Terkait Proyek Mobil Nasional Pindad menandatangani Head of Agreement (HoA – Perjanjian Induk) dengan KG Mobility Corp, perusahaan otomotif asal Korea Selatan, pada Kamis, 8 Mei 2025 di Auditorium PT Pindad, Bandung. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa, dan Chairman KG Mobility, Kwak Jae-sun.
Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis yang telah terjalin antara kedua belah pihak. Penandatanganan Perjanjian Induk ini menegaskan komitmen bersama untuk membangun kolaborasi jangka panjang dalam mendukung pengembangan industri manufaktur dalam negeri.
Ruang lingkup kerja sama dalam Perjanjian ini mencakup pengembangan dan produksi bersama kendaraan terkait Proyek Mobil Nasional dan bus listrik. Dalam perjanjian ini juga mengatur mekanisme transfer teknologi (Transfer of Technology/ToT), pengadaan suku cadang, pengembangan dan produksi komponen, serta layanan purna jual. Dalam hal hak kekayaan intelektual (HAKI), masing-masing pihak tetap memegang lisensi eksklusif atas teknologi yang dimiliki.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit Santosa, menyampaikan bahwa kerja sama ini bernilai strategis, tidak hanya bagi pengembangan bisnis PT Pindad tetapi juga bagi penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan. Maung MV3 produksi Pindad diketahui menggunakan mesin dan chassis dari Korea Selatan (Pindad)
“Saya selaku Direktur Utama PT Pindad menyampaikan terima kasih atas kerja sama bersifat strategis dan dukungan yang diberikan kepada kami. Hari ini menandai momentum kelanjutan kerja sama dan komitmen kolaborasi jangka panjang antara PT Pindad dengan KG Mobility. Kerja sama ini memungkinkan adanya pengembangan dan produksi bersama untuk produk kendaraan terkait proyek mobil nasional hingga transfer of technology (ToT) yang bernilai besar bagi PT Pindad.” Jelas Sigit P. Santosa.
Sementara itu, Chairman KG Mobility, Kwak Jae-sun, menyambut positif kelanjutan kemitraan ini dan menyatakan optimisme terhadap hasil kolaborasi dalam proyek mobil nasional.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dan menyambut baik kolaborasi strategis ke depan dengan PT Pindad. Kerja sama ini juga bermakna strategis bagi hubungan bilateral antara Indonesia dengan Korea Selatan yang terjalin sejak 2017. Saya optimis KG Mobility menjadi partner yang tepat dan kami mendukung pengembangan PT Pindad.” Jelas Kwaek Jae-sun.
Kegiatan penandatanganan diakhiri dengan sesi diskusi antara kedua belah pihak dan KG Mobility berkesempatan untuk mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad. Melalui kerja sama internasional bersifat strategis ini juga terdapat Transfer of Manufacture/ToM yang akan mendorong kapabilitas perusahaan. PT Pindad berkomitmen menghadirkan inovasi berkelanjutan untuk mendukung kemandirian industri pertahanan dan industri manufaktur dalam negeri.
Di Lanud Halim PerdanakusumaSathar 13 pemeliharaan pesawat Hercules A 1341 (Sathar 13)
Tim teknisi dari Satuan Pemeliharaan (Sathar) 13 Depohar 10 melaksanakan Bantuan Pemeliharaan Lapangan (banharlap) menggunakan teknologi X-Ray pada pesawat C-130 Hercules dengan nomor registrasi A-1341 yang saat ini sedang menjalani pemeliharaan tingkat sedang (STK 349) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Komandan Sathar 13, Letkol Tek Abdul Haris Purba, S.T., M.M., menyampaikan bahwa penggunaan teknologi X-Ray dalam proses banharlap bertujuan untuk mendeteksi adanya keretakan, korosi, atau kerusakan tersembunyi pada struktur pesawat yang tidak dapat terdeteksi secara visual.
“Teknologi X-Ray memungkinkan kami untuk memastikan kondisi struktur internal pesawat dalam keadaan aman dan layak operasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Letkol Tek Abdul Haris Purba menambahkan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari prosedur standar pemeliharaan tingkat sedang yang bertujuan untuk memperpanjang usia pakai pesawat sekaligus menjamin kesiapan operasionalnya.
Kegiatan banharlap X-Ray ini melibatkan para teknisi berpengalaman yang telah mendapatkan pelatihan khusus dalam pengoperasian peralatan X-Ray serta analisis hasil pemeriksaan.
