Untuk Perkuat Alutsista TNI AD Meriam Caesar 155 mm TNI AD [Kostrad] ☆
Kementerian Pertahanan kembali akan mendatangkan Meriam Caesar 155 MM/GS sebagai bagian dari upaya modernisasi Alutsista TNI khususnya TNI AD di jajaran Batalyon Alteleri Medan (Armed). Meriam Caesar 155 MM/GS diproduksi oleh perusahaan persenjataan asal Perancis, Nexter System.
Rencana pengadaan meriam yang memiliki daya jangkau tembakan sejauh 39 km tersebut, ditandai dengan penandatanganan kontrak pengadaan 18 unit Meriam Caesar 155 MM/GS antara Kemhan dan Nexter System, Kamis (9/2) di kantor Kemhan, Jakarta.
Kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-masing dari pihak Kemhan diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksda TNI Leonardi, sedangkan dari Nexter Systems France diwakili oleh Executive Vive Presiden / Weapons & Altillery Systems, Gilles Sarreau.
Kabaranahan Kemhan dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pengadaan Meriam Caesar 155 MM/GS oleh Kemhan kepada produsen langsung dalam hal ini Nexter Systems France merupakan yang kedua kalinya dan diharapkan akan ada keberlanjutan kerjasama dimasa mendatang.
Dijelaskannya, dalam kontrak pengadaan Meriam Caesar 155 MM/GS tersebut, telah memuat persyaratan local content sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Hal ini adalah bagian dari upaya memberdayakan dan meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
“Pengadaan ini bagian dari pembangunan kekuatan yang sudah sudah direncanakan menuju kekuatan MEF, ini adalah pengadaan yang kedua, jadi tidak ada kesulitan seperti masalah teknologi, negosiasi local content, bahkan kita bisa mengejar lebih besar lagi untuk nilai dari local content”, jelas Kabaranahan Kemhan.
Menurutnya, dengan penambahan 18 Meriam Caesar 155 MM/GS ini, maka kekuatan Alutisista di jajaran Armed TNI AD dirasa sudah cukup. Selanjutnya adalah bagaimana keberlanjutan dari pemeliharaan dan ketersediaan cuku cadang serta amunisinya. Untuk itu, Kemhan berharap perlu adanya suatu keberlanjutan kerjasama antara industri pertahanan dalam negeri dalam hal ini PT. Pindad dengan Nexter Systems France.
Kementerian Pertahanan kembali akan mendatangkan Meriam Caesar 155 MM/GS sebagai bagian dari upaya modernisasi Alutsista TNI khususnya TNI AD di jajaran Batalyon Alteleri Medan (Armed). Meriam Caesar 155 MM/GS diproduksi oleh perusahaan persenjataan asal Perancis, Nexter System.
Rencana pengadaan meriam yang memiliki daya jangkau tembakan sejauh 39 km tersebut, ditandai dengan penandatanganan kontrak pengadaan 18 unit Meriam Caesar 155 MM/GS antara Kemhan dan Nexter System, Kamis (9/2) di kantor Kemhan, Jakarta.
Kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak, masing-masing dari pihak Kemhan diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksda TNI Leonardi, sedangkan dari Nexter Systems France diwakili oleh Executive Vive Presiden / Weapons & Altillery Systems, Gilles Sarreau.
Kabaranahan Kemhan dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pengadaan Meriam Caesar 155 MM/GS oleh Kemhan kepada produsen langsung dalam hal ini Nexter Systems France merupakan yang kedua kalinya dan diharapkan akan ada keberlanjutan kerjasama dimasa mendatang.
Dijelaskannya, dalam kontrak pengadaan Meriam Caesar 155 MM/GS tersebut, telah memuat persyaratan local content sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Hal ini adalah bagian dari upaya memberdayakan dan meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.
“Pengadaan ini bagian dari pembangunan kekuatan yang sudah sudah direncanakan menuju kekuatan MEF, ini adalah pengadaan yang kedua, jadi tidak ada kesulitan seperti masalah teknologi, negosiasi local content, bahkan kita bisa mengejar lebih besar lagi untuk nilai dari local content”, jelas Kabaranahan Kemhan.
Menurutnya, dengan penambahan 18 Meriam Caesar 155 MM/GS ini, maka kekuatan Alutisista di jajaran Armed TNI AD dirasa sudah cukup. Selanjutnya adalah bagaimana keberlanjutan dari pemeliharaan dan ketersediaan cuku cadang serta amunisinya. Untuk itu, Kemhan berharap perlu adanya suatu keberlanjutan kerjasama antara industri pertahanan dalam negeri dalam hal ini PT. Pindad dengan Nexter Systems France.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.