Surabaya ★ Apel pengecekan kesiapan pasukan dan alutsista menjelang Latgab TNI 1-5 Juni 2014 mendatang dilakukan Dirlatgab, Letjen Lodewijk F. Paulus, di Koarmatim, Surabaya, beberapa hari lalu.
"Dari unsur laut, total alutsista ada 33 KRI, 76 kendaraan siap tempur, dan 8 pesawat," ujar Lodewijk saat konferensi pers.
Lodewijk meninjau satu per satu kesiapan pasukan TNI AL. Alutsista yang digunakan pasukan ini rata-rata berumur tua. Tak sedikit peralatan seperti senjata laras panjang hingga kendaraan tank amfibi yang dibuat pada 1960-an.
Namun meski sudah tua, menurut Lodewijk, alutsista tersebut masih layak digunakan. Peralatan tempur TNI AL sudah di-upgrade dengan teknologi baru dalam kemampuan menangkis serangan, radar, dan GPS.
Dalam Latgab ini, unsur laut terbagi dalam tiga komando tugas, yakni Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), dan Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin).
Lebih lanjut, Lodewijk menerangkan mengenai perincian alutsista dari masing-masing komando yang mengikuti Latgab.
“Kogaslagab berisi kapal-kapal kombatan jenis perusak kawal rudal seperti KRI Ahmad Yani dan KRI Yos Sudarso.
Sedangkan Kogasgabfib berisi kapal jenis Landing Platform Dock seperti KRI Makassar, KRI Surabaya, dan KRI Kerapu. Sementara Kogasgabratmin berisi kapal jenis Landing Ship Tank seperti KRI Teluk Sampit, KRI Teluk Mandar, dan KRI Teluk Penyu,” paparnya.
Dirlatgab yang didampingi Danguspurla Koarmatim, Laksamana Pertama Aan Kurnia, juga meninjau KRI Sultan Hasanuddin yang berlabuh di Koarmatim. KRI ini dilengkapi radar 3 dimensi yang bisa langsung berkoordinasi dengan udara.
"Kapal ini juga ada sistem link ke kapal lain sehingga bisa transfer data," ucap Aan. Selain itu, kapal juga dilengkapi tanker anti rudal untuk self defence, sehingga jika kapal diserang oleh musuh, bagian ruang informasi pusat tempur akan tetap aman. Ruangan tersebut juga dilengkapi GPS jumper.
Salah satu alutsista terbaru adalah tank BMP 3F juga turut dipersiapkan untuk mengikuti Latgab. Tank ini didatangkan dari Rusia pada tahun 2010 lalu. Tank berwarna hijau loreng tersebut berkapasitas 9 penumpang dan 3 orang awak ini memiliki kemampuan dapat menembak secara otomatis.
"Dari unsur laut, total alutsista ada 33 KRI, 76 kendaraan siap tempur, dan 8 pesawat," ujar Lodewijk saat konferensi pers.
Lodewijk meninjau satu per satu kesiapan pasukan TNI AL. Alutsista yang digunakan pasukan ini rata-rata berumur tua. Tak sedikit peralatan seperti senjata laras panjang hingga kendaraan tank amfibi yang dibuat pada 1960-an.
Namun meski sudah tua, menurut Lodewijk, alutsista tersebut masih layak digunakan. Peralatan tempur TNI AL sudah di-upgrade dengan teknologi baru dalam kemampuan menangkis serangan, radar, dan GPS.
Dalam Latgab ini, unsur laut terbagi dalam tiga komando tugas, yakni Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), dan Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin).
Lebih lanjut, Lodewijk menerangkan mengenai perincian alutsista dari masing-masing komando yang mengikuti Latgab.
“Kogaslagab berisi kapal-kapal kombatan jenis perusak kawal rudal seperti KRI Ahmad Yani dan KRI Yos Sudarso.
Sedangkan Kogasgabfib berisi kapal jenis Landing Platform Dock seperti KRI Makassar, KRI Surabaya, dan KRI Kerapu. Sementara Kogasgabratmin berisi kapal jenis Landing Ship Tank seperti KRI Teluk Sampit, KRI Teluk Mandar, dan KRI Teluk Penyu,” paparnya.
Dirlatgab yang didampingi Danguspurla Koarmatim, Laksamana Pertama Aan Kurnia, juga meninjau KRI Sultan Hasanuddin yang berlabuh di Koarmatim. KRI ini dilengkapi radar 3 dimensi yang bisa langsung berkoordinasi dengan udara.
"Kapal ini juga ada sistem link ke kapal lain sehingga bisa transfer data," ucap Aan. Selain itu, kapal juga dilengkapi tanker anti rudal untuk self defence, sehingga jika kapal diserang oleh musuh, bagian ruang informasi pusat tempur akan tetap aman. Ruangan tersebut juga dilengkapi GPS jumper.
Salah satu alutsista terbaru adalah tank BMP 3F juga turut dipersiapkan untuk mengikuti Latgab. Tank ini didatangkan dari Rusia pada tahun 2010 lalu. Tank berwarna hijau loreng tersebut berkapasitas 9 penumpang dan 3 orang awak ini memiliki kemampuan dapat menembak secara otomatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.