Selasa, 31 Desember 2024

KSAU Sebut TNI AU Akan Kedatangan Jet Tempur T-50

✈ Asal Korsel pada 2025T50i TNI AU [TNI AU]

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan kedatangan beberapa unit pesawat tempur T-50 buatan Korean Aerospace Industries (KAI) tahun 2025.

"Saya sudah melihat sendiri ke KAI, Korea Airspace Industry, bagus sekali dan ini sudah kita gunakan juga pesawat ini, dan kita akan mendapatkan lagi mulai dari kedatangannya di tahun 2025-2026," kata Tonny saat membuka acara forum diskusi bertajuk "Sambung Rasa" dengan para pemimpin redaksi media massa di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Dalam sambutannya, Tonny tidak menjelaskan berapa unit pesawat yang akan datang pada masa waktu 2025-2026 nanti.

Tonny juga tidak menjelaskan secara rinci nilai kontrak pembelian pesawat tempur itu. Dia hanya menjelaskan pesawat tersebut dihadirkan untuk ditempatkan di beberapa skuadron demi memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Lebih lanjut, tidak hanya pesawat tempur T-50, Tonny mengatakan TNI AU juga akan kedatangan beberapa unit pesawat dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan.

Beberapa unit yang akan datang di antaranya jet tempur jenis Rafale dari Dassault Aviation Prancis pada 2026.

Kementerian Pertahan tercatat telah membeli 42 unit jet tempur pabrikan Prancis itu setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif.

Selain itu, TNI AU juga akan kedatangan pesawat tanpa awak Anka sebanyak 12 unit yang dibeli dari Turkish Aerospace tahun ini.

Dalam kontrak kerja sama yang telah diteken Kementerian Pertahanan tahun ini, dijelaskan enam pesawat akan dirakit di Indonesia sedangkan sisanya dikirim selama 32 bulan setelah kontrak berlaku.

Dengan adanya penambahan alat utama sistem senjata itu, Tonny berharap pertahanan udara Indonesia semakin kuat.

 Telah membeli T-50 
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan telah meneken kontrak pembelian pesawat T-50 pada 2021 lalu. Pesawat tersebut dibeli dengan nilai kontrak sebesar 240 juta dolar AS untuk digunakan sebagai pesawat latih para penerbang tempur TNI AU.

Jika berdasarkan kontrak yang disetujui antara Kemhan dan KAI kala itu, pengiriman pesawat dilakukan secara bertahap mulai 16 Desember 2021 hingga 30 Oktober 2024.

Pembelian tersebut bukanlah yang pertama dilakukan pemerintah Indonesia. Di tahun 2011 pemerintah juga telah membeli 16 unit pesawat tempur asal negeri ginseng itu dengan nilai kontrak sebesar 400 juta dolar AS.

 
antara  

TNI AU Akan Kerahkan "Drone" ANKA Untuk Jaga Kawasan Natuna

✈ Ilustrasi UCAV ANKA (TAI)

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan mengerahkan pesawat nirawak atau drone Anka untuk mengawasi kawasan Natuna Utara yang berdekatan dengan kawasan Laut China Selatan.

Drone Anka itu dikerahkan ke wilayah tersebut lantaran saat ini situasi di kawasan Laut China Selatan tengah memanas disebabkan oleh konflik perbatasan antarbeberapa negara ASEAN.

"Angkatan Udara dalam waktu dekat akan mendapatkan PTTA, pesawat terbang tanpa awak Anka buatan Turki. Kita akan tempatkan di Natuna, untuk mengawasi Laut Natuna Utara," kata Tonny di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Tonny menjelaskan drone dari Turki itu merupakan barang baru yang dibeli Kementerian Pertahanan dan akan datang dalam waktu dekat.

Tonny melanjutkan, kehadiran drone buatan Turki itu akan menggantikan posisi drone CH4 buatan China yang saat ini masih dipakai menjaga kawasan yang berbatasan dengan Laut China Selatan tersebut.

Walau digantikan, Tonny memastikan kualitas drone buatan Turki tidak akan jauh berbeda dengan drone yang telah digunakan TNI AU.

Tidak hanya menyediakan drone, TNI AU juga akan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih untuk mengawaki drone tersebut.

