Sabtu, 17 Juli 2021

Pangdivif 2 Kostrad Tinjau Latihan Pertempuran Hutan Satjar Divif 2 Kostrad

Menggunakan Loreng baruhttps://kostrad.mil.id/wp-content/uploads/2021/07/101.-Pangdivif-2-Kostrad-Tinjau-Latihan-Pertempuran-Hutan-Satjar-Divif-2-Kostrad-di-Rahlat-Tlogosari-5-1.jpeg[Kostrad]

Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad, S.H. meninjau secara langsung Latihan Pertempuran Hutan TA 2021 yang diikuti oleh 100 orang perwakilan prajurit Satjar Divif 2 Kostrad, bertempat di daerah latihan Tlogosari, Bondowoso. Rabu (14/07/2021).

Latihan ini dilaksanakan dalam rangka membekali prajurit dengan kemampuan teknik dan taktik pertempuran di hutan dalam mengantisipasi segala bentuk ancaman dan tantangan di masa yang akan datang, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan.

Sebelum melaksanakan peninjauan, Pangdivif 2 Kostrad terlebih dahulu menerima penjelasan singkat dari Danlat Letkol Inf Sumardi, S.E., M.Si yang sehari hari menjabat sebagai Danyonif Raider 514 Kostrad di Posko Latihan.

Dalam peninjauannya, Pangdivif 2 Kostrad mengatakan bahwa perkembangan metode perang dari waktu ke waktu selalu berubah sesuai dengan doktrin, sejarah perjuangan bangsa dan perkembangan teknologi dihadapkan dengan situasi global. Demikian juga, taktik bertempur akan mengalami evolusi, seiring dengan tujuan, karakteristik musuh, medan bertempur, sistem persenjataan dan kemampuan satuan sendiri.

Latihan pertempuran hutan yang diselenggarakan ini merupakan upaya pimpinan TNI AD untuk meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan, serta teknik dan taktik bertempur prajurit Satjar Divif 2 Kostrad di hutan,” ungkapnya.

Saya yakin dan percaya apabila prajurit menerapkan teknik dan taktik bertempur di hutan sesuai apa yang diajarkan oleh pelatih akan menjadikan kalian prajurit yang profesional dan handal dalam mengemban tugas-tugas kedepan,” ujarnya.

Tidak setiap Prajurit mempunyai kesempatan latihan pertempuran hutan. Para prajurit terbaik dan terpilihlah yang dapat mengikuti latihan ini. Oleh sebab itu, laksanakan latihan dengan serius, ikuti petunjuk pelatih sehingga latihan berjalan sesuai dengan harapan,” tegas Pangdivif 2 Kostrad. (Penkostrad).

 ♖ Kostrad  

Yonkav 1 Latihan Taktis Tingkat Pleton

Di Puslatpur MartapuraMBT Leopard 2RI @ Martapura [Yonkav 1] ★

P
rajurit Yonkav 1 Kostrad melaksanakan kegiatan Latihan Taktis Tingkat Pleton di daerah Pusat Latihan Tempur Martapura, Sumatera Selatan.

Kegiatan latihan yang dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada tanggal 5 s.d 8 Juli 2021 dengan kekuatan 3 Pleton MBT Leopard yakni 12 unit Ranpur MBT Leopard.

Danyonkav 1 Kostrad Letkol Kav I.F. Andi Yusuf Kertanegara mengatakan Yonkav 1 Kostrad merupakan Satuan Tempur yang siap digerakkan kapanpun dalam rangka kontijensi yang terjadi di seluruh wilayah NKRI.

Guna mendukung keberhasilan tugas pokok tersebut maka diperlukan kemampuan yang handal baik perorangan maupun satuan.

Bagi Prajurit petarung Lapis Baja agar melaksanakan latihan dengan serius, penuh semangat dan penuh rasa tanggung jawab sehingga latihan ini dapat mencapai hasil yang maksimal, yang tidak kalah penting adalah bahwa faktor keselamatan merupakan prioritas utama dalam latihan ini dan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.

