Mayoritas Mengenai Pangkalan Udara
Sistem pertahanan udara Israel ditembus rudal Iran. (Foto/AP) 🚀
Setidaknya sembilan rudal balistik Iran berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel yang rumit dan tembakan dari militer sekutu di wilayah tersebut. Itu menjadi bukti bahwa Iran memenangkan peperangan melawan Israel.
Akibat ditembusnya sistem pertahanan udara Israel, negara Zionis pun berpikir berulang kali untuk melakukan serangan balasan ke Iran. Israel dipastikan akan takut jika akan dihantam ratusan rudal dan drone dari Iran.
Lima proyektil menghantam pangkalan udara Nevatim, merusak pesawat angkut C-130, landasan pacu dan fasilitas penyimpanan yang kosong. Empat rudal balistik tambahan menghantam pangkalan udara lain, namun tidak ada laporan mengenai kerusakan signifikan.
Aero-3 adalah sistem yang sangat baru bagi Israel. Ini adalah pertama kalinya dikerahkan. Ini dirancang untuk menjatuhkan rudal balistik. Fakta bahwa sembilan rudal berhasil lolos akan menimbulkan kekhawatiran bagi Israel.
Al Jazeera melaporkan bahwa mereka mendengar ada pemeriksaan mengenai efektivitas sistem pertahanan Arrow-3 tersebut. Namun Israel secara terbuka berbicara tentang fakta bahwa semua sistem tersebut berhasil.
Apalagi, ada dua perpecahan penting yang terjadi dalam kabinet perang Israel. Yang pertama datang dari koalisi pemerintah sayap kanan. Mereka ingin melihat serangan balasan.
Namun ada orang-orang yang melihat ini sebagai peluang untuk membangun koalisi melawan Iran. Israel tidak memiliki dukungan yang dibutuhkan secara internasional untuk dapat melakukan serangan balasan. (ahm)
Rudal dan Drone Iran Lebih Hebat dari Sebelumnya
Beberapa senjata yang digunakan Iran untuk memulai serangan drone dan rudal ke Israel lebih canggih dibandingkan yang pernah dihadapi Israel sebelumnya.
The New York Times melaporkan hal tersebut. Israel sebelumnya menghadapi serangan udara dari Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam Palestina, yang menggunakan roket dengan jangkauan dan akurasi terbatas.
Ini termasuk roket jarak pendek dari keluarga Grad, serta roket M-302 buatan Suriah.
Selain itu, Hamas memiliki roket Fajr-5 dari Iran dan varian yang diproduksi secara lokal, masing-masing memiliki jangkauan sekitar 50 mil, menurut laporan tersebut.
“Senjata yang digunakan Iran pada hari Sabtu dapat melakukan perjalanan lebih jauh, dan beberapa di antaranya dapat melakukan perjalanan lebih cepat,” ungkap laporan The New York Times.
Sumber-sumber militer Israel yang dikutip dalam laporan tersebut menyatakan serangan tersebut terdiri dari 185 drone, 36 rudal jelajah, dan 110 rudal permukaan-ke-permukaan, yang sebagian besar diluncurkan dari Iran, dengan porsi lebih kecil berasal dari Irak dan Yaman.
Laporan tersebut juga mengutip postingan X oleh Fabian Hinz, pakar militer Iran, yang menyatakan Iran kemungkinan besar mengerahkan rudal jelajah Paveh 351, yang dikembangkan Korps Garda Revolusi Islam, yang memiliki jangkauan melebihi 1.200 mil, cukup untuk mencapai Israel dari Iran.
“Rudal tersebut (dalam versi berbeda) juga telah diberikan kepada Houthi Yaman dan PMF Irak,” papar Hinz.
Postingan lainnya, oleh anggota Dewan Penasihat Keamanan Internasional di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Jeffrey Lewis dilaporkan mengidentifikasi penggunaan rudal jelajah serangan darat oleh Iran, yang mampu membawa sekitar satu ton bahan peledak.
