⚓OPV Thaon di Revel class ketika berkunjung ke Indonesia, setelah ditawarkan, dalam hitungan bulan, Kemhan menandatangani kontrak 2 unit Kapal OPV ini. (Dispenal) ⚓
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa TNI AL akan mengirim Satuan Tugas (Satgas) ke Italia.
Satgas itu akan menjadi bagian dari awak kapal patroli lepas pantai Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) yang telah dibeli oleh Indonesia.
Prajurit TNI AL itu akan menjadi awak kapal mulai dari saat kapal berangkat dari galangan kapal Fincantieri, Italia.
Rencananya, Satgas ini akan dikirim pada Januari 2025.
"Ada Satgas juga mungkin bulan Januari akan kita berangkatkan ke Italia untuk mengawaki PPA," kata KSAL di Dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
Ia menyampaikan agar unit pertama kapal PPA ini dapat tiba di Indonesia lebih cepat, yakni pertengahan tahun 2025.
"Harapannya itu, paling lambat mungkin Juni (2025), tapi mudah-mudahan bisa lebih cepat," ungkapnya.
Selain itu, KSAL juga mengungkap bahwa TNI AL akan mengirim Satgas ke Turkiye terkait pembangunan kapal cepat rudal (KCR).
Menurutnya, pembangunan kapal Indonesia baik di dalam maupun luar negeri memiliki sinyal positif.
"Banyak kapal yang dibangun baik di dalam negeri dan di luar negeri jadi itu menunjukkan keseriusan dari pemerintah dalam memperkuat TNI Angkatan Laut," pungkasnya.
Diketahui, Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontrak pembelian dua unit kapal PPA atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia.
Laporan Fincantieri menyebutkan, Kemenhan RI membeli dua kapal patroli lepas pantai kelas Paolo Thaon itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekitar Rp 20,3 triliun.
Siaran pers Fincantieri menuliskan, kapal PPA memiliki berbagai fungsi, mulai dari patroli, penyelamatan di laut, operasi perlindungan sipil, hingga dijadikan kapal tempur garis pertama.
Kapal PPA juga memiliki kemampuan sebagai kapal fregat sejenis Frigate European Multi-Mission (FREMM).
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa TNI AL akan mengirim Satuan Tugas (Satgas) ke Italia.
Satgas itu akan menjadi bagian dari awak kapal patroli lepas pantai Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) yang telah dibeli oleh Indonesia.
Prajurit TNI AL itu akan menjadi awak kapal mulai dari saat kapal berangkat dari galangan kapal Fincantieri, Italia.
Rencananya, Satgas ini akan dikirim pada Januari 2025.
"Ada Satgas juga mungkin bulan Januari akan kita berangkatkan ke Italia untuk mengawaki PPA," kata KSAL di Dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
Ia menyampaikan agar unit pertama kapal PPA ini dapat tiba di Indonesia lebih cepat, yakni pertengahan tahun 2025.
"Harapannya itu, paling lambat mungkin Juni (2025), tapi mudah-mudahan bisa lebih cepat," ungkapnya.
Selain itu, KSAL juga mengungkap bahwa TNI AL akan mengirim Satgas ke Turkiye terkait pembangunan kapal cepat rudal (KCR).
Menurutnya, pembangunan kapal Indonesia baik di dalam maupun luar negeri memiliki sinyal positif.
"Banyak kapal yang dibangun baik di dalam negeri dan di luar negeri jadi itu menunjukkan keseriusan dari pemerintah dalam memperkuat TNI Angkatan Laut," pungkasnya.
Diketahui, Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontrak pembelian dua unit kapal PPA atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia.
Laporan Fincantieri menyebutkan, Kemenhan RI membeli dua kapal patroli lepas pantai kelas Paolo Thaon itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekitar Rp 20,3 triliun.
Siaran pers Fincantieri menuliskan, kapal PPA memiliki berbagai fungsi, mulai dari patroli, penyelamatan di laut, operasi perlindungan sipil, hingga dijadikan kapal tempur garis pertama.
Kapal PPA juga memiliki kemampuan sebagai kapal fregat sejenis Frigate European Multi-Mission (FREMM).
⚓ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.