Sabtu, 24 Juli 2021

Sri Mulyani Perbaharui Aturan Bebas 'Biaya' Impor Senjata

Ilustrasi FREMM Bergamini class [RID]

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membebaskan bea masuk senjata dan segala perlengkapan latihan yang digunakan oleh militer dan kepolisian.

Pembebasan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 91 tahun 2021 tentang perubahan kedua atas PMK nomor 191 tahun 2016 tentang pembebasan bea masuk atas impor persenjataan, amunisi, perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku cadang serta barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang yang dipergunakan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara.

Dalam beleid ini ditetapkan, barang impor yang bebas bea masuk ini adalah barang yang digunakan oleh:

1. Lembaga Kepresidenan
2. Kementerian Pertahanan
3. Markas besar TNI
4. Markas besar Kepolisian RI
5. Badan Intelijen Negara
6. Badan Siber dan Sandi Negara
7. Badan Narkotika Nasional
8. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

"Dan barang yang digunakan dalam kegiatan militer sebagai bagian dari kerja sama militer, berupa latihan militer bersama atau pameran industri pertahanan," tulis beleid tersebut, Jumat (23/7/2021).

Untuk mendapatkan pembebasan bea masuk atas impor barang ini maka permohonan harus disampaikan kepada Menteri Keuangan melalui Kepala Kantor Kepabeanan tempat pemasukan barang.

Permohonan disampaikan secara elektronik ke Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melalui Sistem Indonesia National single Window. Jika sistem Indonesia National single Window mengalami gangguan operasional, permohonan bisa disampaikan secara tertulis dengan melampirkan permohonan dalam bentuk salinan cetak.

Selanjutnya, juga melampirkan hasil pindai (scan) dari dokumen asli dalam media penyimpanan data elektronik dalam bentuk salinan digital.

Persetujuan pembebasan bea masuk atas impor tersebut akan disampaikan paling lama 5 jam kerja terhitung setelah permohonan diterima secara lengkap dan benar jika diajukan secara elektronik.

Atau maksimal 3 hari kerja terhitung setelah permohonan diterima secara lengkap dan benar dalam hal permohonan diajukan secara tertulis.

 ⚓️  CNBC  

Jumat, 23 Juli 2021

[Video] Perihal Kapal Fregat 30FFM

⚓️ Diposkan Sobat Militer JS Mogami [JMSDF]

Sobat Militer, agenda pengadaan kapal perang tipe fregat oleh Kementerian Pertahanan belum berhenti.

Setelah pada 4 Juni 2021 kementerian ini menandatangani kontrak akuisisi enam fregat kelas FREMM dan dua fregat kelas Maestrale dengan perkiraan kontrak US$5 milyar, Medan Merdeka Barat tengah melirik fregat kelas 30FFM asal Negeri Matahari Terbit.

Fregat buatan Mitsubishi Heavy Industries dan Mitsui E&S Shipbuilding memang telah ditawarkan kepada Indonesia, walaupun hingga kini detail spesifikasi teknisnya belum tersedia atau minimal belum dibuka kepada publik.

Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang secara resmi mendapatkan penawaran penjualan fregat dari Jepang, karena selama ini Tokyo hanya mengekspor kapal patroli bekas Japan Coast Guard dengan ukuran kecil kepada beberapa negara Asia Tenggara untuk kepentingan keamanan maritim.


 ⚓️  Youtube  

[Foto] Operasi Serbuan Vaksinasi Warga Kepulauan Seribu

OMSPKRI Teluk Youtefa-522  [antara]

Perahu nelayan yang membawa warga Pulau Pramuka dan Pulau Panggang merapat ke haluan KRI Teluk Youtefa-522 yang lego jangkar saat Operasi Serbuan Vaksinasi Masyarakat Maritim di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (23/7/2021).

Sebanyak 1.200 vaksin COVID-19 disiapkan TNI AL untuk warga Kepulauan Seribu sebagai salah satu upaya penanganan COVID-19.
 



  sindonews  

KRI dr Soeharso Jadi Depo Isi Ulang Oksigen Gratis

Bantu Penanganan Covid-19 di Jatim Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto saat meninjau depo isi ulang oksigen gratis di atas KRI dr Soeharso-990, Kamis (22/7/2021). (Dokumentasi Dispen Koarmada II)

K
apal Bantu Rumah Sakit KRI dr Soeharso-990 yang berada di bawah operasi Satuan Kapal Bantu Koarmada II TNI Angkatan Laut disulap menjadi depo isi ulang oksigen gratis bagi pasien Covid-19.

