Pelatihan pilot Indonesia pertama selesai
(Armée de l'Air et de l'Espace fb)
Pilot Indonesia baru saja menyelesaikan pelatihan empat bulan mereka di Skuadron Transformasi Rafale (ETR) 3/4 "Aquitaine" di Pangkalan Udara 113 Saint-Dizier.
Dipilih karena pengalaman operasional mereka yang solid, mereka menunjukkan "kemampuan adaptasi yang luar biasa yang menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi sejak tahap awal," kata seorang instruktur ETR.
Kursus ini didasarkan pada pelatihan progresif yang menggabungkan penerbangan nyata dan sesi simulator.
Mulai Februari, mereka akan melanjutkan aktivitas penerbangan mereka di Indonesia di mana mereka akan memainkan peran kunci:
🔹 Melatih generasi pilot Indonesia berikutnya;
🔹 Mendampingi operasi optimal Rafale, baik dalam penerbangan maupun di tingkat organisasi.
"Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim dan pemangku kepentingan yang telah berkontribusi pada keberhasilan dan kelancaran pelatihan ini, khususnya BA 113 dan terutama ETR. Kehadiran pesawat ini tidak diragukan lagi akan memungkinkan Angkatan Udara Indonesia untuk mencapai level yang lebih tinggi," kata para pilot.
Babak Baru Pembangunan Kapal Selam Indonesia
Proses Steel Cutting Qualification Section kapal selam Scorpene Evolved Lithium-Ion Battery (PAL)
Langkah besar menuju kemandirian bawah laut Indonesia, Proses Steel Cutting Qualification Section ini menandai milestone penting sebelum dimulainya fase produksi Kapal Selam Scorpène® Evolved Lithium-ion Battery (LiB) technology RI pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Indonesia bersama Naval Group melakukan steel cutting qualification section Kapal Selam Scorpene Evolved RI di Galangan PT PAL, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/12). Kegiatan itu dihadiri Direktur Teknologi PT PAL Indonesia Briljan Gazalba dan Dansatgas Kapal Selam Scorpene RI Kolonel Laut (P) Widya Poerwandanu.
Hadir pula Program Director Naval Group Vincent Vimont, Country Director Naval Group Indonesia Thierry Bouyer, serta perwakilan tim teknis Naval Group. Qualification section merupakan tahapan krusial dalam fase production training.
Tahap itu dirancang sebagai uji kemampuan nyata bagi teknisi PT PAL untuk membuktikan mereka siap memasuki era produksi kapal selam secara mandiri. Dalam proses tersebut, kemampuan manufaktur diuji, mulai pengelasan presisi, blasting, pengecatan, hingga pre-outfitting.
Hasil pekerjaan akan dinilai melalui proses penerimaan Naval Group. Pekerjaan itu juga menjadi syarat utama sebelum pembangunan penuh kapal selam Scorpene Evolved dapat dilanjutkan.
"Qualification section bukan hanya pekerjaan teknis, tetapi fondasi bagi Indonesia untuk menguasai teknologi kapal selam secara mandiri. Kolaborasi erat dengan Naval Group memastikan transfer teknologi berjalan efektif dan terstruktur," kataDirektur Teknologi PT PAL Indonesia Briljan Gazalba dalam siaran pers.
Menurut dia, qualification section memiliki peran fundamental dalam proses transfer teknologi kapal selam. "Melalui kemitraan ini, Indonesia sedang menapaki fase penting menuju kemandirian pertahanan bawah laut yang berdaya saing global," ujar Briljan.
Sebelumnya, teknisi PT PAL telah mengikuti pelatihan intensif selama tiga bulan di fasilitas Naval Group, Cherbourg, Prancis. Dalam pelatihan tersebut, para welder dilatih oleh instruktur bersertifikasi untuk menguasai teknik pengelasan khusus kapal selam.
Proses qualification section menjadi ajang pembuktian sekaligus evaluasi bagi teknisi PT PAL atas kemampuan yang telah dipelajari di Prancis. Selama proses pekerjaan berlangsung, tim teknis Naval Group bakal terus melakukan pendampingan.
