Pesawat Su27 TNI AU [indoflyer] ☆
Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya membeli pesawat Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 saat menjabat Presiden RI kelima. Saat itu, Indonesia mengalami krisis keuangan namun bisa membeli pesawat tersebut untuk TNI.
"Dalam situasi yang serba sulit tersebut, kesadaran untuk terus memperkuat angkatan bersenjata tetaplah menjadi skala prioritas saya. Karenanya, saya hadirkan dalam sistem alutsista berupa Sukhoi SU-27 dan SU-30, Helikopter MI-35, kapal tempur Korvet Sigma Class III dan IV serta retrofit kapal tempur angkatan laut kita. Tidak hanya itu, lompatan kemampuan industri strategis pertahanan nasional terus dilakukan," kata Megawati saat memberi pembekalan calon perwira di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2017).
Apalagi, kata Megawati, saat itu Indonesia mengalami embargo oleh Amerika Serikat serta sekutunya. Ketika itu, pesawat tempur Indonesia mengalami kerusakan mesin dan harus dibenahi di Korea Selatan. Namun pesawat tersebut tidak boleh dibawa pulang ke Indonesia.
"Kita di embargo pesawat kalau tidak salah kita waktu itu pesawat kita turun mesin dibawa ke Korea Selatan untuk dibetulin tidak tahu karena apa waktu saya belum jadi presiden. Pas saya jadi presiden ketiban tidak bisa, turun mesin tidak boleh bawa ke Indonesia," kata Megawati.
Oleh sebab itu, Megawati mengaku kesal dan memanggil Dubes Amerika Serikat dan Dubes Inggris untuk membahas pemulangan pesawat tersebut. Kedua dubes tersebut menolak dipulangkannya pesawat itu karena alasan politik.
"Sebagai presiden saya jengkel sekali waktu itu. Saya panggil Dubes Amerika dan Dubes Inggris, saya tanya apa salah Indonesia pesawat tidak mau dibetulkan, alasannya karena ada politik, politik ya politik itu barang sudah ada di sana. Saya minta bawa pulang, mereka bilang tidak boleh," jelas Megawati.
Setelah itu, Megawati mengaku bertemu Dubes Rusia untuk rencananya bertemu Presiden Rusia Putin. Rencana pertemuan tersebut karena dirinya ingin melihat alutsista yang dimiliki Rusia.
"Dapat dibayangkan, saya ketemu Putin bicara Rusia sahabat Indonesia bukan? Putin ketawa, kenapa kamu berkata begitu Mega. Kata Putin bukan sudah dari dulu, oke saya mau lihat pesawat kamu, kalau lihat begitu saya ketawa saya lupa kalau saya perempuan, karena ditawarkan Sukhoi," ucap Megawati.
Setelah melihat alutsista milik Rusia, Megawati mengaku tertarik dengan pesawat Sukhoi 27 dan Sukhoi 30. Hingga akhirnya, Megawati melakukan penawaran pembelian pesawat itu dengan Putin.
"Ahirnya saya tanya Putin, cara bayar gimana? jawab Putin, up to you. Saya lega karena terserah kamu, saya senang saya bilang kamu lagi kekurangan pangan, apa maksud ceritakan ini untuk tahu bagaimana tahu menjalankan kepintaran kita ke luar negeri. Saya bayar cash dengan makan dan uang gimana terima, deal, saya senang, buktinya kita punya sukhoi," jelas Megawati yang disambut gemuruh tepuk tangan.
"Ya saya bilang ke Pak Jokowi, mbok tambahi itu Sukhoi kita. Saya saja dulu bisa beli Sukhoi masa sekarang tidak bisa," tutur Megawati. (fai/rvk)
Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya membeli pesawat Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 saat menjabat Presiden RI kelima. Saat itu, Indonesia mengalami krisis keuangan namun bisa membeli pesawat tersebut untuk TNI.
"Dalam situasi yang serba sulit tersebut, kesadaran untuk terus memperkuat angkatan bersenjata tetaplah menjadi skala prioritas saya. Karenanya, saya hadirkan dalam sistem alutsista berupa Sukhoi SU-27 dan SU-30, Helikopter MI-35, kapal tempur Korvet Sigma Class III dan IV serta retrofit kapal tempur angkatan laut kita. Tidak hanya itu, lompatan kemampuan industri strategis pertahanan nasional terus dilakukan," kata Megawati saat memberi pembekalan calon perwira di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2017).
Apalagi, kata Megawati, saat itu Indonesia mengalami embargo oleh Amerika Serikat serta sekutunya. Ketika itu, pesawat tempur Indonesia mengalami kerusakan mesin dan harus dibenahi di Korea Selatan. Namun pesawat tersebut tidak boleh dibawa pulang ke Indonesia.
"Kita di embargo pesawat kalau tidak salah kita waktu itu pesawat kita turun mesin dibawa ke Korea Selatan untuk dibetulin tidak tahu karena apa waktu saya belum jadi presiden. Pas saya jadi presiden ketiban tidak bisa, turun mesin tidak boleh bawa ke Indonesia," kata Megawati.
Oleh sebab itu, Megawati mengaku kesal dan memanggil Dubes Amerika Serikat dan Dubes Inggris untuk membahas pemulangan pesawat tersebut. Kedua dubes tersebut menolak dipulangkannya pesawat itu karena alasan politik.
"Sebagai presiden saya jengkel sekali waktu itu. Saya panggil Dubes Amerika dan Dubes Inggris, saya tanya apa salah Indonesia pesawat tidak mau dibetulkan, alasannya karena ada politik, politik ya politik itu barang sudah ada di sana. Saya minta bawa pulang, mereka bilang tidak boleh," jelas Megawati.
Setelah itu, Megawati mengaku bertemu Dubes Rusia untuk rencananya bertemu Presiden Rusia Putin. Rencana pertemuan tersebut karena dirinya ingin melihat alutsista yang dimiliki Rusia.
"Dapat dibayangkan, saya ketemu Putin bicara Rusia sahabat Indonesia bukan? Putin ketawa, kenapa kamu berkata begitu Mega. Kata Putin bukan sudah dari dulu, oke saya mau lihat pesawat kamu, kalau lihat begitu saya ketawa saya lupa kalau saya perempuan, karena ditawarkan Sukhoi," ucap Megawati.
Setelah melihat alutsista milik Rusia, Megawati mengaku tertarik dengan pesawat Sukhoi 27 dan Sukhoi 30. Hingga akhirnya, Megawati melakukan penawaran pembelian pesawat itu dengan Putin.
"Ahirnya saya tanya Putin, cara bayar gimana? jawab Putin, up to you. Saya lega karena terserah kamu, saya senang saya bilang kamu lagi kekurangan pangan, apa maksud ceritakan ini untuk tahu bagaimana tahu menjalankan kepintaran kita ke luar negeri. Saya bayar cash dengan makan dan uang gimana terima, deal, saya senang, buktinya kita punya sukhoi," jelas Megawati yang disambut gemuruh tepuk tangan.
"Ya saya bilang ke Pak Jokowi, mbok tambahi itu Sukhoi kita. Saya saja dulu bisa beli Sukhoi masa sekarang tidak bisa," tutur Megawati. (fai/rvk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.