Garuda Militer

★ Dokumentasi Militer ★

Sabtu, 01 September 2012

Latancab 2012: Penyebrangan Basah Untuk Merebut Sasaran

Prajurit TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Latihan Antar Kecabangan (Latancab) tingkat Brigade melakukan penyebrangan basah menyebrangi sungai Komering Oku Timur Sumatera Selatan pada pukul 17.00 Wib dalam rangka gerak maju pasukan Brigade Tim Pertempuran (BTP) menuju Daerah Persiapan (DP), Jum’at (31/08).

Dalam sekenario latihan jembatan kota baru Martapura dan Wilayah Desa Pracak Dusun 3 telah dikuasai oleh musuh, sehingga pasukan BTP yang terdiri dari Batalyon Infanteri 514 Raider/Kostrad, Yonif 509/ Kostrad dan Yonif Linud 501 Kostrad melakukan penyebrangan basah guna menguasai daerah tersebut dari pihak musuh.

Pasukan Yonif 514/R Kostrad bergerak maju dengan menyebrangi sungai Komering terlebih dahulu, sedangkan pasukan dari Yonif 509 Kostrad dan Yonif Linud 501 melakukan pengamanan selama penyebrangan itu dilakukan.


Setelah Desa Pracak Dusun 3 dapat direbut maka pasukan Yonif 514 Raider melakukan penyisiran sepanjang tepi sungai dengan pergerakan taktis untuk merebut Jembatan Kota Baru Martapura yang dikuasai musuh.


Ketika jembatan tersebut dinyatakan aman dari gangguan musuh, maka kendaran tempur (ranpur) dari satuan kavaleri yaitu kendaraan tank dan ranpur anoa dari pasukan Yonif Mekanis 201/JY dapat melewatinya untuk menuju daerah persiapan.


Pada kegiatan penyebrangan basah tersebut Komandan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku penanggung jawab umum latihan turun langsung meninjau penyebrangan basah yang dilakukan oleh pasukan BTP. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian dan keseriusan dalam melaksanakan Latancab tingkat Brigade yang baru pertama kali di selenggarakan guna meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AD dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Satgaspen)
(TNI AD)
Diposting oleh Satria di 19.00.00 2 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kostrad, TNI AD

Super Tucano mendarat di Lanud Halim Perdana Kusuma

 Video Super Tucano :


Jakarta, Sabtu (01/09) sekitar pukul 11.50 WIB, empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano yang baru dibeli dari Brasil mendarat di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Kadatangan pesawat diterima Wakil Kepala Staf TNI AU Marsda Dede Rusamsi. (TvOne)

 Foto Super Tucano TNI AU:

http://img12.imageshack.us/img12/9229/tuc1.jpg

 Batch kedua EMB-314 Super Tucano tiba awal tahun depan

Jakarta - Pengganti OV-10F Bronco telah tiba, yaitu empat Embraer EMB-314 Super Tucano, yang baru saja mendarat dari penerbangan feri di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu siang. Secara keseluruhan 16 pesawat turboprop multi fungsi itu dibeli Indonesia dari Brazil; empat lagi akan tiba dalam batch kedua pada awal tahun depan; dan batch terakhir pada pertengahan tahun itu juga.

"Pada Januari 2013 akan datang kembali empat unit Super Tucano. Pesawat ini akan terus berdatangan ke Indonesia hingga mencapai 16 unit atau satu skadron," kata Wakil Kepala Staf TNI AU, Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi, Sabtu siang. Dia menyaksikan sendiri pendaratan secara berturutan keempat Super Tucano versi kursi ganda itu, yang diterbangkan delapan pilot pabrikan Embraer, dari pabriknya di Sao Jose dos Campos.

Bukan dia sendiri yang menyaksikan dan menyambut tim penerbang uji Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer) yang dipimpin Carlos A Vieira itu, puluhan pejabat TNI AU juga selain mendekati 100 jurnalis Tanah Air. Penerbangan feri dari Sao Jose dos Campos ke Jakarta ditempuh dalam 12 hari penerbangan menyinggahi 12 negara dan belasan kota. Tidak ada hambatan apapun dalam penerbangan feri itu dan sebelum Jakarta, mereka menyinggahi Bandara Suwondo, Medan.

Secara organisasi, skuadron Super Tucano itu ditempatkan di Skuadron Udara 21 di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang. Skuadron udara ini sejak dulu memang dikenal sebagai "rumah"-nya skuadron intai dan pemburu sergap musuh di darat selain patroli dan keperluan lain. 

Satu tipe pesawat tempur yang sangat terkenal dari skuadron itu adalah OV-10F Bronco yang telah dipensiunkan sejak 2007 dan kebanyakan bekas-bekas pesawat tempur buatan Rockwell, Amerika Serikat, itu dijadikan monumen dengan keadaan sekedarnya.

Super Tucano hadir dikelir kelabu perpaduan pegunungan dan wilayah maritim Indonesia secara umum dengan hiasan taring hiu di bibir merah darah rancangan mantan panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, almarhum Marsekal Muda TNI Faustinus Djoko Poerwoko. Nomor registrasinya juga masih memakai registrasi Brazil walau logo bendera Merah-Putih ada di kemudi tegaknya.

Rusamsi menyatakan, arsenal baru TNI AU itu juga efektif sebagai anti perang gerilya karena kecepatannya pas dan bisa dilengkapi berbagai jenis persenjataan ringan hingga berat.

Yang penting juga, katanya, TNI AU telah mengganggarkan dana untuk kesenjataan pesawat tempur taktis multifungsi itu. Jajaran persenjataan telah dibuktikan banyak negara cocok untuk dipasang di lima hard point atau pod persenjataannya, mulai dari senapan mesin berat kaliber 12,7 milimeter, bom konvensional Mk-81 dan Mk-82, peluru kendali udara-ke-udara jarak pendek AIM-9 Sidewinder, hingga peluru kendali Piranha.

Karena ini terbang feri untuk pengantaran pesawat terbang baru, kata Rusamsi, persenjataan Super Tucano tidak dipasang. Saat mendarat, kesemua pod senjatanya memang kosong, dan tiga di antaranya diganti sementara dengan tangki eksternal untuk memperpanjang jarak tempuhnya dari semula 1.600 kilometer menjadi sekitar 2.500 kilometer dalam kecepatan jelajah 500 kilometer perjam.

Harap diingat, tanpa persenjataan yang menggetarkan dan seharusnya, Super Tucano tidak akan berfungsi maksimal sebagai penjaga kedaulatan Indonesia di udara ataupun darat. 

Walaupun teknologi yang dibenamkan Embraer di dalam tubuhnya sekelas dengan PC-21 buatan Pilatus, Swiss, yang harganya jauh lebih mahal dari dia. Disebut-sebut, harga 16 unit Super Tucano itu sekitar 143 juta dolar Amerika Serikat, yang dibayarkan melalui fasilitas kredit ekspor. (*)(Antara)

 Indonesia Beli 16 Super Tucano Senilai Rp 2,7 Triliun

Empat pesawat tempur yang dipesan TNI AU dari Embraer tiba di Halim.

Pesawat Tempur TNI AU Super TucanoEmpat pesawat tempur Super Tucano yang dibeli TNI Angkatan Udara dari perusahaan Embraer, Brasil, tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu 1 September 2012. Indonesia memesan 16 pesawat atau satu skuadron.

"Ini adalah pesawat yang kedatangannya kami tunggu sejak lama," ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya Dede Nursamsi di Jakarta, Sabtu 1 September 2012.

Menurut Dede, 16 pesawat tempur ini nantinya akan ditempatkan di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pesawat-pesawat ini akan menggantikan tugas pesawat 0V-10 Bronco.

Dede mengatakan, untuk membeli satu paket yang terdiri dari delapan pesawat Super Tucano, Indonesia harus merogoh kocek sebesar US$ 143 juta (sekitar Rp 1,36 triliun). "Kami pesan dua paket yang berarti berjumlah 16 pesawat," kata Dede.

Dia menambahkan, keempat pesawat yang tiba di tanah air hari ini diterbangkan dari Brasil menuju Indonesia oleh awak dari Embraer. Pesawat itu berangkat pada tanggal 20 Agustus 2012.

Keempat Super Tucano juga singgah 14 kali di sejumlah negara. Selama perjalanan itu, pesawat-pesawat ini melintasi 12 negara, seperti Brasil, Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Thailand, kemudian tiba di Halim dan akan berakhir di Malang.

"Total jam terbang dari Brasil hingga nanti menuju Malang sekitar 54 jam 35 menit selama kurun 14 hari penerbangan," ujarnya.(Vivanews) 

 TNI-AU Sudah Siapkan Pilot Untuk Super Tucano

Empat pesawat ini merupakan pengiriman pertama, dari total 16 unit pesawat yang dipesan

Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya Dede Rusamsi mengatakan, TNI AU telah mempersiapkan jumlah penerbang yang cukup, untuk mengawaki satu skuadron pesawat tempur taktis Super Tucano EMB 314 yang akan dimiliki TNI AU.


Hal ini dikatakannya saat upacara penyambutan kedatangan empat pesawat Super Tucano di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Sabtu (1/9).


Pesawat tiba di Indonesia, setelah menjalani penerbangan selama dua minggu dari lokasi pabriknya Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), di San Jose dos Campos, Brazil.


Empat pesawat ini merupakan pengiriman pertama, dari total 16 unit pesawat yang dipesan oleh TNI AU, untuk menggantikan pesawat OV 10 Bronco di Skuadron 21 Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.


“Sebagian dari penerbangnya adalah mantan penerbang Bronco, namun kami juga melatih penerbang-penerbang baru,” ujar Dede.


TNI AU telah mengirim empat personilnya untuk berlatih, sebagai penerbang pesawat tempur taktis ini dan dari pelatihan itu, mereka juga sudah memenuhi kualifikasi sebagai pelatih.


Dengan kekuatan satu skuadron yang terdiri dari 16 pesawat, TNI AU harus menyiapkan 24 pilot untuk awak pesawat jenis ini.


Salah satu penerbang Embraer yang ikut menerbangkan pesawat ini, Kapten William Souza mengatakan, dari delapan penerbang Embraer yang turut dalam pengiriman pesawat ini, tiga di antaranya akan tinggal di Malang hingga akhir tahun.


“Kami akan melatih pilot-pilot angkatan udara Indonesia,” ujar William.


Dede juga mengatakan bahwa TNI AU akan memastikan adanya alih teknologi, dalam pemeliharaan terkait pembelian pesawat ini.


Komponen alih teknologi merupakan salah satu ketetapan, dalam setiap kontrak pengadaan alat utama sistem pertahanan militer Indonesia, dari produsen luar negeri, dalam rangka membangun kemandirian industri pertahanan Indonesia.


“Sudah ada personil yang dilatih sehingga nanti perawatan pesawat bisa dilakukan sendiri,” ujar Dede.


Empat pesawat ini singgah satu hari di Jakarta setelah sebelumnya singgah di Lanud Suwondo, Medan, Sumatra Utara.


Mereka akan meneruskan perjalanan pada hari Minggu, menuju tujuan akhirnya yaitu Lanud Abdurrahman Saleh di Malang, yang akan menjadi pangkalan pesawat-pesawat Super Tucano ini.(
Berita Satu)
Sumber Foto TNI AU, Audrey
Diposting oleh Satria di 13.00.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Pesawat, TNI AU

Latancab 2012: Penggabungan Linud 501 Dengan BTP 9/2 Kostrad

Batalyon Lintas Udara (Linud) 501 melakukan penggabungan dengan Brigade Tim Pertempuran (BTP) 9/2 Kostrad di Way Tuba Lampung Utara pada pukul 10.00 Wib setelah pasukan Linud 501 menguasai Lanudad Gatot Subroto yang sebelumnya dikuasai oleh musuh, Kamis (30/08).

Proses penggabungan diawali dengan penjemputan yang dilakukan oleh satu pleton dari Batalyon Linud 501 di koordinat yang telah ditentukan sebelumnya dengan Pleton Pelopor dari BTP 9/2 Kostrad.

Selama perjalanan pleton penjemput tersebut melakukan pergerakan taktis untuk mengantisipasi apabila ditengah perjalanan terjadi penghadangan dari pihak musuh.

Sesampainya di koordinat yang telah ditentukan, pleton penjumput melakukan kontak melalui pesawat radio untuk menanyakan posisi dan tanda taktis pleton yang akan dijemput. Setelah tanda taktis dari peleton yang akan dijemput terlihat, kemudian pleton penjemput memberi isyarat berupa sandi untuk memastikan bahwa pleton yang dijemput tersebut adalah pasukan kawan.

Setelah terjadi kontak fisik antara kedua pleton tersebut, kemudian komandan pleton (Danton) Pelopor melaporkan kepada komandan Batalyon yang berada di Komando Taktik (Kotis) melalui pesawat radio bahwa mereka telah bertemu dan bergabung dengan pleton penjemput dari Batalyon Linud 501. Selanjutnya terjadilah penggabungan pasukan dan komando diambil alih oleh komandan BTP.

Komandan BTP memerintahkan pasukannya untuk bergerak maju mengikuti pleton penjemput melalui rute yang sudah di bersihkan oleh pasukan penjemput sebelumnya menuju Lanudad Gatot Subroto, dimana Batalyon 501 sudah menanti di Lanudad yang selanjutnya akan melakukan pergerakan bersama menuju sasaran dalam rangka Latihan Antar Kecabangan (Ancab) tingkat Brigade.(Satgaspen)
(TNI AD)
Diposting oleh Satria di 11.00.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kostrad, Linud, TNI AD

Tim Satkomlek Tiba di Lanud Ranai untuk mendukung Latihan PPRC

Pesawat C- 130 Hercules A-1321 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma dengan Captain Pilot Mayor Pnb Beny A; Landing di lanud Ranai pukul 10.59 wib dan pesawat.

C-130 Hercules A-1305 dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh dengan Kapten Pilot, Kapten Pnb Bandung landing di Landung Ranai pukul 13.30 wib, dengan misi dukungan peralatan Satuan Komunikasi dan elektronika dalam rangka mendukung latihan penerjunan Pasukan Pengendalian Pangkalan. Jum’at (31/8).