Program Director Naval Group Vincent Vimont, menyampaikan komitmennya dalam mendukung whole local production di Indonesia. Dia menyebut, pemotongan baja pertama adalah momen yang ditunggu masyarakat Indonesia.
"Ini adalah awal produksi dari program Kapal Selam Scorpene Republik Indonesia, yang dibuat di Indonesia, oleh Indonesia, dan untuk Indonesia. Kontrak ini juga menandai kerja sama yang baik antara kedua negara kita," ucap Vimont.
Metode demonstrasi qualification section yang diterapkan di Indonesia merupakan standar transfer kapabilitas yang telah terbukti berhasil digunakan Naval Group di Brasil. Melalui pendekatan terstruktur itu, Indonesia diharapkan memiliki kapabilitas industri jangka panjang untuk merancang, membangun, dan memelihara kapal selam secara mandiri.
Selanjutnya, sesuai milestone project proses fabrikasi akan dimulai pada Juni 2026. Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalankan amanah dan mengoptimalkan fasilitas produksi kapal selam yang dibangun melalui investasi negara.
Di galangan Abeking & Rasmussen, Jerman
(Pushidrosal)
Komandan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Dr. Budi Purwanyo, S.T., M.M., melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka peninjauan pembangunan Kapal Bantu Hidrografi dan Oseanografi (BHO) KRI Canopus-936 di galangan Abeking & Rasmussen, Jerman yang didampingi sejumlah pejabat terkait serta Satgas BHO.
Kegiatan dimulai dengan penyambutan resmi di Main Office Abeking & Rasmusse, dilanjutkan dengan paparan Dansatgas Yekda Kapal BHO mengenai perkembangan pembangunan kapal.
Dalam sesi diskusi, Danpushidrosal menegaskan pentingnya seluruh pengujian Sea Acceptance Test (SAT) dilaksanakan sesuai standar dan spesifukasinya, khususnya terhadap peralatan ilmiah seperti Multibeam Echosounder (MBES) dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) dan setiap capaian kedalaman harus memenuhi ketentuan teknis yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan familiarisasi, Danpushidrosal memberikan pengarahan kepada para calon awak kapal (Cawak) yang menekankan pentingnya penguasaan seluruh peralatan kapal BHO agar dapat dioperasikan secara maksimal.
Pelatihan yang dilaksanakan di Jerman diharapkan mampu ditransfer secara efektif kepada gelombang pengawak berikutnya.
Rangkaian kunjungan diakhiri dengan peninjauan langsung kondisi KRI Canopus-936 di dermaga Abeking & Rasmusse serta ramah tamah bersama jajaran galangan.
Danpushidrosal mengapresiasi upaya seluruh pihak dalam menjaga kualitas pembangunan kapal, sekaligus menegaskan komitmen Pushidrosal untuk memastikan KRI Canopus-936 siap beroperasi optimal sebagai kapal hidrografi modern milik TNI Angkatan Laut.
Produksi 500.000 unit
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PPN/Bappenas, Himpunan Kawasan Industri (HKI), dan PT Pindad untuk memperkuat perencanaan kawasan industri prioritas dalam RPJMN 2025?2029. (dok.Bappenas)
PT Pindad dilaporkan telah menyiapkan lahan industri di Subang, Jawa Barat sebagai upaya mendorong program mobil nasional yang tengah didorong pemerintah RI.
Fasilitas tersebut disiapkan untuk mendukung produksi kendaraan hingga mencapai kapasitas 500.000 unit per tahun, dengan tahap awal produksi direncanakan mulai bergulir pada 2028, sebanyak 100.000 unit.
“Pengembangan mobil nasional tidak bisa hanya sekadar program, kita harus melakukan piloting untuk inovasi teknologi dan membangun ekosistemnya,” kata Direktur Utama Pindad, Sigit P. Santosa, Selasa (9/12/2025).
