Sabtu, 30 Maret 2024

[Global] Pria Israel Bawa 6 Pistol Ditangkap di Malaysia

 Diduga Agen Mossad 
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2015/10/19/d745d3f3-e810-473b-904c-ce09c67e7d86_169.jpg?w=700&q=90Ilustrasi (Istimewa) 👺

S
eorang pria berkewarganegaraan Israel ditangkap di sebuah hotel di Malaysia. Kepolisian Malaysia menemukan enam senjata api beserta pelurunya saat membekuk pria berusia 36 tahun itu di sebuah hotel setempat.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Sabtu (30/3/2024), pria asing yang identitasnya tidak diungkap ke publik tersebut ditangkap oleh tim Kepolisian Diraja Malaysia dan tim Departemen Investigasi Kriminal (CID) Kepolisian Kuala Lumpur di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, pada 27 Maret lalu.

"Berdasarkan pemeriksaan yang kami lakukan, pria tersebut masuk (ke Malaysia) menggunakan paspor Prancis. Setelah diselidiki lebih lanjut, tersangka menyerahkan paspor Israel," tutur Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Razarudin Husain selaku Kepala Kepolisian Diraja Malaysia dalam pernyataannya.

Razarudin menyebut bahwa kepolisian menyita enam pistol dan 200 butir peluru yang dibawa oleh pria Israel itu saat ditangkap. Disebutkan bahwa enam senjata api itu mencakup satu pistol jenis Sig Sauer, dua pistol jenis Glocks dan satu pistol jenis Smith & Wenson.

Senjata api itu ditemukan di dalam tas milik pria Israel itu yang ditemukan di dalam kamar hotel tempat dia menginap. "Tiga senjata api di antaranya berisi peluru ketika ditemukan," sebut Razarudin.

"Penyelidikan kami mengungkapkan bahwa tersangka pernah menginap di beberapa hotel sebelum ditangkap," imbuhnya.

Disebutkan lebih lanjut oleh Razarudin bahwa pria Israel itu memasuki Malaysia pada 12 Maret lalu dengan penerbangan dari Uni Emirat Arab. Namun, tambah Razarudin, senjata api itu tidak dibawa masuk ke Malaysia, melainkan dibeli saat pria Israel itu sudah berada di wilayah Malaysia.

Pembelian senjata-senjata api itu dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto.

"Kami sekarang sedang menyelidiki bagaimana senjata-senjata itu diselundupkan ke negara ini dan siapa yang menerima pembayaran untuk itu," ucapnya.

 Punya Misi Membunuh 

Razarudin dalam pernyataan lebih lanjut mengungkapkan bahwa saat diinterogasi polisi, pria Israel itu mengakui dirinya memiliki misi untuk membunuh sesama warga Israel di Malaysia karena perselisihan keluarga.

Namun, sebut Razarudin, pihak Kepolisian Malaysia tidak mempercayai begitu saja pengakuan pria Israel itu.

"Tersangka mengklaim bahwa dirinya memasuki negara ini untuk memburu dan membunuh sesama warga Israel karena perselisihan keluarga," ungkap Razarudin.

Ditambahkan Razarudin, seperti dilansir Benar News, bahwa pihak kepolisian juga sedang menyelidiki apakah pria Israel itu merupakan anggota badan intelijen Israel, Mossad.

"Kami tidak mempercayai kata-katanya dan tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa dia memiliki agenda lainnya," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa kepolisian meyakini pria Israel itu tidak bertindak sendirian dan ada beberapa kontak yang bekerja sama dengannya yang masih harus diidentifikasi lebih lanjut. (nvc/idh)

  👹 detik  

Jumat, 29 Maret 2024

Sekilas OPV PPAs Untuk Indonesia

⚓ Senilai Rp 20 triliunOPV Paolo Thaon di Revel class (Fincantieri)

Indonesia diketahui telah menanda tangani kontrak pembelian 2 unit PPAs dari Italia senilai 1,18 miliar euro (Rp 20 triliun).

PPA Paolo Thaon di Revel class adalah kapal yang sangat fleksibel dengan standar teknologi yang luar biasa. Kapal ini mempunyai kapasitas untuk menjalankan berbagai fungsi, mulai dari patroli dengan kapasitas penyelamatan laut hingga operasi Perlindungan Sipil dan kapal tempur lini pertama.

Kapal-kapal yang dalam pesanan itu awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia yang saat ini telah selesai dibangun dan berada di Galangan kapal Riva Trigoso-Muggiano.

Italia sendiri memesan tujuh unit OPV rasa frigat ini dari Fincantieri, dan kapal keenam dari pesananan itu baru saja diluncurkan, yakni Ruggiero di Lauria pada 6 Oktober 2023. Sedangkan dua unit PPA yang akan dijual ke Indonesia adalah yang sudah diluncurkan tetapi belum beroperasi, atau mungkin termasuk kapal ketujuh yang belum diluncurkan.

ITS Marcantonio Colonna P433 (ist)
Menurut website indomiliter, kapal pesanan Indonesia nantinya adalah ITS Marcantonio Colonna P433 dan ITS Ruggiero di Lauria P435. ITS Marcantonio Colonna P433 sudah diluncurkan pada 26 November 2022 dan ITS Ruggiero di Lauria P435 diluncurkan pada 10 Oktober 2023. Keduanya belum diserahterimakan ke Angkatan Laut Italia, yang mana ITS Marcantonio Colonna P433 sedang menjalani fase sea trial sejak musim panas tahun 2023.

