⚓ 👷 Defend.ID lakukan percepatan proyek strategisKSAL Laksamana Muhammad Ali meninjau beberapa proyek strategis yang dikerjakan oleh PT PAL, Surabaya, Kamis (22/5). (Foto: Dok. PT PAL)
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali bersama jajaran dewan komisaris dan direksi holding BUMN industri pertahanan Defend ID melakukan kunjungan kerja ke PT PAL, Surabaya, Kamis (22/5).
Pada kesempatan tersebut, Ali dan para pimpinan Defend ID meninjau langsung beberapa proyek strategis yang tengah dijalankan PT PAL, salah satunya pembangunan fregat Merah Putih hingga pembangunan dermaga dan dok kering (shiplift) untuk kapal selam.
Ali menyampaikan, peninjauan langsung ini bertujuan memperkuat fungsi pengawasan strategis terhadap pelaksanaan proyek-proyek prioritas nasional yang saat ini tengah dikerjakan oleh PT PAL.
“Kegiatan ini bagian penting dari upaya kolektif kita, untuk memperkuat sinergi pengawasan strategis, serta koordinasi lintas entitas,” kata Ali, dikutip dari siaran pers PT PAL, dikutip Jumat (23/5).
Mengutip siaran pers dari Kemhan RI, unit kedua fregat merah putih memasuki tahap konstruksi. Hal ini diresmikan dalam peletakan lunas (keel laying) di PT PAL, Surabaya, pada November 2024 lalu.
Adapun keel laying merupakan tahapan peletakan konstruksi utama struktur badan kapal dan menjadi perhitungan awal usia sebuah kapal. Disebutkan bahwa produksi unit kedua fregat Merah Putih dipercepat, yang awalnya direncanakan pada Maret 2025.
Sementara untuk pembangunan fasilitas kapal selam, saat ini pangkalan kapal selam TNI AL hanya terdapat di Surabaya, Jawa Timur, yakni di wilayah kerja Koarmada II. Pangkalan tersebut berdiri sejak 12 September 1959 silam yang tergabung dalam lingkup komando pelaksana Satuan Kapal Selam (Satkalsel).
Pada Mei 2024 lalu, Ali sempat membeberkan rencana pengembangan pangkalan kapal selam di wilayah Koarmada I (barat) dan III (timur). Beberapa tempat di kedua wilayah tersebut sudah ditinjau dan disurvei.
Namun, Ali menekankan ke depannya TNI AL perlu diperkuat terlebih dulu dengan jumlah armada kapal selam secara ideal.
“Untuk satuan kapal selam memang saat ini hanya ada di Surabaya, ke depan harapannya tunggu (unit) kapal selamnya banyak dulu, baru kita bisa bagi (kapal selam) ke beberapa tempat ya,” kata Ali. (at)
⚒ Perkuat kerjasama pertahanan PT Pindad melanjutkan upaya menjadi bagian dari rantai pasok global dengan hadir pada pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition 2025, di Pulau Langkawi, Malaysia.
PT Pindad menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan syarikat Mildef International Technologies Sdn Bhd untuk pengembangan, produksi, dan pemasaran bersama kendaraan militer 4x4 dan 6x6 di Indonesia dan Malaysia.
Kendaraan High Mobility Light Tactical Vehicle (HMLTV) 4x4 akan menjadi produk awal yang diharapkan menjadi model bagi peningkatan kerjasama produk pertahanan sebagai upaya mewujudkan kemandirian pertahanan di regional Asia Tenggara ke depannya.
HMLTV Mildef (Malaysia defence)
Penandatanganan nota kesepahaman ini disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, YAB Dato' Seri Diraja Anwar Bin Ibrahim dan Panglima Angkatan Tentera Malaysia, Jeneral Datuk Hj Mohd Nizam Bin Hj Jaffar beserta jajaran, serta Sekretaris Direktorat Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Indonesia Brigjen TNI Heri Pribadi, Plt. VP Inovasi dan Pengembangan Bisnis Rakhmat Aryo Baskoro, GM Kendaraan Khusus, Hery Mochtady, dan Manager Ekspor, Samuel Zefanya.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa hadir menyampaikan penandatanganan MoU ini akan menjadi pembuka jalan peningkatan Kerja sama Pertahanan antar negara ASEAN. "Ini adalah langkah awal bagi terbentuknya ekosistem kerja sama pertahanan yang nyata di regional Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia dan Malaysia," ujar Sigit P. Santosa.
