Jumat, 27 Juni 2025

Proyek Ambisius PT PAL

 👷 Produksi Kapal Induk Tahun 2027 Ilustrasi produk pengembangan PT PAL Indonesia. (Rayyan Farhansyah/kumparan)

PT PAL Indonesia menyatakan siap membangun kapal induk jenis landing helicopter dock pada 2027. Meski persenjataannya perlu kerja sama dengan luar negeri, desain kapalnya 100 persen dalam negeri. Proyek ambisius tersebut tinggal menunggu persetujuan dan komitmen pemerintah.

Wacana itu diungkapkan Direktur Teknologi PT PAL Indonesia Briljan Gazalba dalam kunjungan eksplorasi industri pertahanan nasional ke PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/6/2025). Kunjungan diikuti oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang, Staf Khusus Menteri Pertahanan Deddy Corbuzier, dan jajarannya.

Menurut Briljan, proyek-proyek terkini yang dikerjakan PT PAL membentuk kepercayaan diri industri pertahanan. Saat ini, rancangan hingga fasilitas pembuatan kapal induk tengah dipersiapkan.

Sudah kami siapkan untuk membuat kapal aircraft carrier itu, 2027, kami siap jika mendapat penugasan dari pemerintah untuk membuat kapal induk. Sekali lagi jawabannya adalah kami mampu 100 persen,” katanya.

Meski tergolong kapal induk atau aircraft carrier, konsep yang dibangun PT PAL adalah landing helicopter dock (LHD). Artinya, kapal tersebut tidak memiliki katapel atau sejenis pelontar dan jalur lepas landas pesawat tempur seperti kapal induk Amerika Serikat.

Menurut rencana, rancangan LHD memiliki panjang 238 meter dengan total bobot angkutan maksimum 10.000 ton. Platform terbukanya bisa mengangkut 16 pesawat. Meski disebut pesawat, barang yang bisa diangkut LHD hanya drone, helikopter, dan pesawat berkemampuan VTOL (vertical take-off and landing).

Saat ini, lanjut Briljan, PT PAL belum memiliki fasilitas untuk membangun LHD tersebut karena ukurannya sepanjang 238 meter. Namun, secara perlahan fasilitas dibangun dan dipersiapkan. Inilah mengapa PT PAL menjadwalkan kesiapan pembuatan pada 2027.

Tapi, secara kapasitas mungkin masih belum. Karena antrean pekerjaan, kan, sekarang penuh banget. Sehingga nanti ke depan, seperti tadi, kami akan menyiapkan schedule urutan produksinya. Sehingga begitu order kapal aircraft carrier datang, kami sudah siap,” tuturnya.

Di sisi lain, ia tak bisa menjamin tingkat komponen dalam negeri (TKDN) LHD akan langsung tinggi. Sebab, PT PAL ingin menguasai teknologinya dulu dengan cepat. Apabila produksi LHD kian meningkat, maka komponen lokalnya juga bertambah.

Adopsi teknologi luar negeri berlaku untuk sistem persenjataan kapal. Untuk platformnya, Briljan memastikan desainnya 100 persen dari PT PAL Indonesia. Pemilihan negara untuk kolaborasi pun tergantung keinginan pelanggan LHD mendatang, dalam konteks ini Kementerian Pertahanan.

Untuk platformnya kita tidak melakukan kolaborasi dengan yang luar. Murni 100 persen dari PT PAL. Tapi, nanti untuk jika harus dipersenjatai, kami pasti harus melakukan kolaborasi,” ujarnya.

  Kebutuhan operasi 
Miniatur komposisi konvoi kapal perang milik TNI AL yang diproduksi PT PAL Indonesia dipajang di kompleks PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/6/2025). (Kompas)
Briljan berpandangan, LHD sesuai dengan kebutuhan dan kondisi geografis Indonesia yang unik. LHD juga bukan sekadar kapal serbu semata, melainkan markas yang bergerak.

Di Indonesia kan kita punya ALKI ya, tiga alur laut kepulauan, dan kita juga punya area-area yang harus kita jaga,” tambahnya.

PT PAL melihat LHD adalah solusi paling ideal untuk mengamankan wilayah yang begitu luas. Kapal tersebut berfungsi untuk memproyeksikan kehadiran dan pengawasan secara intensif dengan cara memindahkan markas yang terapung itu ke tempat-tempat yang memang perlu penjagaan.

