Sathar 65 di Madiun Ilustrasi
Makin canggihnya pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) harus diikuti dengan sistem pemeliharaan yang mumpuni. Untuk itulah, TNI AU membentuk satuan pemeliharaan 65 yang khusus memelihara rudal.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan langsung Satuan Pemeliharaan 65 di Depo Pemeliharaan 60 Lanud Iswahjudi, Rabu ( 12/12/2018) siang.
"Sekarang perkembangan jaman alutsista semakin banyak yang datang dan makin canggih. Sementara beban kerja Satuan Pemeliharaan 61 semakin berat, sehingga untuk senjata darat dan rudal dipisah, dipelihara Sathar 65 yang dibentuk sekarang," kata Sutisna kepada wartawan usai meresmikan Sathar 65 di Depo 60 Lanud Iswahjudi.
Tak hanya meresmikan Sathar 65, Sutisna juga melantik Letkol Tek Arie Santoso sebagai komandan Sathar 65.
Sutisna mengatakan, pembentukan Sathar 65 untuk mengurangi beban Sathar 61 yang memiliki beban kerja hingga 140,15 persen.
Dikhawatirkan, beban yang berlebih akan berdampak pada penurunan kewaspadaan dan kesiapan operasional.
"Perhitungan beban kerja Sathar 61 sudah di atas 100 persen, 140,15 persen. Jadi memang sudah harus dipisah supaya tidak overload. Nanti dikhawatirkan kewaspadaan menurun dan kesiapan operasional rendah. Padahal terpenting keselamatan terbang dan kerja," kata Sutisna.
Sutisna mengatakan, beberapa rudal yang dipelihara Sathar 65 berupa persenjataan rudal jarak pendek hingga jarak menengah. Ia mencontohkan, pemeliharaan rudal jarak pendek AIM-9, rudal-rudal Rusia, rudal AGM, dan rudal AMRAAM.
Sutisna menambahkan, pemeliharaan seluruh senjata yang dimiliki TNI AU dipusatkan di Depohar 60 Lanud Iswahjudi.
Saat ini, Depohar 60 memiliki lima satuan, yakni satuan pemeliharaan 61, satuan gudang persediaan senjata 62, satuan gudang persediaan amunisi 63, satuan pemeliharaan 64 dan satuan pemeliharaan 65.
Khusus di Sathar 65, tim melaksanakan pemeliharaan korektif dan perbaikan peluru kendali udara ke udara, udara ke darat dan darat ke darat. Termasuk juga memperbaiki peralatan pendukung pemeliharaan rudal.
Makin canggihnya pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) harus diikuti dengan sistem pemeliharaan yang mumpuni. Untuk itulah, TNI AU membentuk satuan pemeliharaan 65 yang khusus memelihara rudal.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan langsung Satuan Pemeliharaan 65 di Depo Pemeliharaan 60 Lanud Iswahjudi, Rabu ( 12/12/2018) siang.
"Sekarang perkembangan jaman alutsista semakin banyak yang datang dan makin canggih. Sementara beban kerja Satuan Pemeliharaan 61 semakin berat, sehingga untuk senjata darat dan rudal dipisah, dipelihara Sathar 65 yang dibentuk sekarang," kata Sutisna kepada wartawan usai meresmikan Sathar 65 di Depo 60 Lanud Iswahjudi.
Tak hanya meresmikan Sathar 65, Sutisna juga melantik Letkol Tek Arie Santoso sebagai komandan Sathar 65.
Sutisna mengatakan, pembentukan Sathar 65 untuk mengurangi beban Sathar 61 yang memiliki beban kerja hingga 140,15 persen.
Dikhawatirkan, beban yang berlebih akan berdampak pada penurunan kewaspadaan dan kesiapan operasional.
"Perhitungan beban kerja Sathar 61 sudah di atas 100 persen, 140,15 persen. Jadi memang sudah harus dipisah supaya tidak overload. Nanti dikhawatirkan kewaspadaan menurun dan kesiapan operasional rendah. Padahal terpenting keselamatan terbang dan kerja," kata Sutisna.
Sutisna mengatakan, beberapa rudal yang dipelihara Sathar 65 berupa persenjataan rudal jarak pendek hingga jarak menengah. Ia mencontohkan, pemeliharaan rudal jarak pendek AIM-9, rudal-rudal Rusia, rudal AGM, dan rudal AMRAAM.
Sutisna menambahkan, pemeliharaan seluruh senjata yang dimiliki TNI AU dipusatkan di Depohar 60 Lanud Iswahjudi.
Saat ini, Depohar 60 memiliki lima satuan, yakni satuan pemeliharaan 61, satuan gudang persediaan senjata 62, satuan gudang persediaan amunisi 63, satuan pemeliharaan 64 dan satuan pemeliharaan 65.
Khusus di Sathar 65, tim melaksanakan pemeliharaan korektif dan perbaikan peluru kendali udara ke udara, udara ke darat dan darat ke darat. Termasuk juga memperbaiki peralatan pendukung pemeliharaan rudal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.