Sabtu, 30 Januari 2016

Peru, Indonesia seek to deepen defense cooperation

Peru and Indonesia expect to strengthen bilateral cooperation in defense, said Andi Rio Idris Padjalangi, Chairman of the House of Representatives' Defense and Foreign Affairs Commission.

During a meeting with Peru Defense Minister Jakke Valakivi, the Indonesian lawmaker said he hopes this can translate into cooperation deals to keep track of the agreements reached by the two presidents during a meeting at the COP 21 conference site in Paris.

Composed of 13 congress members, the Asian delegation was led by Andi Rio Idris Padjalangi and the Indonesian Ambassador to Lima Moenir Ari Soenanda.

Members of the Peru-Indonesia Parliamentary Friendship Group were welcomed at the Defense Minister headquarters in San Borja district, Lima.

According to Valakivi, Peru pays particular attention to Indonesia, the world's fifth most populous country, and whose naval development stand out in the Asia-Pacific rim.

He went on to add APEC summit will take place in Peru late this year and that President Joko Widodo is expected to take part in it.

  ★ Andina  

Keamanan Laut Merupakan Prioritas Utama

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi, menekankan kepada seluruh jajarannya untuk terus melaksanakan gelar operasi secara efektif dan efisien. Prioritasnya, menjaga ancaman pada seluruh wilayah perbatasan dan pengamanan sumber kekayaan alam di laut.

"Keamanan laut wilayah yurisdiksi Indonesia masih menjadi prioritas utama," kata ‎Kasal Ade Supandi saat membuka Apel Komandan Satuan (AKS) Tahun 2016, di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (30/1).

Kasal menjelaskan, seorang perwira dituntut harus mengerti mengenai masalah hukum di Laut, khususnya di wilayah yurisdiksi Nasional Indonesia.

"Sehingga, ketika terjadi suatu pelanggaran, maka tahu akan berbuat apa dan harus berkoordinasi dengan siapa," paparnya.

Apalagi, lanjut Kasal, jika terjadi pelanggaran di wilayah-wilayah perbatasan dengan perairan Negara tetangga, maka perlu bekerja sama dan berkordinasi dengan negara-negara tetangga.

"Seorang perwira harus dibekali dan mengerti mengenai masalah hukum di laut, sehingga bisa cepat untuk mengambil tindakan, jadi tidak boleh buta sama sekali," kata Kasal.

Selain itu, Kasal juga masih menyayangkan terhadap banyaknya pelanggaran disiplin dan hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI AL, karena kurangnya pengawasan oleh bapak buahnya, sehingga perlu digiatkan secara rutin jam komandan.

"Perlu pendekatan persuasif komandan kepada para anak buahnya, serta laksanakan pengendalian personil di jajaran masing-masing dan jam komandan agar terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif, apalagi sampai terjebak masalah narkoba. Itu semua bisa kita wujudkan apabila ada perhatian lebih dari Komandan atau bapak buah kepada anak buah, sehingga tercipta hubungan emosional yang baik," ucapnya.

Apel Komandan Satuan (AKS) TNI Angkatan Laut Tahun 2016 merupakan kegiatan tahunan TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan untuk menyampaikan Pokok-Pokok Kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut tahun 2016.

Titik berat penyelenggaraan AKS TNI Angkatan Laut TA 2016 adalah terbentuknya satu persepsi tentang tugas TNI Angkatan Laut sesuai Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, sekaligus memberikan pemahaman kepada seluruh Komandan Pangkalan dan Komandan Satuan Operasional tentang Kebijakan Pembinaan TNI Angkatan Laut dalam mengantisipasi tantangan tugas ke depan.

  ★ Berita Satu  

Belarus invites Indonesia to strengthen military, technical cooperation

Mikhail Myasnikovich

Chairman of Belarus' Council of the Republic Mikhail Myasnikovich met with Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of Indonesia to Belarus Djauhari Oratmangun and asked him for assistance in strengthening the military and technical cooperation between the two countries, BelTA has learned.

I would like to ask you for support in matters of military and technical cooperation. We need to intensify our interaction in this field. We agreed with Mr. Irman Gusman (Speaker of the Regional Representative Council of the People's Consultative Assembly of Indonesia – BelTA's note) that Belarus can use Indonesia's infrastructure to enter the markets of other ASEAN countries,” Mikhail Myasnikovich said.

He also thanked Djauhari Oratmangun for the abolition of visas for Belarusian citizens. “I kindly ask you to convey our gratitude to Mr. Irman Gusman and the Ministry of Foreign Affairs for the decision to grant visa-free entry for short-term visits to Belarusian citizens which will come into force in September. This has strengthened our business and tourism contacts. Now more Belarusians can visit Bali resorts,” Mikhail Myasnikovich noted.

Djauhari Oratmangun is finishing his diplomatic mission in Belarus. On 28 January, the Ambassador also met with Belarusian Minister of Foreign Affairs Vladimir Makei who thanked him for considerable personal contribution to the development of Belarusian-Indonesian relations and his efforts to boost the political dialogue, trade and economic ties, and cooperation in education and culture between the two countries.

  ★ Belta  

KOARMABAR Terima Kembali 2 KRI Hasil Repowering

KRI Tenggiri-865 ex HMAS Ardent buatan Evans Deakin and Company (Seasickers)

Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menerima kembali dua KRI hasil repowering dari Dinas Material Angkatan Laut (Dismatal) yang diserahkan langsung Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Toto Prihantono kepada Asisiten Logistik (Aslog) Pangarmabar Kolonel Laut (T) Puguh Santoso, S.E., mewakili Pangarmabar Laksamana Muda TNI A. Taufqk R., di Gedung Serba Guna Fasharkan Mentigi. Tanjung Uban Kepulauan Riau, Rabu (27/1).