Bila dilihat dari spesifikasi, ITS Marcantonio Colonna P433 dan ITS Ruggiero di Lauria P435 berada di versi Light+. Dikutip dari Portal di Fesa – id.it (28/3/2024), disebut dari nilai kontraknya, maka ada kemungkinan untuk meningkatkan status kedua kapal perang dari versi Light+ ke versi full combat, namun ini masih sebatas dugaan dari media lokal di Italia.

Kapal PPA Paolo Thaon Di Revel class ditawarkan dalam tiga versi, yakni full combat, light+ dan light configuration. Konfigurasi Light hanya memiliki persenjataan berupa senapan dan meriam. Sementara Light+ dan Full juga dilengkapi dengan rudal hanud Aster dan torpedo. Namun, semua konfigurasi memiliki opsi untuk dipasangi peluncur rudal anti-kapal Teseo Otomat “EVO” MK2/E.

ITS Ruggiero di Lauria P435 (Giorgio Arra)
Saat upacara peluncuran TS Marcantonio Colonna pada 26 November 2022, Kepala Staf Angkatan Laut Italia Laksamana Enrico Credendino mengumumkan bahwa dua kapal berkonfigurasi ‘Light’ – ITS Paolo Thaon di Revel dan ITS Francesco Morosini – akan diubah menjadi konfigurasi ‘Full’. Dengan demikian PPA Paolo Thaon Di Revel class akan menampilkan total empat kapal versi Full dan tiga unit versi Light+’.

Meski belum dapat dipastikan, kabarnya pesanan untuk Indonesia belum termasuk bekal rudal anti kapal. Namun, bila diakiusisi secara terpisah, maka TNI AL harus membeli rudal anti kapal Teseo Otomat yang memang dirancang sebagai arsenal persenjataan di PPA Paolo Thaon Di Revel class.

Meski belum jelas apakah pesanan TNI AL nantinya saat tiba dibekali rudal hanud atau rudal anti kapal, namun hampir dipastikan untuk pertama kalinya kapal perang Indonesia menggunakan meriam Leonardo (Otobreda) 127/64 mm, yang otomatis mengalahkan kaliber meriam terbesar di arsenal kapal perang TNI AL, yaitu pada korvet Fatahillah class dengan Bofors 120 mm.


  💥
Garuda Militer  

TNI Ungkap Alasan Bantuan RI untuk Gaza Disalurkan Yordania via Udara

 ✈️ 🪂Bantuan untuk Gaza yang diterjunkan melalui udara. (REUTERS/Ronen Zvulun)

TNI menyatakan Indonesia belum mendapat izin untuk menyalurkan bantuan langsung ke Gaza lewat udara, sehingga akan disalurkan oleh Otoritas Yordania.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar menyebut bantuan peralatan payung udara orang dan payung udara barang sejumlah 900 buah, yang dikirim ke Yordania pada hari ini, Jumat (29/3), akan digunakan sebagai alat menerjunkan bantuan dari atas ketinggian.

Ia menyebut di Yordania, sudah ada bantuan-bantuan di antaranya bahan makanan yang telah dikumpulkan terlebih dahulu.

"Kita hanya mengantar ke sana (Yordania), karena ada perizinan-perizinan tertentu yang kita memang tidak dapat izin, nah itu hanya Yordania, kita titip ke Yordania, tolong di-drop dengan payung kita dan juga bahan makanan kita, juga bahan makanan mereka," kata Gumilar usai keberangkatan Pesawat Hercules C-130 J di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (29/3).

Pesawat Hercules yang membawa ratusan peralatan payung udara ini akan melaksanakan penerbangan selama 10 hari dengan rute berangkat dari Halim-Aceh-Myanmar-India-UEA-Yordania.

Sementara rute kembali yakni Yordania-UEA-India-Myanmar-Aceh-Halim.

Nugraha menjelaskan pihaknya sudah berkomunikasi dengan otoritas negara terkait agar Hercules diizinkan landing dan mengisi bahan bakar.

"Adanya Atase Pertahanan kita di setiap negara itu untuk mengkomunikasikan dengan pemerintah setempat untuk melanding, isi fuel, kemudian berangkat lagi," katanya.

Ia menjelaskan tidak ada personel TNI yang bakal terlibat dalam menerjunkan bantuan ke Gaza via udara. Nugraha mengatakan Indonesia hanya mengantar payung udara ke Yordania.

"Itu seluruhnya dari Angkatan Udara Yordania (drop bantuan dari udara) kita hanya sampai Yordania saja," katanya.

Beberapa negara belakangan ini memang mengirim bantuan ke Jalur Gaza lewat udara imbas agresi brutal Israel.

Mulai dari Yordania hingga Amerika Serikat memilih untuk mengirim bantuan makanan dan obat-obatan melalui jalur udara lantaran blokade jalur darat oleh Israel.