PT Pindad di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan RI hadir bersama Industri Pertahanan Indonesia lainnya di Indonesia Paviliun. PT Pindad Siap Menjadi Model Kolaborasi Produk pertahanan antar negara Indonesia dan Malaysia.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI), sebagai satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di Asia Tenggara, kembali hadir di perhelatan bergengsi The 17th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) 2025 yang berlangsung di Mahsuri International Exhibition Centre (MIEC) – Booth A001a, pada tanggal 20-24 Mei 2025.
Kehadiran PTDI di ajang ini menjadi bagian dari upaya perluasan jangkauan global, sekaligus mempertahankan eksistensi industri dirgantara nasional di kancah internasional.
Pada kesempatan ini, pesawat CN235-220 milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM), hasil produksi PTDI turut ditampilkan di area static display.
Kehadiran pesawat tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan TUDM terhadap kualitas pesawat buatan Indonesia, sekaligus menunjukkan keyakinan mereka untuk menampilkan pesawat ini di ajang bergengsi LIMA 2025.
Selain itu, pesawat CN235-220 ini juga difungsikan sebagai platform siaga Air Ambulance selama penyelenggaraan LIMA 2025.
Hal ini menunjukkan fleksibilitas misi dan keandalan pesawat CN235-220 dalam mendukung berbagai kebutuhan operasional, termasuk penanganan situasi darurat dan layanan kemanusiaan.
Melalui LIMA 2025, PTDI menggarisbawahi kapabilitasnya dalam layanan pemeliharaan dan modernisasi pesawat, serta pengembangan simulator.
Kompetensi inti ini memperkuat posisi PTDI dalam merespons meningkatnya kebutuhan pasar atas layanan pemeliharaan lifecycle pesawat yang terintegrasi guna memastikan fleet readiness, serta kebutuhan pelatihan pilot yang andal.
Dengan layanan yang menyeluruh, PTDI tidak hanya mengatasi tantangan operasional, tetapi juga turut mendorong pengembangan kapabilitas teknis dan sumber daya manusia di sektor dirgantara, sehingga memperkuat daya saing dan kesiapan operasional di tingkat regional.
Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah keberhasilan PTDI dalam mengkonversi 3 (tiga) unit pesawat CN235-220 Military Transport milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) menjadi Maritime Patrol Aircraft (MPA).
Pekerjaan konversi ini merupakan bagian dari program Maritime Security Initiative (MSI) yang telah dikerjakan secara bertahap pada periode tahun 2022-2023 dan merefleksikan komitmen PTDI dalam mendukung peningkatan kapabilitas pesawat untuk misi-misi khusus di lingkungan customer.
Sub bisnis Aircraft Services (ACS) PTDI sendiri terus menunjukkan pertumbuhan positif, baik dalam hal cakupan layanan maupun eksistensinya di pasar global.
Aktivitas pengembangan pasar ACS PTDI kini diperkuat bersama Anak Perusahaannya, yaitu IPTN North America Inc. (INA, Inc.), untuk kawasan Afrika dan Amerika Latin.
Sementara PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP) yang juga merupakan Anak Perusahaan PTDI, berfokus pada layanan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) mesin dan sistem propulsi, termasuk teknologi turbin canggih.
Selain itu, PTDI saat ini tengah mendorong percepatan pengembangan full-flight simulator dan sistem pelatihan terintegrasi untuk pesawat CN235-220, N219, serta helikopter hasil kerja sama strategis dengan Original Equipment Manufacturer (OEM) global.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan pilot, menekan biaya pelatihan, dan membangun kemandirian dalam ekosistem pelatihan penerbangan.
PTDI juga telah menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai perusahaan global penyedia teknologi simulasi untuk memastikan penerapan standar pelatihan tertinggi dan inovasi terkini.
“Kami berkomitmen memberikan solusi kedirgantaraan secara menyeluruh. Bagi kami, layanan pemeliharaan pesawat dan program pilot training dengan simulator bukan sekadar hal pendukung, tetapi merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang kami dalam mendampingi customer sepanjang siklus hidup pesawat,” ujar Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.