Langkah Pindad ini berjalan berdampingan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PPN/Bappenas, Himpunan Kawasan Industri (HKI), dan PT Pindad untuk memperkuat perencanaan kawasan industri prioritas dalam RPJMN 2025–2029.
Kesepakatan tersebut juga menjadi motor percepatan Program Mobil Nasional sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) serta pondasi awal penyelarasan kebijakan industri otomotif nasional.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyebut kolaborasi ini sebagai fase baru dalam perjalanan menuju kemandirian industri otomotif. Ia menekankan bahwa membangun pabrik belum cukup tanpa dukungan kawasan industri dan rantai pasok yang kuat.
“Ini sejarah baru untuk melanjutkan milestone yang belum selesai. Membuat mobil bisa, membuat pabrik mobil bisa, tapi membuat industri mobil nasional belum tentu bisa," kata dia.
"Tanpa ada kawasan, pembangunan industri mobil nasional yang baik harus juga membangun ekosistem rantai pasoknya,” lanjut Rachmat.
Ketua HKI Ahmad Ma’ruf Maulana turut menegaskan bahwa 170 kawasan industri siap mendukung pelaksanaan PSN dan hilirisasi.
Ia berharap MoU tersebut dikawal hingga tahap implementasi agar hambatan lapangan dapat diselesaikan lebih cepat, sambil mengiringi pembahasan regulasi dan promosi kawasan Indonesia secara global.
Melalui MoU ini, ketiga pihak sepakat membangun kawasan industri berwawasan lingkungan, memperkuat rantai pasok otomotif dalam negeri, serta mengembangkan teknologi manufaktur berstandar tinggi.
KSAL: Mudah-mudahan secepatnya
Indonesia minati kapal ITS Giuseppe Garibaldi (Marina militare)
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali menyatakan Indonesia masih terus melakukan negosiasi untuk mendapatkan Kapal Induk Giuseppe Garibaldi. Meskipun kedatangannya belum dipastikan, kapal ini diharapkan bisa beroperasi dan memperkuat armada laut Indonesia.
Menurut Ali, pihak-pihak yang bernegosiasi adalah Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut dari kedua belah pihak. Selain itu, Ali juga menyebut konsultasi dan diskusi terkait akuisisi ini kepada pabrikan dan pihak Angkatan Laut Italia sebagai penggunanya.
Dibangun di galangan kapal Italia, Fincantieri, Kapal Induk Garibaldi memperkuat Angkatan Laut Italia selama empat dekade. Beroperasi sejak 1985, kapal ini ditempatkan sebagai cadangan per 1 Oktober 2024 setelah AL Italia mendapatkan penggantinya.
”Kami masih negosiasi dengan pihak Italia, dengan semua yang ada. Fincantieri dan lain-lain. Ini sedang dilaksanakan, mudah-mudahan bisa cepat, ya. Mungkin enggak bisa tahun ini, pasti tahun depan, tetapi saya enggak tahu,” kata Ali di Seskoal, Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Dalam kesempatan yang berbeda, Ali juga pernah menyinggung kapal induk Garibaldi untuk mendukung operasi militer selain perang (OMSP). Namun, tidak membuka kemungkinan alutsista ini digunakan dalam operasi militer untuk perang (OMP).
”Nanti, harapannya bisa memperkuat jajaran kita. Lebih kita gunakan untuk OMSP, tetapi bisa juga digunakan untuk operasi militer untuk perang,” kata Ali, Senin (8/9/2025).
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang juga sempat menyinggung penjajakan kapal induk Garibaldi. Namun, dia menekankan alutsista yang terpilih harus selaras dengan kebijakan pertahanan nasional.
Hal ini, lanjut Frega, bertujuan untuk memperkuat postur pertahanan ”Perisai Trisula Nusantara”. Konsep pertahanan ini meliputi interoperabilitas yang berarti kemampuan berbagai sistem senjata dari matra, bahkan dari berbagai negara untuk saling berbagi data dan komunikasi dalam satu kesatuan organik.
