Selasa, 07 Agustus 2012

Prajurit Macan Kumbang Pulang

SURABAYA – Prajurit Kodam V/Brawijaya yang diwakili oleh Prajurit Batalyon 521/Dhadaha Yudha sejak November 2011 lalu bertugas menjaga perbatasan Papua.

Sebanyak 647 prajurit dengan julukan Macan Kumbang itu kini telah kembali dari tugasnya. ”Pada hari Sabtu lalu mereka kembali ke home base dengan selamat dengan menggunakan fasilitas kapal Laut milik TNI AL, yang bersandar di Dermaga Ujung Armatim Surabaya setelah selesai melaksanakan penugasan di daerah perbatasan Papua sejak November 2011,” terang Kapendam V/Brawijaya Letkol Totok Sugiharto, kemarin.

Kedatangan para prajurit ini disambut dengan tradisi upacara dan bertindak selaku Irup Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Murdjito. Sebagai Komandan Upacara Danyonif 521/Dhadaha Yudha Letkol Inf Sunaryo dan diikuti oleh seluruh prajurit Yonif 521 tanpa terkecuali. Dalam sambutannya Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Murdjito menyatakan, dengan selesainya penugasan berarti telah ikut mengambil bagian dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya daerah rawan Papua.

Pengalaman tugas adalah guru yang terbaik dalam peningkatan kemampuan sehingga dalam pelaksanaan tugas-tugas mendatang akan lebih baik dan lebih berhasil baik secara perorangan maupun satuan Orang nomor satu di Kodam V/Brawijaya ini berpesan kepada seluruh prajurit agar menjadi prajurit yang kehadirannya selalu didambakan oleh masyarakat. (zaki zubaidi)
(SINDO)

Dahlan: BUMN Strategis Harus Serius Garap Alutsista

BUMN industri strategis disarankan lebih serius memanfaatkan peluang besarnya permintaan pengadaan alutsista dari Kementerian Pertahanan.

"Saat ini momentum bagi BUMN industri strategis untuk memenuhi pesanan-pesanan peralatan persenjataan dari TNI. Anggaran pemerintah pengadaan alutsista bisa mencapai Rp 7 triliun. Ini harus dapat digarap BUMN," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan, di Jakarta, Selasa, (7/8).

Menurut Dahlan, BUMN industri strategis seperti mendapat darah baru karena kontrak pengadaan alat utama sistem kesenjataan (alutsista) dari Kementerian Pertahanan sangat besar. Pengadaannya pun berjangka waktu panjang.

PT Pal Indonesia sedang menyelesaikan produksi 3 unit kapal cepat rudal (KCR-60 meter) dan dua unit mendapat pesanan pembuatan kapal dan 2 unit kapal tunda 2.400 HP pesanan TNI AL.

Pesanan tersebut diselesaikan pada semester I 2013, dengan nilai lebih dari Rp 400 miliar. Dahlan juga menyebutkan, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari mendapat kepercayaan membangun dua kapal perang landing ship tank (LST) atau kapal pengangkut tank pesanan TNI-AL.

Masa pembangunan LST tersebut selama 22 bulan, atau ditargetkan selesai pada pertengahan 2014.

"PT DI juga demikian, mendapat kontrak pembuatan pesawat untuk TNI AU," ujarnya. TNI memesan sebanyak 9 unit pesawat jenis CN-295, di mana sebanyak 3 unit akan selesai dan diserahkan pada tahun 2012, sisanya bertahap pada tahun 2013 dan 2014.

Meski demikian, Dahlan mengingatkan bahwa BUMN strategis yang mendapat kontrak tersebut harus lebih serius menyelesaikan pesanan-pesanan tersebut. "Jangan terlambat penyelesaiannya. Mutu juga harus dijaga," katanya.
(Republika)

Dahlan perintahkan PTDI 'manfaatkan' anggaran TNI

C-295
Menteri BUMN Dahlan Iskan memerintahkan PT Dirgantara Indonesia untuk menyambut dan menangkap besarnya anggaran TNI pada tahun ini. Dengan besarnya anggaran TNI tersebut, otomatis akan membuat pesanan pesawat untuk pertahanan akan meningkat, sehingga PTDI mempunyai proyek yang cukup besar untuk dikerjakan.

“Program ekonomi bisa lebih cepat lagi dengan sinergi ini. PTDI sedang menggeliat dan ini merupakan momentum bagi PTDI untuk naik,” ungkap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/8).

Besarnya anggaran TNI ini harus dimanfaatkan oleh PTDI sebagai bidang kerja strategis yang baik, dan pekerjaan akan banyak datang dari TNI dan pertahanan.

“Ordernya akan sangat banyak. Teman-teman BUMN harus serius menangkap tugas dari kementerian pertahanan. Jangan terlambat,” tegas Dahlan.

Mantan Dirut PLN ini kembali menyebutkan saat ini adalah momentum terbaik untuk PTDI setelah mengalami masa-masa sulit beberapa waktu lalu. Dahlan memerintahkan agar pengambilan kesempatan tersebut bisa dikerjakan dengan baik. “Bukan hanya PTDI, PT PAL juga harus memanfaatkan momentum ini dan anggaran dari kementerian pertahanan,” tambahnya.

Untuk kemajuan ini, Dahlan juga membolehkan PT DI untuk meminjam uang kepada pihak ketiga jika kekurangan dana dalam bekerja. “Silahkan ambil ke bank untuk pembelian peralatan sebelum anggaran kementerian pertahanan turun,” pungkasnya.

Tahun ini TNI telah menerima alokasi anggaran sebesar Rp 72,5 triliun atau naik 27 persen dibanding tahun sebelumnya.
 Tidak kompak, Dahlan juga akan rombak direksi PTDI

Setelah merombak jajaran direksi Jamsostek, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebutkan akan merombak direksi PT Dirgantara Indonesia karena dinilai tidak kompak dalam bekerja. Perombakan ini akan dilakukan dalam satu atau dua minggu ke depan.

“Komandannya tetap. Timnya akan lebih kuat nanti lahir batin. Satu sampai dua minggu lagi tim terkuat PT DI akan ada,” ungkap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/8).

Walaupun demikian, Dahlan tidak menyebut kalau susunan direksi saat ini tidak bagus atau dari orang yang tidak hebat. Dahlan menyebutkan direksi sekarang tidak kompak dalam bekerja. “Selama ini orangnya hebat, tapi saya meragukan kekompakannya,” tambahnya.

Penggantian direksi ini juga berhubungan dengan banyaknya order yang diterima industri pesawat terbang tersebut. Contohnya PT Merpati Airlines yang baru saja memesan 20 pesawat tipe CN-212 kepada Dirgantara Indonesia.

“Merpati kan order 20 pesawat, makanya kita harus maju. Karena kalau ini tidak kita majukan kita akan kehabisan devisa karena terus impor,” pungkasnya.(mdk/idr)

(Merdeka)
 PT DI Terima Pesanan TNI AU Sebesar Rp 7 Triliun

PT Dirgantara Indonesia mengaku telah menerima suntikan dana dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara sebesar Rp 7 triliun. Dana ini untuk membuat berbagai jenis pesawat.

Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengaku bersyukur sekali telah menjalin kerjasama dengan TNI AU. Menurutnya, kerjasama ini akan membangkitkan lagi keuangan PT DI yang terpuruk. "TNI banyak yang pesan pesawat ke kami dari berbagai jenis dan tipe pesawatnya," katanya, Selasa (7/8).

Budi tak menyebutkan dengan rinci pesawat jenis apa saja yang akan dipesan TNI AU. Yang pasti, anggota ASEAN seperti Thailand, Myanmar dan Filipina juga melakukan pemesanan terhadap PT DI.

Menetri BUMN Dahlan Iskan memerintahkan PT DI menangkap besarnya anggaran TNI pada tahun ini. Menurutnya, besarnya anggaran TNI itu akan membuat pesanan pesawat untuk pertahanan meningkat.

Dia minta PT DI bekerja secara serius dalam memenuhi pesanan yang banyak itu. "Jangan terlambat,” ujarnya. (*)

(Tribunnews)

Embraer Nyatakan Kesiapan Kirim 4 Unit Super Tucano TNI AU

PRODUSEN pesawat terbang terkemuka Brazil, Embraer, akan mengirimkan empat pesawat tempur ringan A-29 Super Tucano untuk TNI AU.

Pesawat-pesawat tersebut merupakan bagian dari delapan pesawat yang dipesan Indonesia pada 2010 untuk menggantikan armada pesawat OV-10 Bronco. TNI AU memesan sejumlah pesawat Super Tucano sebagai bagian dari modernisasi alutsista.

Super Tucano dapat digunakan untuk berbagai misi, termasuk serangan ringan, pengintaian, intersepsi udara-ke-udara dan kontra-pemberontakan. Amerika Serikat awal tahun ini mengatakan akan membuka kembali penawaran setelah membatalkan kontrak dengan Embraer untuk 20 pesawat AT-29 Super Tucano untuk angktan bersenjata Afghanistan.

Embraer dan mitra AS di Sierra Nevada memberikan kontrak pada Desember, tapi Angkatan Udara AS membatalkan kesepakatan pada Februari setelah mendapat tantangan hukum dari saingan, Hawker Beechcraft Corp.

Super Tucano TNI AU
Embraer -- yang produksinya ada di Gaveao Peixoto, sekitar 270 kilometer dari Sao Paulo -- adalah produsen pesawat komersial terbesar ketiga di dunia, setelah Boeing AS dan Airbus Eropa. Pada 2010, pihaknya telah menjual 101 pesawat komersial dan 145 jet eksekutif.

Sebelumnya, akhir Juli lalu, siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) menyatakan empat pesawat tempur ringan Super Tucano yang telah dibeli Indonesia segera diterbangkan dari Sao Paulo, Brazil, ke Jakarta.

"Setelah bekerja selama tiga hari, tim pemeriksa menyatakan pesawat nomor seri produksi 179 dan 180 dalam kondisi baik. Saat ini empat pesawat Super Tucano TNI-AU telah siap diterbangkan ke Indonesia yang direncanakan akan dilakukan medio Agustus 2012," kata Dispenau.

Tim dari Kemenhan dan TNI AU telah mengecek langsung serta melakukan uji penerbangan di pabrikan pesawat Super Tucano seri produksi 179 dan 180 di fasilitas produksi Embraer di Gaveao Peixoto, Sao Paulo. Antara/AFP
(Jurnas)

3 Kapal Selam Baru Segera Tiba di Indonesia

Satu akan di buat di Indonesia.

Chang Bo Go
Kementerian Pertahanan RI resmi memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan. Pembelian kapal selam tersebut dilakukan dengan skema transfer of technology (TOT).

Rencananya, satu buah kapal selam akan dibuat di Korea Selatan, satu dibuat bersama-sama, dan satu dibuat di Indonesia.

"Kontraknya sudah diteken. Jadi tahapannya nanti ada masa transisi di mana kemudian kita ingin bisa dibuat di Indonesia," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Kemenhan, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2012.

Purnomo berharap ketiga kapal selam ini dapat memperkuat armada tempur TNI Angkatan Laut, dan mampu menghadapi tantangan ke depan. "Kita tentu inginkan kapal selam ini dapat beroperasi dengan baik dengan teknologi yang muktahir," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam.

Untuk memperkuat armada, diperkirakan pada awal tahun 2015 tiga kapal selam buatan Korea Selatan sudah bisa masuk jajaran armada TNI AL. "Awal tahun 2015 satu kapal selam sudah masuk dan tahun berikutnya kapal selam yang kedua," ujarnya usai penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 4 April 2012 lalu.

Dia berharap, kehadiran kapal-kapal selam tersebut akan meningkatkan kualitas alat utama sistem senjata utama (alutsista) yang dimiliki TNI AL. Daya tempur dan daya tangkal TNI AL juga akan semakin kuat.

Untuk pengadaan alutsista, TNI AL juga mengembangkan produk dalam negeri untuk pembuatan kapal perang taktis ukuran 40 hingga 70 meter. Dengan menggunakan teknologi serta sistem persenjataan yang modern, saat ini TNI AL sedang mempersiapkan kapal sekelas fregat.
© VIVA.co.id

Senin, 06 Agustus 2012

Dua Panser Pindad Ramaikan CFD Dago

http://static.inilah.com/data/berita/medium/1890841.jpg Bandung - PT Pindad memamerkan dua kendaraan panser yang diproduksinya pada Car Free Day (CFD) Dago di Jalan Ir Djuanda Kota Bandung, Minggu (5/8/2012). Kehadiran dua panser PT Pindad itu pun cukup menarik perhatian pengunjung CFD.

Berdasarkan pantauan INILAH.COM, setiap pengunjung yang melewati dua panser yang parkir di depan taman Dago tak melewatkan untuk berpose dengan kamera handphone mereka. Kendaraan tersebut dipamerkan PT Pindad mulai pukul 06.00 WIB hingga acara CFD Dago usai.

"Hadirnya dua panser ini di CFD salah satunya adalah memperkenalkan pada masyarakat atas karya anak negeri. Selain itu, dua panser ini sengaja digelar dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada 10 Agustus 2012," kata Humas Kementerian Ristek Dalam Negeri Wike Wijayanti saat ditemui wartawan di Jalan Ir Djuanda Kota Bandung, Minggu (5/8/2012).

Wike mengatakan, dalam hal ini PT Pindad memperkenalkan dua panser yakni masing-masing Anoa yang bercat putih dan Komodo tampil dengan warna hitamnya. "Kedua kendaraan ini merupakan panser unggulan Indonesia yang telah mempunyai nama sampai ke mancanegara," ujarnya.

"Setidaknya karya anak bangsa ini sudah dipesan oleh beberapa negara-negara ASEAN, karena menurut mereka dua panser ini merupakan kendaraan tangguh," ucapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kendaraan Anoa lebih cocok digunakan di medan perang. "Serta siap menerjang rawa dan gurun. Selain itu, kendaraan ini juga dipakai PBB di Libanon," ungkapnya.