Kabiro Infohan Kemenhan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang menyambut baik optimisme yang dibangun oleh industri pertahanan. Ia mengatakan, terobosan dari sisi industri, termasuk wacana kapal induk jenis LHD, sangat diperlukan.

Ia pun menegaskan, kapal induk yang dimaksud adalah LHD, bukan seperti kapal induk ala AS. Kapal tersebut pun fokus untuk mengangkut helikopter.

Meskipun demikian, jenderal bintang satu itu membenarkan adanya kebutuhan strategis akan kapal dengan mobilitas tinggi, terutama untuk menunjang misi-misi nonperang, seperti penanggulangan bencana alam. Pengalaman saat bencana tsunami di masa lalu menjadi salah satu rujukan utama pentingnya aset tersebut.

Di sisi lain, proses menuju pembuatan LHD tersebut masih panjang dan membutuhkan kajian mendalam. Dengan begitu, ketika pemerintah sudah membuat keputusan, industri pertahanan bisa menjawab kebutuhan itu.

Kita berharap ini bisa terus dioptimalkan sehingga pada saat kita memutuskan untuk membeli atau membutuhkan alutsista, semuanya sudah siap secara infrastruktur maupun secara SDM,” ujarnya.

  👷 
Kompas  

PT PAL Bangun Fasilitas Canggih

 ;👷 Untuk percepat pembuatan 2 kapal selam Scorpene PT PAL membangun fasilitas modern untuk mempercepat pembuatan dua Kapal Selam Scorpene dari Prancis. (sindonews)

Pembuatan dua Kapal Selam Scorpene oleh PT PAL mengalami kemajuan signifikan. Saat ini, industri pertahanan dalam negeri tersebut tengah membangun dermaga dan shiplift atau pengangkut kapal.

Teknologi yang digunakan pada shiplift ini tergolong modern seperti kemampuan normal lifting seberat 6.000 ton hingga maksimum 9.240 ton. Tidak hanya itu, shiplift ini juga dilengkapi dengan penggerak electrical motor.

Dengan begitu, waktu yang diperlukan untuk memindahkan kapal atau pun bagian-bagian kapal lebih mudah dan cepat. Apabila tanpa shiplift waktu yang diperlukan bisa mencapai 14 hari. Namun dengan fasilitas tersebut hanya butuh waktu 4 jam.

Dalam kegiatan "Eksplorasi Industri Pertahanan" yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan (Kemhan), SindoNews berkesempatan melihat dari dekat progres dan pembangunan fasilitas dermaga dan shiplift di galangan kapal selam PT PAL.

Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Agus Rifai mengatakan, dengan fasilitas shiplift tersebut maka proses loading dan pergerakan kapal selam bisa sangat smooth. Diperkirakan pada Maret 2026 sudah bisa dioperasikan.

"Alhamdulillah, kita mendapatkan kontrak pengerjaan dua unit Scorpene bersama Naval Group Prancis yang dikerjakan di PT PAL," katanya, Rabu (25/6/2025).

Sedangkan untuk pembangunan dermaga, progresnya sudah mencapai 60%. Jika tidak ada kendala, pembangunan dermaga akan selesai pada Desember 2025.

"Dermaga ini digunakan saat launching Scorpene yang memiliki bobot mati 2.000 ton. Dermaga ini didesain punya kemampuan sampai 6.000 ton. Artinya tidak hanya kapal selam, kapal permukaan juga bisa di-launching seperti Fregate dan sebagainya," katanya.

Dermaga yang didesain dengan teliti ini, kata Agus, memiliki konstruksi yang kokoh karena tiang pancang yang dipasang dengan bobot 15 ton sangat kuat.

"Kita bisa menjamin Kapal Selam Scorpene, aset senilai Rp 15 triliun dilaunching dengan aman menggunakan shiplift yang dirancang oleh pihak-pihak yang memiliki kompetensi dan pengalaman," katanya.

Direktur Teknologi PT PAL Indonesia Persero Briljan Gazalba mengatakan, pembangunan Kapal Selam Scorpene dari Prancis ini merupakan proyek strategis dari Kemhan. Dia menyebut, proses pembangunan kapal selam ini akan memakan waktu sekitar 96 bulan.