"Kegiatan Latihan Taktis Tingkat Pleton ini bertujuan agar prajurit Yonkav 1 mampu dan memahami macam tehknik dan taktis di dalam medan pertempuran guna melaksanakan penghancuran terhadap satuan lawan, memahami dan mengerti kerjasama antara kecabangan lain", tegas Dantonkav 1.

  Yonkav 1  

Jumat, 16 Juli 2021

Batalyon Komando 461 Paskhas Latihan Armored Personnel Carrier

Menggunakan APC J Forces buatan lokal Menggunakan 8 kendaraan J-Forces [Paskhas]

Y
onko 461 Paskhas. Batalyon Komando 461 Paskhas melaksanakan kegiatan latihan Armored Personnel Carrier (APC) Tahun 2021 yang dilaksanakan di Area Mawing I Paskhas Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur. Rabu (14/07/2021).

Latihan Armored Personnel Carrier (APC) ini adalah Program Kerja Wing I Paskhas TA. 2021 bidang Operasi dan Latihan yang di laksanakan di Seputran Markas Wing I paskhas.

Tujuan di adakan latihan Armored Personnel Carrier (APC) adalah Sebagai pedoman atau pegangan dalam setiap kegiatan yang menggunakan ranpur Armored Personnel Carrier (APC) dan Untuk meningkatkan kemampuan personel khususnya Batalyon Komamdo 461 Paskhas dalam menggunakan ranpur Armored Personnel Carrier (APC).

Latihan Armored Personnel Carrier (APC) di laksanakan selama 4 hari dan Koordinator latihan Armored Personnel Carrier (APC) oleh Wakil Komandan Batalyon Komando 461 Paskhas Mayor Pas Rizki Ramdhani.

  Paskhas  

Kamis, 15 Juli 2021

Mampukah RI Meraih Offset Alutsista Senilai US$ 18 Miliar?

🛩♘Opini by Alman Helvas Ali https://1.bp.blogspot.com/-nITku4ngnPA/V6MvbQ3zONI/AAAAAAAAItc/_HWp40cYkoglEuTvFMw-BOuobdtX8yKpACPcBGAYYCw/s640/13724697_New%2BCN-235%2BMPA%2BTNI-AU.%2BCredit%2Bto%2BMarchel..jpgCN235 MPA TNI AU [TNI AU]

J
anes Defence Weekly baru menerbitkan laporan tentang peluang offset (upaya alih teknologi militer) global selama 2021-2030 berdasarkan analisis data Janes Market Forecast, Janes Offset Advisory dan Janes Defence Budget.

Peluang offset global mencapai US$ 487 miliar dengan US$ 143 miliar berada di kawasan Asia Pasifik dan US$ 18,1 miliar di antaranya berasal dari Indonesia, sedangkan peluang terbesar berada di India sebesar US$ 32,9 miliar dan Korea Selatan senilai US$ 24,1 miliar. Peluang offset terbagi atas sektor pesawat militer, kendaraan militer darat, radar, rudal dan kapal militer.

Peluang offset di Indonesia senilai US$ 18,1 miliar merupakan potensi ekonomi yang besar sekaligus peluang bagi peningkatan penguasaan teknologi maju.

Namun apakah US$ 18,1 miliar dapat menjadi nilai pendapatan ril akan tergantung pada sejumlah hal yang terkait dengan kemampuan Indonesia sendiri.

Apakah nilai US$ 18,1 miliar akan berkontribusi pada peningkatan penguasaan teknologi maju oleh industri pertahanan Indonesia juga akan tergantung pada apakah offset yang diminta berupa teknologi maju ataukah teknologi rendah demi sekedar menunaikan kewajiban offset sesuai aturan undang-undang.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila peluang offset sebesar US$ 18,1 miliar hendak diterjemahkan menjadi wadah peningkatan penguasaan teknologi maju, pendapatan ekonomi dan membuka peluang kerja.