”Terkait dengan alutsista, kita tentunya akan selalu mengkaji mana yang terbaik. Untuk kapal induk, memang sedang dijajaki. Kami masih menunggu pengkajian dari TNI Angkatan Laut untuk plus minusnya, termasuk juga beberapa faktor lainnya,” ujar Frega (Kompas, 19 September 2025).
Pembicaraan terkait niat Indonesia untuk membeli kapal induk ini juga disampaikan oleh Direktur Penjualan Bisnis Angkatan Laut Fincantieri Mauro Manzini. Dikutip dari navalnews.com, dia menyebutkan kapal induk Garibaldi pernah digunakan untuk menjalankan misi kemanusiaan, yakni mengirimkan bantuan medis pasca-gempa di Haiti pada 2010.
”Giuseppe Garibaldi dalam kondisi baik dan punya sisa masa operasional sekitar 15-20 tahun. Kapal ini bisa pindah kepemilikan setelah perbaikan yang disesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Laut Indonesia,” kata Manzini (Kompas, 15/9/2025).
Fincantieri juga dikabarkan telah mengajukan penawaran untuk mengonversi kapal induk Garibaldi untuk mengoperasikan pesawat nirawak atau drone. Salah satunya Bayraktar TB3, drone asal Turki yang juga dioperasikan di Kapal Induk TCG Anadolu milik militer Turki.
Operasi AL
Namun, niat untuk meminang kapal induk Garibaldi ini diingatkan oleh Ketua Harian Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate. Dia berpendapat, pembelian kapal induk ini bisa saja memengaruhi operasi AL yang berganti dari konsep brown-water navy menjadi blue-water navy.
Istilah brown-water navy merujuk pada kemampuan angkatan laut untuk beroperasi di perairan dangkal yang identik dengan wilayah internal negara. Sementara itu, blue-water navy adalah kemampuan untuk beroperasi di perairan terbuka dengan kemampuan jelajah mandiri lintas samudra.
Selain itu, Jan juga menilai penggunaan kapal induk yang hanya untuk misi kemanusiaan membuatnya menjadi tidak efektif. Apalagi, TNI akan menghadapi masalah baru, yakni interoperabilitas dengan alutsista lainnya.
”Teknik dan teknologi yang betul-betul mendukung operabilitas yang diwujudkan dalam pengadaan ini adalah kunci. Akses teknologi dari tiga matra jangan sampai mubazir dan tidak menggambarkan interoperabilitas sesuai harapan,” paparnya.
KRI 392 LRK ketika ujilaut di Lampung (Agus Triwahyudi)
Dua kapal Patroli Lepas Pantai (Offshore Patrol Vessel) kelas Raja Haji Fisabilillah yang dibangun oleh PT Daya Radar Utama (DRU) untuk TNI Angkatan Laut Indonesia telah selesai menjalani ujilaut di Lampung.
Melihat penampilan dari video, 2 kapal OPV 98 ini akan diresmikan secepatnya.
Spesifikasi Utama :
⚙ Panjang : 98 meter.
⚙ Lebar : 13,5 meter.
⚙ Kecepatan : Maksimum 28 knot (52 km/jam), jelajah 20 knot.
⚙ Pendorong : Empat mesin diesel MAN 16V28/33STC.
⚙ Bobot : Sekitar 1.800 ton (standar) hingga 2.100 ton (penuh).
Fitur dan Kemampuan :
💥 Persenjataan : Meriam Leonardo 76mm & 40mm, meriam 20mm, peluncur rudal anti-kapal Roketsan 2x4, peluncur torpedo, serta sistem dan sensor.
💥 Kemampuan Tempur : Dirancang untuk mampu melakukan peperangan elektronik (Electronic Warfare/EW) dan memiliki kemampuan setara fregat ringan.
💥 Misi : Mampu menjalankan misi tempur dan non-tempur, termasuk SAR (Search and Rescue) dan penegakan hukum maritim.