Tim Satuan Komunikasi dan elektronika setelah menurunkan peralatannya langsung menggelar ke masing-masing sektor yang telah ditentukan guna mendukung Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 September 2012 di wilayah Natuna yang melibatkan personel gabungan TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Tampak pada gambar : Tim Satuan Komunikasi dan Eltronika TNI menurunkan peralatannya dari pesawat Hercules A-1321 dalam rangka mendukung latihan PPRC TNI tahun 2012.
(TNI AU)
Diposting oleh Satria di 06.30.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: PPRC, TNI

KRI Dewaruci Tiba di Saudi Arabia

KRI Dewaruci, kapal latih Kadet Akademi TNI Angkatan Laut dari Satuan Kapal Bantu  Komando Armada RI Kawasan Timur (satban Koarmatim) dengan Komandan Letkol Laut(P) Haris Bima Bayuseto, tiba di Saudi Arabia,(28/8)  merapat di dermaga pelabuhan Jeddah No.22. Kehadirannya di negara minyak ini di sambut oleh Wakil Konsulat Jenderal/ Konjen RI di Jeddah  Cahyono Rustam beserta staf dan 55 Siswa-siswa Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ).

Seusai KRI DWR merapat, Komandan kapal latih kadet AAL Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto langsung mengadakan kunjungan ke Safar Zafer Al-Mahmari selaku  Komandan Pengamanan Pelabuhan Jeddah, diteruskan menuju kantor Kepala Pelabuhan Jeddah yang di terima oleh Sekertaris  Saleh Haddad dan terakhir kunjujngan ke Staf Konjen RI Jeddah yang di terima  Wakil Konjen  Cahyono Rustam.

Selama di tanah suci kegiatan  di pusatkan khususnya bagi prajurit yang beragama Islam untuk melaksanakan Umroh yang akan dibagi dalam dua gelombang pemberangkatan. Ini dilakukan karena sebagian prajurit harus tugas jaga di kapal.

Perjalanan umroh kali ini merupakan perjalanan terpanjang sepanjang sejarah dimana KRI Dewaruci harus menempuh memalalui route ke timur dulu (Surabaya, Papua, Kwajelain, USA, Eropa,Afrika dan Asia/ Saudi Arabia) dengan jarak tempuh  21.483 Nm dalam waktu 7 bulan 28 hari. Perbedaan dengan umroh sebelumnya sangat jauh sebagaimana di laksanakan pada tahun-tahun sebelumnya (2003,2005 dan 2010) yang hanya membutuhkan waktu 47 hari dengan route (Surabaya, Jakarta, Sabang, India, Salalah/Oman dan Arab Saudi) dengan jarak tempuh hanya 5.655 Nm.

Ada beberapa prajurit KRI DWR yang sudah melaksanakan umroh sampai 6 kali karena mereka  bertugas sejak sebelum 2003 dan selalu mengikuti pelayaran muhibah ke luar negeri dan sempat melaksanakan umroh  hingga 7 kali.

Pada gelombang pertama di utamakan prajurit yang belum pernah umroh, tujuan pertama ke Masjid Nabawi di Madinah, di tempat inilah terdapat makam Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khatab dan Abu Bakar As Sidiq. Kemudian di lanjutkan ke masjid Klibatan, masjid Fatimah di akhiri di Masjid Kuba yang pertama kali didirikan Rasulullah.

Rangkaian kegiatan Umroh untuk gelombang pertama di awali dari  Masjib Birali di Madinah sebagai Miqat, seluruh jamaah melakukan pensucian diri/mandi kemudian sholat sunnah 2 rakaat dengan pakaian ikhram. Dengan di pandu oleh Ustaz Khairuddin dari staf Konjen RI Jeddah.

Di tanah suci Makkah para jamaah dari prajurit KRI Dewaruci bergabung dengan jama’ah  berbagai negara yang kebetulan sedang melaksanakan umroh, tidak kurang dari  5.000 jama’ah saat itu berada di masjidil Haram. Beberapa prajurit KRI Dewaruci karena sudah beberapa kali umroh mereka ini mengumrohkan orang tuanya/ sanak saudaranya karena keadaan yang tidak memungkinkan sehingga umroh ini dapat di wakilkan.

Sedangkan umroh gelombang kedua mengambil miqot KRI Dewaruci yang berada di Jeddah berangkat sudah dengan pakaian ikhrom. Jamaah ke dua ini tidak melakukan sunnah di Masjid Nabawi karena sudah pernah melaksanakan di tahun sebelumnya/(2010). Dari 77 prajurit ditambah 1 wartawan Jawa Pos,  yang beragama Islam 70 orang semuanya  mengikuti umroh. 
(Dispenarmatim)
Diposting oleh Satria di 06.00.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kapal, KRI, TNI AL

Diplomasi Pre Emptive Jangan Paksakan Kehendak

Kunjungan Menlu AS Hillary Clinton awal September 2012 ini ke Jakarta sangat diyakini membawa upaya pre emptive diplomasi AS sehubungan dengan gerak langkah Cina dari sisi militer dan diplomasi yang sangat mengkhawatirkan posisi AS. Hillary memulai kunjungannya tanggal 30 Agustus 2012 dari Cook Island, Timor Leste, Indonesia, Brunai, Cina dan Rusia selama 11 hari.  Di Vladivostok Rusia Clinton mewakili Presiden Obama dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC pekan pertama September 2012. Entah ada kaitannya atau tidak sebelumnya tanggal 10 Agustus 2012 Menlu Cina  Yang Jiechi sudah lebih dulu berkunjung ke Jakarta, tentu juga melakukan diplomasi pre emptive dan menjanjikan kepada seorang gadis manis bernama Indonesia.

Posisi Indonesia sangat jelas, tidak memiliki konflik dengan kawasan Laut Cina Selatan (LCS) tetapi kawasan ini bersinggungan dengan halaman depan rumah kita dan sekaligus menjadi jalan raya transportasi strategis dari dan ke Asia Timur. Klaim Cina atas seluruh pulau dan perairan LCS membenturkan dirinya pada sejumlah negara ASEAN yang sama-sama mengaku menjadi pemiliknya. Lalu kenapa AS menjadi sibuk dan ikut masuk pada wilayah benturan itu, padahal tak ada kaitannya dengan teritori dia.

Sibuknya AS “mengurus” Cina di LCS tidak sekedar berkaitan dengan konflik teritori. AS sejatinya haus dengan sumber daya energi tak terbarukan yang bernama minyak bumi dan gas walau testimoninya selalu mengaku hendak membendung pengaruh Cina. Bersamaan dengan itu sifat jagoannya muncul manakala Cina menargetkan bahwa pada tahun 2020 nanti militernya mulai berada dalam kriteria kekuatan regional yang disegani. AS tentu tak ingin kehilangan hegemoninya sebagai pemimpin klasemen liga kekuatan militer di Asia Pasifik dan dunia yang mampu memayungi Jepang dan Korsel.

Armada Kapal Perang RI pulang dari Latgab

Perkembangan terkini situasi dan kondisi maju ekonomi regional di masing-masing negara tentu tidak bisa dihindarkan. Kemajuan ekonomi Cina merupakan efek kejut dari pola sebuah negara raksasa non demokrasi yang diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomor satu di dunia beberapa tahun ke depan. Sejalan dengan itu Cina juga membangun kekuatan militernya secara terpadu menuju militer pre emptive di kawasan Asia Pasifik.

Prediksi kekuatan ekonomi dan militer Cina yang bakalan tak terbendung ini memberikan reaksi paranoid di mata AS sehingga ada kesan kepanikan psikologi militer. Lalu memindahkan kekuatan armada Mediteranean dan marinir ke Asia Pasifik sembari berupaya memperbanyak sekutu.

Merapatnya kekuatan militer besar di kawasan LCS dimana teritori Indonesia sebagai garis pantai terbesar dari arah selatan mengharuskan AS melakukan lobi intensif dan sedikit menekan kepada Indonesia. Jika terjadi konflik militer skala besar garis pantai dan teritori udara RI akan menjadi akses militer AS untuk memukul Cina dari arah selatan.  Sementara dari arah timur diprediksi armada VII AS berkonsentrasi menjaga Taiwan, Korsel dan Jepang. Artinya AS memang butuh sekutu tambahan sebagai pemilik teritori paling depan. Indonesia adalah pilihan satu-satunya dalam upaya mengurung Cina di LCS sehingga ini akan menutup akses militer dan ekonomi Cina ke selat Malaka, selat Sunda dan selat Lombok. 

Vietnam, Malaysia, Brunai, Filipina jelas berkonflik dengan Cina dan jika Indonesia berhasil masuk “aliansi” bersama AS dan Australia tentu sistem keroyokan yang dikenal sebagai pakemnya AS dalam menghajar lawannya menjadi sempurna dari sisi strategi militer. Dari sisi kekuatan militer dan cakupan wilayah tempur, gabungan militer AS, Australia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Brunai dan Filipina diyakini mampu bersaing dengan Cina. Masalahnya adalah kedekatan Indonesia dan Cina yang terus dipupuk lewat kerjasama ekonomi dan pertahanan akan menjadi goncangan tersendiri karena posisi teritori dan pengaruhnya yang kuat di ASEAN bisa mementahkan semua prediksi dan asumsi yang dibangun AS.

Pendaratan pasukan marinir di Natuna

Diplomat Indonesia di Kemenlu dan intelijen militer tentu sudah paham dengan lagu dan langgam yang diperdengarkan AS. Kecerdasan diplomasi RI sudah teruji untuk memberikan argumen berwajah perspektif dengan menawarkan logika bersahabat pada semua negara. Tidak ingin memiliki musuh dan selalu berupaya mendekatkan kedua posisi yang berseberangan itu setidaknya akan memberikan ruang untuk mendinginkan temperatur. Di mata AS upaya mendekati RI dengan  membawa hibah berbayar 24 F16 batch 1 dan 10 F16 batch 2, lampu hijau pembelian 8 heli Apache dan rudal serang darat jarak jauh Maverick serta latihan militer bersama merupakan pintu masuk yang bergizi. Namun pemaksaan terhadap sebuah keinginan berdasarkan logika pergaulan yang disandang sekalipun membawa “kado” tidaklah pantas dikedepankan secara tersurat.

RI ingin semua persoalan sengketa berbaju apa pun sangat terhormat dijalankan melalui jalur diplomasi dan perundingan. Dan RI sudah melakukan itu misalnya menjadi arsitek perdamaian di Kamboja dan Filipina Selatan. Nah kalau jalur ini yang dilalui pertanyaannya adalah atas dasar apa AS ikut-ikutan berunding karena dia tidak berkonflik dengan teritori Cina yang dipersengketakan. Maka logika kita akan semakin jelas bahwa sejatinya AS ingin mendapat jatah sumber daya fosil di dasar LCS disamping agar hegemoni militernya di Asia Pasifik tetap bersinggasana. Dalam upaya menjaga hegemoni itu tentu dia tak ingin sendirian menanggung beban militer membendung pengaruh Cina. Dan salah satu upayanya tentu dengan merangkul RI agar ikut serta dalam pengaruhnya untuk kesetiakawanan.

Pesan untuk AS, bermain cantiklah terhadap republik ini karena atmosfer takdir tidak lagi mengharuskan pemaksaan kehendak dan merasa benar sendiri. Asia Pasifik adalah masa depan dunia. Cina bersama Jepang, Korsel, Taiwan dan Singapura sudah memberikan panduannya. Indonesia pun sudah diperhitungkan dunia dengan kekuatan ekonomi terbesar ke 16 di dunia dan terbesar di ASEAN. Pergaulan kawasan yang dibangun dengan semangat saling menghormati dan tak merasa arogan adalah posisi strategis yang menjadikan ASEAN tetap bergema meski beberapa anggotanya berselisih dengan Cina. Indonesia berperan besar dalam menciptakan posisi ASEAN yang harmonis. Kita meyakini dengan peran RI yang selalu mengedepankan diplomasi rendah hati namun ulet bisa membawa negara ASEAN yang bersengketa dengan Cina ke meja perundingan.

Batalyon Scorpion dalam sebuah Latgab TNI

Seandainya Cina mau berunding dengan ASEAN tentang masa depan LCS dan menemukan kata kuncinya, kondisi ini tentu akan memukul wajah AS sekaligus akan menjadikan Cina terhormat di mata ASEAN. Bukankah kemajuan ekonomi Cina dan ASEAN yang sudah didapat selama ini akan menjadi kesia-siaan jika terjadi konflik militer berskala besar. Tentu pemikir strategis di masing-masing negara yang bersengketa tidak ingin masuk di wilayah itu. Jadi ingat ketika upaya RI merukunkan faksi-faksi yang bertikai di Kamboja dengan melakukan Jakarta Informal Meeting (JIM) November 1988. Begitu alotnya mempersatukan ego keras masing-masing di Kamboja dan rasanya mustahil berdamai. Kubu Hun Sen didukung Vietnam dan Uni Sovyet sementara Heng Samrin didukung Cina.

Namun dengan kepiawaian diplomasi Menlu RI Ali Alatas kekerasan kedua kubu mencair dan akhirnya berdamai di Paris setahun kemudian.

Dengan contoh itu dalam lingkup yang lebih luas RI bisa melakukan langkah inisiatif untuk merundingkan kawasan LCS. Cina juga diharap tak kaku dengan langkah perundingan karena Indonesia sejatinya ingin kawasan regional ini menjadi kawasan yang sejuk dan damai. Tetapi kalau kekakuan Cina terus dipanggungkan maka ketika militer RI mulai bertaring tahun 2020 tak salah jua jika negeri ini merapat ke AS demi solidaritas ASEAN dan penyeimbang kawasan.

******
Jagvane / 31 Agustus 2012
(Analisis Alusista)
Diposting oleh Satria di 02.00.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Artikel

Jumat, 31 Agustus 2012

KRI Nanggala-402 dan USS Oklahoma City latihan bersama di Laut Jawa

http://img.antaranews.com/new/2012/02/ori/20120206NANGGALA1.jpgJakarta - Bahwa kapal selam bernilai strategis sangat tinggi, semua militer dunia tahu. Di Laut Jawa, kapal selam TNI AL, KRI Nanggala-402, dan kolega bertenaga nuklirnya dari Amerika Serikat, USS Oklahoma City SSN-723, berlatih bersama dan saling bertukar perwira untuk sama-sama menambah profisiensi. Ini adalah pertama kali bagi kedua angkatan laut, satu kesempatan bersejarah dan bermakna sangat strategis.

Dalam latihan bertajuk PASSEX/Passing Exercise 2012 itu, TNI AL mengerahkan kapal pendamping, KRI Diponegoro-365 dan satu helikopter Bolkow NBO-202. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, "Latihan ini berlangsung dua hari, 28-29 Agustus lalu. Ini bentuk kerja sama dan kemitraan di antara dua angkatan laut, juga untuk memperluas wawasan kita tentang kesenjataan dan berbagai hal lain terkait ini."