"Sekarang sudah ada, Skuadron Pendidikan 103 yang berada di Tasikmalaya. Nanti pesawat (drone) yang ada di Pontianak akan kita pindahkan ke Tasikmalaya menjadi pesawat latih," jelas dia.

Dengan adanya drone baru dan awak dengan kemampuan teknis tinggi, Tonny yakin pihaknya akan semakin maksimal dalam mengawasi wilayah perbatasan Indonesia dengan Laut China Selatan.

  antara  

Senin, 30 Desember 2024

KRI Beladau-643 Latihan Peperangan Anti-udara

 Di perairan Kepri Kapal pemukul reaksi cepat KRI Beladau-643 yang saat ini berada di bawah kendali Gugus Tempur Laut Komando Armada I TNI Angkatan Laut berlatih peperangan anti-udara bersama pesawat udara TNI AL NC-212 200 MPA P-8203 di perairan Kepulauan Riau, Jumat (27/12/2024). (Dinas Penerangan Koarmada I TNI AL)

Kapal perang Republik Indonesia KRI Beladau-643 yang saat ini berada di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada I TNI Angkatan Laut menggelar latihan peperangan udara di perairan Kepulauan Riau (Kepri) minggu ini.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) I TNI AL Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa KRI Beladau-643 pada hari Jumat (27/12) berlatih prosedur gabungan udara atau air joining procedure (AJP) dan latihan peperangan anti-udara bersama pesawat patroli maritim TNI AL dari Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Sabang NC-212 200 MPA P-8203.

"Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit KRI Beladau-643 dan kru pesawat udara P-8203 dalam pelaksanaan tugas operasi sekaligus mengasah kemampuan koordinasi antara unsur laut dan unsur udara," kata Kadispen Koarmada I.

KRI Beladau-643 merupakan kapal cepat rudal (KCR) 40 meter buatan galangan kapal dalam negeri PT Palindo Marine Shipyard. Kapal pemukul reaksi cepat itu, yang masuk dalam kelas clurit, resmi memperkuat armada TNI AL pada 2013.

KRI Beladau-643 pada bulan Mei 2024 juga berlatih menembakkan senjata kapal ke sasaran permukaan di perairan timur Pulau Berhala, Selat Malaka. Dalam latihan itu, kegiatan penembakan menggunakan meriam Browning 12,7 mm.

Berikutnya KRI Beladau bersama KRI Clurit-641 dan KRI Surik-645 juga berlatih bersama di Selat Riau pada sela-sela kegiatan operasi masing-masing kapal pada bulan lalu (18/11).

Tiga kapal dari Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada I itu berlatih prosedur meninggalkan pangkalan (serial leaving harbour), manuver kapal untuk menghindari ancaman ranjau di laut (minefield transit), manuver taktis, isyarat bendera (flaghoist), isyarat bendera semaphore, komunikasi antarkapal menggunakan isyarat cahaya (flashex), VBSS, dan RASAP.

VBSS atau visit, board, search, dan seizure merupakan kegiatan mencegat dan menyusup masuk ke kapal yang dicurigai berbuat kejahatan, menggeledah, serta menyita barang-barang bukti.

RASAP atau replenishment at sea approach merupakan latihan menjalankan prosedur pembekalan di tengah laut yang dilakukan dengan dua kapal berlayar untuk saling mendekat dan mengirimkan bahan bakar, amunisi, ataupun logistik lainnya.

  ★ antara  

[Global] Myanmar Resmikan 2 Kapal Anti Kapal Selam

⚓ Setelah berhasil produksi kapal frigate 3500 tonsDua kapal antikapal selam kelas Yan Nyein Aung UMS Yan Min Aung (445) dan UMS Yan Zwe Aung (450) yang baru diresmikan dan dibangun di dalam negeri. (GNLM))

Setelah berhasil meluncurkan kapal frigate 135 meter dengan tonase 3500 tons, Myamar kembali meresmikan kapal anti kapal selam produksi dalam negeri.

Tatmadaw (Angkatan Laut Myanmar) kembali diperkuat kapal perang produksi dalam negeri untuk melindungi zona ekonomi eksklusif Laut Myanmar.

