Sabtu, 04 April 2015

[World] Lumuran Darah Selamatkan Titus dari Pembantaian Sahabatnya

Militer Kenya tengah dalam perjalanan untuk menangani serangan di Universitas Garissa. Gambar diambil 2 April 2015 siang saat diketahui baru 14 orang yang tewas. (Reuters TV)

Pakaian bersih usai dicuci masih menggantung Jumat (3/4) di balai pertemuan Universitas Garissa, Kenya. Di sisi dinding lain, terpampang poster sebuah doa yang biasa diucapkan seorang Muslim.

Potret kecil itu mengingatkan kehidupan di sebuah universitas orang-orang Kenya yang berubah menjadi horor; pembantaian setidaknya 147 orang, yang kebanyakan di antaranya adalah pelajar yang tinggal di gedung tersebut.

Jumat siang, 36 jam setelah serangan, investigasi dilakukan oleh palang merah Kenya. Jasad diangkat dan diperlakukan selayaknya manusia termasuk empat jasad penyerang Al-Shabaab -- mengenakan balaclava hitam dan masih memegang AK-47 -- di tempat mereka diangkat dengan tubuh dicocoki puluhan peluru.

Investigator pemerintah menandai lokasi dari jasad-jasad para pelajar dan memberikannya nomor-nomor untuk memudahkan investigasi. Mereka, para pelajar akan diserahkan dengan memanggil angka-angka yang menandai tubuhnya, meski mereka memiliki nama.

Terkadang, telepon genggam berbunyi tanpa ada satupun yang menjawabnya, membuat para petugas sesekali terdiam menunggui telepon itu berhenti berdering di antara tubuh-tubuh tak bernyawa. Tembok-tembok berlubang oleh peluru, lantai penuh darah dan sudah mengental ibarat lumpur.

Berdasarkan keterangan otoritas keamanan setempat, penyerang masuk kampus jam 05.00 pagi, Kamis, teroris dari Al-Shabaab itu pertama kali menyerang.

Salah satu pelajar, Hellen Titus, kepada CNN menceritakan satu jam sebelum penyerangan saat ia tengah berganti pakaian dan mendekatinya. Membawa AK-47 teroris itu meminta Hellen keluar kamar.

"Tiarap disana," ingat Hellen. Pria bersenjata itu ternyata telah mengumpulkan setidaknya tiga lusin pelajar di ruang komunitas kampus yang biasa digunakan untuk berkumpul dan menonton TV. Mereka meminta semua yang berkumpul tiarap dan memberikan ceramah bagaimana Al-Quran memperbolehkan mereka membunuh perempuan, dan kemudian seorang pria bersenjata langsung menembak kepala seorang murid, dan yang lainnya mengikuti.

"Tembak mereka! tembak mereka!" kata Titus berdasarkan apa yang ia dengar dan lihat. Ceramah berlanjut jika mereka tidak memberikan ampun kepada mereka yang tidak percaya Tuhan. Kami, kata pria bersenjata itu, hanya mengatakan dua misi; bunuh atau dibunuh. Lalu mereka mulai menembaki pelajar.

"Siapapun yang masih bernafas tembak mereka. Kami hanya akan ada disini tanpa harapan, karena kita tahu kita akan segera mati," ujar Titus.

Tak lama kemudian ia melihat darah mengalir ke arahnya perlahan di atas lantai saat Titus masih tiarap dan menahan ketakutan luar biasa. Ia membalurkan darah itu keseluruh tubuhnya dan menyeliap diantara tubuh-tubuh yang sudah tidak bernyawa dan banyak di antaranya adalah kawan Titus.

"Suatu ketika mereka mengira telah membunuh semua yang ada di ruangan itu." Titus selamat hanya dengan luka di tangannya.

Kebanyakan dari pelajar ditembak di belakang kepala, menurut petugas medis kepada CNN. Yang lainnya ditembak tepat di depan kepala dan wajah mereka. Bahkan, meski telah bekerja lama sebagai komite penyelamatan internasional, Reuben Nyaora mengatakan ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Saya telah melihat banyak hal," kata Reuben, "tapi tidak yang seperti ini." (pit)