Kedua KRI jajaran Koarmabar yang telah selesai di-repowering dan siap bertugas kembali melaksanakan operasi laut dalam menegakkan kedaulatan dan hukum di wilayah Koarmabar, yaitu KRI Tenggiri-865 dan KRI Cucut-866.

Sementara itu Kadismatal Laksma TNI Toto Prihantono dalam sambutannya mengatakan, bahwa kesiapan alutsista TNI Angkatan Laut terutama KRI sebagai bagian dari unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) merupakan faktor penentu keberhasilan tugas pokok TNI AL, sehingga perlu adanya penyiapan KRI secara baik salah satunya dengan jalan melaksanakan repowering.
KRI Cucut-866 ex RSS Jupiter Singapore Technologies Marine (Kaskus)

Lebih lanjut dikatakan Kadismatal bahwa kegiatan repowering KRI Tenggiri-856 dan Cucut-866 ini dilaksanakan secara communality, untuk KRI Tengiri menggunakan main engine merk MTU Tipe 8 V 400 M 70 sama dengan seperti yang digunakan untuk main engine Attack Class, sedangkan untuk KRI Cucut-866 menggunakan main engine combat boat. Hasil dari repowering saat ini KRI Tenggiri-856 bisa melaju dengan kecepatan 16 Knot sedangkan KRI Cucut-866 bisa sampai 12 knot.

Sebelum acara penyerahan kedua KRI tersebut, dilaksanakan pemotongan tumpeng oleh Waaslog Kasal Laksamana Pertama TNI Mulyadi yang diserahkan kepada Komandan KRI Tenggiri-856 Kapten Laut (P) Eko Triyatomo dan Komandan KRI Cucut-866 Kapten Laut (P) Nana S., sebagai bentuk syukur kehadirat Allah SWT atas terlaksananya repowering tersebut.

Hadir pada acara tersebut antara lain Waaslog Kasal Laksamana Pertama TNI Mulyadi, Kadislaikmatal Laksamana Pertama Mulyanto, Sekdismatal, Kasatharmatbar, Kafasharkan Mentigi, Perwira Satkat dan Satran Koarmabar serta Komandan KRI Tengiri danKRI Cucut.

  ★ Koarmabar  

KRI Soeharso tiba di Timor Leste

KRI Soeharso Seorang atlet paramotor bermanuver didekat KRI Soeharso saat bersandar di Pelabuhan Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (21/8). KRI Soeharso yang merupakan Rumah Sakit Terapung tersebut disiagakan dalam rangka mendukung Sail Raja Ampat 2014 yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. [ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo]

Kapal perang RI (KRI) dr. Soeharso (KRI SHS)-990 yang mengemban misi kemanusiaan telah tiba di Dermaga Dili, Republic Democratic of Timor Leste (RDTL).

Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan pers kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu, melaporkan KRI dengan misi pelayanan kesehatan itu tiba di Dili, Jumat (29/1).

"Misi pelayanan kesehatan ini merupakan misi bakti sosial pertama yang diemban KRI SHS-990 di luar negeri bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI," katanya.

Misi kemanusiaan itu melibatkan tenaga medis dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

Kapal berjenis Landing Platform Dock (LPD) itu berfungsi sebagai kapal bantu rumah sakit di bawah jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim dengan komandan kapal Letkol Laut (P) Azhari Alamsyah.

"Kedatangan KRI SHS-990 disambut hangat oleh masyarakat Dili Timor Leste dengan suguhan tarian selamat datang Checuvo dari Distrik Los Palos Timor Leste," katanya.

Dalam upacara penyambutan, Menteri Pertahanan RDTL dr. Serilio menyampaikan ucapan selamat datang kepada para duta Bangsa Indonesia yang mengemban misi pelayanan kesehatan itu.

"Kegiatan ini merupakan perwujudan hubungan baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah RDTL yang telah digagas beberapa tahun silam oleh Presiden Republik Indonesia keenam Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.

Senada dengan itu, Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Agus Purwoto menyampaikan kegiatan bakti sosial itu merupakan langkah nyata kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Timor Leste yang diimplementasikan menjadi pelayanan kesehatan bagi masyarakat Timor Leste.

Setelah upacara penyambutan usai, Menhan RDTL yang didampingi Menteri Kesehatan RDTL Ny. Isabel beserta beberapa pejabat negara RDTL mengadakan kunjungan ke dalam KRI SHS-990 untuk melihat berbagai fasilitas kesehatan yang digunakan pelayanan kesehatan pada 30 Januari hingga 1 Februari 2016.

Dalam misi itu, KRI SHS-990 menyiapkan lima ruang operasi yang siap dioperasikan secara bersamaan, enam poli serta 51 dokter spesialis yang siap melayani lebih dari 2.000 pasien. KRI SHS-990 juga membawa satu helikopter Bell 412 EP milik Skuaron 400 Wing Udara 1 Puspenerbal untuk evakuasi medis udara.

Acara itu dihadiri Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pertahanan Nora Ryamizard Ryacudu, Karumkital dr. Ramelan Laksma TNI I Dewa Gede Nalendra DI, Sp.B., Sp.BTKV (K), Dirkes Kuathan Kemhan Brigjen TNI Hardjanto, Commissioner Policia Nacional de Timor-Leste (PNTL) Julio Dac Hornay, dan Falintil-Forcas de Defesa de Timor-Leste (F-FDTL) Filomeno Paichao.

Sementara itu, Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI AM Putranto memberikan pembekalan kepada 214 calon personel Maritime Task Force (MTF) TNI XXVIII-I KRI John Lie (JOL)-358 di Gedung Marthadinata, Kolatarmatim, Surabaya (29/1).