Jenderal Senior Myanmar mendesak semua anggota Tatmadaw (Angkatan Laut) untuk memiliki keterampilan dalam menangani senjata dan sistem persenjataan.

Myanmar terus memproduksi kapal perang sendiri, mengurangi ketergantungan pada pihak asing.

Dua kapal anti kapal selam telah berhasil diproduksi di dalam negeri dan diresmikan dihadiri para pejabat militer.

Kapal dengan panjang 63 meter dipersenjatai dengan meriam laras ganda pada haluan.

Karena banyak sanksi dan embargo dari barat atas perang dinegaranya, maka persenjataan dan peralatan elektroniknya diperkirakan akan dilengkapi dari negara Rusia atau China.

Dengan keterbatasan yang dialami negerinya, Myanmar terus membangun peralatan perangnya sendiri, merupakan satu prestasi yang perlu dihargai.
 

  👷 Garuda Militer  

Minggu, 29 Desember 2024

Bakamla Terima Hibah Kapal dari Pemerintah Jepang

(Bakamla)

Badan Keamanan Laut (Bakamla) menerima hibah kapal dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) di Minato, Jepang.

Mengutip akun X @HumasBakamlaRI, Minggu (29/12), hibah kapal merupakan bagian dari upaya pembangunan kapasitas keamanan maritim yang lebih memadai.

Bakamla belum merinci kapal yang akan diterimanya, namun dipastikan armada tersebut berukuran 85,6 meter dengan kecepatan 22 knot dan masa pembangunan diproyeksikan rampumg pada 2027 mendatang.

Adapun kontrak pengadaan kapal ditandatangani oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Irvansyah dengan President and CEO Japan Marine Science Inc. (JMS) Tomoyuki Koyama, serta President and CEO Mitsubishi Shipbuilding Co., Ltd. Shin Ueda.

Pada kesempatan tersebut, Irvansyah mengucap terima kasih atas kerja sama yang terjalin baik antara Indonesia dan Jepang dalam komitmen menjaga keamanan dan keselamatan di wilayah perairan kawasan.

Saya turut bangga atas penandatanganan kontrak hibah kapal ini yang sudah direncanakan sejak 2023 lalu demi menjaga keamanan dan keselamatan maritim di wilayah perairan kawasan,” kata Irvansyah. (un)

  ★
IDM  

Kendaraan Angkut Militer 6x6

  Akan di tampilkan pada Indo Defense 2025 
Perusahaan swasta PT Merpati Wahana Raya (MWR) baru baru ini telah mengajukan desain kendaraan angkut militer 6x6.
Desain kendaraan angkut militer ini nantinya akan diproduksi massal untuk keperluan TNI. Diketahui PT MVR ini telah memproduksi berbagai kendaraan militer yang telah digunakan TNI. Diantaranya  kendaraan dapur lapangan Ganilla hingga versi kedua yang mampu diangkut pesawat hercules dan kendaraan khusus lainnya.
 
Selain itu PT MVR juga produksi berbagai alutsista seperti UAV, robot dan lain sebagainya untuk kebutuhan TNI atau pihak keamanan swasta.
MVR juga telah mengajukan desain chasis kendaraan angkut 6x6 yang telah dikembangkan dan akan di daftarkan hak patennya ke pihak yang berwenang.

PT. Merpati Wahana Raya nantinya akan memproduksi kendaraan angkut ini dan akan di pamerkan pada Indo Defense 2025 mendatang.

Jadi untuk Chasis dan Platform dari kendaraan angkut multiguna 6x6 ini di produksi sepenuhnya oleh PT. Merpati Wahana Raya.


  👷 Indonesia Teknologi  

Sabtu, 28 Desember 2024

Indonesia Peroleh Sejumlah Offset dalam Kontrak Pengadaan 2 Kapal OPV Italia

KRI BWJ 320 (Keris reborn)

Indonesia diberitakan telah mengamankan sejumlah pengaturan offset dalam kontraknya untuk dua kapal patroli lepas pantai multiperan (OPV/Offshore Patrol Vessel)/(Pattugliatore Polivalente d'Altura: PPA) dengan pembuat kapal Italia, Fincantieri.

