Bandung ♼ Kodam III/Siliwangi memperkuat jajaran satuan tempurnya dengan kehadiran lima pleton pemukul yang berasal dari batalyon infanteri organik.
Sebelumnya, mereka digembleng selama sebulan untuk mencapai kualifikasi tersebut.
Dalam kaitan itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim secara resmi menutup Latihan Pembentukan Peleton Pemukul Batalyon Infanteri (Yonif) jajaran Kodam III/Siliwangi di Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (16/12).
Dijelaskan, 5 peleton masing-masing 40 orang itu berasal dari Yonif 315/Garuda (Bogor), Yonif 301/Prabu Kian Santang (Sumedang), Yonif 312/Kala Hitam (Subang), Yonif 310/Kidang Kencana (Sukabumi), dan Yonif 320/Badak Putih (Serang).
Keberadaan peleton pemukul merupakan respon atas dinamika ancaman. Karena itu, sebagai peleton pemukul Kodam III/Siliwangi, pasukan terpilih itu dituntut terus meningkatkan kemampuan serta bisa membaca situasi yang berkembang.
“Hal ini penting untuk diperhatikan, mengingat prediksi dan situasi kemungkinan ancaman ke depan akan semakin menuntut penanganan yang lebih taktis dan profesional,” tandas Pangdam.
Peleton tempur sendiri mempunyai kemampuan dasar pertempuran jarak jauh, pertempuran jarak dekat dan serbuan gedung, serta mobil udara kemudian di rawa dengan materi ekspedisi renang taktis dan penyeberangan basah.
Sebelumnya, mereka digembleng selama sebulan untuk mencapai kualifikasi tersebut.
Dalam kaitan itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim secara resmi menutup Latihan Pembentukan Peleton Pemukul Batalyon Infanteri (Yonif) jajaran Kodam III/Siliwangi di Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (16/12).
Dijelaskan, 5 peleton masing-masing 40 orang itu berasal dari Yonif 315/Garuda (Bogor), Yonif 301/Prabu Kian Santang (Sumedang), Yonif 312/Kala Hitam (Subang), Yonif 310/Kidang Kencana (Sukabumi), dan Yonif 320/Badak Putih (Serang).
Keberadaan peleton pemukul merupakan respon atas dinamika ancaman. Karena itu, sebagai peleton pemukul Kodam III/Siliwangi, pasukan terpilih itu dituntut terus meningkatkan kemampuan serta bisa membaca situasi yang berkembang.
“Hal ini penting untuk diperhatikan, mengingat prediksi dan situasi kemungkinan ancaman ke depan akan semakin menuntut penanganan yang lebih taktis dan profesional,” tandas Pangdam.
Peleton tempur sendiri mempunyai kemampuan dasar pertempuran jarak jauh, pertempuran jarak dekat dan serbuan gedung, serta mobil udara kemudian di rawa dengan materi ekspedisi renang taktis dan penyeberangan basah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.