Adapun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan kapal selam ini mencapai 30%. "Pembangunan Kapal Selam Scorpen ini semakin meningkatkan kemandirian pertahanan Indonesia," ucapnya.

Karo Humas Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengapresiasi kemampuan PT PAL dalam pembangunan Kapal Selam Scorpene. Sebab bicara pertahanan bukan hanya kewajiban Kementerian Pertahanan, TNI, atau sekelompok elite, tapi semuanya sesuai dengan amanah undang-undang.

"Untuk membangun sebuah kapal selam itu butuh 8-9 tahun dan bahkan di beberapa proyek itu sampai 10 tahun. Kita punya komitmen untuk terus membangun dengan apa yang kita punya, kita memberdayakan apa yang diproduksi oleh industri pertahanan strategis," katanya. (cip)

  👷 
SindoNews  

Kamis, 26 Juni 2025

Melihat Fregat Merah Putih

 👷 Kapal perang canggih pertama karya anak bangsa Penampakan progres pembangunan FMP di galangan kapal PAL, Surabaya (20/06/25) (@makanminumhappy)

Kementerian Pertahanan Indonesia mengunjungi PT PAL Indonesia yang untuk melihat proses produksi kapal perang kelas Fregat Merah Putih.

Kapal ini merupakan Fregat pertama karya anak bangsa yang dibangun di Dock Semarang PT PAL, Surabaya, dengan spesifikasi tempur multifungsi. Kapal ini dibuat untuk menghadapi serangan udara, permukaan, dan bawah laut.

Fregat Merah Putih (MPF140) dibangun berdasarkan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan diklaim sebagai salah satu dari empat fregat jenis Arrowhead 140 yang saat ini tengah dikembangkan di dunia.

Direktur Produksi PT PAL, Diana Rosa, menegaskan bahwa kapal ini menjadi bukti kemampuan industri dalam negeri dalam mengembangkan alutsista berstandar internasional.

Ini adalah kapal perang tercanggih saat ini. Standarnya, standar dunia, naval rule. Salah satu dari empat di dunia yang membangun kapal seperti ini, salah satunya Indonesia,” kata Diana Rosa saat ditemui di lokasi pembangunan, Rabu (25/6).

 Mampu hadapi ancaman udara, permukaan dan bawah laut 
Progres pembangunan FMP 1 tanggal 25/06/25 (kumparan)
Fregat Merah Putih memiliki panjang 140 meter dan bobot penuh hingga 6.626 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 28 knot dan jangkauan pelayaran sejauh 9.000 nautical mile (NM).

Kecepatan ini melampaui kapal pesanan dari negara lain, seperti Filipina (16 knot) dan Uni Emirat Arab (20 knot).

Dari sisi persenjataan, fregat ini dipersenjatai 64 peluncur rudal vertikal (Vertical Launching System/VLS) yang memuat rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan permukaan-ke-permukaan (SSM), 2 set torpedo anti-kapal selam (ASW), serta sistem Close-In Weapon System (CIWS) kaliber 35 mm yang mampu menembakkan 4.000–5.000 peluru per menit.

Kepala Divisi Sewaco (Sensor Weapon and Command) PT PAL Enjud Darojat menjelaskan, dengan seabrek senjata itu, kapal ini diharap mampu mandiri tanpa perlindungan pesawat.

Fregat ini bukan hanya untuk pertahanan diri, tapi menjaga gugus tugas atau konvoi. Dia harus punya sistem anti-udara dan anti-kapal selam lengkap karena kapal perang sangat lemah terhadap serangan udara," kata Darojat.

Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan meriam utama 76 mm buatan Leonardo, lalu senapan mesin kaliber 12,7 mm di sisi kapal, dan 8 peluncur decoy untuk mengelabui rudal musuh. Semua sistem ini terintegrasi oleh Combat Management System (CMS) yang terhubung dengan radar 3D, tracking radar, sonar bawah laut, dan sistem komunikasi taktis TDL.

 Tugas opersional perlindungan gugus tugas 
Progres pembangunan FMP 1 tanggal 25/06/25 disidak Kemhan (Kompas)
Fregat Merah Putih dirancang untuk menjalankan peran area defense, yakni melindungi kapal-kapal lain dalam gugus tugas, termasuk dari serangan udara maupun bawah laut.