Pertama, prioritas offset. Pada periode 2021-2030, Indonesia diharapkan akan mengimpor pesawat militer, kendaraan militer darat, radar, rudal dan kapal militer.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2021/07/08/pt-len-industri_169.jpeg?w=620PT LEN IndustriL merencanakan pengadaan radar GCI untuk pertahanan udara nasional sebagai target pertama. [Arsip PT LEN Industri].

Indonesia harus memberikan prioritas pada program offset untuk pengadaan tersebut daripada berfokus pada kandungan lokal sebab offset lebih membantu penguasaan teknologi maju.

Dari semua klasifikasi senjata, Indonesia hendaknya memberikan prioritas pada sektor tertentu saja yang perlu mendapatkan offset berdasarkan pada tingkat kandungan teknologi maju, nilai ekonomis dan kesiapan penyerapan teknologi.

Indonesia sebaiknya tidak bernafsu untuk mendapatkan offset pada semua klasifikasi senjata itu karena selain industri pertahanan tidak siap, juga akan membuat Indonesia tidak fokus pada teknologi apa sebenarnya yang menjadi prioritas.

Tidak berhasilnya semua tujuh program prioritas industri pertahanan hendaknya menjadi acuan sebab keinginan menguasai semua teknologi tidak didukung dengan kapasitas industri pertahanan yang memadai.

Dengan sumberdaya terbatas, lebih baik berfokus pada teknologi tertentu saja daripada hendak menyerap semua teknologi namun kesiapan sumber daya rendah.

Mempertimbangkan kesiapan sumberdaya manusia dan kapasitas industri pertahanan Indonesia saat ini dan kebutuhan penguasaan teknologi maju ke depan, offset sebaiknya berfokus pada pengadaan pesawat militer, kapal militer dan radar. Dalam program pesawat militer dan kapal militer, terkandung pula teknologi elektronika pertahanan, sehingga penguasaan teknologi tersebut bagaikan sekali mendayung tiga pulau terlampaui.

https://1.bp.blogspot.com/-h3yCEP3VODk/YNnpyMUTXtI/AAAAAAABWIk/0FYG_W0sp_4i9xkdYpd1HE4vFZBHsI4JwCLcBGAsYHQ/w320-h167/Barbaros%2BToprako%25C4%259Flu.jpgPerakitan medium tank Harimau [Barbaros Toprakoğlu]

Kedua, perencanaan offset. Mengutip data Janes Intelligence Briefing, salah satu halangan dalam upaya negara-negara kawasan Asia Pasifik dalam mendorong kemandirian industri pertahanan adalah perencanaan offset yang buruk.

Perencanaan offset harus selaras dengan perencanaan pengadaan senjata yang tercantum dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri (DRPLN) yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Hal ini sebenarnya mudah dilaksanakan karena penyusunan DRPLN mengacu pada daftar Rencana Kebutuhan yang diusulkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sehingga Kemenhan sejak awal memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan perencanaan offset secara matang apabila DRPLN mengecurut menjadi Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN) dan selanjutnya mendapatkan Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Perencanaan offset terkait pula dengan penyiapan kapasitas industri pertahanan yang diharapkan akan menjadi penerima offset. Industri itu harus mempersiapkan secara detail tentang bagaimana rencana offset dalam rencana kerja perusahaan, termasuk aspek-aspek teknis seperti desain, material management organization dan project management.

Misalnya, perlu disiapkan kapasitas dan sumberdaya manusia untuk menyerap know how tentang design philosophy, concept design dan basic design apabila desain termasuk dalam program offset pengadaan kapal perang.

