Negara-negara barat mengamini penindasan karena ingin keruk alam Papua
Amerika ☆ Salah satu intelektual terkemuka dunia, Noam Chomsky, angkat bicara mengenai kondisi di Papua. Dalam sebuah wawancara yang muncul di YouTube, profesor emeritus Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, itu menyebut genosida sedang terjadi di Papua.
"Dukungan Barat terhadap penindasan di Papua Barat adalah skandal besar," kata Chomsky dalam salah satu video yang merupakan bagian dari serial "The Chomsky Videos", diunggah pada 8 Desember 2013. Negara-negara Barat, kata Chomsky, mengamini karena ingin mengeruk sumber daya alam Papua.
Chomsky yang kerap disebut sebagai "Bapak Linguistik Modern" itu menyatakan, populasi, kebudayaan dan masyarakat Papua sedang berada dalam penindasan. "Apa yang terjadi di sana? Jelas genosida yang nyata," kata Chomsky. "Jika aktivis-aktivisnya ditaruh di satu ruangan, mereka terlihat putus asa," katanya pria keturunan Yahudi kelahiran 7 Desember 1928.
Dan posisi Amerika Serikat, kata Chomsky, mendukung aksi itu. Selama 25 tahun, politik luar negeri negerinya itu mendukung segala macam aksi termasuk penindasan militer terhadap Papua, kata intelektual yang menganggap dirinya seorang sosialis libertarian itu.
Video wawancara Chomsky ini sudah beredar luas di Papua. Tabloid Jubi melalui lamannya turut menyiarkan ulang video ini.(umi)
"Dukungan Barat terhadap penindasan di Papua Barat adalah skandal besar," kata Chomsky dalam salah satu video yang merupakan bagian dari serial "The Chomsky Videos", diunggah pada 8 Desember 2013. Negara-negara Barat, kata Chomsky, mengamini karena ingin mengeruk sumber daya alam Papua.
Chomsky yang kerap disebut sebagai "Bapak Linguistik Modern" itu menyatakan, populasi, kebudayaan dan masyarakat Papua sedang berada dalam penindasan. "Apa yang terjadi di sana? Jelas genosida yang nyata," kata Chomsky. "Jika aktivis-aktivisnya ditaruh di satu ruangan, mereka terlihat putus asa," katanya pria keturunan Yahudi kelahiran 7 Desember 1928.
Dan posisi Amerika Serikat, kata Chomsky, mendukung aksi itu. Selama 25 tahun, politik luar negeri negerinya itu mendukung segala macam aksi termasuk penindasan militer terhadap Papua, kata intelektual yang menganggap dirinya seorang sosialis libertarian itu.
Video wawancara Chomsky ini sudah beredar luas di Papua. Tabloid Jubi melalui lamannya turut menyiarkan ulang video ini.(umi)
♞ Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.