Sabtu, 20 November 2021

[Video] Uji Siap Tempur Terintegrasi Divif 2 Kostrad

Diposkan Divisi Infanteri 2 KostradPangdivif 2 Kostrad Kendalikan Uji Siap Tempur Ki/Rai Batalyon BS dan Denpal Divif 2 Kostrad Serta Uji Siap Tempur Ton Kikav 8/KSC/2 Kostrad.

Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad, S.H. kendalikan UST (Uji Siap Tempur) yang diselenggarakan di Pusat Latihan dan Tempur (Puslatpur) Marinir 5 Baluran, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur. Kamis (28/10).

Latihan UST ini diikuti oleh 1 Kompi Kavaleri dari Yonkav 8/NSW/2 Kostrad, 2 Baterai Arhanud dari Yonarhanud 2/ABW/2 Kostrad, 1 Kompi Bekang dari Yonbekang 2/MWJ/2 Kostrad, 1 Kompi Zipur dari Yonzipur 10/JP/2 Kostrad, 1 Kompi Kesehatan Lapangan dari Yonkes 2/YBH/2 Kostrad serta 1 Kompi Peralatan dari Denpal Divif 2 Kostrad.

UST merupakan program yg telah distandarisasikan dan dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, berkelanjutan dan diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta kemampuan sekaligus menguji sejauh mana kesiapan tempur Satuan tersebut. Setiap prajurit sudah dibekali kemampuan dan pengetahuan perorangan, tinggal bagaimana unsur pimpinan mulai dari Danru dan Danton dapat memaksimalkan kemampuannya dalam memimpin dan mengendalikan pasukan dalam situasi dimedan yang sebenarnya.

  Youtube  

Baku Tembak di Papua

💂 Drone Tangkap Gambar 5 Orang Bawa 3 Senpi Laras Panjang Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, drone menangkap ada lima orang bawa tiga senjata api laras panjang dalam kontak tembak di Intan Jaya, Papua. [Foto/SINDOnews]

Polri mengungkapkan dari hasil penyisiran drone, ditemukan ada sejumlah orang yang membawa senjata api (senpi) ketika terjadi baku tembak antara personel TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Sugapa, Intan Jaya, Papua.

"Ada lima orang membawa tiga pucuk senjata api laras panjang berjalan dan berkumpul di sekitar rumah hijau dekat honai di bawah tower Telkomsel Ilogay," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Dalam hal ini, aparat sebenarnya sempat menangkap dua orang yakni OJ dan NT. Namun, keduanya dilepaskan lantaran Satgas Nemangkawi tak menemukan keterlibatan mereka di dalam KKB.

Menurut Ramadhan, dalam kontak senjata antara TNI-Polri dan KKB tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, aparat masih terus melakukan pengejaran terhadap KKB itu. "Dalam kejadian tersebut kami laporkan tidak ada korban dari peristiwa kontak tembak tersebut," ucap Ramadhan.

Seperti diberitakan, aparat TNI-Polri kembali terlibat kontak tembak dengan KKB di wilayah Sugapa, Intan Jaya Papua, Kamis, 18 November 2021 pada pagi hingga siang hari.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Letkol Arm Reza Nur Patria, membenarkan hal itu. Dia memastikan tak ada korban jiwa, baik dari pihak TNI maupun Polri dalam kejadian tersebut. "Telah terjadi kontak tembak antara Satgas TNI Polri dengan KST di Distrik Sugapa Kabupaten, Intan Jaya, Kamis 18 November 2021. Dalam kontak tembak tersebut tidak ada korban jiwa di pihak Satgas TNI Polri," ujar Reza. (cip)

  TNI-Polri Jaga Ketat Objek Vital dan Bandara 

Personel TNI-Polri melakukan penjagaan ketat di beberapa objek vital dan bandara pascaterjadinya baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Sugapa, Intan Jaya, Papua. Baku tembak dipastikan tidak menimbulkan korban jiwa.

"Saat ini aparat keamanan TNI-Polri yang berada di wilayah Sugapa, masih terus melaksanakan siaga dan pengawasan di kota termasuk pengamanan objek vital seperti Bandara Bilorai dan di tempat-tempat lainnya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kontak senjata antara TNI-Polri dan KKB tersebut. Saat ini, aparat masih terus melakukan pengejaran terhadap KKB. "Dalam kejadian tersebut kami laporkan tidak ada korban dari peristiwa kontak tembak tersebut," kata Ramadhan.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Letkol Arm Reza Nur Patria membenarkan peristiwa baku tembak antara aparat TNI-Polri dengan KKB di wilayah Sugapa, Intan Jaya Papua, Kamis (18/11/2021), pada pagi hingga siang hari.

"Telah terjadi kontak tembak antara Satgas TNI Polri dengan KST di Distrik Sugapa Kabupaten, Intan Jaya, Kamis 18 November 2021. Dalam kontak tembak tersebut tidak ada korban jiwa di pihak Satgas TNI Polri," ujar Reza ketika dikonfirmasi, Jumat (19/11/2021). (abd)

 💂  sindonews  

PTDI Kirim Helikopter Serbu Keenam buat TNI AD

 Dikirim ke PuspenerbadBell 412 EPI TNI AD [PTDI]

PT Dirgantara Indonesia atau PTDI kembali mengirimkan satu unit Helikopter Bell 412EPI konfigurasi serbu pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Darat (AD).

Helikopter lepas landas dari Apron Hanggar Rotary Wing PTDI, Bandung menuju Skadron 11 Serbu Lanud Ahmad Yani, Semarang.

"Kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami oleh Kemhan dan TNI AD, khususnya Puspenerbad, sehingga kami dapat terus berkontribusi memberikan dukungan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan. Semoga helikopter Bell 412EPI yang sudah dan akan dikirimkan nantinya dapat membantu pelaksanaan tugas pokok dan kelancaran operasi Puspenerbad," kata Sekretaris Perusahaan PTDI Irlan Budiman dalam keterangannya dikutip Sabtu (20/11/2021).