Pada LIMA 2025, PTDI juga menunjukkan peran aktifnya dalam pengembangan teknologi dirgantara yang lebih luas, termasuk penguatan kemampuan di bidang Aerostructure, pengembangan pesawat misi khusus seperti Anti-Submarine Warfare (ASW), inovasi teknologi roket, serta pengembangan pesawat N219 versi Amphibious yang dirancang untuk mendukung operasi maritim dan pariwisata.
TNI AL mengerahkan dua kapal perang jajaran Koarmada I untuk berpatisipasi dalam parade atau demonstrasi (fleet review) pada pameran maritim dan dirgantara internasional (LIMA) 2025 di Langkawi, Malaysia, Selasa (20/5).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan, mengungkapkan kedua kapal perang yang mengikuti parade di Langkawi, Malaysia tersebut adalah KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627.
“Partisipasi dua kapal perang Indonesia ini menjadi bukti kesiapan TNI AL di mata dunia internasional,” ungkapnya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada I, Rabu (21/5).
Kegiatan parade kapal perang itu dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan diikuti oleh berbagai negara peserta, termasuk Indonesia.
Bersama 25 negara lainnya yang menampilkan kapal-kapal perang unggulan mereka, kehadiran KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga keamanan laut sekaligus memperkuat diplomasi pertahanan maritim.
Pada awal bulan ini, TNI AL juga sempat mengirimkan KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 ke Singapura untuk mengikuti pameran industri pertahanan maritim (IMDEX) Asia 2025, yang berlangsung selama 5-8 Mei.
KRI Bung Karno-369 dan KRI Kerambit-627 dipamerkan dalam IMDEX Asia 2025 bersamaan dengan 15 kapal perang dari belasan angkatan laut negara yang menjadi peserta acara tersebut, seperti Australia (HMAS Arunta); Brunei Darussalam (KDB Darussalam); Cina (Xunchang dan Chishui); India (INS Kiltan).
Kemudian, Italia (ITS Antonio Marceglia); Jepang (JS Yahagi); Malaysia (KD Lekir); Singapura (RSS Endeavour, RSS Tenacious, RSS Dauntless); Sri Lanka (SLNS Samudura); Thailand (HTMS Prachuap Khiri Khan); Inggris (HMS Spey); Amerika (USS Dewey). (at)
🤝 Bahas pengembangan alutsistaPresiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Badan Industri Pertahanan Turki (SSB) Haluk Görgün di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/5). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan strategis antara Indonesia dan Turki di sektor industri pertahanan. (katadata)
Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Badan Industri Pertahanan Turki (SSB) Haluk Görgün di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/5). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan strategis antara Indonesia dan Turki di sektor industri pertahanan.
Görgün tiba di Istana sekitar pukul 16.40 WIB didampingi tujuh ajudannya. Dia memasuki kompleks Istana Merdeka melalui gerbang 'pilar' yang menghadap Jalan Veteran, Jakarta.
Saat dimintai keterangan sebelum pertemuan, Görgün hanya menyampaikan antusiasmenya. “It’s nice to be in Indonesia,” ujarnya singkat sambil berjalan masuk menuju Istana.
Melalui akun media sosial X @halukgorgun, Görgün mengunggah dokumentasi pertemuan tersebut dan menjelaskan bahwa selain bertemu Prabowo, ia juga berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Proyek F-16 Ozgur racikan aselsan setara Viper, diminati TNI AU untuk modernisasi F16C/D (aselsan)
Ia menyebut pertemuan itu sebagai forum evaluasi untuk mengubah kerja sama strategis menjadi proyek konkret, terutama dalam pengembangan teknologi tinggi di sektor alutsista udara.
“Dengan kekuatan rekayasa dan akumulasi teknologi yang dimiliki Turki, kami bertekad untuk membangun kerja sama industri pertahanan yang lebih dalam dan konstruktif dengan negara sahabat kami, Indonesia,” tulis Görgün.
Kunjungan ini memperkuat tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan Prabowo di Istana Bogor pada Februari lalu.
