Kamis, 15 Mei 2025

18 Anggota OPM di Intan Jaya Dikabarkan Tewas dalam Kontak Tembak

⦿ (Istimewa)

Sebanyak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang dikenal juga dengan sebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dikabarkan tewas dalam kontak tembak yang terjadi dengan aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Data yang dihimpun Seputapapua.com pada Rabu (14/5/2025) menyebutkan, kontak tembak antara aparat keamanan dari satuan tugas (Satgas) TNI dengan gerombolan OPM berlangsung sejak Selasa pagi hari hingga sore, terjadi di beberapa kampung di Distrik Hitadipa, yakni di Kampung Bambu Kuning, Sugapa Lama, Dugusiga, Eknemba, dan Kampung Zanamba.

Pasukan OPM yang tewas disebut merupakan anak buah dari Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya dan Josua Waker. Mereka diduga berkumpul di Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning untuk merencanakan aksi penyerangan helikopter dan personel pembangunan Tower B3 yang tengah berlangsung di wilayah Distrik Beoga, perbatasan antara Intan Jaya dengan Puncak. Namun, rencana itu dapat diketahui oleh aparat keamanan yang kemudian melakukan pemantauan terhadap pergerakan OPM.

Data lainnya menyebutkan bahwa tim yang melakukan pemantauan melihat adanya seorang anggota OPM yang membawa senjata api di Kampung Sugapa Lama, kemudian dilakukan tindakan tegas hingga menewaskan seorang anggota OPM tersebut, sedangkan rekan-rekannya yang lain melarikan diri dan membawa lari senjata api milik anggota OPM yang tewas.

Setelah itu dilakukan penyisiran dan pembersihan dan ditemukan dua anggota OPM yang keluar dari Honai hendak melarikan diri, tim kemudian melakukan tindakan tegas hingga menewaskan dua anggota OPM tersebut.

Tim kembali memantau kurang lebih 15 orang anggota OPM sedang melarikan diri ke hutan menuju arah Kampung Dugusiga sambil membawa 1 pucuk senjata api. Aparat kemudian mengambil tindakan hingga menewaskan yang bersangkutan.

Setelah itu terpantau lagi tim adanya pergerakan pasukan OPM yang membawa senjata api sedang menuju ke arah Kampung Bambu Kuning. Aparat kembali mengambil tindakan hingga menewaskan seorang lagi anggota OPM, namun senjata api diambil oleh anggota OPM lainnya.

Lagi-lagi terpantau enam anggota OPM di Kampung Bambu Kuning, tiga diantaranya membawa senjata api. Saat dilakukan penyergapan oleh tim, tiga orang berhasil dilumpuhkan hingga tewas, sedangkan tiga lainnya melarikan diri ke arah jembatan Kampung Ndullamo dan bergabung dengan kurang lebih 15 anggota OPM lainnya.

Akibat kontak tembak ini, Pos TNI di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, dilaporkan mendapat gangguan tembakan dari OPM, begitu juga tim di Kampung Zanamba mendapat gangguan dari pasukan OPM, namun tim berhasil menewaskan seorang anggota OPM hingga terjatuh ke jurang.

Di Kampung Sugapa Lama, tim melakukan pengejaran setelah melihat sekitar sembilan anggota OPM, satu diantaranya membawa senjata api organik jenis SS1. Hasilnya, sembilan anggota OPM tersebut berhasil ditewaskan.

Hingga petang, tim akhirnya berhasil menduduki Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning. Tim siaga di kedua kampung tersebut.

Dari serangkaian kontak tembak yang terjadi antara satgas TNI dengan anggota OPM serta penyergapan yang dilakukan satgas TNI, terdapat 18 anggota OPM yang tewas.

Berikut juga ditemukan barang bukti berupa 1 pucuk senjata api jenis AK 47, 1 pucuk senjata rakitan, 5 butir amunisi kaliber 5,56mm, 7 butir amunisi kaliber 7,62 mm, busir panah, pisau sangkur, beberapa unit telepon seluler, laptop, hingga bendera Bintang Kejora.

Hingga kini pihak TNI belum mengeluarkan keterangan resmi terkait kejadian ini. Upaya konfirmasi telah dilakukan baik ke Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan dan Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Inf Winaryo, namun belum mendapatkan jawaban hingga berita ini diterbitkan.

  ⦾ Seputar Papua  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...