JAKARTA - Meskipun Pancasila disahkan pada 18 Agustus 1945, namun nilai lima butirnya di dalamnya telah terlebih dahulu dikaji Soekarno sebelum terpilih sebagai Presiden RI. Kajian Bung Karno ini harus tetap dicatatkan dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Koordinator Nasional Aliansi Soehartois Patriot Pelopor Pembangunan Republik Indonesia (ASPPPRI), Jantje Worotitjan, Ketua Ketua Institut Studi Nusantara (ISN) Jeffrey Rawis, Direktur Eksekutif ISN Kenly Poluan dan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Nusantara (LKK), Viktus Murin dalam diskusi 'Harlah Pancasila' di Jakarta, Kamis (6/6).
Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 tentang usulan azas negara, patut dirayakan sebagai hari lahir Pancasila. "Sebab, Bung Karno lah satu-satunya penggali Pancasila. Itu tak bisa dibantah," kata Jantje terkait peringatan HUT Bung Karno, tepat tanggal 6 Juni 2013 ini. "Bung Karno-lah yang menggali rumusan Pancasila sebagai filosofi bangsa yang dilahirkannya atau istilah beliau 'membinani' kelahirannya pada tanggal 1 Juni 1945," ungkap dia.
Pancasila yang digali dan dicetuskan Bung Karno, menurut Jantje, kemudian mengalami proses penyelamatan dari rongrongan anasir kontra revolusioner atau anti Pancasila.
"Itu diselamatkan oleh Pak Harto dengan memasyarakatkan pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), sekaligus dikonkretkan dalam sistem Ekonomi Pancasila yang membungkus konsep pembangunan berencana di era Orde Baru," tandas Jantje.(Feber S)
Hal tersebut dikatakan Koordinator Nasional Aliansi Soehartois Patriot Pelopor Pembangunan Republik Indonesia (ASPPPRI), Jantje Worotitjan, Ketua Ketua Institut Studi Nusantara (ISN) Jeffrey Rawis, Direktur Eksekutif ISN Kenly Poluan dan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Nusantara (LKK), Viktus Murin dalam diskusi 'Harlah Pancasila' di Jakarta, Kamis (6/6).
Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 tentang usulan azas negara, patut dirayakan sebagai hari lahir Pancasila. "Sebab, Bung Karno lah satu-satunya penggali Pancasila. Itu tak bisa dibantah," kata Jantje terkait peringatan HUT Bung Karno, tepat tanggal 6 Juni 2013 ini. "Bung Karno-lah yang menggali rumusan Pancasila sebagai filosofi bangsa yang dilahirkannya atau istilah beliau 'membinani' kelahirannya pada tanggal 1 Juni 1945," ungkap dia.
Pancasila yang digali dan dicetuskan Bung Karno, menurut Jantje, kemudian mengalami proses penyelamatan dari rongrongan anasir kontra revolusioner atau anti Pancasila.
"Itu diselamatkan oleh Pak Harto dengan memasyarakatkan pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), sekaligus dikonkretkan dalam sistem Ekonomi Pancasila yang membungkus konsep pembangunan berencana di era Orde Baru," tandas Jantje.(Feber S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.