  ☠ CNN  

[Foto] Latpur PPRC

Pasukan penembak Heli Bell mengamati musuh saat berpatroli pada latihan tempur TNI Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4/15). Latpur yang dipusatkan di gunung biru Poso itu berlangsung hingga 17 hari. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Pasukan penembak Heli Bell mengamati musuh saat berpatroli pada latihan tempur TNI Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4/15). Latpur yang dipusatkan di gunung biru Poso itu berlangsung hingga 17 hari. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Beberapa Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Linud Divisi dua 502 Malang melakukan patroli pasca latihan tempur di Dusun Ratalemba, Poso Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu (1/4/15). Patroli yang masih bagian dalam latihan tersebut melibatkan kurang lebih 3.222 personil TNI dengan tema "PPRC TNI melaksanakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) yang dipusatkan di Gunung Biru Poso. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Beberapa TNI Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Linud Divisi dua 502 Malang menurunkan barang dari truk sebelum patroli pasca latihan tempur di Dusun Ratalemba, Poso Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu (1/4/15). Patroli yang masih bagian dalam latihan tersebut melibatkan kurang lebih 3.222 personil TNI dengan tema "PPRC TNI melaksanakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) yang dipusatkan di Gunung Biru Poso. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)
Warga bersama wartawan dan TNI Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Linud Divisi dua 502 Malang menarik truk TNI sebelum melakukan patroli pasca latihan tempur di Dusun Ratalemba, Poso Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu (1/4/15). Patroli yang masih bagian dalam latihan tersebut melibatkan kurang lebih 3.222 personil TNI dengan tema "PPRC TNI melaksanakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) yang dipusatkan di Gunung Biru Poso. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar)

  ☠ antara  

Evakuasi WNI Tetap Berlangsung

Tunggu WNI Lain, Tim Penjemput di Al Hudaydah Yaman Tunda Evakuasi Gelombang proses evakuasi WNI di Yaman terus dilakukan. Tim penjemput yang berada di kota Al Hudaydah Yaman menunda evakuasi karena ada informasi dari WNI lainnya yang hendak ikut rombongan.

"Pada Jumat siang ada 47 WNI yang sebenarnya sudah siap diberangkatkan dari Al Hudaydah. Tapi menjelang keberangkatan ternyata ada yang ingin ikut lagi. Jadi ditunggu dan ditunda," kata Muhammad Lalu Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kemenlu, Jumat (3/4/2015) malam.

Penundaan dilakukan selama satu hari. Rencananya pada Sabtu (4/4) waktu setempat hari ini, rombongan akan bergerak melalui jalur darat menuju Jizan, Arab Saudi yang berjarak 285 Km ke arah utara. Kondisi di Al Hudaydah lebih kondusif dibanding di Kota Aden yang sampai saat ini masih berkecamuk.

"Penudaan dilakukan agar dalam satu kali perjalanan bisa sekalian mengangkut banyak WNI," ujar Lalu.

Di jalur yang sama, sebelumnya pemerintah berhasil mengevakuasi 262 WNI pada Kamis kemarin. Para WNI itu kini sudah berada di Jizan dan tinggal menunggu keberangkatan ke Tanah Air.

"262 WNI yang sudah ada di Jizan, Arab Saudi, sedang diproses untuk berangkat ke Indonesia via Salalah dengan pesawat TNI AU dan selanjutnya dengan pesawat komersial," ujar Jubir Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat dikonfirmasi, Jumat (3/4/2015).(fjp/fjp)
Kemenlu Terus Monitor Kondisi Puluhan WNI yang Terjebak Pertempuran di Aden Ada puluhan WNI yang masih terjebak di Aden, kota yang menjadi medan pertempuran antara militer Yaman dengan pemberontak. Pemerintah terus memantau kondisi mereka.

"Kami terus melakukan monitoring. Ini saya terus berkomunikasi," kata Muhammad Lalu Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kemenlu, Jumat (3/4/2015) malam.

Kapal penjemput itu merapat ke pelabuhan Aden pada Kamis kemarin. Kapal menunggu selama 24 jam dan sampai batas akhir masa penantian, hanya 10 orang itu saja yang datang. Kini mereka telah dibawa menyeberang Selat Mandeb dan sudah berada di Djibouti.

"Kapal hanya bisa 24 jam. Tak bisa lama-lama karena situasi tidak memungkinkan," ujar Lalu.

Sedangkan WNI yang masih berada di Aden, jumlahnya kurang lebih sekitar 100 orang. Lalu mengatakan, pemerintah tetap memantau situasi mereka yang masih terjebak di Aden ini. Untuk diketahui pertempuran antara tentara Yaman dengan pemberontak masih terjadi di Aden.

"Yang menelpon saya ada dua kelompok. Kelompok pertama 82 orang, satunya lagi tujuh orang. 10 orang sudah diangkut. Kalau jumlah pastinya saya belum tahu berapa yang ada di Aden. Bisa lebih juga," kata Lalu.(fjp/fjp)
Tim Evakuasi Masuk ke Bagian Timur Yaman Menuju Al Mukalla Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berupaya memilih jalur teraman untuk mengevakuasi WNI di Yaman. Hingga Jumat (3/4) malam tim evakuasi Salalah tengah berusaha masuk Yaman melalui Al Mukalla dan bagian timur.

"Tim evakuasi Salalah sedang berusaha masuk ke Al Mukalla dan wilayah bagian timur Yaman lainnya untuk membantu mengeluarkan WNI yang ingin dievakuasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Sabtu (4/4/2015).

Tim Kemenlu sudah ada yang lebih dulu diberangkatkan Yaman dan telah membuka posko-posko evakuasi WNI. Posko evakuasi berada di Salala-Oman, Jizan, Sanaa dan di Al Mukalla Yaman.

