Sabtu, 11 Oktober 2014

[World Article] Budget 2015

RMAF Hawk Mk108 M40-25. Note the bomb markings under the call sign Gourdon. RMAF Hawk Mk108 M40-25. Note the bomb markings under the call sign Gourdon.

Defence Ministry got RM17.7 billion in the 2015 budget, an increase of almost RM1.6 billion compared to last year. The Operational Expenditure for 2015 is RM14.144 billion, an increase of some RM789 million compared to same period last year. The OE breakdown is RM6.796B for emolument and RM7.167B for other purpose (operations and maintenance).

The Development Expenditure (DE) for 2015 is RM3.618 for compared to RM2.744 billion in 2014. Between 2011 to 2015, the amount of DE will amount to RM15.8 billion while the OE is around RM50 billion.

Unlike last year, Datuk Seri Najib Tun Razak did not say how the DE money is to be spend but since the AV8, LCS/SGPV (below) and A400M projects are still on going, we can expect much of the RM3.618 billion will be spent on these projects.
The LCS image pictured in RMN webpage.The LCS image pictured in RMN webpage.

In his speech, carried by Bernama (the national news agency) Najib said “to increase the level of safety and public order as well as national security, RM17.7 billion is allocated to the ATM while RM9.1 billion, to the PDRM. A sum of RM804 million is also allocated to Maritime Enforcement Agency Malaysia to strengthen maritime enforcement.

“The Government is committed to reducing the crime rate in the country, one of the NKRAs. For this, the Government will increase the intake of policemen by 11,757 personnel, build 14 Police Headquarters (IPK) and Police Stations including a new block for IPK Perlis as well as strengthen the PDRM police patrol through the purchase of 1,000 units of motorcycles.The Government will also allocate RM121 million for PDRM to implement various programmes under NKRA.
RMAF first Airbus A400M airlifter, MSN22 undergoing final assembly at Airbus final assembly in Seville, Spain. The aircraft is expected to be delivered in the first quarter of 2015. The first batch of RMAF pilots are already undergoing  flight training at the nearby Airbus Defence and Space International Training Centre. The training for the aircraft maintainers are expected to start soon. Airbus picture.RMAF first Airbus A400M airlifter, MSN22 undergoing final assembly at Airbus final assembly in Seville, Spain. The aircraft is expected to be delivered in the first quarter of 2015. The first batch of RMAF pilots are already undergoing flight training at the nearby Airbus Defence and Space International Training Centre. The training for the aircraft maintainers are expected to start soon. Airbus picture.

“To increase the readiness of ATM’s personnel and assets, RM7 billion will be allocated to purchase and maintain the defence assets. Apart from this, the welfare of armed forces personnel will also be improved, including health services and housing.

“Meanwhile, to improve maritime safety, APMM will be allocated RM393 million. This is for improving operational efficiency and the purchase of seven new patrol vessels.

Despite the rhetoric on Sabah and Sarawak, not much is being provided in the 2015 budget. Najib in his speech said:

“Sabah has a long and wide coastline. To enhance security in Eastern Sabah Security Zone (ESSZONE) and Eastern Sabah Security Command (ESSCOM), the Government will allocate RM660 million.

“Two battalions comprising a battalion PGA PDRM and an Army battalion with 1,280 new personnel have been approved. Two new camps will also be built in ESSZONE, namely Kem Batalion 20 PGA in Beluran and Kem ATM in Felda Sahabat, Lahad Datu, Sabah.

“In addition, military and security operation equipment will be further improved, such as procurement of high-capability monitoring radar. The Government will also use a modified oil rig and an auxiliary vessel as Sea Basing in the ESSZONE waters, with an allocation of RM230 million through Petronas CSR programme.
Bunga Mas Lima is to be used as a part of the Sea basing operations for ESSCOM.Bunga Mas Lima is to be used as a part of the Sea basing operations for ESSCOM.

“Furthermore, to enable high-capacity aircraft to land, the Government will upgrade the runway at the airport in Lahad Datu, as well as relocate Squadron Hawk from Butterworth to Labuan, with an allocation of RM50 million.

“The Government will also relocate water villages in Semporna and Sandakan in stages. The Government hopes that through the initiative, the safety of Malaysians in Sabah will be safeguarded and economic activities to rebound.”

The Hawk squadron relocation to Labuan is interesting, though. As RMAF Hawk fleet is down to 19 aircraft (six two seaters and 13 single seaters) one has to wonder whether this means that all of the Mk208s will be based in Labuan and the fast jet training will be left to the MB339CMs and the six Hawk Mk108s. More on this when information is available.

  ♞ malaysiandefence  

Senjata SPR2 di Pameran Trade Expo Indonesia 2014

//images.detik.com/content/2014/10/11/1036/senjata.jpgSenjata SPR2 (Wiji-detikFinance)

Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 masih digelar di JIExpo Kemayoran hingga esok hari. Pameran terbuka dan gratis ini memamerkan seluruh produk buatan Indonesia berkualitas ekspor.

