Jumat, 16 Mei 2025

Menhan Menerima Kunjungan Secretary of Defense Industry Turki

 Bahas kerjasama inhan 
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRyP3p_DRFHAsMMOyrvSreW2ZcCYSQMqajWog&s(Kemhan)

K
abaranahan Kemhan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., mendampingi Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin @sjafrie.sjamsoeddin, menerima kunjungan kehormatan Secretary of Defense Industry Turki, H.E. Haluk Görgün di Kantor Kemhan Jakarta, Jumat (16/5).

Pertemuan ini bertujuan mempercepat dan memperdalam kerja sama pertahanan strategis antara Indonesia dan Turki serta membahas berbagai proyek prioritas, seperti modernisasi F-16, kelanjutan pengadaan dan alih teknologi drone ANKA, pengembangan pesawat tempur generasi ke-5 KAAN, kolaborasi kapal selam, serta peluang kerja sama teknologi peluncuran roket bersama Delta V.

Menhan menyambut baik komitmen Turki untuk membentuk pertemuan teknis berkala serta penunjukan penasihat khusus yang akan berkantor di Jakarta demi menjaga kesinambungan koordinasi.

Turki juga akan hadir dengan delegasi besar pada pameran Indo Defence mendatang.

Hal ini menjadi sebuah momentum untuk menandatangani kesepakatan penting di hadapan publik dunia.

  ★ Kemhan  

Kerja Sama Industri Pertahanan RI-Italia Diharapkan Berlanjut

⚓ 👑KRI Brawijaya (320) dijadwalkan tiba di bulan Agustus 2025. (Giorgio Arra) 💥

Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) mendorong keberlanjutan kerja sama antara Indonesia dan Italia, khususnya di sektor industri pertahanan.

Hal ini disampaikan Ketua Bidang Perencanaan Tim Pelaksana KKIP, Laksamana Muda (Purn) Darwanto, usai menghadiri paparan teknologi pertahanan dari pihak Italia di atas kapal perang Angkatan Laut Italia, ITS Antonio Marceglia F597.

Darwanto menilai, peluang kerja sama yang ditawarkan Italia, seperti teknologi perang elektronik, kapal selam, helikopter, hingga sistem senjata canggih, harus dimanfaatkan untuk mendorong kemandirian industri pertahanan nasional.

Dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan, ya mengharapkan ada keberlangsungan kerja sama dengan industri dalam negeri, termasuk terutama industri pertahanan kita," kata Darwanto saat ditemui di atas kapal ITS Antonio Marceglia, Kamis (15/5/2025).

"Karena bagaimana supaya industri pertahanan kita bisa mandiri harus bekerja sama dulu, karena banyak perkembangan teknologi tersebut yang disampaikan," sambungnya.

Darwanto menyoroti pentingnya proses transfer pengetahuan dan teknologi, terutama jika Indonesia kelak memutuskan untuk membeli kapal fregat Italia.

Ia berharap kerja sama ini tidak berhenti pada pengadaan saja, melainkan dilanjutkan dengan pendalaman teknologi dan pelatihan bagi tenaga ahli dalam negeri.

Sehingga jangan sampai hanya di situ saja. Untuk itu kita harus belajar bagaimana maintenance dan sebagainya, untuk itu memerlukan keberlangsungan dari kerja sama industri itu sendiri," ungkap Darwanto.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia membutuhkan penguasaan teknologi alutsista maritim seperti kapal permukaan, kapal selam, dan helikopter tempur.

Apalagi, kapal Italia yang dipaparkan memiliki sistem persenjataan lengkap, mulai dari torpedo hingga rudal untuk berbagai jenis sasaran.

Darwanto juga menuturkan adanya diskusi informal yang menarik dengan perwira kapal asal Italia, yang memiliki latar belakang kapal selam seperti dirinya.

Dalam perbincangan tersebut, terungkap banyak informasi teknis yang menurutnya bermanfaat untuk mendorong pengembangan kemampuan kapal selam nasional.

Harapan dari KKIP kan selalu mengedepankan bagaimana industri pertahanan kita bisa mandiri, bisa maju, bisa kuat kan itu kan. Misinya di KKIP kan itu, maju, kuat, mandiri, dan berdaya saing," jelas dia.

"Untuk mencapai itu, ya harus banyak belajar. Nah, belajar itu pasti harus ada kerja sama, ada komitmen dan sebagainya," sambungnya.

Terkait kelanjutan kontrak pengadaan enam kapal fregat Italia yang sempat dibahas sebelumnya, Darwanto menyebut KKIP belum memantau secara langsung ke arah tersebut.

Namun, secara prinsip, pihaknya sangat mendukung kelanjutan program yang membawa manfaat bagi industri pertahanan nasional.

