Kamis, 07 Agustus 2025

Rafale B Pertama Pesanan Indonesia Muncul di Prancis

  Siap Dikirim Awal 2026 Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang memesan Rafale dengan konfigurasi modern F4.1, yang bisa di-upgrade ke standar F4.2 dan F4.3 tanpa perlu membeli unit baru. (Dassault Aviation)

Jet tempur Rafale B pertama pesanan Indonesia resmi terlihat di fasilitas Dassault Aviation di Bordeaux, Prancis.

Pesawat ini membawa nomor seri T-0301, dan menjadi tanda nyata realisasi kontrak pengadaan jet tempur Rafale Indonesia. Ini adalah bagian dari kontrak awal 24 unit Rafale untuk TNI AU.

Pesawat Rafale B ini terlihat di kawasan Martignas-sur-Jalle, salah satu pusat produksi utama Dassault, pada 30 Juli 2025.

Kabar ini pertama kali dikonfirmasi oleh komunitas pengamat militer dan media penerbangan Eropa.

Saat ini, enam unit Rafale tengah diproduksi, dan Indonesia telah mengaktifkan opsi pembelian tambahan 18 unit, sehingga total pesanan menjadi 42 unit jet tempur Rafale.

Pengiriman Rafale pertama ke Indonesia dijadwalkan pada awal 2026. Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang memesan Rafale dengan konfigurasi modern F4.1, yang bisa di-upgrade ke standar F4.2 dan F4.3 tanpa perlu membeli unit baru.

Versi terbaru F4.3 sendiri baru saja divalidasi oleh otoritas pertahanan Prancis (DGA) pada hari yang sama dengan kemunculan T-0301.

Jet tempur TAF KAAN Gen V buatan Turkiye bisa dipacu hingga maksimal Mach 1.8 (AA)

Di sisi lain, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) juga memperkuat kerja sama strategis dengan Turkish Aerospace Industries (TAI) untuk program pengembangan dan produksi bersama pesawat tempur generasi 5, KAAN.

Bila rencana ini difinalisasi, Indonesia bisa memperoleh hingga 48 unit KAAN, memperkaya kekuatan udara nasional.

TNI AU juga tengah mempersiapkan dua pangkalan utama, Lanud Supadio di Pontianak dan Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, sebagai basis operasional pesawat Rafale.

Delegasi Dassault dan Thales telah mengunjungi dua lanud tersebut untuk mengecek kesiapan infrastruktur teknis dan logistik penerimaan.

Pihak Dassault Aviation sendiri menargetkan produksi tiga unit Rafale per bulan mulai akhir 2024, untuk mempercepat pengiriman ke Indonesia dan negara pemesan lainnya, termasuk Uni Emirat Arab.

Langkah-langkah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat sistem pertahanan udara nasional melalui akuisisi dan kerja sama produksi alutsista modern.

Rafale akan menjadi andalan TNI AU bersama dengan proyek ambisius KAAN, menjadikan Indonesia sebagai kekuatan udara yang diperhitungkan di kawasan Asia Pasifik. (***)

  💥
  Lombok Post  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...