Sedangkan kalau Komodo, lanjutnya, lebih pantas digunakan sebagai city battle. "Kendaraan jenis ini kalau di Indonesia dipakai oleh Polri untuk kendaraan taktis," tandasya.(ang)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhohKq-p41Mt9UluLf_ylsP-1iP2qII-PWa5Zgjk7Kw89gT_h5dV3s-o-2OuRoxuwgcBhL-w3b8kf8G0bWSFBnNUXJ66Ob9yd9_V64CY9y3MIMONqyK4Zkygz2QZX2QYjX2eNB-yYFYRG_s/s280/TRUKKOMODO2.jpg
Komodo (Foto Antara)
(Inilah)

KSAD Berharap Bisa Pamerkan Leopard

KEPALA Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo tetap berharap Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2A6 dapat beroperasi di Indonesia sesuai rencana, meski banyak penolakan dari sejumlah pihak. "Kami berharap agar sesuai dengan rencana. Bisa berjalan lancar, kami berharap segera datang,"kata KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Jakarta, Senin (6/8).

Namun begitu, kata Edhi, TNI AD menyerahkan sepenuhnya pada Kementerian Pertahanan sebagai pemegang kebijakan. Pilihan TNI AD terhadap Leopard diputuskan atas pertimbangan yang cocok di lapangan.

KSAD pun berharap, tank Leopard yang dibeli dari Jerman dapat segera beroperasi di Indonesia tahun ini. Edhi menginginkan tank-tank yang dipesan dapat dipamerkan agar dapat dilihat masyarakat. "Jika memang bisa, saya berkeinginan sekali untuk bisa datang dan dipamerkan, bisa di Jawa Timur atau bisa di Jawa Barat," ujarnya.
(Jurnas)

Dua Prajurit TNI AD Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

http://www.jurnas.com/fototmp/detail/53092-68155-0-2232-6f7592b9a6090cc1a10540953f7f661b.jpg?1344229369DUA Prajurit TNI Angkatan Darat mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa. Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Sersan Dua (Serda) Nicolas Sandi Harewan yang mendapat kenaikan pangkat menjadi Sersan Satu (Sertu), dan Sersan Mayor Melkior Nandi menjadi Pembantu Letnan Dua (Pelda).

"Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap prajurit yang memiliki perhatian pada lingkungan dan sekitarnya,"kata KSAD dalam sambutannya upacara pemberian penghargaan tersebut di lapangan Mabes AD Jakarta, Senin (6/8).

Menurutnya, pemberian penghargaan ini telah diatur UU No 34/2004 Pasal 44 ayat (1) yang menyatakan setiap prajurit yang mempertaruhkan jiwa dan raganya dapat dianugerahi pangkat luar biasa.

Sertu Nicolas Sandi Harewan diberi penghargaan karena keberaniannya menggagalkan aksi perampokan dan percobaan pemerkosaan yang hendak dilakukan pengemudi mikrolet C-O1 bersana kawan-kawannya terhadap seorang penumpang wanita berinisial IS. Sedangkan Pelda Melkior Nandi, Babinsa (Bintara Pembina Desa) Kelurahan Tangge Koramil 1612-06/Lembor, Kodim 1612/Manggarai, Nusa Tenggara Timur dianugrahi penghargaan atas keberhasilannya menggagalkan aksi anarkhis massa yang akan membakar Kantor Polsek Lembor pada 26 Desember 2011.

KSAD berharap, kemanunggalan TNI tak hanya dipandang sempit dengan hanya membangun desa ataupun infrastruktur desa. Tapi juga dalam kebersamaan berbagai kehidupan, sehingga kehadiran satuan tempur dan teritorial harus menjadi pemecah solusi permasalahan yang terjadi di masyarakat.

SERSAN Dua (Serda) Nicolas Sandi Harewan, prajurit Kopassus TNI AD yang berhasil menggagalkan aksi perampokan dan perkosaan terhadap penumpang angkot, memperoleh kenaikan pangkat luar biasa menjadi Sersan Satu (Sertu).

Sementara itu, Sersan Mayor Melkior Nandi, yang berhasil menggagalkan aksi anarkis massa yang mau membakar Polsek Lembor, Manggarai, NTT, pada 26 Desember 2011 lalu, juga dinaikkan pangkatnya menjadi Pembantu Letnan Dua (Pelda).

Pemberian penghargaan berupa kenaikkan pangkat luar biasa dilakukan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin, (6/8/).

Menurut Pramono Edhie, kenaikan pangkat luar biasa ini diberikan pada mereka yang menunjukkan tugas melebihi panggilan tugasnya. "Pemberian penghargaan ini sering diberikan hanya di daerah operasi saja. Padahal sudah lama kita tidak melakukan operasi militer. Biasanya hanya sekedar pengamanan perbatasan, jadi sudah cukup lama sebetulnya tidak diberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa ini,"kata Pramono Edhie.

Diakui Pramono Edhie, selama ini pemberian penghargaan jarang dilakukan, tapi hukuman terhadap pelanggaran selalu dilakukan. "Kalau salah di hukum kalau perlu diakhiri ikatan dinasnya karena dia adalah aparat. Tetapi kita terkadang lupa memberikan penghargaan mereka yang hebat, salah satunya adalah ini akan saya berikan kepada mereka yang menujukkan tugas melebihi panggilan tugasnya,"kata Edhie.

Proses pemberian penghargaan, lanjutnya, dimulai dengan laporan tertulis yang sampai hingga ke Pusat. Tim yang ada di pusat kemudian melakukan penilaian.

Karenanya, Edhie membantah jika penghargaan yang diberikan pada kedua prajurit tersebut dilakukan tergesa-gesa.
(Jurnas)

Indonesia Akan Teken Kontrak Pembelian C-705 Pada 2013

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip5KJAcprjSDy8chL2DTbIr9OzXgTW4wZ1ym-dMOPcnTlhhl0tp-un4id4ZLfaE9OzUs93u-nWKaGY5g2ORhs4IqUFMS5Ssi1vqv7hYZZqlLtKzMH2RgWvHl6y7ScW4XNo4Wisc5O6tBUv/s1600/C705_launch590.jpgJakarta: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut memastikan akan membeli misil C705 dari Cina pada 2013 depan. “Misil ini memiliki akurasi yang sangat tinggi,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati, Ahad 5 Agustus 2012.

Kementerian Pertahanan mengatakan rencana pembelian misil ini sudah dibicarakan dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Cina, Maret 2012 lalu. Rencana ini kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan bertajuk “First Defense Industry Cooperation Meeting RI-China”, akhir Juli 2012 lalu.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, mengatakan misil dengan jarak tempuh 135 kilometer ini telah diuji dua kali di Selat Sunda sejak 2011. “Misil ini terbukti efektif setelah diuji coba,” kata Hartind.

Pada 30 Agustus nanti, Hartind menambahkan, Cina akan memberikan proposal tahap pertama yang berisi spesifikasi teknis. Baru, pada September, kedua pihak akan menentukan harga dan jumlah misil yang dibeli. Jika tak ada halangan, ujar dia, pemerintah akan meneken kontrak pembelian misil C705 pada 1 Maret 2013.