Awal Maret lalu, Presiden Jokowi sempat menyatakan Indonesia adalah salah satu negara yang diberi kesempatan mengirim bantuan ke Gaza, namun jalur darat sudah sulit dilewati, sehingga akan menggunakan jalur udara.

"Indonesia merupakan salah satu negara yang diberi kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke Gaza, ke rakyat Palestina dengan lewat udara karena lewat darat sudah sulit," kata Jokowi dalam video yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/3). (yoa/wiw)
 

  🪂
CNN  

TNI AU Ujicoba F16 eMLU ke 8

✈️ Berhasil dimodernisasi di Magetan✈️ Pesawat F-16 A/B nomor TS-1611 selesai menjalani eMLU (Blackphoenix DT)

Skadron Teknik 042 (Skatek 042) baru baru ini menguji pesawat F16 A/B yang selesai menjalani eMLU.

Pesawat ini merupakan pesawat ke delapan yang melakukan program Falcon Star Enhanced Mid Life Update (eMLU) dari sepuluh pesawat F-16 A/B TNI AU. Seluruh pesawat Skadron 3 menjalani modernisasi di Skadron Teknik 042 (Skatek 042) Lanud Iwahjudi, Magetan, Jawa Timur.

Falcon Star eMLU merupakan upaya modernisasi pesawat F-16 TNI AU, di antaranya dengan meningkatkan service life, kemampuan avionik, serta persenjataan pesawat secara signifikan.

Melalui Program Falcon Star eMLU ini, seluruh pesawat F-16 A/B Block 15 TNI AU ditingkatkan kemampuan airframe dan avionic sehingga dapat memperpanjang usia pakai pesawat. Selain itu peningkatan juga dilakukan pada sistem persenjataan dan kemampuan radarnya.

  ✈️
Garuda Militer  

[Global] Cerita Yugoslavia Tembak Jatuh Bomber Siluman F-117 AS

 🚀 Dengan Rudal Antik Soviet
Warga Yugoslavia menarik di atas puing bomber siluman F-117 Nighthawk Angkatan Udara AS yang ditembak jatuh oleh rudal antik buatan Soviet. (Foto/REUTERS)

Hari Minggu (24/3/2024) menandai peringatan 25 tahun dimulainya agresi udara NATO selama 78 hari terhadap Yugoslavia, negara yang bubar menjadi beberapa negara baru.

Hanya tiga hari setelah agresi dimulai, unit pertahanan udara Yugoslavia menembak jatuh pesawat pengebom (bomber) siluman F-117 Nighthawk Amerika Serikat (AS) menggunakan rudal antik Soviet.

Sputnik bertanya kepada mantan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Karen Kwiatkowski bagaimana hal seperti itu bisa terjadi.

Pada 27 Maret 1999, unit pertahanan udara Yugoslavia menembak jatuh bomber siluman F-117 Nighthawk Angkatan Udara AS menggunakan rudal darat-ke-udara (SAM) S-125 Neva—oleh NATO dinamai SA-3 Goa—buatan Soviet. Peristiwa itu menjadi sejarah dan menandai pesawat siluman hancur dalam pertempuran untuk pertama kalinya.

Diperkenalkan ke dalam layanan militer sekitar empat dekade yang lalu pada akhir tahun 1983, armada F-117 Angkatan Udara AS yang terakhir diserahkan ke tahap semi-pensiun hanya 25 tahun kemudian pada tahun 2008, diduga karena pesawat siluman yang baru dan lebih baik telah tersedia, tetapi sebenarnya karena pesawat itu langsung menjadi usang setelah dihancurkan oleh SAM Soviet yang dirancang pada tahun 1950-an untuk melawan jet tempur generasi kedua.

Ketika pertama kali diluncurkan pada tahun 1980-an, Pentagon mengira mereka telah mendapatkan pesawat tak kasat mata yang hampir tak terkalahkan, dengan F-117 senilai USD 111 juta yang menampilkan cat hamburan gelombang radar yang futuristik dan berteknologi tinggi, bentuk sudut yang unik, dan lapisan tahan radar khusus.

Pesawat pengebom tersebut antara lain dimaksudkan untuk menembus jauh ke dalam pertahanan udara Uni Soviet dan melakukan serangan nuklir jika Perang Dingin memanas.

Dalam imajinasi populer, teknologi siluman AS tahun 1980-an, termasuk F-117 dan Northrop Grumman B-2 Spirit, ditampilkan sebagai sesuatu yang mirip dengan senjata super—yang mampu memenangkan perang melawan Moskow sendirian.

Rasa superioritas sombong di Pentagon menguap dalam semalam dua puluh lima tahun yang lalu, ketika Baterai ke-3 dari Brigade Rudal ke-250 Unit Pertahanan Udara Yugoslavia yang dipimpin oleh Kolonel Zoltan Dani mulai bertugas di dekat Buđanovci, Serbia, Yugoslavia.

Dani dan anak buahnya memantau F-117 selama penerbangan menggunakan radar jarak-meter, yang terbukti mampu mendeteksi pesawat siluman lebih mudah dari yang diperkirakan.

Baru ketika jarak pesawat 15 meter saya perintahkan untuk mengunci sasaran dan memerintahkan Senad Muminovich, sang penembak, untuk menekan tombol peluncuran, dan rudal ditembakkan,” kenang Dani dalam wawancara dengan Sputnik pada 2019.

