
Perusahaan pertahanan terkemuka Turki, Aselsan, Havelsan, dan Roketsan, akan memasok sistem utama untuk fregat kelas Merah Putih Indonesia, menurut informasi yang diperoleh selama pameran Indo Defence 2025 yang diadakan di Jakarta dari 11 hingga 14 Juni.
Fregat kelas Merah Putih didasarkan pada desain Arrowhead 140 Babcock, yang berasal dari fregat kelas Iver Huitfeldt milik Angkatan Laut Kerajaan Denmark. Kapal-kapal tersebut sedang dibangun oleh PT PAL Indonesia di galangan kapalnya di Surabaya, dengan pemotongan baja kapal utama pada 9 Desember 2022 dan pemasangan lunas pada 25 Agustus 2025.
Berdasarkan kerangka akuisisi program, sistem diklasifikasikan sebagai “Fitted For, But Not With” (FFBNW) dan “Main Contract Equipment.” Perusahaan Turki dan Italia mendominasi daftar pasokan, dengan perusahaan Turki mengambil peran utama dalam integrasi sistem tempur.
Aselsan Akan Mengirimkan Rangkaian Sensor Canggih
Aselsan akan menyediakan rangkaian sensor yang komprehensif untuk fregat Merah Putih. Rangkaian ini meliputi radar multifungsi Mete Han (juga dikenal sebagai CENK-350), radar CENK-200 (juga disebut sebagai MAR-D) untuk kendali helikopter, dan radar pengintai CENK-400 AESA, yang saat ini beroperasi di atas fregat kelas I milik Turki. Sistem ini merupakan inti dari kemampuan kewaspadaan situasional dan pengawasan udara kapal.
Selain itu, Aselsan akan memasok sistem tautan data dan IFF, sistem kendali tembakan AKREP-200 untuk rudal antikapal Atmaca, dan sonar yang dipasang di lambung kapal FERSAH untuk pengawasan bawah air.
Perwakilan perusahaan mengonfirmasi bahwa tiga kontrak terkait sistem ini telah ditandatangani hingga saat ini. Pengiriman semua komponen direncanakan dalam jangka waktu 36 bulan.
Kontribusi Havelsan dan Roketsan

Pemasangan ADVENT pada fregat Merah Putih menandai tonggak sejarah bagi Havelsan, karena ini akan menjadi pertama kalinya sistem tersebut diintegrasikan ke dalam lambung kapal yang dirancang oleh Inggris.
Roketsan akan melengkapi fregat tersebut dengan sistem peluncur vertikal MIDLAS, yang akan menampung rudal antikapal ATMACA sebagai senjata serang permukaan utama platform tersebut. Kelas Merah Putih akan menjadi platform pertama yang meluncurkan rudal ATMACA dari MIDLAS, menjadikan Indonesia sebagai pelanggan peluncuran untuk kemampuan terintegrasi ini.
Implikasi Strategis dan Industri
Program kelas Merah Putih mencerminkan strategi Indonesia untuk mengembangkan armada permukaan modern berdasarkan kerja sama internasional dan konstruksi dalam negeri. Integrasi sistem Turki tidak hanya memperkuat hubungan pertahanan antara Turki dan Indonesia, tetapi juga menghadirkan kesamaan operasional di sejumlah platform angkatan laut Indonesia yang terus bertambah.
Varian Arrowhead 140 juga sedang dikembangkan untuk Angkatan Laut Kerajaan (kelas Tipe 31) dan Angkatan Laut Polandia (kelas Miecznik), tetapi program Merah Putih akan menonjol karena penggabungan sistem Turki dan arsitektur manajemen tempur.
Target Peluncuran
Menurut pernyataan yang dibuat oleh Menteri Pertahanan Indonesia pada Januari 2025, fregat Merah Putih pertama seharusnya diluncurkan pada bulan Juni. Namun, Naval News memahami bahwa upacara peluncuran telah diundur hingga Oktober. Rekaman terbaru oleh CNN Indonesia ini menunjukkan status terkini lambung pertama.
Selama Indo Defence 2025, Naval News juga mengetahui bahwa Babcock siap membantu proyek tersebut sebagai mitra pendukung desain. (Tayfun Ozberkk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.