Dengan konfigurasi senjata dan sensor mutakhir, kapal ini bisa menjalankan berbagai operasi militer laut: dari patroli strategis, bantuan tembakan ke darat, memburu kapal selam, hingga pertahanan udara berbasis laut.

Ini kapal paling lengkap. Semua matra ada—tembakan ke darat, ke udara, dan bawah laut. Memang ini kapal perang paling canggih di Indonesia saat ini,” tambah Kepala Divisi Sewaco Enjod.

 Sudah 66% rampung, dibantu para pelajar SMK 
Spesifikasi teknis Fregat Merah Putih (Kumparan)
Hingga pertengahan 2025, pembangunan kapal sudah mencapai 66 %. Kapal ini masih menanti pemasangan sistem tempur dan sensor (Sewaco), yang akan dipasang usai peluncuran pertama.

Menurut Diana Rosa, kapal akan kembali ke PT PAL pada 2027 untuk pemasangan penuh seluruh senjata.

Delivery pertama akan siap berlayar, tapi nanti kembali lagi untuk pasang senjata,” jelasnya.

Diana menambahkan, produksi kapal dilakukan dalam tiga shift penuh setiap hari, dengan melibatkan tenaga kerja nasional terlatih.

Welder-nya luar biasa karena pelat-pelatnya tipis. Kami mencetak anak-anak muda dari SMK PAL dan juga menggandeng SMK lain,” katanya.

Fregat Merah Putih dikembangkan dengan standar Lloyd’s Register dan dibangun secara hati-hati mengikuti semua tahapan klasifikasi kapal perang. Sementara untuk teknologi tempur, PT PAL menggandeng Turki dalam hal transfer teknologi.

Kita sudah belajar CMS-nya. Combat Management System-nya. Tadi yang ditanyain, kita ke Turki. Kenapa kita ke Turki? Kenapa bangsa Indonesia ke Turki? Karena Turki tidak pelit. Turki tidak hanya berjualan, tapi Turki berbagi ilmu kepada PT PAL, kepada Indonesia,” kata Diana.

Dalam prosesnya, proyek ini didukung oleh lebih dari 10 BUMN dan perusahaan swasta nasional, Kapal ini menjadi simbol kemandirian industri pertahanan nasional.

Ini momen untuk PT PAL naik ke level berikutnya,” pungkas Diana.

  👷 
Kumparan  

Infoglobal Perkenalkan Gamaloka

  💥 Senjata anti drone portabel Senjata anti drone Infoglobal. (Infoglobal)

Infoglobal resmi meluncurkan ulang Gamaloka Anti-Drone, sistem pertahanan udara ringkas untuk menetralisir ancaman drone, dalam ajang @indo_defence Expo & Forum 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 11-14 Juni 2025. Sebelumnya, Gamaloka telah diperkenalkan kepada public pada Indo Defence 2022.

Gamaloka Anti-Drone dirancang untuk menghadapi potensi penyalahgunaan drone oleh pihak tidak bertanggung jawab. Perangkat ini menggabungkan teknologi komunikasi radio dan jammer canggih untuk mengganggu sinyal kendali drone, memaksanya mundur, mendarat paksa, atau jatuh.

Kami menghadirkan Gamaloka Anti-Drone untuk menjawab kebutuhan akan sistem anti-drone yang tidak hanya canggih, tetapi juga fleksibel, portabel, ringan, dan siap digunakan di mana saja. Inovasi ini adalah bentuk nyata komitmen Infoglobal untuk mendukung keamanan nasional di era teknologi tanpa batas,” ujar Adi Sasongko, CEO Infoglobal.

Gamaloka Anti-Drone memiliki desain ringkas dan ringan sehingga mudah dibawa personel. Perangkat ini ideal untuk operasi taktis di lapangan, acara besar, hingga area strategis.

Gamaloka anti drone telah teruji dalam melakukan jamming drone ilegal dan siap didistribusikan ke instansi pertahanan, keamanan, dan lembaga sipil di seluruh Indonesia.

  ⽎ 
Infoglobal  

Melihat Lebih Dekat Sistem Pertahanan Udara Steel Dome

 📡 🚀 Ditawarkan ke Indonesia Aselsan tawarkan Sistem pertahanan udara "Steel Dome" (Jakarta Post)

Konflik bersenjata di Timur Tengah semakin memanas sejak beberapa tahun lalu setelah Israel makin bersikap agresif terhadap bangsa Palestina di Gaza dan kemudian di Tepi Barat dan merembet ke Lebanon di utara wilayahnya.