TNI Angkatan Laut juga pernah menguji rudal Yakhont asal Rusia pada 2011 lalu. Rudal ini, kata Untung, berbeda dengan misil C705. "C705 memiliki jangkauan setengah dari rudal Yakhont," ucapnya. Karena itu, ujar Untung, Yakhont cocok untuk pertempuran di perairan luas, sedangkan C705 cocok di perairan kepulauan.

Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin mengatakan pembelian misil C705 telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. “Sudah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010,” kata Hasanuddin.
(Tempo.Co)

Super Tucano Gunakan Persenjataan Lokal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJvUM9dFb_hPh8b_Pq3hiraHfXI2VBgvCtudNvy5NGs8Dmgq_K-86ffM5wA_j34GBFWsWh_J4JSr34AxqCUgohxe2dnjp6Tl_dQJhjj3rKvkX_6MVQo84k5L7WqAJhr_e49S47ft4WGQk/s280/PESAWAT-SUPER-TUCANO-TNI-AU.jpgJAKARTA – Pesawat tempur ringan Super Tucano yang segera memperkuat jajaran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Udara akan mengandalkan persenjataan dari dalam negeri.

Hanya misil andalan pesawat ini yakni MAA-1 Piranha didatangkan dari luar karena industri pertahanan dalam negeri belum mampu membuatnya. Pesawat ini dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 28 Agustus nanti setelah diterbangkan dari pabrik pembuatnya Embraer, Brasil. Menurut Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat seusai peringatan Hari Bhakti TNI AU, pada 28 Agustus nanti ada empat unit Super Tucano yang tiba di Tanah Air.

Tiga bulan selanjutnya disusul empat unit lagi sehingga tahun ini ada delapan Super Tucano untuk mengisi Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh,Malang. Pengadaan pesawat asal Brasil ini terpisah dengan sistem persenjataannya. “Kalau untuk senjata seperti bom,kita sudah bisa buat sendiri. Kita pakai itu. Tapi kalau seperti misil Piranha, kita belum bisa buat, jadi harus beli,” ungkapnya belum lama ini.

Sementara itu,Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Azman Yunus menambahkan, empat unit pesawat tempur ringan Super Tucano sudah siap untuk diterbangkan dari Brasil ke Indonesia.Keempat pesawat itu adalah Super Tucano TT-3101, 3102, 3103, dan 3104 dengan desain moncong berwarna merah karya almarhum Marsda TNI (Purn) F Djoko Poerwoko.

Tim dari Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Udara telah melakukan pemeriksaan pesawat dengan nomor seri produksi 179 dan 180 tersebut di fasilitas produksi Embraer di Gaveao Peixoto Sao Paulo Brazil. Pemeriksaan meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan, dan uji terbang. Adapun uji terbang dilaksanakan oleh test pilot Embraer, William disertai oleh Komandan Skuadron Udara 21 Mayor Pnb James Yanes Singal. fefy dwi haryanto
(Sindo)

Minggu, 05 Agustus 2012

Kontingen Garuda di Lebanon Terima Penghargaan Dari Italia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDzwJ_-EDehnW8cGe38iA4IurfnDLSAgVWQ6BijwB1FkrqPsUZHbh79K_UHnSUwshx1izxiu28YxMw7IqJj-A1dpg-se9DhHWTeoovp7N-9IkrLkMdQlCVuKn_Dv378O_P5Gnu0H-bJa21/s1600/indobatt4.jpg
Indobatt
Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh FPM Markas Besar UNIFIL atas kinerja, loyalitas, dedikasi dan profesionalisme

Satuan Tugas Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Kontingen Garuda pada misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon, atau UNIFIL, menerima penghargaan PAZ Insignia dari Carabieneri atau Provost Italia.

Dalam siaran pers Markas Besar TNI hari Minggu (5/8), dikatakan bahwa penghargaan itu disampaikan oleh  Force Provost Marshal (FPM) Markas Besar Naqoura UNIFIL, Letnan Kolonel Andrea Desideri dari Italia kepada Komandan Satgas, yang bertugas di unit polisi militer sektor timur UNIFIL, Letnan Kolonel Cpm Ida Bagus Rahwan Diputra pada hari Sabtu (4/8).

“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh FPM Markas Besar UNIFIL atas kinerja, loyalitas, dedikasi dan profesionalisme seluruh anggota Kontingen Garuda di unit polisi militer sektor timur UNIFIL dalam melaksanakan tugas sebagai polisi militer internasional,” ujar Ida Bagus.

Sebelumnya pada bulan Juli, Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir Jenderal Julio Herrero Isla dari Spanyol juga pernah memberikan apresiasi serupa kepada pasukan TNI, yaitu penghargaan PAZ Insignia dari Spanyol, atas  apresiasi terhadap tugas yang dilaksanakan oleh personil Kontingen Garuda sebagai polisi militer internasional di sektor timur  UNIFIL yang diserahkan kepada Ida Bagus.
(Berita Satu)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Pesawat Tua yang Jadi "Baru"

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil5eGAWtlMt1chCOGWE02NxhtkigtpIqxCazo7kWBitfuUaokpq8Rds-_3abiGyAWQxd_Jik6fRkhAIULvM4tmOYPhNAD7qGFi7m5s3vZ3f_1iAynHqhVbbDUxi27yDL0RAGxni6HubFg/s1600/KAI-T-50-second-view.jpg
T-50 Golden Eagle
PESAWAT tua tak berarti tak layak pakai. Hal ini dapat kita lihat pada pesawat-pesawat yang dimiliki TNI Angkatan Udara, yang sebagian besar memang telah berusia tua.

Dengan segala keterbatasan, pemeliharaan dan perawatan pesawat milik TNI AU dilakukan secara maksimal. Pemeliharaan dan perawatan oleh teknisi Indonesia tidak kalah oleh pemeliharaan teknisi luar negeri.

”Pesawat memang boleh tua, namun untuk pemeliharaan bisa disamakan dengan luar negeri,” kata Komandan Skuadron Teknik 022 Lanud Abdurrahman Saleh, Letkol Rudolf Buulolo, di Malang.

Untuk penanganan pesawat Hercules, misalnya, ada yang ditangani pihak luar dan ada yang ditangani oleh putra Indonesia sendiri, baik di Skuadron Udara 10 Bandung maupun di Skuadron Udara 32 Malang.

Pesawat Hercules sudah ada yang ditingkatkan kemampuannya, termasuk diubah mesinnya, dari Hercules tipe B, menjadi setara dengan Hercules tipe H. Kini, empat Hercules sudah ditingkatkan kemampuannya, dan lima lagi menyusul.

Keberadaan pesawat Hercules di jajaran TNI AU terbagi dua, di Skuadron Udara 31 Halim Perdanakusuma untuk tipe H bodi panjang dan di Skuadron Udara 32 Abdulrachman Saleh untuk tipe B dan tipe H bodi pendek serta dua tanker A-1309 dan A-1310.

Ada kebijakan baru, untuk perbaikan dan peningkatan kemampuan akan ditangani di dalam negeri.  Selain sudah punya lisensi, penanganan di dalam negeri juga tidak kalah dengan penanganan di luar negeri.