  ★ Antara  

[Dunia] Jepang Pamer Pesawat Siluman Pertamanya

✈ Pesawat Siluman X2Penampankan dari pesawat tempur siluman X-2 milik Jepang (intelijen)

Pada Kamis 28 Januari 2016, Jepang memperlihatkan pesawat siluman pertama mereka, dimana Negeri Sakura ini membuat dan mengembangkan pesawat tersebut sendiri.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jepang memamerkan pesawat tempur X-2 yang dikembangkan secara domestik. Pesawat yang dilaporkan mampu menghindari deteksi radar ini dipamerkan di bandara Kota Komaki, Jepang.

Pesawat ini dijadwalkan akan menjalankan terbang perdananya pada pertengahan Februari tahun ini, sebelum diserahkan sepenuhnya kepada Kemhan. Pesawat siluman X-2 ini dikembangkan oleh perusahaan Mitsubishi Heavy Industries.

Pesawat ini memiliki panjang 14,2 meter dengan lebar 9,1 meter, pesawat ini dikabarkan dikembangkan untuk menjadi penerus pesawat tempur F-2 yang dikembangkan oleh Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Hingga saat ini hanya AS, Rusia dan China yang diakui dunia telah berhasil mengembangkan dan menerbangkan pesawat siluman. Dengan X-2 ini, diduga Jepang juga ingin memperlihatkan kemampuan teknologi mereka untuk mengembangkan pesawat tempur siluman.

Sebagaimana dilansir dari AFP, Jumat (29/1/2016) Jepang mengeluarkan dana sebanyak 39,4 milyar Yen atau sekira Rp 4,5 Triliun demi mengembangkan pesawat siluman ini. (wab)
 

  Okezone  

[Dunia] Mengapa Thailand Perlu Membeli Tank T-90?

Tank Terbang T-90 Rusia cocok menjadi senjata pasukan Thailand yang beroperasi di iklim tropis. T-90 juga akan meningkatkan kemampuan tempur Tentara Kerajaan Thai secara drastis, khususnya batalion kavaleri lapis baja. India mempersenjatai 21 batalion tank (resimen di India) dengan T-90. [AP]

Tank yang melihat musuh lebih dulu hampir selalu memenangkan pertempuran. Hal ini benar adanya, khususnya di hutan dan persawahan Asia Tenggara yang sangat dibutuhkan kemampuan kamuflase yang baik. Thailand — yang hendak mengantikan tank tempur mereka dengan T-90 Rusia — sepertinya paham prinsip dasar senjata tempur ini.

Pada December 2015, sebuah delegasi militer Thailand mengunjungi kantor pusat Uralvagonzavod di Moskow untuk meninjau langsung tank generasi ketiga T-90MS (kode “M” berarti tank tersebut sudah dimodernisasi).

Perwakilan Thailand mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap T-90 dan T-14 Armata untuk menggantikan tank inventaris tentara Thailand yang sudah ketinggalan zaman, tank Amerika M48A5 Patton. Namun, versi ekspor Armata masih dikembangkan dan perlu waktu beberapa tahun sebelum tank baru bisa diperoleh oleh pembeli asing.

Sementara, kebutuhan Bangkok terbilang mendesak karena Kamboja mengirim tank buatan Tiongkok ke perbatasan wilayahnya yang disengketakan dengan Thailand.

T-90 juga akan meningkatkan kemampuan tempur Tentara Kerajaan Thai secara drastis, khususnya batalion kavaleri lapis baja. Saat tank buatan Barat didesain untuk bertempur di Eropa, dan tank Tiongkok adalah tiruan impor Rusia yang berkualitas rendah, T-90 merupakan predator unggul yang dipersenjatai dengan baik dan mampu menaklukkan musuhnya di banyak segi. Tank ini didesain untuk bertahan di segala jenis iklim dan cuaca, dari stepa berselimut salju hingga hutan tropis yang lembab, dari pegunungan Himalaya hingga gurun berpasir.

Militer Thailand hanya perlu melihat Perang Vietnam untuk membayangkan seberapa efektif tank Rusia di dunia persenjataan tempur. Steven K. Zaloga menuliskan dalam T-54 and T-55 Main Battle Tanks yang dipublikasikan oleh Osprey Publishing, “Ketika Perang Vietnam kerap dibayangkan sebagai konflik gerilya, pertempuran tersebut dilakukan dengan metode konvensional, brigade tank Vietnam Utara membentuk ujung tombak yang membuat Vietnam Selatan kewalahan.

 Tenaga Kuda Lebih Kuat, Perlindungan Lebih Baik 


Saat pengembangan tank Barat mengalami pasang-surut, riset dan pengembangan Rusia di bidang ini terbilang stabil, mencerminkan fokus Moskow di kekuatan darat. T-90 merupakan pengembangan terbaru dari tank Rusia seri-T dan merepresentasikan peningkatan tenaga kuda, mobilitas dan perlindungan, demikian ditulis Army Technology.

Ini merupakan perpaduan tekonogi modern dan reliabilitas Rusia. Menurut Foxtrot Alpha, “T-90 lebih ringan dan gesit dibanding pesaingnya dari Amerika, A1 Abrams berbobot 68 ton, sementara T-90 hanya berbobot 48 ton. Ya, benar. T-90 berbobot 20 ton lebih ringan dari M1A1 Abrams! Bobot T-90 yang ringan membuatnya berukuran lebih kecil, lebih murah, dan dapat melakukan manuver spektakuler, baik di ruang terbuka maupun lingkungan perkotaan yang padat.

Karena lebih ringan dan lebih gesit, tank ini mampu melompati rintangan dengan mudah. Oleh karena itu, tank ini kerap dijuluki “Tank Terbang”. Namun, tak ada kompromi pada perlindungan lapis baja dengan sejumlah lapisan lapis baja reaktif yang bersifat eksplosif.