PASSEX 2012 diawali pertukaran perwira dari masing-masing kapal selam. Enam perwira KRI Nanggala-402 on board di USS Oklahoma City SSN-723 selama dua hari, sebaliknya empat perwira USS Oklahoma City SSN-723 on board di KRI Nanggala-402 untuk waktu sama. "Selanjutnya kedua kapal selam tersebut melakukan berbagai manuver di perairan Laut Jawa," katanya.

USS Oklahoma City SSN-723 adalah kapal selam bertenaga nuklir kelas Los Angeles buatan galangan kapal Newport News and Dry Dock, Virginia, Amerika Serikat, pada 1981 dan diluncurkan pada 4 Januari 1984, yang telah bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat US sejak 1988. Kapal selam kelas ini, USS Dallas, pernah terlibat dalam kisah perburuan kapal selam bertenaga nuklir terbesar dan terkuat di dunia milik Angkatan Laut Uni Soviet (saat itu), Red October, dari kelas Typhoon, yang memiliki teknologi propulsi Caterpillar.

Menurut Suropati, "Latihan ini juga meningkatkan kemampuan awak KRI Nanggala-402, KRI Diponegoro-365 dan pilot Bolcow-Blohm 205 kita dalam mendeteksi, menganalisa, dan mengenali lebih jauh tentang kapal selam negara lain.

Sedangkan KRI Nanggala-402 dari kelas U-209 buatan galangan kapal Kiel, Jerman, pada 1981, yang ditenagai diesel elektrik berbobot 1.400 ton dan tidak bisa meluncurkan misil nuklir antar benua laiknya USS Oklahoma City SSN-723. KRI Nanggala-402 baru kembali dari perawatan besar di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan, pada 6 Februari lalu.

Di sana, KRI Nanggala-402 diperbaiki rusuk, kulit, balast, sistem navigasi dan penjejakan, hingga sistem kesenjataannya. Seluruh proses itu memerlukan waktu dua tahun. Kapal selam ini memiliki "kembaran", KRI Cakra-401 yang sama-sama tergabung dalam Satuan Kapal Selam Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, di Surabaya.

Satuan yang bertanggung jawab dalam pembinaan, penyiapan, dan pengoperasian USS Oklahoma City SSN-723 adalah Skuadron Kapal Selam Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, berpangkalan di Pearl Harbour, Hawaii. Kapal ini diawaki 134 personel, dengan panjang 110,3 meter, lebar 10 meter, dan kecepatan maksimal selam 20 knot perjam. Secara umum, peluru kendali Tomahawk dan Harpoon menjadi persenjataan standardnya.

Sesuai dengan "aturan main" UNCLOS 1982, selama berada di perairan Indonesia untuk pelayaran damai, USS Oklahoma City SSN-723 berlayar di permukaan dan menunjukkan identitas kapal. Setelah misi latihan dimulai, barulah manuver militer dilakukan bersama. Selama dia hadir di perairan Indonesia, pengawalan dan panduan diberikan oleh jajaran TNI AL, termasuk oleh mitranya, KRI Nanggala-402.(*)
(Antara)
Diposting oleh Garuda Militer di 18.30.00 1 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kapal Selam, Latma, TNI AL

★ Peluncuran KRI Klewang 625 Trimaran

 Kapal Perang yang Diklaim Terinovatif Diluncurkan di Banyuwangi

Banyuwangi: Sebuah kapal perang yang diklaim terinovatif di dunia diluncurkan PT Lundin Industry Invest di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (31/8). Kapal bernama KRI Klewang ini diklaim menggabungkan sejumlah kecanggihan teknologi sehingga memiliki berbagai keunggulan. KRI Klewang akan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI Angkatan Laut.

KRI Klewang diproduksi di Banyuwangi. Pemilik PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, mengatakan Banyuwangi dipilih sebagai tempat produksi kapal karena ingin membangun kampung halamannya itu. "Saya orang Banyuwangi. Lokasi ini sangat baik untuk riset pembuatan kapal," kata Lizza.

Bentuk kapal cukup unik. Ini merupakan hasil kolaborasi riset desain dan pengembangan antara PT Lundin dengan arsitek kapal dari Selandia Baru selama dua tahun. Kapal memiliki stabilitas amat baik. Rancangan lambung dibuat dangkal. Kapal didesain untuk bisa berpatroli di pesisir yang panjang.

 Bentuk lambung kapal dirancang sedemikian rupa agar kapal dapat melaju dengan kecepatan tinggi namun tetap memperhatikan kemampuan kru. Kapal dapat beroperasi di laut curam dan pendek yang merupakan karakterisktik garis pantai di kepulauan Indonesia.

Kontruksi kapal menawarkan beberapa keunggulan. Di antaranya KRI Klewang ini lebih ringan, efisien biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, tingkat akurasi geometris yang tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas dan suara yang rendah.

KRI Klewang juga menyediakan ruang akomodasi untuk 29 kru kapal pada tiga lantai dek. Kapal dilengkapi fasilitas dan peralatan untuk penerjunan pasukan khusus. Kapal juga dipersenjatai berbagai tipe sistem rudal. Rudal dilengkapi sensor yang dapat ditempatkan di bagian tertinggi atas dek kapal. Ini memberikan kemampuan penglihatan penembakan yang sangat baik. Kesemua hal itu tidak mengurangi stabilitas kapal.

PT Lundin Industry Invest mengaku belum menemukan kendala dalam produksi kapal. Lizza Lundin mengaku memperoleh kemudahan dari pemerintah dalam produksi kapal. KRI Klewang masih mengalami pengembangan dan akan dioperasikan pada 2013 mendatang.(Wtr1)(MetroTv)

 TNI AL Luncurkan Kapal Siluman Tercanggih se-ASEAN

Jakarta - TNI Angkatan Laut akan tampil lebih disegani di lautan dunia. Korps Baju Putih itu akan diperkuat kapal patroli cepat rudal Trimaran bernama KRI Klewang. Hari ini (31/8) kapal itu akan tampil perdana di depan umum.

“Selama ini proses pembuatannya rahasia, karena ini kapal siluman, anti deteksi radar,” ujar Andi Luqman Contract Manager PT Lundin Banyuwangi pada Jawa Pos (Grup Sumut Pos) kemarin.  Kapal perang trimaran sepanjang 63 meter merupakan kapal perang paling canggih dari semua jenis kapal perang yang dikembangkan di Asia Tenggara.

Bentuk lambung yang radikal memungkinkan kapal ini menembus gelombang dengan stabil. Kapal ini dibangun menggunakan material komposit serat karbon yang memanfaatkan vacuum infusion process dan resin vinylester. “Metode ini menghasilkan struktur lebih kuat, dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang efisen,” jelas Andi.

Arti Trimaran sendiri adalah kapal multihull atau berlambung lebih dari satu. Yaitu terdiri dari lambung utama yang disebut VAKA dan dua lambung kecil atau cadik yang menempel di kanan dan kiri lambung utama yang disebut AMAS.

Jadi memang desain kapal perang Trimaran diambil dari perahu bercadik yang banyak dijumpai di kepulauan Pasifik. Selama ini kapal perang konvensional selalu berlambung tunggal atau monohull yang sulit bila harus berlayar di perairan dangkal dan mudah tenggelam. Namun tidak dengan desain multihull seperti trimaran. Banyak keunggulan yang ditawarkan dengan konsep multihull itu sendiri.

Diantaranya mampu berlayar di laut dangkal, mempunyai kecepatan lebih kencang daripada kapal sejenis yang memakai satu lambung. Lebih ringan, stabil dan tentunya susah untuk tenggelam.(rdl/jpnn)(Sumut Pos)

 Video Peluncuran KRI Klewang :




 Berikut Foto KRI Klewang 625 :



 Indonesia orders four 'stealth' trimarans

The Indonesian Navy has ordered four carbon composite X3K missile-equipped trimarans from Lundin Industry Invest.

The lead craft, which has been under construction at the company's Banyuwangi facility since 2010, is scheduled for completion in April or May 2012 with the remaining units following by 2014.(Jane's) 

 Kapal Siluman KRI Klewang Ditempatkan di Armatim

Banyuwangi - Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Pertama Sayyid Anwar, mengatakan Kapal Cepat Rudal Trimaran KRI Klewang 625 akan ditempatkan di Armada Timur, Surabaya.

Meskipun begitu, kata dia, kapal bisa dioperasikan di seluruh kawasan di Indonesia sesuai kebutuhan. "Operasinya bisa di kawasan barat atau timur sesuai dengan kebutuhan," kata dia usai meluncurkan KCR Trimaran di galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jumat, 31 Agustus 2012.

Menurut Sayyid Anwar, KCR Trimaran ini berfungsi sebagai kapal perang. Kapal ini dilengkapi empat peluru kendali dengan daya jelajah hingga radius 120 kilometer. KRI Klewang juga diklaim memiliki teknologi khusus sehingga tidak dapat dideteksi radar musuh.

Kapal supercanggih yang dimiliki TNI AL ini merupakan pertama di Indonesia yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri. Bahkan, PT Lundin menyatakan kapal ini merupakan yang pertama di kawasan Asia.

KRI Klewang memiliki panjang 63 meter, bobot 53,1 GT, dengan mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK sehingga mampu melesat dengan kecepatan maksimal 35 knot. TNI AL memesan kapal tersebut seharga Rp 114 miliar yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejak tahun 2009 hingga 2011.

Pemilik PT Lundin Industry Invest, John Ivar Alan Lundin, mengatakan perencanaan hingga realisasi kapal ini membutuhkan waktu lima tahun. PT Lundin membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk melakukan riset ke berbagai negara dan 2,5 tahun sisanya untuk pembuatan.

"Saya sangat senang akhirnya selesai. Ini merupakan mimpi lama saya," kata dia.

Bahan utama kapal ini menggunakan serat karbon yang sebagian besar diimpor dari Cina. Teknologi kapal yang tidak terdeteksi tersebut sudah lebih dulu diaplikasikan di Selandia Baru dan Amerika.

PT Lundin didirikan di Banyuwangi tahun 2001 silam oleh Jhon Ivar. Pria berusia 43 tahun tersebut berasal dari Swedia dan merupakan keturunan keluarga pembuat kapal perang di Swedia bernama Sweed Sweap.

Dia mendirikan galangan kapal di Banyuwangi setelah menikah dengan Lisa, perempuan asal Banyuwangi pada 1997 silam. Selain melayani kapal perang dalam negeri, PT Lundin juga banyak mengekspor kapal militer ke Malasyia.(Tempo.Co)

 Indonesia Luncurkan Kapal Perang Siluman

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/images/stories/daerah/20120901mksr.jpgBanyuwangi – Kekuatan TNI Angkatan Laut kini kian kuat.Kemarin satu kapal cepat rudal (KCR) yang diyakini mampu menjadi kekuatan pemukul di matra laut, KCR Trimaran, resmi diluncurkan dari galangan kapal milik PT Lundin Industry Invest di Pantai Cacalan,Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi,Jawa Timur.

Kapal perang pertama berlunas banyak di Asia Tenggara, bahkan diklaim sebagai salah satu tercanggih di dunia,secara resmi dinamakan KRI Klewang– pedang bermata tunggal tradisional asal Pulau Madura– dengan nomor lambung 625. Selain kecanggihan teknologinya, desain kapal juga terbilang radikal karena sisi depannya sangat lancip dan berlunas tiga (trimaran) dengan keseluruhan elemen berbahan dasar infus vinylester karbon fiber.

Dengan penggunaan material seperti ini bodi KRI Klewang mampu menginduksi panas sehingga sulit terdeteksi radar (stealth). Peluncuran kapal perang yang memiliki panjang keseluruhan 63 meter itu dilakukan Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama Sayyid Anwar, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta PT Lundin. “Kapal ini pengembangan lanjutan dari riset agar TNI AL tetap diperhitungkan di dunia internasional. Kapal ini sangat canggih dan baru ada di Amerika Serikat dan Indonesia,” kata Sayyid Anwar.

Dia menjelaskan, "KRI Klewang ini dianggarkan dari pengadaan dana sisa anggaran tahun 2009 yang kemudian pengerjaan kapal dilakukan oleh PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi. KRI Klewang akan dipersenjatai peluru kendali asal China C-705 yang akan diproduksi di Indonesia dengan jarak tembak hingga 120 kilometer." Kapal cepat siluman ini yang pertama dengan menggunakan rudal dan berlunas trimaran.

Kapal ini tidak bisa terdeteksi oleh radar karena menggunakan bahan khusus salah satunya dari komposit,” ujarnya. Spesifikasi kapal itu memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK. Saat diluncurkan ke perairan Selat Bali, kondisi pengerjaan KRI Klewang baru selesai 90%. Adapun finalisasinya, termasuk pemasangan peralatan persenjataannya, akan dilakukan di Pangkalan TNI AL Banyuwangi.

Pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Andi Widjajanto menilai peluncuran KRI Klewang yang berjenis kapal cepat rudal merupakan awal yang baik bagi pengembangan kapal modern pada masa mendatang. Sekarang ini hanya ada beberapa negara yang mampu membuat kapal dengan tiga lambung seperti Amerika Serikat dan Jerman.

Karena itu, jumlah kapal berlambung tiga ini juga masih sedikit di dunia, apalagi yang digunakan untuk kapal militer. “Kapal dengan tiga lambung ini menjadi arah pengembangan industri ke depan, dan kita sudah mampu membuatnya,” katanya. Andi menilai, Indonesia perlu mengembangkan kapal seperti ini karena selain mengikuti arah pengembangan kapal modern, kapal jenis ini juga cocok dengan kondisi perairan Indonesia.

Kapal ini memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan kapal-kapal lain yang berlambung satu. “Ini sangat cocok untuk kondisi perairan dengan gelombang dan angin keras seperti yang ada di Indonesia,” ungkap dia. Meskipun merupakan salah satu kapal modern, kehadiran kapal ini bagi jajaran TNI Angkatan Laut dinilai belum cukup memberi perubahan berarti bagi perimbangan kekuatan dengan negara tetangga.

“Trimaran belum memberi perubahan apa-apa karena kapasitas minim, teknologi, dan tonase kecil,” bebernya. Karena itu, kapal ini perlu dikembangkan lagi pada masa mendatang. Andi menyebut ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dalam pengembangan antara lain dari segi kapasitas tonase. KRI Klewang memiliki tonase yang kecil sehingga menjadi masalah tersendiri karena tak bisa mengangkut amunisi banyak untuk senjata rudal yang dimilikinya.

KRI Klewang dilengkapi peluru kendali (rudal) yang standarnya sama dengan kapal perang jenis fregate. “Hanya tonase kecil, masalah utama ada di daya angkut amunisi. Ke depan perlu dikembangkan kapal sejenis dengan kapasitas lebih besar, minimal menyerupai fregate,” tuturnya. Selain itu, pengembangan juga diharapkan menyangkut masalah teknologi yakni membuat kapal menjadi antiradar (stealth).