Helikopter dengan tail number HX-4148 ini merupakan Heli Serbu keenam yang telah dikirimkan PTDI dari kontrak pengadaan sembilan unit Heli Serbu Bell 412EPI oleh Kementerian Pertahanan yang kemudian akan segera dioperasikan oleh Skadron 11 Serbu Puspenerbad, di mana tiga unit helikopter pertama telah dikirimkan pada tanggal 29 Desember 2020, 17 Februari 2021 dan 19 Februari 2021.

Serta dua unit helikopter lainnya telah dikirimkan pada 21 Juli 2021. Sedangkan, untuk tiga helikopter selanjutnya rencananya dikirimkan pada akhir tahun 2021.

Heli Serbu yang dikirimkan kemarin ditenagai oleh mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac, dengan tenaga take off 13% lebih besar dibanding jenis mesin Bell 412EP, serta dilengkapi dengan Minigun M134D yang mengusung kaliber 7,62x51 mm dan External Rescue Hoist System.

Helikopter Bell 412EPI memiliki kemampuan Single Pilot IFR (SPIFR) dengan 4-axis stability and control. Sistem avionik Helikopter Bell 412EPI sangat mudah disesuaikan dan dikonfigurasi untuk berbagai kebutuhan operasi dan customizing.

Kemampuan payload helikopter Bell 412EPI adalah 5.534 kg, dengan kapasitas bahan bakar 1.251 liter pada kecepatan jelajah 235 km/jam dan dapat terbang sejauh 687 km selama 4 jam, dengan perhitungan helikopter terbang dengan payload 4.309 kg.
 

 
detik  

Ranpur Badak 6x6 Peroleh Sertifikat Kelaikan

 ♘ Ranpur Badak 6x6 Pindad [Pindad]

PT
Pindad (Persero) kembali berhasil mengantongi Sertifikat Kelaikan Ranpur Panser Infanteri yang mana adalah Badak 6x6 dengan Nomor Sertifikat: SERT/34/XI/RANPUR/2021 yang telah melewati rangkaian uji dengan baik.

Sertifikat Kelaikan ini ditandatangani dan diserahkan oleh Kepala Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan (Kapuslaik Kemhan), Laksma TNI Teguh Sugiono yang diterima langsung oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad (Persero), Sigit P. Santosa pada Kamis, 18 November 2021 di Auditorium Pindad Bandung.

Kapuslaik Kemhan, Laksma TNI Teguh Sugiono menyatakan, Badak 6x6 sudah berhasil mendapatkan rekomendasi secara keseluruhan proses sertifikasi dengan baik dan lulus mendapatkan sertifikat laik.

Terima kasih kepada Pindad atas inovasi yang tidak mengenal lelah, selalu menambah jenis dan varian-varian yang nantinya akan dibutuhkan oleh TNI AD. Selamat kepada Pindad untuk menerima sertifikat ini, semoga semakin sukses dalam pengabdiannya untuk memproduksi kebutuhn Alutsista TNI,” jelas Sugiono.

Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad (Persero), Sigit P. Santosa dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kapuslaik Kemhan beserta jajaran,. Sigit berharap dengan didapatkannya sertifikat laik, produk Pindad dapat terus bermanfaat bagi TNI.

Kami juga mengucapkan terimakasih untuk tim kelaikan darat yang mengawal pengujian hingga selesai. Semoga kerjasama akan terus berlanjut untuk kendaraan-kendaraan tempur lainnya. Kami siap untuk mendukung proses pengadaan dan pengujian keberterimaan di masa yang akan datang, serta akan kami jalankan setiap masukan dari tim kelaikan sehingga user kedepannya dapat menggunakan produk kami dengan maksimal,” tutur Sigit.

Dengan diterimanya Sertifikat Kelaikan Ranpur Panser Infanteri ini, menjadi bukti kemampuan industri pertahanan dalam negeri yang dapat menghasilkan produk inovatif berteknologi tinggi guna mendukung kemandirian Alutsista.

  Pindad  

Jumat, 19 November 2021

7 Pesawat TNI AU Siap Bermanuver di Langit Lombok

✈️ Meriahkan Superbike Mandalika✈️ Jupiter Team TNI AU [TNI AU]

Tim Jupiter Aerobatik Team milik TNI AU akan tampil menghiasi langit Pulau Lombok menyukseskan gelaran World Superbike (WBSK) 2021 di Sirkuit Pertamina Mandalika. Gelaran internasional tersebut akan dimulai pada hari ini, Jumat (19/11/2021).

Keberangkatan tim yang diawaki oleh para Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta dari markasnya di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, langsung dipimpin Komandan Kodiklatau Marsdya TNI Tatang Herlyansah dan Danlanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma TNI M.Yani Amirullah.

Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) mengungkapkan, tujuh pesawat KT- 1 Wong Bee yang menjadi inti Jupiter Aerobatik Team telah berada di Lanud TGKH M. Zainudin Abdul Madjid (Zam) Lombok Praya.

"Perhelatan World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika Lombok, NTB, bakal meriah, seiring hadirnya Tim Aerobatik TNI AU Jupiter," tulis Dispenau dalam keterangannya, dikutip Jumat (19/11/2021).

Rencananya, Jupiter Aerobatik Team akan menampilkan manuver sebanyak tujuh manuver di atas langit Lombok. Di antaranya, Jupiter Roll, Jupiter Wheel, Tango To Diamond, Screw Roll, Five Cards Loop Solo Spin, Jupiter Roll Back, dan Boom Burst.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menegaskan gelaran World Superbike (WSBK) siap digelar hari ini, Jumat (19/11/2021). Kesiapan itu menyangkut faktor keamanan event dan teknis balapan.

