 |
Pistol jenis Revover buatan PT Pindad (Foto: Iman Herdiana) |
Sejumlah
senjata api (senpi) buatan pabrik alutsista dalam negeri, PT Pindad,
Bandung, Jawa Barat, hilang. Kasus tersebut masih didalami dan
diselidiki petugas Polrestabes Bandung.
Kepala
Departemen Humas dan Hukum PT Pindad, Tuning Rudyati, membenarkan
kehilangan tersebut. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti
berapa senpi yang hilang.
“Kami masih penjajakan dan
masih dalam penyelidikan internal,” ucapnya kepada wartawan, saat
ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/8/2012).
Namun dia
memastikan senjata hilang tidak sampai 20 pucuk seperti informasi yang
sempat beredar. “Enggak sampai segitu, yang pasti kami masih
menyelidikinya,” katanya.
PT Pindad, lanjut Tuning, juga masih berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kami masih dalam tahap penyusunan dan koordinasi. Indikasi kehilangannya ada, tapi kami belum tahu,” tuturnya.
Sementara
itu, sumber kepolisian membenarkan PT Pindad telah membuat laporan atas
hilangnya tiga pucuk senpi jenis Revolver kaliber 38.
“Awalnya
dari laporan masyarakat yang mengetahui ada senpi buatan Pindad di
tangan sipil. Ketika ditelusuri, ternyata ada senpi yang hilang. Diduga
itu dicuri,” kata sumber tersebut.
Seperti diketahui,
PT Pindad memproduksi dua jenis senjata revolver yang diberi nama R1-V1
dan R1-V2. Kedua jenis senjata itu berkaliber 38 milimeter.(ton)
PT Pindad Curigai Orang Dalam Terlibat Hilangnya Senjata Api
 |
Ilustrasi |
PT
Pindad mencurigai seorang karyawannya yang berinisial WH terlibat kasus
hilangnya sejumlah senjata api (senpi). WH yang bertugas sebagai staf
di gudang PT Pindad sejak 1989 ini sudah dimintai keterangannya, dan
tengah dalam pengembangan pihak penyidik.
“Ada
aktifitasnya yang terekam di CCTV. Untuk WH masih kita kembangkan,”
jelas Kepala Departemen Humas dan Hukum PT Pindad, Tuning Rudyati, Jumat
(3/8/2012).
Menurutnya, aktifitas WH telah dipantau
selama satu hingga bulan terakhir. Namun pihaknya belum bisa memastikan
bagaimana kaitan WH dengan hilangnya senpi tersebut.
“Kita baru mencurigai (WH), berapa kali dan berapa banyaknya yang dicuri itu masih kita selidiki,” katanya.
Ditanya
apakah WH masih bekerja di perusahaan alutsista berpelat merah itu,
Tuning mengungkapkan hari ini WH tidak masuk kerja. Yang jelas, lanjut
dia, siapapun orang dalam yang terbukti terlibat hilangnya senpi di PT
Pindad akan mendapat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
“Proses selanjutnya, kami serahkan kepada pihak berwajib,” tegasnya.
Untuk
mencegah ada kehilangan kembali, pihaknya akan melakukan pengamanan
lebih dilingkungan PT Pindad. Salah satunya dengan membuat identitas
baru bagi seluruh karyawan.
“Kita juga akan pisahkan
kartu tanda pengenal, mana yang boleh dimasuki dan tidak. Selain itu
kita akan foto ulang semua karyawan, yang pasti ada penambahan
penjagaan,” pungkasnya.(ris)