Saat Demo 4 NovemberKeamanan di sekitar Istana Negara semakin diperketat jelang unjuk rasa besar-besaran 4 November nanti. (CNN Indonesia/Denny Aprianto) ☆
Sehari sebelum demonstrasi besar pada 4 November, empat helikoper TNI Angkatan Darat (AD) terlihat bermanuver mengitari Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis siang (3/11). Manuver itu bagian dari latihan untuk mengamankan Presiden Joko Widodo yang akan berada di Istana Negara selama demo besar berlangsung.
Kadispen TNI AD Brigjen Sabrar Fadhilah membenarkan helikopter beredar di atas Istana untuk mengantisipasi demonstrasi esok hari. Istana menjadi salah satu titik utama demonstrasi yang diperkirakan diikuti sekitar 100 ribu orang. Mereka akan mulai long march dari Masjid Istiqlal setelah salat Jumat.
"Pencegahan saja. Situasi keamanan kan tidak bisa dibilang tunggu nanti. Sebaiknya siap, itu lebih baik," kata Sabrar saat dimintai konfirmasi.
Ia membantah helikopter itu disiapkan karena akan memanasnya demo esok. "Bukan untuk menghadapi musuh. Kami ingin memberikan ketenangan bagi semua," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut latihan itu sebagai bagian dari prosedur operasi standar dalam menghadapi keadaan yang memerlukan persiapan matang.
"Mereka latihan biasa dalam ... Itu standard operating procedure daripada TNI untuk membuat kontingensi-kontingensi, dalam menghadapi keadaan yang dianggap mungkin perlu persiapan yang baik," kata Luhut.
Luhut juga menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan beraktivitas seperti biasa di Istana Negara selama demonstrasi besar esok hari. "(Presiden) di Jakarta. Apa sih, apa sih yang urgen mesti pergi? Saya juga besok datang ke Istana," tutur Luhut.
Pantauan CNNIndonesia.com, siang tadi, keempat helikopter itu melakukan sejumlah manuver yang cukup menarik perhatian.
Dua helikopter terbang rendah dan melintas di atas Istana Negara sekitar pukul 13.10 WIB. Dua helikopter lainnya menyusul dan melintas ke arah Medan Merdeka Utara.
Sekira 20 menit kemudian, empat heli bertipe bell ini terlihat terbang bersama dari arah Juanda dan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan. (wis)
Sehari sebelum demonstrasi besar pada 4 November, empat helikoper TNI Angkatan Darat (AD) terlihat bermanuver mengitari Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis siang (3/11). Manuver itu bagian dari latihan untuk mengamankan Presiden Joko Widodo yang akan berada di Istana Negara selama demo besar berlangsung.
Kadispen TNI AD Brigjen Sabrar Fadhilah membenarkan helikopter beredar di atas Istana untuk mengantisipasi demonstrasi esok hari. Istana menjadi salah satu titik utama demonstrasi yang diperkirakan diikuti sekitar 100 ribu orang. Mereka akan mulai long march dari Masjid Istiqlal setelah salat Jumat.
"Pencegahan saja. Situasi keamanan kan tidak bisa dibilang tunggu nanti. Sebaiknya siap, itu lebih baik," kata Sabrar saat dimintai konfirmasi.
Ia membantah helikopter itu disiapkan karena akan memanasnya demo esok. "Bukan untuk menghadapi musuh. Kami ingin memberikan ketenangan bagi semua," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut latihan itu sebagai bagian dari prosedur operasi standar dalam menghadapi keadaan yang memerlukan persiapan matang.
"Mereka latihan biasa dalam ... Itu standard operating procedure daripada TNI untuk membuat kontingensi-kontingensi, dalam menghadapi keadaan yang dianggap mungkin perlu persiapan yang baik," kata Luhut.
Luhut juga menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan beraktivitas seperti biasa di Istana Negara selama demonstrasi besar esok hari. "(Presiden) di Jakarta. Apa sih, apa sih yang urgen mesti pergi? Saya juga besok datang ke Istana," tutur Luhut.
Pantauan CNNIndonesia.com, siang tadi, keempat helikopter itu melakukan sejumlah manuver yang cukup menarik perhatian.
Dua helikopter terbang rendah dan melintas di atas Istana Negara sekitar pukul 13.10 WIB. Dua helikopter lainnya menyusul dan melintas ke arah Medan Merdeka Utara.
Sekira 20 menit kemudian, empat heli bertipe bell ini terlihat terbang bersama dari arah Juanda dan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan. (wis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.