Untuk menjamin keamanan WNI, Kemenlu lanjut Fachir sudah berkomunikasi dengan pihak perwakilan di Yaman. "Untuk mendapatkan pengawalan seperti di wilayah Tual menuju Jizan perbatasan Arab Saudi pun kita sudah dikawal," Jumat (3/4).

Selain itu, Kemenlu juga terus mengimbau agar WNI yang masih bertahan di wilayah yang tengah mencekam kondisi keamanannya, mau kembali ke Indonesia.

"Selain dengan imbauan dari tokoh-tokoh masyarakat serta tokoh agama seperti Hasyim Muzadi, guna mengimbau para pimpinan perguruan tinggi di sana untuk memberikan izin evakuasi dari sana. Kita juga tetap berkomunikasi dengan keluarga serta orang tua sangat penting," sebut Fachir.(rna/fjp)
Pasukan Elit Yaman Akan Kembali Kawal Rombongan WNI Lintasi Perbatasan Militer Yaman berpatroli di Aden (Reuters)

Pemerintah mengeluarkan WNI yang berada di Kota Al Hudaydah Yaman melalui jalur darat menuju Jizan Arab Saudi. Rombongan WNI ini dievakuasi dengan pengawalan pasukan elit Yaman.

"Untuk evakuasi dari Al Hudaydah menuju Jizan menggunakan jalur darat. Rombongan dikawal pasukan khusus Yaman," kata Muhammad Lalu Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kemenlu, Jumat (3/4/2015) malam.

Al Hudaydah dan Jizan berjarak 285 Km. Pasukan elit Yaman itu mengantar rombongan WNI sampai ke perbatasan Yaman-Arab Saudi di daerah Harad.

Proses evakuasi melalui jalur ini pertama kali dilakukan pada Kamis kemarin. Sebanyak 262 tiba di Jizan dengan selamat dan kini tinggail menunggu untuk diberangkatkan ke Tanah Air.

Gelombang kedua evakuasi sedianya dilakukan Jumat kemarin. Namun ditunda karena ada permintaan WNI yang berada di sekitar Al Hudaydah hendak ikut bergabung dengan rombongan.

"Untuk rombongan yang kedua ini juga akan mendapatkan pengawalan dari pasukan khusus Yaman," ujar Lalu.(fjp/fjp)

  ☠ detik  

TNI AL usir Colona II

Ilustrasi KRI Kerapu-812 dalam misi pelayaran militernya

TNI AL mengusir Sebuah kapal layar kecil bertiang ganda (yatch) bernama Colona II, Sabtu.

"Sebab nakhoda tidak dapat memperlihatkan CAIT (Clearance Approval to Indonesian Territory)," kata Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Balikpapan Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo.

Saat ini yatch Colona II dengan nakhoda Kapten Karl Freddy Storheil berkebangsaan Norwegia lego jangkar di dekat Pos TNI AL di Pelabuhan Rakyat Kampung Baru. Kapal juga diawaki dua pria berkebangsaan Amerika Serikat David Blaine Cameron dan David Michael Nelson.

Ukuran kapal ini lebih kurang panjang 20 meter, lebar 5 meter, dan tinggi geladak 2,5 meter.

Menurut Letnan Sarjono, Komandan Pos AL (Posal) di Pelabuhan Rakyat Kampung Baru, kapal singgah ke Balikpapan untuk mendapatkan air bersih dan menambah perbekalan. Kapal dalam perjalan dari Malaysia menuju Filipina.

"Jadi segera setelah mereka mendapatkan perbekalan itu, kapal kami paksa untuk segera melanjutkan perjalanan," tegas Kolonel Condrowibowo.

Danlanal juga menjelaskan bahwa mengenai perbekalan adalah hal kemanusiaan. Sepanjang kru tidak turun ke darat, maka upaya mendapatkan perbekalan itu dibolehkan. Dalam prosedur yang seharusnya, perbekalan itu semestinya sudah disediakan oleh agen kapal yang bersangkutan, atau pihak yang telah ditunjuk oleh agen untuk menyediakan itu.

Pengusiran kapal yatch dari perairan Balikpapan juga pernah terjadi 8 bulan yang lalu. Dua kapal berbendera Hongkong dihalau keluar perairan Balikpapan oleh Patroli Keamanan Laut (Patkamla) dari Posal Balikpapan. Kedua kapal datang dari Hongkong tujuan Balikpapan untuk berpesiar, namun dan tidak memiliki CAIT.

Catatan petugas dari Posal menyebutkan, yatch Belta panjang 17.78 m, lebar 5 m, dan tinggi 2,25 m dengan nahkoda Wang Jun berkebangsaan Cina dan Anak Buah Kapal (ABK) 4 orang. Satu lagi adalah yacht Free Fire, panjang 21,50 M, lebar 4,90 M berbendera Hong Kong. Kapal tersebut dinahkodai Wei Jun asal China, dengan jumlah ABK 6 orang.

