Petugas menahan diri melakukan kontak senjata saat perayaan Natal dan Tahun BaruSatgas TNI memburu separatis [antara]
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan tetap bersiaga penuh di Papua, walau memasuki periode perayaan natal dan tahun baru. TNI tak akan melakukan pengenduran pengamanan demi menjaga kondusivitas di sana.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kol Inf Muhammad Aidi mengatakan, aparat tetap berupaya menjaga situasi keamanan di Papua. Khususnya di Kabupaten Nduga, lokasi kasus penembakan terhadap pekerja jalan Trans Papua.
"Tidak ada itu gencatan senjata. Mana ada TNI-Polri gencatan senjata pada pemberontak. Itu namanya pembiaran. Gubernur Papua minta penarikan TNI-Polri, tapi tidak terjadi kan," katanya pada Republika.co.id, Kamis (27/12).
Walau begitu, ia menyatakan, TNI menghormati perayaan natal di sana. TNI sendiri ikut mengamankan proses berjalannya ibadah. Termasuk bagi anggota TNI-Polri yang akan beribadah juga diberi kesempatan.
"Kami menghormati umat Kristiani yang merayakan natal, bagi anggota (TNI-Polri) yang mau ibadah silahkan. Kami jaga pengamanannya di gereja. Semoga saja tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan, aparat akan menahan diri untuk tidak melakukan kontak senjata dengan kelompok bersenjata di Papua selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Tito mengatakan, ramainya kegiatan ibadah di gereja menjadi pertimbangan utama untuk menahan diri melakukan kontak senjata. Sebab, kata Tito, yang berpengalaman sebagai Kapolda Papua, masyarakat sangat menghargai suasana natal.
♖ Republika
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan tetap bersiaga penuh di Papua, walau memasuki periode perayaan natal dan tahun baru. TNI tak akan melakukan pengenduran pengamanan demi menjaga kondusivitas di sana.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kol Inf Muhammad Aidi mengatakan, aparat tetap berupaya menjaga situasi keamanan di Papua. Khususnya di Kabupaten Nduga, lokasi kasus penembakan terhadap pekerja jalan Trans Papua.
"Tidak ada itu gencatan senjata. Mana ada TNI-Polri gencatan senjata pada pemberontak. Itu namanya pembiaran. Gubernur Papua minta penarikan TNI-Polri, tapi tidak terjadi kan," katanya pada Republika.co.id, Kamis (27/12).
Walau begitu, ia menyatakan, TNI menghormati perayaan natal di sana. TNI sendiri ikut mengamankan proses berjalannya ibadah. Termasuk bagi anggota TNI-Polri yang akan beribadah juga diberi kesempatan.
"Kami menghormati umat Kristiani yang merayakan natal, bagi anggota (TNI-Polri) yang mau ibadah silahkan. Kami jaga pengamanannya di gereja. Semoga saja tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan, aparat akan menahan diri untuk tidak melakukan kontak senjata dengan kelompok bersenjata di Papua selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Tito mengatakan, ramainya kegiatan ibadah di gereja menjadi pertimbangan utama untuk menahan diri melakukan kontak senjata. Sebab, kata Tito, yang berpengalaman sebagai Kapolda Papua, masyarakat sangat menghargai suasana natal.
♖ Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.