Tiap kali ada serangan udara terhadap Israel, hampir selalu cerita tentang Iron Dome dibahas secara mendetil. Sistem perlindungan serangan udara buatan Rafael Advanced Defence Systems ini memang terkenal dan sampai titik tertentu sangat efektif mematahkan serangan misil dari pihak-pihak yang memusuhi negara itu.

Sistem ini dirancang untuk menghalau dan menghancurkan serangan roket jarak pendek dan roket artileri yang ditembakkan dari rentang jarak empat kilometer (2,5 mil laut) hingga 70 kilometer (43 mil laut) yang dinilai membahayakan wilayah penduduk.

Israel berencana untuk menambah kemampuan halau Kubah Besi, dari kemampuan maksimum 70 kilometer (43 mil laut) hingga 250 kilometer (160 mil laut) dan membuatnya lebih fleksibel sehingga dapat mencegah datangnya dua roket dari arah berlainan.

Namun apa daya, serangan peluru kendali bertubi-tubi dari Iran beberapa waktu lalu menghancurkan reputasi Iron Dome yang sangat kewalahan menghancurkan rudal Fattah-1, Fattah-2, Kheibar Sekkan, Khomramshar, dan Rahbar. Misil-misil Iran ini meluncur pada kecepatan hipersonik dalam jumlah ratusan dan dalam waktu yang singkat.

Jika serangan itu dilancarkan dalam interval waktu “yang umum” dan dalam jumlah tidak semasif ini, Iron Dome jelas mumpuni. Pemberitaan di mana-mana membuktikan hal sebaliknya, bahkan Haifa, kota di pesisir Israel yang selama ini seolah luput dari bidikan misil lawan, juga menjadi sasaran utama.

Kelemahan Iron Dome, yang dikembankan sejak era Perang Dingin itu, dicoba dientaskan melalui sistem pertahanan udara Steel Dome dari ASELSAN Turki. Meski sama-sama berarti “besi” namun Steel Dome diklaim bersifat lebih andal dan trengginas dibandingkan Iron Dome yang sangat mahal dari sisi biaya pengadaan, operasional, dan pemeliharaannya.

Sistem pertahanan antiserangan udara menyeluruh Steel Dome dihadirkan ASELSAN di gerainya di paviliun negara Turki di Hall B Indo Defence 2024 yang diikuti 55 negara dari lima benua.

Dalam wawancara khusus dengan CEO ASELSAN Ahmet Akyol di sela Indo Defence 2024, Steel Dome juga mendapat tempat khusus sebagai solusi pertahanan udara yang ditawarkan kepada Indonesia. Ia menyebut bahwa solusi pertahanan udara terintegrasi dan berlapis adalah flagship solusi Aselsan untuk Indonesia.

Yang dimaksud adalah Steel Dome. Ini merupakan solusi utama kami dalam pameran pertahanan ini, dan pertama kalinya ditawarkan ke Indonesia,” kata Ahmet Akyol.

Menurut dia, pemimpin puncak Indonesia telah mendapat penjelasan yang menyeluruh tentang Steel Dome.

Ia juga mengklaim bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin tertarik pada sistem pertahanan udara terintegrasi yang juga menyematkan teknologi kecerdasan buatan sebagai unit pengolah informasi mutakhir.

Dimaknai sebagai “payung keamanan negara di udara”, Steel Dome menyediakan perlindungan bertahap dan terintegrasi terhadap ancaman pada ketinggian rendah, menengah, dan tinggi.

Salah satu subsistem pertahananan yang diintegrasikan dalam Steel Dome ini adalah senapan mesin antiserangan pesawat tempur Korkut, yang bertanggung jawab atas serangan udara jarak rendah.

Korkut dipergunakan Angkatan Bersenjata Turki untuk keperluan pertahanan bergerak, reaksi cepat, dan efektif menghadapi lawan.

Selain Korkut yang ditugasi menghancurkan serangan udara ketinggian rendah. –semisal UAV kamikaze yang memasuki fase pendekatan akhir ke sasaran— ada lagi Hisar A+ dan Hisar-0+ yang bekerja terhadap serangan pada ketinggian rendah dan menengah.