 Pesawat Baru

Di jajaran TNI AU ada beberapa depo pemeliharaan dengan spesifikasi dan keahliannya masing-masing, yang meliputi Depo pemeliharaan 10 di Lanud Husein Sastranegara Bandung, Depohar 20 dan Depohar 60 di Lanud Iswahyudi Madiun, Depohar 30 di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Depohar 40  dan Depohar 70 di Lanud Sulaiman Bandung, Depohar 50 Lanud Adisumarmo, Solo.

Guna memperkuat TNI AU, akan didukung dengan pesawat baru. Sangat membanggakan memang pernyataan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, bahwa pesawat tempur yang akan tiba tahun ini, dari Rusia dan Brasil, adalah untuk melengkapi alutsista TNI AU. Yakni dua jet tempur Sukhoi dari Rusia, dan empat EMB-314 Super Tucano dari Brasil.

Untuk pengadaan alutsista tahap berikutnya, hingga 2014 TNI AU akan mendatangkan total enam jet tempur Sukhoi, 16 unit Super Tucano, 16 unit T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan yang akrab disebut miniatur dari F-16, hibah 4 C-130 H dari Australia serta peningkatan kemampuan bagi beberapa pesawat C-130 dan 10 F-16, satu paket dengan hibah 24 F-16 dari Amerika.

Untuk Hawk MK-53 juga akan mengalami modernisasi, diganti dengan empat L-159B dari Ceko, Yak 130 dari Rusia, Aermacchi M346 dari Italia, dan Chengdu FTC-2000/JL-9 dari China.

Pesawat baru memang benar-benar baru. Tapi pesawat lama yang telah ditingkatkan kemampuannya,  juga tidak bisa dianggap enteng, karena kemampuannya tidak kalah jauh dari pesawat baru.

Dengan pengadaan alutsista tersebut, TNI AU pada 2024 akan memiliki 180 jet tempur. Masih kata Marsekal Imam Sufaat, hal itu sebagai upaya TNI AU membangun kekuatan serta memodernisasi dan meregenerasi alutsista yang dimiliki saat ini. (Wiharjono-24)
(Suara Merdeka)

Senjata Api di PT Pindad Hilang

http://m.okezone.com/mimg/2012/08/03/526/672897/large_4PperGHySR.jpg
Pistol jenis Revover buatan PT Pindad (Foto: Iman Herdiana)
Sejumlah senjata api (senpi) buatan pabrik alutsista dalam negeri, PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, hilang. Kasus tersebut masih didalami dan diselidiki petugas Polrestabes Bandung.

Kepala Departemen Humas dan Hukum PT Pindad, Tuning Rudyati, membenarkan kehilangan tersebut. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa senpi yang hilang.

“Kami masih penjajakan dan masih dalam penyelidikan internal,” ucapnya kepada wartawan, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/8/2012).

Namun dia memastikan senjata hilang tidak sampai 20 pucuk seperti informasi yang sempat beredar. “Enggak sampai segitu, yang pasti kami masih menyelidikinya,” katanya.

PT Pindad, lanjut Tuning, juga masih berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung untuk mengungkap kasus tersebut.

“Kami masih dalam tahap penyusunan dan koordinasi. Indikasi kehilangannya ada, tapi kami belum tahu,” tuturnya.

Sementara itu, sumber kepolisian membenarkan PT Pindad telah membuat laporan atas hilangnya tiga pucuk senpi jenis Revolver kaliber 38.

“Awalnya dari laporan masyarakat yang mengetahui ada senpi buatan Pindad di tangan sipil. Ketika ditelusuri, ternyata ada senpi yang hilang. Diduga itu dicuri,” kata sumber tersebut.

Seperti diketahui, PT Pindad memproduksi dua jenis senjata revolver yang diberi nama R1-V1 dan R1-V2. Kedua jenis senjata itu berkaliber 38 milimeter.(ton)

 PT Pindad Curigai Orang Dalam Terlibat Hilangnya Senjata Api

http://m.okezone.com/mimg/2012/08/03/526/672935/large_KORzAYsLGn.jpg
Ilustrasi
PT Pindad mencurigai seorang karyawannya yang berinisial WH terlibat kasus hilangnya sejumlah senjata api (senpi). WH yang bertugas sebagai staf di gudang PT Pindad sejak 1989 ini sudah dimintai keterangannya, dan tengah dalam pengembangan pihak penyidik.

“Ada aktifitasnya yang terekam di CCTV. Untuk WH masih kita kembangkan,” jelas Kepala Departemen Humas dan Hukum PT Pindad, Tuning Rudyati, Jumat (3/8/2012).

Menurutnya, aktifitas WH telah dipantau selama satu hingga bulan terakhir. Namun pihaknya belum bisa memastikan bagaimana kaitan WH dengan hilangnya senpi tersebut.

“Kita baru mencurigai (WH), berapa kali dan berapa banyaknya yang dicuri itu masih kita selidiki,” katanya.

Ditanya apakah WH masih bekerja di perusahaan alutsista berpelat merah itu, Tuning mengungkapkan hari ini WH tidak masuk kerja. Yang jelas, lanjut dia, siapapun orang dalam yang terbukti terlibat hilangnya senpi di PT Pindad akan mendapat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

“Proses selanjutnya, kami serahkan kepada pihak berwajib,” tegasnya.

Untuk mencegah ada kehilangan kembali, pihaknya akan melakukan pengamanan lebih dilingkungan PT Pindad. Salah satunya dengan membuat identitas baru bagi seluruh karyawan.

“Kita juga akan pisahkan kartu tanda pengenal, mana yang boleh dimasuki dan tidak. Selain itu kita akan foto ulang semua karyawan, yang pasti ada penambahan penjagaan,” pungkasnya.(ris)
(Okezone)

Komisi I DPR tunda pembahasan RUU Komcad

Jakarta (ANTARA News) - Rancangan Undang-Undang (RUU) Komponen Cadangan (Komcad) yang diusulkan pemerintah akan ditunda pembahasannya oleh Komisi I DPR RI.

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, dari hasil sosialisasi RUU Komcad itu, banyak pihak-pihak yang menolak RUU tersebut.

"Karena terlalu banyak resistensi dari publik, akademisi, LSM, maka Komisi I DPR RI belum melanjutkan pembahasan RUU tersebut dengan pihak pemerintah," kata Tubagus di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, ada 3 persoalan utama sehingga RUU Komcad belum dilanjutkan pembahasannya. Pertama, kata politisi PDI Perjuangan itu, banyak yang mempersalahkan tentang dasar hukum komponen cadangan.

"Karena istilah komponen cadangan itu tidak terdapat dalam UUD 1945 sehingga dibutuhkan dasar hukum yang kuat untuk membuat UU Komcad," jelas dia.

Kedua, ada beberapa pasal yang krusial dalam RUU Komcad tersebut. Misalnya, pasal 11 tentang mobilisasi yang dilakukan dalam keadaan damai, pasal 14 tentang diwajibkannya seseorang untuk menyerahkan hak miliknya untuk kepentingan mobilisasi sehingga dianggap bertentangan dengan HAM.

Sedangkan pasal 8 tentang Wajib mengikuti mobilisasi untuk pegawai negrei, pekerja dan buruh minimal 5 tahun juga dinilai melanggar HAM.

"Masih ada pasal lain seperti soal hukuman/sanksi bagi yang tidak bersedia melaksanakannya serta pasal-pasal krusial lainnya," kata Tubagus.