Salah satu yang dilirik banyak calon pembeli (buyers) dari dalam dan luar negeri adalah, sebuah senjata canggih laras panjang. Bahkan banyak calon pembeli dari Amerika Serikat (AS) dan Australia belum percaya, senjata canggih ini diproduksi oleh perusahaan Indonesia.

"Buyers dari Amerika dan Australia itu datang kemari dan mengatakan, mereka kaget kok bisa Indonesia buat alat senjata canggih semacam ini," ujar Desain Produk PT Pindad (Persero) Yudi, kepada detikFinance, Sabtu (11/10/2014).

Senjata jenis SPR (Senapan Penembak Runduk) 2 ini ditegaskan Yudi, memang buatan asli PT Pindad. Senjata ini memang canggih, dan pesaing senjata-senjata yang diproduksi dari AS maupun Rusia.

SPR 2 mempunyai spesifikasi panjang larasnya 1050 mm dan beratnya 19 kg. Peluru yang digunakan berkaliber 12,7 mm, dengan jarak tembaknya 1,8 hingga 2 km.

"Mereka (buyers Australia dan Amerika) mengira ini mainan. Saya jelaskan ini senjata asli, mereka bilang Indonesia sudah hebat," imbuhnya.

SPR 2 didesain bukan untuk menembak personel/orang melainkan material termasuk kendaraan lapis baja. Yudi mengklaim senjata ini bisa meledakan satu kendaraan hanya dengan sekali tembakan dengan peluru MU3 Blam. Hanya saja masih ada satu komponen dari senjata ini yang masih harus diimpor.

"Teleskop kita masih menggunakan buatan luar negeri yaitu Jerman. Masalah lensa kita belum bisa buat," imbuhnya.

Saat ini SPR 2 masih menjadi salah satu komponen senjata penting Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat bertugas. Selain digunakan di dalam negeri, senjata ini juga sudah diekspor ke negara luar.

"Berapa harganya? Saya belum sebut karena ini G to G (perjanjian antar pemerintah) kalau mau beli. Selain TNI, kita juga sudah mulai ekspor ke Fiji," sebutnya.(wij/dnl)

  ♞ detik  

[Foto] Raider Special Unit

Sniper unit

f684c622994c50d0c9c5d85ecd11267f.jpg
33c94e7c88e4bc4a9553737ae2f164b3.jpg
a1692e8f2e295e149cafe22ffe4d546e.jpg

264dc7eb672973c4d00653acc9c8c940.jpg

  ♞ Serambi Indonesia  

Kapal Patroli Tenggelam, Tiga Tewas di Perairan Rote

RIP http://2.bp.blogspot.com/-8eLsiuoCcAM/ThurlffXt6I/AAAAAAAAWJg/kkbKmOM-6WQ/s1600/Copy%2Bof%2BDSC_0221.JPGIlustrasi sea raider

Kapal motor patroli Polisi Air Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang melakukan tengah berpatroli di perairan Rote tenggelam. Tiga orang meninggal dalam peristiwa ini sedangkan lainnya masih dicari.

Anggota Polisi Air yang meninggal adalah Ipda Ido Hina, sementara dua jenazah lain belum diketahui identitasnya. Kapal motor patroli Raider milik Angkatan Laut itu ditumpangi 12 orang antara lain dua anggota TNI AL, tiga anggota Polisi Air, serta tujuh pegawai negeri sipil dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rote Ndao.

Dari jumlah penumpang itu satu anggota Polri meninggal dunia, satu orang selamat dan satu orang masih dalam pencarian oleh Tim SAR.

Masyarakat yang berada di lokasi kejadian yang menyampaikan kepada wartawan di Kupang via telepon mengatakan, tiga orang meninggal dan delapan orang lainnya masih dicari para nelayan, karena Tim SAR masih dalam perjalanan dari Kupang menuju Rote.

Kapal Motor itu melakukan operasi rutin dari Rote menuju ke Pulau Ndana. Kapolres Rote Ndao, AKBP Hidayat belum berhasil dihubungi wartawan.

  ♞ britasatu  

Terhempas Ombak, Satu Kapal Perang Hampir Menabrak Dermaga

KRI 644 Alamang [scoobudy]

Sebuah kapal perang TNI AL hampir saja menabrak Dermaga Ujung Armatim pada perayaan HUT TNI ke-69, Selasa (7/10/2014).

Kapal yang termasuk iring-iringan parade tersebut terempas ombak besar setelah kapal perang yabg ukurannya lebih besar melintas cepat.

Para perwira yang melihat di ujung dermaga sampai semburat berlari ketika kapal ini hampir menabrak dermaga. Beruntung, kapal tak menabrak dermaga tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kadispen Armatim Letkol Laut (KH) Drs Abdul Kadir mengatakan kapal yang hampir menabrak dermaga itu tidak termasuk kapal iring-iringan parade. Kapal itu bertugas menjaga pantai yang terempas terkena terjangan ombak.

