"Saya yakin kapal tersebut tidak akan memasuki wilayah perairan Indonesia, apalagi sampai ke Papua," ujarnya ketika dihubungi ANTARA News melalui telepon selularnya, Senin malam.
Dikemukakannya, Kodam Cenderawasih siap membantu polisi dan imigrasi seandainya kapal tersebut tetap memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa dilengkapi dengan surat izin sesuai hukum internasional.
Ia menyatakan, sudah berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut (AL), kepolisian maupun imigrasi yang hingga saat ini menilai bahwa belum ada indikasi keberadaan kapal tersebut disekitar perairan Indonesia.
Keterangan senada dikemukakan Komandan Pangkalan Utama TNI-AL (Dan Lantamal) Jayapura, Laksamana Pertama TNI IG Putu Wijamahaadi SH, bahwa tidak ada operasi khusus guna mencegah kedatangan kapal tersebut dari Australia.
"Tidak ada operasi khusus, karena itu TNI-AL hanya melakukan patroli rutin di sekitar perairan Papua, baik di pantai utara maupun selatan," ujarnya kepada ANTARA News.
Ia menyatakan, hingga saat ini belum ada laporan tentang keberadaan kapal tersebut di perairan Indonesia.
Bahkan, ia mengemukakan, kapal Freedom Flotilla juga belum memasuki wilayah Papua Nugini (PNG).
Kapal Freedom Flotilla sempat dikabarkab pada 3 September 2013 berada di Merauke dengan membawa 27 aktivis dari kelompok yang menyebut diri Papua Merdeka, dan suku Aborigin.
● Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.