, 81,82, dan 83 di pelataran pesawat utama Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Rabu (31/7).

Libatkan pihak Lockheed Martin sebagai supervisi

Uji terbang itu untuk mengetahui hasil upgrade pesawat F-16 A/B yang dimulai sejak September 2017. Upaya memperpanjang usia pakai 15 hingga 25 tahun dan peningkatan sistem avionik level berat pada salah satu jet tempur ini dinyatakan hampir rampung.

Meski demikian, para teknisi dari TNI Angkatan Udara, PT Dirgantara Indonesia tetap menjalankan tugasnya hingga sembilan pesawat lain sejenis juga berhasil diperbarui. Kegiatan bernama Enhanced Mid-Life Update (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR) ini bakal berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

Adapun EMLU-Falcon STAR ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Lockheed Martin (produsen pesawat F-16 asal Amerika. Perwakilan perusahaan dari Negeri Pam Sam terlibat dalam supervisi pelaksaan pekerjaan. “Pekerjaannya tetap di Skatek karena itu proyek dengan Locked Martin sampai selesai,” ujar Yuyu.

 Rudal canggih dipasang pada jet tempur ini

Pembaruan yang dijalankan dalam proyek itu di antaranya, pemasangan Rudal Beyond Visual Range (BVR) yang memiliki jangkauan lebih dari 30 kilometer. Selain itu, AMRAAM untuk melepaskan rudal udara ke udara dengan jarak jangka 60 nautical mile atau sekitar 110 kilometer.

Juga, Fire Control Radar dan JDAM (Joint Direct Attack Munition) yang merupakan bom dengan dilengkapi pemandu laser. “Yang diperbaiki airframe dan avionik,” kata Yuyu kepada sejumlah wartawan.

 Jadi kebanggaan personel TNI

Untuk pengadaan sparepart, dalam proyek EMLU-Falcon STAR ini ada dua tipe kontrak. Pertama menggunakan mekanisme dengan mitra alias Direct Commercial Sales (DCS) dan Foreign Military Sales (FMS) atau Government to Government.

Proyek EMLU-Falcon STAR menjadi kebanggan personel TNI terutama para teknisi. Sebab, mampu meningkatkan kemampuan para teknisi TNI Angkatan Udara. Apalagi, pekerjaan yang termasuk level berat itu baru pertama dilakukan di satuan setingkat skadron teknik.

  ✈️ IDN Times  

Kamis, 01 Agustus 2019

TNI AU Kirim 5 Pesawat Tempur F-16 ke Thailand

✈️ Elang Thainesia XIX✈️ F-16 TNI AU mengikuti Latma Elang Thainesia XIX. [Dispenau]

Sebanyak lima pesawat tempur F-16 Fighting Falcon TNI AU asal Skadron Udara 16, Wing Udara 6, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru diterbangkan ke Thailand.

Kedatangan F-16 TNI AU di Thailand adalah dalam rangka mengikuti Latihan Bersama (Latma) Elang Thainesia XIX antara Royal Thai Air Force (RTAF)-TNI AU yang dibuka pada Selasa (30/7).

Latihan dilaksanakan di pangkalan udara Korat, Thailand dari 30 Juli hingga 9 Agustus.

Dalam Latma Elang Thainesia ini, TNI AU mengirimkan 76 personel, 5 F-16, dan 2 pesawat C-130 Hercules.

Komando Latihan (Kolat) dipimpin oleh Exercise Commander (Exco) Kolonel Pnb Muhamad Arwani yang juga sebagai Komandan Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin. Sementara dari pihak Thailand adalah 1st Wing Commander RTAF Group Captain (GpCpt) Wachirapan Muangnai.

Usai dibuka resmi, kegiatan latihan diawali dengan “ice breaking” untuk mengakrabkan para penerbang tempur dari kedua negara.

Hari ini, Rabu (31/7), penerbang tempur TNI AU dan RTAF melakukan taklimat penerbangan dilanjutkan terbang pengenalan area latihan (familirization) di wilayah Korat, Thailand.

