Pesawat KT-1B(Foto TMF) |
"Pengerjaan
perakitan pesawat KT-1B ini dimulai sejak April dan hari ini (Rabu)
akan kami serahkan kepada Korea," ujar Manager Bisnis Integrasi
Direktorat Aircraft PT DI Simet Kadan kepada wartawan usai acara
Indonesia-Japan Join Airbone Campaign Pisar-L2 di kawasan PT DI, Jalan
Padjajaran, Kota Bandung, Rabu (8/8).
Dia
menjelaskan pesawat ini memiliki akselerasi yang sangat baik sehingga
tergolong pesawat aerobatik ataupun trainning. Pesawat ini bisa bergerak
gesit karena didukung baling-baling turbo dibagian mocong pesawat.
"Ukurannya lebih besar dari maseraty dan mesinnya pun bandel," ucapnya.
Lebih
lanjut dia menuturkan pada proyek perakitan pesawat ini, PT DI hanya
berperan sebagai subkontraktor. Pasalnya, proyek kerjasama berlangsung
antara Korea Selatan dengan TNI Angkatan Udara.
"Kita hanya subkontraktornya saja. Perjanjiannya sih antara Korea dengan TNI AU," jelasnya.
Setelah
perakitan tiga pesawat ini, katanya, PT akan merakit dua pesawat lagi
karena total ordernya mencapai lima pesawat. Korea Selatan menaruh
kepercayaan kepada PT DI karena kerjasama serupa pernah berlangsung pada
tahun 1998.
"Pada
1998 kami juga mendapat order dengan volume yang sama. Bahkan, PT DI
juga telah diminta mengimprove pesawat yang lama dengan teknologi
Automatic Radar Treat System (ARTS) di Bandara Adisucipto Yogyakarta.
Ada sekitar 11 orang yang mengerjakannya proyek tersebut," pungkasnya.
[hol]
(Inilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.