Pemeriksaan dilakukan secara teliti dengan mematuhi prosedur keselamatan kerja yang ketat guna menjaga keamanan personel dan peralatan.
Dengan dilaksanakannya pemeriksaan ini, diharapkan pesawat C-130 Hercules noreg A-1341 dapat kembali beroperasi secara optimal dan mendukung berbagai misi yang diemban oleh TNI Angkatan Udara.
Pakistan tembak jatuh 25 drone kamikaze Harop Israel yang dioperasikan India dalam pertempuran hari Kamis. (Foto/IAI)
Militer Pakistan mengatakan telah menembak jatuh sedikitnya 25 pesawat nirawak (drone) kamikaze buatan Israel yang dioperasikan India dalam pertempuran hari Kamis.
India telah menerbangkan puluhan drone Harop untuk menargetkan Pakistan, dengan satu di antaranya menghantam target militer di dekat kota Lahore di bagian timur, melukai tentara dan menyebabkan kerusakan di situs tersebut.
Menurut militer Pakistan, 25 drone India ditembak jatuh ketika menyerang sejumlah target seluruh negeri.
"Puing-puing pesawat nirawak Harop buatan Israel ditemukan dari berbagai daerah di Pakistan," kata militer Pakistan dalam sebuah pernyataan, yang dikutip The New Arab, Jumat (9/5/2025).
Surat kabar Pakistan, Dawn, melaporkan bahwa pesawat nirawak Harop adalah sistem amunisi yang dapat terbang rendah, yang dikembangkan oleh Divisi Rudal MBT Industri Dirgantara Israel (IAI).
Ditambahkannya, pesawat nirawak tersebut dirancang untuk terbang rendah di atas medan perang, dan menyerang berdasarkan perintah operator.
Pesawat nirawak tersebut juga dikenal karena kemampuannya untuk memburu target penting dan pertahanan udara, serta dapat dioperasikan secara manual atau otonom.
Berbagai laporan telah mempertanyakan legalitas penggunaan pesawat nirawak Harop, terutama karena pesawat tersebut dapat memilih dan menyerang target tanpa campur tangan manusia secara langsung.
Konflik perang India-Pakistan tanggal 8 Mei 2025 (Ist)
Amunisi yang dapat terbang rendah dalam beberapa tahun terakhir juga telah menimbulkan kekhawatiran dan diskusi tentang sistem senjata otonom yang mematikan dan kepatuhannya terhadap hukum humaniter internasional.
Menurut laporan Dawn, selama dekade terakhir, India telah mengimpor perangkat keras militer senilai USD 2,9 miliar dari Israel—termasuk pesawat nirawak pengintai, pesawat nirawak tempur, dan rudal.
Direktur Inter-Services Public Relations (ISPR) Militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry mengecam upaya serangan dari India sebagai provokasi serius. Dia kemudian menerbitkan gambar pesawat nirawak yang ditembak jatuh.
"Pesawat tanpa awak India terus dikirim ke wilayah udara Pakistan, [India] akan terus membayar mahal untuk agresi terang-terangan ini," ujarnya.
Militer India belum mengomentari serangan pesawat nirawak kamikaze tersebut, namun insiden itu terjadi setelah serangan rudal India menewaskan lebih dari 30 warga sipil di Pakistan sehari sebelumnya, termasuk wanita dan anak-anak.
Ketegangan antara India dan Pakistan telah memuncak dalam beberapa hari terakhir, terutama setelah serangan teror kelompok brsenjata menewaskan 26 turis Hindu Pahalgam di Kashmir yang dikuasai India bulan lalu.
India mengatakan bahwa serangan mematikannya terhadap Pakistan adalah sebagai respons atas serangan teror tersebut.
India menuduh Pakistan mendukung kelompok bersenjata dalam serangan di Pahalgam, namun Islamabad telah berulang kali membantahnya.
Pakistan pada hari Kamis memperingatkan akan membalaskan mereka yang terbunuh oleh serangan udara India, menandakan eskalasi yang akan segera terjadi dalam kekerasan terburuk dalam beberapa dekade antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir tersebut. (mas)
Produksi Pindad Batalyon Arhanud 7/ABC Menerima Alutsista Anti Drone berupa Maung MV3 Mobile Jammer, SPS-1 dan Sectorial Jammer dari Kementrian Pertahanan RI. Rabu (7/5/2025).