Berikut video dari Youtube :
Sistem pertahanan udara Israel ditembus rudal Iran. (Foto/AP) 🚀
Setidaknya sembilan rudal balistik Iran berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel yang rumit dan tembakan dari militer sekutu di wilayah tersebut. Itu menjadi bukti bahwa Iran memenangkan peperangan melawan Israel.
Akibat ditembusnya sistem pertahanan udara Israel, negara Zionis pun berpikir berulang kali untuk melakukan serangan balasan ke Iran. Israel dipastikan akan takut jika akan dihantam ratusan rudal dan drone dari Iran.
Lima proyektil menghantam pangkalan udara Nevatim, merusak pesawat angkut C-130, landasan pacu dan fasilitas penyimpanan yang kosong. Empat rudal balistik tambahan menghantam pangkalan udara lain, namun tidak ada laporan mengenai kerusakan signifikan.
Aero-3 adalah sistem yang sangat baru bagi Israel. Ini adalah pertama kalinya dikerahkan. Ini dirancang untuk menjatuhkan rudal balistik. Fakta bahwa sembilan rudal berhasil lolos akan menimbulkan kekhawatiran bagi Israel.
Al Jazeera melaporkan bahwa mereka mendengar ada pemeriksaan mengenai efektivitas sistem pertahanan Arrow-3 tersebut. Namun Israel secara terbuka berbicara tentang fakta bahwa semua sistem tersebut berhasil.
Apalagi, ada dua perpecahan penting yang terjadi dalam kabinet perang Israel. Yang pertama datang dari koalisi pemerintah sayap kanan. Mereka ingin melihat serangan balasan.
Namun ada orang-orang yang melihat ini sebagai peluang untuk membangun koalisi melawan Iran. Israel tidak memiliki dukungan yang dibutuhkan secara internasional untuk dapat melakukan serangan balasan. (ahm)
Rudal dan Drone Iran Lebih Hebat dari Sebelumnya
Beberapa senjata yang digunakan Iran untuk memulai serangan drone dan rudal ke Israel lebih canggih dibandingkan yang pernah dihadapi Israel sebelumnya.
The New York Times melaporkan hal tersebut. Israel sebelumnya menghadapi serangan udara dari Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam Palestina, yang menggunakan roket dengan jangkauan dan akurasi terbatas.
Ini termasuk roket jarak pendek dari keluarga Grad, serta roket M-302 buatan Suriah.
Selain itu, Hamas memiliki roket Fajr-5 dari Iran dan varian yang diproduksi secara lokal, masing-masing memiliki jangkauan sekitar 50 mil, menurut laporan tersebut.
“Senjata yang digunakan Iran pada hari Sabtu dapat melakukan perjalanan lebih jauh, dan beberapa di antaranya dapat melakukan perjalanan lebih cepat,” ungkap laporan The New York Times.
Sumber-sumber militer Israel yang dikutip dalam laporan tersebut menyatakan serangan tersebut terdiri dari 185 drone, 36 rudal jelajah, dan 110 rudal permukaan-ke-permukaan, yang sebagian besar diluncurkan dari Iran, dengan porsi lebih kecil berasal dari Irak dan Yaman.
Laporan tersebut juga mengutip postingan X oleh Fabian Hinz, pakar militer Iran, yang menyatakan Iran kemungkinan besar mengerahkan rudal jelajah Paveh 351, yang dikembangkan Korps Garda Revolusi Islam, yang memiliki jangkauan melebihi 1.200 mil, cukup untuk mencapai Israel dari Iran.
“Rudal tersebut (dalam versi berbeda) juga telah diberikan kepada Houthi Yaman dan PMF Irak,” papar Hinz.
Postingan lainnya, oleh anggota Dewan Penasihat Keamanan Internasional di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Jeffrey Lewis dilaporkan mengidentifikasi penggunaan rudal jelajah serangan darat oleh Iran, yang mampu membawa sekitar satu ton bahan peledak.
Berikut video dari Youtube :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.