"Insya Allah semua pihak sudah siap menggelar WSB di Sirkuit Mandalika," kata pria yang akrab disapa Bang Zul ini, dikutip dari portal resmi Pemprov NTB, Jumat (19/11/2021).

Bang Zul mengatakan, faktor keamanan terkait event dan teknis balapan telah melalui koordinasi matang agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Dalam hal ini, pemerintah provinsi berperan menyiapkan keamanan di luar balapan bersama TNI-Polri dan stakeholder terkait seperti penonton dan situasi kondusif daerah terutama lingkar sirkuit.

Sedangkan keamanan balapan dikoordinasikan langsung oleh Dorna dan Mandalika GrandPrix Association bersama stakeholdernya. Mereka akan mengoordinasikan terkait keamanan rider dan teknis balapan lainnya di dalam sirkuit. "Itu sebabnya, balapan IATC kemarin ditunda agar persiapan main event WSBK dan MotoGP lebih baik," ujarnya. (zik)

  ✈️ sindonews  

Wajah Penjaga Natuna

 Minim Armada, Kurang Solar, hingga Kapal TuaIlustrasi KRI TNI AL penjaga Natuna

Tiang-tiang pondasi berdiri tegak di salah satu lahan Fasilitas Pangkalan Pelabuhan (Faslabuh) TNI Angkatan Laut (AL) Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Di lahan lain, pipa pancang baja dan kantong semen berukuran besar tergeletak berjejer.

Sejumlah pekerja sibuk menyelesaikan tugasnya masing-masing: merangkai kawat pondasi sampai mengelas pipa-pipa baja.

Sejumlah pengerjaan di Faslabuh AL tersebut untuk markas Gugus Tempur Laut Komando Armada (Guspurla Koarmada) I, perluasan dermaga, hingga pembangunan dermaga kapal selam. Lokasi fasilitas militer ini berada di selatan Pelabuhan Selat Lampa.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meletakkan batu pertama pembangunan markas Guspurla tersebut pada April 2021. Hingga awal November 2021 sudah ada beberapa bangunan yang sudah berdiri seperti pos jaga, rumah dinas, gudang, hingga bangunan terbuka seperti hanggar.

KRI Teuku Umar tengah bersandar di sisi selatan dermaga. Kapal perang jenis korvet kelas parchim ini baru saja selesai patroli di Laut Natuna Utara. Mereka akan kembali berlayar menuju Batam.

Di seberang pelabuhan militer ini terdapat Pos TNI AL Sabang Mawang yang juga tengah direnovasi. Pos tersebut juga memiliki dermaga. Hari itu ada KRI Multatuli yang juga baru berpatroli di perairan utara.

Kapal perang itu sebenarnya berada di bawah Komando Armada II yang bermarkas di Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur. KRI Multatuli diperbantukan untuk mengawasi Laut Natuna Utara, yang memanas pada pertengahan September lalu usai sejumlah nelayan melihat kapal perang hingga kapal riset China.

Selain kapal pemerintah China, nelayan-nelayan Natuna masih kerap bertemu kapal ikan Vietnam. Terakhir, nelayan dari Pelabuhan Pering/Lubuk Lumbang melihat kapal Vietnam mencuri ikan di Laut Natuna Utara pada 4 dan 5 November 2021.

Berdasarkan data Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) sejak Maret sampai September 2021, sekitar 332 kapal ikan Vietnam terdeteksi masuk ZEE Indonesia hingga di bawah batas landas kontinen. Jumlah ini diperkirakan bisa lebih banyak karena pendeteksian berdasarkan satelit dilakukan pada siang hari.

"Sementara malam hari diperkirakan lebih banyak kapal ikan asing [KIA] Vietnam yang masuk hingga ke wilayah landas kontinen," kata peneliti IOJI Imam Prakoso kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Imam mengatakan intrusi kapal ikan Vietnam di wilayah Indonesia paling tinggi terjadi pada April 2021, yakni 100 kapal dalam cakupan 110 kilometer persegi. Ia memprediksi kapal-kapal ikan Vietnam masih terus mencuri ikan di Laut Natuna Utara sampai akhir tahun ini.

Menurut Imam, kondisi ini tak terlepas dari kapal patroli TNI AL, Bakamla, hingga Direktorat Jenderal PSDKP Kementerian dan Kelautan (KKP) yang minim di wilayah utara perairan Natuna. Ia pun mendorong ketiga instansi itu lebih banyak patroli sampai perbatasan ZEE Indonesia-Vietnam.

"Patroli ada, tapi tidak di tempat illegal fishing. Hanya di barat dan timur. Mungkin alasannya barat dekat Batam, timur dengan Pontianak," ujarnya.

  Armada KRI Minim 
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Laksamana Madya Muhammad Ali mengakui kehadiran KRI belum bisa maksimal mengawasi perairan utara Natuna. Ali menyebut luas Laut Natuna Utara yang mencapai 191 ribu km persegi tak ditunjang dengan jumlah armada yang memadai.

Saat ini terdapat 5 KRI di bawah kendali Komando Armada (Koarmada) I yang disiagakan di Natuna. Namun, tak semua KRI itu berpatroli di laut. Hanya 3 KRI yang bisa bersamaan berlayar, sementara dua KRI lain siaga di pangkalan.

Selain KRI, TNI AL juga menempatkan 1 pesawat patroli maritim dan 1 helikopter untuk mendukung patroli di Laut Natuna Utara. Sementara TNI AU menerjunkan tiga pesawat dalam membantu pengawasan perairan utara RI ini, antara lain F-16, Boeing 737, dan Hawk.

Ali menyebut pihaknya akan menyesuaikan operasi patroli matra laut dan udara. Menurutnya, armada AU bisa dimaksimalkan memantau khusus perairan utara Natuna yang berbatasan dengan negara lain.

Sementara KRI bersiaga antara landasan kontinen dan ZEE Indonesia. Sehingga, kata Ali, ketika terdapat aktivitas mencurigakan yang terpantau pesawat AU, KRI bisa langsung bergerak ke titik tersebut. Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Bakamla.