Berikut video dari X Markicap :
⍟ Garuda Militer
Helikoter terbesar dunia Mi-26 asal Rusia (airforce)
Teka-teki helikopter yang dibeli pemerintah RI akhirnya terkuak.
Presiden Prabowo Subianto membocorkan helikopter yang akan diakuisisi merupakan helikopter angkut asal Rusia. "Sebentar lagi kita datangkan Mi-26, lebih besar lagi," kata Prabowo saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh pada Ahad (7/12/2025) malam WIB.
Jawaban Prabowo itu keluar saat merespons jawaban dari anak buahnya yang menjelaskan salah satu helikopter yang dikerahkan TNI untuk mengirimkan bantuan ke wilayah terisolasi di Provinsi Aceh. "Itu (helikopter) Mi berapa? Mi-17?" kata Prabowo.
Hanya saja, Prabowo tidak menjelaskan apakah helikopter angkut produksi Mil Moscow Helicopter Plant tersebut merupakan hasil pengadaan saat ia menjabat menteri pertahanan (menhan) atau disewa untuk membantu tanggap darurat dalam pengiriman bantuan ke warga korban bencana. Meski begitu, helikopter berjuluk Halo tersebut merupakan alutsista angkut berat terbesar dan terkuat di dunia buatan negeri Beruang Merah yang bisa memuat kargo sampai 20 ton atau setarar 90 personel.
Saat berpidato pada Hari Ulang Tahun ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (5/12/2025) malam WIB, Prabowo mengeklaim, Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan mampu menghadapi berbagai cobaan, termasuk bencana alam yang saat ini terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Dia mengeklaim, pemerintah bereaksi cepat dalam penanganan bencana di berbagai daerah.
Spesifikasi Mi-26, pernah diincar Penerbad (majalah Palagan)
Tidak heran, TNI tiga matra sampai bisa mengerahkan 50 helikopter untuk membantu mengirimkan logistik ke daerah tersulit terdampak bencana.
"Alat-alat negara segera hadir. Mungkin beberapa bulan, beberapa tahun yang lalu, tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter. 50 helikopter sekarang sedang bergerak di daerah musibah," kata Prabowo.
Dia mengungkapkan, pemerintah telah memutuskan untuk memperkuat armada udara untuk penanganan bencana dan kebutuhan pertahanan negara. Mulai Januari 2025, sambung dia, pemerintah akan mendatangkan 200 helikopter tambahan guna memperkuat kesiapsiagaan nasional.
"Minggu ini helikopter baru datang, lima buah helikopter minggu ini. Dan terus berdatangan, dan saya sudah perintahkan mulai Januari tahun depan dan seterusnya, kita akan datangkan 200 helikopter di Republik Indonesia ini. Beberapa bulan yang lalu kita datangkan lima Hercules terbaru C-130J, beberapa minggu lalu kita datangkan Airbus A400," ucap Prabowo.
Link ID, Tactical Data Link LEN (LEN Industry)
Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke PT LEN Industri (Persero) kota Bandung, Selasa (8/12/2025). Kunker dalam rangka meninjau pengembangan teknologi pertahanan serta kesiapan industri strategis nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Eva Monalisa, menegaskan pentingnya PT LEN untuk berdiri kuat sebagai garda depan teknologi pertahanan di bawah kendali negara. Eva menilai, sejumlah infrastruktur digital nasional saat ini masih bergantung pada jaringan luar negeri, termasuk jalur fiber optik yang melewati Singapura.
Kondisi ini, menurutnya, berpotensi melemahkan keamanan data nasional. “Kita dorong PT LEN berdiri kuat di bawah negara karena ini menyangkut pertahanan nasional. Banyak jalur fiber optik lewat Singapura, sehingga keamanan data kita harus diperkuat sebagai bagian dari ketahanan nasional,” ujarnya.
Ia menambahkan, PT LEN tengah mengembangkan berbagai teknologi strategis, mulai dari motor listrik, teknologi untuk Angkatan Udara, hingga teknologi pertahanan seperti tank, yang seluruhnya berada di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan.
