Indo Defence 2016 Wapres Buka Pameran Industri Pertahanan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) meninjau pameran industri pertahanan, Internasional Indo Defence 2016 Expo & Forum, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (2/11/2016). Pameran industri pertahanan berskala internasional itu diikuti 844 peserta terdiri dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri yang memamerkan produk peralatan pertahanan dan keamanan dengan teknologi terkini. Pameran ini berlangsung pada 2-5 November 2016. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa teknologi perang atau pertahanan juga banyak bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa damai.
"Jangan dikira tehnologi perang hanya untuk menghancurkan, justru banyak teknologi perang atau pertahanan sangat bermanfaat pada saat damai," kata Wakil Presiden M Jusuf Kalla saat membuka pameran "Indo Defence 2016 Expo & Forum", di Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut wapres mencontohkan komputer yang pada awalnya di ciptakan di Inggris untuk membaca kode-kode rahasia Jerman, namun kemudian sangat berkembang dan bermanfaat pada masa damai serta digunakan secara luas oleh masyarakat sipil.
Begitu pula internet yang awalnya digunakan untuk menghubungkan pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di seluruh dunia. Teknologi perang lainnya tambah wapres adalah kontainer yang awal di ciptakan untuk efisiensi pengiriman logistik tentara Amerika Serikat pada perang Vietnam, justru sekarang digunakan luas oleh masyarakat sipil untuk pengiriman barang.
Dalam bagian pidato lainnya Wapres menegaskan bahwa setiap negara harus selalu siap untuk damai dan juga siap untuk perang.
"Negara harus selalu siap untuk perdamaian, tetapi untuk siap perdamaian maka juga tentu harus siap perang. Apabila siap perang tentu juga siap untuk damai," ucap JK.
Lebih lanjut Wapres mengatakan saat ini terjadi pergeseran konflik yang semula di tingkat lokal, beralih ke regional, namun diharapkan konflik itu tidak sampai membesar. Wapres juga menyebutkan contoh konflik Laut China Selatan.
Menurut Wapres untuk menyelesaikan persoalan tersebut dibutuhkan kerja sama semua pihak, karena tanpa kerja sama tentu tidak mudah untuk menyelesaikan masalah-masalah itu, terutama dewasa ini banyak sekali masalah yang cepat berubah.
Wapres menjelaskan jika dahulu konflik banyak didasari karena politik, namun sekarang konflik bergeser ke idiologis, masalah ekonomi, masalah perbatasan dan juga masalah lainnya.
"Karena itulah suatu negara meningkatkan kesiapan untuk mempertahankan negaranya, keamanannya, juga menjadi bagian yang harus dan mutlak dilaksanakan," tuturnya.
Wapres juga menjelaskan bahwa fungsi militer dewasa bukan hanya sebagai fungsi perang, tetapi bergeser juga bagaimana mencegah terjadinya penyebab konflik itu. Masalah ideologis, radikalisme, teror dan sebagainya juga menjadi bagian perhatian kita semua untuk dapat mencapai dunia yang lebih damai dan menjadi tanggunga jawab semua.
Pameran Indo Defence 2016 kali ini mengambil tema "Memperkuat Kerja sama Industri Pertahanan: Mewujudkan Poros Maritim Global dan Perdamaian Dunia".
Pameran diikuti oleh 817 perusahaan dalam dan luar negeri serta dihadiri delegasi resmi dari berbagai negara, yang akan menyuguhkan rangkaian kegiatan meliputi Pameran Produk, Seminar Teknologi dan Industri, serta "Technical Product Presentation", di samping kegiatan Jamuan Resmi (Gala Dinner), "courtesy call", "courtesy visit", demo udara (Air Show), "live demo", dan "Exhibition reception".
Sebelumnya acara yang sama juga pernah dihadiri Wapres tahun 2014 pada tempat yang sama dan menjadi ajang promosi produk-produk unggulan Industri Pertahanan hasil karya anak bangsa Indonesia.