"Saya rasa itu strategi yang paling tepat di mana bisa dipantau secara efektif dan efisien," katanya.

Mantan Panglima Koarmada I ini mengklaim KRI rutin patroli di Laut Natuna Utara. Operasi tersebut berjalan setiap hari, sepanjang tahun. Pola operasi bergantian dari 5 KRI yang tersedia. KRI yang ditempatkan antara lain jenis kapal perusak kawal rudal (PKR) kelas sigma, kapal perang korvet kelas parchim, dan kapal Bantu Cair Minyak (BCM).

Namun, kata Ali, anggaran yang tersedia untuk bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu masalah patroli di Laut Natuna Utara. Bahan bakar yang dipakai seluruh KRI antara lain solar dan bio solar (B30). Sebagian besar masih menggunakan solar.

Ketersediaan solar yang terbatas di Natuna membuat Koarmada I beberapa kali menugaskan KRI jenis pengangkut logistik atau kapal tanker seperti KRI Bontang untuk patroli di Natuna. KRI jenis ini bisa beroperasi lama di tengah laut.

Menurut Ali, 5 KRI yang beroperasi di Natuna sepanjang September 2021 telah menghabiskan bahan bakar mencapai 1.292 ton. Terdiri 993 ton solar dan 298,6 ton biosolar B30. Jika harga 1 liter Rp 13.915, anggaran yang dikeluarkan hanya untuk bahan bakar sebesar Rp 17.978.180.000 atau Rp 17,9 miliar.

"Itu permasalahannya, masalah bahan bakar. Tapi kita atasi dengan mendatangkan kapal logistik untuk berada di sana sehingga kapal yang berada di sana juga cukup bisa bertahan lama," ujarnya.

"Sekarang ini yang sedang beroperasi di sana adalah KRI Multatuli, di mana KRI tersebut cukup hemat bahan bakar, dia juga merupakan kapal markas, bisa digunakan sebagai markas, bisa lebih lama di laut," katanya menambahkan.

  Butuh 8 KRI untuk Jaga Natuna 
Panglima Koarmada I Laksamana Muda Arsyad Abdullah mengatakan anggaran dari Mabes TNI hanya cukup untuk 5 KRI beroperasi di Laut Natuna Utara. Padahal, kata dia, butuh minimal 8 KRI untuk menjaga seluruh perairan Natuna Utara. Itu pun dengan catatan bahwa 8 KRI itu harus beroperasi serentak.

Arsyad berkata jika 8 KRI tersedia, kegiatan patroli bisa maksimal. Ditambah pesawat patroli maritim yang mengawasi perairan dari udara.

"Kita selalu mengajukan, namun karena keterbatasan anggaran operasi ya tetap masih sesuai yang ada sekarang. Mudah-mudahan anggaran didukung oleh Kemenkeu ada penambahan sehingga kita bisa menambah kekuatan di sana," ujarnya.

Arsyad menyebut kebutuhan bahan bakar juga terbilang besar. Untuk satu KRI dalam sehari berlayar membutuhkan BBM sekitar 12 sampai 18 ton. Tergantung dari pergerakan kapal tersebut. Jika selalu dalam kecepatan tinggi, bahan bakar lebih boros.

Namun karena ini kegiatan patroli rutin, KRI berlayar dengan kecepatan rendah sehingga bahan bakar yang dipakai sekitar 14 sampai 15 ton per hari. Selain BBM, ada juga anggaran untuk perbekalan prajurit dan kebutuhan lainnya.

"Kalau bicara dengan kekuatan, tentunya keterbatasan anggaran dari Mabes TNI untuk kita kerahkan di sana, ini salah satu kendala kita, karena hanya mampu mengerahkan 5 KRI," katanya.

Selain anggaran, kata Arsyad, kendala lain yang dihadapi pihaknya adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah cukup tua. Menurutnya, kapal-kapal yang sudah berumur pasti membutuhkan perawatan lebih. Ia mengibaratkan seperti halnya mobil tua.

"Ya begitu juga (kapal), salah satu kendala yang kita hadapi, sehingga kadang-kadang kapal harus stay di pangkalan untuk perbaikan," ujarnya.

Arsyad mengatakan meski saat ini hanya ada 5 KRI, pihaknya selalu hadir di Laut Natuna Utara selama 24 jam seminggu, sepanjang tahun. KRI yang berlayar diatur sesuai kemampuan radar, sehingga bisa ter-cover perairan utara Natuna dari barat, tengah, sampai timur.

"Saya sebagai TNI AL, sebagai unsur yang harus selalu ada disana, ya bagaimana agar pemerintah mau dukung anggaran untuk pertahanan khususnya angkatan laut untuk meningkatkan baik itu pembangunan kekuatan maupun anggaran operasi untuk kita bisa menambah kekuatan di laut Natuna," katanya.

Sementara Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Aan Kurnia mengatakan pihaknya menempatkan sekitar 3 sampai 4 kapal untuk patroli di Laut Natuna Utara. Namun, saat ini hanya terdapat 2 kapal yang beroperasi, KN Pulau Nipah dan KN Pulau Marore.

Aan mengatakan 4 kapal patroli Bakamla belum cukup untuk menjangkau seluruh perairan Natuna. Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta kementerian/lembaga yang memiliki armada kapal.

Menurutnya, dengan menghitung luas perairan Natuna dan potensi ancaman yang datang, idealnya butuh sekitar 9 sampai 10 kapal dengan operasi secara bergantian. Beberapa kapal berada di laut, sementara sisanya menunggu di dermaga. Tak menutup kemungkinan ada kapal yang sedang dalam perbaikan.

"Sementara saya baru bisa keluarkan tiga kapal. Jadi masih ada kosong-kosongnya juga," kata Aan di kantornya.