Dikutip dari Jane's, telah menerima dokumen pada tanggal 22 Desember yang menunjukkan bahwa pengaturan ini mencakup penyediaan simulator angkatan laut skala penuh dan bantuan bagi Indonesia untuk mengembangkan desain kendaraan listrik dalam negeri dan dapat di produksi di dalam negeri.

Fincantieri pertama kali mengungkapkan pada Maret 2024 bahwa mereka telah menandatangani kontrak senilai EUR 1,18 miliar (USD 1,23 miliar) untuk pengadaan dua unit OPV/PPA dengan Kementerian Pertahanan, yang akan digunakan Angkatan Laut Indonesia.

OPV/PPA adalah kelas kapal perang seperti fregat sepanjang 143 m yang dapat dikonfigurasi untuk berbagai misi mulai dari operasi pengawasan maritim bertempo rendah (ringan) hingga skenario pertempuran tingkat tinggi.

Kontrak yang ditandatangani dengan Indonesia, nantinya OPV/PPA yang akan dipasok awalnya dalam konfigurasi ‘light plus’.

Dalam konfigurasi ini, kedua kapal akan dilengkapi untuk operasi anti-air warfare (AAW) selain misi perang permukaan.

Fincantieri kini mengalihkan kapal-kapal ini untuk kebutuhan Angkatan Laut Indonesia, tetapi kedua kapal akan mempertahankan konfigurasi 'light plus' mereka.

 👷 
Garuda Militer  

Jumat, 27 Desember 2024

[Global] China Terbangkan Jet Tempur Siluman Baru

 Diduga Pesawat Generasi Ke-6
China telah menerbangkan jet tempur siluman terbaru yang diduga sebagai pesawat generasi keenam. (Foto/NDTV)

China telah menerbangkan jet tempur siluman terbaru yang diduga sebagai pesawat generasi keenam. Video manuver jet tempur misterius itu telah muncul di media sosial sejak Kamis.

Pesawat tempur tersebut terlihat besar dan tanpa ekor. Desainnya yang tidak konvensional mungkin membuat jet tempur siluman baru ini lebih sulit untuk dideteksi menggunakan radar konvensional.

Beijing telah memodernisasi semua aspek militernya, termasuk Angkatan Udara-nya. Pentagon mengatakan awal bulan ini bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Laut China bersama-sama membentuk kekuatan penerbangan terbesar di kawasan Indo-Pasifik.

Pentagon juga menggambarkan China dan militernya yang semakin cakap sebagai tantangan utama Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS).

Awal bulan ini, seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS mengatakan: “Angkatan Udara China, sehubungan dengan modernisasi dan indigenisasi sistem udara tak berawaknya, dengan cepat mendekati standar AS."

Pada hari Kamis, akun-akun intelijen sumber terbuka membagikan video dan foto jet tempur China yang tidak dikenal.

Beberapa akun, termasuk akun Justin Bronk, seorang peneliti senior untuk kekuatan udara dan teknologi militer di lembaga think tank Royal United Services Institute yang berpusat di London, melontarkan gagasan bahwa rekaman video itu dapat memperlihatkan prototipe jet tempur generasi keenam.

"Menarik sekali bahwa militer China telah memilih untuk menerbangkan prototipe ini di siang hari sekarang," kata Bronk, yang dilansir Newsweek, Jumat (27/12/2024).

Kendati demikian, Bronk memperingatkan bahwa rekaman video itu bisa jadi memperlihatkan jet generasi kelima lainnya yang dikenal sebagai JH-XX.

  ★ sindonews  

Kamis, 26 Desember 2024

[Global] Myanmar Luncurkan Frigat Stealth Produksi Dalam Negeri

 Bertonase 3.500 Ton UMS King Thalun F19 frigate (CINCDS)

Debut Myanmar dalam kekuatan laut nyaris tak terdengar di kawasan Asia Tenggara. Namun, siapa sangka bahwa Negeri Pagoda Emas punya kemampuan membangun kapal perang bertonase besar di dalam negeri, yang dari tonase dan jenis kapalnya, maka galangan kapal Myanmar tanpa “omon-omon” mampu mengungguli pencapaian industri kapal perang di Indonesia.

Setelah membangun frigat Aung Zeya class (Type 001) dengan tonase 2.500 ton dan frigat Kyansittha class (Type 002) dengan tonase 3.000 ton, kini Thilawa Naval Dockyard meluncurkan produk terbarunya, yakni UMS King Thalun – Sinbyushin class (Type 003) dengan nomer lambung 19.