  ☠ antara  

Santoso terus diburu, Polisi temukan M16

Pencarian Teroris Dua Regu Pasukan Brimob bersenjata lengkap melakukan pengejaran terhadap terduga kelompok sipil bersenjata di sekitar gunung Patingkea desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Seniin (29/12). Mereka melakukan penyisiran guna mencari persembunyian kelompok Santoso cs yang sebelumnya telah menembak mati seorang warga sipil pencari Damar yakni, Garataudu (51) dan menyandera Harun Tobimbi (39) atas laporan saksi mata Viktor Polaba (32) yang berhasil melarikan diri saat kejadian tersebut. (ANTARA FOTO/Zainuddin MN)

Polisi menemukan dua senjata api laras panjang jenis M16 dan sebuah senapan rakitan di lokasi baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata di Pegunungan Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4), yang menewaskan satu orang.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis yang dihubungi dari Palu, Sabtu, mengatakan senjata tersebut diduga kuat milik komplotan sipil bersenjata yang dipimpin Santoso.

Pasukan polisi saat ini terus mengejar kelompok Santoso yang jumlah diperkirakan 12 orang.

Belasan orang itu terendus aparat berkat laporan masyarakat yang melihat sejumlah orang asing sedang berada di gubuk milik petani.

Warga tersebut kemudian lapor ke polisi, dan selanjutnya dilakukan pengejaran. Polisi awalnya meminta segerombolan orang asing tersebut untuk menyerahkan diri namun dibalas dengan tembakan dan lemparan bom rakitan.

Kontak tembak akhirnya terjadi dalam waktu sekitar 45 menit, dan menewaskan satu orang dari kelompok bersenjata.

Kelompok bersenjata tersebut akhirnya melarikan diri ke tengah hutan. Diduga ada beberapa orang dari kelompok bersenjata yang terluka akibat baku tembak itu.

Saat ini jenazah korban penembakan sudah dievakuasi di RS Bhayangkara Palu yang berjarak sekitar 120 km dari lokasi baku tembak.

Saat ini sekitar 700 personel Brimob Kelapa Dua Mabes Polri masih berada di wilayah Sulawesi Tengah untuk membantu menangkap Santoso dan anak buahnya.

Sementara ribuan pasukan TNI juga masih menggelar latihan perang di sekitar Gunung Biru, Kabupaten Poso, yang diduga kuat adalah lokasi persembunyian Santoso dan kawanannya.

Akibat latihan perang tersebut, kelompok sipil bersenjata itu melarikan diri masuk hutan di wilayah Parigi Moutong hingga terendus aparat.
Diburu Densus 88, Teroris di Pegunungan Sakina Jaya Sempat Ledakkan Bom Densus 88 terlibat baku tembak dengan kelompok teroris di Desa Pangi, Parigi Utara, Parigi Moutong Sulawesi Tengah (sebelumnya ditulis Poso). Kelompok teroris itu sempat meledakkan bom.

"Terjadi ledakan Bom milik OTK tersebut pada saat melakukan perlawanan," ujar Kabagpenum Mabes Polri Kombes Rikwanto, Jumat (3/4/2015).

Rikwanto mengatakan, hingga saat ini tim masih melakukan pengejaran terhadap orang tidak kenal yang melarikan diri ke arah pegunungan Sakina Jaya itu. Baku tembak itu mulai terjadi pada Jumat sore tadi. Satu orang dari kubu kelompok teroris tewas akibat kontak senjata ini.

Densus 88 awalnya mendapatkan informasi dari warga yang tinggal di lereng pegunungan Sakina Jaya mengenai adanya aktivitas mencurigakan dari enam orang di wilayah itu. Setelah itu Densus melakukan penyisiran.

Kemudian didapati adalah 12 orang tak dikenal yang beberapa di antaranya membawa senjata laras panjang. Baku tembak pun terjadi.

"Terjadi kontak kurang lebih satu jam di pegunungan Sakina Jaya," kata Rikwanto.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Rikwanto, selain satu orang meninggal, beberapa anggota kelompok itu juga menderita luka akibat baku tembak. "Korban meninggal dibawa ke RS Parigi," ujar Rikwanto.(fjp/fjp)
Teroris yang Tertembak di Pegunungan Sakina Jaya, Daeng Koro? DPO Poso

Baku tembak antara aparat dan kelompok teroris di Pegunungan Sakina Jaya, Sulawesi Tengah pada Jumat kemarin menyebabkan satu orang kelompok teroris tewas. Disebut-sebut korban tewas adalah Daeng Koro, salah satu buron licin teroris kelompok Santoso.

"Positif Daenk Koro," kata salah seorang sumber di Densus 88/Antiteror, kepada detikcom, Sabtu (4/5/2015).

Daeng Koro atau yang memiliki nama asli Sabar Subagio merupakan buron licin yang selama ini bergeriliya membentuk dan merekrut kelompok-kelompok teroris di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

Daeng Koro sebenarnya lebih menakutkan dari Santoso. Dia memiliki dasar pelatihan militer untuk membentuk kelompok teror.