Alutsista Anti Drone berupa Rantis Maung MV3 Mobile Jammer, SPS-1 dan Sectorial Jammer ini merupakan karya dari PT. Pindad Indonesia.
Alutsista ini berguna untuk menghadapi ancaman udara berupa drone musuh melalui deteksi dini dan pengacakan sinyal yang dapat mendukung tugas operasi tempur dan perlindungan aset strategis.
Penerimaan alutsista baru ini menunjukkan komitmen TNI dalam memperkuat pertahanan negara dan meningkatkan kesiapan tempur pasukan.
Diharapkan nantinya Alutsista Anti drone ini dapat menjadi alutsista modern karya anak bangsa yang akan turut menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara serta dapat meningkatkan kemampuan pasukan dalam melaksanakan tugas dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pesawat J-10 China menjadi andalan Pakistan saat menembak jatuh lima jet tempur India. (Airdatanews)
Pemerintah Pakistan mengeklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk tiga jet Rafale buatan Prancis, dalam konfrontasi udara di sekitar Kashmir kemarin.
Dua jet tempur India lainnya yang diklaim ditembak jatuh Pakistan adalah MiG-29 Fulcrum dan Su-30MKI Flanker-H.
Islamabad membanggakan peran jet tempur J-10C buatan China yang dipersenjatai rudal udara-ke-udara PL-15 dalam pertempuran udara tersebut.
Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar menyampaikan klaim tersebut di tengah meningkatnya tensi di perbatasan Kashmir— wilayah yang telah lama menjadi titik api antara dua kekuatan nuklir Asia Selatan itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif juga mengumumkan klaim tersebut dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Mereka menghantam pesawat musuh-musuh kami, termasuk jet Rafale yang selama ini dibanggakan India,” ujar PM Sharif, seperti dikutip BBC, Kamis (8/5/2025).
"Ini adalah balasan terhadap serangan dari pihak India," paparnya.
Mitos Kedigdayaan Jet Rafale Runtuh
Rafale, jet tempur kebanggaan India hasil kerja sama dengan Prancis melalui kesepakatan bernilai miliaran dolar pada 2016, kini harus menelan kenyataan pahit.
Setidaknya satu unit jet tempur tersebut jatuh di wilayah India, dengan puing-puing berlabel produksi Prancis ditemukan di Bathinda, Punjab.
Sumber intelijen Prancis yang dikutip CNN dan media lainnya mengonfirmasi bahwa satu unit Rafale telah tertembak jatuh, dan saat ini sedang diselidiki apakah jumlahnya bisa lebih dari satu.
Jika klaim Pakistan benar, maka ini bisa jadi kekalahan tempur pertama Rafale dalam sejarah, sekaligus kemenangan simbolis bagi Beijing yang memproduksi jet dan misil yang digunakan.
Panggung Perdana J-10C dan PL-15 China Klaim Pakistan bahwa jet tempur J-10C buatan China berhasil menembak jatuh pesawat-pesawat India dengan menggunakan rudal PL-15 juga menandai kemenangan perdana sistem senjata China di panggung perang modern.
Potongan misil PL-15 yang ditemukan di distrik Hoshiarpur, Punjab, menjadi bukti kuat bahwa rudal aktif radar jarak jauh ini digunakan dalam duel udara tersebut.
“Jika ini dikonfirmasi, maka ini adalah pembuktian nyata kekuatan J-10C dan PL-15 dalam pertempuran udara sebenarnya,” tulis Asia Times dalam analisisnya.
India Memilih Bungkam
Pemerintah India hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait klaim lima pesawat tempurnya ditembak jatuh oleh Pakistan.
Namun, seorang pejabat India mengakui ada dua pesawat yang jatuh, tanpa menyebut penyebabnya.
Dalam waktu bersamaan, militer India menuding Pakistan berada di balik serangan teror yang menewaskan 26 turis Hindu di Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikendalikan India, pada 22 April lalu.
Sebagai balasan, India meluncurkan serangan udara dan rudal ke wilayah Pakistan, yang menurut Islamabad telah menewaskan 31 warga sipil dan melukai 57 lainnya pada Selasa malam hingga Rabu dini hari kemarin.