Ketiga, banyak masyarakat menganggap bahwa wajib militer saat ini belum terlalu urgent dihadapkan pada kemungkinan ancaman 10 tahun kedepan dengan jumlah kekuatan sekitar 400 ribu orang prajurit.

"Ada yang mengusulkan, sebaiknya dana yang tersedia untuk wajib militer itu digunakan untuk perumahan dan gaji prajurit yang masih sangat memprihatinkan. Mengganti alutsista yang sudah kuno dengan alutsista yang canggih dan modern," kata dia.

Sebenarnya tak perlu trauma dengan istilah wajib militer karena di negara-negara demokratis seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris. Hanya saja RUU Komcad harus disesuaikan dengan kondisi politik, sistem pertahanan, kondisi lapangan kerja masyarakat, hakekat ancaman, HAM," pungkas Tubagus.(Zul)
(Antara)

Jumat, 03 Agustus 2012

Indonesia siap luncurkan roket RX-550

RX 550 LAPAN (Foto Audryliahepburn)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, mengatakan tahun ini Indonesia sudah siap meluncurkan roket RX-550 (Kaliber 550mm) dengan jangkauan 300 km yang akan membawa peralatan pengukur atmosfer.

"Kita sedang mengembangkan roket RX-550 dan siap meluncurkannya tahun ini," kata Menristek dalam jumpa pers tentang peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-17 di Jakarta, Jumat.

Roket RX-550 yang merupakan roket terbesar yang pernah dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjadi bukti atas kemampuan bangsa Indonesia mengembangkan teknologi tinggi, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lapan Bambang Tedjasukmana mengatakan, setelah Idul Fitri atau sekitar akhir Agustus hingga September pihaknya akan melakukan uji statik roket RX-550 untuk yang kedua kalinya.

"Uji statik roket ini merupakan uji di darat untuk mengetahui kinerjanya misalnya daya dorongnya saat akan tinggal landas, atau kemulusannya saat dinyalakan," katanya.

Setelah uji statik bisa dilalui, RX-550 akan diuji terbang, agar tahun depan roket ini bisa diluncurkan, ujarnya.

Untuk peluncuran tersebut, ujar Bambang, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemda Morotai, Maluku Utara, karena RX-550 akan diterbangkan dari Morotai yang lokasinya sangat bagus untuk peluncuran roket.

"Morotai itu langsung menghadap Pasifik, jadinya roket Sonda ini akan langsung dilepas di atas samudra Pasifik untuk keperluan pengukuran atmosfer," katanya.(D009)
(Antara)

Menhan Meninjau Data Center Kemhan RI

http://dmc.kemhan.go.id/images/stories/thumbnails/images-stories-020812%20menhan%20meninjau%20data%20center%20kemhan-200x146.33333333333.jpgJakarta – Disela-sela hari kerjanya, Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Kamis Pagi (2/8) menyempatkan untuk meninjau salah satu fasilitas sistem informasi data-data kedinasan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI Data Center atau Sisfo Hanneg yang berada di Gedung Tendean, Kemhan Jakarta.

Menhan yang didampingi Karo TU Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto, M.A., Kapusdatin Kemhan, Brigjen TNI Akhmad Buldan, M.A, Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin, dan Karoum Setjen Kemhan, Marsma, TNI Mochamad Sofiudin meninjau sarana prasarana Data Center yang dikelola oleh Pudatin Kemhan.

Menurut Kapusdatin Kemhan, Data Center atau sisfo hanneg ini adalah suatu fasilitas yang berfungsi untuk penerimaan, penyimpanan dan penyampaian data-data yang penting mencakup data personil, data logistik, data transportasi dan data-data lain untuk mendukung kedinasan Kemhan dan TNI.

Kapusdatin mengungkapkan Data Center yang baru saja di kembangkan tersebut dilengkapi dengan Teknologi Sistem Informasi, Geographic Information System (GIS). dan Bisnis Intelejen (BI).

Dijelaskan Kapusdatin, Teknologi Sistem Informasi, Geogrphic Information System (GIS) merupakan peta digital yang ditumpangi oleh data sebagai informasi pendukung yang dibutuhkan saat terjadi bencana alam dan bahaya lainnya. “ Misalnya saja terjadi bencana di suatu tempat, dan pada saat dilokalisir melalui informasi dari satuan-satuan didaerah maka akan terlihat di sekitar daerah itu apa saja yang bisa diberdayakan untuk mengantisipasi bencana tersebut,” Ungkap Kapusdatin.

Sementara itu terkait teknologi Bisnis Intelejen (BI), bertujuan untuk mengelola arus informasi data yang diterima dari Pusat Pengolahan Data setiap Angkatan yang ada di daerah, sampai kepada pimpinan Kemhan dan TNI untuk mengambil suatu keputusan.“ Disebut Bisnis Intelejen adalah suatu proses kerja atau manajemen sistem informasi pada setiap Satker di internal Kemhan dan TNI yang telah didukung oleh teknologi informasi yang tercanggih,” Jelas Kapusdatin.

Disamping itu Data Center juga sudah di lengkapi dengan beberapa pengamanan baik perangkat keras dan perangkat lunak untuk mencegah ancaman bahaya kejahatan yang bersifat Cyber Crime ataupun yang ditimbulkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kapusdatin berpendapat selain dari sisi teknologi komputer, kerawanan kejahatan bisa terjadi dari sisi SDM sebagai operator yang bisa dan kapan saja mengeluarkan data-data rahasia kepada publik.

Kapusdatin mengharapkan, dengan adanya fasilitas Data Center saat ini, seluruh Satker yang ada di bawah Kemhan dan TNI khususnya yang ada di daerah bersedia untuk menyampaikan data-data ataupun informasi terkait kepentingan pertahanan dan keamanan. Selain itu diharapkan juga diantara satker-satker antar Kemhan dan TNI dapat berkoordinasi melalui sistem yang dibangun pada Data Center dalam rangka menyajikan data dan informasi kepada pimpinan.

Kapusdatin mengungkapkan rencana kedepannya, juga akan dibangun infrastruktur dan jaringan sistem informasi yang berguna sebagai fasilitas pengelolaan data antara Kemhan dengan beberapa Kementerian dan Lembaga pemerintah terkait.
(DMC)

Pangkalan AS Tak Intervensi RI

TNI AU-RAAF
JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan pembangunan pangkalan militer AS di Darwin tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia. Kedua negara tersebut bahkan menjalin kerjasama erat di bidang kemanusiaan.

"Kami sudah menerima klarifikasi dari Amerika dan Australia bahwa pembangunan pangkalan tersebut tak mengancam kedaulatan Indonesia. Kapuskom (Kepala Pusat Komunikasi) Publik Kemhan sudah memastikannya dengan mengunjungi pangkalan tersebut," kata Purnomo usai bersilaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama dengan para Pemimpin Redaksi Media Massa dan wartawan di Jakarta, Kamis (2/8).