Sasaran yang dihancurkan subsistem pertahanan udara buatan ASELSAN dan Roketsan ini adalah pesawat udara, rudal jelajah, UAV, dan helikopter.

Pada sisi lain, TNI AU juga mengoperasikan sistem kesenjataan pertahanan titik serupa, yaitu Oerlikon, yang beroperasi dengan prinsip dan waktu respons yang serupa juga.

Masih ada Sage, sistem pertahanan udara Siper yang dikembangkan hasil kolaborasi ASELSAN, Roketsan, dan Institusi Penelitian Teknologi dan Ilmiah Turki (TUBITAK) yang efektif mengatasi serangan ketinggian tinggi dan jarak jauh untuk melindungi obyek penting, strategis, dan vital.

Siper Block 1 telah memasuki dinas aktif di Angkatan Bersenjata Turki dan saat ini sedang dikembangkan Siper Block 2 yang disebut-sebut pasti lebih canggih dan andal.

Industri pertahanan Turki telah memperluas kemampuan pertempuran udara-ke-udara negaranya dengan sistem Sungur yang diluncurkan di bahu Roketsan untuk melindungi unit militer di ketinggian rendah dan rudal Goktug TUBITAK yang dapat diluncurkan dari platform pesawat terbang.

Sistem presisi tinggi berbasis laser Aselsan dan Roketsan, Gökberk dan Alka adalah produk generasi berikutnya dalam industri pertahanan Turki dan dirancang dengan mempertimbangkan arsitektur terintegrasi.

Sistem pertahanan udara hibrida Gurz dari Aselsan mengintegrasikan teknologi rudal, senjata, dan laser, sementara sistem lain seperti Göker, Gökdeniz, Göksur, dan Levent milik Roketsan menawarkan solusi khusus berdasarkan prinsip desain terintegrasi serupa.

Industri pertahanan Turki juga terus mengembangkan teknologi nasional untuk menetralisir ancaman dari sumbernya sedangkan rangkaian amunisi MAM milik Roketsan, sistem anti-tank OMTAS, UMTAS, dan Karaok.

Semua itu masih didukung roket berpemandu TRLG-122/230, IHA-122/230, dan K+, serta sistem rudal strategis Tayfun, Akya, Cakir, Atmaca, dan SOM menambah efektivitas operasional Turki di medan perang.

Secara terpisah sebelumnya Presiden Badan Industri Pertahanan Turki Haluk Gorgün mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa komponen pertahanan negara harus berfungsi secara terkoordinasi.

Pemahaman kami tentang keamanan tidak terbatas pada pencegahan, namun didasarkan pada keunggulan dalam pengaruh,” katanya.

Steel Dome adalah jantung dari arsitektur pertahanan udara berlapis: sebuah sistem sistem di mana semua elemen mulai dari sensor hingga rudal pertahanan udara dan sistem peluncuran lainnya bersatu dalam sebuah jaringan, menghasilkan respons real-time dan terintegrasi sebagai payung keamanan mutlak,” katanya.

  📡 
antara  

Rabu, 25 Juni 2025

Perkembangan Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih dan KCR Produksi Turki

 ⚓️ 👷 Direncanakan peluncuran pada bulan Oktober 2025 Penampakan progres pembangunan FMP di Surabaya (Kumparan)

Dirjen Pothan Kemhan - Laksda TNI Sri Yanto, S.T. memimpin rapat pembahasan perkembangan pembangunan Kapal Frigate Merah Putih oleh PT PAL di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung R. Suprapto secara hibrid (online dan offline).

Hadir dalam rapat tersebut Staf Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Ketua Project Officer Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih, Dansatgas Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih dan Direksi PT. PAL.

Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih ini merupakan kontrak pengadaan antara Baranahan Kemhan dengan PT. PAL yang ditandatangani pada tanggal 30 April 2020 untuk 2 unit Kapal Frigate.

Setelah mendengarkan paparan dari Ketua Project Officer dan penjelasan dari PT. PAL dan Satgas terkait progres dan kendala dalam pembangunan Kapal Frigate Merah Putih, Dirjen Pothan Kemhan menyimpulkan dan menekankan bahwa :

1. Keterlambatan Launching Frigate-1 tidak berpengaruh terhadap proses pembangunan kapal Frigate-2.

2. Keterlambatan Launching Frigate-1 tidak berpengaruh terhadap proses pembangunan LPD UEA dan LD Filipina.

3. Karena pelaksanaan Launching Frigate-1 mundur pada tanggal 27 Oktober 2025, diharapkan pelaksanaan launching harus benar secara teknis dan memenuhi semua persyaratan teknis kapal untuk Launching.