Hal yang secara khusus menarik minat militer Thailand adalah kemampuan T-90 untuk meletuskan tembakan antitank dari senapan utamanya yang berkaliber 125 mm. Tembakan yang dipandu laser ini dapat menghantam target berbasis darat dan target udara yang terbang rendah di jarak dekat, untuk meningkatkan jangkauan senapan utama T-90 dua kali lipat. Artinya, kru tank tak akan kehilangan detik-detik yang beharga untuk mengganti amunisi di antara peluncur yang berbeda. Dalam perang, meski kualitas perangkat penting, kemenangan kerap bermuara pada sisi yang melakukan tembakan krusial pertama.

Visibilitas adalah masalah lain di area seperti Asia Tenggara. T-90 menyelesaikan masalah tersebut dengan sistem penglihatan kelas dunia yang membuat mereka mampu meningkatkan kepekaan situasional dan mampu meningkatkan kapabilitas tembak-kabur yang sangat krusial untuk memenangkan pertempuran modern.

T-90 tak sekadar platform yang fleksibel, tapi juga menawarkan keseimbangan kapabilitas dan harga yang luar biasa.

 Penjualan Asing 

Uji coba kunci semua senjata terletak pada efektivitas dan popularitasnya di pasar asing. T-90 kerap dicari setelah tank ini mulai merangkul pasar luar negeri. Pembeli asing terbesar adalah tentara India, negara terbesar ketiga yang mengoperasikan tank — yang berencana untuk membeli lebih dari 1.600 tank. India mempersenjatai 21 batalion tank (resimen di India) dengan T-90, yang akan beroperasi di gurun Rajasthan yang panas dan berdebu, serta di ketinggian Himalaya yang beku.

Pembeli lain di antaranya adalah Aljazair (yang memiliki 305 tank dan hendak membeli tambahan 200 tank), Uganda, Suriah, Azerbaijan, dan Turkmenistan. Pembeli potensial di antaranya Siprus, Peru, Venezuela, dan Vietnam.

 Belajar dari Kesalahan 

Pada 2011, Thailand menganggarkan 240 miliar dolar AS untuk membeli 49 tank buatan Ukraina, T-84 ‘Oplot-M’. Namun, hal itu berubah menjadi bencana, karena Tentara Kerajaan Thai hanya menerima sepuluh tank hingga 2015. Ya, sepuluh tank dalam waktu empat tahun.

Namun itu bukan kejutan. Pada 2015, Ukraina 'kehilangan' lima pesawat kargo An-32 yang seharusnya diserahkan kembali pada AU India. Pesawat tersebut merupakan bagian dari 40 pesawat yang hendak dimodernisasi dan dipoles ulang.

Pejabat Thailand telah belajar dari kesalahannya dan memutuskan untuk bekerja sama langsung dengan Moskow.

Sementara, M-1 Abrams, tank utama Amerika, yang memiliki mesin turbin gas, terbukti menjadi mimpi buruk bagi kru tank tentara AS pada Perang Irak. Pasir terbukti menjadi kelemahan tank ini dan lebih dari seribu mesin harus dilepas dan dikirim kembali ke markas di AS, menciptakan kemacetan perawatan masif.

Mengingat berbagai masalah yang menjengkelkan di dunia perancang tank utama, Thailand melangkah perlahan menuju kerja sama militer dengan Rusia.

  ♘ RBTH  

TNI Tak Perlu Darurat Militer

Untuk mengejar Santoso Salah satu anggota kelompok teroris Santoso yang tewas saat baku tembak dengan anggota Brimob dan Densus 88 di bawah oleh anggota Polisi unutk diidentifikasi di Desa Sakina Jaya, Parig, Sulawesi Tengah, Jumat, 3 April 2015. (Antara/Fiqman Sunandar)

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan tak perlu menerapkan status darurat militer di Poso, Sulawesi Tengah untuk mengejar Santoso yang mengendalikan Mujahidin Indonesia Timur.

Dalam kondisi darurat militer, yang merupakan kebalikan dari situasi saat ini yaitu tertib sipil, maka tentara lah yang punya peran untuk melakukan penegakan hukum sedangkan polisi hanya membantu.

"Tidak mungkin kita tetapkan darurat militer. Kita juga nggak perlu lagi gelar latihan lagi disana karena sudah operasi maka nggak perlu latihan lagi," kata Gatot di Gedung PTIK, Jakarta Selatan Jumat (29/1).

Saat itu Gatot memberikan keterangan bersama-sama dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti disela-sela Rapimnas TNI-Polri.

"Dalam kondisi sekarang ini, rakyat menangkap (Santoso) pun boleh. TNI-Polri itu melakukan operasi bersama-sama disana. Yang penting atas tujuan menangkap Santoso tercapai. Leadernya Polri, kita beri masukan Polri. Kita evaluasi sama-sama," urainya.

Gatot, yang merupakan rekan seangkatan Badrodin di Akmil 82 menambahkan jika, "ini bukan kayak ikan di kolam, airnya disurutkan, ikannya ditangkap. Tidak seperti itu."

Dalam kondisi tertib sipil begini, masih kata Gatot, maka polisi diibaratkan sebagai tangan kanan presiden dan TNI adalah tangan kiri presiden. Keduanya saling menguatkan.

"Dalam kondisi darurat militer, baru TNI jadi tangan kanan presiden dan polisi tangan kiri. Hilangkan sifat kompetisi dari masing-masing angkatan. Harus sinergi," sambungnya.

Operasi Camar Maleo dan Operasi Tinombala yang digelar untuk mengejar pemilik nama alias Abu Wardah sejak lebih dari setahun belakangan ini yang melibatkan ribuan personil TNI-Polri masih menemui jalan buntu.