"Kapalnya mengapung, jadi bergerak sendiri karena ombak," kilah Kadir.

  ♞ Tribunnews  

[World Article] ISIS Tembak Jatuh Helikopter Irak

Penembakan rudal FN 6 manpads (foto dari video yang dirilis ISIS)

ISIS kembali menembak jatuh sebuah helikopter milik militer Irak. Penembakan ini terjadi semalam di wilayah Baiji. Ini merupakan penembakan kedua yang dilakukan kelompok radikal tersebut dalam satu pekan terakhir di wilayah yang sama.

Melansir Al Arabiya, Kamis (9/10/2014), aksi penembakan ini membuat pemerintah Irak khawatir mengenai kekuatan yang dimiliki ISIS saat ini. Ketakutan mereka didasari pada kemampuan ISIS dalam menghalau serangan udara saat ini berkembang dengan sangat pesat.

“ISIS menggunakan sebuah rudal bahu untuk menembak helikopter Bell 47 milik Pemerintah Irak. Penembakan tersebut tejadi di wilayah Baiji dan helikopter tersebut jatuh tepat di tengah kota tersebut,” ungkap seorang pejabat di Irak dalam kondisi anonim.

Dalam serangan tersebut, pilot dan co-pilot helikopter dipastikan tewas. Sebelum insiden ini, pekan lalu ISIS menembak jatuh sebuah helikopter MI-35. Dua awak helikopter, yakni pilot dan co-pilot tewas dalam serangan tersebut.

Serangan in membuat pemerintah Irak mulai berpikir untuk kembali menerjunkan helikopter tempur mereka. Irak juga sedang menyelidiki dari mana ISIS bisa mendapatkan senjata untuk menembak kedua helikopter tersebut.

  ♞ sindonews  

TNI Kirim KRI SIM ke Libanon

KRI SIM 357 [diXie]

TNI mengirim kapal perang jenis Sigma KRI Sultan Iskandar Muda dengan nomor lambung kapal 357 ke Libanon, Jumat, 10 Oktober 2014. KRI Sultan Iskandar Muda menggantikan misi yang dijalani KRI Frans Kaisiepo. Kapal tersebut sempat terlibat dalam gelar kekuatan dalam rangka HUT TNI ke-69 pada Selasa, 7 Oktober 2014.

"Siang ini, KRI Sultan Iskandar Muda menggantikan tugas KRI Frans Kaisiepo di perairan Lebanon," kata Panglima Armada RI Wilayah Timur Laksamana Muda TNI Sri Mohammad Darojatim setelah melepas KRI Sultan Iskandar Muda di Dermaga Ujung atau yang biasa disebut Dermaga Madura, Surabaya, Jumat, 10 Oktober 2014.

Darojatim menuturkan misi yang dibawa KRI Sultan Iskandar Muda adalah perdamaian, bersama militer angkatan laut negara lain di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kapal perang bermanuver tinggi dan tergolong baru di antara armada kapal perang RI itu berkekuatan sekitar 101 prajurit dan akan bertugas sekitar delapan bulan.

Helikopter jenis Bolco NV 410 dari skuadron 400 juga dibawa serta. Kopilotnya, Letnan Satu Laut Alkautsar, mengatakan helikopter akan membantu mengawasi di perairan Libanon. "Kami hanya tugas perdamaian, bukan tugas tempur," ujarnya.

  ♞ Tempo  

TNI Kirim Ribuan Prajurit untuk Mengajar di Perbatasan

Ilustrasi [samuel tirta]

K
ementerian Pendidikan dan Kebudayan bersama TNI menyiapkan ribuan prajurit untuk menjadi guru SD di pulau terpencil atau terluar Indonesia.

Mendikbud Muhammad M Nuh mengungkapkan, program TNI masuk ke lingkungan sekolah itu, sejatinya didasari fakta, bahwa pihak yang bisa menjangkau seluruh wilayah di Tanah Air, hanyalah aparat TNI.

"Daerah-daerah yang susah dijangkau pemerintah (Dikbud) seperti di desa-desa pelosok, bisa dijangkau aparat TNI di tempat-tempat mereka bertugas," terang M Nuh usai memberikan pembekalan di hadapan ratusan TNI Wilayah Bali dan Indonesia Timur lainnya Nusa Dua, Jumat (10/10/2014) malam.

Kata dia, muncul pertanyaan kenapa tidak mengoptimalkan potensi TNI, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah utamanya menjangkau masyarakat yang masih terisolir atau jauh dari pusat pemerintahan.

Jadinya, TNI selain bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah dari berbagai ancaman juga bisa juga melaksanakan fungsinya dalam bidang sosial budaya lewat pendidikan.

"Kami sepakat dengan Panglima TNI, untuk mengirim 2.000 prajurit TNI di daerah-daerah perbatasan untuk bisa mengajar anak-anak SD," sambungnya.