Saat itu, kedua negara menyepakati 12 nota kesepahaman (MoU), termasuk kerja sama strategis industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Turki. Penandatanganan dilakukan oleh Haluk Görgün dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra (kanan) bersalaman saat keduanya bertemu di Government House, Bangkok, Thailand, Senin (19/5/2025). (ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden)
Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pemerintah Indonesia dan Thailand telah sepakat meningkatkan kerja sama keamanan guna mengatasi masalah kejahatan lintas negara, baik penipuan daring maupun tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam pernyataan pers bersama dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra di Government House, Bangkok, Thailand, Senin, yang menjadi rangkaian dari kunjungan kenegaraan Presiden ke Thailand.
"Dalam kerja sama keamanan dan pertahanan, kami membahas masalah kejahatan lintas negara, khususnya jaringan penipuan online dan juga perdagangan manusia, serta perdagangan narkotika," kata Presiden Prabowo dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan bilateral dengan masing-masing delegasi, Presiden dan PM Paetongtarn membahas masalah kejahatan lintas negara, khususnya jaringan penipuan daring, perdagangan manusia dan perdagangan narkotika.
Presiden pun menyampaikan apresiasi atas langkah tegas Pemerintah Thailand menangani tindak kejahatan ini dengan mengembalikan warga negara Indonesia yang menjadi korban.
"Saya ucapkan terima kasih atas langkah-langkah tegas Thailand dalam menangani hal-hal ini dan membantu Indonesia dalam mengembalikan warga negara Indonesia yang terkena," kata Prabowo.
Kedua pemimpin pun sepakat meningkatkan kerja sama keamanan melalui kunjungan dan dialog yang lebih erat antara pemimpin dan antarlembaga.
Presiden juga menyatakan keinginan Indonesia meningkatkan kolaborasi keamanan maritim, penguatan upaya kontra terorisme, kerja sama keamanan siber, dan peningkatan latihan-latihan militer bersama, serta kerja sama industri pertahanan.
Hal itu ditempuh dengan memaksimalkan pertemuan seperti High Level Committee dan Annual Security Dialogue.
Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman.
Sementara Delegasi Pemerintah Thailand yang mengikuti pertemuan bilateral itu terdiri atas Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai, Anutin Chanvirakul, serta para menteri Chusak Sirinil, Jiraporn Sindhuprai, Tawee Sodsong, Akanat Promphan, dan Wakil Menteri Paopoom Rojanasakul.
Senilai 7 triliun di perairan Kepri Barbuk narkoba di kapal nelayan Thailand diamankan di Kepri (ist)
TNI AL menangkap kapal ikan berbendera Thailand yang membawa sabu dan kokain seberat 1,9 ton di perairan Selat Durian, Provinsi Kepulauan Riau pada Selasa dini hari 12 Mei 2025.
Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Fauzi mengatakan, penangkapan kapal ikan asing yang membawa 1,9 ton narkotika tersebut berawal dari informasi intelijen yang mengabarkan adanya pergerakan mencurigakan dari kapal ikan tersebut.
"Setelah dilakukan pendeteksian kapal tiba-tiba mematikan radar dan meningkatkan kecepatan," kata Fauzi saat konferensi pers, Jumat, 16 Mei 2025. Tentu saja hal itu menambah kecurigaan tim yang sedang patroli.
Bahkan saat unsur patroli TNI AL dan TIM F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun meminta kapal berhenti, kapal tersebut terus melaju dengan kecepatan tinggi.
Pengejaran yang berlangsung pada dini hari tersebut akhirnya membuahkan hasil. Kapal ikan berbendera Thailand itu ditangkap di perairan Selat Durian, perairan Provinsi Kepri. Kapal terdiri dari lima orang awak, satu nakhoda warga negara Thailand, dan empat orang anak buah kapal berasal Myanmar.
"Kapal saat dihentikan juga tidak memiliki dokumen pelayaran resmi dan dinyatakan tidak laik laut," kata Fauzi, Jumat 16 Mei 2025.
Setelah digiring ke pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun, pemeriksaan lanjutan menemukan 95 karung berukuran besar. Di dalamnya terdapat 35 karung kuning berisi 700 bungkus teh Cina berwarna hijau yang diidentifikasi sebagai sabu seberat 705 kilogram, dan 60 karung putih berisi 1.200 bungkus teh merah yang diidentifikasi sebagai kokain seberat 1.200 kilogram.