Tampak hadir, diantaranya, Pemred Kompas Rikard Bagun, Pemred Suara Karya Ricky Rachmadi, Redpel Koran Jakarta Suryadi, Pemred Jurnas Asro Kamal Rokan, Pemred Metro TV Elman Saragih, Dirut TVRI Farhad Syukri, Pemred Arief Suditomo, Kepala Biro Aljazera Jakarta Sohaib Jassim dan lain - lain. Sedangkan, Menhan sendiri didampingi, diantaranya Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin, Sekjen Marsdya TNI Eris Herryanto.

Menhan mengatakan, hubungan kedua negara itu pada prinsipnya telah tertuang dalam kesepakatan Lombok Treaty. Dia menegaskan, hubungan Indonesia dengan Australia selama ini berjalan baik. Kedua negara tersebut bahkan konsen dalam kerjasama kemanusiaan seperti perlindungan terhadap warga negara yang mengalami musibah di laut.

"Seperti illegal migrant yang butuh pertolongan di laut. Ini masalah rescue yang diperlukan. Kalau terjadi di perairan Australia, yang menangkap signal di Indonesia dia yang turun, dan sebaliknya,"ucap Menhan.

Selain itu, tambah Menhan,kedua negara itu juga melakukan joint patrole seperti yang telah dilkaukan di Laut Timor. "Hubungan Indonesia-Australia bagus. Dikatakan, Australia menghormati Indonesia,"ujarnya.
(Suara Karya)

TNI Segera Diperkuat Pesawat Tempur Sukhoi Generasi 4,5

Su-27 SKM TNI AU (Foto RAAF)
Jakarta: Modernisasi militer terus diupayakan oleh pemerintah. Dalam waktu dekat, dua unit pesawat tempur jenis Sukhoi Generasi 4,5 akan tiba di Tanah Air.

"Sekarang sedang dalam pembuatan di Korea Selatan di mana 27 teknisi dari Indonesia juga ikut di sana. Sudah tujuh bulan ini mereka di sana, ada dari PT Dirgantara Indonesia, ITB, dan TNI-AU. Akhir tahun ini akan tiba dua unit," ujar Kapuskom Kementerian Pertahanan Brigjen Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (3/8).

Sukhoi Generasi 4,5 itu, kata dia, merupakan pengembangan teknologi Sukhoi generasi 4 yang sudah dimiliki Indonesia saat ini. "Tentu saja ini ada kemajuan dalam teknologi, baik dari sisi daya jelajah, kecepatan, manuver yang lebih canggih. Setara dengan F-35 yang dimiliki Amerika Serikat saat ini," jelas Asrind.

Ia menambahkan, pabrikan di Korea Selatan secara keseluruhan sedang mengerjakan 50 unit pesawat Sukhoi yang rencananya selesai pada 2050. "Dalam kesepakatan, untuk kita jumlahnya 50 Sukhoi, itu pengerjaannya sampai 2050. Jadi kita tunggu saja," tambahnya.

Asrin menjelaskan, pengadaan pesawat tempur itu sejalan dengan Rencana Strategis Pengembangan Postur Pertahanan Nasional yang mengutamakan modernisasi militer pada alat utama sistem persenjataan (alutsista) bergerak seperti pesawat tempur, main battle tank, dan kapal selam. "Kita tidak bisa main-main dengan pertahanan. Kalau alat-alat pertahanan semakin canggih, kita juga akan makin disegani," tandas Asrin.
(MetroTVNews)

Ini berita salah data apa ketik ya? ko sukhoi di Korea???

Satuan Kapal Ranjau Koarmabar Gelar Geladi Tugas Tempur

KRI Pulau Rangsang j(Foto: den_bgs79)
SATUAN Kapal Ranjau Komando Armada RI Kawasan Barat (Satran Koarmabar) dalam rangka persiapan Latihan Armada Jaya XXXI/2012 melaksanakan persiapan personel dan kesiapan unsur Kapal Perang Satran Koarmabar.

Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmabar (Dansatranarmabar), Kolonel Laut (P) Eko Wahyono mengatakan persiapan personel dan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melaksanakan latihan Geladi Tugas Tempur Tingkat I (L1) serta Geladi Tugas Tempur Tingkat II (L2).

Kepala Dinas Penerangan Koarmabar, Letkol Laut Agus Cahyono dalam siaran persnya, Jumat (3/8), mengatakan untuk kegiatan persiapan personel diberikan materi latihan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap mental Anak Buah Kapal (ABK) KRI Pulau Rangsang (PRG-727) dalam melaksanakan Geladi Tugas Tempur Tingkat I (L1) secara bertingkat dan berlanjut.

Hal tersebut untuk menjaga kesiapan dan naluri tempur pengawak alat utama (Alut) secara optimal ABK KRI Pulau Rangsang (PRG-727). Selanjutnya selesai melaksanakan Geladi Tugas Tempur Tingkat I (L1) dilanjutkan dengan kegiatan berlayar dalam rangka melaksanakan Geladi Tugas Tempur Tingkat II (L2) di perairan Kepulauan Riau.

Kegiatan latihan secara bertingkat dan berlanjut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan personel dalam mengawaki kapalnya dalam kondisi kesiapan tempur yang optimal.
(Jurnas)

Saatnya Industri Pertahanan Indonesia Berkiblat ke India

http://www.jpnn.com/picture/thumbnews/20120803_002021/002021_614026_India_telegraph.jpgMUMBAI - India dalam dua dekade ini tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Kini, India juga dianggap sebagai negara dengan kekuatan bersenjata yang sangat diperhitungkan negara-negara lain.

Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI (KBRI) di India, Letkol Laut I Putu Arya Angga Suardika mengungkapkan, India banyak bekerjasama dengan Rusia dalam bidang persenjataan, termasuk untuk pengembangan industri pertahanan. "Saat ini India adalah negara dengan anggaran terbesar untuk mengimpor industri pertahanan," kata Putu pada sela-sela acara kunjungan Ketua DPR RI Marzuki Alie di India, Kamis (2/7).

Putu menjelaskan, India terlibat dalam empat kali peperangan melawan Pakistan terkait konflik wilayah di Kashmir. Karenanya pula, kata Putu, India terus berupaya mengembangkan industri pertahanannya agar tidak tergantung pada negara lain.

"India terus memperkuat industri pertahananannya. Kita perlu mencermati hal ini," ucapnya.

Sedangkan Duta Besar RI untuk India, Andhi M Ghalib menyatakan bahwa India telah tumbuh menjadi salah satu kekuatan pertahanan yang diperhitungkan di dunia. India, kata Ghalib, sudah mampu menciptakan peluru kendali (rudal) antarbenua bernama Agni dengan radius jelajah hingga 5000 mil. "India ini bangsa yang cerdas, termasuk dari segi pertahanan," ucap Ghalib.

Pensiunan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal itu pun menyarankan pemerintah Indonesia agar mulai belajar dari India dalam pengadaan persenjataan. Jika perlu, lanjut Ghalib, Indonesia mengubah mindset tentang persenjataan yang selama ini hanya berkiblat ke Eropa menjadi ke India.  "Komisi I DPR yang membidangi pertahanan bisa mendorong hal ini," sebutnya.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR, Sidharto Danusubroto mengaku setuju dengan pandangan Ghalib. "Bukan hanya dalam hal senjata, tapi juga segalanya. Jangan kita hanya beralih ke look east, tapi langsung look India!" cetusnya.

