➶ Sistem rudal canggih terbaru milik Iran dipamerkan setelah lama jadi misteri. [Foto/twitter] ★
Selama satu setengah dekade terakhir, Republik Islam Iran telah mengembangkan banyak sistem rudal buatan dalam negeri. Sistem rudal itu ditugaskan untuk segala hal mulai dari memberikan pertahanan udara hingga serangan massal terhadap instalasi darat dan kapal perang musuh jika terjadi serangan.
Iran telah memamerkan sistem pertahanan udara terbaru yang sangat misterius yang memanfaatkan teknologi peluncuran vertikal.
Sistem rudal tanpa nama itu difilmkan mengambil bagian dalam latihan pertahanan udara bersama skala besar di Iran tengah pada Selasa dan Rabu (13/10/2021).
Latihan tersebut, yang dijuluki 'Guardians of Velayet Sky-1400', melibatkan unit pertahanan udara dari Garda Revolusi elit Iran, serta tentara reguler.
Sistem ini memiliki empat peluncur tabung yang siap diluncurkan dan kompleks radar yang terletak di peluncur itu sendiri, dengan konfigurasi yang dikenal sebagai TELAR (Transporter Erector Launcher And Radar). Ruang kendali sistem mungkin terletak di bawah radar.
Tasnim berspekulasi sistem tersebut, yang tidak merekam penembakan, adalah platform pertahanan udara bergerak untuk digunakan melawan target udara pada jarak menengah.
“Sistem tersebut dapat digunakan oleh kapal angkatan laut juga, baik untuk memberikan pertahanan udara atau untuk meluncurkan rudal jelajah,” ungkap laporan Tasnim.
Tasnim mengatakan sistem radar array bertahap onboard dapat beroperasi di X-band, memungkinkan sistem melacak dan melibatkan beberapa target secara bersamaan.
Desain TELAR juga diharapkan dapat mempersulit musuh mengganggu operasi sistem atau memenuhi lingkungan pertempuran menggunakan peperangan elektronik.
Komandan Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Iran Amir Ali Hajizadeh memuji peralatan baru yang dipamerkan dalam latihan itu.
“Lima belas tahun yang lalu, kita tidak memiliki kemampuan seperti itu, dan kita bergantung pada peralatan asing di radar, komando dan kontrol, serta sistem rudal permukaan-ke-udara. Sekarang, semua peralatan yang digunakan dalam latihan tahunan telah dikembangkan di Iran,” ujar dia.
Seiring dengan sistem peluncuran vertikal yang misterius, latihan Guardians of Velayet Sky-1400 telah melihat penggunaan pertama kalinya dalam latihan, sistem radar jarak jauh baru yang dikenal sebagai Qods.
Radar yang dipasang di kendaraan itu dikatakan mampu mendeteksi target pada jarak lebih dari 500 km dan pada ketinggian lebih dari 90.000 kaki.
Latihan tersebut juga melihat penyebaran sistem pertahanan udara Joshan dan Khatam, dengan upgrade ke sistem rudal permukaan-ke-udara Khordad 15 yang pertama kali diluncurkan pada 2019, dan dicirikan pengamat sebagai 'Mini-S-300'.
Sistem rudal Dezful dan Majid juga ambil bagian dalam latihan tersebut.
Iran memiliki salah satu sektor pertahanan dalam negeri yang paling canggih di Timur Tengah, dan telah menciptakan beragam sistem rudal jarak pendek, menengah dan panjang.
Amerika Serikat dan sekutunya telah berusaha mengekang kekuatan rudal Republik Islam Iran melalui perjanjian, tetapi Teheran telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan pernah menyerahkan senjata, dan menganggapnya sebagai jaminan keamanan terhadap agresi asing. (sya)
Selama satu setengah dekade terakhir, Republik Islam Iran telah mengembangkan banyak sistem rudal buatan dalam negeri. Sistem rudal itu ditugaskan untuk segala hal mulai dari memberikan pertahanan udara hingga serangan massal terhadap instalasi darat dan kapal perang musuh jika terjadi serangan.
Iran telah memamerkan sistem pertahanan udara terbaru yang sangat misterius yang memanfaatkan teknologi peluncuran vertikal.
Sistem rudal tanpa nama itu difilmkan mengambil bagian dalam latihan pertahanan udara bersama skala besar di Iran tengah pada Selasa dan Rabu (13/10/2021).
Latihan tersebut, yang dijuluki 'Guardians of Velayet Sky-1400', melibatkan unit pertahanan udara dari Garda Revolusi elit Iran, serta tentara reguler.
Sistem ini memiliki empat peluncur tabung yang siap diluncurkan dan kompleks radar yang terletak di peluncur itu sendiri, dengan konfigurasi yang dikenal sebagai TELAR (Transporter Erector Launcher And Radar). Ruang kendali sistem mungkin terletak di bawah radar.
Tasnim berspekulasi sistem tersebut, yang tidak merekam penembakan, adalah platform pertahanan udara bergerak untuk digunakan melawan target udara pada jarak menengah.
“Sistem tersebut dapat digunakan oleh kapal angkatan laut juga, baik untuk memberikan pertahanan udara atau untuk meluncurkan rudal jelajah,” ungkap laporan Tasnim.
Tasnim mengatakan sistem radar array bertahap onboard dapat beroperasi di X-band, memungkinkan sistem melacak dan melibatkan beberapa target secara bersamaan.
Desain TELAR juga diharapkan dapat mempersulit musuh mengganggu operasi sistem atau memenuhi lingkungan pertempuran menggunakan peperangan elektronik.
Komandan Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Iran Amir Ali Hajizadeh memuji peralatan baru yang dipamerkan dalam latihan itu.
“Lima belas tahun yang lalu, kita tidak memiliki kemampuan seperti itu, dan kita bergantung pada peralatan asing di radar, komando dan kontrol, serta sistem rudal permukaan-ke-udara. Sekarang, semua peralatan yang digunakan dalam latihan tahunan telah dikembangkan di Iran,” ujar dia.
Seiring dengan sistem peluncuran vertikal yang misterius, latihan Guardians of Velayet Sky-1400 telah melihat penggunaan pertama kalinya dalam latihan, sistem radar jarak jauh baru yang dikenal sebagai Qods.
Radar yang dipasang di kendaraan itu dikatakan mampu mendeteksi target pada jarak lebih dari 500 km dan pada ketinggian lebih dari 90.000 kaki.
Latihan tersebut juga melihat penyebaran sistem pertahanan udara Joshan dan Khatam, dengan upgrade ke sistem rudal permukaan-ke-udara Khordad 15 yang pertama kali diluncurkan pada 2019, dan dicirikan pengamat sebagai 'Mini-S-300'.
Sistem rudal Dezful dan Majid juga ambil bagian dalam latihan tersebut.
Iran memiliki salah satu sektor pertahanan dalam negeri yang paling canggih di Timur Tengah, dan telah menciptakan beragam sistem rudal jarak pendek, menengah dan panjang.
Amerika Serikat dan sekutunya telah berusaha mengekang kekuatan rudal Republik Islam Iran melalui perjanjian, tetapi Teheran telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan pernah menyerahkan senjata, dan menganggapnya sebagai jaminan keamanan terhadap agresi asing. (sya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.