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, generator oksigen yang dimiliki KRI dr Soeharso bisa memproduksi oksigen untuk 25 tabung ukuran 6.000 liter dalam 24 jam.

"Kalau yang ukuran 1.500 liter itu bisa 65 tabung per 24 jam," kata Yudo lewat keterangan resmi, Kamis (22/7/2021).

Hal itu disampaikan Yudo saat meninjau isi ulang tabung oksigen di KRI dr Soeharso-990 bersama Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Dr Iwan Isnurwanto dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Untuk mempermudah akses masyarakat agar tidak sampai mendekat ke dermaga, terdapat posko khusus yang beroperasi 24 jam di Kompleks Koarmada II.

Warga yang membutuhkan tinggal menukar tabung oksigen kosong milik mereka di pos tersebut.

"Warga yang membutuhkan nanti tinggal menukar dengan tabung kosong dengan ukuran yang sama," jelasnya.

Selanjutnya, menurut Yudo, tidak tertutup kemungkinan TNI Angkatan Laut akan mengirim kapal perang lainnya untuk membantu suplai oksigen bagi masyarakat di kepulauan.

"Namun, untuk saat ini, TNI AL fokus pada masyarakat di Jawa Timur yang lebih banyak membutuhkan bantuan oksigen," terangnya.

Pada kesempatan tersebut, KSAL menyerahkan secara simbolis bantuan oksigen kepada Kepala RSPAL dr Ramelan Laksma TNI Radito dan Gubernur Khofifah, serta kepada RSU Haji Surabaya, RS Jiwa Menur, dan RS Husada Utama.

  ✪ Kompas  

Kamis, 22 Juli 2021

Pembelian Pesawat T-50i Untuk Siapkan Penerbang Tempur Andal

Pengadaan enam unit Pesawat T-50i dari KAI ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan optimalisasi pemanfaatan komponen industri dalam negeri T50i TNI AU [TNI AU]

Pemerintah Indonesia mengakui membeli pesawat jet latih tempur Lead In Fighter Training (LIFT) T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) pembelian 6 pesawat tersebut untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan TNI Angkatan Udara.

Pembelian ini merupakan kelanjutan kerja sama yang cukup lama antara Kementerian Pertahanan Indonesia dengan Korea Aerospace Industries (KAI).

Pada 2014 lalu, Indonesia sebelumnya juga telah membeli 16 Unit pesawat jenis yang sama.

"Dengan demikian, ini merupakan kontrak pengadaan yang kedua," kutip keterangan resmi Kemhan pada Kamis.

Pemerintah memastikan pengadaan enam unit Pesawat T-50i dari KAI ini tetap mengoptimalkan pemanfaatan komponen industri dalam negeri untuk mendukung penguatan industri strategis dalam negeri.

Pembelian pesawat ini dalam rangka menyiapkan penerbang tempur yang andal dalam menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.

Pesawat tempur ringan T-50i Golden Eagle merupakan pesawat yang diproduksi KAI Korea Selatan dengan dukungan Lockheed Martin, Amerika Serikat.

T-50i Golden Eagle merupakan pesawat tempur yang dapat dikelompokkan dalam generasi keempat plus.

Selain bisa digunakan melatih pilot tempur, pesawat ini juga bisa digunakan sebagai armada patroli udara.

  Layak dilakukan 
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai pembelian pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan layak dilakukan.

Fahmi menyatakan pesawat latih tersebut selain difungsikan untuk latihan juga dapat digunakan untuk tugas patroli maupun operasi-operasi serangan udara ke udara dan udara ke permukaan dalam berbagai kondisi.

Dia menyatakan TNI Angkatan Udara sejak 2013 lalu telah memiliki dan mengoperasikan 16 jet tempur latih sebagai pengganti Hawk MK-53 yang telah beroperasi sekitar 30 tahun.