Untuk itu, sebelum bertugas, pihaknya memberikan pembekalan dan ketrampilan teknis mengajar sesuai yang dimandatkan oleh K 13. Beberapa daerah yang bakal didatangi prajurit guru SD itu seperti di Kalimantan, Sulawesi dan lainnya.

Para prajurit TNI itu, juga bisa menginformasikan kepada pihak terkait dalam hal ini Dikbud, tentang di lokasi mana saja yang perlu didirikan sekolah, karena terdapat populasi penduduk.

"Mereka ini bisa melaporkan, di mana perlu dibangun sekolah yang berada di dekat kompleks TNI seperti pos pengamanan perbatasan dan lainnya," imbuhnya.

Saat ini program TNI mengajar untuk tahap pertama dibagi dalam tiga wilayah yakni di Medan, Bali dan Makassar. Mereka yang terpilih sebagai guru SD juga akan mendapat tambahan dana stimulasi dan fasilitas lainnya.(ysw)

  ♞ sindonews  

ACAB Mengembangkan Kubah Radar Prototype KFX

Radar Dome http://www.spsmai.com/aerospace/images/1139.jpgPerusahaan Applied Composites AB – ACAB yang dimiliki Volvo Aero telah ditunjuk oleh LIG nex1, perusahaan Korea Selatan, untuk pengembangan radome prototipe pesawat siluman KFX.

ACAB dikenal sebagai salah satu pemasok terkemuka Eropa untuk komponen komposit canggih untuk aplikasi militer. Antara lain, ACAB khusus membuat teknologi radome canggih, termasuk generasi terbaru stealth dan low-observable technology. ACAB mendukung dan men-supply Saab selama lebih dari setengah abad dengan teknologi radome untuk program pesawat tempur Saab. ACAB adalah pemasok pesawat tempur Gripen.

Radome (radar dome) adalah bagian struktural di hidung pesawat yang Melindungi antena radar dari angin dan cuaca. Hal ini dirancang dengan hati-hati untuk menahan beban mekanik tanpa menggangu kinerja radar. Di samping itu, Meningkatkan survivability fitur pesawat siluman tersebut.[spsmai.com]

  ♞ Garuda Militer  

RI Bisa Ekspor Senjata dan Kapal Perang

Inhan siap produksi alutsista Komodo Pindad

Pemerintah memandang industri pertahanan Indonesia saat ini sudah mampu memproduksi barang berkualitas ekspor. Apalagi ada program transfer teknologi yang digagas oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menyebut, industri pertahanan Indonesia bisa mengekspor produk pertahanan canggih, seperti kapal perang tipe Landing Platform Dock (LPD-125) ke Filipina.

"Contoh kapal LPD, dibangun yang dibangun di PAL. Sekarang ekspor ke Filipina. Timor Leste juga ingin beli," kata Purnomo di Kantor Pusat Dahana, Subang, Jawa Barat, Jumat (10/10/2014).

Ekspor yang dilakukan oleh PT PAL Indonesia (Persero), tidak lepas dari program transfer teknologi yang diberikan oleh Korea Selatan. Awalnya Kemenhan memberi order kepada Korsel, namun dengan melibatkan PAL.

"Partner mau transfer seperti Korsel untuk bikin kapal LPD 7 tingkat. Itu kapal markas bisa angkut tank," sebutnya.

Selain kapal perang, industri pertahanan Indonesia juga mengeskpor peralatan tempur, seperti senjata SS1 dan Panser ANOA buatan PT Pindad. Tidak hanya itu, Indonesia juga menjual baju militer hingga helm tahan peluru.

Bahkan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) juga telah menjual pesawat ke berbagai negara.

Saat ini, Indonesia juga sudah memasuki pengembangan pesawat tanpa awak, produksi propelan, jet tempur, kapal selam, hingga tank.

Purnomo memandang produk pertahanan Indonesia berpotensi besar merangsek pasar Asia Tenggara. Apalagi anggaran militer negara ASEAN sangat tinggi, sehingga itu menjadi peluang.

"Negara-negara ASEAN rata-rata pengeluaran militer US$ 8-9 miliar. Kalau dikali 10 bisa US$ 80 miliar. Itu besar," terang.(feb/dnl)

  ♞ detik  

Pabrik Propelan di Subang

Bom Sukhoi akan Dibuat di Subang Bom P100 Dahana

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen bahan peledak, PT Dahana (Persero) mulai tahun depan memproduksi bom khusus untuk pesawat jet tempur Sukhoi 27/30 milik TNI AU. Produk bom tersebut merupakan hasil sinergi antara perusahaan swasta dengan PT Dahana.

Perusahaan swasta akan membuat badan bom sedangkan, konten dari bom akan dibuat di Pabrik Dahana di Subang, Jawa Barat. Bom untuk jet tempur Sukhoi yang diproduksi antara lain P-100 Live dan Ovab.