Dani mengonfirmasi tembakan tersebut; “Kami saling memberi selamat dan itu saja. Perasaannya sangat bagus, seolah-olah kami mencetak gol dalam pertandingan [olahraga] yang sangat penting. Pagi harinya, seorang perwira dari komando tinggi datang; dia memberi selamat kepada kami dan bertanya apakah kami tahu apa yang telah kami tembak jatuh. Saya menjawab 'Saya tidak tahu, ada target'. Dan kemudian petugas memberi tahu kami bahwa itu adalah F-117."

Rekaman video tentang warga Buđanovci yang menari di sayap pesawat yang jatuh juga beredar, di mana dia menari berteriak: “Maaf, kami tidak tahu pesawat itu tidak terlihat”.

Video itu menyebar seperti kobaran api ke seluruh dunia dan menjadi pukulan besar bagi koalisi NATO, serta memberikan kekuatan kepada Yugoslavia untuk terus melakukan perlawanan terhadap agresi Barat.

Lebih dari 20 tahun kemudian, pada bulan Desember 2020, Letnan Kolonel Charlie Hainline, pilot F-117 lainnya yang ikut serta dalam pengeboman Yugoslavia, mengungkapkan bahwa F-117 kedua yang dikemudikan oleh wingman-nya telah terkena tembakan rudal antipesawat Yugoslavia, menyebabkan kerusakan serius tetapi berhasil kembali ke markas dengan "pincang".

Saya samar-samar mengingat ini sebagai sebuah kejutan—ini adalah pesawat siluman utama saat itu,” kata pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS dan mantan analis senior Departemen Pertahanan Karen Kwiatkowski kepada Sputnik, Kamis (28/3/2024), mengenang insiden 27 Maret 1999.

Kampanye AS dan NATO di Yugoslavia dipandang oleh kami sebagai tindakan yang ‘mudah’ karena sebagian besar merupakan operasi udara yang bersekutu dengan satu pihak dalam perang saudara, sebuah upaya untuk melawan senjata era Soviet di era pasca-Soviet. Namun taktik dan buruknya keamanan operasional AS/NATO menyebabkan kejutan ini," paparnya.

"Saya terkejut, karena ini terjadi 25 tahun yang lalu, dan saya adalah bagian dari angkatan udara terbaik di dunia,” kata lanjut Kwiatkowski, yang meninggalkan Pentagon dan menjadi whistleblower Perang Irak tahun 2003.

Selain kemampuan S-125, Kwiatkowski mengatakan “kendornya” keamanan operasi NATO berkontribusi terhadap kehancuran F-117, begitu pula rasa puas diri Angkatan Udara AS dalam membandingkan F-117 berteknologi tinggi dan teknologi silumannya yang lebih baru dengan kemampuan musuh.

Yugoslavia sendiri dipandang sebagai perang yang ‘aman’ melawan musuh yang lemah,” katanya, menambahkan bahwa agresi udara terhadap negara tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan nilai-nilai AS daripada berjuang untuk mempertahankan atau memenangkan apa pun.

Namun teknologi tidak cukup untuk mematahkan semangat Kolonel Dani dan anak buahnya, kata Kwiatkowski.

Kolonel Dani adalah seorang pembuat roti, berjuang untuk negaranya, keluarganya, rakyatnya dan tanahnya. Lawannya hanya melakukan pekerjaan yang 'menyenangkan', sesuai petunjuk, dan berharap cerita bagus untuk diceritakan nanti. Kita telah melihat hal seperti ini dalam banyak perang, baik dulu maupun sekarang, di mana penggunaan inovatif apa pun yang Anda miliki—dalam hal pejuang, intelijen, jaringan, senjata, dan segala jenis peralatan—dapat berdampak besar pada lanskap pertempuran," paparnya.

Kwiatkowski mengatakan insiden tanggal 27 Maret 1999 di Buđanovci membongkar mitos teknologi siluman tak terkalahkan yang dijual kepada pemerintah AS oleh Lockheed Martin sebagai produsen pesawat tersebut, dan memaksa AS dan kekuatan udara besar lainnya untuk terus menyempurnakan teknologi tersebut, sekaligus meningkatkan keamanan operasional di Angkatan Udara AS.

Militer AS meremehkan publisitas negatif tersebut, dan para kontraktor mempunyai alasan baru untuk meminta lebih banyak dana untuk tahun-tahun mendatang. Saya tidak mendapat kesan bahwa keseluruhan kepemimpinan militer AS menghormati ‘musuh’ dan pertahanan udara mereka di era Soviet, tapi menurut saya pilot F-117 menghormatinya,” kata Kwiatkowski.

"Sayangnya, jika tidak, dekade-dekade sejak insiden tersebut tidak banyak mengubah pendekatan AS dalam menggunakan kekuatan militernya di seluruh dunia, selain jutaan orang yang tewas di negara-negara lain," imbuh pengamat militer tersebut. (mas)

  🚀 sindonews  

Kamis, 28 Maret 2024

Fincantieri Signs Contract To Deliver Two PPAs For Indonesia

⚓ OPVPPA's to Indonesia (Fincantieril)

Fincantieri and the Indonesian Ministry of Defence have signed a 1.18-billion-euro contract, within the framework of collaborative relations initiated by the Italian Ministry of Defence, for the supply of two PPA Units. PPA is a highly flexible ship with an outstanding technological standard. It has the capacity to serve multiple functions, ranging from patrol with sea rescue capacity to Civil Protection operations and first line fighting vessel.