Aan menyebut secara ideal operasi pengamanan perairan Laut Natuna harus berjalan sepanjang tahun. Namun, kata Aan, anggaran yang tersedia belum memadai untuk menggelar operasi setiap hari.

"Kembali lagi masalah dukungan anggaran apakah semuanya sudah terdukung 100 persen untuk operasi? Ya tentunya dengan situasi pandemi dan sebagainya banyak yang tidak 100 persen," ujarnya.

Aan mengatakan kebutuhan anggaran untuk patroli tergolong besar, terutama BBM. Namun, ia enggan merinci besaran anggaran untuk patroli Bakamla di Laut Natuna Utara. Aan hanya menyebut setiap kapal membutuhkan BBM dan logistik yang berbeda-beda.

"Saya enggak bisa jelasin berapa rincinya, tapi yang jelas itu ada hitungannya. Kita intinya belum bisa terpenuhi secara penuh di sini," katanya.

Namun, Aan mengaku bisa menyiasati kekurangan anggaran untuk patroli dengan menerapkan strategi armada siaga. Ia menyiagakan kapal di pelabuhan. Kapal tersebut baru bergerak ketika mendapat laporan atau mendeteksi ancaman di laut.

Dengan begitu, kata Aan, kapal-kapal patroli Bakamla tidak setiap hari berada di tengah laut. Bahan bakar pun bisa lebih hemat. Selain itu, pihaknya menambah kemampuan sensor untuk mendeteksi kapal-kapal di Laut Natuna Utara.

"Itu tidak harus (kapal) nongkrong 24 jam tapi begitu ada kejadian baru gerak dan sebagainya. Itu bisa hemat. Sama penginderaan, sensor," ujarnya.

  Markas Terintegrasi 
Laksdya Ali mengatakan pembangunan sejumlah fasilitas militer di Natuna juga tengah berlangsung saat ini, seperti peningkatan Faslabuh AL Selat Lampa, renovasi Pos AL Sabang Mawang, hingga penambahan fasilitas TNI AU dan TNI AD.

Menurutnya, peningkatan berbagai fasilitas penunjang ketiga matra tersebut untuk memperkuat keamanan Laut Natuna Utara.

"AL sendiri akan membangun atau memindahkan Markas Guspurla Koarmada I dari Jakarta ke Natuna," ujar Ali kepada CNNIndonesia.com awal bulan ini.

Ali mengatakan di Natuna juga terdapat Satuan TNI Terintegrasi, yang terdiri dari AD, AL, dan AU. TNI AD memiliki Batalyon Komposit 1/Gardapati, yang diperkuat Kompi Zeni Tempur, Baterai Rudal Artileri Pertahan Udara dan Baterai Artileri Medan.

Matra Laut memiliki Pangkalan AL (Lanal) Ranai, Kompi Komposit Marinir, 5 Pos AL, serta fasilitas pelabuhan untuk mendukung operasional KRI. Sedangkan TNI AU baru meresmikan Skadron Udara 52, Detasemen Pertahanan Udara 475, 476 dan 477 Paskhas.

Pangkalan Udara (Lanud) Raden Sajad sendiri telah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti Hanggar Integratif hingga Hanggar Skuadron Unmanned Aerial Vehicle (UAV). TNI AU juga memiliki Satuan Radar 212, dengan radar-radar yang cukup canggih.

"Jadi lengkap sekali nantinya dan di sana sudah ada satuan TNI terintegrasi tinggal mewujudkan personel yang disiapkan. Itu semua nanti koordinasi di Kogabwilhan I," ujarnya.

Berdasarkan informasi dari LPSE TNI AL, terdapat beberapa proyek pengadaan di Natuna. Pertama pembangunan Kantor Guspurla Koarmada I senilai Rp 13 miliar; Pembangunan Sarpras Posal Sabang Mawang Rp 3,1 miliar, Posal Sedanau Rp 3,8 miliar.

Kemudian peningkatan fasilitas dermaga Posal Sabang Mawang sekitar Rp 7,9 miliar, pembangunan ponton kapal selam Rp 6,1 miliar, pembangunan fasilitas sionban kapal selam Rp 23,4 miliar, serta peningkatan kemampuan dermaga TNI AL Selat Lampa Rp 30,2 miliar.

  Kerja Sama Jaga Laut Natuna 
Laksdya Aan mengatakan pihaknya juga berencana membangun prasarana Sistem Peringatan Dini di Pulau Sekatung, Pulau Laut pada tahun depan. Pulau Sekatung merupakan wilayah yang paling dekat dengan perbatasan Vietnam.

Secara keseluruhan Sistem Peringatan Dini Bakamla bakal dibangun di 35 lokasi yang tersebar dari wilayah barat sampai timur Indonesia. Menurut Aan, rencana pembangunan di 32 titik sudah disepakati dengan pemerintah daerah setempat. Tersisa 3 titik yang masih dibahas. Ia optimistis bulan depan pembahasan ini sudah rampung.

"Kalau itu selesai, baru nanti tahun depan kita akan memasang alat-alat sensor, termasuk radar, long range camera itu di posisi untuk amankan seluruh periaran Indonesia, termasuk Natuna," ujar Aan.

Bakamla sendiri telah menerima hibah tanah dari Pemkab Natuna di tiga lokasi berbeda. Pertama tanah di Pelabuhan Penyeberangan Selat Lampa seluas 8.289 meter persegi, kedua tanah di Pulau Sekatung seluar 10.000 meter persegi, dan ketiga di Pantai Tanjung, Bunguran Timur Laut seluas 1.888 meter persegi.

Tanah di Selat Lampa akan dimanfaatkan untuk kantor dan pangkalan. Di Pulau Sekatung dibangun Sistem Peringatan Dini dengan radar yang bisa menjangkau 200 mil laut. Sedangkan tanah di Pantai Tanjung dipakai untuk Pusat Pengelolaan Data dan Informasi (Puskodal).