"Kita siap produksi. Kita rencana dapatkan pesanan Kemenhan (kementerian pertahanan) 600 unit bom P-100 kemudian 400 bom Ovab. Produksi mulai tahun depan," kata Direktur Utama Dahana Harry Sampurno di Kantor Pusat Dahana, Subang, Jawa Barat, Jumat (10/10/2014).

Bom P-100 live bisa dipakai membidik satu sasaran sedangkan bom Ovab dipakai atau bisa dijatuhnya beberapa bom dalam sekaligus.

"Jenis P-100 drop bom, untuk bom titik tertentu. Selama ini impor," katanya.

Rencananya kontrak tahap awal sebesar US$ 6 juta untuk bom P100 Live dan sekitar US$ 3 juta untuk Ovab. Bahan baku isi dari bom Sukhoi saat ini sedang dipersiapkan oleh PT Dahana.

PT Dahana memulai membangun pabrik bahan baku bom atau peledak (NAC/SAC). Sedangkan untuk komponen fuse, saat ini masih diimpor dari Bulgaria.

"Fuse kita tetap impor. Tapi dengan skema transfer teknologi. Kita impor dari Bulgaria," jelasnya.
Punya Pabrik Bahan Baku Roket Pertama, RI Bisa Hindari Embargo Asing //images.detik.com/content/2014/10/10/1036/141843_roket.jpgRhan produk lokal

Kebutuhan produk bahan baku peledak (propelan) untuk amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar masih 100% diimpor. Akibatnya pertahanan Indonesia masih sangat bergantung dengan produk luar.

Kini, BUMN strategis PT Dahana (Persero) mulai membangun pabrik propelan pertama di Indonesia yang lokasinya di Subang, Jawa Barat. Propelan merupakan bahan baku untuk pembuatan peluru, roket, peluru kendali hingga untuk amunisi.

Melalui pembangunan komponen pemenuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dari industri dalam negeri maka Indonesia setidaknya ke depan bisa tetap punya pertahanan baik, bila ada risiko terkena embargo dari pihak asing.

"Kita Bisa hindari embargo asing, serta bisa memenuhi kebutuhan pendorong roket higga amunisi. Itu sangat dibutuhkan oleh TNI dan Polri," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat acara groundbreaking pabrik propelan di area Energic Material Center di PT Dahana (Persero), Subang Jawa Barat, Jumat (10/10/2014).

Untuk pengembangan pabrik ini, PT Dahana menggandeng perusahaan propelan dunia asal Prancis yakni Roxel dan Eurenco.

Alasan menggandeng produsen asal Prancis, karena Indonesia belum memiliki kemampuan dan teknologi untuk memproduksi propelan, maka diperlukan mitra untuk program transfer teknologi.

"Gagasan pabrik propelan sudah cukup lama namun R&D sulit dilakukan karena bahan baku utama sulit didapatkan," sebutnya.

Sedangkan Direktur Utama PT Dahana Harry Sampurno mengatakan pada tahap awal akan memprioritaskan produksi propelan untuk amunisi kaliber kecil. Pembangunan pabrik propelan fase I akan tuntas dalam 3 tahun ke depan.

Kebutuhan propelan dalam negeri sebanyak 400 ton per tahun nantinya akan terpenuhi dari pabrik di Subang. Selama ini 100% propelan harus diimpor.

"Mulai produksi tahap pertama. Ini selesai selama 36 bulan. Kapasitas produksi total mencapai 800-1.000 ton per tahun," sebutnya.(feb/hen)

  ♞ detik  

[Video] Upacara HUT TNI [III]

Video Defile Pasukan Video persembahan Agus Haryanto dari Youtube


  ♞ Youtube  

Astros II Mk6, Peluncur Roket Terbaru TNI AD

Mampu melepas 5 jenis roket MLRS Astros TNI AD

MLRS Astors II Mk 6 turut memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI). MLRS Astors II Mk 6 mampu menembakkan lima jenis roket dengan kaliber yang berbeda. Mulai dari kaliber 70, 127, 180 dan 300 mm.

Keunggulan lain MLRS Astors II Mk 6 adalah memiliki mobilitas tinggi dan perlindungan lapis baja serta mampu beroperasi di segala situasi termasuk pada malam hari. Alutsista jenis ini juga memiliki jarak tempuh hingga 85 km.

MLRS Astors II Mk 6 dimiliki TNI Angkatan Darat (AD) sejak tahun 2014, selanjutnya digunakan oleh Yonarmed 1 Kodam V/Brawijaya di Malang dan Yonarmed 10 Divisi Infanteri 1 Kostrad di Bogor.