"Dia pecatan Kopassus," kata sumber tersebut, Mantan Kepala BNPT Irjen (Purn) Ansyaad Mbai bahkan mengakui bahwa Daeng Koro lebih berbahaya dari Santoso.

Hal senada juga dinyatakan Kapolres Poso sebelumnya, AKBP Susnad. Dia menyebut Santoso sebatas ikon kelompok bersenjata tersebut. Justru Daeng Koro-lah yang sebenarnya meminpin kelompok teroris Poso.

Terkait dengan baku tembak ini, Karopenmas Mabes Polri Kombes Rikwanto menyatakan baku tembak terjadi kemarin di Poso antara aparat dan 12 orang kelompok bersenjata. "Satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam baku tembak tersebut," ujar Rikwanto.(ahy/fjp)

  ☠ antara | detik  

[World] Pasukan Pemuas Nafsu Dibentuk Kembali Oleh Kim Jong-Un

http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/content/2015/04/02/380407/TxGRdEfgBg.jpg?w=668Kim Jong-Un dikelilingi perempuan (Foto: AFP)

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memerintah pembentukan pasukan 'pemuas nafsu'. Pasukan ini berisi dari perempuan muda yang ditugaskan untuk menghibur pemimpin muda Korut itu.

Meskipun sudah menikah dan memiliki bayi perempuan, Jong-Un seperti meneruskan tradisi dari ayahnya, Kim Jong-Il. Pada masa pemerintahannya, Jong-Il mengirim pejabat pemerintah ke daerah untuk memilih perempuan bagi dirinya.

Pasukan semacam ini sebelumnya dibubarkan usai kematian Kim Jong-Il pada Desember 2011. Tetapi dengan waktu duka selama tiga tahun sudah selesai, Jong-un bebas untuk membentuk pasukannya sendiri.

Kelompok perempuan yang dikumpulkan untuk menghibur pemimpin Korut tersebut pertama kali diperkenalkan oleh kakek Kim Jong-Un yang juga pendiri Korut, Kim Il-Sung.

Melalui pembentukan terbaru dari pasukan ini, pejabat pemerintah Korut akan melakukan pencarian hingga ke pelosok negeri demi mengumpulkan perempuan berparas menarik. Antara 30 hingga 40 perempuan dikumpulkan setiap tahunnya.

Setelah diwawancara oleh Kim Jong-Un, perempuan-perempuan itu akan dijadikan penyanyi, asisten atau bahkan penari. Sedangkan yang paling cantik diperkirakan akan dijadikan selir dari Jong-Un.

"Praktik ini sudah berlangsung selama tiga generasi keluarga Kim. Perilaku itu juga menjadi tradisi yang menunjukkan kuasa penguasa terhadap rakyat melalui seks," ujar Profesor Univesitas Waseda, Toshimitsu Shigemura, seperti dikutip The Daily Telegraph, Kamis (2/4/2015).

Menurut kabar, angkatan terakhir dari 'pasukan pemuas nafsu' ini dibayar setelah kematian Jong-Il. Perempuan-perempuan itu diberikan uang sebesar USD4.000. Jumlah uang jelas sangat besar bagi penduduk Korut. Tidak hanya uang, perempuan-perempuan ini diberikan berbagai keperluan rumah tangga.

  ★ MetroTv  

Alasan Kopassus dulu tak mau latihan antiteror di Amerika

Amerika Serikat dikenal punya beberapa pasukan khusus antiteror yang cukup dikenal dunia. Di antaranya Navy Seals dan Delta Force. Namun pasukan Kopassus TNI AD tak mau meniru gaya pasukan khusus AS.

Di akhir tahun 70an, pembajakan pesawat dan aksi terorisme marak di berbagai belahan dunia. TNI merasa perlu ada satuan khusus yang memiliki kemampuan antiteror dan pembebasan sandera. Satuan yang dipilih adalah Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha). Alasannya, pasukan baret merah ini sudah memiliki kemampuan khusus dan kenyang dengan pengalaman operasi tempur.

Saat itu Letjen Benny Moerdani menjabat Asisten Intelijen Hankam sekaligus Kepala Pusat Intelijen Strategis. Dia memerintahkan Letkol Sintong Panjaitan mencari formula paling tepat untuk membangun pasukan antiteror Indonesia.

Namun Benny berpesan satu hal, jangan berlatih di Amerika Serikat. Alasannya, AS terlalu mengandalkan kecanggihan alat dan keunggulan teknologi.

"Hal ini dapat menyebabkan personelnya menjadi manja," kata Sintong.

Maka Sintong melakukan pengamatan ke sejumlah negara yang sudah memiliki pasukan antiteror. Dia mengikuti pasukan Special Air Service (SAS) di Inggris. Pasukan ini memang sudah jadi legenda pasukan elite. Sintong mempelajari cara-cara penanggulangan pembajakan pesawat udara.

Selain itu dia juga belajar pada Korps Commando Troepen kerajaan Belanda. Lalu pasukan khusus angkatan laut Prancis.