Sebagai frigat terbaru, UMS King Thalun lebih canggih dari dua kelas frigat sebelumnya, dan dirancang menggunakan desain stealth untuk mengurangi deteksi radar. Dan frigat dengan bobot 3.500 ton ini dibangun dengan kemampuan sistem pertahanan yang lebih terintegrasi dan modular.

Seperti dikutip The Global New Light of Myanmar (25/12/2024), UMS King Thalun diluncurkan dalam sebuah upacara yang menandai HUT ke-77 Tatmadaw (Angkatan Laut) Republik Persatuan Myanmar. Ketua Dewan Administrasi Negara Panglima Tertinggi Angkatan Pertahanan Jenderal Senior Min Aung Hlaing menghadiri upacara peresmian dan peluncuran fregat sepanjang 135 meter yang dibangun oleh Tatmadaw (Angkatan Laut) di Markas Komando Galangan Kapal Angkatan Laut di Thanlyin pada 24 Desember 2024.

UMS King Thalun dibangun oleh Thilawa Naval Dockyard pada bulan Maret 2017. Thilawa Naval Dockyard terletak di kawasan Thilawa, yang merupakan sebuah pelabuhan dan kawasan industri di dekat kota Yangon, Myanmar. Lokasinya berada di sepanjang tepi Sungai Yangon, yang menghubungkan kawasan ini ke Laut Andaman, membuatnya ideal untuk galangan kapal militer dan sipil.

Karena tonase dan dimensi UMS King Thalun yang besar, bagian-bagian badan kapal dibangun secara terpisah, kemudian dirakit. UMS King Thalun merupakan kapal terbesar di antara kapal-kapal lain yang dibangun oleh Thilawa Naval Dockyard. Kapal perang ini dilengkapi dengan struktur bodi, mesin, elektronik, persenjataan, dan sistem persenjataan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan bagian dalam kapal agar sesuai dengan kapal perang internasional.

Dari spesifikasi, frigat iniu punya panjang 135 meter, lebar 14,5 meter, tinggi sembilan meter, dan draft 4,1 meter dan tonase 3.500 ton. Frigat ini dan dapat melaju dengan kecepatan 30 mil laut per jam (48,2 km per jam).

Kapal ini memiliki kemampuan untuk mempertahankan ancaman konvensional dan nonkonvensional di garis depan Laut Myanmar, melakukan patroli dan pengawasan, memerangi invasi kelompok teroris, melindungi batas maritim serta mengendalikan perairan teritorial Negara dan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan untuk tindakan kemanusiaan.

Lain dari itu, belum diketahui persis persenjataan yang akan dipasang pada UMS King Thalun. Namun, dari foto-foto yang beredar, pada bagian haluan terdapat 16 peluncur rudal hanud VLS (Vertical Launching System). Meski belum diketahui persis jenisnya, tapi kuat dugaan Myanmar akan mengadopsi jenis persenjataan dari dua pilihan negara, Rusia atau Cina, mungkin juga kombinasi dari produk Cina dan Rusia.

Pada Latihan Bersama (Latma) ARNEX 2021 yang berlangsung 1-3 Desember 2021 di Perairan Belawan, Sumatera Utara, Angkatan Laut Myanmar mengerahkan frigat produksi dalam negeri, yaitu UMS Kyansittha.Frigat dengan bobot 3.000 ton ini menggabungkan berbagai suite elektronik dan sistem persenjataan dari India, Cina dan Rusia.

UMS Kyansittha mengusung beraga persenjataan gado-gado barat dan timur – yaitu 1 × OTO Melara 76 mm naval gun, 3 x NG-18(H/PJ-13) 6-barrel 30 mm CIWS, 2x 14,5 mm Gatling Guns, 8x rudal anti kapal C-802, 6x turret-mounted Igla-S(SA-24) SAM (reloadable), 2x triple torpedo launchers for Shyena torpedoes, 2x RBU-1200 anti-submarine rocket launchers(total of 36 rockets in storage) dan 2x Large Depth Charge (LDC) throwers.

