"Total kami sudah mengalokasikan sekitar Rp 10 triliun untuk pembangunan persenjataan TNI dan sifatnya hanya dana talangan, karena pembangunan alutsita dibiayai APBN."
Jakarta ☆ Bank Mandiri menyatakan sudah mengalokasikan dana hingga Rp 10 triliun untuk mendanai pembangunan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) guna memperkuat persenjataan dan peralatan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Total kami sudah mengalokasikan sekitar Rp 10 triliun untuk pembangunan persenjataan TNI dan sifatnya hanya dana talangan, karena pembangunan alutsita dibiayai APBN," kata Managing Directior Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman di Batam, Jumat (20/12).
Untuk pembangunan KRI Alamang 644 jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) ukuran 40 meter menelan anggaran sekitar Rp 73 miliar.
Sebelumnya Bank Mandiri juga telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 123,78 miliar untuk membangun tiga unit kapal cepat rudal pertama, kedua dan ketiga produksi dalam negeri, yaitu KRI Clurit 641, KRI Kujang 642 dan KRI Beladau 643.
"Selain itu, Bank mandiri juga membiayai pembangunan KRI Pari 849 dan KRI Sembilang 850 yang diresmikan September 2013 lalu," kata Rachman.
Rachman mengatakan, pembangunan KRI dan alat utama persenjataan lain didanai oleh Bank Mandiri sebelum dana dari APBN turun.
"Selain kapal-kapal yang dibangun untuk TNI AL, yang sudah ditandatangani oleh Kementerian Keuangan adalam pembiayaan kebutuhan perlengkapan tank tempur dan kebutuhan di TNI lainnya," kata dia.
Rachmad mengatakan, upaya tersebut sebagai bentuk peran serta Bank Mandiri agar pembangunan perlengkapan untuk TNI dan Polri bisa dilaksanakan.
"Jika diperlukan, untuk tahun-tahun berikutnya kami siap untuk memberikan dana talangan dan bekerjasama dalam pembangunan alutsita yang dibutuhkan TNI dan Polri," kata Rachmad.
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan selama ini pembangunan alutsita bagi kebutuhan TNI dan Polri dibantu dengan pembiayaan dari Bank Mandiri.
"Pada dasarnya semua didanai APBN, namun karena dana APBN memerlukan proses untuk pencairan. Maka Bank Mandiri yang menalangi hingga dana pemerintah tersebut turun,' kata dia.
Dengan pembiayaan dari Bank Mandiri, kata dia, pembangunan alutsita bisa dilaksanakan lebih cepat.[mad/ant]
KRI Alamang 644 |
"Total kami sudah mengalokasikan sekitar Rp 10 triliun untuk pembangunan persenjataan TNI dan sifatnya hanya dana talangan, karena pembangunan alutsita dibiayai APBN," kata Managing Directior Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman di Batam, Jumat (20/12).
Untuk pembangunan KRI Alamang 644 jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) ukuran 40 meter menelan anggaran sekitar Rp 73 miliar.
Sebelumnya Bank Mandiri juga telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 123,78 miliar untuk membangun tiga unit kapal cepat rudal pertama, kedua dan ketiga produksi dalam negeri, yaitu KRI Clurit 641, KRI Kujang 642 dan KRI Beladau 643.
"Selain itu, Bank mandiri juga membiayai pembangunan KRI Pari 849 dan KRI Sembilang 850 yang diresmikan September 2013 lalu," kata Rachman.
Rachman mengatakan, pembangunan KRI dan alat utama persenjataan lain didanai oleh Bank Mandiri sebelum dana dari APBN turun.
"Selain kapal-kapal yang dibangun untuk TNI AL, yang sudah ditandatangani oleh Kementerian Keuangan adalam pembiayaan kebutuhan perlengkapan tank tempur dan kebutuhan di TNI lainnya," kata dia.
Rachmad mengatakan, upaya tersebut sebagai bentuk peran serta Bank Mandiri agar pembangunan perlengkapan untuk TNI dan Polri bisa dilaksanakan.
"Jika diperlukan, untuk tahun-tahun berikutnya kami siap untuk memberikan dana talangan dan bekerjasama dalam pembangunan alutsita yang dibutuhkan TNI dan Polri," kata Rachmad.
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan selama ini pembangunan alutsita bagi kebutuhan TNI dan Polri dibantu dengan pembiayaan dari Bank Mandiri.
"Pada dasarnya semua didanai APBN, namun karena dana APBN memerlukan proses untuk pencairan. Maka Bank Mandiri yang menalangi hingga dana pemerintah tersebut turun,' kata dia.
Dengan pembiayaan dari Bank Mandiri, kata dia, pembangunan alutsita bisa dilaksanakan lebih cepat.[mad/ant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.