"Jika dihitung berdasarkan nilai pasar, 1 gram sabu senilai Rp 1,5 juta dan 1 gram kokain senilai Rp 5 juta. Dengan demikian, total nilai barang bukti yang diamankan diperkirakan mencapai Rp 7,057 triliun," kata Fauzi.
Pemeriksaan kandungan paket-paket tersebut dilakukan oleh tim dari Kantor Wilayah Bea Cukai Kepulauan Riau dengan menggunakan alat Narkotest Reagent U dan L. Hasilnya, kandungan methamphetamine dan kokain terkonfirmasi positif.
Tahun ini nambah lagi Rexton Summit merupakan hasil rekayasa perusahaan otomotif asal Korea, KG Mobility Corp. (KG Mobility)
Pabrikan mobil asal Korea Selatan, KG Mobility, yang memproduksi mobil merek SsangYong, menyuplai ribuan unit mobil SsangYong ke Indonesia untuk mobil Pindad. SsangYong mengapalkan kit knock-down (KD kit) mobilnya untuk dijadikan mobil Maung buatan PT Pindad.
Dikutip dari siaran pers yang ditayangkan di situs resminya, KG Mobility mengungkapkan telah mengirimkan ribuan unit KD kit mobilnya ke Indonesia. Bahkan, tahun ini pengiriman mobil SsangYong dalam bentuk terurai akan bertambah lagi.
"KGM telah mengekspor 1.060 KD (SsangYong) Rexton ke Indonesia tahun lalu dan berencana untuk mengekspor 3.000 unit tahun ini," demikian dikutip dari siaran pers KG Mobility, dikutip Rabu (14/5/2025).
Bukan cuma Pindad, mobil SsangYong juga dimanfaatkan oleh perusahaan milik negara di bawah Angkatan Darat Peru untuk perluasan pasokan kendaraan dinas Peru. Mobil SsangYong telah dipakai di beberapa negara seperti Inggris, Bulgaria dan Peru sebagai kendaraan dinas. Maung MV3 produksi Pindad, diketahui menggunakan mesin, chassis dan komponen lainnya dari Korea Selatan (Pindad)
"Musso Sports dan Rexton telah dikenal atas keunggulan produk mereka di pasar global dan telah dipasok sebagai kendaraan dinas ke negara-negara seperti Inggris, Bulgaria, dan Peru.. Indonesia, khususnya, merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dan pasar yang menarik dengan potensi pertumbuhan yang tinggi. KGM akan berupaya keras untuk memperluas penjualan dengan kemampuan produk dan strategi pemasarannya yang berbeda," kata Chairman KGM Kwak Jae-seon.
Kini, KGM telah menandatangani kerja sama dengan PT Pindad untuk sama-sama menggarap mobil listrik nasional Indonesia. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di markas PT Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Melalui kerja sama ini, KGM berencana untuk mempromosikan pengembangan bersama proyek mobil nasional dan produksi lokal bus listrik. KGM berperan untuk memberikan dukungan teknis dan rekayasa, termasuk tinjauan daya jual kendaraan.
Secara khusus, keduanya sepakat untuk bekerja sama secara aktif satu sama lain untuk secara bertahap mempromosikan proyek pengembangan bersama terkait dengan 'Proyek Mobil Nasional Indonesia & Proyek Produksi Lokal Bus Listrik' yang saat ini sedang digarap oleh Pindad. (rgr/din)
Kabaranahan Kemhan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., mendampingi Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin @sjafrie.sjamsoeddin, menerima kunjungan kehormatan Secretary of Defense Industry Turki, H.E. Haluk Görgün di Kantor Kemhan Jakarta, Jumat (16/5).
Pertemuan ini bertujuan mempercepat dan memperdalam kerja sama pertahanan strategis antara Indonesia dan Turki serta membahas berbagai proyek prioritas, seperti modernisasi F-16, kelanjutan pengadaan dan alih teknologi drone ANKA, pengembangan pesawat tempur generasi ke-5 KAAN, kolaborasi kapal selam, serta peluang kerja sama teknologi peluncuran roket bersama Delta V.