"Sehingga dengan jangkauan tersebut, bisa mendeteksi kapal-kapal yang sampai ZEE," kata Kepala Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Natuna Bakamla Letkol Bakamla Mukhlis.

Berdasarkan data LPSE Bakamla, sejumlah pengadaan tercatat untuk kebutuhan operasi pengamanan laut, termasuk di Natuna, sejak tahun lalu. Seperti sewa pesawat operasi garda Natuna Rp 2,7 miliar, pembelian unmanned aerial vehicle (UAV) Rp 29,8 miliar, pemeliharaan kapal Tanjung Datu Rp 1,5 miliar, pemeliharaan KN Bakamla Rp 6,9 miliar, hingga pembelian BBM untuk operasi 2021 sebesar Rp 54,3 miliar.

Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan pihaknya mendukung peningkatan fasilitas pengawasan dan pertahanan perairan Natuna. Salah satu langkah dengan memberikan tanah hibah kepada beberapa instansi, seperti TNI AL, TNI AU, TNI AD, hingga Bakamla.

Siswandi menyebut Presiden Joko Widodo sudah mengamanatkan lima pilar Natuna, antara lain pertahanan, minyak dan gas, pariwisata, perikanan, dan lingkungan hidup. Menurutnya, program-program terkait itu sudah berjalan bertahap.

"Kaya pertahanan, tidak ada daerah lain yang mungkin selengkap di Natuna ini kalau bicara institusi (lintas) matra (AD, AU, dan AL)," ujar Siswandi beberapa waktu lalu.

Siswandi menyebut keberadaan sejumlah instansi di Natuna memudahkan untuk berkoordinasi jika ada laporan kapal ikan asing atau kapal pemerintah negara lain beraktivitas di Laut Natuna Utara.

"Kita nanti tinggal bilang sama teman-teman Bakamla di sini, kemudian sama TNI AL, kemudian juga sama KKP. Jadi geraknya cepat, tapi kalau tidak ada kantor di sini susah. Artinya pemda dalam konteks ini sinergilah dengan pemerintah pusat," katanya.

Chief Executive Officer IOJI Mas Achmad Santosa mengatakan pemerintah membutuhkan sistem pengamanan secara terkoordinasi antarlembaga yang memiliki kewenangan di laut. Pria yang akrab disapa Ota itu menyebut butuh salah satu instansi menjadi koordinator pengawasan dan pengamanan laut, termasuk wilayah utara Natuna dan sekitarnya.

"Yang kita butuhkan tidak melakukan upaya sendiri-sendiri tanpa koordinasi. dibutuhkan bagaimana satu sama lain saling menguatkan, perlu ada koordinator, rencana di situ ada Bakamla, ada TNI AL, KKP, ada (Direktorat Jenderal) Hubla, Polairud walaupun di 12 mil, tapi bisa diperbantukan," kata Ota kepada CNNIndonesia.com.

Pengamat militer Soleman B. Ponto perlu ada efisiensi dan efektivitas dalam rangka pengawasan wilayah perairan Natuna Utara. Menurutnya, wilayah yang luas membutuhkan anggaran operasional, salah satunya bahan bakar cukup tinggi.

Ponto mendukung rencana peningkatan Lanal Ranai menjadi pangkalan utama angkatan laut (Lantamal), serta pembangunan markas Guspurla Koarmada I di Natuna.

"Misal kalau patroli berangkat dari Jakarta mau ke sana kan jauh, makanya kalau dibangun untuk patroli kan jadi lebih dekat," katanya.

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI ini menilai pengawasan di wilayah perairan Natuna Utara sudah cukup baik. Menurutnya, jumlah KRI yang disiagakan di Natuna sudah memadai untuk patroli pengawasan.

"Sudah cukuplah KRI, ngapain banyak-banyak untuk ngawasin kapal ikan asing, terlalu banyak kapal di sana malah lebih mahal (biaya operasional) daripada hasil yang ditangkap, harus ada efisiensi," ujarnya. (yoa/fra)
 

  💂 CNN  

[Global] Inggris Sepakat Jual Kapal Perang dan Rudal ke Ukraina

⚓️ Negara Barat sebelumnya mengklaim tidak akan menjual persenjataan tersebut ke Kiev Ilustrasi AH 140 [Babcock]

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memberikan lampu hijau untuk menjual senjata mematikan kepada Ukraina, meskipun negara-negara Barat sebelumnya mengklaim tidak akan menjual persenjataan tersebut ke Kiev.

Penjualan senjata tersebut sebagian besar berfokus pada peningkatan kemampuan angkatan laut Ukraina dan akan dibayar melalui pinjaman yang tersedia untuk Kiev setelah menandatangani perjanjian ekspor dengan London pada awal November.

Kesepakatan senjata mencakup penjualan dua kapal penanggulangan ranjau dan produksi bersama delapan kapal perang rudal, serta sebuah fregat. Selain itu, London akan membantu Ukraina membangun infrastruktur angkatan laut dan akan meningkatkan beberapa sistem senjata kapal yang ada.

Menteri pertahanan kedua negara, Ben Wallace dan Oleksii Reznikov, tidak merahasiakan tujuan utama dari kesepakatan senjata baru dan fakta bahwa itu ditujukan terhadap Rusia.

"Pemerintah kami tidak memiliki keinginan untuk bermusuhan, atau berusaha dengan cara apa pun untuk mengepung atau melemahkan Federasi Rusia secara strategis," bunyi pernyataan bersama keduanya seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (19/11/2021).

Kiev, London, dan negara-negara barat lainnya berulang kali menuduh Rusia sebagai ancaman bagi keamanan Ukraina dan negara-negara tetangga lainnya. Moskow, bagaimanapun, berulang kali menolak tuduhan dan bersikeras menjadi negara yang damai.