Tentang ke depan mau berapa kapal, ya kita sih amat sangat setuju, mendukung, sehingga kalau tidak banyak belajar dengan negara lain, ya industri kita tidak akan bisa berkembang," terang Darwanto.

Soal kemungkinan pengiriman tenaga ahli Indonesia untuk belajar langsung ke Italia, Darwanto menyebut belum ada rencana konkret.

Namun, ia menegaskan bahwa upaya penguatan SDM tetap menjadi bagian dari misi utama KKIP.
 

  👷
Kompas  

Kamis, 15 Mei 2025

18 Anggota OPM di Intan Jaya Dikabarkan Tewas dalam Kontak Tembak

⦿ (Istimewa)

Sebanyak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang dikenal juga dengan sebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dikabarkan tewas dalam kontak tembak yang terjadi dengan aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Data yang dihimpun Seputapapua.com pada Rabu (14/5/2025) menyebutkan, kontak tembak antara aparat keamanan dari satuan tugas (Satgas) TNI dengan gerombolan OPM berlangsung sejak Selasa pagi hari hingga sore, terjadi di beberapa kampung di Distrik Hitadipa, yakni di Kampung Bambu Kuning, Sugapa Lama, Dugusiga, Eknemba, dan Kampung Zanamba.

Pasukan OPM yang tewas disebut merupakan anak buah dari Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya dan Josua Waker. Mereka diduga berkumpul di Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning untuk merencanakan aksi penyerangan helikopter dan personel pembangunan Tower B3 yang tengah berlangsung di wilayah Distrik Beoga, perbatasan antara Intan Jaya dengan Puncak. Namun, rencana itu dapat diketahui oleh aparat keamanan yang kemudian melakukan pemantauan terhadap pergerakan OPM.

Data lainnya menyebutkan bahwa tim yang melakukan pemantauan melihat adanya seorang anggota OPM yang membawa senjata api di Kampung Sugapa Lama, kemudian dilakukan tindakan tegas hingga menewaskan seorang anggota OPM tersebut, sedangkan rekan-rekannya yang lain melarikan diri dan membawa lari senjata api milik anggota OPM yang tewas.

Setelah itu dilakukan penyisiran dan pembersihan dan ditemukan dua anggota OPM yang keluar dari Honai hendak melarikan diri, tim kemudian melakukan tindakan tegas hingga menewaskan dua anggota OPM tersebut.

Tim kembali memantau kurang lebih 15 orang anggota OPM sedang melarikan diri ke hutan menuju arah Kampung Dugusiga sambil membawa 1 pucuk senjata api. Aparat kemudian mengambil tindakan hingga menewaskan yang bersangkutan.

Setelah itu terpantau lagi tim adanya pergerakan pasukan OPM yang membawa senjata api sedang menuju ke arah Kampung Bambu Kuning. Aparat kembali mengambil tindakan hingga menewaskan seorang lagi anggota OPM, namun senjata api diambil oleh anggota OPM lainnya.

Lagi-lagi terpantau enam anggota OPM di Kampung Bambu Kuning, tiga diantaranya membawa senjata api. Saat dilakukan penyergapan oleh tim, tiga orang berhasil dilumpuhkan hingga tewas, sedangkan tiga lainnya melarikan diri ke arah jembatan Kampung Ndullamo dan bergabung dengan kurang lebih 15 anggota OPM lainnya.

Akibat kontak tembak ini, Pos TNI di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, dilaporkan mendapat gangguan tembakan dari OPM, begitu juga tim di Kampung Zanamba mendapat gangguan dari pasukan OPM, namun tim berhasil menewaskan seorang anggota OPM hingga terjatuh ke jurang.

Di Kampung Sugapa Lama, tim melakukan pengejaran setelah melihat sekitar sembilan anggota OPM, satu diantaranya membawa senjata api organik jenis SS1. Hasilnya, sembilan anggota OPM tersebut berhasil ditewaskan.

Hingga petang, tim akhirnya berhasil menduduki Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning. Tim siaga di kedua kampung tersebut.

Dari serangkaian kontak tembak yang terjadi antara satgas TNI dengan anggota OPM serta penyergapan yang dilakukan satgas TNI, terdapat 18 anggota OPM yang tewas.

Berikut juga ditemukan barang bukti berupa 1 pucuk senjata api jenis AK 47, 1 pucuk senjata rakitan, 5 butir amunisi kaliber 5,56mm, 7 butir amunisi kaliber 7,62 mm, busir panah, pisau sangkur, beberapa unit telepon seluler, laptop, hingga bendera Bintang Kejora.

Hingga kini pihak TNI belum mengeluarkan keterangan resmi terkait kejadian ini. Upaya konfirmasi telah dilakukan baik ke Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan dan Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Inf Winaryo, namun belum mendapatkan jawaban hingga berita ini diterbitkan.

