✬ Meminta Indonesia untuk membangun salah satu pangkalan militernya SSV PAL Indonesia [PAL] ✮
Menteri Perencanaan Nasional Senegal Emergent Syeikh Kante mengatakan ketertarikan negaranya untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia. Salah satu sektor yang diminatinya adalah pertahanan.
Dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Senegal setidaknya meminta Indonesia untuk membangun salah satu pangkalan militernya.
"Dia (Senegal) mau kerja sama dengan kita mulai dari pertahanan, karena dia lihat Indonesia itu sangat cocok dengan mereka. Makanya mereka ingin kasih kontrak-kontrak seperti pangkalan militernya (ke Indonesia)," jelas Luhut di kantornya , Selasa (28/8).
Adapun nilai dari kontrak tmitu mencaoai US$ 1,7 miliar. "Rencananya dari Indonesia PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang akan masuk ke sana," tambah dia.
Tak hanya itu, Senegal juga meminati kapal-kapal buatan Indonesia. "Terus dia minta juga pelatihan di angkatan laut untuk mereka," katanya.
Kemudian, Syeikh juga meminta Indonesia turut hadir dalam Konferensi Islam Internasional Afrika yang akan digelar di Senegal.
"Dia minta Indonesia jadi pembicara, mungkin nanti yang berangkat pak Airlangga (Menteri Perindustrian)," tutup Luhut.
Sementara di tempat terpisah Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia menyambut baik tawaran untuk dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek di Senegal.
Selain di bidang pertahanan, Syeikh juga menawarkan Indonesia agar dapat berperan aktif dalam berbagai proyek ekonomi di Senegal seperti bidang pertanian, infrastruktur, perumahan yang didasarkan pada kemitraan setara.
Sekadar tahu saja, hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Senegal menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan 11,38% per tahun. "Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Senegal mencapai US$ 98,54 juta pada 2017," tambah Menlu.
Menteri Perencanaan Nasional Senegal Emergent Syeikh Kante mengatakan ketertarikan negaranya untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia. Salah satu sektor yang diminatinya adalah pertahanan.
Dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Senegal setidaknya meminta Indonesia untuk membangun salah satu pangkalan militernya.
"Dia (Senegal) mau kerja sama dengan kita mulai dari pertahanan, karena dia lihat Indonesia itu sangat cocok dengan mereka. Makanya mereka ingin kasih kontrak-kontrak seperti pangkalan militernya (ke Indonesia)," jelas Luhut di kantornya , Selasa (28/8).
Adapun nilai dari kontrak tmitu mencaoai US$ 1,7 miliar. "Rencananya dari Indonesia PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang akan masuk ke sana," tambah dia.
Tak hanya itu, Senegal juga meminati kapal-kapal buatan Indonesia. "Terus dia minta juga pelatihan di angkatan laut untuk mereka," katanya.
Kemudian, Syeikh juga meminta Indonesia turut hadir dalam Konferensi Islam Internasional Afrika yang akan digelar di Senegal.
"Dia minta Indonesia jadi pembicara, mungkin nanti yang berangkat pak Airlangga (Menteri Perindustrian)," tutup Luhut.
Sementara di tempat terpisah Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia menyambut baik tawaran untuk dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek di Senegal.
Selain di bidang pertahanan, Syeikh juga menawarkan Indonesia agar dapat berperan aktif dalam berbagai proyek ekonomi di Senegal seperti bidang pertanian, infrastruktur, perumahan yang didasarkan pada kemitraan setara.
Sekadar tahu saja, hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Senegal menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan 11,38% per tahun. "Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Senegal mencapai US$ 98,54 juta pada 2017," tambah Menlu.
⚓ Kontan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.