Operasi Tinombala 2016, yang digelar saat ini, adalah operasi yang digelar di bawah komando Polda Sulteng yang melibatkan sekitar 2.000 personil gabungan TNI-Polri.

Operasi yang dimulai sejak 10 Januari itu akan berlangsung hingga 10 Maret 2016 dengan target memburu Santoso dan komplotannya yang berpindah-pindah di hutan pegunungan Poso.

  Berita Satu  

Jumat, 29 Januari 2016

Indonesia Tempat Paling Nyaman bagi Teroris

Ilustrasi pelaku teror Thamrin [detik]

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Indonesia merupakan tempat yang paling nyaman bagi kelompok radikal.

"Saya sampaikan, tempat yang paling nyaman buat teroris di Indonesia," kata Gatot Nurmantyo di Gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jumat, 29 Januari 2016.

Namun, Gatot tak merinci alasan detailnya kenapa Indonesia dia sebut sebagai tempat yang nyaman bagi organisasi radikal tumbuh berkembang. "Ya, dia latihan di Suriah kan, balik lagi ke sini (di Indonesia), enggak kena undang-undangnya," katanya.

Panglima juga enggan menjelaskan, usulan mengenai revisi Undang-Undang Terorisme yang sekarang sedang dikaji pemerintah. Mengingat, banyak kelompok radikal melakukan tindakan terorisme.

"Enggak usah ditawar-tawarkan, sudah dalam aturannya. Polisi minta apa pun juga kami dukung," tegas mantan KSAD itu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, pemerintah akan melanjutkan rencana revisi Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Meski demikian, Luhut menyadari revisi tersebut bakal rawan pro dan kontra.

"Mengenai kewenangan aparat keamanan untuk melakukan penangkapan bila diduga ada indikasi kuat, akan ada kegiatan-kegiatan teror," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.

Revisi itu akan difokuskan pada formulasi dan desain undang-undang yang memberi ruang bagi Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) untuk menangkap pihak-pihak yang dinilai kuat terlibat terorisme dan akan melakukan aksi teror dalam waktu tertentu. Hal ini disebut Luhut sebagai antisipasi.

"Termasuk kewenangan penangkapan, penahanan sampai waktu tertentu bila diperlukan keterangan-keterangan. Dengan demikian, kita bisa lebih mencegah kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Luhut.

 Akan Ada Teror ISIS Lebih Besar dari Thamrin 

Mantan teroris asal Lamongan, Jawa Timur, Ali Fauzi Manzi, mengingatkan bahwa kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kemungkinan akan melancarkan aksi teror lagi di Indonesia. Bahkan, operasi bisa jadi lebih besar dari bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016.

ISIS tidak akan puas dengan operasi di Jakarta itu, yang hanya meledakkan bom berdaya ledak kecil dan memakan delapan korban jiwa, termasuk pelaku. "Ledakan dan operasi kali ini lebih besar," kata Ali Fauzi kepada VIVA.co.id, Jumat, 29 Januari 2016.

Operasi ISIS selanjutnya kemungkinan dipersiapkan lebih matang dan dengan strategi berbeda. Sebab, kelompok teroris mempelajari kelamahan-kelemahan dari aksi sebelumnya di Thamrin. "Mereka akan belajar dari kesalahan (bom Thamrin) kemarin," ujarnya.

Namun bekas instruktur bom Jemaah Islamiyah (JI) Wakalah Jawa Timur itu menolak menyebutkan kota dan fasilitas publik apa yang berpotensi jadi sasaran teroris. Dia juga menolak menyebutkan teroris dari kelompok siapa yang akan beraksi.

Sebelumnya, Ali Fauzi menjelaskan bahwa aksi teror bom Thamrin dilakukan anggota kelompok radikal ekstrem diduga ISIS yang masih amatir. Mereka kemungkinan hanya uji kebolehan setelah mendapatkan pelatihan merakit bom.

Dia juga menjelaskan bahwa nama Bahrun Naim yang disebut Polri dalang di balik bom Thamrin masih bagian kecil dari ISIS di Indonesia. Ada nama lain yang lebih hebat, seperti Aman Abdurrahman dan pemimpin Mujahidin Indonesia Barat (MIB), Bahrun Syah, dan Salim Mubarok Attamimi.

Ali Fauzi ialah adik mendiang Amrozi dan Ali Imron, pelaku peledakan bom di Bali tahun 2002. Dia pernah mengikuti pelatihan perakitan bahan peledak di Kamp Akademi Moro, Filipina, dan mantan instruktur bom Jamaah Islamiyah Wakalah Jawa Timur.

  Vivanews  

TNI Teken Kontrak Pengadaan Barang Rp 5,9 Triliun

Rantis Komodo dan kendaraan militer produksi PT Pindad

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menandatangani Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa secara Kolektif, senilai Rp 5,954 Triliun untuk Tahun Anggaran 2016.

Pengadaan tersebut diantaranya meliputi pengadaan kendaraan taktis (Rantis), suku cadang Rantis, non Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), munisi kaliber kec‎il dan besar. Kemudian pengadaan material khusus, senjata, non alat utama dan alat khusus, serta alat komunikasi dan pembangunan sarana prasarana pendukung.

Acara penandatanganan kontrak secara kolektif pengadaan barang dan jasa Mabes TNI ini dilakukan oleh Kepala Staf Umum (Kasum), Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, yang mewakili Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dengan mitra media penyedia barang dan jasa ‎tersebut.

Didit menyampaikan bahwa penandatanganan kontrak secara kolektif antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) satuan kerja Mabes TNI dengan mitra penyedia barang dan jasa ini, merupakan wujud nyata dalam mendukung kebijakan Pemerintah.