“Amerika Serikat sekarang sudah merancang prototipe yang stealth. Kalau yang KRI Klewang ini belum stealth, baru andalkan teknologi permukaan saja dan memiliki lambung tiga,” sebut Andi. Untuk bisa membuat kapal antiradar (stealth), dibutuhkan bahan dan teknologi khusus dalam membuatnya. Kapal antiradar berbahan titanium ringan yang proses pembuatannya didesain sedemikian rupa sehingga mampu meminimalisasi irisan radar hingga mendekati nol.

 Cocok untuk Karakteristik Indonesia

Direktur PT Lundin Industry Invest Lizza Lundin dan John Lundin memaparkan,kapal ini hasil kolaborasi riset, desain, dan pengembangan antara North Sea Boats Pte Ltd/PT Lundin dan arsitek kapal LOMOCean dari Selandia Baru yang dilakukan secara intensif selama 24 bulan. “Hasil kolaborasi tersebut merepresentasikan suatu langkah maju dalam penggunaan teknologi maju di bidang pembuatan kapal perang,” kata Lizza.

Penggunaan bahan baku karbon foam sandwich untuk aplikasi kapal dalam skala yang luas seperti itu suatu hal yang belum pernah dilakukan di luar Skandinavia dan suatu representasi kemutakhiran teknologi di bidang rekayasa struktural dan produksi. Dengan kemampuan stabilitas yang sangat baik dan rancangan lambung yang dangkal, kapal ini didesain untuk berpatroli di pesisir yang panjang.

Bentuk lambung dirancang agar kapal dapat melaju dengan kecepatan yang tinggi, namun dengan tetap memperhatikan kemampuan kru atau kapal untuk beroperasi di laut curam dan pendek yang merupakan karakteristik garis pantai di kepulauan di Indonesia. Sedangkan bagian bawah garis air telah dioptimalkan untuk dapat mencapai kecepatan jelajah yang cukup jauh.

Pajang, posisi melintang dan membujur, serta kemampuan peredaman dari masing-masing lunas telah dirancang secara khusus guna daya tahan terbaik dengan menggunakan analisis slender bodydan towing tank. Desain struktural, meskipun masih memerlukan persetujuan dari Germanischer Lloyd di Hamburg Jerman, menggunakan metodologi desain yang dirancang khusus untuk geometri dari sebuah kapal berlunas tiga yang dapat memecah ombak.

Konstruksi kapal ini menawarkan beberapa keunggulan antara lain lebih ringan (karbon fiber yang telah dilaminasi memimiki tingkat kepadatan separuh lebih rendah daripada alumunium) dan efisien dalam biaya perawatan (karbon komposit tidak dapat berkarat dan memiliki batas kelelahan yang tinggi). Kapal tersebut juga mempunyai kemampuan tidak terdeteksi oleh radar karena bentuk panel yang benar-benar datar yang didapat sebab tidak ada distorsi selama proses perakitan, tingkat keakuratan geometris yang sangat tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas,dan suara yang rendah.

Untuk tenaga dan sistem propulsi,kapal ini menggunakan beberapa mesin diesel MAN V 12 dan waterjet MJP 550, yang mana terletak di lunas tengah dan juga di masing-masing lunas kiri dan kanan, guna menghasilkan tenaga pendorong yang maksimum dan kemampuan bermanuver yang baik. “Ruang akomodasi disediakan untuk 29 orang kru kapal pada tiga lantai dek termasuk anjungan kapal dan ruang kendali, juga disediakan fasilitas dan peralatan termasuk kapal rigid inflatable boat sepanjang 11 meter yang dapat dipergunakan untuk penerjunan pasukan khusus,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, KRI Klewang dapat dipersenjatai dengan berbagai tipe/ sistem rudal, termasuk Tipe C705 (up to 8), RBS15, Penguin, atau Exocet, dan senjata/ kanon 40 – 57 mm, serta Close in Weapon System (CIWS). Sistem persenjataan kapal ini akan disuplai secara turn key oleh CSIC dan CPMIEC dari China, yang mana sistem tersebut akan meliputi rapid fire CIWS, combat control, dan sistem rudal. Namun, konfigurasi persenjataan seperti apa yang akan digunakan masih dirahasiakan.

Tapi, senjata atau rudal ini dapat ditempatkan di bagian tertinggi di atas dek sehingga memberikan kemampuan penglihatan dan penembakan yang baik. Sensor juga dapat ditempatkan di bagian yang sama. Semua hal tersebut tidak akan mengurangi stabilitas kapal ini. Kapal itu akan diselesaikan secara sepenuhnya setelah peluncuran dan akan diikuti dengan uji coba laut dan training yang intensif sebelum dioperasionalkan pada 2013. “Uji coba itu kira-kira selama sebulan dengan di dalamnya terdapat 27 kru dari pasukan AL,”katanya. ● (p juliatmoko / fefy dwi haryanto)(SINDO)
Foto diposkan oleh formil kaskuser
Diposting oleh Garuda Militer di 14.30.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kapal, KRI, TNI AL

TNI AL Bersiaga di Pulau Berhala

KRI Boa 807
Deli Serdang: TNI Angkatan Laut belum lama ini menggelar patroli di perbatasan Selat Malaka. Langkah ini ditempuh untuk mengantisipasi adanya pasukan asing yang ingin merebut Pulau Berhala di Kabupaten Serdang Bedagai, dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan menggunakan kapal perang Republik Indonesia (KRI) Boa, patroli digelar di perbatasan Selat Malaka antara Indonesia dan Malaysia.

Guna melengkapi peralatan tempur pasukan TNI yang ada di Pulau Berhala, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) I Belawan Laksamana Pertama Bambang Soesilo menyerahkan satu unit perahu karet. Ia pun berjanji akan segera membangun landasan helikopter, sehingga akan memudahkan gerak pasukan bila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pada 2011, beberapa nelayan Indonesia sempat diberondong tembakan oleh pasukan patroli Diraja Malaysia. Sementara, puluhan lainnya ditangkap ketika mencari ikan di Pulau Berhala, yang masih berada di wilayah Indonesia. Pemerintah Malaysia sempat mengklaim bahwa pulau tersebut masuk ke wilayahnya.(ANS)
(Liputan 6)
Diposting oleh Garuda Militer di 14.00.00 1 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kapal, KRI, TNI AL

Menhan Serahkan Cetak Biru Riset dan Pengembangan Produk Peralatan Hankam Kepada Presiden

hateknas-menhan-serahkan-cetak-biru-riset-produk-hankamBandung, – Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi ibu Lis Purnomo Yusgiantoro bersama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono serta sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu II menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-17 Tahun 2012 di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (30/8).

Pada acara Peringatan Harteknas ini, Menhan menyerahkan cetak biru riset dan pengembangan produk peralatan pertahanan dan keamanan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Cetak Biru ini dibuat dengan maksud untuk memberikan arah, kerangka kebijakan, pedoman dan prioritas utama dalam riset dan pengembangan produk alat peralatan pertahanan dan keamanan, selaras dengan rencana pencapaian kebutuhan pokok minimum hingga postur ideal alat peralatan pertahanan dan keamanan.

Sementara itu, acara puncak Harteknas yang bertema "Inovasi untuk Kemandirian Bangsa" dan dipusatkan di Bandung tersebut menggelar berbagai kegiatan antara lain Pameran Ritech Expo, Karnaval Kreativitas Iptek dan The 10th Triple Helix International Conference.

Pada Peringatan Harteknas itu, Presiden RI bersama para Menteri juga berkesempatan menyaksikan pameran mobil listrik karya putera puteri bangsa yang berasal dari lima perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Univesitas Sebelas Maret (UNS).

Pada kesempatan tersebut, Menristek juga memberikan penghargaan Anugerah Iptek 2012 kepada 14 orang, yang terbagi dalam lima kategori, yakni Anugerah Iptek Kategori Pemerintah Provinsi, Anugerah Iptek Kategori Kreativitas dan Inovasi Masyarakat, Anugerah Iptek Kategori Pranata Litbang, Anugerah Iptek Kategori Duta Iptek, dan Anugerah Iptek Kategori Peneliti Wanita.

Dan dengan pemberian Anugerah Iptek tersebut, diharapkan penelitian dan pengembangan Iptek dapat lebih bertumpu pada kebutuhan masyarakat, mencari solusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta mendorong pemenuhan kebutuhan riset yang lebih aplikatif.

Usai menghadiri Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17, Menhan beserta rombongan kembali melanjutkan kunjungan kerjanya ke salah satu Industri Pertahanan dalam Negeri, yang berbasis pada penyiapan kelengkapan pendukung operasional bagi TNI, yakni PT Langit Biru Parasut. (BDI/BDY/SR)
(DMC)
Diposting oleh Garuda Militer di 12.00.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Alutsista, Berita

Penembakan Solo

 Pos Polisi Ditembak di Solo, Satu Anggota Luka

Pos Polisi Ditembak di Solo, Satu Anggota Luka
Kasus penembakan terjadi di Solo tepat saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-76 RI, Jumat (17/8/2012), dinihari. Penembak misterius menembaki Pos Pengamanan (Pospam) 05 Serengan, Solo.

Solo - Penjahat berpistol kembali beraksi menyerang pos polisi di Solo, Jawa Tengah. Kali ini dua orang yang belum diketahui identitasnya menyerang pos polisi di Singosaren Plasa, Serengan, Kamis (30/8/2012) sekitar pukul 21.00 WIB.

Satu dari dua orang yang naik sepeda motor itu turun dari motor kemudian menembak Bripka Dwi Data yang sedang berada dalam pos yang berada di pojok perempatan Singosaren. Menurut sumber Tribunnews.com, anggota Polsekta Serengan itu terluka di bagian dada.

Setelah menembak Bripka Dwi Data, dua pria tersebut memicu motor ke arah barat. Adapun Widata segera dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Solo.

Saat ini perempatan Singosaren ditutup oleh polisi. Ratusan warga bergerombol di seputar perempatan.

 Anggota Polisi Tewas Ditembak Penjahat Bermotor di Solo

Anggota Polisi Tewas Ditembak Penjahat Bermotor di SoloPelaku penembakan di Pospol Solo tertangkap kamera CCTV

Aksi penembakan oleh penjahat berpistol ke arah Pos Polisi Singosaren Plasa, Serengan, Kamis (30/8/2012) sekitar pukul 21.00 WIB, mengakibatkan korban jiwa.

Korban Bripka Dwi Data yang terkena tembakan di bagian dada dikabarkan meninggal dunia. Saat kejadian korban berada dalam pos yang berada di pojok perempatan Singsosaren. Sumber Tribun Jogja, menyebutkan jenazah korban berada di RS PKU Muhammadiyah Solo.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang pelaku penembakan datang menggunakan sepeda motor. Kemudian salah seorang pelaku menembakan pistol ke arah pos polisi tersebut. Usai beraksi pelaku kemudian kabur. Sesaat setelah kejadian, perempatan Singosaren ditutup oleh polisi. Ratusan warga bergerombol di lokasi.

 Pelaku Tembak Lima Kali ke Arah Polisi dan Warga

Belum usai kasus penembakan di Pospam Gemblekan pada Jumat (17/8/2012) lalu, kasus penembakan kembali terjadi di Solo. Kali ini pos polisi yang terletak di plasa Singosaren ditembaki oleh dua orang misterius yang menaiki sepeda motor.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, pelaku penembakan mengendarai motor bebek Honda Supra. Total, pelaku memuntahkan peluru dari senjata api yang dibawa sebanyak lima kali.

"Saat tiba di depan pos polisi, saya dengar suara tembakan tiga kali. Lalu saat kabur, pelaku menembakkan lagi dua kali. Jadi total ada lima tembakan," kata Helmi, tukang parkir di sekitar lokasi kejadian, Kamis (30/8/2012) malam.

Menurut Helmi, salah satu tembakan yang diarahkan ke pos mengenai seorang polisi yang saat itu sedang berjaga. Sedangkan dua tembakan berikutnya diarahkan ke masyarakat yang mencoba mengejar pelaku.

"Pelaku kabur ke arah barat (jalan Dr Radjiman). Masyarakat yang mengejar ketakutan karena ditembak pelaku," kata Helmi lagi. Polisi yang bernama Bripka Dwi Data tersebut kemudian dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah.

 Mabes Polri: Pelaku Penembakan di Solo Berbadan Kecil

Pelaku Tembak Lima Kali ke Arah Polisi dan Warga
Jakarta - Penembak anggota polisi yang berjaga di pos polisi Singosaren Plasa, Serengan, Solo Kamis (30/8/2012) sekitar pukul 21.00 WIB memiliki ciri-ciri berbadan kecil.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anang Iskandar membenarkan adanya penembakan di Pos Polisi Singosaren yang berlokasi di Jalan Rajiman Serengan terhadap anggota Polri menjadi korban.

Akibatnya Bripka Dwi Data mengalami empat luka tembak di dada dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit.

"Ciri-ciri pelaku dua orang , badan kecil menggunakan sepeda motor Smash Hitam," ucap Anang kepada wartawan, Kamis (30/8/2012).

Dalam kejadian, satu dari dua orang yang naik sepeda motor tersebut turun dari motor kemudian menembak Bripka Dwi Data yang sedang berada dalam pos yang berada di pojok perempatan Singosaren. Setelah menembak Dwi Data, dua pria tersebut memicu motor ke arah barat.

 Jenazah Diotopsi di RSUD Dr Moewardi

Solo - Jenazah almarhum Bripka Dwi Data, polisi korban penembakan, diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikilegal RSUD dr Moewardi Solo, Jateng, Kamis (30/8/2012) malam.

Istri korban bersama dua dari tiga anaknya tampak menunggu di luar ruangan. Belum diperoleh konfirmasi resmi tentang luka yang diderita Dwi Data, yang menyebabkan dia meninggal setelah ditembak orang yang belum diketahui identitasnya.

Namun, sumber Tribun menyebutkan, peluru mengenai bagian dada dan perut Dwi Data, anggota Polsekta Serengan yang juga warga Perumahan Ngringo Indah, Palur, Karanganyar.

Anak bungsu korban, Hani Tri Prajaguta, mengaku sempat bertemu sang ayah, sekitar 30 menit sebelum aksi penembakan.

"Tadi saya main ke Singosaren Plasa, ketemu bapak meskipun tidak mengobrol," ujarnya.

