★ UCAV CH4 TNI AU [Adhityaaap]
Pesawat tanpa awak (nirawak) atau biasa disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) seringkali dikaitkan dengan drone. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan di antara keduanya.
Istilah drone belakangan popular dan menjadi perbincangan. Terutama ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan anggaran Rp12,2 triliun untuk penguatan keamanan laut di Kepulauan Natuna.
Kebijakan itu diketahui dari Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022.
Dokumen itu menyebut salah satu upaya penguatan di Natuna dilakukan lewat pengadaan unmanned aerial vehicle (UAV).
Terdapat perbedaan antara drone dengan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Secara umum keduanya adalah pesawat tanpa awak, namun terdapat perbedaan fungsi antara drone dengan UAV.
Istilah UAV biasanya mengacu pada pesawat militer yang dioperasikan tanpa pilot yang dapat digunakan kembali. Definisi tersebut juga membuat UAV termasuk ke dalam salah satu jenis drone, karena drone tidak memiliki pilot di dalam pesawat.
Salah satu titik perbedaan antara drone dan UAV terletak pada ukuran dan bobot. Istilah drone merujuk pada perangkat quadcopters atau wahana dengan empat buah baling-baling sebagai penggerak yang digunakan buat kebutuhan hobi atau keperluan fotografi hingga video.
[Military buzz]
Drone sebenarnya dapat digunakan untuk menggambarkan atau mendefinisikan berbagai macam kendaraan tanpa awak. Kendaraan otonom di laut atau darat juga termasuk ke dalam definisi drone.
Meski demikian, penggunaan istilah yang paling umum mengacu pada pesawat yang dapat dipandu dari jarak jauh atau secara mandiri, seperti dikutip dari situs Drone Academy-Asia.
Definisi UAV justru mengacu pada pesawat tanpa awak yang digunakan untuk keperluan militer. Jadi dapat dikatakan UAV adalah drone, tapi tak semua drone adalah UAV.
Seperti dilansir Botlink, selain UAV ada pula akronim UAS (Unmanned Aircraft System). UAS memiliki definisi drone atau UAV beserta dengan pilot yang berada di darat termasuk dengan sistem pengendali UAV.
Jadi UAS merupakan komponen dari UAV yang mengendalikan UAV karena tak hanya mencakup UAV (pesawat), tapi juga pilot dan sistem pengendali kokpit.
Selain UAV dan UAS, ada pula akronim RPA (Remotely Piloted Aircraft). RPA merupakan definisi yang paling disukai oleh pilot ketimbang drone atau UAV.
Istilah ini muncul karena beberapa drone mengharuskan pilot memiliki kemampuan yang lebih lengkap yang diperoleh melalui latihan bertahun-tahun.
Misalnya saja kokpit UAV MQ-9 Reaper atau Global Hawk sangat mirip dengan kokpit pesawat komersial. Sedangkan sistem kokpit RPA berbeda dengan sistem kokpit drone yang digunakan hanya untuk keperluan foto dan video. (mrh/ayp)
Pesawat tanpa awak (nirawak) atau biasa disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) seringkali dikaitkan dengan drone. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan di antara keduanya.
Istilah drone belakangan popular dan menjadi perbincangan. Terutama ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan anggaran Rp12,2 triliun untuk penguatan keamanan laut di Kepulauan Natuna.
Kebijakan itu diketahui dari Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022.
Dokumen itu menyebut salah satu upaya penguatan di Natuna dilakukan lewat pengadaan unmanned aerial vehicle (UAV).
Terdapat perbedaan antara drone dengan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Secara umum keduanya adalah pesawat tanpa awak, namun terdapat perbedaan fungsi antara drone dengan UAV.
Istilah UAV biasanya mengacu pada pesawat militer yang dioperasikan tanpa pilot yang dapat digunakan kembali. Definisi tersebut juga membuat UAV termasuk ke dalam salah satu jenis drone, karena drone tidak memiliki pilot di dalam pesawat.
Salah satu titik perbedaan antara drone dan UAV terletak pada ukuran dan bobot. Istilah drone merujuk pada perangkat quadcopters atau wahana dengan empat buah baling-baling sebagai penggerak yang digunakan buat kebutuhan hobi atau keperluan fotografi hingga video.
[Military buzz]
Drone sebenarnya dapat digunakan untuk menggambarkan atau mendefinisikan berbagai macam kendaraan tanpa awak. Kendaraan otonom di laut atau darat juga termasuk ke dalam definisi drone.
Meski demikian, penggunaan istilah yang paling umum mengacu pada pesawat yang dapat dipandu dari jarak jauh atau secara mandiri, seperti dikutip dari situs Drone Academy-Asia.
Definisi UAV justru mengacu pada pesawat tanpa awak yang digunakan untuk keperluan militer. Jadi dapat dikatakan UAV adalah drone, tapi tak semua drone adalah UAV.
Seperti dilansir Botlink, selain UAV ada pula akronim UAS (Unmanned Aircraft System). UAS memiliki definisi drone atau UAV beserta dengan pilot yang berada di darat termasuk dengan sistem pengendali UAV.
Jadi UAS merupakan komponen dari UAV yang mengendalikan UAV karena tak hanya mencakup UAV (pesawat), tapi juga pilot dan sistem pengendali kokpit.
Selain UAV dan UAS, ada pula akronim RPA (Remotely Piloted Aircraft). RPA merupakan definisi yang paling disukai oleh pilot ketimbang drone atau UAV.
Istilah ini muncul karena beberapa drone mengharuskan pilot memiliki kemampuan yang lebih lengkap yang diperoleh melalui latihan bertahun-tahun.
Misalnya saja kokpit UAV MQ-9 Reaper atau Global Hawk sangat mirip dengan kokpit pesawat komersial. Sedangkan sistem kokpit RPA berbeda dengan sistem kokpit drone yang digunakan hanya untuk keperluan foto dan video. (mrh/ayp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.