Di tengah panasnya konflik, India menyatakan bahwa mereka hanya menjalankan hak untuk menyerang dan mencegah serangan lebih lanjut, dan menolak tuduhan sebagai pihak pemicu.
Sementara itu, gambar-gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan serpihan jet yang diyakini sebagai bagian dari Rafale milik India—termasuk fin ekor dan rudder dengan nomor seri BS-001— tergeletak di sawah dekat perbatasan.
Namun para analis internasional mengingatkan agar tidak terburu-buru menarik kesimpulan. “Perlu investigasi independen yang transparan,” kata Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) dalam analisisnya.
Sementara itu, pihak Prancis, termasuk pabrikan Dassault Aviation, belum memberikan komentar resmi. Namun laporan menyebutkan bahwa pemerintah Prancis telah menjalin komunikasi darurat dengan otoritas pertahanan India. (mas)
PT Pindad menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan pertahanan asal Tiongkok, Norinco dan Sany Group yang disaksikan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan pada Rabu, 7 Mei 2025 di Ruang Hening Kemhan RI, Jakarta. MoU dan NDA ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa, chief Representative Norinco Indonesia, Chen Jujie, dan GM of Sany Indonesia, Lian Jing. Penandatanganan juga dihadiri oleh Plh. Dirjen Pothan Laksda TNI Sri Yanto, Kabalitbang Brigjen TNI I. E. Djoko Purwanto, Dirtekindhan Pothan Marsma TNI Dedy Laksmono, Kapusalpalhan Baranahan Marsma TNI Yusran Lubis, Kabag Hubmitra Infohan Kolonel Inf. A. Yoyok Pranowo, Direktur Produksi Hera Rosmiati, Direktur Teknologi & Pengembangan Prima Kharisma, beserta jajaran.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dan langkah maju yang signifikan dalam kerja sama bilateral Republik Indonesia & Tiongkok setelah pertemuan 2+2 antara Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri antar kedua negara di Beijing, beberapa Waktu lalu.
Direktur Utama, Sigit P. Santosa dalam sambutannya menyampaikan kerja sama apa saja yang akan dilaksanakan dengan perusahaan Tiongkok dan berharap memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
"Terima kasih banyak atas kesempatan ini, suatu kehormatan bagi Pindad karena penandatanganan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok disaksikan langsung oleh Wamenhan dan dilaksanakan di Kemhan RI. Kami yakin bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak yang besar bagi PT Pindad di berbagai sektor dan dapat lebih mengembangkan kemampuan industri lokal di Indonesia. Kami berharap apa yang kita lakukan hari ini akan memberikan kita semua hubungan yang baik, saling menguntungkan, dan berkelanjutan di masa mendatang,” jelas Sigit.
Kerja sama dengan Norinco terkait industri pertahanan meliputi sistem persenjataan, berbagai amunisi kaliber, kendaraan militer, serta kendaraan truk listrik dan mesin pertanian untuk sektor industrial.
Sementara itu, kerja sama dengan Sany Group meliputi Ekskavator dan Peralatan Berat. Kerjasama ini memiliki banyak cakupan, mulai dari pengembangan bersama, manufaktur bersama, produksi bersama, pangsa pasar, dan juga melihat kemungkinan konten lokal di Indonesia.
Sebelumnya, pada 30 April lalu Pindad juga telah menandatangani MoU dengan tiga perusahaan Tiongkok lainnya, yakni Shandong Golddafeng Machinery, Fengzhu Group, dan Zhengzhou Chengda Diesel Engine di kantor pusat Pindad Bandung. Kerja sama dengan Shandong Gold Dafeng Machinery terkait peralatan pertanian. Dengan Zhengzhou Chengda Diesel Engine terkait mesin untuk memproduksi peralatan berat dan peralatan pertanian. Adapun dengan Fengzhu Group, kerja sama untuk pengering padi.
Pakistan mengatakan telah menembak jatuh dua jet tempur dan satu pesawat nirawak India pada Rabu, (7/5/2025). Klaim itu diumumkan Islamabad menyusul serangan militer India di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, yang disebut India menargetkan “fasilitas teroris”.
Juru Bicara Militer Pakistan Ahmed Sharif mengatakan bahwa militer negaranya telah menembak jatuh setidaknya dua jet India dan sebuah pesawat tak berawak. Sharif mengatakan bahwa pasukan Pakistan telah ada di lapangan, tetapi menolak menyebutkan lokasinya, demikian dilaporkan BBC.