"Mengingat TNI AU telah memiliki pengalaman mengoperasikan pesawat ini dan kita memang memerlukan akselerasi untuk pemenuhan kebutuhan pokok minimum (MEF) hingga 2024," jelas Fahmi kepada Anadolu Agency melalui pesan singkat pada Kamis.

Menurut dia, pengalaman pengoperasian menjadi penting karena TNI AU tidak lagi menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana pendukung, maupun kemampuan pemeliharaan.

"Sehingga akan ada efisiensi dari sisi waktu maupun biaya," jelas dia.

Pembelian ini, kata dia, juga akan meningkatkan posisi Indonesia dalam proses renegosiasi kerja sama pembangunan pesawat tempur generasi 4.5 KF-X/IF-X dengan Korea Selatan.

Namun, dia mengingatkan dalam setiap pengadaan alutsista termasuk pesawat tempur, selain soal pembeliannya, aspek pemeliharaan, perawatan, kemampuan sarana prasarana dan SDM pengelola menjadi hal yang harus dijaga dan ditingkatkan.

"Karena secanggih apa pun, sebaru apa pun alutsista yang digunakan, potensi kefatalan yang mengakibatkan kerugian dan korban jiwa akan selalu membayangi jika ketersediaan anggaran yang memadai dan kedisiplinan dan pembinaan kemampuan terabaikan," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyatakan membeli pesawat jet latih tempur Lead In Fighter Training (LIFT) T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertahanan, pembelian 6 pesawat tersebut untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan TNI Angkatan Udara pada tahun ini.

Pembelian ini merupakan kelanjutan kerja sama yang cukup lama antara Kementerian Pertahanan Indonesia dengan Korea Aerospace Industries (KAI).

Pada 2014 lalu, Indonesia sebelumnya juga telah membeli 16 Unit pesawat jenis yang sama.

"Dengan demikian, ini merupakan kontrak pengadaan yang kedua," kutip keterangan resmi Kemhan pada minggu lalu.

 ✈  AA  

Rabu, 21 Juli 2021

2 Helikopter Bell 412EPI Lakukan Ferry Flight ke Semarang

Pesanan Kemhan 2 heli Bell 412 EPI untuk Penerbad [PTDI]

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia kembali menerima kiriman 2 (dua) unit Helikopter Bell 412EPI yang keempat dan kelima dari PTDI. Direktur Niaga PTDI, Ade Yuyu Wahyuna melepas ferry flight 2 (Dua) unit Helikopter Bell 412EPI yang kemudian akan dioperasikan oleh Skadron-11 Serbu Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).

PTDI telah berhasil mengirimkan tiga unit Helikopter Bell 412EPI pada 29 Desember 2020, 17 Februari 2021 dan 19 Februari 2021. Dengan demikian, PTDI telah berhasil menyerahkan 5 unit dari 9 unit Helikopter Bell 412 EPI kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Penandatanganan kontrak pengadaan 9 (sembilan) unit Helikopter Bell 412EPI telah dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2018 antara PTDI dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan end user TNI Angkatan Darat.

Kita melaksanakan ferry flight 2 unit Helikopter Bell 412EPI ke Skadron 11 Serbu Lanud Ahmad Yani Semarang. Kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang terus diberikan kepada kami oleh Kemhan dan TNI AD serta Puspenerbad untuk terus diberikan kesempatan berkontribusi memberikan dukungan kebutuhan alutsista yang saat ini dibutuhkan untuk melaksanakan tugas pokok dan operasi Puspenerbad”, kata Ade Yuyu Wahyuna, Direktur Niaga PTDI.

TNI Angkatan Darat memperkuat kemampuan alutsistanya dengan kehadiran Helikopter Bell 412EPI. Helikopter ini mampu mengangkut 15 orang dengan rincian, 1 pilot dan 14 penumpang. Helikopter ini dilengkapi mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac, dengan tenaga take-off 13 persen lebih besar dibanding jenis mesin Bell-412EP.

Helikopter Bell 412EPI memiliki kemampuan Single Pilot IFR (SPIFR) dengan 4-axis stability and control. Sistem Avionics Helikopter Bell 412EPI sangat mudah disesuaikan dan dikonfigurasi untuk berbagai kebutuhan operasi dan customizing.