Ketiga, investasi berkelanjutan. Guna mendukung offset, tidak jarang industri pertahanan penerima offset harus berinvestasi agar dapat menyerap teknologi yang telah disepakati untuk diberikan. Investasi itu termasuk dalam penyiapan fasilitas produksi seperti permesinan computer numerical control dengan teknologi terbaru, fasilitas material komposit dan lain sebagainya.

https://1.bp.blogspot.com/-I4an_5HtYTk/YDRKySlts9I/AAAAAAABS6k/Tt3NBoq8m0AE8pEy5mr-sfrKvoaPaoREQCLcBGAsYHQ/w400-h231/RN01_1.jpgPengujian rudal RN-01-SS [Pustekbang Lapan]

Isu investasi masih menjadi tantangan bagi industri pertahanan Indonesia, baik BUMN maupun swasta karena membutuhkan modal yang besar. Bagi industri pertahanan swasta, salah satu kalkulasi mereka adalah return of investment (ROI) yang memerlukan waktu sangat lama apabila hanya mengandalkan pada pesanan pasar dalam negeri saja.

Terdapat kecenderungan kuat bahwa Kementerian BUMN setidaknya hingga 2024 tidak akan mengusulkan pemberian Penanaman Modal Negara (PMN) kepada BUMN industri pertahanan.

Kondisi ini akan memaksa BUMN industri pertahanan untuk mengandalkan pada pinjaman komersial dari perbankan, namun masih ada BUMN yang tidak bankable.

Salah satu solusinya adalah memasukkan kebutuhan investasi yang terkait dengan offset ke dalam kontrak pengadaan senjata yang ditandatangani. Namun hal demikian membutuhkan kesepakatan antara Kemenhan, Kemenkeu, Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian BUMN.

Apakah Indonesia dapat meraih US$ 18,1 miliar dari offset hingga 2030? Semua terpulang pada kesiapan para pemangku kepentingan, baik pemerintah, BUMN maupun swasta.

Berdasarkan data Janes, pasar offset terbesar ada di sektor pesawat militer yang di kawasan Asia Pasifik diproyeksikan bernilai US$ 65 miliar.

PT Dirgantara Indonesia memiliki peluang untuk meraih pendapatan terbesar dari potensi US$ 18,1 miliar dibandingkan BUMN industri pertahanan lainnya. Mampukah industri yang dirintis oleh Nurtanio dan BJ Habibie ini meraih pendapatan minimal US$ 5 miliar dari offset hingga 2030? (miq/miq)

  CNBC 

100 Prajurit TNI AD Ikuti Latihan Garuda Airborne

Di Amerika Serikathttps://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/KqknV8TIFy02DqnTOc78BRVQOCA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3511270/original/026251600_1626318086-TNI_AD.jpgKSAD Jenderal TNI Andika Perkasa melepas keberangkatan prajurit TNI AD untuk mengikuti latihan bersama Garuda Airborne di Amerika Serikat, Rabu 14 Juli 2021. (dokumentasi TNI AD)

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa melepas keberangkatan para prajurit TNI AD untuk mengikuti latihan bersama Garuda Airborne, Rabu 14 Juli 2021. Latihan tersebut digelar di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat.

"Latihan bersama Garuda Airbone akan dilaksanakan mulai 16 Juli sampai dengan 6 Agustus 2021 mendatang," kata Andika di Gedung E Mabesad, seperti dalam siaran pers yang diterima Kamis (15/7/2021).

Andika meminta kepada para prajurit TNI AD yang akan mengikuti Garuda Airborne, agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena belum tentu semua prajurit mendapatkan kesempatan tersebut.

"Dengan rasa bangga, kami melepas rekan-rekan semua, jaga kehormatan dan kepercayaan ini," tegas Andika kepada para prajurit TNI AD.

  Akan berlatih bersama 82nd Airborne Division dan US Army 
https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-QwqyC3SSJ-lxkfgK-29aZtJr58=/1280x720/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3511271/original/037609800_1626318086-d7bce75f-05f4-4e22-8d11-a87f3e21b452.jpgAndika mengatakan, TNI AD memberangkatkan 100 personel dari Kostrad dan seluruh Kodam yang berkualifikasi lintas udara. Mereka akan berlatih bersama Prajurit dari 82nd Airborne Division dan US Army.