  ✈️ Angkasa News  

TNI AU Resmikan Depohar Baru

'Bengkel' Pesawat TempurPeresmian Depohar 80 di Lanud Iswahjudi/Foto: Sugeng Harianto

TNI AU terus berupaya meningkatkan pengamanan wilayah udara. Kini di Lanud Iswahjudi Madiun dibangun depo pemeliharaan (Depohar) baru untuk mengurangi ketergantungan pada pihak asing.

Satuan Depo tersebut diberi nama Depohar 80. Depo itu menjadi satu-satunya yang dimiliki Indonesia untuk pemeliharaan pesawat tempur.

"Satuan tersebut dibentuk guna mengurangi ketergantungan (pemeliharaan pesawat tempur) terhadap pihak swasta atau negara lain. Sehingga akan tercapai kemandirian pemeliharaan Alutsista," Terang Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, dalam sambutan upacara peresmian Depohar 80 di Lanud Iswahjudi, Madiun Rabu (31/7/2019).

Depohar 80, kata Yuyu, memiliki tiga satuan pemelihara (sathar). Yakni Sathar 81, 82 dan 83. Sedangkan empat sathar baru lain ditempatkan di Depohar 20 dan 50 yang juga pemeliharaan pesawat tempur.

"Selain pembentukan Depohar 80 kita juga ada sathar baru di Depohar 20 dan 50 dengan total seluruh sathar ada tujuh," imbuhnya.

Menurut Yuyu, pembentukan Sathar baru ini merupakan implementasi kebijakan TNI Angkatan Udara. Yakni untuk lebih mengefektifkan kemampuan dan fasilitas pemeliharaan alutsista. Tentu saja di samping peralatan pemeliharaan penerbangan lainnya, dalam rangka menunjang kelancaran tugas TNI Angkatan Udara.

Yuyu menambahkan, Depohar 80 dan beberapa Sathar baru tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menyiapkan alutsista udara. Hal ini untuk mendukung tugas TNI Angkatan Udara yang diberikan oleh bangsa dan negara.

Terakhir Yuyu menyampaikan alasan lain pembuatan Depohar 80. Menurutnya itu dilakukan seiring penambahan jumlah pesawat tempur F-16. Kemudian penambahan tipe pesawat tempur lain serta penggantian pesawat F-5. Itu membuat kemampuan para komandan pemeliharaan harus dikembangkan lagi, terutama dalam bidang pemeliharaan engine pesawat tempur yang saat ini dilaksanakan secara terbatas. (sun/bdh)

   detik  

Rabu, 31 Juli 2019

Koopssus TNI diresmikan

Siap menangani ancaman terorisme dari dalam dan luar negeri.Peresmian Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI. (Grandyos Zafna-detikcom)

Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI diresmikan hari ini dan siap menangani ancaman terorisme dari dalam dan luar negeri. Teroris diharapkan semakin terkepung karena sebelumnya sudah ada Satuan Densus 88 Antiteror Polri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumya menilai perlu dibentuknya Koopssus TNI, yang tertuang dalam Perpres Nomor 42 Tahun 2019 tentang susunan organisasi TNI. Hari ini, Koopssus TNI diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Lapangan Koopssus TNI, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019). Brigjen Rochadi diangkat menjadi komandan.

Hadi mengatakan para personel Koopssus merupakan prajurit pilihan dari tiga matra di TNI untuk menangani terorisme. Hadi menegaskan, pembentukan Koopssus ini tidak meniadakan peran pasukan khusus matra lainnya, tapi justru ingin mensinergikan tugas TNI.

"Koopssus TNI melengkapi jajaran satuan elite yang telah dimiliki TNI sebagai satuan elite. Personel Koopssus TNI yang berasal dari pasukan khusus ketiga matra merupakan prajurit pilihan mereka memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun di luar negeri, yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi," ujar Hadi dalam amanatnya.

Ditemui seusai upacara peresmian, Hadi menjelaskan keunggulan Koopssus TNI. Pasukan ingin menggunakan kecepatan penuh ketika ada ancaman terorisme dari dalam dan luar negeri.

