Dengan Mesin Produksi Dalam Negeri
Rudal Kara Atmaca (Roketsan) 🚀
Selain varian yang diluncurkan dari kapal perang permukaan, rudal jelajah Atmaca juga dibuat dalam varian yang diluncurkan dari permukaan, untuk kebutuhan Angkatan Darat Turki. Meski sama-sama punya kemampuan serang permukan dan anti kapal, namun varian surface to surface missile yang disebut Kara Atmaca, punya bobot lebih besar.
Sebagai perbandingan, Kara Atmaca (army version) beratnya mencapai 890 kilogram, sementara Atmaca navy version (seperti yang dipesan TNI AL) beratnya 750 kilogram. Bobot Kara Atmaca lebih besar lantaran jarak jangkau dan hulu ledaknya lebih besar daripada Atmaca navy version. Kara Atmaca berat hulu ledaknya 250 kilogram, sementara Atmaca navy version berat hulu ledaknya lebih ringan 30 kilogram.
Dan belum lama ini ada kabar tentang Kara Atmaca, seperti dikutip Daily Sabah (19/8/2024), Roketsan selaku manufaktur Atmaca telah menguji Kara Atmaca dalam uji terbang terjauh dan terlama.
Didukung oleh mesin KTJ3700 yang dikembangkan di dalam negeri, Kara Atmaca berhasil mengenai sasaran yang mengambang setelah ditembakkan dari peluncur mobile. Pihak Roketsan tidak mengungkapkan lokasinya, meskipun pengujian serupa biasanya dilakukan di sebuah fasilitas di Sinop, provinsi paling utara Turki.
“Selama pengujian terbarunya, Kara Atmaca, yang didukung oleh mesin KTJ3700, berhasil mengenai sasarannya dengan akurasi yang sangat tinggi dan menyelesaikan penerbangan terjauhnya hingga saat ini,” kata Haluk Görgün, kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) Turki.
Görgün menyatakan bahwa sistem Kara Atmaca dirancang untuk digunakan terhadap target darat strategis yang membutuhkan presisi tinggi dan akan semakin memperkuat kekuatan militer Turki. “Dengan fitur-fiturnya yang khas, Kara Atmaca akan selangkah lebih maju dari para pesaing globalnya,” tulisnya di platform media sosial X.
Kara Atmaca dilengjkapi dengan fitur anti jamming dan rudal ini dapat diluncurkan dari kendaraan beroda taktis dan diharapkan dapat menargetkan aset-aset strategis berbasis darat, baterai pertahanan udara, dan sistem rudal berbasis darat tetap dan bergerak. Mesin Kara Atmaca menggunakan turbojet KTJ3700 yang dikembangkan oleh Kale Arge.
Kontrak pengembangan untuk Kara Atmaca ditandatangani pada pertengahan Agustus 2021 untuk memenuhi kebutuhan operasional Komando Angkatan Darat Turki untuk serangan presisi pada jarak jauh.
Dengan berat sekitar 890 kilogram, rudal ini dilengkapi dengan advanced imaging infrared (IIR) seeker head yang memungkinkannya untuk melakukan manuver agresif dan menyerang target dengan presisi tingkat sentimeter.
Kara Atmaca memiliki jangkauan lebih dari 280 kilometer (173,98 mil), lebih jauh dari rudal anti kapal (Atmaca navy version) yang jangkauan 220 kilometer. Kara Atmaca diharapkan mulai dioperasikan Angkatan Darat Turki pada tahun 2026. (Gilang Perdana)
Berikut video diposkan Techo Defense :
Rudal Kara Atmaca (Roketsan) 🚀
Selain varian yang diluncurkan dari kapal perang permukaan, rudal jelajah Atmaca juga dibuat dalam varian yang diluncurkan dari permukaan, untuk kebutuhan Angkatan Darat Turki. Meski sama-sama punya kemampuan serang permukan dan anti kapal, namun varian surface to surface missile yang disebut Kara Atmaca, punya bobot lebih besar.
Sebagai perbandingan, Kara Atmaca (army version) beratnya mencapai 890 kilogram, sementara Atmaca navy version (seperti yang dipesan TNI AL) beratnya 750 kilogram. Bobot Kara Atmaca lebih besar lantaran jarak jangkau dan hulu ledaknya lebih besar daripada Atmaca navy version. Kara Atmaca berat hulu ledaknya 250 kilogram, sementara Atmaca navy version berat hulu ledaknya lebih ringan 30 kilogram.
Dan belum lama ini ada kabar tentang Kara Atmaca, seperti dikutip Daily Sabah (19/8/2024), Roketsan selaku manufaktur Atmaca telah menguji Kara Atmaca dalam uji terbang terjauh dan terlama.
Didukung oleh mesin KTJ3700 yang dikembangkan di dalam negeri, Kara Atmaca berhasil mengenai sasaran yang mengambang setelah ditembakkan dari peluncur mobile. Pihak Roketsan tidak mengungkapkan lokasinya, meskipun pengujian serupa biasanya dilakukan di sebuah fasilitas di Sinop, provinsi paling utara Turki.
“Selama pengujian terbarunya, Kara Atmaca, yang didukung oleh mesin KTJ3700, berhasil mengenai sasarannya dengan akurasi yang sangat tinggi dan menyelesaikan penerbangan terjauhnya hingga saat ini,” kata Haluk Görgün, kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) Turki.
Görgün menyatakan bahwa sistem Kara Atmaca dirancang untuk digunakan terhadap target darat strategis yang membutuhkan presisi tinggi dan akan semakin memperkuat kekuatan militer Turki. “Dengan fitur-fiturnya yang khas, Kara Atmaca akan selangkah lebih maju dari para pesaing globalnya,” tulisnya di platform media sosial X.
Kara Atmaca dilengjkapi dengan fitur anti jamming dan rudal ini dapat diluncurkan dari kendaraan beroda taktis dan diharapkan dapat menargetkan aset-aset strategis berbasis darat, baterai pertahanan udara, dan sistem rudal berbasis darat tetap dan bergerak. Mesin Kara Atmaca menggunakan turbojet KTJ3700 yang dikembangkan oleh Kale Arge.
Kontrak pengembangan untuk Kara Atmaca ditandatangani pada pertengahan Agustus 2021 untuk memenuhi kebutuhan operasional Komando Angkatan Darat Turki untuk serangan presisi pada jarak jauh.
Dengan berat sekitar 890 kilogram, rudal ini dilengkapi dengan advanced imaging infrared (IIR) seeker head yang memungkinkannya untuk melakukan manuver agresif dan menyerang target dengan presisi tingkat sentimeter.
Kara Atmaca memiliki jangkauan lebih dari 280 kilometer (173,98 mil), lebih jauh dari rudal anti kapal (Atmaca navy version) yang jangkauan 220 kilometer. Kara Atmaca diharapkan mulai dioperasikan Angkatan Darat Turki pada tahun 2026. (Gilang Perdana)
Berikut video diposkan Techo Defense :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.