Menhan menyambut baik komitmen Turki untuk membentuk pertemuan teknis berkala serta penunjukan penasihat khusus yang akan berkantor di Jakarta demi menjaga kesinambungan koordinasi.
Turki juga akan hadir dengan delegasi besar pada pameran Indo Defence mendatang.
Hal ini menjadi sebuah momentum untuk menandatangani kesepakatan penting di hadapan publik dunia.
⚓ 👑KRI Brawijaya (320) dijadwalkan tiba di bulan Agustus 2025. (Giorgio Arra) 💥
Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) mendorong keberlanjutan kerja sama antara Indonesia dan Italia, khususnya di sektor industri pertahanan.
Hal ini disampaikan Ketua Bidang Perencanaan Tim Pelaksana KKIP, Laksamana Muda (Purn) Darwanto, usai menghadiri paparan teknologi pertahanan dari pihak Italia di atas kapal perang Angkatan Laut Italia, ITS Antonio Marceglia F597.
Darwanto menilai, peluang kerja sama yang ditawarkan Italia, seperti teknologi perang elektronik, kapal selam, helikopter, hingga sistem senjata canggih, harus dimanfaatkan untuk mendorong kemandirian industri pertahanan nasional.
“Dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan, ya mengharapkan ada keberlangsungan kerja sama dengan industri dalam negeri, termasuk terutama industri pertahanan kita," kata Darwanto saat ditemui di atas kapal ITS Antonio Marceglia, Kamis (15/5/2025).
"Karena bagaimana supaya industri pertahanan kita bisa mandiri harus bekerja sama dulu, karena banyak perkembangan teknologi tersebut yang disampaikan," sambungnya.
Darwanto menyoroti pentingnya proses transfer pengetahuan dan teknologi, terutama jika Indonesia kelak memutuskan untuk membeli kapal fregat Italia.
Ia berharap kerja sama ini tidak berhenti pada pengadaan saja, melainkan dilanjutkan dengan pendalaman teknologi dan pelatihan bagi tenaga ahli dalam negeri.
“Sehingga jangan sampai hanya di situ saja. Untuk itu kita harus belajar bagaimana maintenance dan sebagainya, untuk itu memerlukan keberlangsungan dari kerja sama industri itu sendiri," ungkap Darwanto.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia membutuhkan penguasaan teknologi alutsista maritim seperti kapal permukaan, kapal selam, dan helikopter tempur.
Apalagi, kapal Italia yang dipaparkan memiliki sistem persenjataan lengkap, mulai dari torpedo hingga rudal untuk berbagai jenis sasaran.
Darwanto juga menuturkan adanya diskusi informal yang menarik dengan perwira kapal asal Italia, yang memiliki latar belakang kapal selam seperti dirinya.
Dalam perbincangan tersebut, terungkap banyak informasi teknis yang menurutnya bermanfaat untuk mendorong pengembangan kemampuan kapal selam nasional.
“Harapan dari KKIP kan selalu mengedepankan bagaimana industri pertahanan kita bisa mandiri, bisa maju, bisa kuat kan itu kan. Misinya di KKIP kan itu, maju, kuat, mandiri, dan berdaya saing," jelas dia.
"Untuk mencapai itu, ya harus banyak belajar. Nah, belajar itu pasti harus ada kerja sama, ada komitmen dan sebagainya," sambungnya.
Terkait kelanjutan kontrak pengadaan enam kapal fregat Italia yang sempat dibahas sebelumnya, Darwanto menyebut KKIP belum memantau secara langsung ke arah tersebut.
Namun, secara prinsip, pihaknya sangat mendukung kelanjutan program yang membawa manfaat bagi industri pertahanan nasional.
“Tentang ke depan mau berapa kapal, ya kita sih amat sangat setuju, mendukung, sehingga kalau tidak banyak belajar dengan negara lain, ya industri kita tidak akan bisa berkembang," terang Darwanto.
Soal kemungkinan pengiriman tenaga ahli Indonesia untuk belajar langsung ke Italia, Darwanto menyebut belum ada rencana konkret.
Namun, ia menegaskan bahwa upaya penguatan SDM tetap menjadi bagian dari misi utama KKIP.