"Ciri dari Koopssus TNI seperti yang saya sampaikan adalah kecepatan dan kemungkinan hasil persentase mendekati 100 persen. Kecepatan adalah ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri, Panglima TNI langsung bisa memerintahkan untuk bergerak dengan cepat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi," jelasnya.

Nantinya tugas Koopssus TNI lebih banyak bergerak penangkalan terorisme. Fungsi intelijen sangat diutamakan dalam pasukan ini.

"Tugas fungsi adalah penangkal, penindak, dan pemulih. Penangkalnya di dalamnya adalah surveillance, yang isinya intelijen, 80 persen kita laksanakan adalah surveillance atau observasi jarak dekat dan 20 persen penindakan. Maka intelijen ada di fungsi penangkalan," tutur Hadi.

Sementara itu, Polri, yang memiliki Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, memastikan keberadaan Koopssus TNI tidak akan tumpang-tindih dalam penanganan terorisme.

"Tentunya untuk Densus fokus terhadap penegakan hukum. (Dengan Koopssus TNI) kaitannya dengan implementasi, koordinasi, dan sinergitas di lapangan itu dalam rangka untuk satu tujuan mungkin untuk preventive strike atau melakukan strike," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).

Dedi menggambarkan semisal Koopssus TNI turun dalam situasi penyanderaan skala besar dan di area publik. Dedi mengakui TNI memiliki kompetensi untuk mengatasi situasi tersebut.

"Apabila ditemukan ada kasus penyanderaan dalam skala besar dan di dalam area publik dan moda transportasi atau di kapal, pelabuhan, termasuk di kedutaan besar Indonesia di negara sahabat. Itu dari rekan TNI yang memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidang penindakan," jelas Dedi.

Tak hanya ke depan, Dedi juga akan memberi contoh sinergi TNI-Polri yang sudah terjalin sebelumnya, antara lain perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah; penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan; dan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) d Papua.

"Contohnya operasi penangkapan kelompok Ali Kalora di Poso. Kemudian penangkapan lainnya kita koordinasi, juga sama seperti penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf di perbatasan Filipina ada pelibatan TNI. Kerja sama sudah berjalan. Kita koordinasi, bukan hanya back up setiap ada potensi ancaman terorisme baik di dalam negeri maupun di negara lain, baik penyanderaan WNI di luar. Kalau di Indonesia, penangkapan anggota Ali Kalora dan Papua," terang Dedi. (idh/rvk)

   detik  

Menhan Ryamizard-Kongres AS Bahas Peningkatan Kerjasama Pertahanan

Ilustrasi

Kami sangat mengapresiasi dukungan AS dalam mengatasi ancaman terorisme kerja sama intelijen dan pertukaran informasi negara-negara ASEAN melalui kerja sama Our Eyes Initiative.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Delegasi Kongres Amerika Serikat House Democracy Partnership (HDP), di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, yang membahas peningkatan kerja sama di bidang pertahanan.

Delegasi HDP itu dipimpin oleh Anggota Kongres Senior Amerika Serikat, David Price.

Siaran pers dari Biro Humas Kemhan, menyebutkan, beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu diantaranya terkait upaya peningkatan kerja sama pertahanan dan juga kerja sama antara Angkatan Bersenjata kedua negara yang telah terjalin erat selama ini.

Menhan Ryamizard mengatakan, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat telah berada pada level yang strategis, mengingat semakin tingginya kesamaan dan cara pandang di dalam upaya untuk mewujudkan kepentingan nasional kedua negara di tengah kompleksitas dinamika lingkungan strategis di kawasan yang semakin berkembang.

Beberapa kesamaan cara pandang tersebut diantaranya adalah kesamaan dalam menilai dan mengantisipasi beberapa isu strategis yang berpotensi menjadi ancaman pertahanan dan keamanan bersama di kawasan.