‎"Kontrak yang ditandatangani tersebut telah melalui proses lelang sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang‎ Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Penandatanganan kontrak tersebut terdiri dari 389 kontrak dan sudah termasuk ketiga angkatan, untuk pengadaan keperluan TNI diluar belanja rutin," ujar Didit dalam sambutannya, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, 29 Januari 2016.

Ia menjelaskan kegiatan penandatanganan kontrak ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Presiden Joko Widodo, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan percepatan pelaksanaan anggaran 2016.

"Dengan dilaksanakannya penandatanganan kontrak di awal tahun ini, kebijakan tersebut sangat sesuai dengan kebijakan yang diterbitkan pemerintah sebagai realisasi dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran," kata dia.

Ia juga menuturkan, bahwa Panglima TNI berharap kegiatan ini dapat berlangsung secara konsisten pada masa mendatang, sehingga serapan anggaran Mabes TNI dapat meningkat secara signifikan dan mencapai sasaran pembangunan yang telah direncanakan.

"Semoga apa yang kita upayakan pada hari ini akan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara pada umumnya dan juga TNI," tutur dia. (ren)

  Vivanews  

Rapim TNI-Polri

Jokowi Berikan Tujuh Arahan Presiden Joko Widodo memberi pengarahan saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Jakarta, Jumat (29/1). (B1/Farouk Arnaz)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tujuh arahan pokok kepada jajaran pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Auditorium STIK - PTIK Jakarta, Jumat (29/1).

Ketujuh arahan tersebut adalah, pertama jajaran TNI-Polri wajib memperkuat sinergitas, menghilangkan kompartementalisasi, dan kompetisi sektoral.

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah mengapresiasi prestasi TNI-Polri dalam penanggulangan kerusuhan di Poso (Sulawesi Tengah), pemadaman kebakaran hutan, evakuasi eks Gafatar, dan aksi teror di Jalan MH Thamrin.

Diperlukan penguatan sinergitas secara terstruktur melalui pendidikan dan latihan bersama, gelar pengamanan, hingga operasi gabungan. Di tahun 2016 ini, diharapkan tidak lagi ada kasus perselisihan TNI dan Polri yang berujung kepada kekerasan fisik antar anggota,” kata dia.

Kedua, TNI-Polri harus siap dan sigap bergerak mengatasi kejadian insendentil.

TNI- POLRI harus selalu siap dan sigap digerakkan ketika negara membutuhkan seperti saat terjadi bencana alam.

Menurut Presiden Jokowi, respons cepat dalam penanggulangan aksi teror di Jalan MH Thamrin, pada 14 Januari lalu mendapat banyak apresiasi. “Banyak negara sahabat memberikan pujian atas reaksi cepat aparat keamanan kita dalam mengendalikan keadaan sehingga situasi kembali normal,” kata Presiden Jokowi.

Arahan ketiga adalah, Presiden Jokowi meminta seluruh jajaran TNI - Polri ikut mendukung program-program prioritas yang sedang dijalankan pemerintah.

Keempat, pada era kompetisi yang semakin terbuka ini, TNI-Polri wajib meningkatkan produktivitas serta daya saing, baik di bidang pangan, energi, maupun kemaritiman.

Arahan kelima, kata Presiden Jokowi, TNI-Polri berkewajiban untuk meningkatkan kemampuan antisipatif, terutama dalam cegah konflik sosial, terorisme dan gangguan keamanan lainnya. “Jangan hanya menjadi pemadam kebakaran,” kata dia.

Keenam, TNI-Polri harus melek teknologi informasi sehingga bisa memberikan respons lebih cepat dalam penyebarkan informasi.

Sedangkan arahan ketujuh Presiden Jokowi adalah menginstruksikan seluruh jajaran pimpinan TNI dan Polri turun ke lapangan.

Jajaran pimpinan TNI-POLRI tidak hanya bekerja dari belakang meja." "Lihat langsung kondisi di lapangan, karena kondisi lapangan bisa sangat dinamis. Beri solusi cepat di lapangan ketika timbul ancaman pada keamanan nasional," kata Presiden Jokowi.

 Jokowi Perintahkan TNI-Polri Berantas Pungli di Pelabuhan dan Bandara 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bahu-membahu memberantas berbagai aksi pungutan liar (pungli) di pelabuhan dan bandar udara (bandara) yang tersebar di negeri ini.

Perintah itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran TNI-Polri di auditorium STIK-PTIK Jakarta, Jumat (29/1).

Presiden Jokowi mengatakan pada era kompetisi yang makin ketat saat ini, TNI-Polri wajib meningkatkan daya saingnya, sehingga dapat mendukung arus masuk investasi ke dalam negeri.

Saya perintahkan untuk perangi dan berantas segala bentuk pungli, baik pungli di pelabuhan, pungli di bandara, pungli di pabrik, dan pungli di jalan-jalan,” katanya.

Jokowi mengatakan TNI-Polri juga tidak perlu ragu menindak tegas para mafia atau kartel yang beroperasi di sektor pangan, energi, illegal fishing, illegal mining, dan illegal logging, yang selama ini membuat rakyat sengsara.

Semuanya ini, justru menyengsarakan rakyat dan memperlemah daya saing ekonomi kita," kata Presiden Jokowi.

Dia mengatakan, TNI-Polri juga wajib melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan, sehingga dapat membantu meningkatkan daya saing investasi, khususnya dalam penyelesaian sengketa pengadaan lahan dan ketenagakerjaan.

Kita perlu mengamankan penerimaan negara baik dengan memaksimalkan pajak maupun cegah penyeludupan. Kita harus pangkas ekonomi biaya tinggi,” katanya.

 TNI-Polri Kawal Kemajemukan Indonesia 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengawal kemajemukan bangsa Indonesia agar tidak dinodai radikalisme.

TNI dan Polri harus menjadi pengawal Kebhinnekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran pimpinan TNI-Polri di Auditorium STIK - PTIK Jakarta, Jumat (29/1).