Tak ketinggalan dia juga belajar pada GSG-9 atau Grenzchutzsgruppe 9. Pasukan antiteror Jerman Barat itu namanya harum berkat keberhasilan membebaskan sandera di Mogadishu, Somalia.

Sementara di Asia, Sintong memilih pasukan khusus Korea Selatan. Kelebihannya, pasukan ini selalu melakukan latihan bela diri selama empat jam setiap hari jika tak sedang melakukan operasi.

Namun Sintong mengaku tak begitu terkesan dengan apa yang ditampilkan oleh pasukan elite setiap negara. Menurutnya, setiap misi pembebasan sandera rata-rata berada di tempat yang sudah dikuasai penuh. Misi berakhir setelah sandera diselamatkan.

Hal ini berbeda dengan latihan Sandi Yudha yang dilakukan Kopasandha. Pasukan yang kelak bernama Kopassus ini dilatih untuk membebaskan tawanan di tempat yang dikuasai musuh. Jadi setelah membebaskan tawanan, mereka juga harus memikirkan bagaimana cara meloloskan diri.

Maka Sintong meramu bagaimana latihan pasukan antiteror yang cocok untuk Indonesia. Belum rampung segala persiapan, tantangan sudah lebih dulu datang. 28 Maret 1981 pesawat DC-9 Woyla milik Garuda Indonesia dibajak dan diterbangkan ke Bandara Don Muang, Bangkok.

Operasi pembebasan sandera digelar tiga hari kemudian. Semua sandera berhasil diselamatkan hidup-hidup sementara lima pembajak ditembak mati. Operasi Woyla jadi sorotan dan membuktikan pasukan antiteror Indonesia yang baru seumur jagung sama hebatnya dengan para senior mereka di dunia.

  ★ Merdeka  

[World] Saudi Hapus Israel dari Daftar Musuh

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Fotona-Heli-Apache.jpgKerajaan Arab Saudi dilaporkan menghapus rezin Zionis Israel dari daftar negara-negara yang menjadi musuh Negeri Petrodolar tersebut.

Situs berita Nahrain Net mengungkap kebijakan rezim Al Saud yang menghapus nama Israel dari daftar negara-negara musuh Saudi. Fars News, Selasa (9/10), melaporkan, selain menghapus Zionis Israel dari daftar musuh, Departemen Informasi Saudi memerintahkan media-media di negara tidak mempublikasikan artikel tentang bahaya Israel bagi kawasan Timur Tengah.

Menurut para pemerhati, departemen informasi Saudi menginstruksikan media-media negara itu untuk memusatkan perhatian ke Iran dan mempropagandakan Tehran adalah musuh pertama Riyadh dan negara-negara sekitar Teluk Persia sekutu Barat, bukan Tel Aviv.

  ★ Republika  

Jumat, 03 April 2015

[World] Rusia Berencana Rancang Pesawat Pengangkut Tank Armata

Setelah meluncurkan program pembuatan pesawat tempur dan pesawat pembom generasi kelima, industri pesawat Rusia kini berencana merancang pesawat yang dapat mengangkut tank tempur Rusia di masa depan. Seorang narasumber menyampaikan, produsen kendaraan militer akan merancang pesawat transportasi militer kelas berat dan menengah. [Vitaly Belousov / TASS]

Pesawat transportasi militer yang dimiliki Rusia saat ini kebanyakan merupakan produk yang dibuat pada masa Soviet. Modernisasi pesawat hanya bisa memperpanjang masa penggunaan pesawat, sehingga industri pertahanan Rusia memutuskan untuk menciptakan pesawat transportasi militer baru yang memiliki kapasitas angkut lebih besar.

Seorang narasumber dari industri pertahanan menyampaikan pada Lenta.ru bahwa produsen kendaraan militer akan merancang pesawat transportasi militer kelas berat dan menengah sebagai bagian dari proyek Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA). Beberapa pesawat akan secara khusus dirancang untuk mengangkut tank dan kendaraan lapis baja Armata. Tank Armata merupakan tank terbaru Rusia yang masih dirahasiakan, yang rencananya akan tampil ke publik untuk pertama kali dalam Parade Hari Kemenangan di Moskow pada 9 Mei mendatang.

 Reinkarnasi Il-106 

Pada 2014, biro desain Ilyushin memenangkan tender pengerjaan pesawat kelas berat terbaru untuk militer Rusia. Biro desain ini dikenal sebagai perancang pesawat kargo berkapasitas 50 ton Il-76. Direktur Jenderal Il Sergei Sergeyev menyatakan, pada 2016 perusahaannya akan mulai merancang pesawat baru yang diberi nama Ermak, dengan kapasitas lebih dari 80 ton.

Namun pada 2015, meski telah melibatkan Institut Pusat Aerohidrodinamis (TsAGI) dan Biro Desain Eksperimental Myasishchev, kerangka acuan untuk proyek tersebut masih belum dibuat. Berdasarkan keterangan dari blog resmi Pusat Analisis Teknologi dan Strategi, pesawat transportasi militer jarak jauh tersebut akan menggunakan rancangan proyek Il-106.