Latihan Bersama "Garuda Airborne" yang baru pertama kalinya dilaksanakan ini bertujuan menyiapkan Prajurit TNI AD dan Prajurit Divisi 82 Airborne US Army dalam kegiatan penerjunan pada 4 Agustus 2021 di Baturaja, Sumatera Selatan, sebagai bagian dari Latihan Bersama "Garuda Shield 2021".

 ♖ Liputan 6  

Rabu, 14 Juli 2021

Jakarta Approves Plan to Obtain USD 600 million Loan

For interim submarine programme KRI Alugoro 405 [submarine.id] ⚓️

The Indonesian Ministry of Finance (MoF) has granted approval for the country to obtain up to USD 600 million in foreign loans to procure at least one second-hand submarine for the Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL).

Documents provided to Janes by industry sources indicate that the approval was granted for the Interim Readiness Submarine Class (IRSC) programme, which seeks to temporarily fill gaps in the TNI-AL's underwater warfare capabilities with boats retired by other navies while the service awaits the delivery of new vessels.

The programme calls for a submarine class that displaces between 1,800–2,800 tonnes. However, the documents seen by Janes did not specify the expected number of hulls that will be procured.

The approved loan quantum for the IRSC was reached in consultation with the Ministry of Defence (MoD) and the Ministry of National Development Planning (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional: BAPPENAS).

The TNI-AL operates a fleet of four diesel-electric submarines (SSKs) comprised of three Nagapasa (DSME 209/1400)-class boats, and one Cakra (Type 209/1300)-class SSK, KRI Cakra (401). A second Cakra-class boat, KRI Nanggala (402), sank in the Bali Sea in April 2021 killing everyone onboard.

  ⚓️ Janes  

Selasa, 13 Juli 2021

[Global] Turki Mulai Memproduksi Sistem Rudal Pertahanan Udara HISAR

HISAR, Rudal Pertahanan Udara Turki [ist] ★

Jika Israel memiliki Iron Dome sebagai pertahanan serangan udara, maka Turki memiliki HISAR sebagai pertahanan serangan udara dan mulai dilakukan produksi secara massal.

Sistem pertahanan udara Turki HISAR A+ dikembangkan lebih mapan dan sistem pertahanan udara HISAR O+ telah memasuki produksi secara massal.

HISAR terdiri dari tiga model, yakni rudal dari jarak dekat diberi nama HISAR A, jarak menengah diberi nama HISAR O dan jarak jauh diberi nama HISAR U.

Melansir dari Anadolu Agency, Minggu (11/7/2021) Kepala Otoritas Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir menjelaskan mengenai pembaharuan terhadap sistem pertahanan udara negara itu melalui Twitter.

"Dua kabar baik dari HİSAR!

HİSAR Sistem A+ telah dikirimkan dengan semua elemennya!

Menghancurkan target berkecepatan tinggi pada jarak jauh dan ketinggian tinggi dalam penembakan hulu ledak HİSARO+ Itu masuk ke produksi massal! Semoga sukses.

Jangan Berhenti, Terus Bergerak!,
" tweetnya.

Ia mengatakan bahwa Rudal HISAR merupakan senjata pertahanan yang dikembangkan untuk melindungi pangkalan militer, pelabuhan, fasilitas pemerintah dan pasukan dari ancaman berbasis udara.

Mereka memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata Turki dengan menyediakan sistem keamanan pertahanan udara ketinggian rendah dan menengah.

Komponen sistem HISAR-A, seperti radar, komando dan kontrol, dan kontrol tembakan, telah dibuat oleh perusahaan Turki Aselsan, sementara perusahaan lokal lainnya Roketsan bertanggung jawab atas pengembangan sistem rudal tersebut.

Sistem rudal ini efektif untuk menyerang pesawat, helikopter, rudal jelajah, kendaraan udara tak berawak, dan rudal udara-ke-darat.

Melansir dari Army Teknologi, Minggu (11/7/2021) HISAR A+ adalah versi upgrade dari sistem rudal pertahanan udara ketinggian rendah HISAR-A yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki Aselsan dan Roketsan untuk digunakan oleh Angkatan Bersenjata Turki.

