JAKARTA — Letnan Jenderal (TNI) Budiman resmi menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013). Budiman menggantikan Jenderal (TNI) Moeldoko yang diangkat menjadi Panglima TNI.
Budiman merupakan perwira penerima Bintang Adimakayasa sebagai lulusan terbaik Akabri tahun 1978. Pria kelahiran Jakarta, 25 September 1956, itu menikah dengan Wanti Mirzanti. Ia memiliki tiga anak, yakni Budi Diwyacitta, Budi Wiratama, dan Anindyanari.
Budiman mengawali kariernya sebagai Danton Yonzipur-3 di Kodam III/Siliwangi. Setelah itu, ia menjabat Danki-A Yonzipur-3 Kodam III/Siliwangi, Dankitar Akabri Darat, Pasiops Yon Dewasa Tarsis Akmil, Dan Kotakta Yontar Remaja, Kasi Siapsat Bagbinsat Ditziad, dan Danden Zipur-6/Kodam VI Tanjung Pura.
Setelah itu, Budiman masuk ke Kopassus sebagai Kazi Kopassus, Danyon Zipur-10 Kostrad, dan Pabadya-3/Latgab Panan-II/Sopsad. Ia diangkat menjadi Sespri Wakil KSAD tahun 1997, kemudian Sespri KSAD tahun 1998 dan Koorspri KSAD pada tahun yang sama.
Tahun 1999 Budiman menjabat Komandan Pusdikzi di Bogor, lalu Paban II/Bindik Spersad tahun 2002. Pada 2002 ia diberi kepercayaan menjabat Danrem 061/Surya Kencana Dam III/Siliwangi. Setelah itu, ia menjabat Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Polkamnas dan Sesmil Setneg tahun 2008.
Jabatan penting dan strategis lain yang pernah dijabat, yakni Pangdam IV/Diponegoro tahun 2009, Dankodiklat TNI AD tahun 2010, dan Wakil KSAD tahun 2011. Sebelum menjabat KSAD, Budiman menduduki posisi Sekjen Kementerian Pertahanan. Budiman pernah menjalani tugas di beberapa negara, di antaranya Amerika Serikat, Australia, Somalia, Papua Niugini, Denmark, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Lulusan Lemhannas tahun 2005 itu juga pernah mengikuti berbagai operasi militer, seperti Operasi Seroja di Timor-Timur, Operasi Bhakti Trans Kalimantan, dan Unoson II di Somalia.
Budiman merupakan perwira penerima Bintang Adimakayasa sebagai lulusan terbaik Akabri tahun 1978. Pria kelahiran Jakarta, 25 September 1956, itu menikah dengan Wanti Mirzanti. Ia memiliki tiga anak, yakni Budi Diwyacitta, Budi Wiratama, dan Anindyanari.
Budiman mengawali kariernya sebagai Danton Yonzipur-3 di Kodam III/Siliwangi. Setelah itu, ia menjabat Danki-A Yonzipur-3 Kodam III/Siliwangi, Dankitar Akabri Darat, Pasiops Yon Dewasa Tarsis Akmil, Dan Kotakta Yontar Remaja, Kasi Siapsat Bagbinsat Ditziad, dan Danden Zipur-6/Kodam VI Tanjung Pura.
Setelah itu, Budiman masuk ke Kopassus sebagai Kazi Kopassus, Danyon Zipur-10 Kostrad, dan Pabadya-3/Latgab Panan-II/Sopsad. Ia diangkat menjadi Sespri Wakil KSAD tahun 1997, kemudian Sespri KSAD tahun 1998 dan Koorspri KSAD pada tahun yang sama.
Tahun 1999 Budiman menjabat Komandan Pusdikzi di Bogor, lalu Paban II/Bindik Spersad tahun 2002. Pada 2002 ia diberi kepercayaan menjabat Danrem 061/Surya Kencana Dam III/Siliwangi. Setelah itu, ia menjabat Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Polkamnas dan Sesmil Setneg tahun 2008.
Jabatan penting dan strategis lain yang pernah dijabat, yakni Pangdam IV/Diponegoro tahun 2009, Dankodiklat TNI AD tahun 2010, dan Wakil KSAD tahun 2011. Sebelum menjabat KSAD, Budiman menduduki posisi Sekjen Kementerian Pertahanan. Budiman pernah menjalani tugas di beberapa negara, di antaranya Amerika Serikat, Australia, Somalia, Papua Niugini, Denmark, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Lulusan Lemhannas tahun 2005 itu juga pernah mengikuti berbagai operasi militer, seperti Operasi Seroja di Timor-Timur, Operasi Bhakti Trans Kalimantan, dan Unoson II di Somalia.
● Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.