✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]
Menhan RI Ryamizard Ryacudu menggelar pertemuan bilateral dengan Menhan Amerika Serikat James Mattis, di Pentagon, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (28/ 08) waktu setempat.
Ryamizard menegaskan, saat ini pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia lebih menitikberatkan pada upaya perdamaian dunia. Selain itu diarahkan untuk menyikapi kondisi lingkungan strategis saat ini.
“Khususnya menghadapi potensi ancaman nyata yang sudah di depan mata dengan tetap mempertimbangkan perkembangan ancaman belum nyata melalui Konsep Sistem Pertahanan Rakyat Semesta,” kata Ryamizard Ryacudu dalam keterangan yang diterima, Rabu (29/ 08).
Menurut Menhan, Indonesia terus komitmen meningkatkan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan memperkuat kemitraan negara-negara sahabat serta membangun industri strategis nasional menuju kemandirian industri pertahanan.
Dengan bantuan negara sahabat yang maju, ke depannya Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan alutsista sendiri. Bahkan memiliki kemampuan menjual alutsista ke negara-negara sahabat lainnya.
Ryamizard mengakui, Indonesia saat ini ada sedikit permasalahan terkait pembelian alutsista dari Rusia yaitu pesawat Sukhoi.
Pada Agustus 2017, Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Kebijakan itu bertujuan memberikan sanksi kepada negara-negara yang membeli alutsista dari Rusia.
Menurut Ryamizard, pembelian Sukhoi sudah diproses dalam waktu yang lama sebelum kebijakan CAATSA. Indonesia sendiri meyakini Amerika Serikat akan memberikan waiver (pengecualian) kepada beberapa negara termasuk Indonesia, khususnya kebijakan pemerintah Indonesia dalam hal pembelian Sukhoi.
“Saya khusus menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Jenderal Mattis yang telah bisa meyakinkan parlemen Amerika Serikat untuk memberikan waiver kepada Indonesia,” ucap Menhan RI.
Saat ini, menurut Ryamizard, yang perlu digarisbawahi adalah perencanaan penguatan alutsista pertahanan. Indonesia akan membeli beberapa produk Amerika Serikat seperti pesawat Boeing, pesawat C-130 Hercules, serta pesawat angkut berat lainnya.
Menhan RI Ryamizard Ryacudu menggelar pertemuan bilateral dengan Menhan Amerika Serikat James Mattis, di Pentagon, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (28/ 08) waktu setempat.
Ryamizard menegaskan, saat ini pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia lebih menitikberatkan pada upaya perdamaian dunia. Selain itu diarahkan untuk menyikapi kondisi lingkungan strategis saat ini.
“Khususnya menghadapi potensi ancaman nyata yang sudah di depan mata dengan tetap mempertimbangkan perkembangan ancaman belum nyata melalui Konsep Sistem Pertahanan Rakyat Semesta,” kata Ryamizard Ryacudu dalam keterangan yang diterima, Rabu (29/ 08).
Menurut Menhan, Indonesia terus komitmen meningkatkan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan memperkuat kemitraan negara-negara sahabat serta membangun industri strategis nasional menuju kemandirian industri pertahanan.
Dengan bantuan negara sahabat yang maju, ke depannya Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan alutsista sendiri. Bahkan memiliki kemampuan menjual alutsista ke negara-negara sahabat lainnya.
Ryamizard mengakui, Indonesia saat ini ada sedikit permasalahan terkait pembelian alutsista dari Rusia yaitu pesawat Sukhoi.
Pada Agustus 2017, Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Kebijakan itu bertujuan memberikan sanksi kepada negara-negara yang membeli alutsista dari Rusia.
Menurut Ryamizard, pembelian Sukhoi sudah diproses dalam waktu yang lama sebelum kebijakan CAATSA. Indonesia sendiri meyakini Amerika Serikat akan memberikan waiver (pengecualian) kepada beberapa negara termasuk Indonesia, khususnya kebijakan pemerintah Indonesia dalam hal pembelian Sukhoi.
“Saya khusus menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Jenderal Mattis yang telah bisa meyakinkan parlemen Amerika Serikat untuk memberikan waiver kepada Indonesia,” ucap Menhan RI.
Saat ini, menurut Ryamizard, yang perlu digarisbawahi adalah perencanaan penguatan alutsista pertahanan. Indonesia akan membeli beberapa produk Amerika Serikat seperti pesawat Boeing, pesawat C-130 Hercules, serta pesawat angkut berat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.