MLRS Astors II Mk 6 ini merupakan senjata artileri medan buatan Avibras Aeroespacial Brazil. Alutsista ini didukung platform kendaraan TATRA dan dilengkapi dengan radar trajectography untuk kendali akurasi perkenaan sasaran serta dapat diangkut dengan pesawat Hercules C-130.(kur)

  ★ sindo  

[World Article] Kendaraan Tempur Baru Angkatan Darat Rusia Adopsi Konsep LEGO

Pasukan darat angkatan bersenjata Rusia tengah mengembangkan platform tempur universal untuk tank dan kendaraan tempur. Kendaraan Tempur Baru Angkatan Darat Rusia Adopsi Konsep LEGODalam banyak hal, Taifun berpenampilan futuristik dengan sebuah kelompok lengkap platform kendaraan multifungsi. Foto: RIA Novosti

Tank berat terbaru Rusia akan mulai beroperasi pada awal 2015. Berdasarkan keterangan Wakil Presiden Komisi Militer-Industri Pemerintah Rusia Oleh Bochkarev, tank tersebut akan ditampilkan dalam parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah.

Kehadiran tank bernama Armata menandai angkatan bersenjata Rusia telah memasuki era baru platform tempur universal yang digunakan sebagai basis produksi semua tank dan kendaraan tempur.

Victor Murakhovsky, ahli persenjataan kendaraan tempur lapis baja menjelaskan bahwa standardisasi tersebut menyederhanakan operasi militer dan penggunaan teknologi dalam pertempuran. Seperti balok LEGO, sebuah casis dapat digunakan untuk mengubah modul dan peralatan khusus tanpa harus melakukan banyak perubahan pada desain mesin itu sendiri.

Menurut sang ahli, proyek ini tengah dikembangkan di tiga bidang utama. Di bidang peralatan berat berbobot hingga 60 ton, proyek ini disebut Armata. Hasilnya akan berupa pembuatan tank tempur utama—sebuah kendaraan tempur berat infanteri dalam keluarga teknologi rekayasa angkatan darat Rusia.
Proyek Rahasia http://in.rbth.com/assets/images/2012-02/Armata2_468.JPGArmata (rbth)

A
rmata merupakan sebuah proyek yang sama rahasianya seperti proyek pesawat T-50 generasi kelima yang muncul beberapa waktu lalu. Satu-satunya yang diketahui tentang tank baru ini adalah bahwa tank tersebut akan memiliki menara kecil tanpa awak. Kru akan mengoperasikan tank ini dari sebuah kapsul lapis baja yang terisolasi, yang akan meningkatkan perlindungan dari tembakan musuh. Uji coba tank baru ini akan dimulai tahun depan dan pengiriman ke angkatan darat akan dilakukan dalam periode 2015-2020.

Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin menyatakan, dalam periode tersebut tank baru ini akan dipamerkan dalam parade Moskow di Lapangan Merah. Kementerian Pertahanan berencana mendatangkan setidaknya 2.300 unit kendaraan ini pada parade Hari Kemenangan.
Kendaraan Lapis Baja Sederhana yang Canggih Bidang selanjutnya adalah lini kendaraan lapis baja berbobot hingga 25 ton, Boomerang dan Kurganets. Fitur utama kendaraan tersebut adalah mesinnya yang akan ditempatkan di depan, alih-alih di belakang. Ini akan melindungi kru dari tembakan langsung musuh, sekaligus memungkinkan untuk membuat kompartemen pasukan penuh di bagian belakang kendaraan. Personel akan keluar dari kendaraan melalui pintu ayun atau ramp berengsel.

Terakhir, bidang ketiga ialah kendaraan militer ringan yang disebut Taifun. Dalam banyak hal, kendaraan di bidang ini berpenampilan futuristik, yakni sebuah kelompok lengkap platform kendaraan multifungsi. Kendaraan “paling sederhana” adalah sebuah mobil multigandar lapis baja yang akan digunakan untuk mengangkut personel militer. Karakteristik dasar kendaraan ini ialah mampu mengatasi halangan air dengan kedalaman lebih dari dua meter dan kecepatan lintas alam hingga lebih dari 100 kilometer per jam.

Tempat duduk khusus antiranjau bagi personel disediakan di sisi-sisi dalam truk kontainer lapis baja. Tempat duduk tersebut dirancang untuk melindungi personel militer dari dampak ledakan jika truk melindas bom. Semua kursi memiliki basis ergonomis, sepenuhnya mengikuti garis punggung manusia. Tempat duduk ini dilengkapi dengan sabuk militer yang sama dengan yang terpasang pada mobil balap. Namun, semua tempat duduk di ruang kemudi tempur terpasang pada langit-langit kendaraan dengan lengkungan khusus. Desain ini sangat impresif dalam hal perlindungan dari ranjau darat.

Mesin-mesin tersebut sepenuhnya terkomputerisasi. Dalam ruang kemudi, layar LCD menampilkan informasi teknis tentang kendaraan ini serta gambar langsung dari kamera-kamera yang dipasang di luar truk. Bahkan ketika pengemudi sama sekali tidak dapat melihat, kendaraan Taifun dapat diarahkan ke medan tempur hanya dengan instrumen.
Bertaruh untuk Standardisasi Persyaratan lain kendaraan tempur modern adalah modularitas, yakni kemampuan untuk dipecah menjadi bagian-bagian terstandarisasi dan disusun ulang menjadi hal lain. Dalam keluarga KAMAZ Mustang baru, terdapat sepuluh jenis truk gandar dua, tiga, dan empat yang berbeda. KAMAZ telah menciptakan mobil lapis baja sendiri yang disebut Vystrel berdasarkan keluarga truk ini. Bahkan ada sebuah versi amfibi dari truk ini, yang dirancang untuk menggantikan GAZ-66 yang legendaris.