Hani menambahkan, sekitar pukul 20.30 WIB, ia melihat ayahnya keluar dari pos polisi Singosaren. Beberapa saat kemudian ia meninggalkan Singosaren.

"Setelah itu saya dikabari kalau bapak meninggal," imbuhnya.

Sementara, Ny Dwi Data menjelaskan, suaminya mendapat jatah tugas piket malam, dan belum lama meninggalkan rumah di Perumahan Ngringo Indah, Palur, Karanganyar.

"Tadi berangkat sekitar jam delapan malam," ungkap Ny Dwi Data sambil menangis. (*)

 Bripka Dwi Data Meninggal dengan Empat Luka Tembak

Aipda Widata Meninggal dengan Empat Luka Tembak
Ilustrasi
Bripka Dwi Data yang menjadi korban penembakan di Pos Polisi Serengan, Jalan Rajiman Serengan, Kamis (30/8/2012), meninggal dunia setelah dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Solo.

"Korban mengalami empat luka tembak di bagian dada, dan langsung dilarikan ke RS PKU Surakarta, sekarang meninggal dunia," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anang Iskandar kepada wartawan.

Diberitakan sebelumnya, dua pelaku penembakan datang menggunakan sepeda motor. Kemudian, salah satu pelaku menembak pistol ke arah pos polisi.

Usai beraksi, pelaku kemudian kabur. Sesaat setelah kejadian, perempatan Singosaren ditutup oleh polisi. Ratusan warga bergerombol di lokasi. (*)

 Pelaku Penembakan Pakai Pistol Perak

Sejumlah saksi mata menyebutkan, pelaku penembakan di Pos Polisi Plasa Singosaren menggunakan pistol. Pistol berwarna perak dan disembunyikan di balik baju.

"Saya melihat jelas, pelaku memakai pistol warna silver. Saya melihat pistol itu dikeluarkan dari balik baju, saat pelaku mencoba mengusir warga yang mengejar dengan tembakan peringatan," kata Helmi, tukang parkir yang saat itu bertugas di dekat lokasi, Kamis (30/8/2012).

Menurut Helmi, kala itu pelaku yang berboncengan naik sepeda motor bebek, datang dari arah timur ke barat, di Jalan Dr Radjiman.

Saat tiba di depan pos polisi yang terletak di sebelah timur pojok selatan, pelaku yang membonceng turun dari sepeda motor.

"Pembonceng lalu turun dari motor dan mendekat ke pos polisi. Dari jarak dekat, pelaku menembak sebanyak tiga kali," tutur pria yang telinganya ditindik.

Sementara si pengendara sepeda motor menunggu temannya yang melakukan eksekusi di tengah jalan. Di dalam pos, terdapat satu polisi yang sedang berjaga.

Helmi melanjutkan, suara tembakan yang keras membuat warga sekitar kaget. Saat itu, sekitar pukul 21.00 WIB, suasana di sekitar lokasi masih cukup ramai, meski sebagian toko sudah tutup.

"Warga yang berada di sekitar lokasi kaget dan langsung mencoba mengejar pelaku," paparnya.

Usai melancarkan aksinya, pelaku langsung kabur ke arah barat. Warga sekitar terus mencoba mengejar pelaku yang tancap gas.

Saat kabur sekitar 100 meter, pelaku kembali mengeluarkan tembakan ke udara sebanyak dua kali, untuk mengusir warga yang mengejar.

"Warga langsung tiarap semua dan berhenti mengejar. Tapi, saya lihat ada seorang warga yang mencoba mengejar naik motor Yamaha Vixion," ungkapnya. (*)

 Mabes Polri: Penembakan di Solo Terorganisir

Mabes Polri: Penembakan di Solo TerorganisirJakarta - Melihat rentetan aksi penembakan di Solo, Mabes Polri memandang bahwa hal tersebut bukan aksi kejahatan biasa tetapi terorganisir.

"Kategori pelaku bukan kejahatan yang biasa ini terorganisir dan kategori perbuatan teror. Ini bukan kejahatan konvensional, ini sudah mengarah didefinisikan perbuatan teror," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (31/8/2012).

Menurut Boy bila melihat dari target penembakan, patut diduga ada kelompok yang ingin menganiaya petugas dan menjadikan anggota polisi sebagai target. Tentu kejadian serupa pernah terjadi seperti di Purworejo, Cirebon, Medan, Palu, peristiwa-peristiwa tersebut merupakan gambaran yang dilakukan kelompok resisten selama ini kepada aparat kepolisian.

"(Mereka) ingin menimbukan keresahan, targetnya juga petugas. Pasti ada sesuatu yang khusus yang harus didalami lebih lanjut," ungkap Boy.

 Polisi Belum Lihat Keterkaitan Teror Solo dengan Politik

Polisi Belum Lihat Keterkaitan Teror Solo dengan PolitikBanyak orang beranggapan sejumlah aksi teror yang terjadi di Solo berkaitan erat dengan majunya walikota Solo Joko Widodo dalam Pilkada DKI Jakarta yang kini akan memasuki putaran ke dua.

Tapi kepolisian belum melihat ada kaitan aksi teror tersebut dengan Pilkada DKI Jakarta, meskipun saat ini suhu politik di ibu kota mulai terasa.

"Sejauh ini kita belum melihat berkaitan dengan masalah-masalah politik," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (31/8/2012).

Menuru Boy, kepolisian harus proporsional melihat suatu pristiwa yang ada saat ini, pihaknya tidak ingin terjebak pada pemikiran yang tidak dilandaskan fakta. "Ini kejahatan yg bisa dikategorikan sebagai perbuatan teror," ujar Boy.

Saat ini Mabes Polri sudah menurunkan tim bekerjasama denga Polda Jawa Tengah dan Polresta Solo untuk secepatnya mengungkap pelaku teror di Solo supaya diketahui motif yang sebenarnya.

"Ada waktu yang diperlukan untuk mengungkap peristiwa-peristiwa seperti ini. Kecuali kalau tertangkap tangan," ujar Boy.

Peristiwa penembakan di Solo bukan kali pertama. Sebelumnya menjelang lebaran Solo dua kali mendapatkan teror secara berturut-turut. Peristiwa pertama, Jumat (17/8/2012) dini hari terjadi aksi tembakan membabi buta. Dua orang dengan menunggangi satu sepeda motor melakukan penembakan ke arah Pospam 05 yang digunakan untuk Operasi Candi Ketupat (OCK) 2012 yang terletak di Serengan, Solo. Akibat penembakan tersebut dua polisi mengalami luka tembak.

Kemudian pada Sabtu (18/8/2012) pukul 23.32 WIB terjadi pelemparan granat terhadap Pos Pengamanan Lebaran di Pos Gladag, Solo. Aksi teror tersebut dilakukan dua orang tak dikenal dengan berboncengan melempar granat ke arah pos pengamanan Lebaran yang berlokasi di bundaran Gladag, di Jalan Jenderal Sudirman, Solo.

Belum juga terungkap dua kasus teror tersebut, Kamis (30/8/2012) malam sekitar pukul 21.00 WIB kembali terjadi aksi penembakan terhadap anggota kepolisian yang sedang berjaga di Pos Polisi Singosaren akibat satu anggota polisi terluka dan satu tewas akibat diterjang peluru pelaku penembakan.

 Baku Tembak Solo, Polisi Tutupi Ceceran Darah

Ilustrasi Densus 88
Solo - Ratusan warga menyemut di sekitar Jalan Veteran sebelah selatan Lotte Mart Solo, Tipes, Serengan, Jumat, (31/08/2012) malam. Sejumlah petugas juga tampak menutupi ceceran darah yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Pantauan Tribun Jogja (grup Tribunnews.com), warga penasaran dengan kabar yang beredar melalui pesan singkat, Blackberry Messanger, maupun telepon mengenai kejadian penembakan di lokasi perbatasan Solo dengan Sukoharjo tersebut.

Seorang warga, Lenny (35) mengaku penasaran ingin melihat ke lokasi setelah mendengar kabar dari seorang temannya melalui telepon. Sesampainya di lokasi, sudah ada ratusan warga yang menyemut dan ingin menyaksikan proses olah TKP oleh pihak kepolisian dari jarak dekat.

 Lokasi Penyergapan Densus 88 di Tipes jadi Tontonan

Ratusan warga berkerumun di sekitar Jalan Veteran sebelah selatan Lotte Mart Solo, Tipes, Serengan, Jumat (31/08/2012) malam. Mereka penasaran kabar yang beredar melalui pesan singkat, Blackberry Messanger, maupun telepon mengenai kejadian penembakan di lokasi perbatasan Solo dengan Sukoharjo tersebut.

Seorang warga, Lenny (35) mengaku penasaran ingin melihat ke lokasi setelah mendengar kabar dari seorang temannya melalui telepon. Sesampainya di lokasi, sudah ada ratusan warga yang menyemut dan ingin menyaksikan proses olah TKP oleh pihak kepolisian dari jarak dekat.

"Katanya tadi ada penembakan di Tipes, dekat Lotte Mart. Katanya sih Densus 88," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belasan anggota kepolisian masih melakukan olah TKP. Polisi dengan menggunakan senter menelusur sepanjang jalan nampak mencari sesuatu.

Sementara beberapa petugas lain menutup ceceran darah di aspal dengan menggunakan kain berwarna putih. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, hingga berita ini diturunkan.(*)

 1 Anggota Densus 88 Dikabarkan Tewas Tertembak Di Solo

Anggota Densus 88 dikabarkan juga menjadi korban tewas pada pengerebekan teroris di di Jalan Veteran, di sebelah Hipermarket Lotte Mart, Tipes, Solo. Sedangkan dari pihak teroris, diduga satu orang tewas dan satu orang lainnya tertembak.

Sumber Tribunnews.com menjelaskan, salah satu anggota Densus 88 Bripda S dikabarkan tertembak di bagian perutnya. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Bripda S tidak tertolong. Sedangkan dari dua teroris yang ditembak, satu orang diantaranya dipastikan tewas. Sedangkan satu orang lainnya tertembak.

Kejadian penembakan di Desa Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Veteran, di sebelah Hipermarket Lotte Mart. Peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.

Warga setempat, Sri Sumiati (46), mengaku mendengar suara tembakan tiga kali. "Saya pikir itu suara petasan. Setelah itu ada rame-rame, lalu saya keluar," katanya.

Warga lain yang tidak mau disebut namanya, mengaku melihat ada satu orang terjatuh, setelah suara letusan tembakan. Setelah itu ada beberapa orang yang datang mengangkat korban.

 Terdengar 15 Kali Tembakan saat Pengerebekan Teroris di Solo

Dua Terduga Teroris dan Satu Polisi Dikabarkan Tewas
Ilustrasi Densus 88
Seorang warga Tipes, Serengan, Solo, Agam Drajad (31), mengaku mendengar sekitar 15 suara tembakan beruntun saat terjadi penyergapan oleh Densus 88 di Jalan Veteran, Sebelah Selatan Lotte Mart, Jumat, (31/08/2012).

"Saya dengar sekitar 15 belas tembakan. Ada dua kali suara tembakan beruntun saya dengar," katanya saat ditemui Tribun Jogja di lokasi kejadian.

Saat itu, sekitar pukul 21.30 WIB, setelah menjemput istrinya pulang kerja di kawasan Tipes, dirinya dikejutkan dengan suara tembakan beruntun tersebut.

"Saya bisa membedakan. Itu jelas suara tembakan, bukan suara petasan," katanya. Dirinya sontak langsung menuju asal suara yang hanya sekitar 300 meter dari rumahnya.

Saat menjemput istrinya, Agam sempat melintas di Bundaran Tugu Pahlawan Tipes dan melihat sejumlah petugas kepolisian memblokade jalan. Bundaran tipes tersebut berjarak sekitar 1 Kilometer di sebelah timur TKP.

"Saya lihat beberapa petugas berjaga di bundaran. Nampaknya polisi sudah mengepung (sasaran)," jelasnya.

Selang beberapa saat setelah dirinya tiba di rumah, suara letusan tembakan beruntun tersebut terdengar.

"Yang pertama tembakan beruntun sebanyak sembilan kali. Kemudian sempat berhenti sekitar 30 detik, kemudian terdengar lagi tembakan sekitar enam kali. Tembakannya beruntun," urainya.

Akibat penembakan ini, dua terduga teroris tewas dan satu anggota Densus tewas tertembak.

 Dua Terduga Teroris dan Satu Polisi Dikabarkan Tewas

Klaten - Satu anggota Densus 88 dikabarkan meninggal dunia, dalam baku tembak dengan terduga teroris di wilayah Tipes, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012).

Anggota Densus 88 yang dikabarkan meninggal berinisial Bripda S. Dalam baku tembak itu, dua orang diduga teroris juga dikabarkan meninggal.

Sehingga, total yang meninggal dunia dalam peristiwa ini ada tiga orang. Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian soal informasi yang beredar ini. (*)

 Anggota Densus 88 yang Tewas Bernama Bripda Suherman

Solo - Satu anggota polisi yakni Bripda Suherman tewas tertembak saat menggerebek terduga teroris di kawasan Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8/2012) malam.

Bripda Suherman tertembak di bagian perut. Sumber Tribunnews.com menjelaskan, Bripda Suherman sempat dibawa menuju rumah sakit. Sayang, diperjalanan nyawanya tidak tertolong.

Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menjelaskan, Kapolri Jend Timur Pradopo sudah melaporkan ke Presiden SBY terkait pengerebekan teroris di Solo.

"Dilaporkan 2 anggota teroris tewas, 1 orang berhasil diamankan. sedangkan dari densus 88, tewas 1 orang anggotanya atas nama Bripda Suherman," ungkap ujar Julian.

Sedangkan dari pihak teroris, dua orang tewas tertembak di lokasi kejadian.

Seorang warga Tipes, Serengan, Solo, Agam Drajad (31), mengaku mendengar sekitar 15 suara tembakan beruntun saat terjadi penyergapan oleh Densus 88.

"Saya dengar sekitar 15 belas tembakan. Ada dua kali suara tembakan beruntun saya dengar," katanya saat ditemui Tribun Jogja di lokasi kejadian.

Saat itu, sekitar pukul 21.30 WIB, setelah menjemput istrinya pulang kerja di kawasan Tipes, dirinya dikejutkan dengan suara tembakan beruntun tersebut.

"Saya bisa membedakan. Itu jelas suara tembakan, bukan suara petasan," katanya. Dirinya sontak langsung menuju asal suara yang hanya sekitar 300 meter dari rumahnya.