Kemampuan payload helikopter Bell 412EPI adalah 5.534 kg, dengan kapasitas bahan bakar 1.251 liter pada kecepatan jelajah 235 km per jam dan dapat terbang sejauh 687 km selama 4 jam, dengan perhitungan helikopter terbang dengan payload 4.309 kg.

Gatling Gun jenis Minigun M134D yang terpasang helikopter Bell 412EPI bekerjasama dengan Dillon Aero sebagai manufacture Minigun M134D. Dillon Aero memberikan pelatihan juga supervisi selama instalasi dan uji senjata baik uji statis maupun uji dinamis (firing test). Munisi Minigun M134D mengusung kaliber 7,62×51mm NATO yang diproduksi oleh PT Pindad (Persero)

  PTDI  

GMF Serius Garap Pasar Perawatan Alutsista

Raih SertifikasiIlustrasi pemeliharaan pesawat Hercules TNI AU [TNI AU] ✈️

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) bakal serius menggarap pasar pesawat angkut dalam industri pertahanan di Indonesia usai menerima Certificate of Approval Approved Military Repair Station (AMARS) dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).

"Sertifikasi ini penting bagi kami karena dalam melakukan perawatan alutsista milik industri pertahanan khususnya pesawat udara, semua Perusahaan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) wajib memiliki sertifikasi dari regulator terkait," kata Direktur Utama GMF, I Wayan Susena melalui keterangan tertulis kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (21/7/2021).

Dia mengungkapkan, perseroan serius menggarap industri pertahanan sebagai diversifikasi usaha sebagai bagian dari upaya memulihkan kondisi di tengah pandemi Covid-19.

Sejauh ini GMF yang juga sebagai perusahaan MRO untuk pesawat angkut dengan registrasi sipil, sudah mengantongi sejumlah sertifikasi yaitu FAA, EASA, DGCA, CASA, dan lebih dari 25 negara lain di dunia.

"Kepercayaan yang diberikan menjadi titik awal bagi kami untuk optimis membuka tahun ini dengan baik. Kapabilitas GMF akan terus kami tingkatkan supaya pasar yang belum dapat dimaksimalkan dapat kami serap sebaik mungkin," jelas dia.

Seperti diketahui, Kepala Pusat Kelaikan (Puslaik) Kemhan, Laksamana Pertama TNI Teguh Sugiono menyerahkan sertifikasi secara langsung setelah melalui proses assessment oleh Indonesia Military Airworthiness Authority (IMMA) yang mencakup verifikasi dokumen, pengujian kesesuaian dan fungsi.

Pentingnya sertifikasi kelaikan ini adalah agar perawatan alutsista khususnya pesawat angkut dengan registrasi militer memiliki standarisasi yang baik. Dalam perjalanannya, proses ini lebih menitikberatkan pada kriteria pemenuhan qualified personnel, tool equipment, quality system, facility, dan existing certification dari badan regulator sipil. Ke depan, GMF berharap dapat ikut bagian dalam modernisasi alutsista milik Industri Pertahanan. (ind)
 

  sindonews  

[Global] Spesifikasi Jet Siluman Rusia Checkmate

Jet Terbaru Rusia Saingan F-35
Sebuah prototipe jet tempur Rusia ditampilkan di MAKS-2021 di Zhukovsky, Rusia, Selasa (20/7/2021). Rusia mempresentasikan prototipe jet tempur terbaru tersebut. Presiden Rusia Vladimir Putin memeriksa pesawat tempur baru yang dipamerkan di MAKS-2021. (AP PHOTO/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO, POOL)

Rusia baru saja meluncurkan jet tempur siluman generasi kelima mereka yang dijuluki “Checkmate” alias “Sekakmat”.

“Negeri Beruang Putih” menggembar-gemborkan bahwa jet tempur tersebut mampu menyerang enam target sekaligus baik itu di darat, udara, atau pun di laut.

Si “Sekakmat” ini pertama kali diperkenalkan dalam air show dua tahunan bernama MAKS pada Selasa (20/7/2021) di Rusia.

AFP melaporkan, jet tempur buatan Rostek dan United Aircraft Corporation milik Rusia tersebut merupakan saingan bagi jet tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS).