Selain itu, juga sebagai wahana bagi Industri Pertahanan dalam negeri, baik BUMN maupun swasta untuk membangun kerja sama dengan industri-industri pertahanan terkemuka dari berbagai wilayah.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa teknologi perang atau pertahanan juga banyak bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa damai.
"Jangan dikira tehnologi perang hanya untuk menghancurkan, justru banyak teknologi perang atau pertahanan sangat bermanfaat pada saat damai," kata Wakil Presiden M Jusuf Kalla saat membuka pameran "Indo Defence 2016 Expo & Forum", di Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut wapres mencontohkan komputer yang pada awalnya di ciptakan di Inggris untuk membaca kode-kode rahasia Jerman, namun kemudian sangat berkembang dan bermanfaat pada masa damai serta digunakan secara luas oleh masyarakat sipil.
Begitu pula internet yang awalnya digunakan untuk menghubungkan pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di seluruh dunia. Teknologi perang lainnya tambah wapres adalah kontainer yang awal di ciptakan untuk efisiensi pengiriman logistik tentara Amerika Serikat pada perang Vietnam, justru sekarang digunakan luas oleh masyarakat sipil untuk pengiriman barang.
Dalam bagian pidato lainnya Wapres menegaskan bahwa setiap negara harus selalu siap untuk damai dan juga siap untuk perang.
"Negara harus selalu siap untuk perdamaian, tetapi untuk siap perdamaian maka juga tentu harus siap perang. Apabila siap perang tentu juga siap untuk damai," ucap JK.
Lebih lanjut Wapres mengatakan saat ini terjadi pergeseran konflik yang semula di tingkat lokal, beralih ke regional, namun diharapkan konflik itu tidak sampai membesar. Wapres juga menyebutkan contoh konflik Laut China Selatan.
Menurut Wapres untuk menyelesaikan persoalan tersebut dibutuhkan kerja sama semua pihak, karena tanpa kerja sama tentu tidak mudah untuk menyelesaikan masalah-masalah itu, terutama dewasa ini banyak sekali masalah yang cepat berubah.
Wapres menjelaskan jika dahulu konflik banyak didasari karena politik, namun sekarang konflik bergeser ke idiologis, masalah ekonomi, masalah perbatasan dan juga masalah lainnya.
"Karena itulah suatu negara meningkatkan kesiapan untuk mempertahankan negaranya, keamanannya, juga menjadi bagian yang harus dan mutlak dilaksanakan," tuturnya.
Wapres juga menjelaskan bahwa fungsi militer dewasa bukan hanya sebagai fungsi perang, tetapi bergeser juga bagaimana mencegah terjadinya penyebab konflik itu. Masalah ideologis, radikalisme, teror dan sebagainya juga menjadi bagian perhatian kita semua untuk dapat mencapai dunia yang lebih damai dan menjadi tanggunga jawab semua.
Pameran Indo Defence 2016 kali ini mengambil tema "Memperkuat Kerja sama Industri Pertahanan: Mewujudkan Poros Maritim Global dan Perdamaian Dunia".
Pameran diikuti oleh 817 perusahaan dalam dan luar negeri serta dihadiri delegasi resmi dari berbagai negara, yang akan menyuguhkan rangkaian kegiatan meliputi Pameran Produk, Seminar Teknologi dan Industri, serta "Technical Product Presentation", di samping kegiatan Jamuan Resmi (Gala Dinner), "courtesy call", "courtesy visit", demo udara (Air Show), "live demo", dan "Exhibition reception".
Sebelumnya acara yang sama juga pernah dihadiri Wapres tahun 2014 pada tempat yang sama dan menjadi ajang promosi produk-produk unggulan Industri Pertahanan hasil karya anak bangsa Indonesia.
Selain itu, juga sebagai wahana bagi Industri Pertahanan dalam negeri, baik BUMN maupun swasta untuk membangun kerja sama dengan industri-industri pertahanan terkemuka dari berbagai wilayah.
♖ Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.