
Pesawat-pesawat tersebut merupakan bagian dari delapan pesawat yang dipesan Indonesia pada 2010 untuk menggantikan armada pesawat OV-10 Bronco. TNI AU memesan sejumlah pesawat Super Tucano sebagai bagian dari modernisasi alutsista.
Super Tucano dapat digunakan untuk berbagai misi, termasuk serangan ringan, pengintaian, intersepsi udara-ke-udara dan kontra-pemberontakan. Amerika Serikat awal tahun ini mengatakan akan membuka kembali penawaran setelah membatalkan kontrak dengan Embraer untuk 20 pesawat AT-29 Super Tucano untuk angktan bersenjata Afghanistan.
Embraer dan mitra AS di Sierra Nevada memberikan kontrak pada Desember, tapi Angkatan Udara AS membatalkan kesepakatan pada Februari setelah mendapat tantangan hukum dari saingan, Hawker Beechcraft Corp.
![]() |
Super Tucano TNI AU |
Sebelumnya, akhir Juli lalu, siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) menyatakan empat pesawat tempur ringan Super Tucano yang telah dibeli Indonesia segera diterbangkan dari Sao Paulo, Brazil, ke Jakarta.
"Setelah bekerja selama tiga hari, tim pemeriksa menyatakan pesawat nomor seri produksi 179 dan 180 dalam kondisi baik. Saat ini empat pesawat Super Tucano TNI-AU telah siap diterbangkan ke Indonesia yang direncanakan akan dilakukan medio Agustus 2012," kata Dispenau.
Tim dari Kemenhan dan TNI AU telah mengecek langsung serta melakukan uji penerbangan di pabrikan pesawat Super Tucano seri produksi 179 dan 180 di fasilitas produksi Embraer di Gaveao Peixoto, Sao Paulo. Antara/AFP
(Jurnas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.