  ⦾ Seputar Papua  

KSAL Tinjau Pembangunan 2 Unit Kapal Cepat Rudal untuk TNI AL

⚓ Lawatan ke TurkiFoto bersama kapal frigate Iclass di Turkiye (Dispenal)

Penambahan kekuatan armada tempur TNI Angkatan Laut di depan mata. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kembali bertolak ke Turki untuk memastikan proses pembangunan 2 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) Full Combat Mission pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) dari perusahaan ternama Sefine Shipyard, Altinova, Yalova, Turki.

Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dispenal, Rabu, 14 Mei 2025, dalam kunjungan kerja yang dilakukan pada tanggal 13-14 Mei 2025, orang nomor satu di matra Angkatan Laut itu sempat mendatangi langsung galangan kapal Sefine Shipyard untuk meninjau proses pekerjaan 2 unit kapal perang KCR Full Combat Mission yang bakal memperkuat jajaran alutsista TNI AL di masa mendatang.

Selain itu, Kasal juga berkesempatan untuk meninjau kapal Frigate MILGEM I-Class di galangan kapal Sedef Shipyard, Istanbul.

Sebagaimana yang diberitakan VIVA Militer sebelumnya, dua kapal perang KCR Full Combat Mission (NB74 & NB75) telah memulai First Steel Cutting (FSC) pada Oktober 2024 lalu, di mana kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter, berkecepatan maksimal +40 knots, dengan awak 43 personel.

2 kapal perang pesanan TNI AL ini nantinya akan diperkuat Combat Management System (CMS) dan persenjataan seperti meriam kaliber 76 mm, stabilized automatic machine gun 12,7 mm, serta Surface to Surface Missile (SSM), diharapkan di waktu yang akan datang dua kapal ini akan semakin mendukung dan meningkatkan performa pelaksanaan tugas TNI AL.

Tidak hanya itu, dalam kunjungan kerjanya tersebut, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali juga berkesempatan menyaksikan demonstrasi Unmanned Surface Vehicle (USV) Marlin, yang mampu dikendalikan secara otonom maupun remote buatan perusahaan Alutsista Turki.

Sejumlah pejabat utama TNI AL turut mendampingi Kasal dalam lawatannya ke Turki kali ini, diantaranya Koorsahli Kasal Laksda TNI Kris Wibowo, Asrena Kasal Laksda TNI Achmad Wibisono, Askomlek Kasal Laksda TNI Tri Harsono, dan Kadissenlekal Laksma TNI Dwi Cahyo Kuncoro.


  👷 VIVAnews  

Rabu, 14 Mei 2025

Pelatihan Calon Awak KRI Brawijaya-320 di Italia Resmi Dimulai

⚓ 💂(Dispenal)

Pelatihan calon awak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Brawijaya-320 resmi dimulai. Pembukaan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Auditorium Hotel Santa Caterina, Italia, pada Senin (12/5), dan dibuka langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yekda Kapal PPA, Laksma TNI Sumarji Bimo Aji.

Dalam sambutannya, Laksma TNI Sumarji Bimo Aji menyampaikan bahwa filosofi kapal perang dan para awaknya mencerminkan kekuatan, kerja sama, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, melalui pelatihan yang intensif dan kerja sama yang solid, diharapkan akan terwujud sebuah kapal perang yang tangguh dalam menjalankan tugas-tugas negara di laut.

Manfaatkan seluruh kesempatan belajar selama berada di Italia. Pelajari sistem kapal, prosedur operasional, pemeliharaan, hingga penyelamatan kapal. KRI Brawijaya merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia, karena akan menjadi kapal perang terbesar dan termutakhir di Asia Tenggara,” tegasnya.

Sebelumnya, para calon awak (cawak) KRI Brawijaya-320 yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh selaku calon Komandan KRI Brawijaya-320 telah tiba di La Spezia pada 6 Mei 2025. Menjelang pelatihan, mereka terlebih dahulu melaksanakan safety briefing serta melengkapi administrasi yang dibutuhkan.

Kegiatan pembukaan turut dihadiri oleh perwakilan pabrikan Fincantieri dan Angkatan Laut Italia (Italian Navy). Keduanya memberikan pembekalan awal mengenai pengetahuan umum kapal serta penjelasan jadwal pelatihan. Selain itu, para cawak juga diperkenalkan dengan sarana dan prasarana pelatihan serta menerima pembekalan awal dari para instruktur Italian Navy.

Pelatihan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya modernisasi alutsista TNI Angkatan Laut dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia pengawak kapal perang masa depan.
 

  💥
Pelopor Wiratama  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...