The contract was signed by Pierroberto Folgiero, CEO and Managing Director of Fincantieri, and by the Indonesian Ministry of Defence, in the presence of Dario Deste, General Manager of the Naval Vessels Division.

The ships subject to the order – originally destined for the Italian Navy – are currently under construction and fitting at the Integrated Shipyard in Riva Trigoso-Muggiano.

The interest of the Indonesian Ministry of Defence in PPA Units stems from the Maritime Campaign in the Far East of the Francesco Morosini, the second ship of the Italian Navy’s PPA class, which also stopped over in Indonesia in July 2023. The transaction can catalyze additional synergies in the operational, industrial, and technological fields between the two countries. The Units will be able to support Indonesia in protecting national interests and contribute to the stability of the delicate Indo-Pacific strategic quadrant.

As part of the transaction, Fincantieri will act as the prime contractor towards the Indonesian Ministry of Defence and will specifically coordinate the other industrial partners, including Leonardo, for the customization of the ships’ combat system and the provision of related logistic services. The parties will define the relevant agreements in compliance with the applicable legislation, including that relating to transactions between related parties.

The effectiveness of the contract is subject to the necessary authorizations from the competent authorities. to transactions between related parties.

The multipurpose offshore patrol vessel is a highly flexible ship with the capacity to serve multiple functions, ranging from patrol with sea rescue capacity to Civil Protection operations and, in its most highly equipped version, first-line fighting vessel. There will be indeed different configurations of combat system: starting from a “soft” version for the patrol task, integrated for self-defence ability, to a “full” one, equipped for a complete defence ability. The vessel is also capable of operating high-speed vessels such as RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) up to 11 meters long through lateral cranes or a hauling ramp located at the far stern.

• 143 meters long overall
• Speed more than 32 knots according to vessel configuration and operational conditions
• Crew of about 170 persons
• Equipped with a combined diesel, a gas turbine plant (CODAG) and an electric propulsion system
• Capacity to supply drinking water to land.
 

 
Naval News  

KCR 60 Palindo

⚓ Dengan sentuhan Turkiye First Steel Cutting KCR 60 Palindo (@General Field Marshall Mikhail Kutuzov)

Beredar penampakan kapal KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 meter akan di produksi galangan kapal swasta PT Palindo Marine.

Dari media X @General Field Marshall Mikhail Kutuzov, kapal KCR 60 pesanan TNI AL melakukan first steel cutting dijadwalkan pada tanggal 25 Maret kemaren, namun dari pencariaan berita, belum ada satupun yang beredar di internet, kcuali media X.

Dari desain yang terlihat, kapal cepat rudal dimaksud menggunakan meriam kaliber besar 75 mm dan pada rudalnya menggunakan tabung rudal Atmaca buatan Turkiye.

Indonesia akhir2 ini diberitakan banyak memesan alutsista dari negara Turkiye dan juga tertarik dengan kapal cepat produksi negeri yang dipimpin Erdogan, secara sotoy bisa di beritakan kapal KCR 60 yang akan di bangun PT Palindo ini menggunakan teknologi dari negara Turkiye.

Palindo sendiri diketahui telah membangun kapal patroli pesanan TNI AL, namun dari desain terlihat beda, dimana pada senjata utama menggunakan meriam kaliber 40 mm.
 

  💂
Garuda Militer  

Rabu, 27 Maret 2024

Pindad Kerja Sama dengan Dislitbangau terkait Material Double Base Propellant

(Pindad)

Wakil Direktur Utama PT Pindad, Syaifuddin, Direktur Teknologi dan Pengembangan (Dirtekbang) PT Pindad, Sigit Santosa dan Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara (Kadislitbangau) Marsekal Pertama TNI Tjatur Pudji Handojo menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dan perjanjian kerahasiaan (NDA) antara PT Pindad dan TNI AU pada Rabu, 27 Maret 2024 berlokasi di PT Pindad. Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani berkaitan dengan penelitian dan pengembangan material Double Base Propellant untuk Roket tahap III. Kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran Eselon 1 PT Pindad serta jajaran Dislitbangau.

Dalam sambutannya, Dirtekbang PT Pindad, Sigit Santosa menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja sama dengan Dislitbangau yang telah terjalin hingga saat ini. “Terima kasih atas dukungan dari tim ahli Dislitbangau hingga support dari peralatan yang luar biasa lengkap pak. Sangat lengkap menurut kami. Semoga riset ini dapat berjalan dengan sangat baik dan kita bisa menciptakan kemandirian terhadap Propellant. Karena Propellant ini kebutuhannya sangat tinggi pak, terutama dengan berbagai konflik internasional saat ini.” Jelas Sigit Santosa.