4. Apabila menemui kendala baik teknis maupun non teknis selama proyek pembangunan kapal Frigate Merah Putih, agar semua pihak saling berkoordinasi dan bertindak reakif dalam mencari solusinya.

Kegiatan rapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar dalam suasana kekeluargaan.

 Pemberangkatan Personel Penerima Ofset ke Turki 
Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan - Marsma TNI Dedy Laksmono, S.E., S.T.,M.M. memimpin rapat pemberangkatan personel PT. PAL dan PT. Len Industri (Persero) yang akan melaksanakan training di Ruang Rapat Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Lantai 1 Gd. R. Suprapto. Peserta rapat adalah staf Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, staf Yankes Roum Setjen Kemhan RI, PT. PAL, PT. Len dan Tim TAIS, Turki.

Rapat pemberangkatan personel ofset pengadaan Fast Attack Craft Missiled/KCR-Full Combat Mission ini adalah pelatihan terkait Top Side Design. Penerima pelatihan ini adalah tiga personel dari PT. PAL dan dua personel dari PT. Len yang akan berlangsung di Aselsan Campus di Ankara dan Sefine Shipyard di Yalova, Turki selama 7 hari.

Pada akhir rapat Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan menekankan kapada seluruh peserta pelatihan agar mempersiapkan seluruh dokumen persyaratan, perlengkapan pribadi serta fokus dalam menjalankan kegiatan dengan terlibat secara aktif dalam setiap rangkaian pelatihan yang dilaksanakan. Selain itu setelah kembali ke Indonesia, diwajibkan kepada peserta penerima ofset untuk membuat laporan pelaksanaan pelatihan dan ke Ditjen Pothan Kemhan.

Kegiatan ini berjalan tertib, aman dan lancar serta antusias dari peserta rapat.

  👷 
Kemhan  

Unhan RI Sukses Luncurkan Satelit Nano Indonesia, RIDU-Sat 1

  🛰  Kerjasama BNA, didukung peneliti BRIN dan AMSAT-ID 🛰 Satelit Nano Indonesia, RIDU-Sat 1 sukses diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 Transporter 14 Rideshare milik SpaceX (Kemhan)

Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) mencatat sejarah baru dengan sukses meluncurkan satelit nano RIDU-Sat 1 pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 05.26 WIB. Peluncuran menggunakan roket Falcon 9 Transporter 14 Rideshare milik SpaceX ini menandai era baru penguasaan teknologi satelit di Indonesia melalui program riset universitas.

Keberhasilan ini merupakan komitmen Kementerian Pertahanan RI di bawah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin untuk memperkuat SDM STEM, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. Program RIDU-Sat, yang digagas Presiden Prabowo Subianto saat menjabat Menhan pada 2023, memberi kesempatan Kadet Mahasiswa dan sivitas akademika Unhan RI untuk mendalami teknologi satelit dari desain hingga operasional.

Rektor Unhan RI, Letjen TNI (Purn) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., menegaskan bahwa penguasaan teknologi satelit harus mampu memberi manfaat strategis bagi kedaulatan, kemandirian, dan kesejahteraan bangsa. Program RIDU-Sat akan terus berlanjut.

RIDU-Sat 1 melanjutkan pengembangan satelit nasional tingkat universitas, setelah inisiatif seperti Linusat-1 (2011) dan peluncuran sukses Surya Satelit 1 (SS-1) oleh Universitas Surya (2022). Dengan dukungan Kemhan RI, RIDU-Sat 1 kini mengorbit pada ketinggian 519 KM dengan pola orbit polar.

Unhan RI juga menjadi universitas pertama di Indonesia yang menjadi operator satelit nano dengan membangun Stasiun Bumi Satelit Amatir (SBSA).

RIDU-Sat 1 dikembangkan kolaboratif oleh Unhan RI bersama Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA), didukung peneliti dari Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN dan Amatir Satelit Indonesia (AMSAT-ID). Kolaborasi dengan BNA ini memungkinkan Kadet Mahasiswa dan dosen mengikuti kursus langsung perakitan, integrasi, dan pengujian satelit nano di Berlin, Jerman.