Rusia bahkan menegur negara-negara Barat karena secara rutin melakukan penerbangan militer dan mengirim kapal ke dekat perbatasannya. Dalam pidato terakhirnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pembom strategis NATO terbang sedekat 20 kilometer dari perbatasan Rusia.

Wilayah Laut Hitam di sekitar Semenanjung Crimea menjadi salah satu sumber utama ketegangan karena negara-negara Barat tidak mengakui hasil referendum 2014 yang menyebabkan semenanjung itu bergabung dengan Rusia menyusul kudeta di Ukraina. NATO dan Kiev bersikeras menyebut Crimea sebagai "wilayah pendudukan".

NATO secara rutin mengirim kapal-kapalnya ke dekat perairan ini yang dilihat Moskow sebagai bagian dari wilayahnya, sementara satu kapal perang Inggris langsung melanggarnya pada Juni 2021. Sebuah laporan berdasarkan dokumen yang diduga milik Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan itu adalah tindakan yang disengaja. Kremlin mengutuk tindakan semacam itu dan memperingatkan bahwa suatu hari mereka mungkin menyebabkan insiden serius. (ian)

 ⚓️ 
sindonews  

John Cockerill Defense to Supply AGUERIS Tank Simulators to Indonesia

John Cockerill Defense has recently signed a contract with PT Pindad Enjiniring Indonesia (a subsidiary of PT PINDAD) to supply training simulators for the Indonesian Army. AGUERIS, a subsidiary of John Cockerill Defense France, will develop and manufacture cabin simulators for the training of armored vehicle crews. These are “Harimau” medium-type tank vehicles equipped with the C3105 turret (105mm) from John Cockerill Defense.John Cockerill Defense simulation solutions are developed within Agueris®, a first rate player in the domain of training and simulation. (Picture source AGUERIS) ★

T
he simulators will be of the Cabin type mounted on a motion platform, allowing the training of the Harimau vehicle pilot and the C3105 turret crew in high-fidelity conditions and excellent representation of the local environment.

This new success comes on top of last year's SERKET program in France, won by AGUERIS as a co-contractor, which consists of supplying all the new generation training simulators required for the Scorpion Programme to the French Army.

"We are delighted to have been chosen for this forward-looking program in Indonesia. This project will also allow AGUERIS to strengthen its presence in the military land simulation markets in Asia and to offer an even more efficient service to its customers" said Yves Jourde, President of AGUERIS.

AGUERIS is a French Company, subsidiary of John Cockerill Defense France, based in the Paris area. The company is a renowned specialist in the production of innovative, efficient simulators designed for technical and tactical weapon systems training (e.g. for tank turrets) at an individual, group, unit, squad, or regiment level.

The Harimau also called Kaplan MT by FNSS, the producer of the vehicle, is a lightweight tank jointly developed by Turkish manufacturer FNSS and Indonesian manufacturer PT Pindad. The Harimau is fitted with the CT-CV 105HP weapon station designed and manufactured by the Belgian company John Cockerill. The turret is armed with one 105mm rifled gun manufactured by CMI (Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense).

 
Army Recognition  

Menhan Pesan 2 Pesawat Tanker-Angkut A400M untuk TNI AU

 Dengan Letter of Intent untuk pembelian empat A400M tambahanAirbuss A400M [Airbus] ✈️

Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah memesan dua pesawat Airbus A400M dalam konfigurasi multiperan tanker dan angkut. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto turut mempertimbangkan untuk menambah lagi jumlah pesawat yang telah dipesannya.

Prabowo memaparkan pesawat yang dipesan ini akan berfungsi untuk membantu TNI AU dalam operasi misi penerjunan payung dan transportasi kargo besar.

"Pesawat A400M merupakan pesawat multiperan yang akan meningkatkan kemampuan taktis udara TNI AU. Pesawat ini akan memiliki peran penting dalam berbagai misi seperti terjun payung dan transportasi kargo besar. Kami juga sedang menimbang pembelian A400M tambahan dalam waktu dekat," ujar Prabowo dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).

Dia menjelaskan niatan untuk menambah jumlah pesanan lantaran adanya perkembangan A400M di masa depan. Di mana, kemampuan pemadam kebakaran tengah dijajaki Kemhan bersama Airbus.

"Di samping kemampuan tanker dan taktisnya, pesawat A400M akan menjadi aset nasional yang berperan penting dalam misi kemanusiaan dan tanggap bencana,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Chief Executive Officer Airbus Defence and Space Michael Schoellhorn menuturkan kontrak yang akan berjalan efektif di tahun 2022 ini akan meningkatkan jumlah total operator pesawat A400M menjadi sepuluh negara. Menurut dia, kesepakatan itu termasuk paket dukungan lengkap untuk perawatan dan pelatihan.

Michael mengatakan Kemhan dan pihaknya juga telah menandatangi Letter of Intent untuk pembelian empat A400M tambahan. "A400M menawarkan kemampuan yang luar biasa kepada Indonesia, menghadirkan pesawat yang sempurna bagi TNI AU untuk mengirimkan kargo besar dan berat ke daerah terpencil dan melipatgandakan jangkauan kekuatan udara Indonesia berkat kemampuan pengisian bahan bakar di udara yang dapat diandalkan,” jelas Michael.

Lebih jauh diterangkan Michael, kemampuan beroperasi dari landasan pacu yang pendek dan kasar dari A400M akan meningkatkan kemampuan angkut TNI AU agar dapat dengan cepat menanggapi krisis. Hal itu pun telah didemonstrasikan saat bencana gempa bumi dan tsunami di tahun 2018.

"A400M merupakan pesawat angkut besar pertama yang dapat mengirimkan kargo berat seperti truk bahan bakar dan ekskavator serta makanan, pakaian, dan perlengkapan medis langsung ke Palu, Sulawesi Tengah yang pada waktu itu landasan pacunya pendek dan rusak," ucapnya.

