Bukti KemandirianPKR Sigma 10514 KRI 332 PT PAL ☆
Perhelatan tahunan kemampuan Industri Strategis pertahanan menjadi ajang untuk menjaring pasar dalam negeri maupun luar negeri. PT PAL INDONESIA (Persero) yang tergabung dalam Paviliun BUMN Industri Strategis (BUMNIS), bersama dengan 13 BUMN lainnya seperti Pindad, Dirgantara Indonesia, LEN, dan lainnya. Paviliun merah putih ini dengan bangga menampilkan karya terbaiknya untuk kemandirian Industri Strategis.
Pameran tahun ini yang mengusung pertahanan, yaitu laut/kemaritiman, darat dan udara di-implementasikan dalam teknologi pertahanan, diikuti lebih dari 750 perusahaan dari 55 negara di dunia. Selama empat hari, PT PAL INDONESIA (Persero) kembali akan memukau pagelaran karya Industri Strategis Pertahanan Terbesar se-Asia Tenggara, dengan menampilkan pengembangan produksi karya putra-putri bangsa. Beberapa karya inovasi yang dibarengi kemampuan produksi kapal dengan sistem teknologi pembangunan yang telah dikuasai.
Produk Insan PT PAL INDONESIA (Persero) yang ditampilkan diantaranya adalah Kapal Cepat Rudal (KCR-60), Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR-105), Kapal Strategic Sealift Vessel. (SSV-123). KCR yang dikembangkan dari Kapal Patroli Cepat 28 meter, 38 meter dan 57 meter ini terobosan produk yang kompetitif dan efektif. Memiliki panjang 60 meter dan berkecepatan 28 knot menjadi kapal yang dapat diandalkan untuk operasi jarak pendek dan menengah. Kemampuan kapal yang didesain secara standard pada bentuk platformnya, mampu ditempatkan diperairan dengan draft rendah hingga 5 meter meski dengan bobot penuh 460 Ton.
Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) kapal frigate pertama yang dibangun di Indonesia, kerjasama dengan Galangan DSNS Belanda. Kapal Perang dengan teknologi Canggih yang dibangun di dalam negeri itu dapat melakukan peperangan 4 jenis peperangan. Peperangan Darat, Laut, Atas Air dan Bawah Air ini dilengkapi dengan Helikopter Tempur sebagai salah satu Pendukung. Dengan metode pembangunan modular systems dapat memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar, lebih hemat biaya dan memungkinkan untuk membangun kapal di berbagai lokasi di seluruh dunia.
Kapal Strategic sealift Vessel (SSV) merupakan produk pengembangan dari kemampuan Insan PAL dalam berinovasi. Pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) yang didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, kecepatan maksimal 16 knot dengan ketahanan berlayar 30 hari. Dengan memenangkan tender Internasional pembagunan SSV, PT PAL INDONESIA semakin membuktikan kemampuannya dalam mendesain dan memproduksi kapal perang yang berkualitas. Tidak berhenti pada kapal SSV, saat ini pengembangan terus dilakukan oleh insa PAL terhadap desain yang telah teruji yakni kapal MSV (Medical Support Vessel), dan juga MRSS (Multi Role Suport Ship). Untuk dipasarkan ke Asia dan Timur tengah.
Kepercayaan yang didapatkan PT PAL INDONESIA (Persero) menjadi bukti telah bangkitnya industri perkapalan Nasional yang semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang besar dan didukung dengan industri pertahanan maritim yang kuat. (Humas)
Perhelatan tahunan kemampuan Industri Strategis pertahanan menjadi ajang untuk menjaring pasar dalam negeri maupun luar negeri. PT PAL INDONESIA (Persero) yang tergabung dalam Paviliun BUMN Industri Strategis (BUMNIS), bersama dengan 13 BUMN lainnya seperti Pindad, Dirgantara Indonesia, LEN, dan lainnya. Paviliun merah putih ini dengan bangga menampilkan karya terbaiknya untuk kemandirian Industri Strategis.
Pameran tahun ini yang mengusung pertahanan, yaitu laut/kemaritiman, darat dan udara di-implementasikan dalam teknologi pertahanan, diikuti lebih dari 750 perusahaan dari 55 negara di dunia. Selama empat hari, PT PAL INDONESIA (Persero) kembali akan memukau pagelaran karya Industri Strategis Pertahanan Terbesar se-Asia Tenggara, dengan menampilkan pengembangan produksi karya putra-putri bangsa. Beberapa karya inovasi yang dibarengi kemampuan produksi kapal dengan sistem teknologi pembangunan yang telah dikuasai.
Produk Insan PT PAL INDONESIA (Persero) yang ditampilkan diantaranya adalah Kapal Cepat Rudal (KCR-60), Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR-105), Kapal Strategic Sealift Vessel. (SSV-123). KCR yang dikembangkan dari Kapal Patroli Cepat 28 meter, 38 meter dan 57 meter ini terobosan produk yang kompetitif dan efektif. Memiliki panjang 60 meter dan berkecepatan 28 knot menjadi kapal yang dapat diandalkan untuk operasi jarak pendek dan menengah. Kemampuan kapal yang didesain secara standard pada bentuk platformnya, mampu ditempatkan diperairan dengan draft rendah hingga 5 meter meski dengan bobot penuh 460 Ton.
Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) kapal frigate pertama yang dibangun di Indonesia, kerjasama dengan Galangan DSNS Belanda. Kapal Perang dengan teknologi Canggih yang dibangun di dalam negeri itu dapat melakukan peperangan 4 jenis peperangan. Peperangan Darat, Laut, Atas Air dan Bawah Air ini dilengkapi dengan Helikopter Tempur sebagai salah satu Pendukung. Dengan metode pembangunan modular systems dapat memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar, lebih hemat biaya dan memungkinkan untuk membangun kapal di berbagai lokasi di seluruh dunia.
Kapal Strategic sealift Vessel (SSV) merupakan produk pengembangan dari kemampuan Insan PAL dalam berinovasi. Pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) yang didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, kecepatan maksimal 16 knot dengan ketahanan berlayar 30 hari. Dengan memenangkan tender Internasional pembagunan SSV, PT PAL INDONESIA semakin membuktikan kemampuannya dalam mendesain dan memproduksi kapal perang yang berkualitas. Tidak berhenti pada kapal SSV, saat ini pengembangan terus dilakukan oleh insa PAL terhadap desain yang telah teruji yakni kapal MSV (Medical Support Vessel), dan juga MRSS (Multi Role Suport Ship). Untuk dipasarkan ke Asia dan Timur tengah.
Kepercayaan yang didapatkan PT PAL INDONESIA (Persero) menjadi bukti telah bangkitnya industri perkapalan Nasional yang semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang besar dan didukung dengan industri pertahanan maritim yang kuat. (Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.