Jakarta - Usai tank tempur Leopard dari Jerman, Kementerian Pertahanan akan memperkuat TNI AD dengan roket Javelin. Pengadaan roket anti tank buatan Amerika Serikat itu juga harus disertai dengan alih teknologi kepada tenaga ahli Indonesia.
Demikian tanggapan Menhan Purnomo Yosgiantoro ditanya tentang kabar rencana pengadaan roket anti tank Javelin.
Dia dicegat wartawan usai mengikuti rapat kerja tentang rencana kerja 2014 dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2013).
"Masih rencana," ujar Purnomo singkat.
Menhan kembali menegaskan, persyaratan untuk pengadaan alutsista. Bahwa persenjataan yang dimaksud memang dibutuhkan benar untuk meningkatkan kapasitas pertahanan RI, belum bisa diproduksi di dalam negeri dan ada alih teknologi dari produsen kepada tenaga ahli nasional.
"Ini sesuai kebutuhan TNI AD untuk meremajakan sistem alat pertahanan," tegasnya.
Demikian tanggapan Menhan Purnomo Yosgiantoro ditanya tentang kabar rencana pengadaan roket anti tank Javelin.
Dia dicegat wartawan usai mengikuti rapat kerja tentang rencana kerja 2014 dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2013).
"Masih rencana," ujar Purnomo singkat.
Menhan kembali menegaskan, persyaratan untuk pengadaan alutsista. Bahwa persenjataan yang dimaksud memang dibutuhkan benar untuk meningkatkan kapasitas pertahanan RI, belum bisa diproduksi di dalam negeri dan ada alih teknologi dari produsen kepada tenaga ahli nasional.
"Ini sesuai kebutuhan TNI AD untuk meremajakan sistem alat pertahanan," tegasnya.
● detik
mana mau mau amerika ngasih tot? Gak mungkin negri zionis antek antek israel
BalasHapusapa gak ada negara lain yg bs bikin senjata model begitu?..., rusia misalnya. jgn amerika 2 mulu, aku anak kmaren sore masih ingat ketika RI di embargo oleh amerika, akhirnya kita ktinggalan jauh soal alutista. gara 2 ketergantungan sama amerika.
BalasHapus