Kadislitbangau, Marsma TNI Tjatur Pudji Handojo menyambut baik kerja sama antara PT Pindad dengan dislitbangau. “Maksud dan tujuan kami melaksanakan penandatanganan kerja sama dan juga NDA antara TNI AU dengan PT Pindad dan ini dalam rangka litbang material Double Base Propellant untuk Roket tahap III. Kami juga menyampaikan bahwa Dislitbangau adalah ujung tombak untuk kegiatan penelitian dan pengembangan TNI AU. Dan saya melihat bahwa kerja sama dengan PT Pindad bukanlah sesuatu yang baru karena telah mencapai tahap III saat ini. Dengan adanya kerja sama strategis ini diharapkan PT Pindad dapat memajukan pertahanan negara.” Jelas Marsma TNI Tjatur Pudji Handojo.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan ramah tamah. Kegiatan penandatanganan kerja sama antara PT Pindad dengan Dislitbangau diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas produksi PT Pindad.

  Pindad  

KRI Diponegoro-365 Latihan Bersama HS Spetsai F-451

Di Laut Mediterania(Dispenal)

KRI Diponegoro-365 yang lebih dulu bergabung di MTF 448, mengucapkan selamat datang kepada kapal perang asal Yunani yaitu HS Spetsai F-453 (Hydra Class) dengan cara mengajak untuk melaksanakan beberapa serial latihan bersama di Area of Maritime Operation (AMO) Zona 1 North, Laut Mediterania, Lebanon, Sabtu (23/03/2024).

HS Spetsai F-453 akan terlibat dalam misi UNIFIL selama 2 bulan sama seperti pendahulunya yaitu HS Limnos F-451. Serial latihan yang dilaksanakan oleh kedua unsur MTF tersebut meliputi, Manuevering Exercise, Mailbag Transfer, Cross-Deck Helicopter Operations dan Photoex. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan kesiapsiagaan dan meningkatkan profesionalisme prajurit pengawak serta memberikan familirisasi dan uji coba geladak heli yang ada di setiap kapal yang berbeda.

Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, S.E., D.W.C., menjelaskan bahwa kegiatan ini selain merupakan suatu tradisi yang sangat baik dari Angkatan Laut di seluruh dunia dalam menyambut suatu unsur yang baru bergabung di dalam suatu gugus tugas multilateral, juga diharapkan dapat meningkatkan hubungan bilateral antar kedua angkatan laut.

Inisiatif KRI Diponegoro-365 dalam kegiatan ini adalah guna mewujudkan visi Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto yaitu TNI “PRIMA” yang salah satunya adalah ADAPTIF terhadap segala perubahan kekuatan sendiri, tuntutan tugas dan spektrum ancaman di daerah operasi sehingga misi dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar.a
 

  Pelopor Wiratama  

Selasa, 26 Maret 2024

[Global] Rusia Ungkap Bagaimana AS Memfasilitasi Pembentukan Kelompok Teror Seperti ISIS

👹Pejuang ISIS menembakkan senjata di Aleppo, Suriah. (Foto/AP) 👹

Dalam upaya mereka menghilangkan kecurigaan terhadap Ukraina dengan menyalahkan kelompok Negara Islam (ISIS) atas serangan teroris di Balai Kota Crocus, para ahli strategi politik Amerika Serikat (AS) yang menciptakan taktik ini justru menyudutkan diri mereka sendiri.

Hal itu diungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova saat mengomentari serangan teror di Moskow.

Sama seperti campur tangan AS di Afghanistan pada tahun 1980-an yang membuka jalan bagi kebangkitan al-Qaeda, invasi AS tahun 2003 dan pendudukan de facto di Irak mengakibatkan terbentuknya ISIS,” papar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, dilansir Sputnik.

Penilaian itu juga disampaikan Hasan Abdullah, ilmuwan politik di Global Security & Strategy Institute dan pakar militansi Islam.

Abdullah mencatat tindakan AS di Afghanistan selama intervensi militer Soviet menghasilkan “lingkungan yang kondusif yang diciptakan untuk munculnya banyak kelompok” yang nantinya akan “beroperasi di negara-negara tetangga juga.

Anda juga bisa berbicara tentang al-Qaeda. Al-Qaeda adalah salah satu kelompok yang muncul dari sana. Jadi, bisa dibilang lingkungan yang tercipta pada akhirnya membuka jalan bagi al-Qaeda juga,” papar dia.

Upaya Amerika Serikat untuk melakukan perang proksi melawan Uni Soviet di Afghanistan mengakibatkan munculnya “generasi Mujahidin baru dengan pola pikir Jihadi yang masih menghantui perdamaian dunia,” menurut Syed Fakhar Kakakhel, jurnalis senior yang berbasis di Peshawar yang mengkhususkan diri dalam meliput politik dan militansi di Afghanistan dan Pakistan.

Kelompok militan Asia Tengah seperti Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) dan Gerakan Islam Uzbekistan (IMU) dibentuk berdasarkan inspirasi dari Jihad Afghanistan,” ungkap Kakakhel.

Saat itulah para pejuang Arab masuk ke wilayah ini, di antaranya adalah Syeikh Saudi Osama Bin Laden, pendiri al-Qaeda. Al-Qaeda sama yang membalas Amerika Serikat dengan serangan teror 9/11 yang menewaskan ratusan warga Amerika yang tidak bersalah,” papar Kakakhel.