Setiap lini sepenuhnya memungkinkan pertukaran bagian atau mekanisme untuk memfasilitasi perbaikan di lapangan. Perusahaan juga menawarkan suatu platform untuk merangkai sistem senjata. Sebagai contoh, sebuah unit angkut empat gandar menjadi bagian dari sebuah sistem rudal-senapan antipesawat Pantsir otomatis. Modul ini memiliki berat 24 ton.

Kementerian Pertahanan Rusia berharap pembuatan jenis baru platform tempur terstandardisasi ini akan mengurangi biaya pemeliharaan armada dan meningkatkan efisiensi secara signifikan, karena casis yang sama dapat digunakan sebagai unit-unit tempur pelengkap dalam sebuah divisi tentara.

  RBTH  

Mencari Pengganti F-5

F5 Tiger TNI AU

Bagaimana kita menentukan pesawat tempur pengganti F-5E Tiger?
--Raihan Pratama, Bandung --

TNI Angkatan Udara membutuhkan alat utama sistem senjata (alutsista) yang andal. Termasuk untuk melengkapi Skadron Udara 14 yang sejak awal pembentukannya telah mengoperasikan pesawat tempur strategis di eranya seperti MiG-21F Fishbed, F-86 Sabre serta F-5E Tiger.

Pada zamannya pesawat F-5E/F Tiger II memiliki daya detterent (penggentar) yang cukup ampuh karena bisa melakukan berbagai jenis operasi antara lain: operasi pertahanan udara, operasi serangan udara strategis, operasi lawan udara ofensif dan operasi dukungan udara seperti penyekatan udara, serangan udara langsung, bantuan tembakan udara, perlindungan udara dan pengamatan/ pengintaian.

F-5E sudah digunakan selama 33 tahun sejak 1980 dan saat ini tingkat operasionalnya menurun, karena di samping usia, juga terbatasnya sumber pasokan suku cadang dan mahalnya perawatan. Hal ini membuat TNI AU mempertimbangkan mengganti dengan pesawat tempur strategis baru yang lebih modern dan andal serta mampu menjawab tantangan tugas operasi udara modern.

Pemilihan pesawat sebagai kandidat pengganti F-5E TNI AU dimulai dengan melirik berbagai jenis pesawat tempur modern, di antaranya pesawat tempur Sukhoi Su-30 MKI, F-15SE Silent Eagle, Eurofighter Typhoon, F-16E/F Block 60/62, Rafale-B, F-18E/F Super Hornet, Su-35 Flanker, dan JAS-39 Gripen NG. Semuanya adalah pesawat tempur modern terbaru generasi 4,5 yang secara kasar diperkirakan memenuhi kriteria pesawat tempur strategis TNI AU.

Pihak TNI AU memulai proses pemilihan secara serius dan profesional dengan pertama-tama melihat semua kemampuan pesawat yang menjadi kandidat lewat faktor antara lain: karakteristik umum, performance, persenjataan, dan avionik. Semuanya melalui analisa mendalam terkait aspek operasi, aspek teknis dan aspek non-teknis.

Setelah itu dilakukan perbandingan apakah memenuhi persyaratan operasi TNI AU dengan kriteria penilaian antara lain: pesawat harus jenis multirole minimal generasi 4,5, mampu menjangkau sasaran strategis dengan radius of action jauh baik sasaran permukaan dan bawah permukaan, mampu melaksanakan misi pertempuran siang dan malam hari pada segala cuaca, memiliki radar modern dengan jangkauan jauh, mampu melaksanakan network centric warfare, perawatan mudah, alat avionik, navigasi dan komunikasi modern tersandi, peralatan perang elektronika pasif dan aktif serta memiliki kemampuan meluncurkan senjata konvensional, senjata pintar dan senjata pertempuran udara jarak sedang atau beyond visual range.(Kol. Pnb. Agung "Sharky" Sasongkojati)

  Angkasa  

Membandingkan SS2 Pindad dengan yang lain

Senapan serbu SS2 buatan PT Pindad adalah generasi kedua dari senapan serbu Pindad SS1. Senapan ini digunakan sebagai senapan standar TNI dan Polri.

Sebelumnya, TNI menggunakan M16, Steyr AUG dan AK-47 sebagai senapan organik. Namun setelah PT Pindad mampu Keunggulan SS2 dibandingkan dengan pendahulunya yaitu memiliki desain yang ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi dan lebih ringan.

"90 persen TNI menggunakan senjata ringan dari Pindad, itu andalan semua, amunisi juga demikian," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya kepada merdeka.com, Jumat (3/10).