UMS Kyansittha punya panjang 108 meter dan lebar 13,5 meter dan ditenagai propulsi CODAD (Combined diesel and diesel). (Gilang Perdana)

  ★ Indomiliter  

Rabu, 25 Desember 2024

Penampakan 2 OPV Pesanan TNI AL

⚓ Diharapkan tiba pertengahan tahun depanKRI Brawijaya 320 merupakan kapal jenis OPV Thaon di Revel class. (Keris reborn)  💥

Penampakan kapal perang pesanan Indonesia dari Italia.

TNI AL akan mengirim Satgas yang menjadi bagian dari awak kapal patroli lepas pantai Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) pada Januari 2025.

KSAL menyampaikan agar unit pertama kapal PPA ini dapat tiba di Indonesia lebih cepat, yakni pertengahan tahun 2025.

Setelah pendanaan tuntas dengan meraih pinjaman dana dari BNP Paribas, maka persiapan pengiriman dua unit kapal perang frigat PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) Paolo Thaon di Revel class, untuk TNI AL dapat segera berjalan.

Mengutip dari aresdifesa.it, disebut prosedur penyerahan PPA Paolo Thaon di Revel class kepada TNI AL sudah mulai berjalan lancar. Di galangan kapal Fincantieri di Muggiano (SP), eks kapal perang Ruggiero di Lauria kini resmi mendapat label sebagai KRI Brawijaya (BWJ) dengan nomor lambung 320.

Menyusul eks Marcantonio Colonna pun menjadi KRI Prabu Siliwangi (PBS) dengan nomor lambung 321, dimana kedua kapal akan memperkuat Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL.

Diketahui, Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontrak pembelian dua unit kapal PPA atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia.

Laporan Fincantieri menyebutkan, Kemenhan RI membeli dua kapal patroli lepas pantai kelas Paolo Thaon itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekitar Rp 20,3 triliun.

Siaran pers Fincantieri menuliskan, kapal PPA memiliki berbagai fungsi, mulai dari patroli, penyelamatan di laut, operasi perlindungan sipil, hingga dijadikan kapal tempur garis pertama.

Kapal PPA juga memiliki kemampuan sebagai kapal fregat sejenis Frigate European Multi-Mission (FREMM).
 

  💥
Garuda MIliter  

[Teror] Pasukan Israel Usir Para Pasien dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara

 ⛑Rumah Sakit Indonesia hancur digempur Israel dengan bom dan bulldozer di Gaza pada 28 November 2023. (Foto/Montaser Alsawaf/Anadolu Agency)

Pasukan pendudukan Israel memaksa para pasien keluar dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.

Banyak pasien, beberapa di antaranya berjalan kaki, tiba di rumah sakit lain yang berjarak beberapa mil di Kota Gaza, menurut Kementerian Kesehatan pada Selasa (24/12/2024), Reuters melaporkan.

Rumah Sakit Indonesia adalah salah satu dari sedikit rumah sakit di Jalur Gaza yang masih berfungsi sebagian, di tepi utara Gaza, wilayah yang telah dikepung militer Israel selama hampir tiga bulan.

Munir Al-Bursh, direktur Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan tentara pendudukan Israel telah memerintahkan pejabat rumah sakit mengevakuasinya, sebelum menyerbunya pada dini hari dan memaksa mereka yang ada di dalamnya keluar.

Dia mengatakan dua fasilitas medis lainnya di Gaza utara, Rumah Sakit Al-Awda dan Kamal Adwan, juga menjadi sasaran serangan yang sering dilakukan pasukan kolonial Israel yang beroperasi di wilayah tersebut.

"Pasukan pendudukan telah menghentikan layanan medis tiga rumah sakit tersebut karena serangan berulang yang melemahkan dan menghancurkan sebagian dari rumah sakit tersebut," ungkap Al-Bursh.

Pejabat di tiga rumah sakit tersebut sejauh ini menolak perintah Israel untuk mengevakuasi fasilitas mereka atau meninggalkan pasien tanpa pengawasan.

Pasukan penjajah Israel sebelumnya telah memaksa tim medis keluar dari rumah sakit, meninggalkan bayi prematur tanpa pengawasan dan dibiarkan meninggal sendirian.

Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan mereka menolak perintah baru dari militer rezim apartheid Israel untuk mengevakuasi ratusan pasien, pendamping dan staf mereka.

Dia menambahkan, rumah sakit tersebut telah menjadi sasaran tembakan Israel terus-menerus yang merusak generator, pompa oksigen, dan bagian-bagian bangunan. (sya)

  ⛑ sindonews  

Selasa, 24 Desember 2024

Penerbal Ujicoba Drone VTOL di KRI Semarang

 Teknologi Baru Dukung Operasi Strategis 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR3GaQh8-7sViz5RVsxx1mxm-1ode9BUY3aCUMyYD6182yIdVfgi8Hld-5pkWZFs_X9sL2umTEOnOo_7qxMd-cljgUgkH_sJfuyPVz4TTe_gTrsBQ6EM7ukK-M0o3zbmo1RiyCcC8dcSSTOi7d5mYJLI7rSPshs25FsbIDa5xZwtq_lsk9VQlvbtYqG1X7/s1080/471319219_122207437040211399_5219849787177526778_n.jpg(Puspenerbal) 🚁

T
eknologi drone terus menghadirkan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk bidang militer. Drone kini tidak hanya digunakan untuk pengawasan dan pengintaian, tetapi juga mendukung misi-misi strategis dengan kemampuan otonom yang semakin canggih.

Salah satu pengembangan terbaru adalah Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, yang diuji coba oleh TNI Angkatan Laut di atas KRI Semarang 594. KRI Semarang 594 menjadi saksi pelaksanaan uji fungsi Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, Jumat (20/12) lalu.

Kegiatan tersebut melibatkan personel Wing Udara 2 Puspenerbal, Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P, serta ditinjau langsung oleh Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_P4DKBJtlxsJnxT2W22Ye3D_h2VnSVerPBufSdpq-13giPkOoBvWsRuZEEqN2LvNrIL_bEt6nur7IS7bhQSE3uyJ79fCduEvMWPTZREcN4TYdNNHWS2XlpiB9m_ubXOfJ0GHWxbEZBeV35P32SN-vEWUeTF-JdruwpKrhIunmyFlMmhF5J2Gl6R4UQoPZ/s1000/471232016_122207437022211399_6540407115093763366_n.jpgMenurut Danwing Udara 2, agenda yang dimulai dengan embarkasi material dan personel ke KRI Semarang 594, dilanjutkan dengan uji terbang drone untuk menguji kemampuan pengawasan dan pengumpulan data secara efektif.

Dalam uji terbang pertama lanjutnya, drone berhasil melakukan orientasi pilot, sedangkan pada uji terbang kedua, drone dilengkapi kamera Topotech DIT 30B untuk menguji kemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke Ground Control Station (GCS).

Hasil uji fungsi ini tambahnya, menunjukkan keberhasilan dalam menampilkan video penerimaan di GCS dengan tiga layer, yakni video thermal, video wide, dan zoom besar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsyJwPgmhDBTY6fUTHhfwR-V3ksqDjkGlqfEZ_DSEs6kY1gfgTm9BGOkFutkAXBKREYG9XUDbbcYZlNiOwVWppVXZtlb5lYob757B3l_RHjWxi_MKB9yHMS9KYPr0JHxl_2DewNJ6H6UXO4dfi0bahurXO9SJsaHd1kDRYWgvbTF_2Ft1YbK1V1ObmfkRH/s999/471449147_122207437052211399_4928739554976218551_n.jpg"Thermal image video berfungsi dengan sangat baik, mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh. Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20-22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 km secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," ungkapnya.

Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal mengapresiasi hasil uji ini. Teknologi ini membuka peluang baru bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian.

Dengan perkembangan ini, kami optimistis dapat menghadapi tantangan operasional di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUwe9TS48VVtK9u4ymFA2pT5rT1wRORENHcfIWK6pAs83QJahLlTSZEqs5ioP3myuQ6pc7ig20bg202A6SuGujqviCAUNDHISdkcUZWRsF_pORsTSJjTS_OElLyO46AKaV6pXllYyleJL74qTh8y9C0gzQVAmWOCxpzwttw32kU21r4JnPhw6br0Y-cO0Q/s999/471215303_122207437046211399_4886764369471368638_n.jpgMulticopter VTOL Fixed Wing Drone diharapkan menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung berbagai misi TNI AL, termasuk operasi pengawasan maritim dan intelijen di wilayah perairan nasional.