Dengan kata lain, proyek Ermak kemungkinan akan digantikan dengan proyek lain yang menjanjikan. Proyek tersebut akan menjadi landasan bagi pengembangan pesawat kelas menengah dan kelas berat di masa depan, yang mampu mengangkut kargo dengan kapasitas 50 hingga 150 ton.

Penyatuan unit perakitan dan sistem pesawat baru akan memungkinkan industri untuk memotong biaya produksi PAK FA. Keterlibatan negara dalam proyek ini akan memastikan bahwa pesawat ini akan masuk militer Rusia dengan tepat waktu. Ada kabar pesawat tersebut akan mulai bergabung dengan militer Rusia pada 1 Januari 2024.

 Ermak Versus Il-476 

Namun, proyek PAK FA sendiri tak luput dari pandangan skeptis para ahli. Wakil Kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia (TsAMTO) Vladimir Shvarev menyebutkan, "Saat ini, semua sumber daya yang tersedia harus fokus pada pengembangan pesawat Il-476."

"Pesawat itu mampu mengangkut kargo hingga 80 ton dengan kecepatan 770-850 kilometer per jam, dengan jarak hingga lima ribu kilometer. Dengan kata lain, pesawat tersebut merupakan pesawat kargo kelas menengah. Sebagai perbandingan, pesawat kargo An-225 Mriya milik Ukraina mampu mengangkut kargo hingga 220 ton, atau setara empat buah tank T-72. Sementara, Il-76 hanya mampu mengangkut satu buah tank T-72. Saat pesawat tersebut digunakan untuk mengangkut tank T-90, beberapa bagiannya harus dilepas," kata sang pakar pada majalah Interpolit.

"Mengingat tank T-14 Armata akan berbobot setidaknya 60 ton, tentu tidak ekonomis mengangkut 1,5 tank menggunakan pesawat angkut militer kelas menengah atau dua tank dengan pesawat militer kelas berat. Sementara, kita tak punya proyek pembuatan pesawat dengan kapasitas kargo yang super besar. Kelak ini akan menjadi masalah rumit bagi Rusia," kata Shvarev.

Namun, jika program PAK FA benar-benar terlaksana, pengembangan pesawat ini akan memungkinkan Angkatan Bersenjata Rusia untuk memindahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja melalui udara ke tempat manapun di dunia dengan cepat. Mengingat wilayah Rusia sangatlah luas, kehadiran pesawat transportasi militer di masa depan jelas akan akan meningkatkan mobilitas angkatan bersenjata Rusia.

  ⚓️ RBTH  

[World] Gerombolan bersenjata serbu Universitas Kenya

Gerombolan bersenjata yang mengenakan topeng, menyerbu sebuah universitas Kenya, tak jauh dari perbatasan dengan Somalia, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai sekitar 30 orang. Tentara mengepung Universitas untuk melumpuhkan para penyerbu

Tentara sudah mengepung Garissa University College untuk menghadapi para penyerang.

Sejumlah saksi mengatakan, orang-orang bersenjata itu memberondongkan tembakan ke segala arah, sehingga dicemaskan angka korban bisa jauh lebih tinggi.

Masih belum jelas, pihak mana yang berada di balik serangan ini, namun milisi al-Shabab dari Somalia secara rutin melakukan serangan di Kenya.

Kota Garissa dan kawasan perbatasan lain sudah sering menjadi sasaran serangan Al-Shabab.
Baku tembak Sejumlah mahasiswa Universitas Garissa berhasil meloloskan diri ke luar kompleks

Jumlah pelaku yang menyerbu universitas dilaporkan ada lima orang. Ada laporan juga tentang penyanderaan.

Polisi Kenya mengatakan, seorang bersenjata menembak penjaga gerbang utama pada pukul 05:30 waktu setempat atau sekitar 08:30 WIB hari Kamis (02/04).

Polisi di seputar lokasi kemudian datang, dan terjadi baku tembak. Para penyerang lalu masuk ke gedung-gedung Universitas itu.

Pasukan keamanan mencoba "menyapu mereka," tulis pernyataan polisi, sembari menyerukan warga untuk menjauh dari kawasan itu.

Dua penjaga dipastikan sudah tewas tertembak di gerbang utama universitas, tapi para saksi mata menyebut terdapat banyak korban di dalam gedung-gedung universitas.

Orang-orang bersenjata itu dilaporkan memerintahkan para mahasiswa untuk tiarap di lantai, namun setidaknya 27 orang melarikan diri dan kini berada di fasilitas-fasiltas militer.
Sasaran empuk Angka korban dicemaskan bisa lebih tinggi lagi.

"Mengerikan," tembakan di mana-mana,"kata Augustine Alanga seorang mahasiswa, kepada BBC.

Ia heran, mengapa univeristas di tempat serawan itu hanya dijaga dua orang polisi.