Ia mengatakan Pakistan memiliki hak untuk mempertahankan dirinya dan menjanjikan pembalasan atas serangan tersebut.
Operasi Sindoor Jet tempur J10C Pakistan dikabarkan merontokan pesawat India dengan rudal PL15 (Ist) 💥
Sejauh ini belum ada komentar mengenai klaim ini dari India dan belum ada verifikasi independen mengenai kebenarannya.
India melancarkan Operasi Sindoor yang menargetkan sembilan target di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu, yang diklaim sebagai fasilitas teroris. Aksi militer tersebut merupakan pembalasan India atas serangan kelompok militan di Pahalgam, Kashmir yang menewaskan 26 turis yang disalahkan New Delhi pada Pakistan.
Di sisi lain, pihak Pakistan mengatakan bahwa serangan India mengenai lima titik, termasuk dua masjid di Kashmir, menewaskan setidaknya 8 orang dan melukai 25 lainnya. Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan bahwa semua lokasi yang menjadi sasaran India adalah kamp sipil dan bukan kamp militan. Ia mengatakan India menembakkan rudal dari wilayah udaranya sendiri dan klaim India yang menargetkan "kamp teroris adalah salah."
Serangan udara tersebut menyusul serangan 22 April di Lembah Baisaran di Pahalgam yang menewaskan 26 warga sipil. India telah menganggap Pakistan bertanggung jawab secara tidak langsung, dengan tuduhan keterlibatan militan lintas batas. Front Perlawanan, yang diyakini terkait dengan Lashkar-e-Taiba yang berpusat di Pakistan, awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, meskipun laporan selanjutnya menunjukkan bahwa kelompok itu menjauhkan diri darinya.
Islamabad dengan keras membantah terlibat dalam serangan itu dan menyerukan penyelidikan yang tidak memihak.
Kedua negara tetangga Asia Selatan yang bersenjata nuklir ini telah berperang empat kali sejak keduanya memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947.
Akan memperkuat Skuadron Udara 700 Wing Udara 2 Puspenerbal Drone ambara (Puspenerbal)
Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah mendampingi Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Kadislitbangal), Laksma TNI Mulyatna dan Direktur Operasi Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Catur Sigit meninjau uji coba drone di Lapangan Terbang TNl AL Grati, Pasuruhan, Senin (5/5/2025).
Pengembangan drone di lingkup TNI AL terus berjalan dengan berbagai desain dan teknologi yang diusung sesuai dengan perkembangan zaman.
Dislitbangal sebagai instansi terkait mendemonstrasikan pengembangan drone ini, sekaligus memastikan kelaikan drone tersebut.
Tampak hadir juga Perwira Staf Operasi Wing Udara 2 Juanda, Letkol Laut (P) Iwan dan beberapa perwira dari Skuadron Udara 700 Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda yang terlibat dalam uji coba drone.
“Nantinya, drone yang merupakan buatan dalam negeri ini akan ditempatkan dan memperkuat Skuadron Udara 700 Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda,” terang Kadislitbangal.
⚓ 📸KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 tiba di Singapura, Minggu (4/5) untuk mengikuti pameran industri pertahanan maritim Imdex 2025. (Foto: Dok. Dispen Koarmada I)
TNI AL mengirimkan dua kapal perang dari jajaran Komando Armada (Koarmada) I, yaitu KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 untuk mengikuti pameran industri pertahanan maritim (Imdex) 2025 di Singapura, Minggu (4/5).
Kedua kapal perang yang masing-masing dipimpin oleh Komandan KRI Bung Karno-369 Letkol Laut (P) Tomosa U. Larosa dan Komandan KRI Kerambit-627 Letkol Laut (P) Herwanto ini akan mengikuti pameran Imdex 2025 di pangkalan laut Changi, yang berlangsung pada 5-8 Mei.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan, mengatakan kehadiran JRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 merupakan bagian dari diplomasi pertahanan Indonesia.
“Sekaligus mempererat kerja sama bilateral dengan Singapura dan memperluas hubungan maritim dengan angkatan laut dari 30 negara peserta pameran Imdex,” kata Yoni dalam keterangannya, dikutip Senin (5/5).
Selain memperkenalkan industri pertahanan dan alutsista buatan dalam negeri, Yoni mengatakan pameran Imdex juga menjadi kesempatan emas bagi prajurit TNI AL untuk menambah wawasan tentang teknologi kemaritiman global.
