Kamis, 26 Juni 2025

Melihat Fregat Merah Putih

 👷 Kapal perang canggih pertama karya anak bangsa Penampakan progres pembangunan FMP di galangan kapal PAL, Surabaya (20/06/25) (@makanminumhappy)

Kementerian Pertahanan Indonesia mengunjungi PT PAL Indonesia yang untuk melihat proses produksi kapal perang kelas Fregat Merah Putih.

Kapal ini merupakan Fregat pertama karya anak bangsa yang dibangun di Dock Semarang PT PAL, Surabaya, dengan spesifikasi tempur multifungsi. Kapal ini dibuat untuk menghadapi serangan udara, permukaan, dan bawah laut.

Fregat Merah Putih (MPF140) dibangun berdasarkan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan diklaim sebagai salah satu dari empat fregat jenis Arrowhead 140 yang saat ini tengah dikembangkan di dunia.

Direktur Produksi PT PAL, Diana Rosa, menegaskan bahwa kapal ini menjadi bukti kemampuan industri dalam negeri dalam mengembangkan alutsista berstandar internasional.

Ini adalah kapal perang tercanggih saat ini. Standarnya, standar dunia, naval rule. Salah satu dari empat di dunia yang membangun kapal seperti ini, salah satunya Indonesia,” kata Diana Rosa saat ditemui di lokasi pembangunan, Rabu (25/6).

 Mampu hadapi ancaman udara, permukaan dan bawah laut 
Progres pembangunan FMP 1 tanggal 25/06/25 (kumparan)
Fregat Merah Putih memiliki panjang 140 meter dan bobot penuh hingga 6.626 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 28 knot dan jangkauan pelayaran sejauh 9.000 nautical mile (NM).

Kecepatan ini melampaui kapal pesanan dari negara lain, seperti Filipina (16 knot) dan Uni Emirat Arab (20 knot).

Dari sisi persenjataan, fregat ini dipersenjatai 64 peluncur rudal vertikal (Vertical Launching System/VLS) yang memuat rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan permukaan-ke-permukaan (SSM), 2 set torpedo anti-kapal selam (ASW), serta sistem Close-In Weapon System (CIWS) kaliber 35 mm yang mampu menembakkan 4.000–5.000 peluru per menit.

Kepala Divisi Sewaco (Sensor Weapon and Command) PT PAL Enjud Darojat menjelaskan, dengan seabrek senjata itu, kapal ini diharap mampu mandiri tanpa perlindungan pesawat.

Fregat ini bukan hanya untuk pertahanan diri, tapi menjaga gugus tugas atau konvoi. Dia harus punya sistem anti-udara dan anti-kapal selam lengkap karena kapal perang sangat lemah terhadap serangan udara," kata Darojat.

Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan meriam utama 76 mm buatan Leonardo, lalu senapan mesin kaliber 12,7 mm di sisi kapal, dan 8 peluncur decoy untuk mengelabui rudal musuh. Semua sistem ini terintegrasi oleh Combat Management System (CMS) yang terhubung dengan radar 3D, tracking radar, sonar bawah laut, dan sistem komunikasi taktis TDL.

 Tugas opersional perlindungan gugus tugas 
Progres pembangunan FMP 1 tanggal 25/06/25 disidak Kemhan (Kompas)
Fregat Merah Putih dirancang untuk menjalankan peran area defense, yakni melindungi kapal-kapal lain dalam gugus tugas, termasuk dari serangan udara maupun bawah laut.

Dengan konfigurasi senjata dan sensor mutakhir, kapal ini bisa menjalankan berbagai operasi militer laut: dari patroli strategis, bantuan tembakan ke darat, memburu kapal selam, hingga pertahanan udara berbasis laut.

Ini kapal paling lengkap. Semua matra ada—tembakan ke darat, ke udara, dan bawah laut. Memang ini kapal perang paling canggih di Indonesia saat ini,” tambah Kepala Divisi Sewaco Enjod.

 Sudah 66% rampung, dibantu para pelajar SMK 
Spesifikasi teknis Fregat Merah Putih (Kumparan)
Hingga pertengahan 2025, pembangunan kapal sudah mencapai 66 %. Kapal ini masih menanti pemasangan sistem tempur dan sensor (Sewaco), yang akan dipasang usai peluncuran pertama.

Menurut Diana Rosa, kapal akan kembali ke PT PAL pada 2027 untuk pemasangan penuh seluruh senjata.

Delivery pertama akan siap berlayar, tapi nanti kembali lagi untuk pasang senjata,” jelasnya.

Diana menambahkan, produksi kapal dilakukan dalam tiga shift penuh setiap hari, dengan melibatkan tenaga kerja nasional terlatih.

Welder-nya luar biasa karena pelat-pelatnya tipis. Kami mencetak anak-anak muda dari SMK PAL dan juga menggandeng SMK lain,” katanya.

Fregat Merah Putih dikembangkan dengan standar Lloyd’s Register dan dibangun secara hati-hati mengikuti semua tahapan klasifikasi kapal perang. Sementara untuk teknologi tempur, PT PAL menggandeng Turki dalam hal transfer teknologi.

Kita sudah belajar CMS-nya. Combat Management System-nya. Tadi yang ditanyain, kita ke Turki. Kenapa kita ke Turki? Kenapa bangsa Indonesia ke Turki? Karena Turki tidak pelit. Turki tidak hanya berjualan, tapi Turki berbagi ilmu kepada PT PAL, kepada Indonesia,” kata Diana.

Dalam prosesnya, proyek ini didukung oleh lebih dari 10 BUMN dan perusahaan swasta nasional, Kapal ini menjadi simbol kemandirian industri pertahanan nasional.

Ini momen untuk PT PAL naik ke level berikutnya,” pungkas Diana.

  👷 
Kumparan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...