C-295 |
“Program ekonomi bisa lebih cepat lagi dengan sinergi ini. PTDI sedang menggeliat dan ini merupakan momentum bagi PTDI untuk naik,” ungkap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/8).
Besarnya
anggaran TNI ini harus dimanfaatkan oleh PTDI sebagai bidang kerja
strategis yang baik, dan pekerjaan akan banyak datang dari TNI dan
pertahanan.
“Ordernya
akan sangat banyak. Teman-teman BUMN harus serius menangkap tugas dari
kementerian pertahanan. Jangan terlambat,” tegas Dahlan.
Mantan
Dirut PLN ini kembali menyebutkan saat ini adalah momentum terbaik
untuk PTDI setelah mengalami masa-masa sulit beberapa waktu lalu. Dahlan
memerintahkan agar pengambilan kesempatan tersebut bisa dikerjakan
dengan baik. “Bukan hanya PTDI, PT PAL juga harus memanfaatkan momentum
ini dan anggaran dari kementerian pertahanan,” tambahnya.
Untuk
kemajuan ini, Dahlan juga membolehkan PT DI untuk meminjam uang kepada
pihak ketiga jika kekurangan dana dalam bekerja. “Silahkan ambil ke bank
untuk pembelian peralatan sebelum anggaran kementerian pertahanan
turun,” pungkasnya.
Tahun ini TNI telah menerima alokasi anggaran sebesar Rp 72,5 triliun atau naik 27 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tidak kompak, Dahlan juga akan rombak direksi PTDI
Setelah
merombak jajaran direksi Jamsostek, Menteri BUMN Dahlan Iskan
menyebutkan akan merombak direksi PT Dirgantara Indonesia karena dinilai
tidak kompak dalam bekerja. Perombakan ini akan dilakukan dalam satu
atau dua minggu ke depan.
“Komandannya
tetap. Timnya akan lebih kuat nanti lahir batin. Satu sampai dua minggu
lagi tim terkuat PT DI akan ada,” ungkap Dahlan di Kementerian BUMN,
Jakarta, Selasa (7/8).
Walaupun
demikian, Dahlan tidak menyebut kalau susunan direksi saat ini tidak
bagus atau dari orang yang tidak hebat. Dahlan menyebutkan direksi
sekarang tidak kompak dalam bekerja. “Selama ini orangnya hebat, tapi
saya meragukan kekompakannya,” tambahnya.
Penggantian
direksi ini juga berhubungan dengan banyaknya order yang diterima
industri pesawat terbang tersebut. Contohnya PT Merpati Airlines yang
baru saja memesan 20 pesawat tipe CN-212 kepada Dirgantara Indonesia.
“Merpati
kan order 20 pesawat, makanya kita harus maju. Karena kalau ini tidak
kita majukan kita akan kehabisan devisa karena terus impor,” pungkasnya.(mdk/idr)
(Merdeka)
PT DI Terima Pesanan TNI AU Sebesar Rp 7 Triliun
PT
Dirgantara Indonesia mengaku telah menerima suntikan dana dari Tentara
Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara sebesar Rp 7 triliun. Dana ini
untuk membuat berbagai jenis pesawat.
Direktur
Utama PT DI Budi Santoso mengaku bersyukur sekali telah menjalin
kerjasama dengan TNI AU. Menurutnya, kerjasama ini akan membangkitkan
lagi keuangan PT DI yang terpuruk. "TNI banyak yang pesan pesawat ke
kami dari berbagai jenis dan tipe pesawatnya," katanya, Selasa (7/8).
Budi
tak menyebutkan dengan rinci pesawat jenis apa saja yang akan dipesan
TNI AU. Yang pasti, anggota ASEAN seperti Thailand, Myanmar dan Filipina
juga melakukan pemesanan terhadap PT DI.
Menetri
BUMN Dahlan Iskan memerintahkan PT DI menangkap besarnya anggaran TNI
pada tahun ini. Menurutnya, besarnya anggaran TNI itu akan membuat
pesanan pesawat untuk pertahanan meningkat.
Dia minta PT DI bekerja secara serius dalam memenuhi pesanan yang banyak itu. "Jangan terlambat,” ujarnya. (*)
(Tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.