HISAR-A+ adalah sistem pertahanan udara otonom jarak pendek canggih yang dapat mempertahankan aset bergerak dan tidak bergerak termasuk pasukan dan pangkalan militer dari ancaman udara seperti pesawat tempur, helikopter, kendaraan udara tak berawak (UAV), rudal jelajah, dan rudal udara-ke- rudal permukaan.

Sistem HISAR-A+ adalah bagian dari keluarga sistem pertahanan udara Hisar jarak menengah dan jarak jauh.

Aselsan bertanggung jawab atas pengembangan komponen sistem, sementara Roketsan mengembangkan rudal.

  Tribunnews  

Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri Excalibur Army

Dilirik Korps Marinir TNI AL KAPA [Excalibur Army]

Pada pertengahan Juni 2021 beredar foto mengenai uji coba kendaraan amfibi yang sedang dilakukan oleh perusahaan Ceko, Excalibur Army.

Diperkirakan uji coba dilakukan di Myslejovice Water Training Ground, Distrik Militer Březina, pada 2020, ungkap Army Recognition.

Menariknya, kendaraan amfibi ini disebutkan adalah pesanan Korps Marinir TNI AL sebagai pengganti KAPA (Kendaraan Amphibi Pengangkut Artileri) yang telah menua.

Seperti diketahui Marinir TNI AL masih mengoperasikan KAPA PTS-10 dan K-61 buatan Uni Soviet yang didatangkan era awal 1960-an.

KAPA besutan Excalibur Army ini, model skalanya telah hadir dalam gelaran Indo Defense 2016 silam. Sementara prototipenya diluncurkan pada pertengahan Mei 2020.

Berdasarkan informasi yang beredar, KAPA Excalibur Army ini memiliki spesifikasi berat kosong 20.000 kg, muatan 13 ton atau 72 penumpang, dan diawaki 2 orang. KAPA berdimensi panjang 10,5 m, lebar 3,3 m, dan tinggi 3,1 m.

Sebagai penggeraknya mesin diesel 390 kW buatan Tatra. Kecepatan maksimumnya 40 km/jam di darat dan 11 km/jam di atas air.

Disebutkan Korps Marinir TNI AL telah mendapatkan alokasi anggaran untuk pembelian 54 KAPA senilai 398 juta dolar yang akan dihabiskan hingga tahun 2024.

Meski demikian sumber lain menyebut belum ada penetapan sumber anggarannya untuk pembelian KAPA tersebut hingga saat ini.

  ♘
Airspace Review  

Senin, 12 Juli 2021

TNI AL Resmikan KRI Teluk Youtefa-522 Buatan Dalam Negeri

Alutsista Terbaru TNI AL Gantikan Kapal Berusia UzurKapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Youtefa-522 [Foto: dok. Kolinlamil]

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan KRI Teluk Youtefa-522 yang menjadi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) terbaru. Peresmian dilaksanakan di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/7/2021).

Menurut Yudo, sebagai alutsista TNI AL yang terbaru, KRI Teluk Youtefa-522 nantinya akan bertugas di jajaran Kolinlamil menggantikan kapal yang sudah lama sebagai bagian dari peremajaan.

Hari ini kita telah melaksanakan serah terima KRI Teluk Youtefa-522 kemudian peresmian KRI dan juga pengukuhan komandan KRI Teluk Youtefa-522. Nantinya bisa mengganti kapal-kapal angkut tank yang umurnya yang sudah di atas 40 tahun yang dari Korea itu dan sebagainya,” ucap Yudo, di lokasi peresmian pada Senin (12/7/2021).

Menurut Yudo, KRI Teluk Youtefa-522 dirancang mengangkut MBT (Main Battle Tank) jenis Leopard milik TNI AD dan tank BMP-3F milik Marinir. KRI Teluk Youtefa-522 ditugaskan di Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta.