Hadir pada kesempatan itu, di antaranya, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung beserta para pejabat tinggi TNI-Polri.

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengingatkan jajaran TNI-Polri untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. “Pastikan agar rakyat Indonesia benar-benar mendapatkan perlindungan dari berbagai berbagai jenis kejahatan yang mengusik rasa aman masyarakat,” katanya.

  Berita Satu  

Dahana Bikin Pabrik Komponen Rudal dan Roket

BUMNIS Produk PT Dahana

PT Dahana (Persero) merupakan BUMN yang bergerak di bisnis bahan peledak untuk pertambangan umum, kuari dan konstruksi, minyak dan gas serta pertahanan.

Namun, menurut Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, saat ini pihaknya sedang fokus di bidang pertahanan terutama setelah adanya sinergi dengan BUMN lain seperti PT DI, PT Pindad, PT Inti, PT Inuki, dan PT LEN di cluster pertahanan.

"Kita sudah berubah sejak ada sinergi-sinergi dan juga dulu memang Dahana melayani keperluan militer tapi hanya 5%, tapi setelah kita ada sinergi, jadi kita harus bikin cluster pertahanan," ungkap Budi usai melaksanakan Plant Tour ke area Ring 1 Energetic Material Center PT Dahana, di Subang, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).

Ia menjelaskan, saat ini PT Dahana sedang dalam proses pembuatan pabrik propelan yaitu sejenis bahan kimia yang digunakan untuk komponen pembuatan rudal dan roket. Sebelum pabrik propelan ini dibangun, PT Dahana terlebih dahulu membangun pabrik NG (Nitro Gloserin) dan pabrik NC (Nitro Celullose) yang merupakan bahan utama pembuat propelan.

"Jadi sekarang di Dahana ada pabrik NG (Nitro Gliserin), nanti tahap kedua ada NC (Nitro Cellulose), nanti kita bangun pabrik propelan, nanti setelah di mix propelannya untuk peluncur roket, peluncur rudal," jelas Budi.

Budi memperkirakan, proyek (pabrik propelan) ini baru akan selesai dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan.

"Ya mungkin dalam waktu 3-4 tahunan. Ini kalau untuk NG kira-kira Mei atau April commisoning," kata Budi.

 Dahana Ekspor Jasa Pembuatan Bahan Peledak ke Australia 

PT Dahana (Persero) saat ini berencana melebarkan bisnisnya untuk ekspor jasa pembuatan bahan peledak ke Australia selain berfokus untuk bahan peledak militer.

Direktur Utama PT Dahana Budi Antono mengatakan, saat ini PT Dahana akan mengekspor jasa pembuatan bahan peledak untuk industri pertambangan di Darwin, Australia.

"Kita mau services di Australia, bahan peledak tambang Kuari jadi, Februari ada pengiriman OSP (On Site Plant) dan 1 MMU (Mobile Mixing Unit) untuk service di Australia, itu di Darwin," ujar Budi.

Lebih lanjut Budi menambahkan, adanya service di Australia ini menambah pemasukan PT Dahana sekitar US$ 2 juta.

"Revenue kalau untuk OSP sama MMU kira-kira US$ 2 juta untuk mesin saja, pabrik emulsi sama OSP, belum lagi nanti kalau kita sudah commisioning pasti ada emultion, ada non-melt ada booster," jelas Budi.

Ia juga mengatakan, kontrak dengan Australia untuk OSP dan MMU ini berjangka waktu 10 tahun.

"Jadi kita bukan di spot-spot, kita kontrak 10 tahun, jadi setiap bulan ada pemasukkan untuk Dahana, belum lagi ngirim bahan peledak, jadi ada trading ada services," kata Budi. (drk/drk)

  detik  

BUMN Incar Proyek Alutsista TNI

Untuk memenuhi kebutuhan TNI KCR TNI AL

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hari ini menggelar acara konsolidasi dengan beberapa cluster BUMN strategis di Kantor Pusat, PT Dahana (Persero), Subang, Jawa Barat. Dalam konsolidasi ini, Kementerian BUMN melakukan pencanangan komite konsolidasi BUMN pertahanan strategis serta komite konsolidasi BUMN Industri Berat dan Perkapalan.

Langkah ini dilakukan agar BUMN bisa memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista), Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Jadi ini kita lakukan juga karena kita mendapat proyek dari Kementerian Pertahanan. Sebagian itu untuk proyek komersial dan sebagian untuk militer," ujar Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, di Subang, Kamis (28/1/2016).

Kerja sama dalam bentuk konsolidasi BUMN ini ditandatangani oleh BUMN sektor pertahanan seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, PT Pindad, PT Len Industri, PT Inti, dan PT Industri Nuklir Indonesia.

Sedangkan pada bidang industri berat dan perkapalan, disepakati kerjasama antara PT PAL, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok Perkapalan Surabaya, dan Dok Perkapalan Kodja Bahari.

Awalnya, penandatanganan nota kesepahaman ini akan dihadiri oleh Menteri ESDM, Sudirman Said dan Menteri BUMN, Rini Soemarno, namun Sudirman mendadak membatalkan kunjungan karena harus menghadap Presiden Joko Widodo ke Istana, sedangkan Rini sedang berada di luar negeri. (feb/feb)

  detik  

[Dunia] Penjajahan Israel Hampir Setengah Abad Cekik Palestina

Tindakan keras pasukan keamanan tidak akan berhasil dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestinam http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/01/28/42/1080929/sekjen-pbb-penjajahan-israel-hampir-setengah-abad-cekik-palestina-Kkr.JPGPria Palestina ditodong senjata pasukan Israel. (Reuters)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB; Ban Ki-moon, kembali mengutuk pendudukan atau penjajahan Israel terhadap wilayah Palestina yang sudah berjalan hampir setengah abad. Ban Ki-moon menyatakan pendudukan Israel dengan ekspansi permukiman warga Yahudi di Tepi Barat telah “mencekik” rakyat Palestina.