Apa yang disebut Perang Melawan Teror yang dilancarkan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di dunia setelah serangan teroris 9/11, termasuk invasi ke Afghanistan pada tahun 2001 dan invasi ke Irak pada tahun 2003, membuka peluang baru.

Invasi AS, meskipun ilegal, menyebabkan radikalisasi banyak kelompok dan individu di Irak yang, seperti dikatakan Abdullah, “merasa bahwa sudah menjadi kewajiban agama mereka atau, dalam kasus banyak kelompok sekuler, tugas nasionalis untuk melawan penyerbu."

Invasi AS ke Irak disebabkan (dugaan yang akhirnya salah mengenai) kehadiran senjata pemusnah massal (WMD) yang menyebabkan (Pemimpin al-Qaeda Irak) Abu Musab Al Zarqawi pindah ke Irak dan mulai berperang melawan pasukan Barat di Iraq. Dialah yang membangun kamp pelatihan di Suriah sehingga mengganggu stabilitas seluruh wilayah,” ungkap Kakakhel.

Dia menjelaskan, “Kemudian terungkap bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak.

Hal ini disebabkan oleh perang di Afghanistan dan Timur Tengah oleh Barat sehingga organisasi militan seperti al-Qaeda, ETIM, IMU, dan ISIS telah dibentuk, sehingga membahayakan perdamaian global,” papar dia.

Penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada tahun 2021 tidak banyak memperbaiki keadaan di kawasan, terutama karena pasukan AS yang melarikan diri meninggalkan peralatan dan peralatan militer senilai miliaran dolar.

Negara-negara tetangga Afghanistan percaya bahwa sekarang berbagai organisasi militan menggunakan senjata ini untuk melawan mereka. Kami telah menyaksikan peningkatan besar serangan di Pakistan dan Iran oleh organisasi ekstremis agama yang dilengkapi dengan senjata terbaru ini,” ujar Kakakhel.

Sementara itu, Abdullah mengamati Amerika Serikat tampak menutup mata terhadap munculnya organisasi teroris di dunia karena kelompok, perusahaan, dan lobi yang kuat di Amerika mendapatkan keuntungan dari ketidakstabilan dan perang.

Dalam banyak kasus, kami menemukan adanya konvergensi kepentingan antara organisasi-organisasi teroris dan elit penguasa Amerika. Ketika Anda melihat konteks tersebut, dapat dimengerti mengapa konvergensi kepentingan ini terkadang membuka jalan bagi Amerika untuk membiarkan beberapa organisasi teroris ini berkembang biak,” ungkap dia.

Mengenai penolakan Amerika Serikat terhadap usulan Rusia pada tahun 2015 untuk membentuk front global anti-ISIS, Abdullah berspekulasi, “Amerika tidak ingin Rusia menerima pujian apa pun.

Usulan Rusia bisa saja sangat berperan dan Amerika tidak ingin Rusia mendapat pujian karena memprakarsai usulan tersebut dan membentuk koalisi yang dapat bermanfaat bagi komunitas internasional secara luas. Saya pikir itu alasan mendasarnya,” ungkap dia.

Abdullah menunjukkan kecenderungan yang aneh, “Meskipun korban terbesar ISIS sebenarnya adalah umat Islam, penerima manfaat terbesar dari aktivitas kelompok teroris tersebut sebenarnya adalah sejumlah negara Barat.

Selain itu, sejumlah tokoh ISIS ternyata adalah orang-orang yang memiliki koneksi dengan organisasi-organisasi intelijen Barat atau bahkan yang pernah menjadi bagian dari berbagai pasukan khusus atau organisasi intelijen Barat,” pungkas dia. (sya)

  👹 sindonews  

Naval Group Gandeng PT PAL Bangun Kapal Selam Scorpene

⚓️ Menjadi partner whole local production Naval Group saat menjelaskan produk Kapal Selam Scorpene dalam sebuah acara di Jakarta, beberapa waktu lalu. (Dok ISDS)

Pemerintah Indonesia terus menambah koleksi alat utama sistem senjata (alutsista) untuk memperkuat pertahanan di Tanah Air. Dalam waktu dekat, pemerintah akan membeli dua kapal selam Scorpene untuk menambah jumlah kapal selam dalam menjaga perairan Nusantara.

Rencana teken kontrak pembelian dua kapal selam asal Prancis tersebut akan dilakukan oleh PT PAL dan Naval Group. ‘’PT PAL digandeng Naval Group untuk menjadi partner whole local production kapal selam Scorpene,’’ kata Senior Executive Vice President (SEVP) Transformation Management PT PAL, Satriyo Bintoro di acara Buka Puasa di Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Satriyo Bintoro mengungkapkan pihaknya siap untuk ikut membangun kapal selam baru tersebut. Menurut dia, PT PAL sudah memiliki kelengkapan sarana dan prasarana untuk pembuatan kapal selam tersebut. Ditambah lagi, sambung Satriyo Bintoro, PT PAL mempunyai para teknisi yang andal dan telah berpengalaman dalam membuat kapal selam.

