Dharma Yudha 2019Penembakan Rudal Exocet Blok 3 KRI SIM 367 [Puspen TNI] ●
TNI menggelar latihan gabungan tiga matra angkatan bertajuk Dharma Yudha di Pos Tinjau T12, Pusat Latihan Tempur Marinir Asem Bagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada 9 September hingga 12 September 2019. Pada puncak latihan, Kamis, 11 September, TNI akan menurunkan sepertiga alat utama sistem senjata (alutsista).
“Kurang lebih sepertiga alutsista yang dimiliki TNI, semua terlibat dalam latihan Dharma Yudha 2019,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam gladi bersih, Rabu, 10 September 2019.
Latihan gabungan ini dimulai dengan manuver lapangan selama tiga hari belakangan. Tadi pagi, dilaksanakan pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Sitobondo, termasuk manuver lapangan. Hadi mengatakan semua bertumpu di Pos Tinjau T12.
Menurutnya sebanyak 12.500 personil dari tiga matra terlibat dalam latihan ini. Besok, latihan gabungan akan mencapai puncaknya, dengan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, latihan juga rencananya dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Drone CH4 ujicoba pada latgab 2019 [Def.pk]
Hadi berujar latihan gabungan memiliki target meningkatkan profesionalisme prajurit tiga matra. “Meningkatkan kemampuan inter operability ketiga matra, karena untuk menyambung kemampuan kemampuan itu perlu latihan,” kata Hadi.
Hadi mengimbuhkan masih banyak peralatan TNI menggunakan sistem analog. Sedangkan untuk bergerak ke sistem yang saling berkaitan antar-matra, atau sistem network centric warfare, butuh kesiapan peralatan secara digital.
“Pada latihan ini kita sudah coba melaksanakan sistem tersebut. Dari AD juga menggunakan battle management system, AL menggunakan network centric, termasuk AU juga menggunakan network centric,” kata Hadi.
Ia berharap hal ini membuat TNI dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan perang ke depan yang lebih canggih. Latgab ini sendiri merupakan latihan rutin tahunan yang digelar oleh TNI.
TNI menggelar latihan gabungan tiga matra angkatan bertajuk Dharma Yudha di Pos Tinjau T12, Pusat Latihan Tempur Marinir Asem Bagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada 9 September hingga 12 September 2019. Pada puncak latihan, Kamis, 11 September, TNI akan menurunkan sepertiga alat utama sistem senjata (alutsista).
“Kurang lebih sepertiga alutsista yang dimiliki TNI, semua terlibat dalam latihan Dharma Yudha 2019,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam gladi bersih, Rabu, 10 September 2019.
Latihan gabungan ini dimulai dengan manuver lapangan selama tiga hari belakangan. Tadi pagi, dilaksanakan pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Sitobondo, termasuk manuver lapangan. Hadi mengatakan semua bertumpu di Pos Tinjau T12.
Menurutnya sebanyak 12.500 personil dari tiga matra terlibat dalam latihan ini. Besok, latihan gabungan akan mencapai puncaknya, dengan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, latihan juga rencananya dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Drone CH4 ujicoba pada latgab 2019 [Def.pk]
Hadi berujar latihan gabungan memiliki target meningkatkan profesionalisme prajurit tiga matra. “Meningkatkan kemampuan inter operability ketiga matra, karena untuk menyambung kemampuan kemampuan itu perlu latihan,” kata Hadi.
Hadi mengimbuhkan masih banyak peralatan TNI menggunakan sistem analog. Sedangkan untuk bergerak ke sistem yang saling berkaitan antar-matra, atau sistem network centric warfare, butuh kesiapan peralatan secara digital.
“Pada latihan ini kita sudah coba melaksanakan sistem tersebut. Dari AD juga menggunakan battle management system, AL menggunakan network centric, termasuk AU juga menggunakan network centric,” kata Hadi.
Ia berharap hal ini membuat TNI dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan perang ke depan yang lebih canggih. Latgab ini sendiri merupakan latihan rutin tahunan yang digelar oleh TNI.
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.