Dengan banderol antara 25 juta dollar AS (Rp 363 miliar) hingga 30 juta dollar AS (Rp 436 miliar), si “Sekakmat” ini jauh lebih murah daripada F-35.

Pasalnya, F-35 dijual dengan harga sekitar 77 juta dollar AS (Rp 1,1 triliun) hingga 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) tergantung variannya.

Direktur Umum United Aircraft Corporation Yury Slyusar sesumbar bahwa “Sekakmat” mampu menghancurkan jet tempur generasi kelima buatan asing.

[theaviationist.com]

Sementara itu, Rostec menyebutkan bahwa spesifikasi jet tempur itu menggabungkan beberapa inovasi, termasuk artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.

Si “Skakmat” juga disebut mampu membawa drone dan meluncurkannya selama penerbangan.

Melansir The National Interest, pesawat tersebut bermesin tunggal dengan sayap delta dan memiliki ruang senjata internal.

Bagian belakang jet tempur tersebut mengusung konfigurasi ekor berbentuk V.

Salah satu fitur dari “Sekakmat” adalah lubang inlet angin yang membantu mengontrol aliran udara ke turbin jet sehingga meningkatkan kinerjanya.

Kendati demikian, spesifikasi yang lebih lengkap sekaligus kemampuan “Skakmat” belum sepenuhnya dirilis.

Menggunakan glass cockpit. [theaviationist.com]

The National Interest mewartakan bahwa jet tempur ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Rusia tetapi juga mengakomodasi pembeli asing yang membutuhkan jet tempur canggih.

Salah satu kelebihan Rusia adalah kemampuannya untuk mengekspor jet tempur dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan AS.

Pelanggan potensial untuk “Sekakmat” yang diincar Moskwa meliputi Argentina, Uni Emirat Arab (UEA), dan India.

Selain itu, jet tempur tersebut juga digadang memainkan peran penting dalam Angkatan Udara Rusia yang sedang menguatkan diri.

Kemungkinan besarnya lagi, "Sekakmat" bakal menjadi jet pelengkap yang lebih ringan untuk Sukhoi Su-57 yang lebih berat dan lebih tahan lama.

  ★ Kompas  

TNI AL Kerahkan 2 Pesawat Cari 17 Kapal Hilang di Pontianak

⚓️ Selain mengerahkan dua pesawat, TNI AL juga mengerahkan dua kapal perang yakni KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641 Salah satu peswat TNI AL sedang melakukan pencarian belasan kapal nelayan dan ABK-nya di perairan Kalbar. (Dok. TNI AL)

TNI Angkatan Laut mengerahkan dua pesawat untuk membantu pencarian 17 kapal yang hilang di perairan Pontianak, Kalimantan Barat akibat cuaca buruk, Selasa lalu.

Dua pesawat udara tersebut yakni CN 235-220MPA dengan nomor lambung P-8305 dan Cassa MPA P-8203.

Pesawat P-8305 melaksanakan pencarian melalui udara pada ketinggian jelajah 3 ribu kaki atau sekitar 900 mdpl pada enam titik koordinat yang telah ditentukan.

"Area pencarian seluas 825 Nautical Mile (NM) persegi atau sekitar 1.572 kilometer di perairan sebelah barat Kalbar sekitar 80 NM atau sekitar 148 kilometer dari Lanud Supadio Pontianak," dikutip dalam keterangan resmi TNI AL, Senin.

Selain mengerahkan dua pesawat, TNI AL juga mengerahkan dua kapal perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641.

Dalam pencarian tersebut, tim berhasil menemukan satu buah dari 17 kapal nelayan yang dilaporkan hilang yakni KM Hyden 188 dalam posisi terbalik.

Kapal itu kemudian ditarik dan dilakukan penyelaman untuk meyakinkan adanya korban yang terperangkap di dalam badan kapal.

Hingga hari kelima pencarian pada Minggu, tercatat 80 orang selamat dari 138 anak buah kapal 17 kapal yang hilang.

Sementara, 15 orang telah ditemukan tewas dan 43 orang masih dalam pencarian.