Para pimpinan PT Naval Group terkesan dengan kemampuan setelah melakukan kunjungan dan melihat fasilitas-fasilitas PT PAL di Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Menurut Satriyo Bintoro, sebanyak 93 persen fasilitas di PT PAL bisa digunakan untuk membangun kapal selam Scorpene. ‘’Kita hanya butuh tambahan fasilitas produksi untuk tujuh komponen. Jadi secara keseluruhan sudah siap. Makanya PT Naval percaya dengan PT PAL untuk jadi partner lokal pembuatan Scorpene,’’ ungkap Satriyo Bintoro yang menjabat Ketua Proyek Frigat Merah Putih ini.

Kapal selam Scorpene ini memang salah satu paling bagus di dunia. Apalagi, Naval Group bahkan memperbaharui proposal kapal selam jenis Scorpene untuk Indonesia akan menggunakan full lithitum-ion batteries (LIB). Dengan demikian, kapal selam jenis Scorpene Evolved ini akan memiliki endurance paling lama dibanding varian Scorpene sebelumnya. Berdasar berbagai informasi, Scorpene Evolved mampu menyelam selama 80 hari, 78 di antaranya dalam posisi menyelam, dengan jangkauan operasional lebih dari 8.000 mil laut, memiliki lower indiscretion rate, dan mampu mempertahankan kecepatan tertinggi lebih lama. Kapasitas ini dimiliki karena LIB bisa menyimpan dan menyalurkan lebih banyak energi dengan waktu pengisian lebih singkat dibandingkan baterai timbal-asam (lead-acid batteries).

Lebih jauh, Satriyo Bintoro menjelaskan untuk pengerjaannya, tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat kapal selam Scorpene cukup besar. Bahkan, diperkirakan jumlah tenaga kerja yang nanti akan menangani kapal selam Scorpene lebih besar dibandingkan saat PT PAL membuat kapal selam KRI Alugoro (405) dari Korea Selatan. ‘’Jumlah teknisi untuk mengerjakan Scorpene bisa jadi dua kali lipat daripada saat merakit kapal selam Alugoro yang digarap di galangan PT PAL,’’ jelasnya sambil menyebut panjang kapal selam Scorpene nanti sekitar 70 meter.

Soal target penyelesaian pengerjaan kapal selam buatan Prancis tersbut akan memakan waktu enam hingga tujuh tahun. Pengerjaan kapal akan dimulai begitu kontrak nanti efektif ditandatangani kedua belah pihak. Soal akhirnya pemerintah memutuskan untuk membeli kapal selam selam Scorpene, Satriyo Bintoro mengungkapkan murni diputuskan oleh pihak pengguna, yakni Kementerian Pertahanan dan TNI AL.

Sebelumnya, sudah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembangunan dua unit kapal selam Scorpene oleh Dirut PT PAL Kaharuddin Djenod dan CEO Naval Group Pierre-Eric Pommellet di kantor Kementerian Pertahanan pada 10 Februari 2022. Acara tersebut kala itu disaksikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly.

Awalnya, Indonesia memiliki lima kapal selam aktif. Yaitu KRI Cakra-401, KRI Nanggala-402, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405. Namun, tenggelamnya KRI Nanggala-402 beberapa waktu lalu membuat jumlah kapal selam aktif yang dimiliki Indonesia saat ini menjadi empat buah. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali pada akhir tahun lalu pernah menyebut untuk menjaga perairan Indonesia yang sangat luas, Indonesia idealnya membutuhkan 12 kapal selam. Hanya saja, TNI AL tetap mempertimbangkan kesiapan anggaran dari pemerintah. (rca)

 ⚓️  sindonews  

Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah RI

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2023/11/21/pilot-susi-air_169.jpeg?w=700&q=90(Istimewa)

P
ilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, masih disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkap bahwa Duta Besar Selandia Baru menyerahkan pembebasan warga negaranya itu ke pemerintah Indonesia.

"Duta besar mereka sudah bertemu dengan saya dan menyampaikan bahwa pemerintah New Zealand menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia terhadap pembebasan 1 WN-nya yang sedang ditahan ini," kata Izak saat ditemui di Subden Denma Mabes TNI, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Izak mengatakan pemerintah Selandia Baru menghormati wewenang pemerintah Indonesia di Papua. Pemerintah Selandia Baru, kata Izak, juga meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera membebaskan Philip Mehrtens.

"(Philip) tidak ada hubungannya dengan Papua Merdeka, tidak ada hubungannya dengan konflik Papua. Dia hanya seorang tukang ojek pakai pesawat," ujar Izak.

Izak juga bicara soal imbas penyanderaan pilot Susi Air terhadap pengangkutan bahan pangan ke Papua. Dia mengatakan situasi penerbangan di Papua tergolong kondusif.

"Tanpa Susi Air juga tetap jalan, semua maskapai di sana beroperasi dengan baik," kata Izak.

Dia menambahkan pihaknya menjamin saat ini Philip Mehrtens dalam kondisi yang baik dan selamat.

"Tentunya selamat. Mereka (KKB) jaga dan rawat dengan baik," imbuhnya.

Sebagai informasi, Philip Mehrtens telah disandera sejak Februari 2023. Pesawat yang dipiloti Mehrtens saat itu menuju Nduga dan harusnya kembali ke Timika. Namun pesawat Susi Air tersebut tidak ada kabar dan akhirnya diketahui bahwa Mehrtens telah disandera KKB. (bel/ygs)

  👹 detik  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...