Eva juga menekankan pentingnya kedaulatan digital Indonesia, termasuk dalam pembangunan sistem basis data nasional serta infrastruktur fiber optik. “Basis data Indonesia harus aman. Fiber optik harus dibangun dan dikelola oleh negara, bukan negara lain, ini penting agar ketahanan data kita tetap terjaga,” tegasnya.
Terkait kebutuhan anggaran untuk penguatan PT LEN, Eva memastikan DPR RI siap memberikan dukungan penuh.
“Segala yang menyangkut ketahanan negara harus diproteksi sedini mungkin, dan tentu membutuhkan anggaran yang memadai. DPR akan mendukung penuh,” katanya.
Direktur PT LEN Industri (Persero), Prof. Joga Dharma Setiawan, menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi VII DPR RI yang terus mendorong percepatan pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
“Kami bersyukur atas dukungan Komisi VII DPR RI, mereka akan merumuskan kebutuhan PT LEN agar pengembangan teknologi bisa semakin cepat. Teknologi pertahanan sangat vital bagi kedaulatan negara, dan dukungan dalam hal R&D sangat kami butuhkan,” jelas Joga.
Saat ini PT LEN tengah mencanangkan pengembangan delapan bidang strategis, meliputi: Semi konduktor, Keamanan siber, Kecerdasan buatan (AI), Radar, Teknologi observasi bumi berbasis satelit dan beberapa bidang unggulan lainnya.
Joga mengakui bahwa komponen radar PT LEN masih mengandalkan impor. Namun ia menegaskan bahwa perusahaan telah berkomitmen untuk memproduksi radar secara mandiri dalam waktu dekat.
“Ke depan kita akan produksi sendiri radar sesuai kebutuhan TNI dan sektor sipil seperti BMKG, navigasi penerbangan, dan lainnya, dengan fasilitas yang kita punya,” ujarnya.
Dengan dukungan pemerintah dan DPR RI, PT LEN optimistis mampu mempercepat kemandirian teknologi pertahanan nasional serta memperkuat posisi Indonesia di sektor industri strategis global.
Inovasi PAL, menghadirkan Fire Control System (FCS) dengan teknologi image processing. (PAL)
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama PT PAL Indonesia mendorong kemandirian industri pertahanan maritim dalam negeri demi menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional.
"Sebenarnya mereka (industri dalam negeri) mampu untuk membangun. Diharapkan ke depan pemerintah memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan domestik," kata Wakil Komisi VII DPR RI Evita Nursanty di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Saat berkunjung ke PT PAL Indonesia, Evita mengetahui bahwa sebenarnya industri maritim dalam negeri sangat kuat dan mampu memproduksi alutsista seperti kapal perang.
Bahkan, kata dia, PT PAL yang awalnya hanya menerima orderan pembuatan kapal perang senilai Rp 2,5 triliun kini kapal yang diproduksi bisa mencapai Rp 48 triliun sehingga membuktikan kemampuan perusahaan yang semakin baik.
Selain itu saat melakukan pertemuan dengan pihak PT PAL, Evita bersama Anggota Komisi VII DPR RI juga bertemu dengan perwakilan DPP Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) yang beranggotakan 342 perusahaan.
Evita menilai baik DPP IPERINDO maupun PT PAL sebagai industri pertahanan maritim dalam negeri sangat mampu memproduksi dan menghasilkan produk-produk pertahanan yang mumpuni.
Di sisi lain, lanjutnya, kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada industri maritim dalam negeri untuk memproduksi alutsista termasuk kapal perang masih terbatas.
"Mereka menginginkan bahwa kesempatan diberikan kepada mereka, kesempatan kepada perusahaan-perusahaan domestik itu diperbesar. Sebenarnya mereka mampu," katanya.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan sejak Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto industri pertahanan dalam negeri sangat diperhatikan dan diberikan kesempatan untuk berkembang.