Keberhasilan uji coba ini menunjukkan potensi besar penggunaan teknologi drone di masa depan.

TNI AL optimistis bahwa pengembangan dan integrasi teknologi canggih seperti VTOL Fixed Wing Drone akan terus meningkatkan kemampuan operasional dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan nasional sekaligus menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.

  🚁 Puspenerbal  

Produk Bom Buatan Indonesia Menarik Perhatian di Vietnam Defence Expo

https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/23/9348359e-0178-4ff0-a3c7-97744d74e5db.jpeg.webpDirektur PT Sari Bahari Putra Egam (kiri) memperkenalkan produk-produk bom buatan Indonesia ke sejumlah perwira Angkatan Bersenjata Vietnam dalam Vietnam Defence Expo 2024 di Hanoi pada 20–22 Desember. (ANTARA/HO-Dokumentasi Sari Bahari) 💣

P
rodusen bom asal Malang PT Sari Bahari memamerkan ragam produk peledak yang dibuat di dalam negeri dalam pameran alat pertahanan dan keamanan Vietnam Defence Expo 2024 di Hanoi.

Direktur PT Sari Bahari Putra Egam saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan partisipasi perusahaannya dalam pameran itu, yang berlangsung pada 20–22 Desember 2024, untuk memperkenalkan bom-bom udara buatan Indonesia kepada warga di kawasan dan dunia.

Banyak dari pengunjung asing yang baru mengetahui Indonesia sudah boleh dibilang mandiri dalam produksi bom udara berbagai jenis. Bahkan yang membanggakan bom berjenis bom latih P-100 Practice sudah diekspor dan digunakan Angkatan Udara Vietnam,” kata Putra.

Dia menambahkan sepanjang 2023 ada 500 unit bom latih yang diekspor dari Sari Bahari ke Vietnam.

Dalam pameran itu, Putra menyebut ada berbagai jenis bom baik itu bom latih maupun bom tajam yang dipamerkan, di antaranya P-100P, P-250P, P-500P, P-100L, P-250L, P-500L, P-100M, BNL-125, BNL-250, dan BNM-250.

https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/0x0/webp/photo/p2/01/2024/12/23/1000169987-4161072126.jpgBom produksi Sari Bahari juga telah digunakan oleh TNI Angkatan Udara untuk armada Sukhoi Su-27/30, begitu juga dengan rocketpod (peluncur roket) juga sudah sukses diuji coba pada pesawat T-50 TNI AU,” sambung Putra.

Oleh karena itu, dia pun berterima kasih kepada Kementerian Pertahanan RI dan instansi pemerintah lainnya yang mendukung partisipasi industri pertahanan dalam negeri di Vietnam Defence Expo 2024. Sepanjang acara, Sari Bahari dikunjungi beberapa pejabat RI, di antaranya Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Irvansyah, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Potensi Pertahanan Kemenhan RI Brigjen TNI Heri Pribadi, dan Atase Pertahanan RI untuk Vietnam Kolonel Laut (P) Jerry H. Manuhutu.

Kami mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan Pemerintah RI dan Kementerian Pertahanan RI selama berpameran di Vietnam. Semoga dengan partisipasi industri pertahanan nasional di berbagai pameran luar negeri ini bisa membuka pasar seluas-luasnya,” kata dia.

Dia juga berharap partisipasi perusahaannya itu dapat menarik minat banyak pembeli asing sehingga industri pertahanan dalam negeri dapat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen sebagaimana yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

Vietnam Defence Expo 2024 diikuti sekitar 250 perusahaan alutsista dunia, termasuk dari pabrikan senjata asal Amerika Serikat, China, dan Rusia. Ribuan pengunjung dari berbagai negara mendatangi pameran senjata dan alat-alat pertahanan di Hanoi tersebut.

PT Sari Bahari sejak 1993 telah memproduksi bom-bom untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Produsen bom asal Malang itu saat ini terdaftar dalam rantai pasok global NATO Commercial and Government Entity (NCAGE) dengan nomor registrasi 0479Z, dan anggota aktif Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas).

  💣 antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...