Sebanyak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang dikenal juga dengan sebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dikabarkan tewas dalam kontak tembak yang terjadi dengan aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, pada Selasa, 13 Mei 2025.
Data yang dihimpun Seputapapua.com pada Rabu (14/5/2025) menyebutkan, kontak tembak antara aparat keamanan dari satuan tugas (Satgas) TNI dengan gerombolan OPM berlangsung sejak Selasa pagi hari hingga sore, terjadi di beberapa kampung di Distrik Hitadipa, yakni di Kampung Bambu Kuning, Sugapa Lama, Dugusiga, Eknemba, dan Kampung Zanamba.
Pasukan OPM yang tewas disebut merupakan anak buah dari Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya dan Josua Waker. Mereka diduga berkumpul di Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning untuk merencanakan aksi penyerangan helikopter dan personel pembangunan Tower B3 yang tengah berlangsung di wilayah Distrik Beoga, perbatasan antara Intan Jaya dengan Puncak. Namun, rencana itu dapat diketahui oleh aparat keamanan yang kemudian melakukan pemantauan terhadap pergerakan OPM.
Data lainnya menyebutkan bahwa tim yang melakukan pemantauan melihat adanya seorang anggota OPM yang membawa senjata api di Kampung Sugapa Lama, kemudian dilakukan tindakan tegas hingga menewaskan seorang anggota OPM tersebut, sedangkan rekan-rekannya yang lain melarikan diri dan membawa lari senjata api milik anggota OPM yang tewas.
Setelah itu dilakukan penyisiran dan pembersihan dan ditemukan dua anggota OPM yang keluar dari Honai hendak melarikan diri, tim kemudian melakukan tindakan tegas hingga menewaskan dua anggota OPM tersebut.
Tim kembali memantau kurang lebih 15 orang anggota OPM sedang melarikan diri ke hutan menuju arah Kampung Dugusiga sambil membawa 1 pucuk senjata api. Aparat kemudian mengambil tindakan hingga menewaskan yang bersangkutan.
Setelah itu terpantau lagi tim adanya pergerakan pasukan OPM yang membawa senjata api sedang menuju ke arah Kampung Bambu Kuning. Aparat kembali mengambil tindakan hingga menewaskan seorang lagi anggota OPM, namun senjata api diambil oleh anggota OPM lainnya.
Lagi-lagi terpantau enam anggota OPM di Kampung Bambu Kuning, tiga diantaranya membawa senjata api. Saat dilakukan penyergapan oleh tim, tiga orang berhasil dilumpuhkan hingga tewas, sedangkan tiga lainnya melarikan diri ke arah jembatan Kampung Ndullamo dan bergabung dengan kurang lebih 15 anggota OPM lainnya.
Akibat kontak tembak ini, Pos TNI di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, dilaporkan mendapat gangguan tembakan dari OPM, begitu juga tim di Kampung Zanamba mendapat gangguan dari pasukan OPM, namun tim berhasil menewaskan seorang anggota OPM hingga terjatuh ke jurang.
Di Kampung Sugapa Lama, tim melakukan pengejaran setelah melihat sekitar sembilan anggota OPM, satu diantaranya membawa senjata api organik jenis SS1. Hasilnya, sembilan anggota OPM tersebut berhasil ditewaskan.
Hingga petang, tim akhirnya berhasil menduduki Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning. Tim siaga di kedua kampung tersebut.
Dari serangkaian kontak tembak yang terjadi antara satgas TNI dengan anggota OPM serta penyergapan yang dilakukan satgas TNI, terdapat 18 anggota OPM yang tewas.
Berikut juga ditemukan barang bukti berupa 1 pucuk senjata api jenis AK 47, 1 pucuk senjata rakitan, 5 butir amunisi kaliber 5,56mm, 7 butir amunisi kaliber 7,62 mm, busir panah, pisau sangkur, beberapa unit telepon seluler, laptop, hingga bendera Bintang Kejora.
Hingga kini pihak TNI belum mengeluarkan keterangan resmi terkait kejadian ini. Upaya konfirmasi telah dilakukan baik ke Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan dan Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Inf Winaryo, namun belum mendapatkan jawaban hingga berita ini diterbitkan.