  ⚓️ AA  

Selasa, 20 Juli 2021

Indonesia Akan Nambah T50i

✈ Sebanyak 6 unitT50i TNI AU [TNI AU]

Dari media korea, MK.co.kr, diberitakan bahwa KAI, perusahaan dirgantara Korea Selatan mengumumkan telah menandatangani kontrak pengadaan pesawat latih taktis T-50i dengan nilai 274,5 miliar won.

Penanda tangan kontrak dengan Kemenhan dilakukan pada tanggal 20 ungkap media MK tersebut.

Dengan kontrak ini, KAI akan mengekspor enam pesawat latih taktis T-50i dengan paket pendukung lainnya untuk pengoperasian pesawat ke Indonesia.

Nilai kontrak senilai 274,488 miliar won, dengan periode kontrak dari 16 Desember tahun ini hingga 30 Oktober 2024.

Tanggal mulai kontrak adalah tanggal yang diharapkan ketika KAI menerima uang muka dari pemerintah Indonesia, dan tanggal akhir kontrak adalah 34 bulan sejak kontrak dimulai. KAI akan mempublikasikan kembali saat uang muka diterima.

T-50i merupakan pesawat ekspor untuk Indonesia, pesawat latih canggih supersonik domestik pertama yang dikembangkan untuk Angkatan Udara Korea Selatan. Dapat melakukan misi pelatihan dan serangan ringan secara bersamaan.

Sebelumnya, KAI telah mengekspor 16 unit T-50i ke Indonesia pada 25 Mei 2011 dan pemasangan radar dan senapan mesin T-50i pada 8 November 2018.

  Garuda Militer  

Senin, 19 Juli 2021

[Global] Kapal Perang Menjadi Kluster COVID-19 Terbesar Militer Korea Selatan

⚓️ 247 personil dinyatakan positif Kapal perang Korea Selatan, destroyer kelas Gwanggaeto the Great atau KDX I, menembakan rudal saat latihan di Laut Korea Selatan, pada 6 Juli 2017. Pesawat tempur dan kapal perang Korea berlatih selama satu hari, di tengah situasi yang memanas di Semanjung Korea. [South Korea Defense Ministry via AP]

Militer Korea Selatan baru saja mencatatkan kluster COVID-19 terbesarnya. Dikutip dari CNN, 80 persen kru kapal perang Korea Selatan Munmu The Great dipastikan positif COVID-19. Padahal, mereka sedang melakukan operasi anti-pembajakan di Teluk Aden.

Total, ada 247 personil Munmu The Great yang dinyatakan positif COVID-19. Sementara itu, mereka yang negatif COVID-19 ada 51 orang. Menurut keterangan Panglima Militer Korea Selatan, mereka yang positif COVID-19 akan dievakuasi dari kapal dengan helikopter sementara mereka yang negatif akan bertahan.

"Tim pengganti akan dikirim untuk membawa kapal kembali ke Korea Selatan," ujar keterangan Militer Korea Selatan, Senin, 19 Juli 2021.

Per berita ini ditulis, belum diketahui dari mana penularan bermula. Menurut laporan CNN, ke-247 kasus di kapal Munmu The Great tidak berkaitan dengan penularan domestik.

Sementara itu, menurut keterangan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, belum ada satupun personil di atas kapal yang sudah divaksin. Penyebabnya, kapal sudah bergerak ke laut sebelum kampanye vaksinasi COVID-19 nasional digelar di Korea Selatan.

"Tidak ada personil di atas kapal yang menderita gejala parah. Hanya salah satu personil yang memerlukan pengawasan medis lebih jauh," ujar keterangan salah satu sumber di Militer Korea Selatan.

Dengan adanya ratusan kasus di Munmu The Great, maka Korea Selatan sudah dua pekan mencatat 1100 lebih kasus per hari. Sebagian di antaranya dipicu oleh varian Delta COVID-19 yang diketahui lebih mudah menular.

Secara nasional, Korea Selatan telah mencatatkan 179 ribu kasus dan 2.058 kematian akibat COVID-19.

Vaksinasi dan pembatasan sosial ketat menjadi strategi Korea Selatan untuk menekan angka pertumbuhan kasus di sana. Perihal vaksinasi COVID-19, 31,4 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan sudah menerima paling tidak 1 dosis vaksin. Sementara itu, mereka yang sudah tervaksin penuh baru 12,7 persen.