 Istana: 2 Teroris Solo Tewas dan 1 Densus 88 Tewas

Jakarta -- Kapolri Jend Timur Pradopo telah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa sedang berlangsung tindak penyergapan terhadap sekelompok teroris di Solo. Dijelaskan kepada SBY, TKP berada  di dekat sebuah mini market di Ngruki, Solo Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam.

"Mereka adalah pelaku teror penembakan di Solo pada tanggal 17, 18 dan yang kemarin (30 Agustus) itu. Mereka berhasil diidentifikasi dan dikejar habis-habisan oleh Polri," ungkap Juru bicara Julian A Pasha, saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Jumat (31/8/2012).

Penyergapan tersebut dilakukan Densus 88.  Saat penyergapan dilaporkan terjadi tembak-menembak karena kelompok teroris tersebut melakukan pelawanan dengan senjata api.

"Dilaporkan 2 anggota teroris tewas, 1 orang berhasil diamankan. sedangkan dari Densus 88, tewas 1 orang anggotanya atas nama Bripda Suherman," ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa sekarang lokasi sedang diamankan dan disisir sebab diduga ada bahan peledak.

Terhadap laporan ini, imbuh dia, presiden perintahkan kapolri agar besok pagi-pagi sekali turun langsung ke TKP dan melaporkan hasilnya langsung.

"Hampir pasti kelompok ini ada kaitannya dengan jaringan teroris. sebab meski tak banyak teroris yang disergap ini, tapi tidak mungkin mereka kerja sendiri. pasti di belakangnya ada jaringan yang lebih besar. harus dikupas habis," terangnya.

 Teroris yang Tewas di Solo Bernama Farhan

Solo - Dua orang teroris dan satu anggota Densus 88. Satu terduga teroris yang tewas bernama Farhan. Satu teroris lainnya belum diketahui identitasnya. Sedangkan satu anggota Densus 88 yang tewas bernama Bripda Suherman.

"Iya benar, yang tewas dia (Farhan)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar saat dihubungi wartawan, Jumat (31/8/2012) malam.

Dalam laporannya kepada Presiden SBY, Kapolri Jend Timur Pradopo juga menjelaskan ada dua teroris dan satu anggota Densus 88 yang tewas.

Dijelaskan Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, anggota Densus 88 yang tewas bernama Bripda Suherman.

Farhan diduga orang yang pernah bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Ia juga pernah berlatih senjata di Sulawesi.

Farhan diduga kembali ke Indonesia sejak Juni 2012 lalu. Ia memiliki kemampuan menggunakan senjata laras pendek dan senjata laras panjang yang  baik. Diduga, Farhan adalah eksekutor pada penembakan di Pos Polisi di Mal Singosaren, Solo yang menewaskan Bripka Dwi Data pada 30 Agustus 2012.

(Tribunnews)
Diposting oleh Satria di 00.00.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Densus 88, Teror
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