⚓ Lawatan ke TurkiFoto bersama kapal frigate Iclass di Turkiye (Dispenal)
Penambahan kekuatan armada tempur TNI Angkatan Laut di depan mata. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kembali bertolak ke Turki untuk memastikan proses pembangunan 2 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) Full Combat Mission pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) dari perusahaan ternama Sefine Shipyard, Altinova, Yalova, Turki.
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dispenal, Rabu, 14 Mei 2025, dalam kunjungan kerja yang dilakukan pada tanggal 13-14 Mei 2025, orang nomor satu di matra Angkatan Laut itu sempat mendatangi langsung galangan kapal Sefine Shipyard untuk meninjau proses pekerjaan 2 unit kapal perang KCR Full Combat Mission yang bakal memperkuat jajaran alutsista TNI AL di masa mendatang.
Selain itu, Kasal juga berkesempatan untuk meninjau kapal Frigate MILGEM I-Class di galangan kapal Sedef Shipyard, Istanbul.
Sebagaimana yang diberitakan VIVA Militer sebelumnya, dua kapal perang KCR Full Combat Mission (NB74 & NB75) telah memulai First Steel Cutting (FSC) pada Oktober 2024 lalu, di mana kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter, berkecepatan maksimal +40 knots, dengan awak 43 personel.
2 kapal perang pesanan TNI AL ini nantinya akan diperkuat Combat Management System (CMS) dan persenjataan seperti meriam kaliber 76 mm, stabilized automatic machine gun 12,7 mm, serta Surface to Surface Missile (SSM), diharapkan di waktu yang akan datang dua kapal ini akan semakin mendukung dan meningkatkan performa pelaksanaan tugas TNI AL.
Tidak hanya itu, dalam kunjungan kerjanya tersebut, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali juga berkesempatan menyaksikan demonstrasi Unmanned Surface Vehicle (USV) Marlin, yang mampu dikendalikan secara otonom maupun remote buatan perusahaan Alutsista Turki.
Sejumlah pejabat utama TNI AL turut mendampingi Kasal dalam lawatannya ke Turki kali ini, diantaranya Koorsahli Kasal Laksda TNI Kris Wibowo, Asrena Kasal Laksda TNI Achmad Wibisono, Askomlek Kasal Laksda TNI Tri Harsono, dan Kadissenlekal Laksma TNI Dwi Cahyo Kuncoro.
Pelatihan calon awak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Brawijaya-320 resmi dimulai. Pembukaan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Auditorium Hotel Santa Caterina, Italia, pada Senin (12/5), dan dibuka langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yekda Kapal PPA, Laksma TNI Sumarji Bimo Aji.
Dalam sambutannya, Laksma TNI Sumarji Bimo Aji menyampaikan bahwa filosofi kapal perang dan para awaknya mencerminkan kekuatan, kerja sama, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, melalui pelatihan yang intensif dan kerja sama yang solid, diharapkan akan terwujud sebuah kapal perang yang tangguh dalam menjalankan tugas-tugas negara di laut.
“Manfaatkan seluruh kesempatan belajar selama berada di Italia. Pelajari sistem kapal, prosedur operasional, pemeliharaan, hingga penyelamatan kapal. KRI Brawijaya merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia, karena akan menjadi kapal perang terbesar dan termutakhir di Asia Tenggara,” tegasnya.
Sebelumnya, para calon awak (cawak) KRI Brawijaya-320 yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh selaku calon Komandan KRI Brawijaya-320 telah tiba di La Spezia pada 6 Mei 2025. Menjelang pelatihan, mereka terlebih dahulu melaksanakan safety briefing serta melengkapi administrasi yang dibutuhkan.
Kegiatan pembukaan turut dihadiri oleh perwakilan pabrikan Fincantieri dan Angkatan Laut Italia (Italian Navy). Keduanya memberikan pembekalan awal mengenai pengetahuan umum kapal serta penjelasan jadwal pelatihan. Selain itu, para cawak juga diperkenalkan dengan sarana dan prasarana pelatihan serta menerima pembekalan awal dari para instruktur Italian Navy.
Pelatihan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya modernisasi alutsista TNI Angkatan Laut dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia pengawak kapal perang masa depan.