Satelit berukuran 10x10x11,3 cm (1U) ini didesain untuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi satelit. RIDU-Sat 1 berfungsi sebagai sarana Automatic Packet Reporting System (APRS) yang handal untuk komunikasi darurat, seperti bencana alam, terutama di wilayah terdepan dan terluar Indonesia. Kolaborasi dengan AMSAT-ID juga memungkinkan penelitian komunikasi satelit yang terhubung dengan komunitas radio amatir global.

Sejalan dengan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, program RIDU-Sat diharapkan berkelanjutan dan menginspirasi pembangunan ekosistem teknologi satelit nasional, serta mewujudkan Unhan sebagai Universitas berkelas dunia. (Biro Infohan Setjen Kemhan).

  📡 
Kemhan  

PT Dahana Ungkap TKDN Produk Bom Militer Lebih dari 70 persen

💣 💥 👷 Salah seorang jurnalis melihat dari dekat bom replika yang ditampilkan di Kantor Pusat PT Dahana di Subang, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025). (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana (Persero) Yusep Nugraha Rubani mengungkapkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk bom militer yang diproduksi PT Dahana sudah melampaui 70 persen.

"Kalau untuk bom, itu lebih dari 70 persen TKDN-nya. Untuk bom itu, karena casing-nya sudah dibuat di dalam negeri, produksinya juga di dalam negeri," kata Yusep di Kantor Pusat PT Dahana, Subang, Jawa Barat, Selasa.

Produk bom militer buatan PT Dahana, antara lain, Bom NATO Tajam (BNT) 250 yang didesain untuk kompatibel dengan pesawat NATO dan bom varian P-100L, P250L, dan P-500L yang diproduksi khusus untuk pesawat tempur Suhkoi, kemudian roket jenis R-Han122B dan roket portabel antitank dan helikopter.

TKDN untuk produk bom militer buatan Dahana, kata Yusep, terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Tahun depan kami berharap akan lebih besar lagi TKDN-nya," kata dia.

Dijelaskan pula bahwa produk Dahana tidak hanya digunakan oleh kalangan militer, mayoritas produk PT Dahana digunakan untuk keperluan nonmiliter, antara lain, pertambangan umum, kuari, konstruksi, serta minyak dan gas.

Selain bahan peledak, lanjut dia, salah satu produk PT Dahana adalah berbagai varian detonator dengan TKDN saat ini mencapai 50 persen dan terus meningkat setiap tahunnya.

"Kami selalu meng-improve support dari produk dalam negeri yang bisa men-support produk kami sehingga diharapkan produknya akan meningkat. Misalnya, pada tahun ini 50, bisa saja tahun depan menjadi 60 persen," kata Yusep.

Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan RI melalui Biro Informasi Pertahanan menggelar kunjungan eksplorasi industri pertahanan ke PT Dahana di Subang, Jawa Barat, Selasa.

Kegiatan tersebut juga merupakan kelanjutan program eksplorasi industri pertahanan yang telah dilaksanakan sebelumnya di beberapa industri pertahanan strategis.

Tim Biro Infohan dipimpin Karo Infohan Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang disambut langsung oleh jajaran PT Dahana.

"Jadi, kunjungan kali ini memang adalah bentuk sinergi dari Kementerian Pertahanan," katanya.

Brigjen TNI Fregas melanjutkan, "Ini menjadi komitmen dari Kementerian Pertahanan dan Pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, bagaimana kita meningkatkan kemandirian industri pertahanan."

 💥 
antara  

[Video] Lundin Tampilkan Desain Kapal untuk TNI AL

⚓ 🎥 📸 Kerjasama dengan Perusahaan SwediaPerusahaan swasta nasional PT Lundin pada pameran Indo Defence 2025 menampilkan beberapa desain kapal.

Naval News menampilkan video liputannya, dimana desain kapal yang sedang di produksi di galangan kapal Lundin di Jawa akan ditawarkan ke TNI AL, dan salah satunya juga diproduksi di Swedia akan di ujicoba di Indonesia.

Seperti kapal desain PT Lundin sebelumnya, mayoritas sistem dan sensor, maupun persenjataannya mengadopsi produk eropa, baik rudal dan lainnya.

  📹 Berikut video dari Youtube : 


Kapal rudal Lundin (jaas)


 🎥  Garuda Militer  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...