Terlebih, kata Kaharuddin, pembangunan ekosistem industri pertahanan dalam negeri akan mampu memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi minimal 1,2 persen.
"Ini sebenarnya memberikan minimal pertumbuhan ekonomi 1,2 persen hanya dari industri kapalnya," ujarnya.
Falcon Penakluk Langit
Pesawat angkut Dassault Falcon 8X no registrasi A-0801 (Yiran)
Kementerian Pertahanan resmi menyerahkan pesawat komando berteknologi tinggi kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pesawat ini diklaim mampu menjangkau wilayah terpencil dalam waktu singkat serta dilengkapi sistem komunikasi canggih dari udara ke darat.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan, pengadaan pesawat ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi Operasi Militer Selain Perang (OMSP), termasuk penanganan bencana alam dan pengendalian operasi taktis di Papua.
“Jadi memang dalam rangka kita mengoptimalkan operasi militer selain perang yang dilaksanakan oleh negara harus mengucapkan fasilitas-fasilitas kendali, fasilitas komando untuk bisa mempercepat pengendalian dari operasi yang dilaksanakan” ujar Sjafrie usai penyerahan pesawat Sabtu (29/11/2025).
Menhan menjelaskan, pesawat tersebut memiliki ketinggian terbang dan kecepatan tinggi sehingga mampu mencapai lokasi-lokasi terjauh dalam waktu singkat. Fasilitas komunikasi terintegrasi memungkinkan komando langsung dari udara ke satuan di darat bahkan hingga titik-titik terpencil (hot spot).
Pesawat angkut Dassault Falcon 8X no registrasi A-0802 (Zbad Jin)
“Karena inilah dilengkapi dengan alat-alat komunikasi sehingga kita dengan mudah melakukan komunikasi dari udara ke darat dan juga paling jauh di spot-spot. Jadi ini hanya untuk kepentingan operasi kemanusiaan tapi juga bisa digunakan untuk pengendalian operasi taktis yang dilaksanakan oleh TNI” tambahnya.
Sjafrie menyoroti pengalaman penanganan bencana di Papua di mana sistem komunikasi dan logistik sering terputus total. Kehadiran pesawat komando ini diharapkan menjadi solusi cepat untuk mengendalikan distribusi bantuan serta koordinasi pasukan.
“Seperti di Papua intinya bahwa mitigasi bencana alam ini kita sudah mengalami terputusnya sistem komunikasi dan juga sistem logistik. Oleh karena itu tempat-tempat yang terjadi bencana ini dengan kemampuan pesawat kembali ke sini mengendalikan aset-aset logistik dan menuntaskannya dari belakang nantinya” papar Sjafrie.
Pengadaan pesawat ini merupakan bagian dari program modernisasi alutsista TNI yang terus digenjot pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pesawat komando tersebut akan ditempatkan di bawah kendali Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) dan siap dioperasikan dalam waktu dekat.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi mengenai tipe dan jumlah pasti pesawat yang diserahkan. Namun sumber internal Kemhan menyebut pesawat tersebut memiliki kemampuan terbang jarak jauh dan dilengkapi teknologi command control communications computers intelligence surveillance and reconnaissance (C4ISR) terkini.
Helikoter TNI banyak diturunkan dalam OMSP. (dispenau) ★
Presiden Prabowo Subianto mengaku akan membeli 200 helikopter mulai Januari 2026.
Menurutnya, pembelian itu akan melengkapi pesawat Hercules C130J dan Airbus A400 yang telah hadir lebih dulu di Indonesia.
"Minggu ini helikopter baru datang 5 buah, dan terus berdatangan. Dan saya sudah perintahkan mulai Januari tahun depan dan seterusnya, kita akan datangkan 200 helikopter di RI ini," kata Prabowo dalam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Prabowo menyampaikan, alutsista itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk mengevakuasi bencana alam.
Dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera, misalnya, negara sudah mengerahkan 50 helikopter untuk membawa bantuan logistik.