Kapal hasil produksi dalam negeri di PT Daya Radar Utama (DRU) di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung itu diharapkan dapat membantu tugas pokok TNI AL menjaga wilayah maritim Indonesia.

Khususnya operasi gabungan yaitu operasi amfibi maupun operasi pendaratan administrasi. Sehingga bisa mengangkut pasukan maupun mengangkut tank leopard maupun tank amfibi,” ujar Yudo.

Nama KRI Teluk Youtefa-522 sendiri diambil dari nama salah satu teluk di Jayapura, Papua. Kapal jenis Landing Ship Tank (LST) ini dapat menampung 360 prajurit dan 120 personel anak buah kapal (ABK).

Dalam kesempatan yang sama, KSAL juga mengukuhkan Letkol Laut (P) I Nyoman Armenthia W sebagai komandan kapal pertama KRI Teluk Youtefa-522 yang akan bertugas di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

  ✪ INews  

Minggu, 11 Juli 2021

Kronologi Penyergapan Sarang MIT

2 Anggota MIT TewasEvakuasi dua orang kelompok teroris MIT Poso. (Dok Puspen TNI)

Prajurit TNI menembak mati dua orang teroris di Poso, Sulawesi Tengah. Sebelum menembak target, TNI melakukan penyergapan sarang teroris melalui medan tempur yang sulit.

Informasi ini disampaikan Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI, Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto lewat siaran pers tertulis, Minggu (11/7/2021).

Kelompok teroris di kawasan ini menyebut diri sebagai Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Dua teroris dari kelompok itu ditembak oleh tim dari Komando Operasi Gabungan Khususu (Koopsgabssus) Tricakti. Sebelum menembak dua teroris itu, TNI melakukan penyergapan di lokasi, bukan di Poso melainkan di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).

Panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen TNI Richard TH Tampubolon menjelaskan, operasi itu dipimpin Lettu Inf David Manurung dari Kopassus. Mereka menyusup di kamp teroris, melewati medan curam, terjal, dan hutan lebat. Penyergapan dilakukan dengan unit kecil berkekuatan 5 orang.

Tim Tricakti berhasil melacak bekas-bekas jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai pada titik aman untuk melakukan penyergapan.

"Tim Tricakti berhasil mendekati kamp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan, bahkan seluruh anggota Tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA tadi malam sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA," ungkap Mayjen TNI Richard TH Tampubolon.

Selanjutnya, merayap di cuaca gelap dan hujan:

Cuaca gelap dan hujan membuat kamp teroris MIT cuma terlihat samar-samar. Namun, mereka bisa mendeteksi lima teroris MIT Poso sedang dalam posisi istirahat. Komandan Tim Tricakti 2 Lettu Inf David Manurung langsung memerintahkan pelepasan tembakan. Dua teroris tewas, namanya adalah Rukli dan Ahmad Panjang. Sebagian lainnya melarikan diri.

"Dalam peristiwa penyergapan pagi ini ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) di duga ada juga yang melarikan diri," ujarnya.

Ceceran darah terlihat di sekitar tempat kejadian perkara. Koopsgabssus Tricakti meyakini tiga orang yang melarikan diri sudah terluka. Pengejaran dilakukan TNI supaya tiga orang itu tertangkap.

"Saat ini juga sedang menunggu evakuasi udara oleh Pilot Tempur Helly Caracal TNI AU, namun hingga saat ini evakuasi masih terhalang cuaca yang berkabut (close) di lapangan serta medan dengan vegetasi lebat dan tertutup sehingga menyulitkan proses evakuasi," tutupnya. (dnu/knv)

  ⍟ detik  

Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya

2 Anggota MIT TewasSejumlah polisi berada disekitar kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Maret 2021. Kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. [ANTARA/Mohamad Hamzah]

Kontak tembak antara Satuan Tugas Madago Raya dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terjadi di wilayah Pegunungan Tokasa, Tanah Lanto, Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada hari ini, 11 Juli 2021.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Komisaris Besar Didik Supranoto mengatakan, akibat dari baku tembak yang terjadi sekitar pukul 03.00 WITA itu, dua orang anggota MIT tewas.