Senapan ini tersedia dalam tiga versi dasar, yakni standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4). Namun pada tahun 2008 mulai diperkenalkan subcompact versi SS2-V5.

Senapan SS2 tergolong mumpuni untuk digunakan. Sebelumnya pada saat SS1, para prajurit sering mengeluh senapan macet atau laras yang kelewat panas. Semua itu diperbaiki di SS2.

Senapan ini memiliki berat 3,2 kg dengan panjang 930 mm dengan panjang laras 460 mm. Menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO, rata-rata tembakan peluru 700 butir/menit.

Kecepatan peluru yang ditembakan sekitar 710 m/detik, dengan jarak efektif tembakan sejauh 450 m. Menggunakan alat bidikan besi, amunisi yang dipakai SS2 merupakan Magazen box isi 30 butir.

Berikut perbandingannya dengan senapan-senapan dari negara lain :

 1. M4 Carbine 

M4 Carbine merupakan senapan buatan Amerika yang digunakan hampir di seluruh dunia. Diproduksi tahun 1994, senapan ini sudah digunakan dalam berbagai perang, seperti perang di Afganistan, perang Irak, perang Libanon bahkan sampai perang obat-obatan di Mexico. Panjang senapan 840 mm dengan panjang laras 756 mm.

M4 Carbine juga memiliki berat 2,88 kg. Menggunakan peluru kaliber 5,56 45 mm standar NATO, senapan laras panjang ini dapat menembakkan peluru sebanyak 700-950 butir/menit dengan kecepatan peluru mencapai 880 m/detik.

Jarak efektif yang tembakan dari M4 Carbine ini sejauh 500-600 m. Amunisi yang digunakan juga sama dengan SS2 milik Indonesia, yakni Magazen box STANAG isi 30 butir.

 2. Famas 

Senapan buatan Prancis ini merupakan jenis senapan serbu yang diproduksi mulai tahun 1981. Kini Famas digunakan oleh berbagai negara seperti Perancis, Argentina, dan secara terbatas di Filipina.

Famas juga teruji dalam medan tempur. Dia sudah digunakan saat perang Afganistan, perang Libanon pada tahun 1982 dan beberapa perang lainnya.

Famas memiliki panjang 965 mm dengan panjang laras yang beragam. Untuk tipe F1/G2 panjangnya 488 mm, G2 Commando 405 mm, G2 SMG 320 mm, dan G2 Sniper 620 mm.

Peluru kaliber yang digunakan sama dengan SS2 dan M4 Carbine, namun jumlah peluru yang ditembakkan berbeda, yakni 900-1000 butir/menit untuk jenis F1, dan 1000-1100 butir/menit untuk jenis G2.

Jarak efektif tembakan pun berbeda, 300 m untuk jenis F1 dan 450 m untuk jenis G2 dengan jarak maksimum tembakan 3200 m. Untuk jenis Famas G2 menggunakan amunisi Magazen box STANAG isi 30 butir, sedangkan jenis F1 menggunakan Magazen box isi 25 butir.

 3. SAR 21 

Singapore Assault Rifle 21 (SAR 21) merupakan senapan laras panjang yang diproduksi Singapura. Senapan yang dibuat pada tahun 1996 oleh Tuck Wah Chee dan Felix Tsai ini, mulai digunakan pada tahun 1999 oleh beberapa negara.

SAR 21 juga memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah SAR 21, SAR 21 GL/M203, SAR 21 P-Rail, SAR 21 MMS, dan SAR 21 Light Weight Carbine. Masing-masing jenis pun mempunyai berat yang berbeda, yaitu berkisar antara 3 kg- 5,3 kg. Begitupun dengan panjangnya antara 640 mm sampai 805 mm.

Menggunakan peluru kaliber yang sama dengan SS2, rata-rata peluru yang ditembakkan SAR 21 mencapai 450-650 butir/menit dengan jarak efektif tembakan mencapai 460 m untuk jenis M193 dan 800 m untuk jenis SS109. Amunisi yang dipakai SAR 21 juga sama dengan yang dipakai SS2.

 4. AK-104 

Diproduksi di Rusia pada tahun 1994, senapan laras panjang ini dibuat oleh Mikhail Kalashnikov. Namun, AK-104 baru mulai digunakan pada tahun 2001 dan hanya digunakan oleh Rusia dan Venezeula.

Dengan berat 3,2 kg dan panjang 824 mm, senapan ini menggunakan peluru kaliber 7,62 x 39 mm. Peluru yang ditembakkan rata-rata berjumlah 600 butir/menit dan kecepatannya 670 m/detik. Jarak efektif tembakan sejauh 500 m dan menggunakan amunisi magazen isi 30 butir.

Senapan ini memiliki bentuk yang sama dengan AK-74 M, AK-101, dan AK-103. Seperti varian Avtomat Kalashnikov lainnya, senapan ini pun dikenal bandel.

  ★ merdeka  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...