☆ Translate

☆ Pembaca

☆ Arsip Blog

  • ►  2025 (231)
    • ►  05/18 - 05/25 (1)
    • ►  05/11 - 05/18 (9)
    • ►  05/04 - 05/11 (12)
    • ►  04/27 - 05/04 (14)
    • ►  04/20 - 04/27 (12)
    • ►  04/13 - 04/20 (13)
    • ►  04/06 - 04/13 (12)
    • ►  03/30 - 04/06 (8)
    • ►  03/23 - 03/30 (12)
    • ►  03/16 - 03/23 (10)
    • ►  03/09 - 03/16 (10)
    • ►  03/02 - 03/09 (10)
    • ►  02/23 - 03/02 (17)
    • ►  02/16 - 02/23 (12)
    • ►  02/09 - 02/16 (15)
    • ►  02/02 - 02/09 (15)
    • ►  01/26 - 02/02 (10)
    • ►  01/19 - 01/26 (15)
    • ►  01/12 - 01/19 (14)
    • ►  01/05 - 01/12 (10)
  • ►  2024 (789)
    • ►  12/29 - 01/05 (15)
    • ►  12/22 - 12/29 (11)
    • ►  12/15 - 12/22 (12)
    • ►  12/08 - 12/15 (11)
    • ►  12/01 - 12/08 (8)
    • ►  11/24 - 12/01 (16)
    • ►  11/17 - 11/24 (12)
    • ►  11/10 - 11/17 (14)
    • ►  11/03 - 11/10 (16)
    • ►  10/27 - 11/03 (17)
    • ►  10/20 - 10/27 (17)
    • ►  10/13 - 10/20 (18)
    • ►  10/06 - 10/13 (18)
    • ►  09/29 - 10/06 (17)
    • ►  09/22 - 09/29 (25)
    • ►  09/15 - 09/22 (19)
    • ►  09/08 - 09/15 (13)
    • ►  09/01 - 09/08 (17)
    • ►  08/25 - 09/01 (18)
    • ►  08/18 - 08/25 (14)
    • ►  08/11 - 08/18 (13)
    • ►  08/04 - 08/11 (13)
    • ►  07/28 - 08/04 (14)
    • ►  07/21 - 07/28 (13)
    • ►  07/14 - 07/21 (11)
    • ►  07/07 - 07/14 (17)
    • ►  06/30 - 07/07 (22)
    • ►  06/23 - 06/30 (12)
    • ►  06/16 - 06/23 (13)
    • ►  06/09 - 06/16 (14)
    • ►  06/02 - 06/09 (21)
    • ►  05/26 - 06/02 (13)
    • ►  05/19 - 05/26 (10)
    • ►  05/12 - 05/19 (10)
    • ►  05/05 - 05/12 (19)
    • ►  04/28 - 05/05 (14)
    • ►  04/21 - 04/28 (15)
    • ►  04/14 - 04/21 (17)
    • ►  04/07 - 04/14 (12)
    • ►  03/31 - 04/07 (21)
    • ►  03/24 - 03/31 (17)
    • ►  03/17 - 03/24 (16)
    • ►  03/10 - 03/17 (14)
    • ►  03/03 - 03/10 (17)
    • ►  02/25 - 03/03 (17)
    • ►  02/18 - 02/25 (24)
    • ►  02/11 - 02/18 (15)
    • ►  02/04 - 02/11 (11)
    • ►  01/28 - 02/04 (10)
    • ►  01/21 - 01/28 (19)
    • ►  01/14 - 01/21 (14)
    • ►  01/07 - 01/14 (13)
  • ►  2023 (1045)
    • ►  12/31 - 01/07 (10)
    • ►  12/24 - 12/31 (13)
    • ►  12/17 - 12/24 (11)
    • ►  12/10 - 12/17 (14)
    • ►  12/03 - 12/10 (16)
    • ►  11/26 - 12/03 (15)
    • ►  11/19 - 11/26 (18)
    • ►  11/12 - 11/19 (17)
    • ►  11/05 - 11/12 (15)
    • ►  10/29 - 11/05 (14)
    • ►  10/22 - 10/29 (17)
    • ►  10/15 - 10/22 (16)
    • ►  10/08 - 10/15 (18)
    • ►  10/01 - 10/08 (19)
    • ►  09/24 - 10/01 (14)
    • ►  09/17 - 09/24 (22)
    • ►  09/10 - 09/17 (19)
    • ►  09/03 - 09/10 (19)
    • ►  08/27 - 09/03 (22)
    • ►  08/20 - 08/27 (22)
    • ►  08/13 - 08/20 (16)
    • ►  08/06 - 08/13 (22)
    • ►  07/30 - 08/06 (19)
    • ►  07/23 - 07/30 (18)
    • ►  07/16 - 07/23 (17)
    • ►  07/09 - 07/16 (17)
    • ►  07/02 - 07/09 (17)
    • ►  06/25 - 07/02 (18)
    • ►  06/18 - 06/25 (21)
    • ►  06/11 - 06/18 (15)
    • ►  06/04 - 06/11 (23)
    • ►  05/28 - 06/04 (25)
    • ►  05/21 - 05/28 (22)
    • ►  05/14 - 05/21 (19)
    • ►  05/07 - 05/14 (23)
    • ►  04/30 - 05/07 (18)
    • ►  04/23 - 04/30 (19)
    • ►  04/16 - 04/23 (23)
    • ►  04/09 - 04/16 (21)
    • ►  04/02 - 04/09 (22)
    • ►  03/26 - 04/02 (19)
    • ►  03/19 - 03/26 (20)
    • ►  03/12 - 03/19 (30)
    • ►  03/05 - 03/12 (26)
    • ►  02/26 - 03/05 (27)
    • ►  02/19 - 02/26 (31)
    • ►  02/12 - 02/19 (29)
    • ►  02/05 - 02/12 (26)
    • ►  01/29 - 02/05 (21)
    • ►  01/22 - 01/29 (22)
    • ►  01/15 - 01/22 (24)
    • ►  01/08 - 01/15 (19)
    • ►  01/01 - 01/08 (25)
  • ►  2022 (1151)
    • ►  12/25 - 01/01 (18)
    • ►  12/18 - 12/25 (21)
    • ►  12/11 - 12/18 (20)
    • ►  12/04 - 12/11 (23)
    • ►  11/27 - 12/04 (18)
    • ►  11/20 - 11/27 (18)
    • ►  11/13 - 11/20 (27)
    • ►  11/06 - 11/13 (32)
    • ►  10/30 - 11/06 (54)
    • ►  10/23 - 10/30 (22)
    • ►  10/16 - 10/23 (23)
    • ►  10/09 - 10/16 (17)
    • ►  10/02 - 10/09 (15)
    • ►  09/25 - 10/02 (25)
    • ►  09/18 - 09/25 (19)
    • ►  09/11 - 09/18 (20)
    • ►  09/04 - 09/11 (26)
    • ►  08/28 - 09/04 (24)
    • ►  08/21 - 08/28 (15)
    • ►  08/14 - 08/21 (20)
    • ►  08/07 - 08/14 (22)
    • ►  07/31 - 08/07 (18)
    • ►  07/24 - 07/31 (20)
    • ►  07/17 - 07/24 (17)
    • ►  07/10 - 07/17 (23)
    • ►  07/03 - 07/10 (20)
    • ►  06/26 - 07/03 (20)
    • ►  06/19 - 06/26 (18)
    • ►  06/12 - 06/19 (20)
    • ►  06/05 - 06/12 (24)
    • ►  05/29 - 06/05 (23)
    • ►  05/22 - 05/29 (23)
    • ►  05/15 - 05/22 (22)
    • ►  05/08 - 05/15 (13)
    • ►  05/01 - 05/08 (13)
    • ►  04/24 - 05/01 (16)
    • ►  04/17 - 04/24 (25)
    • ►  04/10 - 04/17 (29)
    • ►  04/03 - 04/10 (26)
    • ►  03/27 - 04/03 (23)
    • ►  03/20 - 03/27 (25)
    • ►  03/13 - 03/20 (20)
    • ►  03/06 - 03/13 (20)
    • ►  02/27 - 03/06 (16)
    • ►  02/20 - 02/27 (20)
    • ►  02/13 - 02/20 (26)
    • ►  02/06 - 02/13 (31)
    • ►  01/30 - 02/06 (18)
    • ►  01/23 - 01/30 (31)
    • ►  01/16 - 01/23 (33)
    • ►  01/09 - 01/16 (24)
    • ►  01/02 - 01/09 (15)
  • ►  2021 (1266)
    • ►  12/26 - 01/02 (26)
    • ►  12/19 - 12/26 (17)
    • ►  12/12 - 12/19 (15)
    • ►  12/05 - 12/12 (29)
    • ►  11/28 - 12/05 (27)
    • ►  11/21 - 11/28 (26)
    • ►  11/14 - 11/21 (30)
    • ►  11/07 - 11/14 (23)
    • ►  10/31 - 11/07 (19)
    • ►  10/24 - 10/31 (24)
    • ►  10/17 - 10/24 (21)
    • ►  10/10 - 10/17 (22)
    • ►  10/03 - 10/10 (20)
    • ►  09/26 - 10/03 (27)
    • ►  09/19 - 09/26 (25)
    • ►  09/12 - 09/19 (21)
    • ►  09/05 - 09/12 (27)
    • ►  08/29 - 09/05 (29)
    • ►  08/22 - 08/29 (23)
    • ►  08/15 - 08/22 (33)
    • ►  08/08 - 08/15 (18)
    • ►  08/01 - 08/08 (21)
    • ►  07/25 - 08/01 (18)
    • ►  07/18 - 07/25 (14)
    • ►  07/11 - 07/18 (13)
    • ►  07/04 - 07/11 (16)
    • ►  06/27 - 07/04 (19)
    • ►  06/20 - 06/27 (26)
    • ►  06/13 - 06/20 (25)
    • ►  06/06 - 06/13 (26)
    • ►  05/30 - 06/06 (24)
    • ►  05/23 - 05/30 (30)
    • ►  05/16 - 05/23 (29)
    • ►  05/09 - 05/16 (18)
    • ►  05/02 - 05/09 (21)
    • ►  04/25 - 05/02 (30)
    • ►  04/18 - 04/25 (31)
    • ►  04/11 - 04/18 (29)
    • ►  04/04 - 04/11 (41)
    • ►  03/28 - 04/04 (36)
    • ►  03/21 - 03/28 (32)
    • ►  03/14 - 03/21 (32)
    • ►  03/07 - 03/14 (30)
    • ►  02/28 - 03/07 (23)
    • ►  02/21 - 02/28 (23)
    • ►  02/14 - 02/21 (35)
    • ►  02/07 - 02/14 (18)
    • ►  01/31 - 02/07 (21)
    • ►  01/24 - 01/31 (27)
    • ►  01/17 - 01/24 (18)
    • ►  01/10 - 01/17 (22)
    • ►  01/03 - 01/10 (16)
  • ►  2020 (798)
    • ►  12/27 - 01/03 (21)
    • ►  12/20 - 12/27 (14)
    • ►  12/13 - 12/20 (14)
    • ►  12/06 - 12/13 (17)
    • ►  11/29 - 12/06 (25)
    • ►  11/22 - 11/29 (21)
    • ►  11/15 - 11/22 (16)
    • ►  11/08 - 11/15 (13)
    • ►  11/01 - 11/08 (16)
    • ►  10/25 - 11/01 (14)
    • ►  10/18 - 10/25 (20)
    • ►  10/11 - 10/18 (18)
    • ►  10/04 - 10/11 (21)
    • ►  09/27 - 10/04 (16)
    • ►  09/20 - 09/27 (18)
    • ►  09/13 - 09/20 (15)
    • ►  09/06 - 09/13 (22)
    • ►  08/30 - 09/06 (20)
    • ►  08/23 - 08/30 (20)
    • ►  08/16 - 08/23 (15)
    • ►  08/09 - 08/16 (22)
    • ►  08/02 - 08/09 (19)
    • ►  07/26 - 08/02 (18)
    • ►  07/19 - 07/26 (23)
    • ►  07/12 - 07/19 (23)
    • ►  07/05 - 07/12 (17)
    • ►  06/28 - 07/05 (13)
    • ►  06/21 - 06/28 (10)
    • ►  06/14 - 06/21 (19)
    • ►  06/07 - 06/14 (12)
    • ►  05/31 - 06/07 (10)
    • ►  05/24 - 05/31 (8)
    • ►  05/17 - 05/24 (10)
    • ►  05/10 - 05/17 (13)
    • ►  05/03 - 05/10 (7)
    • ►  04/26 - 05/03 (7)
    • ►  04/19 - 04/26 (8)
    • ►  04/12 - 04/19 (7)
    • ►  04/05 - 04/12 (7)
    • ►  03/29 - 04/05 (9)
    • ►  03/22 - 03/29 (10)
    • ►  03/15 - 03/22 (12)
    • ►  03/08 - 03/15 (11)
    • ►  03/01 - 03/08 (12)
    • ►  02/23 - 03/01 (14)
    • ►  02/16 - 02/23 (12)
    • ►  02/09 - 02/16 (19)
    • ►  02/02 - 02/09 (18)
    • ►  01/26 - 02/02 (18)
    • ►  01/19 - 01/26 (18)
    • ►  01/12 - 01/19 (20)
    • ►  01/05 - 01/12 (16)
  • ►  2019 (618)
    • ►  12/29 - 01/05 (16)
    • ►  12/22 - 12/29 (8)
    • ►  12/15 - 12/22 (12)
    • ►  12/08 - 12/15 (19)
    • ►  12/01 - 12/08 (12)
    • ►  11/24 - 12/01 (16)
    • ►  11/17 - 11/24 (15)
    • ►  11/10 - 11/17 (18)
    • ►  11/03 - 11/10 (15)
    • ►  10/27 - 11/03 (14)
    • ►  10/20 - 10/27 (10)
    • ►  10/13 - 10/20 (12)
    • ►  10/06 - 10/13 (12)
    • ►  09/29 - 10/06 (6)
    • ►  09/22 - 09/29 (10)
    • ►  09/15 - 09/22 (9)
    • ►  09/08 - 09/15 (13)
    • ►  09/01 - 09/08 (10)
    • ►  08/25 - 09/01 (13)
    • ►  08/18 - 08/25 (17)
    • ►  08/11 - 08/18 (10)
    • ►  08/04 - 08/11 (12)
    • ►  07/28 - 08/04 (15)
    • ►  07/21 - 07/28 (17)
    • ►  07/14 - 07/21 (19)
    • ►  07/07 - 07/14 (8)
    • ►  06/30 - 07/07 (12)
    • ►  06/23 - 06/30 (9)
    • ►  06/16 - 06/23 (11)
    • ►  06/09 - 06/16 (7)
    • ►  06/02 - 06/09 (5)
    • ►  05/26 - 06/02 (7)
    • ►  05/19 - 05/26 (2)
    • ►  05/12 - 05/19 (8)
    • ►  05/05 - 05/12 (6)
    • ►  04/28 - 05/05 (11)
    • ►  04/21 - 04/28 (6)
    • ►  04/14 - 04/21 (11)
    • ►  04/07 - 04/14 (21)
    • ►  03/31 - 04/07 (29)
    • ►  03/24 - 03/31 (16)
    • ►  03/17 - 03/24 (11)
    • ►  03/10 - 03/17 (11)
    • ►  03/03 - 03/10 (10)
    • ►  02/24 - 03/03 (14)
    • ►  02/17 - 02/24 (8)
    • ►  02/10 - 02/17 (10)
    • ►  02/03 - 02/10 (9)
    • ►  01/27 - 02/03 (14)
    • ►  01/20 - 01/27 (12)
    • ►  01/13 - 01/20 (9)
    • ►  01/06 - 01/13 (11)
  • ►  2018 (896)
    • ►  12/30 - 01/06 (10)
    • ►  12/23 - 12/30 (9)
    • ►  12/16 - 12/23 (18)
    • ►  12/09 - 12/16 (19)
    • ►  12/02 - 12/09 (16)
    • ►  11/25 - 12/02 (16)
    • ►  11/18 - 11/25 (20)
    • ►  11/11 - 11/18 (26)
    • ►  11/04 - 11/11 (33)
    • ►  10/28 - 11/04 (17)
    • ►  10/21 - 10/28 (16)
    • ►  10/14 - 10/21 (15)
    • ►  10/07 - 10/14 (20)
    • ►  09/30 - 10/07 (19)
    • ►  09/23 - 09/30 (16)
    • ►  09/16 - 09/23 (17)
    • ►  09/09 - 09/16 (13)
    • ►  09/02 - 09/09 (13)
    • ►  08/26 - 09/02 (18)
    • ►  08/19 - 08/26 (13)
    • ►  08/12 - 08/19 (18)
    • ►  08/05 - 08/12 (9)
    • ►  07/29 - 08/05 (13)
    • ►  07/22 - 07/29 (13)
    • ►  07/15 - 07/22 (15)
    • ►  07/08 - 07/15 (11)
    • ►  07/01 - 07/08 (4)
    • ►  06/24 - 07/01 (9)
    • ►  06/17 - 06/24 (6)
    • ►  06/10 - 06/17 (8)
    • ►  06/03 - 06/10 (13)
    • ►  05/27 - 06/03 (12)
    • ►  05/20 - 05/27 (16)
    • ►  05/13 - 05/20 (22)
    • ►  05/06 - 05/13 (28)
    • ►  04/29 - 05/06 (32)
    • ►  04/22 - 04/29 (23)
    • ►  04/15 - 04/22 (26)
    • ►  04/08 - 04/15 (22)
    • ►  04/01 - 04/08 (14)
    • ►  03/25 - 04/01 (15)
    • ►  03/18 - 03/25 (23)
    • ►  03/11 - 03/18 (16)
    • ►  03/04 - 03/11 (14)
    • ►  02/25 - 03/04 (18)
    • ►  02/18 - 02/25 (18)
    • ►  02/11 - 02/18 (17)
    • ►  02/04 - 02/11 (30)
    • ►  01/28 - 02/04 (14)
    • ►  01/21 - 01/28 (27)
    • ►  01/14 - 01/21 (18)
    • ►  01/07 - 01/14 (28)
  • ►  2017 (1796)
    • ►  12/31 - 01/07 (9)
    • ►  12/24 - 12/31 (11)
    • ►  12/17 - 12/24 (12)
    • ►  12/10 - 12/17 (15)
    • ►  12/03 - 12/10 (14)
    • ►  11/26 - 12/03 (15)
    • ►  11/19 - 11/26 (23)
    • ►  11/12 - 11/19 (26)
    • ►  11/05 - 11/12 (21)
    • ►  10/29 - 11/05 (18)
    • ►  10/22 - 10/29 (18)
    • ►  10/15 - 10/22 (31)
    • ►  10/08 - 10/15 (16)
    • ►  10/01 - 10/08 (21)
    • ►  09/24 - 10/01 (25)
    • ►  09/17 - 09/24 (21)
    • ►  09/10 - 09/17 (20)
    • ►  09/03 - 09/10 (23)
    • ►  08/27 - 09/03 (29)
    • ►  08/20 - 08/27 (32)
    • ►  08/13 - 08/20 (34)
    • ►  08/06 - 08/13 (29)
    • ►  07/30 - 08/06 (40)
    • ►  07/23 - 07/30 (52)
    • ►  07/16 - 07/23 (38)
    • ►  07/09 - 07/16 (48)
    • ►  07/02 - 07/09 (42)
    • ►  06/25 - 07/02 (27)
    • ►  06/18 - 06/25 (39)
    • ►  06/11 - 06/18 (44)
    • ►  06/04 - 06/11 (36)
    • ►  05/28 - 06/04 (33)
    • ►  05/21 - 05/28 (46)
    • ►  05/14 - 05/21 (49)
    • ►  05/07 - 05/14 (41)
    • ►  04/30 - 05/07 (39)
    • ►  04/23 - 04/30 (43)
    • ►  04/16 - 04/23 (44)
    • ►  04/09 - 04/16 (41)
    • ►  04/02 - 04/09 (59)
    • ►  03/26 - 04/02 (51)
    • ►  03/19 - 03/26 (60)
    • ►  03/12 - 03/19 (36)
    • ►  03/05 - 03/12 (52)
    • ►  02/26 - 03/05 (42)
    • ►  02/19 - 02/26 (48)
    • ►  02/12 - 02/19 (31)
    • ►  02/05 - 02/12 (47)
    • ►  01/29 - 02/05 (32)
    • ►  01/22 - 01/29 (39)
    • ►  01/15 - 01/22 (53)
    • ►  01/08 - 01/15 (39)
    • ►  01/01 - 01/08 (42)
  • ►  2016 (2926)
    • ►  12/25 - 01/01 (46)
    • ►  12/18 - 12/25 (64)
    • ►  12/11 - 12/18 (53)
    • ►  12/04 - 12/11 (57)
    • ►  11/27 - 12/04 (49)
    • ►  11/20 - 11/27 (78)
    • ►  11/13 - 11/20 (66)
    • ►  11/06 - 11/13 (75)
    • ►  10/30 - 11/06 (111)
    • ►  10/23 - 10/30 (78)
    • ►  10/16 - 10/23 (50)
    • ►  10/09 - 10/16 (51)
    • ►  10/02 - 10/09 (68)
    • ►  09/25 - 10/02 (62)
    • ►  09/18 - 09/25 (62)
    • ►  09/11 - 09/18 (54)
    • ►  09/04 - 09/11 (56)
    • ►  08/28 - 09/04 (53)
    • ►  08/21 - 08/28 (58)
    • ►  08/14 - 08/21 (51)
    • ►  08/07 - 08/14 (66)
    • ►  07/31 - 08/07 (67)
    • ►  07/24 - 07/31 (49)
    • ►  07/17 - 07/24 (71)
    • ►  07/10 - 07/17 (48)
    • ►  07/03 - 07/10 (23)
    • ►  06/26 - 07/03 (47)
    • ►  06/19 - 06/26 (69)
    • ►  06/12 - 06/19 (48)
    • ►  06/05 - 06/12 (33)
    • ►  05/29 - 06/05 (45)
    • ►  05/22 - 05/29 (34)
    • ►  05/15 - 05/22 (34)
    • ►  05/08 - 05/15 (45)
    • ►  05/01 - 05/08 (50)
    • ►  04/24 - 05/01 (46)
    • ►  04/17 - 04/24 (32)
    • ►  04/10 - 04/17 (34)
    • ►  04/03 - 04/10 (65)
    • ►  03/27 - 04/03 (52)
    • ►  03/20 - 03/27 (53)
    • ►  03/13 - 03/20 (53)
    • ►  03/06 - 03/13 (55)
    • ►  02/28 - 03/06 (63)
    • ►  02/21 - 02/28 (48)
    • ►  02/14 - 02/21 (65)
    • ►  02/07 - 02/14 (64)
    • ►  01/31 - 02/07 (58)
    • ►  01/24 - 01/31 (63)
    • ►  01/17 - 01/24 (62)
    • ►  01/10 - 01/17 (73)
    • ►  01/03 - 01/10 (69)
  • ►  2015 (3859)
    • ►  12/27 - 01/03 (66)
    • ►  12/20 - 12/27 (46)
    • ►  12/13 - 12/20 (67)
    • ►  12/06 - 12/13 (66)
    • ►  11/29 - 12/06 (72)
    • ►  11/22 - 11/29 (80)
    • ►  11/15 - 11/22 (75)
    • ►  11/08 - 11/15 (72)
    • ►  11/01 - 11/08 (49)
    • ►  10/25 - 11/01 (69)
    • ►  10/18 - 10/25 (59)
    • ►  10/11 - 10/18 (60)
    • ►  10/04 - 10/11 (79)
    • ►  09/27 - 10/04 (75)
    • ►  09/20 - 09/27 (62)
    • ►  09/13 - 09/20 (83)
    • ►  09/06 - 09/13 (84)
    • ►  08/30 - 09/06 (78)
    • ►  08/23 - 08/30 (78)
    • ►  08/16 - 08/23 (88)
    • ►  08/09 - 08/16 (81)
    • ►  08/02 - 08/09 (84)
    • ►  07/26 - 08/02 (75)
    • ►  07/19 - 07/26 (40)
    • ►  07/12 - 07/19 (66)
    • ►  07/05 - 07/12 (71)
    • ►  06/28 - 07/05 (75)
    • ►  06/21 - 06/28 (64)
    • ►  06/14 - 06/21 (85)
    • ►  06/07 - 06/14 (71)
    • ►  05/31 - 06/07 (72)
    • ►  05/24 - 05/31 (66)
    • ►  05/17 - 05/24 (62)
    • ►  05/10 - 05/17 (59)
    • ►  05/03 - 05/10 (66)
    • ►  04/26 - 05/03 (79)
    • ►  04/19 - 04/26 (77)
    • ►  04/12 - 04/19 (71)
    • ►  04/05 - 04/12 (88)
    • ►  03/29 - 04/05 (75)
    • ►  03/22 - 03/29 (77)
    • ►  03/15 - 03/22 (93)
    • ►  03/08 - 03/15 (83)
    • ►  03/01 - 03/08 (74)
    • ►  02/22 - 03/01 (72)
    • ►  02/15 - 02/22 (68)
    • ►  02/08 - 02/15 (93)
    • ►  02/01 - 02/08 (88)
    • ►  01/25 - 02/01 (90)
    • ►  01/18 - 01/25 (81)
    • ►  01/11 - 01/18 (97)
    • ►  01/04 - 01/11 (108)
  • ►  2014 (4200)
    • ►  12/28 - 01/04 (105)
    • ►  12/21 - 12/28 (100)
    • ►  12/14 - 12/21 (119)
    • ►  12/07 - 12/14 (106)
    • ►  11/30 - 12/07 (83)
    • ►  11/23 - 11/30 (81)
    • ►  11/16 - 11/23 (97)
    • ►  11/09 - 11/16 (100)
    • ►  11/02 - 11/09 (126)
    • ►  10/26 - 11/02 (79)
    • ►  10/19 - 10/26 (88)
    • ►  10/12 - 10/19 (74)
    • ►  10/05 - 10/12 (107)
    • ►  09/28 - 10/05 (71)
    • ►  09/21 - 09/28 (85)
    • ►  09/14 - 09/21 (82)
    • ►  09/07 - 09/14 (76)
    • ►  08/31 - 09/07 (78)
    • ►  08/24 - 08/31 (77)
    • ►  08/17 - 08/24 (90)
    • ►  08/10 - 08/17 (75)
    • ►  08/03 - 08/10 (68)
    • ►  07/27 - 08/03 (49)
    • ►  07/20 - 07/27 (78)
    • ►  07/13 - 07/20 (82)
    • ►  07/06 - 07/13 (61)
    • ►  06/29 - 07/06 (69)
    • ►  06/22 - 06/29 (97)
    • ►  06/15 - 06/22 (70)
    • ►  06/08 - 06/15 (69)
    • ►  06/01 - 06/08 (129)
    • ►  05/25 - 06/01 (92)
    • ►  05/18 - 05/25 (61)
    • ►  05/11 - 05/18 (73)
    • ►  05/04 - 05/11 (69)
    • ►  04/27 - 05/04 (78)
    • ►  04/20 - 04/27 (71)
    • ►  04/13 - 04/20 (71)
    • ►  04/06 - 04/13 (67)
    • ►  03/30 - 04/06 (64)
    • ►  03/23 - 03/30 (75)
    • ►  03/16 - 03/23 (67)
    • ►  03/09 - 03/16 (87)
    • ►  03/02 - 03/09 (71)
    • ►  02/23 - 03/02 (90)
    • ►  02/16 - 02/23 (82)
    • ►  02/09 - 02/16 (84)
    • ►  02/02 - 02/09 (76)
    • ►  01/26 - 02/02 (63)
    • ►  01/19 - 01/26 (73)
    • ►  01/12 - 01/19 (58)
    • ►  01/05 - 01/12 (57)
  • ►  2013 (3186)
    • ►  12/29 - 01/05 (27)
    • ►  12/22 - 12/29 (41)
    • ►  12/15 - 12/22 (74)
    • ►  12/08 - 12/15 (79)
    • ►  12/01 - 12/08 (60)
    • ►  11/24 - 12/01 (78)
    • ►  11/17 - 11/24 (77)
    • ►  11/10 - 11/17 (76)
    • ►  11/03 - 11/10 (65)
    • ►  10/27 - 11/03 (67)
    • ►  10/20 - 10/27 (47)
    • ►  10/13 - 10/20 (43)
    • ►  10/06 - 10/13 (56)
    • ►  09/29 - 10/06 (66)
    • ►  09/22 - 09/29 (66)
    • ►  09/15 - 09/22 (48)
    • ►  09/08 - 09/15 (56)
    • ►  09/01 - 09/08 (76)
    • ►  08/25 - 09/01 (80)
    • ►  08/18 - 08/25 (73)
    • ►  08/11 - 08/18 (56)
    • ►  08/04 - 08/11 (38)
    • ►  07/28 - 08/04 (54)
    • ►  07/21 - 07/28 (44)
    • ►  07/14 - 07/21 (60)
    • ►  07/07 - 07/14 (53)
    • ►  06/30 - 07/07 (57)
    • ►  06/23 - 06/30 (59)
    • ►  06/16 - 06/23 (52)
    • ►  06/09 - 06/16 (76)
    • ►  06/02 - 06/09 (78)
    • ►  05/26 - 06/02 (75)
    • ►  05/19 - 05/26 (82)
    • ►  05/12 - 05/19 (90)
    • ►  05/05 - 05/12 (78)
    • ►  04/28 - 05/05 (88)
    • ►  04/21 - 04/28 (68)
    • ►  04/14 - 04/21 (57)
    • ►  04/07 - 04/14 (52)
    • ►  03/31 - 04/07 (54)
    • ►  03/24 - 03/31 (55)
    • ►  03/17 - 03/24 (68)
    • ►  03/10 - 03/17 (44)
    • ►  03/03 - 03/10 (53)
    • ►  02/24 - 03/03 (63)
    • ►  02/17 - 02/24 (59)
    • ►  02/10 - 02/17 (71)
    • ►  02/03 - 02/10 (44)
    • ►  01/27 - 02/03 (67)
    • ►  01/20 - 01/27 (43)
    • ►  01/13 - 01/20 (44)
    • ►  01/06 - 01/13 (49)
  • ▼  2012 (2101)
    • ►  12/30 - 01/06 (55)
    • ►  12/23 - 12/30 (38)
    • ►  12/16 - 12/23 (66)
    • ►  12/09 - 12/16 (34)
    • ►  12/02 - 12/09 (61)
    • ►  11/25 - 12/02 (63)
    • ►  11/18 - 11/25 (57)
    • ►  11/11 - 11/18 (55)
    • ►  11/04 - 11/11 (85)
    • ►  10/28 - 11/04 (57)
    • ►  10/21 - 10/28 (47)
    • ►  10/14 - 10/21 (58)
    • ►  10/07 - 10/14 (67)
    • ►  09/30 - 10/07 (53)
    • ►  09/23 - 09/30 (49)
    • ►  09/16 - 09/23 (48)
    • ►  09/09 - 09/16 (43)
    • ►  09/02 - 09/09 (74)
    • ▼  08/26 - 09/02 (52)
      • Latancab 2012: Penyebrangan Basah Untuk Merebut Sa...
      • Super Tucano mendarat di Lanud Halim Perdana Kusuma
      • Latancab 2012: Penggabungan Linud 501 Dengan BTP 9...
      • Tim Satkomlek Tiba di Lanud Ranai untuk mendukung ...
      • KRI Dewaruci Tiba di Saudi Arabia
      • Diplomasi Pre Emptive Jangan Paksakan Kehendak
      • KRI Nanggala-402 dan USS Oklahoma City latihan ber...
      • ★ Peluncuran KRI Klewang 625 Trimaran
      • TNI AL Bersiaga di Pulau Berhala
      • Menhan Serahkan Cetak Biru Riset dan Pengembangan ...
      • Penembakan Solo
      • Panser Uzur Kikavser Wori Akan Diganti
      • Menhan Kunjungi Pabrik Parasut di Katapang
      • Densus 88 Tangkap Terduga Teroris
      • Latancab 2012: Yonif Linud 501/Kostrad Berhasil Re...
      • Australia Terlibat Aksi Densus 88 di Papua?
      • ★ FOTO Persiapan peluncuran KRI Klewang 625 Trimaran
      • Spirit Beralutsista Dalam Pita Kebangsaan
      • Iring-iringan kendaraan logistik ditembaki di Mulia
      • TNI Kembali Siapkan Satgas Kompi Zeni ke Kongo dan...
      • TNI AU Susun Rencana Strategi
      • Pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 31 Dukung Lat...
      • Latancab 2012: Gerak Maju Pasukan TNI AD Berhasil ...
      • Indonesia Butuh 12 Kapal Selam
      • TNI AL dan RSN Gelar Latma Eagle 22/12
      • KKIP Menggelar Sidang Pleno Ke-VII
      • TNI AD restrukturisasi satuan Kostrad dan Kodam VI...
      • Prajurit KRI Ajak-653 Uji Kemampuan Nembak Terpedo...
      • SBY Harus Jadi Marketing CN-235 dan Senjata
      • Imparsial: Kemhan Harus Prioritaskan Alutsista Lau...
      • JATAM: Ironis, Kapal Perang Dipakai Angkut Peralat...
      • Koarmabar Gelar Patroli Keamanan Laut
      • KRI Clurit-641 Latihan Bersama Dengan AL Asia Teng...
      • Dankormar: Masa Damai Masa Persiapan Untuk Perang
      • TNI Tambah Jumlah Perwiranya Sekolah di China
      • Kisah NNGLM KLM-Kroonduif
      • Batalyon Paskhas 468 Akan Tambah 200-an Personil
      • Ironis, Indonesia Masih Impor Alutsista
      • Latancab 2012: Kelompok Depan Operasi Linud Melaku...
      • Tahun depan, belanja persenjataan Rp 28,2 T
      • KRI Banda Aceh Dukung Operasi Militer Selain Perang
      • TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
      • Melek Teknologi Tinggi, Ini Robot-robot Militer In...
      • Tambahan F-16 Akan Ditempatkan di Pekanbaru
      • Kasum TNI Buka Latihan PPRC TNI Kilat XXIX 2012
      • Kekerasan Sampang
      • Barack Obama mengusulkan menjual rudal AGM Maveric...
      • Apa Pendapat Penerbang Sukhoi TNI AU tentang Super...
      • F-16 dengan Rudal Jarak Jauh
      • Kasarmatim Lepas Keberangkatan Satgas Surya Bhaska...
      • Latihan Ancab tahun 2012
      • Indonesia Akan Jual Senjata ke Irak
    • ►  08/19 - 08/26 (30)
    • ►  08/12 - 08/19 (31)
    • ►  08/05 - 08/12 (41)
    • ►  07/29 - 08/05 (44)
    • ►  07/22 - 07/29 (27)
    • ►  07/15 - 07/22 (44)
    • ►  07/08 - 07/15 (35)
    • ►  07/01 - 07/08 (46)
    • ►  06/24 - 07/01 (44)
    • ►  06/17 - 06/24 (46)
    • ►  06/10 - 06/17 (44)
    • ►  06/03 - 06/10 (51)
    • ►  05/27 - 06/03 (49)
    • ►  05/20 - 05/27 (44)
    • ►  05/13 - 05/20 (39)
    • ►  05/06 - 05/13 (52)
    • ►  04/29 - 05/06 (47)
    • ►  04/22 - 04/29 (55)
    • ►  04/15 - 04/22 (70)
    • ►  04/08 - 04/15 (56)
    • ►  04/01 - 04/08 (31)
    • ►  03/25 - 04/01 (39)
    • ►  03/04 - 03/11 (9)
    • ►  02/26 - 03/04 (26)
    • ►  02/19 - 02/26 (28)
    • ►  02/12 - 02/19 (5)
    • ►  02/05 - 02/12 (4)
    • ►  01/29 - 02/05 (1)
    • ►  01/01 - 01/08 (1)