 ⚓️  Tempo  

[Video] Tank Boat X18

⚓️ Post by North Sea Baots


  ⚓️ Youtube  

Minggu, 18 Juli 2021

[Global] Rusia Punya Jet Siluman Baru

Bermesin tunggal
Jet tempur siluman baru Rusia [Foto: Ivan Novikov-Dvinsky/ Tangkapan Layar via Twitter]

Rusia akan meluncurkan jet tempur siluman terbarunya, yang digadang-gadang akan menyaingi pesawat tempur siluman generasi kelima asal Amerika Serikat (AS), yakni F-35.

Perusahaan negara pembuat pesawat Rusia, Rostec State Corporation menyatakan pihaknya akan menghadirkan calon jet tempur baru di pameran udara Moskow yakni MAKS-2021 yang dibuka pada Selasa (20/7) mendatang.

"Produk baru yang dikembangkan oleh spesialis United Aircraft Corporation (UAC) harus membangkitkan minat yang besar bukan hanya untuk negara (Rusia) namun juga untuk negara-negara di seluruh dunia, termasuk kompetitor kita di luar negeri", sebut UAC dalam rilisnya, dilansir dari Eurasian Times, Minggu (18/7/21).

Rostec mengatakan pesawat militer itu merupakan produksi baru. Dalam upaya nyata untuk meningkatkan minat publik sebelum presentasi, Rostec menerbitkan gambar pesawat baru yang dilapisi terpal.

Executive Director Agen Cabang Aviaport, Oleg Panteleev mengatakan bahwa video baru yang dirilis Rostec mengenai pesawat tempur tersebut menunjukkan bahwa produk jet domestik Rusia ini akan memasuki persaingan di pasar global dengan jet tempur F-35 AS.

"Saya yakin demonstrasi pesawat di MAKS-2021 akan berdampak positif. Bukan tanpa alasan mengapa pihak penyelenggaraan pameran (Rosoboronexport) mengundang lebih dari 120 delegasi dari 65 negara ke pameran tersebut," ujar Panteleev.

Laporan media Rusia mengatakan bahwa pesawat baru dibangun oleh pembuat Sukhoi dalam program pengembangan pesawat tempur taktis ringan. Tidak seperti pesawat tempur siluman dua mesin Su-57 terbaru Rusia yang sudah ada, pesawat jet siluman baru ini lebih kecil dan memiliki satu mesin.

Menurut para ahli, pesawat tempur baru ini memiliki visibilitas rendah di berbagai rentang dengan rasio dorong terhadap beban berat yang cukup tinggi. Pesawat ini diyakini memiliki beban tempur yang sangat tinggi dan memiliki seperangkat senjata penerbangan yang canggih.

"Tidak ada keraguan bahwa dalam satu dekade ini Rusia akan dapat memulihkan stigma mengenai sektor penerbangan yang lebih menjanjikan. Pesawat Su-57 dan dengan pesawat ringan baru tersebut dirancang untuk memecahkan masalah taktis," tambah Panteleev. (hoi/hoi)

  ★ CNBC  

Satgas Madago Raya Baku Tembak di Parigi Moutong

1 Anak Buah Ali Kalora TewasSatgas Madago Raya baku tembak dengan kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora, di Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah. [FOTO/DOK.iNews]

Kontak tembak terjadi antara Satgas Madago Raya dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Wakasatgas Humas Ops Satgas Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengungkapkan, peristiwa baku tembak tersebut menyebabkan satu orang DPO kelompok MIT tewas.

"Iya benar telah terjadi kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO teroris Poso yang menyebabkan 1 orang DPO teroris Poso tewas," kata Bronto saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Sabtu (17/7/2021).

Bronto menyebut, peristiwa baku tembak itu terjadi pada hari ini sekitar pukul 11.30 WITA. Menurut Bronto, aparat akan melakukan identifikasi dan evakuasi jenazah terduga kelompok teroris tersebut.

"Dan identifikasi utk mengetahui identitas DPO teroris Poso yang tewas tersebut. Jenazah rencana akan di evakuasi hari ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk dilakukan autopsi," kata Bronto. (abd)

  sindonews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...