"Mungkin beberapa bulan, beberapa tahun yang lalu, tidak ada yang bisa perkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter. 50 helikopter sekarang sedang bergerak di daerah musibah," ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, hal itu merupakan bentuk negara hadir ketika masyarakat kesulitan akibat bencana.
Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang besar yang mampu mengatasi semua cobaan yang ada.
"Kita menyadari bahwa bangsa kita, negara kita ternyata adalah negara yang besar dan yang kuat. Kita mengalami cobaan-cobaan, kita mengalami badai, kita mengalami bencana, tapi bangsa kita kuat utuh dan bangsa kita mampu mengatasi semua cobaan yang kita hadapi," tutur dia.
Saat ini, menurut Prabowo, masyarakat sudah melihat bagaimana bentuk negara sudah hadir.
"Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah. Kita sudah buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah tanah air kita, tapi alat-alat negara segera hadir," tandas Prabowo.
(dispenau)
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M. meninjau Program Management Review (PMR) pengadaan helikopter angkut berat AW-189 di fasilitas Leonardo Helicopters, Italia, pada 1–3 Desember 2025.
Wakasau hadir sebagai observer bersama tim PMR yang terdiri dari personel TNI AU yaitu Dangrup Heli Koopsau, Sesdisaeroau, Paban III/Aero Slogau, serta personel Kementerian Pertahanan yaitu Kolonel Kal M. Agus Fauzan dan Kolonel Lek Dwi Anggoro. Selain itu hadir pula Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bpk. Moh. Arif Faisal selaku perwakilan dari pihak penyedia.
Dari pihak Leonardo Helicopters, PMR diikuti oleh Mr. Giulio Volpato beserta para manajer program, kontrak, desain interior, dan pelatihan.
Rangkaian kegiatan PMR mencakup peninjauan helikopter AW-189 di Lenate Airport, inspeksi lini produksi di Pabrik Leonardo Varese, serta paparan mengenai kontrak, desain, dan aspek teknis yang menjadi bagian dari paket pengadaan.
Selain itu, turut dilaksanakan diskusi untuk merumuskan action key sebagai tindak lanjut hasil peninjauan, sehingga langkah berikutnya dapat disusun secara tepat dan selaras dengan arah kebijakan TNI AU.
Secara keseluruhan, PMR memberikan gambaran komprehensif mengenai aspek teknis, produksi, dan dukungan pelatihan yang termasuk dalam paket pengadaan. Kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat kesiapan TNI AU dalam memenuhi kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) ke depan.
Bergabung ke Skadron Udara 17
Boeing 737-800 NG No Seri A-7310 TNI AU (Dispenau)
Komandan Grup 1 Angkut hadiri sekaligus mendampingi Pangkoopsau dalam kegiatan penerimaan pesawat Boeing 737-800 NG yang akan memperkuat jajaran Skadron Udara 17, pada hari rabu (03/12/2025), bertempat di Apron Skadron Udara 17 Grup 1 Angkut.
TNI AU membentuk satgas untuk pengadaan pesawat tersebut dengan dipimpin oleh Kolonel Pnb Sunar Adi Wibowo, S.T.,M.Han. selaku Kasatgas, Kolonel Tek Henry Prasetyo, S.T.,M.Han. Sebagai Sekretaris Satgas, Kapten Tek Ilham Triwicaksono, S.Tr.,(Han)., Lettu Tek Andromeda Kamil, S.T.Han., dan Letda Lek Eddy Sahputra sebagai Anggota.
Kegiatan penerimaan pesawat tersebut merupakan bagian dari upaya strategis TNI AU dalam meningkatkan kemampuan dukungan angkutan udara VIP maupun VVIP.
Hadir dalam acara tersebut, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma TNI Erwin Sugiandi, M.Han. Komut MMF Marsda TNI (Purn) Eddy Supriyono, Dirut MMF Bapak Edwin Gunawan, Kadislog Lanud Halim Perdanakusuma, Asops Grup 1 Angkut dan Aslog Grup 1 Angkut.