KRI Bung Karno-369 dibuat di Batam, Kepulauan Riau, oleh perusahaan dalam negeri PT Karimun Anugrah Sejati. Kapal perang ini diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, pada Juni 2023.
Mampu berlayar dengan kecepatan 22 knot sampai kecepatan maksimal 24 knot, KRI Bung Karno-369 ini memiliki panjang 73 meter, lebar 12 meter, tinggi 5 meter, dan obot 650 ton. Kapal perang ini mampu membawa 55 personell.
Sementara KRI Kerambit-627 merupakan kapal cepat rudal yang dilengkapi dengan persenjataan dan sensor canggih untuk mendeteksi dan menangkal berbagai ancaman keamanan, baik dari udara, laut maupun bawah air.
Kapal perang itu dilengkapi dengan berbagai persenjataan, seperti meriam utama Bofors Mk III kaliber 57 mm, meriam Denel Vektor GI-2 G12 kaliber 20 mm hingga empat tabung peluncur rudal Exocet MM40.
Selain persenjataan, KRI Kerambit juga dilengkapi dengan berbagai sensor dan elektronik, antara lain radar 3D multibeam surveillance Thales MW08, radar kontrol tembak Lirod Mk2, dan sonar Thales Kingklip. (at)
Klaim Berteknologi CanggihPemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang memeriksa pabrik tank di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. (Foto: AFP/STR)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi pabrik tank. Kim Jong Un memuji kemajuan besar tank-tank yang diproduksi pabrik tersebut.
"Kemajuan besar dalam teknologi inti tank-tank bergaya Korea," kata media pemerintah KCNA, dilansir Reuters, Minggu (4/5/2025).
Kim Jong Un mengatakan memproduksi tank-tank canggih dan kendaraan lapis baja adalah kunci untuk memodernisasi angkatan darat dan mencapai rencana partai yang berkuasa untuk "revolusi kedua dalam kekuatan lapis baja."
Kunjungan Kim Jong Un terjadi di tengah dorongan yang lebih luas untuk melakukan modernisasi angkatan bersenjata konvensional Korea Utara di samping persenjataan nuklir dan rudalnya. Pemimpin Korea Utara baru-baru ini menghadiri peluncuran kapal perusak angkatan laut baru dan uji coba pesawat nirawak baru, di antara senjata-senjata lainnya.
Pejabat Korea Selatan dan AS menduga Korea Utara menerima sejumlah bantuan teknis dan militer dari Rusia sebagai imbalan atas pengiriman amunisi, rudal, dan pasukan untuk perang di Ukraina, tetapi belum ada rincian yang dikonfirmasi. (yld/gbr)
Pertama kali di dunia Sebuah kapal nirawak Ukraina tembak jatuh jet tempur Su-30 Flanker Rusia. (Foto/Telegram/HUR) 💥
Sebuah kapal nirawak (drone maritim) Ukraina telah menembak jatuh jet tempur Su-30 Flanker Rusia di atas Laut Hitam pada Jumat lalu. Menurut militer Kyiv, ini menjadi yang pertama di dunia sebuah drone maritim berhasil menjatuhkan jet tempur Flanker Moskow.
Drone maritim atau uncrewed surface vessel (USV), yang dioperasikan oleh "Group 13" intelijen militer Ukraina (HUR), menembak jatuh jet tempur tersebut di dekat pangkalan Angkatan Laut strategis Rusia Novorossiysk di Laut Hitam bagian timur.
"Ini adalah penghancuran pesawat tempur pertama di dunia oleh drone maritim," bunyi pernyataan HUR, yang dilansir Kyiv Independent, Minggu (4/5/2025).
Jet tempur Rusia seharga USD 50 juta (lebih dari Rp 800 miliar) itu dikirim diduga untuk mencegat USV yang mengancam pangkalan Angkatan Laut di Novorossiysk dan Kerch. Ia terbang rendah untuk menyerang USV dengan meriam atau roket tanpa kendali.
Group 13 HUR sebelumnya dikaitkan dengan USV Magura V5 yang dipersenjatai dengan dua rudal AA-12 Archer yang disebut sebagai Sea Dragon. Namun tidak dapat dipastikan jenis rudal yang digunakan untuk menjatuhkan Su-30 Flanker Rusia pada Jumat lalu.