Ban Ki-moon berharap ada perdamaian antara Israel dan Palestina sebelum jabatannya berakhir pada akhir tahun nanti. ”Setelah hampir 50 tahun pendudukan, setelah puluhan tahun menunggu pemenuhan janji Oslo, Palestina kehilangan harapan,” kata Ban Ki-moon di hadapan komite PBB untuk Hak-hak Palestina.

Anak-anak muda khususnya telah kehilangan harapan. Mereka marah dengan kebijakan pendudukan yang mencekik,” lanjut Ki-moon, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (28/1/2016).

Sekjen PBB tidak berhenti mengecam pendudukan Israel meski Perdana Menteri Israel; Benjamin Netanyahu, pada Selasa lalu menuduh Ban Ki-moon “mendorong teror”. Tuduhan pemimpin Israel itu mengacu pada komentar Ban Ki-moon sebelumnya yang menyatakan; ”Sifat manusia untuk bereaksi terhadap pendudukan.

Berbicara kepada komite PBB, Ban menegaskan bahwa tidak ada alasan teror. Tapi, dia juga menegaskan bahwa tindakan keras pasukan keamanan tidak akan berhasil dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Sekjen PBB menyerukan kedua pihak kembali ke perundingan. Menurutnya, satu-satunya jalan untuk solusi yang adil dan abadi adalah mengakhiri pendudukan yang dimulai Israel sejak tahun 1967. Selain itu, pembentukan negara Palestina juga solusi terbaik.

Anda dapat mengandalkan saya untuk terus berbicara dan berbicara, untuk mendorong dan untuk mendorong, untuk melakukan semua dalam kekuasaan saya guna mencapai perdamaian Israel-Palestina yang lama ditunggu,” katanya. (mas)

  sindonews  

[Foto] Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam

Pembunuh Massal yang Menakutkan

Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam, Pembunuh Massal yang Menakutkan

Rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau Submarine Launched Ballistic Missile (SLBM) Trident II. SLBM Trident II 5D mampu membawa 12 kelapa nuklir independen (MIRV), dan masing-masing MIRV berkekuatan 100-120 kilo ton. Rudal balistik ini memiliki kecepatan 24 mach atau 29.020 km/jam dan mampu menjangkau sasaran sejauh 12.000 km. Trident II 5D menjadi senjata andalan kapal selam Amerika Serikat, kelas Ohio dan kapal selam Inggris, kelas Vanguard. [reddit.com]
Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam, Pembunuh Massal yang Menakutkan

Rudal balistik Sineva ditembakan dari kapal selam Rusia. SLBM Sineva menggunakan bahan bakar cair dan mampu membawa 10 kepala nuklir independen (MIRV) yang dapat mencari target sendiri-sendiri. Rudal ini dapat menghancurkan target sejauh 6.800 mil atau sekitar 11.000 km. Rudal balistik Sinerva akan melengkapi persenjataan kapal selam Rusia, kelas DeltaIV. Rusia berencana membuat 100 SLBM Sinerva. [youtube.com]
Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam, Pembunuh Massal yang Menakutkan

Rudal balistik RSM-54 R-29RMU2 "Layner" diluncurkan dari kapal selam Rusia. Layner adalah SLBM turunan Sineva. Rudal ini mampu membawa 12 kepala nuklir independen (MIRV), dan setiap MIRV mampu menghantam target berbeda-beda. Berbeda dengan Sineva, Layner membawa MIRV terbaru, sama dengan MIRV yang dibawa SLBM Bulava dan ICBM RS-24 Yars. SLBM Layner memiliki jangkauan 11.000 - 12.000 km. [sputniknews.com]
Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam, Pembunuh Massal yang Menakutkan

Bulava adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) terbaru milik Rusia. Bulava akan menjadi senjata andalan kapal selam kelas Borey. Rudal ini mampu membawa 10 kepala rudal nuklir independen (MIRV) berkecepatan hipersonik dan masing-masing berkekuatan 140 kiloton. Setiap MIRV dapat mencari sasaran sendiri-sendiri. Bulava dirancang untuk tahan terhadap ledakan bom nuklir pada jarak minimal 500 meter. Rudal balistik ini merupakan SLBM tercanggih milik Rusia. [defence.pk]
Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam, Pembunuh Massal yang Menakutkan

Prancis memiliki rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, yaitu SLBM M51. Rudal balistik M51 merupakan senjata andalan kapal selam kelas Triomphant. Rudal ini telah ditingkatkan kemampuannya, sehingga dapat membawa 10 kepala nuklir independen generasi terbaru, masing-masing berkekuatan 150 kilo ton. SLBM M51 mampu melesat dengan kecepatan 25 mach atau 30.870 km dan menjangkau target sejauh 6.800 mil atau 11.000 km. [airbusgroup.com]
Rudal Balistik Berbasis Kapal Selam, Pembunuh Massal yang Menakutkan

JL-2 atau Julang 2 adalah rudal balistik antar benua yang diluncurkan kapal selam atau SLBM buatan Tiongkok. Tiongkok menempatkan rudal ini pada kapal selam Tipe 94 atau kelas Jin. JL-2 merupakan varian dari rudal balistik berbasis darat, DF-31. SLBM JL-2 dapat membawa empat kepala nuklir independen (MIRV) yang masing-masing berkekuatan 90 klio ton. Rudal berbahan bakar padat dengan tinggi 13 m, dan diameter 2 m, ini mampu menjangkau sasaran sejauh 8.000 km. [m.milnews.com]
  Tempo  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...