"Dua teroris dapat dilumpuhkan dan kondisi meninggal dunia. Sementara yang lain masih dilakukan pengejaran karena ada yang tertembak," ujar Didik saat dikonfirmasi pada Ahad, 11 Juli 2021.

Saat ini, kata Didik, jenazah masih dalam proses evakuasi menggunakan helikopter. "Kendala cuaca berawan dan medan membuat helikopter sulit mendarat," kata dia.

  ⍟ Tempo  

[Teror] Baku Tembak di Yahukimo Papua

Satu Anggota Brimob Terlukahttps://akcdn.detik.net.id/visual/2021/04/21/kelompok-kriminal-bersenjata-papua-merdeka_169.jpeg?w=650Ilustrasi. Seorang anggota Brimob terluka usai baku tembak dengan KKB di Yahukimo, Papua. ((Dok. Puspen TNI)

Baku tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan aparat keamanan terjadi di Yahukimo, Papua, Sabtu (10/7) malam.

Seorang anggota Brimob dilaporkan terluka dalam peristiwa tersebut.

Mengutip Antara, Dirkrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadani mengatakan korban luka merupakan Anggota Satgas Penegakan Hukum Newangkawi yang bertugas di Brimob Polda Papua, Briptu Kenny Karlos.

"Lokasi baku tembak dengan KKB itu dekat dengan Kampung Bingki," kata Faisal Ramadani, Minggu (11/7).

Saat ini, kata Faisal, Briptu Kenny Carlos telah dievakuasi ke Sentani, Kabupaten Jayapura. Kenny, kata Faisal, mengalami luka tembak.

"Kondisinya stabil dan dokter sedang menanganinya," ujar Kombes Ramadani.

Menurut Faisal, berdasarkan laporan yang diterima, kontak tembak itu terjadi seusai anggota melakukan observasi di sekitar kawasan itu yang sebelumnya dilaporkan sering terjadi pemalakan.

Saat hendak kembali ke Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, kata dia, kontak tembak terjadi.

Faisal menambahkan, diperkirakan anggota KKB juga ada yang terluka, karena saat kontak tembak terjadi jaraknya relatif dekat.

Dia menjelaskan, lokasi baku tembak itu berada di dekat Kampung Bingki yang menjadi lokasi penembakan dan penganiayaan warga sipil akhir bulan Juni lalu. (Antara/ugo)

 ♖ CNN  

[Global] Drone Tempur Akinci Turki Cetak Rekor Penerbangan Nasional Baru

Drone tempur Bayraktar Akinci buatan Turki. [Foto/anadolu]

Drone tempur Bayraktar Akinci buatan Turki memecahkan rekor baru di negara itu dengan terbang di ketinggian 38.039 kaki dan bertahan di udara selama 25 jam 46 menit.

Menurut perusahaan pertahanan Baykar, pesawat udara tempur tak berawak (UCAV) itu adalah proyek yang dipelopori Kepresidenan Industri Pertahanan.

Akinci lepas landas dalam penerbangan jarak jauh dan uji kinerja ketinggian tinggi yang diadakan di hadapan delegasi resmi,” ungkap pernyataan Baykar.

Selama tes penerbangan di Pusat Pelatihan dan Pengujian Penerbangan Akinci, pesawat itu menempuh jarak 7.507 kilometer di udara, membuat 870 serangan mendadak selama tes hingga saat ini dan melakukan total 347 jam dan 28 menit penerbangan.

UCAV Bayraktar Akinci melakukan penerbangan pertamanya pada 6 Desember 2019.

Kegiatan pengujian yang dilakukan di pusat di Komando Bandara Corlu barat laut dilakukan dengan tiga prototipe lainnya.

Turki menjadi salah satu produsen drone tempur paling laris di dunia. Keberhasilan drone-drone Turki dalam berbagai misi tempur di berbagai negara dan wilayah membuat banyak negara berminat memilikinya. (sya)

  sindonews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...