Sekadar diketahui, Magura V5 yang dilengkapi dengan kamera, GPS, dan sistem navigasi otonom dapat beroperasi secara mandiri atau di bawah kendali manusia jarak jauh, menjadikannya alat yang tangguh untuk serangan presisi.
Profilnya yang rendah dan penampang radar yang kecil memungkinkannya untuk menghindari deteksi oleh sistem pertahanan udara tradisional, keuntungan penting di Laut Hitam tempat Angkatan Laut dan Angkatan Udara Rusia memiliki kehadiran yang kuat.
Pengembangan drone maritim tersebut, yang sebagian didukung oleh bantuan teknologi dari sekutu Barat, termasuk Inggris Raya, mencerminkan adaptasi cepat Ukraina terhadap tuntutan peperangan modern.
Sejak diperkenalkan, Magura V5 telah terbukti menenggelamkan atau merusak banyak kapal perang dan kapal pendukung Rusia, termasuk penenggelaman kapal penjelajah Moskva pada tahun 2022, yang merupakan pukulan telak bagi Armada Laut Hitam Rusia.
Rudal R-73, yang dikenal dengan sebutan NATO-nya; AA-11 Archer, adalah rudal udara-ke-udara jarak pendek era Soviet yang mulai beroperasi pada tahun 1984. Dirancang oleh Biro Desain Vympel, rudal ini terkenal karena kemampuan manuvernya yang tinggi dan sistem pelacak inframerah, yang mengunci tanda panas mesin pesawat.
Rudal ini berbobot sekitar 230 pon, memiliki jangkauan hingga 18 mil, dan dapat menyerang target pada sudut hingga 60 derajat dari garis bidik, sehingga sangat efektif terhadap lawan yang gesit. Hulu ledaknya, yang berisi 16 pon bahan peledak berkekuatan tinggi, dirancang untuk menghancurkan pesawat dengan satu serangan.
Menurut laporan media Ukraina, dalam operasi Jumat lalu, teknisi Ukraina memodifikasi R-73, yang biasanya diluncurkan dari jet tempur seperti MiG-29 atau Su-27, untuk ditembakkan dari Magura V5. Adaptasi ini kemungkinan melibatkan rel peluncuran yang dibuat khusus dan sistem penargetan yang disederhanakan yang kompatibel dengan perangkat elektronik di dalam drone.
Keberhasilan integrasi rudal udara-ke-udara ke dalam drone maritim menggarisbawahi kecerdikan Ukraina dalam menggunakan kembali teknologi yang ada untuk melawan Angkatan Udara Rusia yang unggul. (mas)
Kendaraan militer EV Birawa (CNN)
PT Mobil Anak Bangsa (MAB) memamerkan jip listrik militer buatannya pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di JIExpo Kemayoran.
Jip listrik militer buatan MAB diberi nama Birawa. Desainnya memiliki karakter yang tangguh, dengan bodi yang mengotak, seperti jip militer pada umumnya.
Birawa memiliki dimensi panjang 4.490 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.950 mm, dan jarak sumbu rodanya 2.600 mm. Jarak terendah ke tanah mencapai 225 mm. Jip listrik ini memiliki kapasitas penumpang lima orang dewasa. Bagian atapnya dibuat terbuka, begitu pula dengan bagian belakangnya. Secara fitur, Birawa juga sangat sederhana, tidak ada head unit seperti di mobil modern. Begitu pula dengan kaca jendela yang masih manual.
Direktur Utama PT MAB Kelik Irwantono, mengatakan, jip listrik militer buatan MAB tersebut baru mau diuji sertifikasinya.
"Ini kita baru mau uji di Litbang Angkatan Darat setelah pameran. Iya, karena kan perlu diuji sertifikasi," ujar Kelik, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kelik menambahkan, Birawa yang dipamerkan pada PEVS 2025 ini merupakan final prototype. Artinya, versi produksinya tidak akan jauh berbeda dengan yang sekarang dipamerkan.
Birawa dibekali dengan baterai berkapasitas 43 kWh, dengan jarak tempuh diklaim mencapai 150 km. Motor listriknya bisa menghasilkan tenaga hingga 120 kW dan kecepatan maksimumnya tembus 150 km/jam.
Jip listrik militer ini jadi salah satu daya tarik di booth MAB untuk pengunjung PEVS 2025. Selain itu, MAB juga memamerkan truk listrik, mobil listrik, dan motor listrik.