Dengan kemampuannya untuk terbang tinggi atau rendah pada kecepatan yang luar biasa, pesawat A400M adalah pesawat ideal untuk pengisian bahan bakar pesawat tempur dan pesawat besar. Adapun caranya dengan menggunakan dua pod pengisian bahan bakar di bawah sayapnya.

Kemampuan pengisian bahan bakar di udara yang tertanam di pesawat ini memungkinkan rekonfigurasi cepat A400M sebagai pesawat tanker, membuatnya mudah beradaptasi dengan skenario dan misi operasional yang dinamis. Kemampuan adaptasi ini hanya ada di pesawat A400M. (kri)

  Harganya Ditaksir Rp 2,2 Triliun per Unit 
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto resmi memesan dua unit pesawat militer keluaran Airbus yaitu tipe Airbus A400M dengan konfigurasi multirole tanker dan transport. Mengutip laman resmi Airbus.com, Kamis (18/11/2021), kontrak ini akan efektif pada tahun 2022 mendatang.

Di dalam kontrak tersebut terdapat dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap. Dokumen untuk akuisisi selanjutnya, yaitu 4 unit tambahan pesawat A400M, juga telah ditandatangani.

"Kami juga berencana mengakuisisi unit tambahan ke depannya dengan pengembangan yang baru, seperti kemampuan memadam kebakaran. A400M akan menjadi aset nasional dan mendukung misi badan penanggulangan bencana," ujar Prabowo, Kamis (18/11/2021).

Pesawat A400M mampu beroperasi maksimal bahkan di jalur yang pendek dan landasan yang kasar. Sebelumnya, pesawat ini pernah mengirimkan bantuan berat seperti bahan bakar truk, ekskavator hingga suplai makanan dan obat-obatan pasca gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.

Sebagai informasi, pesawat A400M memiliki kemampuan terbang cepat dan pada ketinggian yang tinggi dan sangat rendah. A400M dapat membantu mengisi bahan bakar pesawat tempur dan pesawat besar lainnya melalui dua pod pengisian bahan bakar di bawah sayap.

Kemampuan itu membuatnya dapat melakukan rekonfigurasi ulang dengan cepat sebagai kapal tanker, membuatnya mudah beradaptasi dengan skenario dan misi operasional yang berubah. Kemampuan beradaptasi ini unik untuk A400M, yang juga dapat diisi ulang dalam penerbangan.

CEO Airbus Defence and Space Michael Schoellhorn mengatakan, pesanan baru dari pemerintah Indonesia ini akan memperluas jejak pesawat A400M di wilayah Asia Pasifik. Sebelumnya, pada September 2021 lalu Kazakhstan juga memesan dua pesawat dengan tipe yang sama.

Lantas, dengan sejumlah keunggulan yang ditawarkan tersebut, berapa harga pesawat dengan empat mesin tersebut?. Mengutip laman globalsecurity.org dan flightglobal.com, pihak Airbus menyatakan pada 2003 harga per unit A400M berkisar USD 80 juta atau setara Rp 1,1 triliun (asumsi kurs saat ini Rp 14.200). Namun, melansir laman aerocorner.com, harga terkini dari A400M telah melonjak menjadi USD 152 juta atau setara hampir Rp 2,2 triliun. (ind)
 

 
sindonews  

[Global] WAHASH 8X8

 Kendaraan tempur baru buatan Caldius UEA [Calidus]

S
elain mengembangkan pesawat serang B-250 dan B-350, perusahaan asal UEA, Calidus juga mengembangkan kendaraan tempur (ranpur) baru yang diberi nama WAHASH.

Kendaraan ini tergolong sebagai ranpur modern berdesain modular. WAHASH dikembangkan untuk beragam kebutuhan misi seperti IFV, APC, ambulans, dan lainnya.

WAHASH dirancang untuk beroperasi di bawah kondisi cuaca, medan, dan iklim yang ekstrem seperti wilayah gurun di kawasan Timur Tengah.

Selain menawarkan perlindungan balistik yang baik, kendaraan juga dapat bertahan dari ancaman ledakan ranjau darat atau bahan peledak improvisasi (IED).

Sebagai penggerak, WAHASH dibekali mesin diesel berdaya 724 HP yang sanggup melarikannya hingga kecepatan maksimum 130 km/jam. Untuk jangkauan operasinya sejauh 750 km.

Kabin WAHASH dapat dimuati 11 orang, terdiri dari pengemudi, komandan, juru senjata, dan delapan pasukan bersenjata. Muatannya hingga 10.800 kg.

Varian IFV WAHASH dirancang untuk menampung sistem senjata kaliber besar, termasuk kubah senjata serupa dengan BMP-3 milik militer UEA.

  Airspace Review  

Kamis, 18 November 2021

Havelsan Dan Thales Lengkapi Sensor Tempur OPV DRU

⚓ Dengan CMS AdventDesain OPV DRU [DRU]

Perusahaan sistem pertahanan Turki Havelsan bekerja sama dengan Thales Belanda untuk melengkapi sensor tempur dua kapal patroli lepas pantai (OPV) Indonesia.

Dari website Jane's, Perusahaan Havelsan Turki, diberitakan telah mendapat kontrak pengadaan sistem manajemen tempur (CMS) Advent yang akan melengkapi kapal OPV buatan PT DRU.

Nantinya Havelsan akan berkerjasama dengan Thales untuk mennyediakan perangkat CMS tersebut. Namun, konfigurasi akhir untuk sensor tempur belum diputuskan.

OPV 90 DRU akan menjadi kapal Angkatan Laut Indonesia pertama yang dilengkapi dengan CMS Turki.

Kontrak pengadaan dua kapal OPV dengan ukuran panjang 90 m diberikan kepada pembuat kapal swasta Indonesia PT Daya Radar Utama, dan pemotongan baja pertama untuk kedua kapal diadakan pada Agustus 2021 di Lampung.
 

  🔅
Garuda Militer  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...