☆ Label

Alkes (10) Alkom (82) Alutsista (5496) Analis (420) Arhanud (42) Armed (33) Artikel (5235) BAIS (1) Bakamla (193) Bappenas (1) Basarnas (26) BATAN (4) Berita (304) BIN (62) BNPB (8) BNPP (65) BNPT (56) BPPT (125) Brimob (72) BRIN (42) BSSN (9) BUMN (107) BUMNIS (1383) BUMS (471) CSV (2) Cyber (148) Defend.ID (110) Den 81 (7) Den Bravo (20) Denjaka (47) Densus 88 (84) Drone (338) Dwikora (32) EV (10) Foto (1214) Gegana (3) Hankam (6070) Helikopter (951) Hovercraft (3) Infografik (1) Infografis (16) Inhan (2209) INTI (7) Investasi (57) ITB (59) ITS (20) KAL (47) Kapal (1392) Kapal Selam (834) Kemhan (1197) Kemlu (12) Kendaraan (8) Kendaraan Militer (1723) Kerjasama (2365) KKIP (23) KKP (28) KN (42) Kogabwilhan (5) Kohanudnas (13) Komcad (12) Kominfo (1) Kompetisi (1) Konga (649) Konga Bhayangkara (23) Koopssus (15) Koopsudnas (2) Kopasgat (48) Kopaska (154) Kopassus (249) Korpaskhas (215) Kostrad (272) KP (9) KPLP (14) KRI (2345) LAPAN (235) Latgab (214) Latma (1150) LEN (208) Linud (17) LIPI (12) Marinir (648) Masa Integrasi Timor Timur (36) Masa Transisi (32) Nubika (13) OMSP (385) Operasi Intelejen (161) Operasi Militer (314) Opini (53) ORPA (1) Paspampres (42) Patma (36) Penerbad (42) Penerbal (109) Pesawat (4275) Pindad (992) Polairud (7) Polri (393) PPRC (54) PSDKP (1) PT Dahana (109) PT PAL (759) PT Sari Bahari (10) PT-DI (910) Radar (371) Raider (80) Robot (27) Roket (240) ROV (1) Rudal (817) SAR (51) Satelit (110) Satgas (1) Teror (781) TNI (1673) TNI AD (1596) TNI AL (3509) TNI AU (2692) Tokoh (268) Torpedo (21) Trikora (30) UAS (5) UAV (517) UCAV (39) UGCV (8) UGM (3) UI (2) Unhan (7) USV (19) UUV (6) Video (959) World (2920)

☆ Pengunjung


widgets

widget
free counters

☆ Live Traffic Garuda Militer

☆ Entri Populer

  • Indonesia dan Turki Kembangkan Jenis Baru Medium tank
    Vice President Inovasi PT Pindad Windu Paramata mengatakan Pindad dan FNSS akan bekerja sama kembali mengembangkan jenis b...
  • Menhan Tertarik Akuisisi 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon
    Jet tempur Euro Fighter Typhoon Austria berpatroli [eurofighter}  BUKAN jet tempur Rafale Perancis atau Sukhoi 35 Rusia,...
  • Dua Menteri Melirik Kapal Denmark
    Kapal "Ocean Going "  dengan panjang 150 meter Ilustrasi Fregat Iver Huitfeldt class [Brian Aitkenhead] ☆ M ...
  • Uji Dinamis Mission System USV Tahap I-II
      Unmanned Surface Vehicles (USV) Buatan STTAL Indonesia   ☆ P uslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan uji dinami...
  • Panser Kobra Pesanan Kemhan RI dari Ceko Mulai Berdatangan
    Panser Kobra Pesanan Kemhan [twitter Putut Reza] ★ P esanan 22 unit kendaraan tempur pengangkut pasukan jenis Infantry Fig...
  • M3 Amphibious Pontoon TNI AD
    Sosok Buaya Raksasa Zeni TNI AD, Panjangnya 12 Meter Kedatangan M3 amphibious pontoon [Alutsista Indonesia] I ndonesia me...
  • Kopassus TNI dengan Seragam Baru
    Penampakan Sosok Hantu Rimba Pasukan Kopassus di hutan dengan seragam baru. [Indonesian Spetsnaz] T entara Nasional Indo...
  • ★ [Video] Prototipe Rudal Petir Generasi Keempat
    ➶ Dipublikasikan Indomiliter Penampakan rudal petir model lama dan baru [istimewa] ★ B ila merujuk ke berita yang kami tu...
  • PSDKP Beli 200 Senapan Serbu Buatan Pindad
    Menteri Edhy Siap Gelontorkan Rp 7 Miliar Senjata SS2 produksi Pindad M enteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berenc...
  • Panser Badak Menggunakan Sistem Produksi Timoney
    Panser Badak pindad ★ PT Pindad, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang industri pertahanan, telah menandat...

Blog Indonesia

blog-indonesia.com

Toolbar

Diberdayakan oleh Blogger.