Sedangkan Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan, Indonesia harus mengembangkan industri-industri strategisnya. "Mindset-nya jangan hanya membeli, tapi bagaimana kita bisa membuat dan memberdayakannya," ucapnya.(ara/jpnn)
(Jpnn)

RI-Australia Tingkatkan Kerja Sama Militer

Empat Sukhoi TNI dikawal dua Hornet RAAF saat tiba di Darwin untuk mengikuti latihan bersama Pitch Black 2012. (Foto: RAAF)

Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, mengatakan pihaknya akan tetap menjalin kerja sama dengan militer Australia. Dalam waktu dekat, lanjut dia, kerja sama akan semakin dikukuhkan dengan pertemuan bilateral.

Menurut dia, kerja sama itu tidak akan mengancam kesatuan Indonesia. "Justru malah semakin menguatkan," ungkapnya saat melakukan temu wartawan usai ucara "Silaturahmi Menhan dengan Pemimpin Redaksi Media Massa", di kantornya, Kamis (2/8).

Dalam kerja sama itu juga, kata Menhan, guna meningkatkan pengamanan dalam kasus-kasus darurat yang terjadi di perairan perbatasan antara Indonesia dengan Australia. Kegiatan tersebut adalah berupa penanganan darurat apabila terjadi kecelakaan kapal laut.

Tak hanya itu, kata Purnomo, kerja sama juga akan bergerak pada ranah penduduk ilegal. Menurut dia, Indonesia akan melakukan penanganan apabila ada imigran yang terdampar di laut. "Jika yang imigran terdampar di perairan Australia, tapi yang menangkap signal Indonesia, maka Indonesia akan melakukan penanganan," katanya.

Upaya tersebut, dilaksanakan kedua belah negara melalui patroli gabungan yang telah dilakukan di Laut Timor. Pada upaya tersebut, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsdya Eris Herryanto, Indonesia menerjunkan Basarnas.

Menurut dia, kerja sama lebih lanjut akan dilakukan pada pertemuan yang akan dihelat 1 September nanti. "Pertemuan itu juga akan membahas detail kerjasama, termasuk penempatan kapal yang bermasalah. Apakah akan ditempatkan di Indonesia atau tidak," ungkapnya.
(Republika)

Berharap Bisa Lampaui 1 Miliar Dollar AS

Sejak menjadi negara sendiri, 20 tahun silam, Ukraina memang sudah menjalin kerja sama dengan berbagai negara. "Termasuk dengan Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Volodymyr Pakhil, kemarin, dalam perbincangan dengan Kompas.com di Kedutaan Besar Ukraina, kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/08/01/1542574p.JPEG
Volodymyr Pakhil Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia
Ukraina awalnya memang menjadi salah satu negara bagian Uni Soviet. Pascaruntuhnya Uni Soviet pada 1991, Ukraina pun memproklamasikan diri menjadi negara merdeka. "Pada 11 Juni 2012, Ukraina dan Indonesia merayakan 20 tahun hubungan diplomatik," kata Pakhil.

Dalam kerangka hubungan diplomatik itu, lanjut Pakhil, kerja sama perdagangan kedua negara memang sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Menurut catatan pria kelahiran 14 Agustus 1960 ini, sampai dengan 2011, transaksi perdagangan kedua negara mencapai angka 1 miliar dollar AS.

Tentunya, imbuh, Pakhil, pada masa mendatang, angka tersebut bisa merangkak naik. Pasalnya, di samping kerja sama perdagangan bidang metalurgi, kimia, penyulingan minyak bumi, hingga pembangunan kapal serta komoditas lainnya, nilai perdagangan antara Ukraina dan Indonesia bisa terdongkrak lewat bisnis perlengkapan militer. "Apalagi, Indonesia tengah berupaya membenahi dan memperbarui angkatan bersenjatanya," kata pakar hukum lulusan Lviv State University pada 1984 yang ditunjuk Presiden Ukraina Viktor Yanukovich menjadi Dubes untuk Indonesia pada Februari 2012 ini.

 Industri militer

Ukraina, terang Pakhil, menjadi salah satu ikon industri militer sejak era Uni Soviet. Adalah Kharkiv, kota terbesar kedua setelah ibu kota Kyiv, yang sampai kini menjadi basis industri militer.

Kota seluas 310 kilometer persegi ini berada di timur laut Ukraina. Menurut catatan sejarah, tokoh Ivan Karkach yang pada 1654 mulai membangun kota ini. Kharkiv yang berada di ketinggian 152 meter di atas permukaan laut itu cuma 45 kilometer dari perbatasan dengan Rusia.

Di Kharkiv, sampai sekarang, ada kompleks industri militer yang menjadi andalan pertumbuhan ekonomi Ukraina. Di dalam kompleks itu ada 85 organisasi ilmiah yang fokus pada pengembangan persenjataan dan peralatan militer dengan penggunaan berbeda.

Salah satu bagian dari kompleks itu adalah industri kedirgantaraan. Di situ ada 18 biro desain dan 64 perusahaan.

Lalu, bagian lain adalah industri maritim. Di dalamnya ada 15 lembaga penelitian dan pengembangan, 40 biro desain, dan 67 pabrik. Rancangan yang sudah terwujud di bidang ini adalah kapal penjelajah berat serta kapal ukuran besar dan kecil bersenjata peluru kendali antikapal selam.

Sementara itu, masih menurut Pakhil, pada industri roket di kompleks tersebut, rancangan dibuat oleh 6 biro desain. Kemudian, roket, proyektil, rudal, dan amunisi diproduksi oleh 28 pabrik.

Tak cuma itu, Ukraina, tutur Pakhil, adalah produsen besar peralatan militer tank. Di Kharkiv pula, Ukraina membuat main battle tank (MBT) Bulat. "Kami menawarkan tank jenis ini ke Indonesia," kata Pakhil.

MBT Bulat yang berbobot 45 ton tersebut awalnya adalah tank legendaris Uni Soviet kelas T-64 karya Alexander A. Morozov pada 1960an. Sebelumnya, T-54 adalah generasi pertama kelas tersebut.

http://www.army-guide.com/images/bm_bulat_002.jpg
MBT Bulat Ukraina
Varian lain dari kelas T adalah T-72 dan T-80. Sampai sekarang, tank-tank kelas T masih menjadi andalan militer negara-negara bekas Uni Soviet seperti Rusia, Ukraina, Belarus, Moldova, dan Uzbekistan.

Bulat yang diproduksi oleh perusahaan negara Ukraina, Ukrspecexport, kini komplet dengan senjata otomatis antipesawat udara. Senjata ini terintegrasi secara digital.

Mengklaim Bulat lebih murah harganya ketimbang tank-tank MBT buatan negara-negara Eropa Barat, Ukraina, lanjut Pakhil, bahkan sudah siap mengirimkan 50 unit Bulat ke Indonesia tahun ini, andai Indonesia menerima penawaran dimaksud. "Dengan bujet 280 juta dollar AS yang dimiliki Indonesia, lebih dari 100 unit MBT Bulat bisa menjadi bagian dari sistem pertahanan militer Indonesia," demikian Volodymyr Pakhil.
(Kompas)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...