Helikopter AgustaWestland dengan logo yang berubah menjadi hitam [Liam Daniels] ●
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan melaporkan rencana pengadaan alutsista kepada Presiden Joko Widodo. TNI masih merancang perencanaan pengadaan.
“Kita tunggu saja, karena saya belum menyampaikan kepada publik apa yang akan kita beli karena saya ditugaskan oleh Presiden untuk memaparkan semuanya pada Februari nanti. Tidak etis kalau saya belum lapor Presiden tapi media sudah tahu,” ujar Gatot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).
Menurut Gatot, TNI AD, AU, dan TNI AL masih merancang pengadaan alutsista baru. Perencanaan tersebut nantinya akan dibahas oleh Gatot dan akan disampaikan kepada pemerintah.
“Sekarang TNI AU sedang merancang, TNI AL sedang merancang, TNI AD sedang merancang. Nanti mereka memaparkan kepada saya, lalu dirumuskan bersama untuk disampaikan kepada pemerintah,” ujar Gatot.
Sementara itu, terkait dengan pembelian helikopter AW-101, Gatot mengatakan masih akan menginvestigasi awal mula rencana.
“Dengan kejadian kemarin, saya sedang proses untuk investigasi mengapa itu terjadi. Karena dalam perdagangan internasional itu bisa dibatalkan sekalipun sudah membayar uang muka,” tegas Gatot.
Menambah Alutsista
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana untuk menambah koleksi alutsista Indonesia. Ryamizard menjelaskan pihaknya akan mendorong produksi dalam negeri.
“Soal alutsista ya beli sebanyak mungkin. Semua kita tingkatkan, yang bisa kita buat ya buat-buat, yang kita tak bisa ya beli. Tapi ada transfer teknologi,” papar Ryamizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).
Dia menambahkan situasi dunia saat ini sedang tidak menentu lantaran kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kontroversial. Di tengah gejolak itu, Indonesia, kata Ryamizard, memilih meningkatkan persahabatan dengan negara-negara lain.
“Kita dalam situasi dunia ini tak menentu apalagi dengan kebijaksanaan Presiden Amerika, kita harus mawas diri dan tingkatkan persahabatan,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan PT Tata Motors bersama Pindad bekerja sama menciptakan kendaraan militer amfibi. Kolaborasi antara Tata Motors dan Pindad diperkirakan terealisasi dalam kurun waktu 10 bulan ke depan.
Tak hanya itu President Director of PT Tata Motors Indonesia and PT Tata Motors Distribusi Indonesia, Biswadev Sengupta, juga menjamin adanya transfer teknologi.
“Kami akan mentransfer teknologi. Karena tidak mungkin kami mengirimnya dari India, oleh sebab itu kami coba membuatnya di Indonesia (bersama Pindad-Red),” kata Biswadev, Selasa (17/1).
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.