Ia menyebutkan Indonesia mengapresiasi atas dukungan Amerika Serikat dan membantu sepenuhnya inisiatif Indonesia di dalam mengatasi potensi ancaman terorisme dan radikalisme melalui pendekatan kerja sama trilateral Indonesia, Malaysia dan Filipina, serta kerja sama intelijen dan pertukaran informasi negara-negara ASEAN melalui kerja sama Our Eyes Initiative dan upaya-upaya lainnya guna terciptanya stabilitas keamanan di kawasan.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan AS dalam mengatasi ancaman terorisme kerja sama intelijen dan pertukaran informasi negara-negara ASEAN melalui kerja sama Our Eyes Initiative," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Beberapa kerangka kesepakatan kerja sama yang berhasil dicapai Indonesia dan Amerika Serikat di bidang pertahanan diantaranya mengenai peningkatan saling kunjung pejabat tinggi Angkatan Bersenjata, penambahan Siswa TNI untuk mengikuti pendidikan di Amerika Serikat, kerja sama pertukaran informasi strategis, pendidikan intelijen, penyelenggaraan pendidikan dan latihan bagi pasukan Ranger dan Pasukan Khusus Indonesia.

Selain itu, adanya kemajuan kerja sama dalam bidang industri pertahanan dengan telah ditandatanganinya MoU kerja sama antara Boeing Amerika Serikat dengan PT Dirgantara Indonesia yang berisi kerja sama pengembangan teknologi, manufaktur, perawatan, dukungan pelatihan dan sertifikasi serta peningkatan kemampuan industri penerbangan untuk memenuhi kebutuhan TNI AU.

Sementara itu, Ketua Delegasi Kongres Amerika Serikat David Price menyampaikan bahwa kunjungan Delegasi Parlemen Amerika Serikat ke Indonesia ini sebagai bagian dari perayaan 70 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Terkait kerja sama pertahanan, Kongres Amerika Serikat mengapresiasi atas terus meningkatnya kerja sama yang telah dilakukan kedua negara.

"Kami bangga sekali dengan kerja sama yang sudah kita lakukan, saya catat disini sudah ada 230 kerja sama tahunan yang sudah dilakukan kedua negara," tuturnya.

Kongres Amerika Serikat juga akan terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan Kemhan RI dan Dephan AS serta Angkatan Bersenjata kedua negara seperti dalam hal peningkatan kerja sama latihan bersama dan peningkatan profesionalisme Angkatan Bersenjata kedua negara, pelatihan pasukan pemelihara perdamaian dan juga kerja sama penanggulangan bencana alam.

Turut mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Agus Setiadji dan beberapa pejabat Eselon I dan II Kemhan. Sementara itu, Delegasi dari Kongres AS yang turut dalam kunjungan antara lain Congressman Vern Buchanan, Congressman Susan Davis, Congressman Gerry Connolly, Congressman Neal Dunn, Congressman John Rutherford dan Congressman David Cicilline. Turut pula mendampingi Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan.

   antara  

Selasa, 30 Juli 2019

Sekilas N245

Rancangan PT Dirgantara Indonesia Berikut di bawah foto Pengembangan CN 235 yang dinamakan sebagai N245. Rancangan ini menghilangkan ramp door yang berada di tail pesawat. Selain itu juga akan mengunakan mesin yang lebih besar.

Pesawat ini dirancang mampu mengangkut 50 tempat duduk, yang mana lebih besar dari CN 235 yang hanya mampu mengakomodasi 40 penumpang. Dan cockpit mengadopsi advanced glass cockpit technologi system.


  Garuda Militer  

Indonesia, Malaysia dan Filipina Gelar Latihan Perang

Di TarakanPrajurit Yonif Raider 613/RJA mempersiapkan diri untuk pembukaan Indomalphi Land Exercise 2019, Minggu (28/07/2019). (Prokal)

Latihan perang tiga negara, Indonesia, Filipina dan Malaysia kembali digelar di Tarakan mulai hari ini hingga 8 Agustus mendatang.

Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 613/Raja Alam Letkol Inf Fardin Wardana menjelaskan, latihan perang tiga negara ini merupakan inisiasi Menteri Pertahanan masing-masing negara.

Latihan berlabel Indomalphi Land Exercise 2019 tersebut digelar dalam rangka melatih kesiapsiagaan mengantisipasi gangguan keamanan di perbatasan negara. Seperti teroris maupun kelompok radikal.

Indonesia sebagai tuan rumah, kata Fardin, telah mempersiapkan pelaksanaan. Selain menjadikan Tarakan sebagai tempat latihan yang dipusatkan di Mako Yonif Rider 613/RJA, Indonesia juga telah mempersiapkan alutsista yang akan digunakan untuk latihan.

Termasuk senjata jenis baru yang dikeluarkan pabrikan dalam negeri, Pindad. Indonesia kemungkinan diwakili prajurit dari Yonif Raider 613/RJA. Menurut Fardin, sebelum di Tarakan, latihan serupa sudah digelar tahun-tahun sebelumnya di negara lain seperti Bangkok maupun Manila. Sementara, di Indonesia pernah digelar juga di Tarakan, serta di Malang khusus latihan sniper.

Selain Angkatan Darat, latihan serupa tiga negara ini juga dilaksanakan di jajaran Angkatan Laut. Dan, akan menyusul latihan bersama untuk Angkatan Udara.

  ✈️ Prokal  

Senin, 29 Juli 2019

[Foto] Dua Sukhoi Su30 TNI AU Tiba Di Makasar

✈️ Setelah Menjalani Perawatan BeratBaru baru ini dua pesawat tempur Sukhoi TNI AU tiba di Makasar. Pada tanggal 28 Juli 2019, pesawat dengan nomor TS 3001 dan TS 3002 mendarat di lanud Sultan Hasanudin dibawa Pesawat Rusia.

Pesawat Sukhoi SU30 TNI AU telah menjalani perawatan berat di Belarusia.

  Berikut foto dari IMF: 


Su-30 TS-3001 tiba dari Belarusia di lanud Sultan Hasanuddin 28072019 (IMF) 2
Su-30 TS-3001 tiba dari Belarusia di lanud Sultan Hasanuddin 28072019 (IMF) 1
Su-30 TS-3001 tiba dari Belarusia di lanud Sultan Hasanuddin 28072019 (IMF) 3

  ✈️ Garuda Militer  

[Video] KRI Kerambit 627

Dari Instagram PT PAL Indonesia https://2.bp.blogspot.com/-NwRneakPPdg/Wo13xnmxpQI/AAAAAAAALCY/_akPgiDvEa4WJ9XbrYxpnRQ7Q77RYOUZwCLcBGAs/s1600/kcr%2B60%2B627.jpgKRI Kerambit 627 [PT PAL]

PT PAL Indonesia (Persero) terus membuktikan kemampuan terbaiknya dengan berhasil memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yaitu Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M dengan sangat baik dan sukses. KCR Kerambit 60M ini mampu melaju dengan cepat hingga 28 knots.

Semoga hal ini menjadi kebanggaan bersama sebagai bangsa yang mandiri yang mampu memenuhi kebutuhan alutsista untuk mengamankan teritorial.


View this post on Instagram

PT PAL Indonesia (Persero), Produsen Alutsista Kelas Dunia. .. "Kepercayaan negara menjadi pemacu semangat #PALIndonesia dalam mengembangankan kemampuan dan membangun kapal yang memiliki daya saing internasional. Kelak, Indonesia akan dikenal sebagai produsen Alutsista kelas dunia!" - Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu (Menteri Pertahanan Republik Indonesia). .. "The trust of the government turns into the spirit booster for #PALIndonesia to develop the best quality and world-class naval ship product. In the future, Indonesia will be recognized as a world-class weapon defence system and naval ship manufacturer country." -General (Ret.) Ryamizard Ryacudu (Minister of Defense of Indonesia) .. Ayo kita dukung #PALIndonesia agar terus menjadi kepercayaan Indonesia untuk Alutsista Dunia ! .. .. #KRIKerambit-627 #PALIndonesia #PALuntukIndonesia #PALuntukDunia #HomeofIndonesianSubmarine
A post shared by PT PAL INDONESIA (Persero) (@ptpal_indonesia) on