Juru bicara Palang Merah Kenya Arnolda Shiundu mengatakan, jumlah korban luka mencapai 30 orang, empat di antaranya dalam kondisi gawat.

Sebagian besar menderita luka tembak.

Universitas itu mulai dibuka tahun 2011, dan merupakan satu-satunya perguruan tinggi di kawasan itu.

Mahasiswanya berjumlah sekitar 900, dengan 700 orang di antaranya datang dari kota lain.

Menurut wartawan BBC Anne Soy di Nairobi, letaknya yang begitu dekat ke Somalia membuat kota Garissa menjadi sasaran empuk serangan milisi Somalia.

Milisi Al-Shabab Somalia melancarkan berbagai serangan ke Kenya sejak 2011, sesudah pasukan Kenya dikirim ke Somalia untuk membantu menumpas kaum militan di negeri itu.

Serangan paling spektakuler terjadi di kawasan belanja Westgate, Nairobi September 2013, yang menewaskan 67 orang.
Serangan ke universitas di Kenya tewaskan 147 orang Sebanyak 587 mahasiswa mampu meloloskan diri saat serangan berlangsung.

Jumlah korban tewas akibat serangan kelompok milisi Al-Shabab terhadap sebuah universitas di bagian timur laut Kenya melonjak drastis menjadi 147 orang.

Pejabat pemerintah Kenya dan sejumlah saksi mata mengatakan serangan ke kampus Universitas Garissa di Kenya berakhir setelah aparat keamanan membunuh empat orang bersenjata.

Korban tewas mencapai 147 orang dan 79 lainnya mengalami cedera. Di antara korban cedera, sembilan orang diterbangkan ke Ibu Kota Nairobi untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Adapun sebanyak 587 mahasiswa mampu meloloskan diri.

Para penyerang dilaporkan memakai senapan AK-47 dan mengenakan rompi berisi bahan peledak.

Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Nkaissery, mengatakan keempat orang tersebut meletus seperti bom ketika serangan berakhir. Beberapa polisi terluka akibat pecahan bom itu. Namun, tidak jelas apakah mereka sengaja memicu ledakan selagi polisi medekati atau bahan peledak itu meletus secara otomatis bila terkena tembakan.

Akibat serangan itu, pemerintah Kenya memberlakukan jam malam di empat distrik dekat perbatasan Kenya-Somalia yang mencakup Garissa, Wajir, Mandera, dan Tana River.
Penembakan Di antara 79 korban cedera, sebanyak sembilan orang di antara mereka diterbangkan ke Ibu Kota Nairobi untuk menjalani perawatan.

Kepada BBC, seorang mahasiswa bernama Augustine Alanga mengaku situasi penyerangan begitu rusuh.

“Kacau sekali. Di mana-mana ada tembakan,” ujarnya, seraya menyesali mengapa universitas hanya dijaga dua polisi.

Mahasiswa lainnya, Collins Wetangula, mengaku mendengar suara para pria bersenjata ketika mereka memasuki asrama dan bertanya kepada rekannya apakah orang-orang di dalam asrama beragama Islam atau Kristen.

“Jika Anda Kristen, Anda akan ditembak di tempat. Setiap ada bunyi tembakan senjata saya pikir saya bakal mati,” kata Wetangula kepada kantor berita Associated Press.

Sejauh ini, pemerintah Kenya menuding kelompok milisi Al-Shabab sebagai pelaku serangan dan Mohamed Kuno sebagai dalangnya.

Menurut wartawan BBC di Kenya, Kuno ialah mantan kepala sekolah sebuah madrasah di Garissa. Dia melepas jabatan itu pada 2007 lalu.

Kelompok milisi Al-Shabab mengatakan kepada BBC bahwa mereka sengaja menyandera orang-orang beragama Kristen dan membebaskan mereka yang beragama Islam.

Sebagaimana dilaporkan analis BBC Afrika, Mary Harper, Al-Shabab menyatakan aksi itu dilakoni karena mereka tengah berperang dengan Kenya.
Kecaman Sejumlah saksi mata mengatakan para pria bersenjata memilah mahasiswa berdasarkan agama.

Serangan terhadap Universitas Garissa menuai kecaman dari berbagai kalangan. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengecam aksi yang dia sebut ‘serangan teroris’. Dia menambahkan bahwa PBB siap membantu Kenya mencegah dan melawan terorisme serta ekstremisme keji.

Kemudian Amerika Serikat mengatakan telah menawarkan bantuan kepada pemerintah Kenya untuk memburu Al-Shabab.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, mengucapkan belasungkawa terhadap keluarga korban. Dia juga memerintahkan langkah darurat agar polisi yang baru direkrut dapat dilatih sesegera mungkin. “Kami telah menderita akibat kekurangan personel keamanan,” ujarnya.

Serangan Al-Shabab terhadap tempat umum bukan sekali ini saja terjadi. Pada September 2013 lalu, mereka menyerang sebuah pusat perbelanjaan mewah di Nairobi, Kenya, sehingga menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai 175 lainnya.

  ⚓️ BBC  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...