  Instagram PT PAL Indonesia  

Panglima AD Brasil Kunjungi Yonkav 1 Kostrad

Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayjen TNI Agus Rohman, S.I.P., M.I.P, sambut kunjungan kerja Panglima Angkatan Darat Brasil, General Edson Leal Pujol, bertempat di Markas Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (25/07/2019).

Dalam kunjungan sekaligus perkenalan ini, Panglima Angkatan Darat Brasil, General Edson Leal Pujol melakukan dialog dan tatap muka dengan Pangdivif 1 Kostrad. Dalam kesempatan tersebut dibahas tentang kerja sama militer antara Indonesia dan Brasil yang sudah berlangsung lama, khususnya dengan TNI AD, diantaranya melalui kerja sama bidang pendidikan, yaitu pelatihan bahasa Portugis di Pusdikpengmilum Kodiklatad, serta pendidikan lanjutan Perwira Korps Artileri di Indonesia dan Brasil, Juga dilaksanakan pendidikan setingkat Seskoad di Brasil dan kursus sistem operasi rudal, taktik perang hutan, dan operasi Siber di Brasil.

Panglima Angkatan Darat Brasil dan rombongan berkesempatan menyaksikan video profil Divif 1 Kostrad, pelaksanaan pertukaran cinderamata antara kedua belah pihak dan foto bersama serta menyaksikan demontrasi manuver Ranpur dan berkesempatan melihat static Display Ranpur dan senjata Ranpur.

Turut hadir pada acara tersebut Paban V Hublu Spamad, Atase Pertahanan RI di Brasilia, para Asisten Kasdivif 1 Kostrad dan para Dansatjar Divif 1 Kostrad.

  Warta Kita  

Minggu, 28 Juli 2019

TNI Akan Lengkapi Alutsista Pulau Nipah

♞ Dengan Radar dan kamera jarak jauhPanglima TNI Tinjau Prajurit Yang Bertugas Di Pulau Nipah [Suarakarya] ★

P
anglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (27/07/2019). Dalam kunjungan ini Panglima TNI juga mengecek kesiapan militer di Pulau Nipah.

Hadi Tjahjanto dalam kesempatan ini mengatakan dirinya kesana untuk melihat permasalahan apa saja yang ada. Dimana dia menemukan permasalahan yakni peralatan yang kurang memadai.

Ternyata ada permasalahan peralatan yang digunakan untuk mengamankan yang kurang,” ujarnya.

Dikatakaannya bahwa Pulau Nipah merupakan pulau yang sangat strategis untuk memantau lalu lintas kapal dikawasan Selat Malaka. Untuk itu TNI akan melengakapi peralatan untuk memonitor, seperti radar dan kamera jarak jauh dan radar yang dimaksud adalah radar laut, karena wilayah perairan ini sangat rawan.

Ini tempat strategis mengawasi perairan Selat Malaka, jadi ini akan jadi bahan evaluasi di Mabes TNI untuk kita sediakan, selain radar laut juga mengambil radar udara,” ujarnya.

Dijelaskannya peralatan tersebut sangat dibutuhkan untuk memonitor kapal yang melintas. Dimana kapal kapal ini diawasi ini guna menekan penyelundupan barang berbahay, tak berizin bahkan narkotika.

Ini Saya sengaja ajak Kapolri untuk sama sama mengawasi karena ini juga untuk menekan pengiriman narkoba,” ujarnya.

Dijelaskannya pihaknya juga telah menyiapkan persenjataan yang diperlukan. Namun persenjataan ini bukan diperuntukkan seutuhnya di Pulau Nipah namun ditempat yang dekat. “Kalau persenjataan di Pinang dan Sumatera sudah kita lengkapi,” tutupnya.

  SINDOnews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...